Você está na página 1de 3

Analisis Kualitas Pasir

Pada proses filtrasi, kualitas dari hasil filtrasi salah satunya dilihat dari kekeruhan
yang dihasilkan. Nilai kekeruhan yang tinggi menandakan bahwa padatan tersuspensi
didalam air semakin tinggi. Untuk menguji nilai kekeruhan digunakan alat turbiditas
dengan mengambil sampel air pada titik-titik tertentu. Turbidimetri umumnya
menggunakan sumber cahaya yang memiliki panjang gelombang lebih panjang
(misalnya, 800 nm-1100 nm) dan efektif digunakan untuk mendeteksi partikel dengan
ukuran yang lebih besar. Jika seberkas cahaya dilewatkan melalui sampel keruh,
intensitasnya dikurangi dengan hamburan, dan jumlah cahaya yang tersebar
tergantung pada konsentrasi dan distribusi ukuran partikel. Dalam nephelometri
intensitas cahaya yang tersebar diukur, sedangkan dalam turbidimetri, intensitas
cahaya yang ditransmisikan melalui sampel diukur.
Cara kerja yang dilakukan mula-mula air dialirkan pada alat filtrasi selama 1 menit.
Diambil waktu 1 menit agar air mengalir secara merata pada media filter sehingga
sampel air dapat diambil. Jika kurang dari 1 menit, kemungkinan air yang diambil
pada titik tertentu sulit untuk diambil karena air belum mencapai ketinggtian tersebut.
Sedangkan jika lebih dari 1 menit terdapat kemungkinan air akan meluap karena
media tidak dapat menampung aliran air yang cepat. Tepat 1 menit, setelah air
dialirkan ke alat filtrasi maka diambil sampel air pada beberapa titik. Sampel diambil
pada inlet, titik -2, titik ke 3, titik-4, dan outlet berurutan dengan kedalaman filter
yang semakin dalam menuju outlet. Sampel air tersebut kemudian diukur
kekeruhannya dengan alat turbidimeter secara bergantian. Hasil kualitas dari setiap
titik menentukan pula kualitas penyaringan dengan media dengan keadalaman
tertentu.
Kekeruhan Debit-1
90
80
70
Kekeruhan (NTU)

60
50
40
30
20
10
0
Inlet 2 3 4 Outlet

Gambar 1 Kekeruhan Pada Debit 1

Untuk debit seri 1,Pada inlet nilai turbiditas yaitu 84.8, titik kedua yaitu 73.8, titik ke
3-73.5, titik ke 4-60.6 dan pada outlet 55.6. Hal ini menunjukkan bahwa semakin
besar kedalaman maka semakin tinggi kualitas effluen yang dihasilkan. Perbedaan
terbesar yaitu antara titik ke 3 dan 4. Hal tersebut menujukkan media pasir dalam
kedalaman tersebut efektif dalam menyaring partikel tersuspensi. Hasil dari
penyaringan pada debit seri 1 yaitu 55.6 NTU sedangkan berdasarkan Peraturan
Menteri Kesehatan no 492 Tahun 2010, standar kekeruhan yang diperbolehkan yaitu
5 NTU. Hal ini menandakan media filter kurang efektif dalam menyaring kotoran
pada debit seri 1. Hal tersebut dapat ditangani dengan mengubah ukuran partikel pasir
yang digunakan ataupun menaik/menurunkan debit.
Kekeruhan Debit-2
90
80
70
Kekeruhan (NTU)

60
50
40
30
20
10
0
Inlet 2 3 4 Outlet

Gambar 2 Kekeruhan Pada Debit ke 2

Untuk debit seri 2,Pada inlet nilai turbiditas yaitu 85.1, titik kedua yaitu 82, titik ke 3-
71.7, titik ke 4-74.2 dan pada outlet 66.7. Hal ini menunjukkan bahwa semakin besar
kedalaman maka semakin tinggi kualitas effluen yang dihasilkan sesuai dengan teori.
Perbedaan terbesar yaitu antara titik ke 3 dan 4. Hal tersebut menujukkan media pasir
dalam kedalaman tersebut efektif dalam menyaring partikel tersuspensi. Hasil dari
penyaringan pada debit seri 1 yaitu 66.7 NTU sedangkan berdasarkan Peraturan
Menteri Kesehatan no 492 Tahun 2010, standar kekeruhan yang diperbolehkan untuk
air minum yaitu 5 NTU. Hal ini menandakan media filter kurang efektif dalam
menyaring kotoran pada debit seri 1. Hal tersebut dapat ditangani dengan mengubah
ukuran partikel pasir yang digunakan ataupun menaik/menurunkan debit.
Secara keseluruhan, dari debit 1 hingga ke 2 untuk media filter mengalami penurunan
kualitas effluen. Hal tersebut ditandai dengan kenaikan turbiditas dari debit 1 ke debit
ke 2. Hal tersebut dapat diakibatkan karena media filter yang digunakan semakin
jenuh karena. Hal lain dapat diakibatkan bahwa, semakin tinggi debit aliran maka
semakin tinggi kualitas effluen yang dihasilkan. Maka, sebaiknya setelah melakukan
penyaringan 1 perlu dilakukan backwash terlebih dahulu.

Você também pode gostar

  • Analisi
    Analisi
    Documento3 páginas
    Analisi
    Baiq Faradina Utari Part II
    Ainda não há avaliações
  • Bahan Poster ITB WM
    Bahan Poster ITB WM
    Documento1 página
    Bahan Poster ITB WM
    Baiq Faradina Utari Part II
    Ainda não há avaliações
  • Print Plambing D
    Print Plambing D
    Documento11 páginas
    Print Plambing D
    Baiq Faradina Utari Part II
    Ainda não há avaliações
  • Print Plambing D
    Print Plambing D
    Documento11 páginas
    Print Plambing D
    Baiq Faradina Utari Part II
    Ainda não há avaliações
  • Profil Hidrolis
    Profil Hidrolis
    Documento1 página
    Profil Hidrolis
    Baiq Faradina Utari Part II
    Ainda não há avaliações
  • Profil Hidrolis 2
    Profil Hidrolis 2
    Documento1 página
    Profil Hidrolis 2
    Baiq Faradina Utari Part II
    Ainda não há avaliações
  • Kesempurnaan Islam
    Kesempurnaan Islam
    Documento2 páginas
    Kesempurnaan Islam
    Baiq Faradina Utari Part II
    Ainda não há avaliações
  • 7 PH PDF
    7 PH PDF
    Documento4 páginas
    7 PH PDF
    Baiq Faradina Utari Part II
    Ainda não há avaliações
  • 1.metode Sampling PDF
    1.metode Sampling PDF
    Documento12 páginas
    1.metode Sampling PDF
    Baiq Faradina Utari Part II
    Ainda não há avaliações
  • BAB IV - Lalat
    BAB IV - Lalat
    Documento5 páginas
    BAB IV - Lalat
    Baiq Faradina Utari Part II
    Ainda não há avaliações
  • Amal Shaleh
    Amal Shaleh
    Documento2 páginas
    Amal Shaleh
    Baiq Faradina Utari Part II
    Ainda não há avaliações