Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
1. NOPRI ANDRIYANSYAH
2. JAMALUDIN
3. AHMAD NURUDIN GANDA.S
4. AGUS BUDI SANTOSO
1
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat ALLAH SWT. Karna atas limpahan
rahmat dan karunianya makalah ini dapat di selesaikan tanpa menemui hambatan apapun.
Makalah ini membahas tentang syirik di zaman modern.dan Makalah ini di buat
dalam rangka memperdalam pemahaman mengenai syirik pada zaman modern sekarang ini
yang di kenal dengan era globalisasi.
Dalam penyusunan makalah ini , kami mengucapkan bnyak terimah kasih kepada ibu
KUN ROSYIDA selaku dosen mata kuliah al-islam. Yang telah memberikan kesempatan
kepada kami untuk menyelesaikan makalah ini. Dan juga tak lupa kami ucapkan terimah
kasih kepada orang tua dan teman-teman yang telah mendukung kami dalam penyelesaian
makalah ini.
Kepada para pembaca kami harapkan kritik dan sarannya demi penyempurnaan
makalah ini .dan semoga makalah ini kedepannya bermanfaat bagi mahasiswa universitas
muhammadiyah metro dan para pembaca umumnya.semoga ALLAH SWT mencatatnya
sebagai amal ibadah bagi kita semua.
Amin .
TIM PENYUSUN
2
DAFTAR ISI
Daftar isi................................................................................................................................. 2
BAB 1. PENDAHULUAN
3
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 LatarBelakang
Islam adalah agama yang di bawa oleh nabi Muhammad SAW untu k
menyempurnakan agama yang telah ada sebelumya .islam di kenal den gan rahmatali
lalminnya,dimana Allah Tuhan pencipta alam semesta hanya mengakui islam sebagai satu-
satunya agama yang mendapat dan krunia dari Allah SWT .
Islam adalah agama yang suci dan murni karena bagi pemeluk agama islam mereka
memiliki sebuah kitab suci Al-Qur’an yang merupakan kitab penyemprna dari kitab
sebelumnya. Di dalam kitab itu sendiri terdapat berbagai ilmu pengetahuan yang bisa di
manfaatkan oleh umat islam untuk di pelajari dan di ambil manfaatnya untuk kehidupan
mereka sehari- hari . Dan dalam kehidupan sehari- hari itu tidak boleh berbua syirik maksud
dari syirik adalah dosa yang paling besar dan di benci oleh Allah SWT
Dampak dari berbuat syirik itu sendiri dapat menyebabkan orang yang tadinya
muslim menjadi kafir, bagi kita yang mempelajari tentang islam kontinew, kita akan
menemukan bentuk syirik yang terus berkembang dan sejarah dengan perubahan zaman dan
tradisi manusia .
Adapun latar belakang syirik antara lain yaitu Al-jahlu sebab pertama perbuatan syirik.
Karenanya masyarakat sebelum datangnya Islam disebut dengan masyarakat jahiliyah. Sebab,
mereka tidak tahu mana yang benar dan mana yang salah. Dalam kondisi yang penuh dengan
kebodohan itu, orang-orang cendrung berbuat syirik. Karenanya semakin jahiliyah suatu kaum, bisa
dipastikan kecenderungan berbuat syirik semakin kuat. Dan biasanya di tengah masyarakat jahiliyah
para dukun selalu menjadi rujukan utama
Penyebab kedua perbuatan syirik adalah dhai’ful iimaan (lemahnya iman). Seorang
yang imannya lemah cenderung berbuat maksiat. Sebab, rasa takut kepada Allah tidak kuat.
Lemahnya rasa takut kepada Allah ini akan dimanfaatkan oleh hawa nafsu untuk menguasai
diri seseorang. Ketika seseorang dibimbing oleh hawa nafsunya, maka tidak mustahil ia akan
4
jatuh ke dalam perbuatan-perbuatan syirik seperti memohon kepada pohonan besar karena
ingin segera kaya dll.
Taqliid sebab yang ketiga. Al-Qur’an selalu menggambarkan bahwa orang-orang yang
menyekutukan Allah selalu memberi alasan mereka melakukan itu karena mengikuti jejak nenek
moyang mereka. Allah berfirman,“Dan apabila mereka melakukan perbuatan keji, mereka
berkata, ‘Kami mendapati nenek moyang kami mengerjakan yang demikian itu, dan Allah menyuruh
kami mengerjakannya.’ Katakanlah, ‘Sesungguhnya Allah tidak menyuruh (mengerjakan) perbuatan
yang keji.’ Mengapa kamu mengada-adakan terhadap Allah apa yang tidak kamu ketahui?” (QS. Al-
A’raf: 28).
II.Rumusan masalah
5
BAB 11
PEMBAHASAN
Syirik dari segi bahasa artinya mempersekutukan, secara istilah adalah perbuatan
yang mempersekutukan Allah dengan sesuatu yang lain, Orang yang melakukan syirik
disebut musyrik. Seorang musyrik melakukan suatu perbuatan terhadap makhluk (manusia
maupun benda) yang seharusnya perbuatan itu hanya ditujukan kepada Allah seperti
menuhankan sesuatu selain Allah dengan menyembahnya, meminta pertolongan kepadanya,
menaatinya, atau melakukan perbuatan lain yang tidak boleh dilakukan kecuali hanya kepada
Allah SWT.
syirik merupakan dosa besar. Dosa syirik tidak diampuni allah jika pelakunya tidak
bertaubat. Dosa syirik menjadikan pelakunya kekal di neraka selama-lamanya. Dosa syirik
bisa membatlkan semua amalan yang telah dikerjakan. Bila demikian maka merupakan
kewajiban kita semua untuk mewaspadai syirik dan menjaga diri agar tidak terjerumus
kedalam Lubangnya.
Beliau menyatakan, “Syirik yang aggung adalah menetapkan adanya sekutu bagi
Allah. Misalnya, fulan menyekutukan Allah dengan yang lain. Syirik ini adalah
kekafiran yang paling besar.”
Syirik adalah kamu membuat sekutu bagi Allah dalam ketuhanan-Nya (Rububiah-
Nya). Maha luhur Allah dari sekutu-sekutu dan tandingan-tandingan. Kamu jangan
menyepadakan Allah dengan yang lain sehingga yang lain itu kemudian kamu jadikan
sekutu(kawan) bagi Allah.
Syirik dalam al-Qur’an dan as-Sunnah bukan hanya sujud kepada berhala saja, sujud kepada
berhala merupakan salah satu dari bentuk-bentuk syirik yang sangat banyak bentuknya,
Diantaranya:
a) Meyakini bahwa ada yang memiliki kekuatan atau dapat memberi manfaat dan madharat
selain Allah SWT (QS 2/102)
b) Mendekatkan diri dengan memuja kepada sesuatu dengan keyakinan bahwa dengan sesuatu
itulah ia dapat mendekatkan diri kepada Allah SWT (QS 39/3)
7
c) Memohon pertolongan kepada orang mati, ruh, atau jin untuk memudahkan urusannya (QS
10/18,72/6)
d) Cinta (mahabbah) dan loyalita (wala’) yang salah. Cinta dan loyalitas hanya boleh diarahkan
kepada Allah SWT, Rasul SAW dan orang-orang yang beriman dan bertakwa dan tidak boleh
diarahkan kepada:Orang-orang yang menentang agama Allah SWT (qs 58/22) dan orang-orang
yang mengejek hukum-hukum Allah SWT (qs 5/57). Jika ia mencinta sesuatu yang dilarang
oleh Allah SWT atau karna lebih mencintai sesuati hingga ia berani melanggar hukum Allah
maka ia telah syirik (QS 2/165,9/24)
e) Beranggapan bahwa aturan/hukum buatan manusia lebih baik dari hukum Allah SWT atau
menghalalkan yang haram dan mengharamkan yang halal (QS 9/31,16/35,42/21,4/65)
f) Sihir (QS 10/81). Dari bujalah bin’Abdah berkata bahwa umara ra telah mengirim surat
kepada para gubernur untuk menghukum mata para tukang sihir.
g) Perdukunan (QS 6/59,27/65). Barang siapa yang mendatangi dukun dan membenarkan apa
yang dikatakannya, maka ia telah kafir terhadap apa yang diturunkan kepada muhammad. (HR
Abu Daud)
h) Bersumpah dengan selain Allah:’’Barang siapa bersumpah dengan selain Allah, maka ia telah
syirik,’’(HR Tirmidzi)
i) Menggantungkan jimat yang isinya selain ayat al-Qur’an. Banrang siapa yang
menggantungkan jimat(tamimah) maka ia telah syirik. (HR Ahmad); jika berupa ayat al-Qur’an,
maka ada yang membolehkan dan ada yang melarang.
j) Mantra dan jampi-jampi. Sesungguhnya bermantera (ar-ruqa’), dan jimat (tama’im) dan
pekasih/pelet (at-tiwalah) adalah syirik. (HR Ibnu Majah)
Perbuatan-perbuatan syirik seperti ini sangat sering dilakukan oleh sebagian kaum
muslimin, bahkan perbuatan syirik yang dilakukan oleh orang-orang di zaman Jahiliyah,
sebelum datangnya Islam, masih juga sering terjadi di zaman modern ini.
Syaikh Muhammad bin Jamil Zainu berkata, “Perbuatan syirik yang terjadi di
zaman Jahiliyah (juga) terjadi pada (zaman) sekarang ini:
8
(orang-orang yang mereka anggap shalih dan dekat kepada Allah Subhanahu wa
Ta’ala) dalam bentuk berhala-berhala, sebagai perantara untuk (semakin)
mendekatkan mereka kepada Allah (menurut persangkaan sesat mereka). Maka Allah
tidak meridhai (perbuatan) mereka menjadikan perantara (dalam berdoa) tersebut,
bahkan Allah menyatakan kekafiran mereka dalam firman-Nya:
َّ ِإ َّن،َّللاِ ُز ْلفَى
َّ إِ َّن، ََّللاَ يَحْ ُك ُم بَ ْينَ ُه ْم فِي َما ُه ْم فِي ِه يَ ْختَ ِلفُون
َّللاَ ال َّ َوالَّذِينَ ات َّ َخذُوا ِم ْن د ُونِ ِه أ َ ْو ِليَا َء َما نَ ْعبُد ُ ُه ْم إِال ِليُقَ ِ ِّربُونَا إِلَى
ٌ َّيَ ْهدِي َم ْن ه َُو كَاذِبٌ َكف
ار
“Dan orang-orang yang mengambil pelindung selain Allah (berkata), ‘Kami tidak
menyembah mereka (sembahan-sembahan kami) melainkan supaya mereka mendekatkan
kami kepada Allah dengan sedekat-dekatnya.” Sesungguhnya Allah akan memutuskan di
antara mereka tentang apa yang mereka perselisihkan. Sesungguhnya Allah tidak akan
memberi petunjuk kepada orang-orang yang pendusta dan sangat besar kekafirannya” (QS
az-Zumar:3).
Allah Subhanahu wa Ta’ala maha mendengar lagi maha dekat, Dia tidak butuh kepada
perantara dari makhluk-Nya. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman,
“Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah) bahwa
Aku adalah maha dekat.” (Qs al-Baqarah: 186).
Kita saksikan di zaman sekarang ini kebanyakan kaum muslimin berdoa (meminta/menyeru)
kepada wali-wali dalam wujud (penyembahan terhadap) kuburan mereka, dengan tujuan
untuk mendekatkan diri mereka kepada Allah.
Maka, berhala-berhala (di zaman Jahiliyah) adalah wujud dari para wali (orang-orang yang
mereka anggap shalih dan dekat kepada AllahSubhanahu wa Ta’ala) yang telah wafat
menurut pandangan orang-orang musrik (di zaman Jahiliyah), sedangkan kuburan adalah
wujud dari para wali yang telah wafat menurut pandangan orang-orang yang melakukan
perbuatan Jahiliyah (di zaman sekarang), meskipun harus diketahui bahwa fitnah
(kerusakan/keburukan yang ditimbulkan) dari (penyembahan terhadap) kuburan lebih besar
dari fitnah (penyembahan) berhala!
9
b) Dulunya orang-orang musyrik (di zaman Jahiliyah) selalu berdoa kepada Allah
semata di waktu-waktu sulit dan sempit, kemudian mereka menyekutukan-Nya di
waktu lapang. Allah berfirman,
َصينَ لَهُ ال ِدِّينَ فَلَ َّما نَ َّجا ُه ْم ِإلَى ْالبَ ِ ِّر ِإذَا ُه ْم يُ ْش ِر ُكون َّ فَإِذَا َر ِكبُوا فِي ْالفُ ْل ِك د َ َع ُوا
ِ َّللاَ ُم ْخ ِل
“Maka, apabila mereka mengarungi (lautan) dengan kapal mereka berdoa kepada Allah
dengan memurnikan agama bagi-Nya; kemudian tatkala Allah menyelamatkan mereka
sampai ke darat, tiba-tiba mereka (kembali) mempersekutukan (Allah).” (Qs. al-‘Ankabuut:
65).
Maka, bagaimana mungkin diperbolehkan bagi seorang muslim untuk berdoa kepada selain
Allah dalam waktu sempit dan lapang (sebagaimana yang sering dilakukan oleh banyak kaum
muslimin di jaman ini ?
َ ال ش َِريكَ لَهُ َوبِذَلِكَ أ ُ ِم ْرتُ َوأَنَا أ َ َّو ُل ْال ُم ْس ِل ِمين، َب ْالعَالَ ِمين
ِ ِّ اي َو َم َماتِي ِ ََّلِلِ َر َ قُ ْل إِ َّن
ُ ُصالتِي َون
َ َس ِكي َو َمحْ ي
2) Mendatangi para dukun, tukang sihir, peramal (paranormal) dan sebagainya, serta
membenarkan ucapan mereka. Ini termasuk perbuatan kafir (mendustakan) agama
yang diturunkan kepada Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam, berdasarkan
sabda beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Barangsiapa yang mendatangi dukun
10
atau tukang ramal kemudian membenarkan ucapannya, maka sungguh dia telah kafir
terhadap agama yang diturunkan kepada nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa
sallam.”
Allah Subhanahu wa Ta’ala menyatakan kekafiran para dukun, peramal dan tukang sihir
tersebut dalam firman-Nya,
َو َما أُنز َل َعلَى اس ال ِسِّحْ َر َ َّاطينَ َكفَ ُروا يُ َع ِ ِّل ُمونَ الن َّ س َل ْي َمانُ َولَ ِك َّن ال
ِ َشي ُ س َل ْي َمانَ َو َما َكفَ َر ُ اطينُ َعلَى ُم ْل ِك َّ َواتَّبَعُوا َما تَتْلُو ال
ِ َشي
َيُفَ ِ ِّرقُونَ ِب ِه َبيْنان ِم ْن أ َ َح ٍد َحتَّى َيقُوال ِإنَّ َما نَحْ نُ ِفتْنَةٌ فَال تَ ْكفُ ْر فَ َيت َ َعلَّ ُمونَ ِم ْن ُه َما َما ِ اروتَ َو َما يُ َع ِلِّ َم ُ اروتَ َو َم ُ ْال َملَ َكي ِْن ِب َبا ِب َل َه
َُّللاِ َو َيت َ َع َّل ُمونَ َما َيض ُُّر ُه ْم َوال َي ْنفَعُ ُه ْم َو َلقَدْ َع ِل ُموا َل َم ِن ا ْشت ََراهُ َما لَه َّ ارينَ ِب ِه ِم ْن أ َ َح ٍد ِإال ِبإ ِ ْذ ِن ِّ ِ ضَ ْال َم ْر ِء َوزَ ْو ِج ِه َو َما ُه ْم ِب
َ ُس َما ش ََر ْوا بِ ِه أَ ْنف
َس ُه ْم لَ ْو كَانُوا َي ْعلَ ُمون َ ْق َولَبِئ
ٍ اآلخ َرةِ ِم ْن خَالِ فِي
“Dan mereka mengikuti apa yang dibaca oleh syaitan-syaitan pada masa kerajaan Sulaiman
(dan mereka mengatakan bahwa Sulaiman itu mengerjakan sihir), padahal Sulaiman tidak
kafir (mengerjakan sihir), hanya syaitan-syaitan itulah yang kafir (mengerjakan sihir).
Mereka mengajarkan sihir kepada manusia dan apa yang diturunkan kepada dua orang
malaikat di negeri Babil, yaitu Harut dan Marut, sedang keduanya tidak mengajarkan
(sesuatu) kepada seorang pun sebelum mengatakan, ‘Sesungguhnya kami hanya cobaan
(bagimu), maka janganlah kamu kafir.’ Maka, mereka mempelajari dari kedua malaikat itu
apa yang dengan sihir itu mereka dapat menceraikan antara seorang (suami) dengan
istrinya. Dan mereka itu (ahli sihir) tidak memberi mudharat dengan sihirnya kepada
seorang pun, kecuali dengan izin Allah. Dan mereka mempelajari sesuatu yang memberi
mudharat kepada diri mereka sendiri dan tidak memberi manfaat. Padahal sesungguhnya
mereka telah meyakini bahwa barangsiapa yang menukarnya (kitab Allah) dengan sihir itu,
tiadalah baginya keuntungan di akhirat, dan amat jahatlah perbuatan mereka menjual
dirinya sendiri dengan sihir, kalau mereka mengetahui.” (QS al-Baqarah:102).
Hal ini dikarenakan para dukun, peramal dan tukang sihir tersebut mengaku-ngaku
mengetahui hal-hal yang gaib, padahal ini merupakan kekhususan bagi Allah Subhanahu wa
Ta’ala,
11
“Katakanlah, ‘Tidak ada seorangpun di langit dan di bumi yang mengetahui perkara yang
ghaib, kecuali Allah’, dan mereka tidak mengetahui bilamana mereka akan dibangkitkan.”
(Qs. an-Naml: 65).
Selain itu, mereka selalu bekerjasama dengan para jin dan setan dalam menjalankan praktek
perdukunan dan sihir mereka, bahkan para jin dan setan tersebut tidak mau membantu mereka
dalam praktik tersebut sampai mereka melakukan perbuatan syirik dan kafir kepada
AllahSubhanahu wa Ta’ala, misalnya mempersembahkan hewan kurban untuk para jin dan
setan tersebut, menghinakan al-Qur’an dengan berbagai macam cara, atau perbuatan-
perbuatan kafir lainnya[4]. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman,
“Dan bahwasannya ada beberapa orang dari (kalangan) manusia meminta perlindungan
kepada beberapa laki-laki dari (kalangan) jin, maka jin-jin itu menambah bagi mereka dosa
dan kesalahan.” (Qs. al-Jin: 6).
Maka, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah seorang hamba yang tidak mungkin
beliau ikut memiliki sebagian dari sifat-sifat yang khusus milik Allah Subhanahu wa Ta’ala,
seperti mengetahui ilmu ghaib, memberikan manfaat atau mudharat bagi manusia, mengatur
alam semesta, dan lain-lain. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman,
“Katakanlah, ‘Aku tidak berkuasa menarik kemanfaatan bagi diriku dan tidak (pula) menolak
kemudharatan kecuali yang dikehendaki Allah. Dan seandainya aku mengetahui yang ghaib,
tentulah aku akan melakukan kebaikan sebanyak-banyaknya dan aku tidak akan ditimpa
12
kemudharatan. Aku tidak lain hanyalah pemberi peringatan, dan pembawa berita gembira
bagi orang-orang yang beriman.’” (Qs. al-A’raaf: 188).
Meyakini bahwa beliau mengetahui perkara yang ghaib dan bahwa dunia diciptakan
karena beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Memohon pengampunan dosa dan masuk surga kepada beliau shallallahu ‘alaihi wa
sallam, karena semua perkara ini adalah khusus milik Allah Ta’ala dan tidak ada
seorang makhlukpun yang ikut serta memilikinya.
Melakukan safar (perjalanan) dengan tujuan menziarahi kuburan beliau shallallahu
‘alaihi wa sallam, karena beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam sendiri yang melarang
perbuatan ini dalam sabda beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Tidak boleh
melakukan perjalanan (dengan tujuan ibadah) kecuali ke tiga masjid: Masjidil
Haram, Masjid Nabawi dan Masjidil Aqsha.”
Dan semua hadits yang menyebutkan keutamaan melakukan perjalanan untuk mengunjungi
kuburan beliau shallallahu ‘alaihi wa sallamadalah hadits yang lemah dan tidak benar
penisbatannya kepada beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam, sebagaimana yang ditegaskan
oleh sejumlah imam ahli hadits.
Adapun melakukan perjalanan untuk melakukan shalat di Masjid Nabawi, maka ini adalah
perkara yang dianjurkan dalam Islam berdasarkan hadits yang shahih.
13
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Allah melaknat orang-orang Yahudi dan
Nashrani, (kerena) mereka menjadikan kuburan nabi-nabi mereka sebagai mesjid (tempat
ibadah).”
Dalam hadits lain, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sesungguhnya, orang-
orang sebelum kalian selalu menjadikan kuburan para nabi dan orang-orang shalih (di
antara) mereka sebagai masjid (tempat ibadah), maka janganlah kalian (wahai kaum
muslimin) menjadikan kuburan sebagai mesjid, sesungguhnya aku melarang kalian dari
perrbuatan tersebut.”
Dalam hadits yang shahih Jabir bin Abdullah radhiallahu ‘anhu berkata,
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam melarang dari mengapur (mengecat) kuburan,
duduk di atasnya, dan membangun di atasnya.”
Perbuatan-perbuatan ini dilarang, karena merupakan sarana yang membawa kepada perbuatan
syirik (menyekutukan Allah Subhanahu wa Ta’ala dengan orang-orang shalih tersebut).
5) Termasuk perbuatan yang merusak tauhid dan akidah seorang muslim adalah
menggantungkan jimat, yang berupa benang, manik-manik atau benda lainnya, pada
leher, tangan, atau tempat-tempat lainnya, dengan meyakini jimat tersebut sebagai
penangkal bahaya dan pengundang kebaikan.
Perbuatan ini dilarang keras oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam sebda
beliau, “Barangsiapa yang menggantungkan jimat maka sungguh di telah berbuat syirik.”
Perbuatan ini juga dilarang keras oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam sebda
beliau, “(Melakukan) ath-thiyarah adalah kesyirikan.”
14
7) Demikian juga perbuatan bersumpah dengan nama selain Allah.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Barangsiapa yang bersumpah
dengan (nama) selain Allah maka sungguh dia telah berbuat syirik.”
Dilihat dari sifat dan tingkat sanksinya, syirik dapat dibagi menjadi dua yaitu:
Syirik akbar merupakan syirik yang tidak akan mendapat ampunan Allah. Syirik akbar dibagi
menjadi dua, yang pertama yaitu Zahirun Jali (tampak nyata), yakni perbuatan kepada tuhan-
tuhan selain Allah atau baik tuhan yang berbentuk berhala, binatang, bulan, matahari, batu,
gunung, pohon besar, sapi, ular, manusia dan sebagainya. Demikian pula menyembah
makhluk-makhluk ghaib seperti setan, jin dan malaikat.
Yang kedua yaitu syirik akbar Bathinun Khafi (tersembunyi) seperti meminta pertolongan
kepada orang yang telah meninggal. Setiap orang yang menaati makhluk lain serta mengikuti
selain dari apa yang telah disyariatkan oleh Allah dan Rasul-Nya, berarti telah terjerumus
kedalam lembah kemusyrikan.
Syirik asghar termasuk perbuatan dosa besar, akan tetapi masih ada peluang diampuni
Allah jika pelakunya segera bertobat. Seorang pelaku syirik asghar dikhawatirkan akan
meninggal dunia dal Contoh-contoh perbuatan syirik asghar antara lain:
Sabda rasulullah SAW: ََّللاِ فَقَدْ َكفَ َرا َ ْواَ ْش َرك َ ََو َم ْن َحل
ف ِبغَي ِْر ه
Artinya: “Dan barang siapa yang bersumpah dengan selain nama Allah, maka dia telah
kufur atau syirik”. (HR. Tirmidzi).,
15
Memakai azimat termasuk perbuatan syirik karena mengandung unsur meminta atau
mengharapkan sesuatu kepada kekuatan lain selain Allah.
Artinya: “Barangsiapa menggantungkan azimat, maka dia telah berbuat syirik”. (HR.
Ahmad),
iii. Mantera
Sabda rasulullah SAW: ٌالر ْق َى َوالت َّ َما ِٕى َم َوالت َّ َولَةَ ِش ْرك
ُّ ا َِّن
Artinya: ”Sesungguhnya mantera, azimat dan guna-guna itu adalah perbuatan syirik”. (HR.
Ibnu Hibban).
iv. Sihir
Sihir termasuk perbuatan syirik karena perbuatan tersebut dapat menipu atau
mengelabui orang dengan bantuan jin atau setan. Dan dalam sebuah hadits disebutkan: َم ْن
َس َح َرفَقَدْاَ ْش َرك َ ْع ْقدَة ًث ُ َّم نَفَتَ فِ ْي َهافَقَد
َ َو َم ْن٬س َح َر ُ ََعقَد
Artinya: “Barangsiapa yang membuat suatu simpul kemudian dia meniupinya, maka
sungguh ia telah menyihir. Barangsiapa menyihir, sungguh ia telah berbuat syirik”. (HR.
Nasa’i).
v. Peramalan
16
Artinya: “Barangsiapa yang mempelajari salah sat ilmu perbintangan, maka ia telah
mempelajari sihir”. (HR. Abu Daud). Yamg dimaksud ilmu perbintangan dalam hadits ini
bukanlah ilmu perbintangan yang mempelajari tentang planet yang dalam ilmu pengetahuan
disebut astronomi.
Dukun ialah orang yang dapat memberitahukan tentang hal-hal yang ghaib pada masa
datang, atau memberitahukan apa yang tersirat dalam naluri manusia. Adapun tukang
tenung adalah nama lain dari peramal atau dukun, atau orang-orang yang mengaku
bahwa dirinya dapat mengetahui dan melakukan hal-hal yang ghaib, baik dengan
bantuan jin atau setan, ataupun dengan membaca garis tangan. Dalam sebuah hadits
diterangkan:
Artinya: “Dari Wailah bin Asqa’i ra berkata: aku mendengar Rasulullah SAW bersabda:
Barangsiapa datang kepada tukang tenung lalu menanyakan tentang sesuatu, maka
terhalanglah tobatnya selama empat puluh hari. Dan bila mempercayai perkataan tukang
tenung itu, maka kafirlah ia”. (HR. Thabrani).
Dalam masyarakat masih dijumpai seseorang bernazar kepada selain Allah. Misalnya
seseorang bernazar, “Jika aku sembuh dari penyakit aku akan mengadakan sesajian ke
makam wali”. Perbuatan seperti itu adalah perbuatan yang sesat.
Artinya: “Apa saja yang kamu nafkahkan atau apa saja yang kamu nazarkan maka
sesungguhnya Allah mengetahuinya. Orang-orang yang berbuat zalim tidak ada seorang
penolongpun baginya”. (QS. Al-Baqarah: 270).
Riya
17
Riya adalah beramal bukan karena Allah, melainkan karena ingin dipuji atau dilihat
ِّ ف َع َل ْي ُك ُم ال
orang. Riya termasuk syirik, sebagaimana sabda Rasulullah SAW: َش ِْرك ُ ا َ ْخ َو
ُ َ ف َمااَخا
ِّ ِ سىِ َل َع ْنهُ فَقَا َل
الريَا ُء ْ َْاال
ُ َصغ ََرف
Artinya: “Sesuatu yang amat aku takuti yang akan menimpa kamu ialah syirik kecil. Nabi
ditanya tentang hal ini, maka beliau menjawab, ialah Riya”. (HR. Ahmad).
1. Syirku Al-‘Ilmi. Inilah syirik yang umumnya terjadi pada ilmuan. Mereka
mengagungkan ilmu sebagai maha segalanya. Mereka tidak mempercayai
pengetahuan yang diwahyukan Allah. Sebagai contoh mereka mengatakan bahwa
manusia berasal dari kera.
2. Syirku At-Tasarruf. Syirik jenis ini pada prinsipnya disadari atau tidak oleh
pelakunya, menentang bahwa Allah Maha Kuasa dan segala kendali atas penghidupan
manusia berada di tangan-Nya. Mereka percaya adanya “perantara” itu mempunyai
kekuasaan. Contohnya adalah kepercayaan bahwa Nabi Isa anak Tuhan, percaya pada
dukun, tukang sihir atau sejenisnya.
3. Syirku Al- Ibadah. Inilah syirik yang menuhankan pikiran, ide-ide atau fantasi.
Mereka hanya percaya pada fakta-fakta konkrit yang berasal dari pengalaman
lahiriyah. Misalnya seorang atheis memuja ide pengingkaran terhadap berbagai
bentuk kegiatan.
4. Syirku Al-‘Addah. Ini adalah kepercayaan terhadap tahayul. Sebagai contoh percaya
bahwa angka 13 itu adalah angka sial sehingga tidak mau menggunakan angka
tersebut, menghubungkan kucing hitam dengan kejahatan, dan sebagainya.
Pada masa pemerintahan Fir’aun, dari kaum Fir’aun kita dapat menarik pelajaran
bahwa yang disebut syirik bukan hanya sikap seseorang yang mengagung-agungkan sesuatu
dari kalangan sesama makhluk, termasuk sesama manusia (kultus), tetapi syirik juga meliputi
sikap mengagung-agungkan diri sendiri kemudian menindas harkat dan martabat sesama
manusia, seperti tingkah diktator dan tiran.
18
Cara –cara menanggulangi syirik pada zaman modern antara lain :
a).Dengan mengikhlaskan segala ibadah dan amal shalih kita hanya untuk mencari ridha
b). Mempelajari ilmu tauhid yang murni san sesuai dengan apa yang diajari oleh rasullah
ahallahu’alaihi wa sallam.
c).Mempelajari lawan dari tauhid itu, yaitu syirik, baik itu definisinya, jenis-jenis, dan
contoh-contohnya. Karena untuk memmahami sesuatu itu terkadang kita juga harus mengenal
lawannya. Lawan dari tauhid adalah syirik dan lawan dari sunnah adalah bid’ah.
d). Memperbanyak doa kepada Allah agar diberikan keistiqomahan (keteguhan) di atas tauhid
dan sunnah agar dijauhi dari segala bentuk kesyirikan dan kebid’ahan baik yang kita ketauhi
ataupun tidak, baik yang kita sadari ataupun tidak.
e). Bergaul dengan orang-orang yang lurus dan teguh agamanya (ahlussunnah) dan
menghindari pergaulan dengan orang-orang yang melakukan kesyirikan agar tidak
terpengaruh dengan dengan perbuatan mereka tersebut.
f). Banyak Mengingat ALLAH SWT. Dengan Banyak Mengingat ALLAH SWT(Berzikir)
Berarti Kita Berusaha Menjauhi Atau Menghindari Perbuatan Syirik. Berzikir Merupakan
Cara Mengagungkan Nama Allah Swt , Menyucikan Dan MengEsakan Nya. Dengan banyak
berzikir Dapat Menghilangkan keraguan Akan Ke Esaan Allah Swt. Bahkan memperkuat
keyakinan dan keimanan Serta membuat Hati Kita Tenang.
g). Ikhlas dalam Melakukan amal Kebaikan. Segala perbuatan ibadah yang disertai dengan
Ria termasuk syirik. Agar terhindar dari perbuatan ini maka setiap melakukan amal baik
hendaklah dilakukan dengan penuh keikhlasan(Hanya Mengharap keridhoan Allah Semata).
Perbuatan yang dilakukan dengan penuh keikhlasan pastilah akan mendapat pahala di akhirat.
Adapun perbuatan baik yang dilakukan dengan ria. Amal perbuatan Tersebut sia sia karena
tidak bernilai di hadapan Allah Swt.
19
2.4 Bahaya Syirik Bagi Kehidupan
Berikut ini beberapa contoh bahaya syirik bagi kehidupan antara lain :
Dari Abu Hurairah radiallahu anhu marfu (yang terjemahannya): Allah berfirman:
"Aku tidak butuh sekutu-sekutu dari kalian, barang siapa yang melakukan suatu amalan yang
dia menyekutukan-Ku padanya selain Aku, maka Aku tinggalkan dia dan persekutuannya".
(Riwayat Muslim, kitab az-Zuhud 2985, 46).
Terkena ancaman dari dalil-dalil tentang syirik, karena salaf menggunakan setiap dalil
yang berkenaan dengan syirik akbar untuk syirik ashghar. (Lihat al-Madkhal, hal
124).
Termasuk dosa besar yang terbesar.
Berikut beberapa contoh bahaya syirik daro syirik akbar bagi kehidupan antara lain :
a.Kezhaliman terbesar.
c.Jika meninggal dalam keadaan syirik, maka tidak akan diampuni oleh Allah
Subhanahu wa Ta’ala.
20
Firman Allah Ta’ala (yang terjemahnya):Sesungguhnya, Allah tidak akan
mengampuni jika disekutukan, dan dia akan mengampuni selain itu (syirik) bagi siapa yang
(Dia) kehendaki. (QS. An-Nisa: 48,116).
Firman Allah Ta’ala (yang terjemahnya): ``Sesungguhnya orang kafir, yakni ahli
kitab dan orang-orang musyrik (akan masuk) ke neraka jahannam, mereka kekal di dalamnya.
Mereka itu adalah seburuk-buruk mahluk’’.(QS. Al-Bayyinah:6).
h.Dosa pertama yang diharamkan oleh Allah subhanahu wa Ta’ala. Lihat Quran surah
Al-Anaam:151
Katakanlah: ``Marilah kubacakan apa yang diharamkan atas kamu oleh Tuhanmu
yaitu: janganlah kamu mempersekutukan sesuatu dengan Dia, berbuat baiklah terhadap kedua
orang ibu, bapa,dan janganlah kamu membunuh anak-anak kamu karena kemiskinan, kami
21
akan memberi rizki kepadamu dan kepada mereka, dan jangan lah kamu mendekati perbuatan
–perbuatan yang keji, baik yang nampak diantaranya maupun yang tersembunyi, dan
janganlah kmu membunuh jiwa yang diharamkan Allah (membunuhnya) melainkan dengan
sesuatu (sebab) yang benar ‘’ demikian itu yang diperintahkan kepadamu supaya kmu
memahami (nya) (QS. Al-Anam)
Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni
segala dosa yang selain dari (syirik)itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barang siapa
mempersekutukan Allah maka sungguh ia telah berbuat dosa yang besar’’.( QS. An-Nisa’ 4:48)
22
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
Pada hakekatnya contoh syirik , atau macam –macam syirik pada zaman modern
sekarang ini , tidak jauh beda dengan syirik pada zaman nabi muhammad saw.atau
pada zaman zahihilyah dahulu kala. Yang mana pada zaman zahihilyah masih sering
menyekutukan allah swt. Bahkan di jaman modern seperti sekarang masih banyak
orang atau manusia yang sering menyekutukan atau menduakan allah swt.
Di lihat dari tingkat sanksinya ternyta syirik dapat di bedakan menjadi dua yaitu syirik
ashghsar ( syirik kecil ) dan syirik akbar atau syirik besar.
Dari penjelasan dan pembagian tingkat sanksinya dapat di jelaskan bahwa syirik
ashghar (syirik kecil ) merupakan dosa besar tetapi masih bisa mendapat ampunan dari
allah swt . sedangkan syirik akbar ( besar ) merupakan syirik dengan dosa besar dan
tidak akan mendapat ampunan dari allah swt.
Syirik merupakan dosa besar dan sangat di benci oleh allah swt.
3.2 Saran
23
DAFTAR PUSTAKA
Syaikh Muhammad bin Abdul Wahab At Tamimi . Kitab Tauhid (terjemah): Bahaya Syirik.
Syaikh Muhammad bin Shalin al Munajjid. Dosa-Dosa yang Dianggap Biasa (terjemah).
24