Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
TINJAUAN TEORITIS
1.1.1 Definisi
apabila tidak di kelola dengan tepat dapat berubah memjadi abnormal (Mufdillah
atau hampir cukup bulan,di susul dengan pengeluaran plasenta dan selaput janin
yang berlangsung dalam 18 jam,, tanpa komplikasi baik pada ibu maupun pada
janin (prawirohardjo,2006).
5
rahim dan menyebabkan kekejangan pembuluh darah sehingga timbul his
progesterone turun.
ganglion ini digeser dan di tekan misalnya oleh kepala janin akan timbul kontraksi
uterus.
5. Induksi partus
tetesan perinfus.
6
1.1.3 Patofisiologi
Kehamilan(37-42 minggu)
Tanda-tanda infartu
Proses persalinan
Partus
Nyeri
Resiko Infeksi
Kelelahan(O2)
Gangguan respirasi
7
1.1.4 TANDA-TANDA MULAINYA PERSALINAN
dropping yang merupakan kepala turun memasuki pintu atas panggul terutama
pada primigravida. Perut kelihatan lebih melebar, fundus uteri turun. Perasaan
sering-sering atau susah buang air kecil karena kandung kemih tertekan oleh
bagian terbawah janin. Perasaan sakit diperut dan dipinggang oleh adanya
mulai mendatar dan sekresinya bertambah bisa bercampur darah (bloody show)
(Haffieva, 2011).
Tanda-Tanda In Partu :
1. Rasa sakit oleh adanya his yang dating lebih kuat, sering dan teratur.
2. Keluar lendir dan bercampur darah yang lebih banyak, robekan kecil pada
bagian servik.
Merupakan jalan lahir yang harus dilewati oleh janin terdiri dari rongga
panggul, dasar panggul, serviks dan vagina. Syarat agar janin dan plasenta dapat
melalui jalan lahir tanpa ada rintangan, maka jalan lahir tersebut harus
8
1) Os. Coxae
Os illium
Os. Ischium
Os. Pubis
3) Os. Coccygis
Pintu Panggul
a. Pintu atas panggul (PAP) = Disebut Inlet dibatasi oleh promontorium, linea
b. Ruang tengah panggul (RTP) kira-kira pada spina ischiadica, disebut midlet
c. Pintu Bawah Panggul (PBP) dibatasi simfisis dan arkus pubis, disebut outlet
d. Ruang panggul yang sebenarnya (pelvis cavity) berada antara inlet dan
outlet.
Bidang-bidang :
c. Bidang Hodge III : sejajar Hodge I dan II setinggi spina ischiadika kanan
dan kiri.
9
2. POWER
Power adalah kekuatan atau tenaga untuk melahirkan yang terdiri dari
his atau kontraksi uterus dan tenaga meneran dari ibu. Power merupakan tenaga
primer atau kekuatan utama yang dihasilkan oleh adanya kontraksi dan retraksi
otot-otot rahim.
Adalah kontraksi uterus karena otot – otot polos rahim bekerja dengan baik dan
sempurna. Pada waktu kontraksi otot – otot rahim menguncup sehingga menjadi
tebal dan lebih pendek. Kavum uteri menjadi lebih kecil serta mendorong janin
a. kontraksi simetris
b. fundus dominan
c. relaksasi
f. terasa sakit
10
g. terkoordinasi
h. kadang dapat dipengaruhi dari luar secara fisik, kimia dan psikis
His Palsu
His palsu adalah kontraksi uterus yang tidak efisien atau spasme usus,
kandung kencing dan otot-otot dinding perut yang terasa nyeri. His palsu timbul
beberapa hari sampai satu bulan sebelum kehamilan cukup bulan. His palsu dapat
merugikan yaitu dengan membuat lelah pasien sehingga pada waktu persalinan
sungguhan mulai pasien berada dalam kondisi yang jelek, baik fisik maupun
mental.
a. Inertia Uteri
1) His yang sifatnya lemah, pendek dan jarang dari his yang normal yang
terbagi menjadi : Inertia uteri primer : apabila sejak semula kekuatannya sudah
lemah
2) Inertia uteri sekunder : His pernah cukup kuat tapi kemudian melemah
terendah terdapat kaput dan mungkin ketuban telah pecah. His yang lemah
spesialis.
11
b. Tetania uteri
His yang terlalu kuat dan terlalu sering, sehingga tidak terdapat kesempatan reaksi
1) Persalinan Presipitatus
2) Persalinan yang berlangsung dalam waktu tiga jam. Akibat mungkin fatal
rauma jalan lahir ibu yang luas dan menimbulkan perdarahan inversion
uteri
dalam rahim
kekuatan otot rahim untuk dapat meningkatkan pembukaan atau pengeluaran janin
b. Pimpinan persalinan
12
3. PASSANGER
passangge utama dan bagian janin yang paling penting adalah kepala karena
bagian yang paling besar dan keras dari janin adalah kepala janin. Posisi dan besar
anencephalus, kelainan letak seperti letak muka atau pun letak dahi, kelainan
4. PSIKIS (PSIKOLOGIS)
benar-benar terjadi realitas “kewanitaan sejati” yaitu munculnya rasa bangga bias
kepastian bahwa kehamilan yang semula dianggap sebagai suatu “ keadaan yang
Psikologis meliputi :
c. Kebiasaan adat
13
Sikap negatif terhadap peralinan dipengaruhi oleh:
c. Medikasi persalinan
3. PENOLONG
Peran dari penolong persalinan dalam hal ini Bidan adalah mengantisipasi dan
menangani komplikasi yang mungkin terjadi pada ibu dan janin. Proses
proses persalinan.
dalam buku panduan belajar keperawatan Ibu-Bayi Baru Lahir Edisi 3,Hal.166
sebagai berikut :
dan penipisan serviks yang progresif. Kala satu berakhir bila serviks
menipis dan dilatasi lengkap. Kala satu terdiri dari fase laten,aktif dan
transisi.
a) Fase Laten
Fase ini mulai dengan awitan yang teratur dan penipisan serta dilatasi
14
untuk nulipara dan 4,8 jam untuk multipara. Kontraksi meningkat
b) Fase Aktif
c) Fase Transisi
Puncak dari kala I adalah fase transisi saat serviks berdilatasi dari 8
a. Kala dua mulai dengan dilatasi lengkap serviks dan berakhir dengan
dan multipara (lebih pendek) tetapi kala ini seharusnya selesai 1 jam
sampai 90 detik
c. Bayi baru lahir keluar dari janin lahir dengan bantuan gerakan-
1. Turun
2. Fleksi
3. Rotasi Internal
4. Ekstensi
5. Pengeluaran
15
d. “crowning” terjadi saat kepala bayi atau bagian terendah bayi tampak
a. Kala ini dimulai dengan kelahiran bayi dan berakhir dengan kelahiran
plasenta
peningkatan perdarahan
kontraksi uterus.
sebelum hamil
16
1.1.7 Pemeriksaan Diagnostik
1) Ultrasonografi
2) Amniosintesis
3) Pemantauan janin
4) Protein c-relaktif
korioamionitis
5) Hispatologis
6) Kertas Lakmus
1.1.8 Penatalaksanaan
1) Penanganan umum
17
- Jika ibu mengeluh perdarahan pada akhir kehamilan (setelah 32
minggu)
2) Penanganan khusus
Konfirmasi diagnosis
- Penanganan Konservatif
hari.
ketuban masih keluar atau sampai air ketuban tidak keluar lagi
18
3) Penanganan Aktif
seksio sesarea
persalinan diakhiri :
sesarea
(prawihardjo,2002)
19