Você está na página 1de 105

ORIENTASI KESLING

RUMAH SAKIT

2018
PEMATAUAN, EVALUASI DAN PELAPORAN
PENGELOLAAN KESLING RS
Ir. Mohammad Nasir, MSi
DIREKTORAT KESEHATAN LINGKUNGAN HP 081806800828
KEMENTERIAN KESEHATAN RI mohnasir_65@yahoo.co.id
Bapelkes Lemah Abang, 4 Juli 2018
Working Without
Data
is Nothing
ORIENTASI KESLING

6 TANTANGAN RUMAH SAKIT

PENGELOLAAN KESLING DI RS

1 2 3 4

Per-UU LH Tuntutan Hukum Konflik Sosial Amdal / PROPER


Semakin
ketat
5 6
Kinerja manajemen Akreditasi / JCI
(Pencitraan
organisasi)

“RS di tuntut mampu menyiapkan


system, fasilitas dan sumber daya yang
lengkap, akurat dan up date”
3
ORIENTASI KESLING
RUMAH SAKIT

TANTANGAN REGULASI/
PER-UU
Contoh :
UNDANG-UNDANG Nomor 32 tahun 2009
tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan
Hidup

Pasal 103
Setiap orang yg menghasilkan limbah dan tidak melakukan pengelolaan sebagaimana
dimaksud dalam pasal 59, dipidana dengan pidana penjara paling singkat 1
tahun dan paling lama 3 tahun dan denda paling sedikit Rp. 1
Milyar dan paling banyak Rp. 3 Milyar
4
ORIENTASI KESLING
TANTANGAN KASUS HUKUM RUMAH SAKIT

akibat Kegagalan Penanganan limbah RS?


ORIENTASI KESLING
RUMAH SAKIT
TANTANGAN KASUS HUKUM
akibat Kegagalan Penanganan limbah RS?

6
Perkembangan Pemberitaan Kasus
ORIENTASI KESLING
RUMAH SAKIT

TANTANGAN KONFLIK SOSIAL

Bagaimana RS mampu melaksanakan dan memelihara hubungan


sosial (CSR) dengan masyarakat sekitar – terkait kegiatan/ kinerja
kebersihan RS ...??
13
ORIENTASI KESLING
RUMAH SAKIT

TANTANGAN Amdal/ PROPER


Kewajiban RS untuk memenuhi
standarisasi PROPER / Amdal :
1. Dokumen LH dan
Pelaporannya
2. Pengendalian
Pencemaran Air
3. Pengendalian Limbah B3
4. Pengendalian
Pencemaran Udara

14
ORIENTASI KESLING
RUMAH SAKIT
TANTANGAN
KINERJA DAN MANAJEMEN RS

15
ORIENTASI KESLING
RUMAH SAKIT

TANTANGAN AKREDITASI RS
Standart :
MANAJEMEN FASILITAS DAN KESELAMATAN DAN PPI

MFK 5 : Penanganan Bahan PENCEGAN DAN PENGENDALIAN


Berbahaya INFEKSI :
1.Identifikasi (jenis, sifat dan vol)
limbah LB3 PPI 3 : Penggunaan Standar
2.Manajemen risiko limbah sanitasi dan kebersihan
3.Fasilitas pengolahan LB3 PPI 5 : Pendekatan berbasis risiko
4.Ketentuan Teknis penanganan
PPI 7 : Penurunan risiko infeksi
yang benar
5.Penanganan tumpahan LB3 melalui pembuangan limbah,
6.Perizinan penanganan LB3 pelayanan gizi/makanan dll

16
16
ORIENTASI KESLING

Pengelolaan
RUMAH SAKIT

Kesling RS ….
DI BUTUHKAN KOPETENSI
TENAGA SANITARIAN RUMAH SAKIT
01 Penguasaan SISTEM
02 Penguasaan TEKNOLOGI PENANGANAN
KESLING RS
03 Penguasaan MANAJEMEN

TEKNO
SISTEM
LOGI

MANAJEME
N
17
ORIENTASI KESLING
RUMAH SAKIT

KOMPETENSI
Ahli Kesling RS

SISTEM TEKNO LOGI

MANAJEMEN
Kemampuan :
Pemantauan, Evaluasi
dan Pelaporan
18
ORIENTASI KESLING
RUMAH SAKIT
Mengapa membutuhkan
Kesling RS ..
kemampuan manajemen?
Sumber Daya

TANTANGAN
Data KESLING RS
Informasi Keputusan
Kesling RS SAAT INI

Manajemen
19
ORIENTASI KESLING
RUMAH SAKIT
Mengapa membutuhkan
Kesling RS ..
kemampuan manajemen?

TANTANGAN
Data KESLING RS
Informasi Keputusan
Kesling RS SAAT INI

Pemantauan Pelaporan
Evaluasi
20
Apa penyebab
“kegagalan” dalam
pengelolaan kesling
di Rumah Sakit?

21
ORIENTASI KESLING
RUMAH SAKIT

3 FAKTOR PENYEBAB
KEGAGALAN?
Petugas Kesling (Sanitarian)?
Sistem Manajemen RS?
Pimpinan RS?
OrientasiKESLING
ORIENTASI Kesling
RUMAH SAKIT
Kerangka MANAJEMEN Rumah Sakit

PENGELOLAAN RISIKO KESLING RS

RISIKO Per-UU, Kebijakan,


KESLING Pedoman/Panduan,
SPO, perizinan
Identifikas MITIGASI DAN
MONITORING
Risiko EVALUASI DAN PELAPORAN
IMPLEMENTASINYA
TINDAK LANJUT (Informasi
(Program
NYA
pencegahan dan
(Pencapaian
Hasil Kinerja)
Pengendalian)
Kinerja))
Petakan Risiko
(Risiko Tinggi, Risiko Pemetaan Kebutuhan
Sedang, Risiko Rendah) ORGANISASI Program
Berdasarkan Prioritas SDM dan
(SOTK, SDM dan Tugas Pelatihan
Uraian Tugas) (Petugas/Staf) (Keandalan
Staf)
23
ORIENTASI KESLING
RUMAH SAKIT

Kerangka MANAJEMEN

Rumah Sakit memiliki perencanaan dan organisasi


pengelolaan Kesling RS :
1. Kebijakan tertulis ―
Konsisten dan berkelanjutan
2. Inventarisasi Per-UU dan pemutakhiran ―
Update system, teknologi, prosedur
3. Panduan/SPO ―
Acuan teknis pelaksanaan
4. Manajemen/ Analisis Risiko ―
Ketepatan pengendalian risiko
5. Perizinan fasilitas limbah ―
Legalitas hukum operasional fas.
6. Program kerja ―
Terencana dan sistematis
7. Monitoring dan evaluasi ―
Early Warning dampak negative
dan Informasinya
8. Tindak lanjut/ respon ― Continual improvement
9. Pelaporan ― Kinerja dan keputusan pengelolaan
10. Unit kerja (limbah) ― Tanggung jawab
24
Lokakarya
ORIENTASI KESLING
penunjang
2017 – JCCSAKIT
PERSI RUMAH JAKARTA

SIKLUS MANAJEMEN
UNTUK KESLING RS
Plan Penyusunan Program dan Pembiayannya
Do
Isi : Pemantauan, Evaluasi dan
Check pelaporan

Action
ORIENTASI KESLING
RUMAH SAKIT

Langkah Penyusunan Program


Pengelolaan Kesling RS
Lakukan Pemetaan kebutuhan program :
Tuntutan regulasi
Tuntutan pemenuhan persyaratan teknis
Kebutuhan organisasi RS
Kebutuhan operasional dan pemeliharaan
Kebutuhan skill dan pengetahuan petugas limbah
Kebutuhan aspek K3 dan Kebutuhan Pencegahan dan
pengend. Infeksi (PPI)
Tuntutan masyarakat
ORIENTASI KESLING
RUMAH SAKIT

Pentingnya Penyusunan
Monev dan Pelaporan
Kesling RS
Kegagalan penyusunan monev dan
pelaporan = kegagalan program
pengelolaan kesling RS
ORIENTASI KESLING
RUMAH SAKIT

Pengertian
Monitoring adalah proses rutin pengumpulan data dan
pengukuran kemajuan atas objektif program./ Memantau perubahan,
yang focus pada proses dan keluaran

Evaluasi adalah penggunaan metode penelitian social untuk


secara sistematis menginvestigasi efektifitas program. /Menilai
kontribusi program terhadap perubahan (Goal/objektif) dan menilai
kebutuhan perbaikan, kelanjutan atau perluasan program
(rekomendasi)

Pelaporan adalah catatan yg memberikan informasi tentang


kegiatan tertentu dan hasilnya disampaikan ke pihak yang berwenang
atau berkaitan dengan kegiatan tertentu
ORIENTASI KESLING
RUMAH SAKIT

TUJUAN
Monitoring Evaluasi Pelaporan
1. Mengetahui input 1. Mengetahui kinerja 1. Menginformasikan
dan output sistem/ sistem/ efisiensi kinerja pengelolaan
efisiensi 2. Menganalisis limbah untuk
2. Mengetahui efektifitas dan mendapatkan
penggunaan efisiensi penggunaan keputusan tindak
sumber daya sumber daya lanjut
3. Mengetahui biaya 3. Mengetahui pentaatan 2. Dasar keputusan
operasional dan terhadap manajemen
pemeliharaan standar/ketentuan/ 3. Memenuhi ketentuan
peraturan perundangan

29
ORIENTASI KESLING
RUMAH SAKIT

3 AREA EVALUASI
PENGELOLAAN KESLING DI RUMAH SAKIT

1. Evaluasi terhadap tingkat


ketaatan
2. Evaluasi kecenderungan
3. Evaluasi tingkat kritis

30
ORIENTASI KESLING
RUMAH SAKIT

3 AREA EVALUASI
PENGELOLAAN KESLING DI RUMAH SAKIT

1. Evaluasi terhadap tingkat ketaatan


(compliance)
a. Regulasi ( Kualitas output/emisi, Ketentuan teknis dll)
b. Perizinan
c. Standarisasi operasional dan pemeliharaan
d. Kemampuan petugas
e. Pemenuhan kaidah K3 dan PPI
f. Pelaporan (mandatory)
g. Pemenuhan tuntutan masyarakat

31
ORIENTASI KESLING
RUMAH SAKIT

3 AREA EVALUASI
PENGELOLAAN KESLING DI RUMAH SAKIT

2. Evaluasi kecenderungan (Trend Analysis)


a. Produksi/timbulan limbah dan satuan produksinya
(missal : kg/TT/hari, Liter/TT/hari dll)
b. Kinerja system (misal : pH, DO, MLVSS, % return sludge
(IPAL), suhu ruang bakar (insineraror)
c. Data input fasilitas limbah (listrik, air bersih, bahan/
sparepart dll)
d. Insiden/ Kasus kecelakaan kerja dan kebakaran
e. Keberlanjutan program pelatihan petugas
f. dll

32
ORIENTASI KESLING
RUMAH SAKIT

3 AREA EVALUASI
PENGELOLAAN LIMBAH DI RUMAH SAKIT

3. Evaluasi Tingkat Ktitis (Critical Analysis)


Analisis pemenuhan proses/prosedur terhadap baku
mutu/standar/ketentuan :
a. Kualitas output system fasilitas limbah melebihi baku
mutu → Pencemaran lingkungan
b. Volume limbah dan penggunaan sumber daya air,
listrik, bahan dll melebihi standar → efisiensi
c. Terjadinya Insiden/ Kasus kecelakaan kerja dan
kebakaran → kegagalan pentaatan prosedur dan
pemeliharaan fasilitas K3

33
ORIENTASI KESLING
RUMAH SAKIT

PENYUSUNAN
MONEV DAN PELAPORAN
Datayang disiapkan
untuk melaksanakan
aksi / kegiatan lanjut
Tujuan :
Diperoleh langkah pemecahan masalah/temuan/potensi kegagalan
dari pengelolaan kesling secara sistematis, terukur dan
menyeluruh (komprehensif) 34
Orientasi Kesling
Rumah Sakit

MONITORING AIR LIMBAH


Adalah proses rutin pengumpulan data dan pengukuran kemajuan
atas objektif program pengelolaan air limbah

36
Orientasi Kesling
Rumah Sakit

METODE DAN INSTRUMEN MONITORING


Metode/Cara Monitoring :
1. Pengukuran dengan alat ukur
2. Uji laboratorium
3. Pengamatan
4. Pencatatan jumlah, kondisi, kasus dll

Instrumen Monitoring :
- Alat ukur limbah
- Check list
- Alat laboratorium lingkungan

37
Orientasi Kesling
Rumah Sakit

VARIABEL PROSES IPA UNTUK DASAR


MONITORING PENGOLAHAN AIR LIMBAH
STANDAR

38
Orientasi Kesling
Rumah Sakit

ASPEK PENGELOLAAN AIR LIMBAH


YANG PERLU DIMONITOR :
Kepentingan/ Kepentingan
Kewajiban Internal RS
Regulasi
1. Kebutuhan Listrik
1. Kualitas air limbah 2. Kebutuhan bahan
2. Debit air limbah 3. Kebutuhan nutrient
3. Legalitas/perizinan 4. Konsentrasi lumpur (MLVSS)
fasilitas pengolahan
air limbah

39
Orientasi Kesling

1. KETENTUAN MONITORING Rumah Sakit

KUALITAS AIR LIMBAH


1. Gunakan laboratorium lingkungan rujukan (diakui BPLHD/Dinas
LH/Dinas Kesehatan Provinsi/Kabupaten) Misal : Lab. Dinkes, Lab.
BTKL, Lab. BPLHD, Lab. Swasta atau ab yang terakreditasi KAN
2. Sampel dikirim ke laboratorium yang terdiri dari sampel air limbah
influen dan efluen : untuk memudahkan komparasi dan
perhitungan efesiensi IPAL).
3. Gunakan parameter standar limbah RS secara nasional atau yang
berlaku di daerah setempat.
4. Frekuensi sampling dan analisis minimal 1 kali/bulan (Pasal 4 (3)
c)
5. Baku mutu air limbah mengacu : Keputusan Men LHK No. 68
Tahun 2016
6. Menetapkan titik penaatan untuk pengambilan contoh uji air
limbah domestik
40
Orientasi Kesling
Rumah Sakit

PARAMETER
MONITORING
KUALITAS AIR LIMBAH

41
Orientasi Kesling
Rumah Sakit

1. KETENTUAN MONITORING KUALIATS AIR LIMBAH


1.1. Monitoring Berkala :
• frekuensi minimal 1 kali setiap bulan,
• parameter mengacu pada Baku Mutu Nasional (KLH) atau
sesuai dengan peraturan daerah setempat yang berlaku.

1.2. Monitoring Rutin (swapantau) :


• pengukuran lapangan (in situ) , bertujuan untuk
memonitoring kinerja sistem IPAL guna memudahkan
melakukan tindakan dini (early warning)
• Parameter yang dipantau biasanya pH, suhu, Amonia,
Dissolved Oxygen (DO), KMnO4, TSS, dan debit air limbah
dengan frekuensi harian.
• Lokasi monitoring pada outlet, inlet dan pada tangki
aerasi.
Secara umum monitoring rutin ini dapat menjaga agar
sistem tetap berjalan secara optimal.
42
Orientasi Kesling
Rumah Sakit

2. KETENTUAN MONITORING DEBIT AIR LIMBAH


1. Menggunakan pendekatan rasional (angka konversi
85-95 % air bersih terpakai menjadi air limbah)
2. Pastikan tidak ada kebocoran pipa air bersih
3. Data menggunakan angka rekening air PDAM/flow
meter (satuan M3/hari atau M3/Bulan )
4. Pencatatan pada flow meter (pencatatan perbedaan
kenaikan angka pada flow meter per
hari/minggu/bulan) – membutuhkan kedisiplinan
tenaga
5. Hasil perhitungan debit dan fluktuasinya disajikan
dalam laporan bulanan

43
Orientasi Kesling

3. KETENTUAN PERIZINAN FASILITAS


Rumah Sakit

PENGOLAHAN AIR LIMBAH


1. Perizinan dikeluarkan oleh instansi pemerintah
(Dinas LH, Badan PTSP dll)
2. Akhir masa berlaku izin harus segera di update/
perpanjangan
3. Dokumentasi surat asli izin IPAL pada unit kerja
terkait
4. Copy izin IPAL (laminating) di tempel di fasilitas
IPAL

44
Orientasi Kesling
Rumah Sakit

EVALUASI AIR LIMBAH

45
Orientasi Kesling
Rumah Sakit

ASPEK PENGELOLAAN AIR LIMBAH


YANG PERLU DIEVALUASI :
1. Kualitas air limbah
2. Debit air limbah
3. Kondisi sistem IPAL
4. Fungsi alat IPAL
5. Efisiensi proses IPAL
6. Beban BOD air limbah
7. Satuan produksi air limbah

46
Orientasi Kesling
Rumah Sakit

CARA EVALUASI AIR LIMBAH


DIBANDINGKAN DENGAN BAKU MUTU/
STANDAR/ MANUAL/KETENTUAN DLL ,
meliputi :
1. Kualitas air limbah dibandingkan dengan baku mutu air limbah
2. Debit air limbah dibandingkan dengan satuan penggunaan air bersih
(Depkes 500 liter/TT/Hari)
3. Kondisi sistem IPAL dan MLVSS dibandingkan dengan standar
teknis/kriteria desain IPAL
4. Kondisi dan fungsi peralatan IPAL dibandingkan dengan data teknis
yang tercantum dalam manual alat/mesin
5. Penggunaan bahan, istrik, air dll dibandingkan dengan standar

47
Orientasi Kesling
Rumah Sakit

CARA MENGHITUNG :
EFISIENSI IPAL :
Perhitungan efisiensi menggunakan satuan % dan diterapkan
untuk parameter BOD • Efisiensi sebaiknya diatsas 90% •
Rumus/formulasi :

BOD Inlet (mg/L) – BOD outlet (mg/L)


Removal Efficiency (%) = --------------------------------------------------------- x 100%
BOD Inlet (mg/L)

Hasil perhitungan efisiensi dan fluktuasinya disajikan dalam laporan


bulanan

48
Orientasi Kesling
Rumah Sakit

CARA MENGHITUNG :
BEBAN AIR LIMBAH :
Beban cemaran (BOD loading) hasil perhitungan dianalisis dengan cara
membandingkan dengan BOD loading hasil perencanaan (BOD loading
desain IPAL). BOD loading hasil perhitungan harus di bawah BOD
loading desain, bila nilainya melebihi maka kinerja IPAL over loading
(pengaruh ke kualitas air limbah efluen)

Rumus/formulasi : BOD loading (Kg BOD/hari) =


Debit (M3/hari) x BOD influen (mg/l)
Hasil perhitungan BOD loading dan fluktuasinya disajikan dalam laporan
bulanan

49
Orientasi Kesling

CARA MENGHITUNG :
Rumah Sakit

SATUAN PRODUKSI AIR LIMBAH :

• Perhitungan produksi air limbah menggunakan Liter/TT/hari •


Rumus/formulasi :

Volume air limbah (M3/bln)


Sat Prod. AL = ---------------------------------------------- : 30 hari
(Jml TT x % BOR)
• Hasil perhitungan satuan produksi air limbah dan fluktuasinya disajikan
dalam laporan bulanan

50
Orientasi Kesling
Rumah Sakit

MONITORING LIMBAH PADAT


DAN LIMBAH B3
Adalah proses rutin pengumpulan data dan pengukuran kemajuan
atas objektif program pengelolaan limbah padat

51
Orientasi Kesling
Rumah Sakit

VARIABEL TPS LIMBAH PADAT DAN LIMBAH


B3 UNTUK DASAR MONITORING
PERIZINAN

JENIS LIMBAH
PIHAK III
VOLUME LIMBAH
DI 3 R
KARAKTERISTIK TPS LIMBAH

LOGBOOK MANIFEST

52
Orientasi Kesling
Rumah Sakit

VARIABEL TPS LIMBAH PADAT DAN LIMBAH


B3 UNTUK DASAR MONITORING
PERIZINAN BAHAN BAKAR
LISTRIK KUALITAS EMISI
JENIS LIMBAH B3
TEMPERATUR
VOLUME LIMBAH B3
VOL RESIDU
KARAKTERISTIK insinerator
PIHAK III
LB3

LOGBOOK : MANIFEST
- Residu
- Limbah B3
53
Orientasi Kesling
Rumah Sakit
ASPEK PENGELOLAAN AIR LIMBAH
YANG PERLU DIMONITOR :
Kepentingan/ Kepentingan
Kewajiban Internal RS
Regulasi
1. Kebutuhan bahan/Listrik/ BBM
1. Jenis, Jumlah Lb3 2. Logbook dan manifest
2. Kualitas Emisi 3. Temperaktur ruang bakan
insinerator
Cerobong
4. Volume hasil 3 R
Insinerator 5. Kesesuaian prosedur
3. Masa kadaluwarsa 6. Fungsi alat
izin TPS dan 7. Kasus K3 limbah
insinerator
54
Orientasi Kesling
Rumah Sakit

EVALUASI LIMBAH PADAT


1.Kualitas emisi Dibandingkan dg baku mutu
2.Kondisi sistem Dibandingkan dengan
incinerator spesifikasi dan standar
3.Fungsi alat/fasilitas Dibandingkan dengan
limbah spesifikasi dan standar
4.Satuan produksi limbah Dibandingkan dengan
standar
55
Orientasi Kesling
Rumah Sakit

BAKU MUTU KUALITAS EMISI INCINERATOR

uji kualitas emisi gas pada


stack incinerator
dibandingkan dengan baku
mutu emisi udara sesuai
dengan Keputusan Kepala
BAPEDAL Nomor :
03/BAPEDAL/09/1995
Opasitas emisi adalah tingkat ketidaktembusan cahaya yang dihasilkan dari gas
buang proses pembakaran pada emisi sumber tidak bergerak;

56
Orientasi Kesling
Rumah Sakit

EVALUASI KINERJA PENANGANAN LIMBAH MEDIS


Evaluasi efektivitas incinerator

1. Efesiensi Penghancuran dan penghilangan (DRE / Destruction


and Removal Effeciency) dan Efesiensi pembakaran.
2. Evaluasi suhu pembakaran (oC).
3. Perlu dicermati bahwa timbulnya gas dioksin dalam emisi
incinerator adalah pada suhu 300 – 400 oC, sehingga
diupayakan incinerator jangan dioperasikan pada rentang
suhu tersebut.

57
Orientasi Kesling

BAKU MUTU DRE Rumah Sakit

58
Orientasi Kesling
Rumah Sakit

EVALUASI VOLUME LIMBAH MEDIS


1. Cara melakukan pencatatan volume (berat)
limbah padat medis pada dengan timbangan
(timbangan beras).
2. Hasil pencatatan volume limbah padat medis
dapat berguna untuk menghitung satuan
produksi limbah padat medis

59
Orientasi Kesling
Rumah Sakit

METODE ANALISIS DATA LIMBAH


Analisis data limbah, meliputi :

1. Analisis kecenderungan (trend Analysis) :


Analisis berdasarkan perbandingan data saat ini dan data
sebelumnya
2. Analisis titik kritis (Critical point) :
Analisis apabila terjadi penyimpanga data (data tidak
normal/data error)
3. Analisis pentaatan (compliance) :
Analisis hasil kinerja/sistem/prosedur terhadap peraturan
yang berlaku

60
Orientasi Kesling
Rumah Sakit

PELAPORAN
Laporan internal :
Unit Keslingmelaporkan kepada Direktur Terkait

Laporan Eksternal :
Direktur RS melaporkan kinerja limbah kepada :
o Kepala Dinas LH, BLHD/BLH Setempat
o Kepala Dinas Kesehatan setempat

61
Orientasi Kesling
Rumah Sakit

MONITORING PENYEHATAN
RUANG DAN DAN BANGUNAN
Adalah proses rutin pengumpulan data dan pengukuran kemajuan
atas objektif program pengelolaan limbah padat

62
Hazard di Ruangan/bangunan RS
AKTIVITAS Mikroorganisme 1. MONITORING :
(Pasien, Kotoran • Inspeksi Sanitasi (check list)
Pengunjung- Sampah • Pengukuran dg Alat
Behavior) Bau • Uji Laboratorium
2. PROMKES MASYARAKAT RS
Debu • Kampanye kebersihan bersih dan
FAKTOR sampah (spanduk, poster, stiker
Serangga
LINGKUNGAN dll)
Bau
3. UPAYAPEMELIHARAAN DAN
Suhu – Kelembaban PERBAIKAN
FAKTOR Kebisingan 4. ANALISIS KEPATUHAN
KONSTRUKSI Pencahayaan FASILITAS TERHADAP
Debu asbes dll STANDAR/SPO :
• Tong Sampah
FAKTOR PROGRAM Jumlah Keluhan dari • Alat Saniter
(Upaya pencegahan/ Penghuni/Pengguna • Handrub
pengendalian) Ruang/Bangunan • Desain toilet dll

63
TUJUAN
Ruang dan Bangunan RS :
- Tetap fungsional
- Menjamin Perlindungan
kesehatan
- Memberikan Kenyamanan
- Menjamin Keselamatan
- Menghadirkan Keindahan

64
LINGKUP PENYEHATAN
1 Halaman Luar RS
2 Koridor/Teras
Bangunan 3 Ruangan
Kerja/Pelayanan

4 Fisik Bangunan
5 Fasilitas (Penyehatan/
Sanitasi) Terpasang

65
Apa saja aspek yang
di monitor?
1. Desain konstruksi
2. Bahan/ Material
3. Fungsi/Kondisi
4. Kualitas Lingkungan Indoor (Suhu, Kelembaban,
Kebisingan, Pencahayaan, Mikro udara,
Debu/jamur dll) – dpt gunakan aplikasi play store
5. Kebersihan
6. Kelengkapan fasilitas kebersihan
7. Jenis keluhan pelanggan

66
Bagaimana
Mengevaluasinya?
1. Bandingkan hasil monitoringnya dengan standar
di KMK No. 1204/ 2004 atau revisinya)
2. Bandingkan kelengkapan fasilitas penyehatan
ruang bangunan / ruangan RS dengan standar di
PMK

67
Isi Laporan
Pokok isi surat laporan :
1. Hasil Inspeksi (uji lab, temuan, kasus dll)
2. Analisis data (Kecenderungan, Tingkat Kritis, Pentaatan) -
penyajian berbentuk tabel, grafik, gambar/foto dll)
3. Evaluasi Terhadap Standar/Baku Mutu/NAB, SPO dll
4. Dampak
5. Rekomendasi Perbaikan :
Teknis, manajemen, system, spesifikasi, korodinasi dll

68
Tujuan Pelaporan
Unit Sanitasi melaporkan
kepada Direktur Terkait
Tembusan Laporan :
- Ketua Tim/Instalasi/Komite K3
- Ketua PPI
- IPSRS
- Humas
- Dll ( pilih yang terkat dengan isi rekomendasi)

69
Orientasi Kesling
Rumah Sakit

MONITORING PENYEHATAN AIR

Adalah proses rutin pengumpulan data dan pengukuran kemajuan


atas objektif program pengelolaan limbah padat

70
Mengapa Air Bersih RS Perlu di Kelola?
71
ANCAMAN GANGGUAN AIR DI RS

Menyebabkan Gangguan
Infeksi Kenyamanan
Kandungan Mikroorganisme
(Coliform, E Coli, Mikro
Pengguna
Debit air, cacing, lumut dan
Pathogen Lainnya)
Kekeruhan dll

Ancaman Terhentinya
Keracunan Operasional Unit
Kandungan bahan toksik (krn
alami, teror dan sabotase) Pelayanan
Debit air, cacing, lumut dan
Kekeruhan dll

72
73
3 MASALAH PENYEDIAAN AIR DI RS

Kualitas
Kuantitas (Debit)
Keberlanjutan penyediaan

…. Menjadi Indikator
Keberhasilan Manajemen
Air Bersih RS ….

74
Tatalaksana Pemeliharaan Kualitas Air
Ketentuan Monitoring Kualitas Air :
1. Inspeksi sanitasi (regular min 1 x /minggu)
dan uji pH dan sisa klor – ada report
2. Uji laboratorium (min 1 kali/ semester)
3. Uji lab. Parameter khusus :
• Uji endotoksin (air hemodialisa)
• Uji legionella sp (air mesin chiller,
safety/eye/body washer, - air kolam taman
(?)
4. Gunakan Lab. Lingk terakreditasi KAN

75
Tatalaksana Pemeliharaan Kualitas Air
2. Tatalaksana Pemeliharaan Kuantitas Air (Debit)
1. Pemilihan sumber air (PDAM, ground water,
water treatment plant, suplai pihak III dll) :
• Lakukan analisis (report) kontinuitas suplai
• Lakukan analisis biaya/efisiensi
2. Program monitoring debit air
3. Penggunaan faucet pd kran untuk program
hemat air. Pemilihan alat sanitary dan stiker
kampanye hemat air dll
4. Analisis (perhitungan) pemenuhan
kebutuhan minimal air
• Hitungan matematis
• Grafik kecenderungan
76
Orientasi Kesling
Rumah Sakit

Peran Ahli Kesling RS


• Perencana (program dan pembiayaan)
• Quality Control
• Risk analist – risiko akibat kesling RS
• Rekomendator
• Temuan
• Perbaikan system
• Perbaikan teknis/engineering
• Perbaikan manajemen
• Koordinator – Koordinasi dengan Unit terkait
(PPI, Manajer risiko, OK, Perawat dll)

77
ORIENTASI KESLING
RUMAH SAKIT

Kesimpulan
1. Implementasi Monev dan pelaporan penting
untuk menjawab tantangan kesling

78
ORIENTASI KESLING
RUMAH SAKIT

Mengapa Pengelolaan Limbah Memerlukan


Rencana Tindak Lanjut?
1. Fasilitas pengolahan limbah adalah
“system”, bukan “alat”
2. Sifat sistem adalah dinamis
3. Pengelola limbah menghadapi problem
dengan “tingkat ketidakpastian” yang
tinggi
81
ORIENTASI KESLING
RUMAH SAKIT

RTL Pengelolaan Limbah


Disiapkan untuk 3 kondisi :
1. Hasil inspeksi sanitasi (limbah)
2. Hasil analisis potensi kegagalan – teori “Plan
A, Plan B “ , penentuan risiko prioritas limbah
dengan Risk grading analysis
3. Hasil audit/inspeksi eksternal dari instansi
Pembina (Dinas Kes, Dinas LH, Tim Proper dll)
82

Você também pode gostar