Você está na página 1de 14

ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN.

DENGAN DIAGNOSA DERMATITIS

DI RUANG CEMPAKA RSUD BANYUMAS

Disusun Oleh :

ARINI ‘ILMA NAFI’AH

P1337420216024

PRODI DIII KEPERAWATAN PURWOKERTO


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SEMARANG
2018/2019

ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN.R

DENGAN DIAGNOSA DERMATITIS


DI RUANG EDELWAIS RSUD BANYUMAS

A. PENGKAJIAN
Nama : Arini ‘Ilma Nafi’ah
Hari/tanggal : Jumat, 19 Juli 2018
Tempat : Ruang Cempaka RSUD Banyumas
1. Identitas Pasien
Nama : Tn.R
Umur : 55 tahun
Alamat : Cipari 6/5, Cilacap
Jenis Kelamin : Laki-laki
Pendidikan : SD
Pekerjaan : Petani
Agama : Islam
Status : Menikah
Suku/bangsa : Jawa/ Indonesia
Tanggal MRS : 13 Juli 2018
Diagnosa medik : Dermatitis
No.RM : 853577
2. Identitas Penanggung Jawab
Nama : Ny.N
Umur : 44 th
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat : Cipari 6/5, Cilacap
Pekerjaan : Ibu rumah tangga
Hub.dengan pasien: Istri
3. Riwayat Kesehatan
a. Keluhan utama
Keluarga pasien mengatakan gatal pada bagian tubuhnya.
b. Keluhan tambahan
Pasien mengalami demam, lemes ,mual, muntah, dan bab cair.
c. Riwayat penyakit sekarang
Tn.r usia 55 tahun, datang ke rumah sakit dengan keluhan
gatal-gatal di seluruh badannya disertai dengan demam dan
lemes. Setelah beberapa hari di RS, pasien mengalami
sariawan dan bab cair.
d. Riwayat penyakit dahulu
Keluarga mengatakan pasien gata-gatal sudah <1 tahun yang lalu.
e. Riwayat penyakit keluarga
Keluarga pasien mengatakan tidak ada angggota keluarga yang menderita
penyakit yang sama.
4. Fungsional Gordon
a. Persepsi dan manajamen kesehatan
DS : Keluarga pasien mengatakan kesehatan itu penting. Jika ada anggota
keluarga yang sakit segera dibawa ke pelayanan kesehatan untuk
mendapatkan pengobatan
DO : Pasien dirawat di Ruang Cempaka RSUD Banyumas untuk
mendapatkan perawatan.
b. Nutrisi dan metabolik
DS : Keluarga pasien mengatakan sebelum sakit makan pasien teratur dan
selama dirawat di RS pasien makan dan minum melalui NGT.
DO : Pasien menghabiskan makanannya.
c. Pola eliminasi
DS : Keluarga pasien mengatakan sebelum masuk rumah sakit pasien BAB
± 1 kali sehari dan untuk BAK ±2-4 kali/hari. Selama sakit pasien
bab ± 15 kali sehari karena mengalami diare.
DO : Perut pasien kembung.
d. Pola aktivitas dan latihan
DS : Keluarga pasien mengatakan sebelum masuk rumah sakit pasien tidak
kesulitan dalam beraktivitas sehari-hari. Selama sakit pasien
mengalami gangguan dalam beraktivitas.
DO : Pasien lebih banyak melakukan aktivitas diatas bed.
Pola aktivitas dan latihan

ADL 0 1 2 3 4
Makan/minum √
Mandi √
Toileting √
Berpakaian √ Keterangan
Mobilisasi di bed √ skala
Ambulasi √ 0 : Mandiri
1 : Dibantu
alat
2 : Dibantu orang lain
3 : Dibantu alat dan orang lain
4 : Tergantung total
e. Pola istirahat dan tidur
DS : Keluarga pasien mengatakan sebelum sakit kualitas tidur pasien
cukup ±8 jam/hari, akan tetapi selama sakit pasien sering tidur
karena lemas.
DO : Pasien tampak sering tidur walaupun ada perawat yang sedang
memberikan tindakan pada tn.r
f. Pola persepsi dan kognitif
DS : Keluarga pasien mengatakan sebelum dan sesudah masuk rumah
sakit alat indera pasien dapat berfungsi dengan baik.
DO : Alat indera pasien tidak mengalami gangguan.
g. Pola seksual dan reproduksi
DS : Keluarga pasien mengatakan pasien memiliki 5 orang anak dan satu
orang istri.
DO : Pasien berjenis kelamin laki-laki.
h. Pola peran dan hubungan
DS : Keluarga pasien mengatakan hubungan pasien dengan keluarga baik
DO : Selama di RS pasien ditunggui oleh istrinya.
i. Pola persepsi diri
DS : Keluarga pasien mengatakan penyakit yang dideritanya merupakan
cobaan dari Allah SWT dan menerima kondisi yang dialami saat ini
serta yakin akan kesembuhannya.
DO : Pasien tampak tabah dan sabar serta selalu mengikuti anjuran dari
perawat dan dokter yang merawatnya.
j. Pola manajemen stress dan koping
DS : Keluarga pasien mengatakan jika ada anggota keluarganya yang
bermasalah diselesaikan bersama dan baik-baik.
DO : Pasien terlihat membina hubungan yang baik dengan keluarga,
terlihat dari keluarga yang menjenguk
k. Pola nilai dan keyakinan
DS : Keluarga pasien mengatakan pasien beragama Islam
DO : Selama sakit aktivitas agama pasien terganggu dan keluarga kerap
berdoa untuk kesembuhan pasien.
5 Pemeriksaan Fisik
a. Keadaan umum : Lemah
b. Kesadaran : Somonolen
c. GCS : E2 M5 V6
d. Tanda-tanda vital :
- TD : 90/60 mmHg
- N : 82 x/menit
- RR : 32 x/menit
- S : 38o C
e. Pemeriksaan Head to toe
1) Wajah
- Mata : Simetris, pupil iskhor 2/2 mm, konjungtiva
anemis
(-/-), Skelra ikterik (-/-).
- Hidung : Simetris, tidak ada polip, terpasang
NGT dan nasal kanul
- Mulut : mukosa dan bibir kering, terdapat sariawan
- Telinga : Simetris, tidak ada serumen,
2) Kepala dan leher
- Kepala : Mesochepal, tidak ada lesi, rambut beruban.
- Leher : tidak ada pembesaran kelenjar tiroid.
3) Thoraks
- Paru
Inspeksi : Simetris, terlihat perkembangan dinding dada, RR :
32x/menit
Palpasi : pengembangan paru sama kanan dan kiri, tidak ada
nyeri tekan.
Perkusi : Resonan
Auskultasi : ronchi (+/+),
- Jantung
Inspeksi : iktus cordis tidak terlihat
Palpasi : ictus cordis teraba
Perkusi : Batas kanan atas : ICS II linea para sternalis dextra
Batas kanan bawah : ICS V linea para strenalis dextra
Batas kiri atas : ICS II linea para sternalis
sinistra
Batas kiri bawah : ICS V mid clavikula sinistra
Auskultasi :Reguler, SI>S2, Murmur (-), Gallop (-)
4) Abdomen
- Inspeksi : Datar, supel, tidak ada massa, tidak ada lesi.
- Palpasi : Nyeri tekan (-), tidak ada benjolan
- Perkusi : Hipertimpani, perut kembung
- Auskultasi : Bising usus 40 x/menit
5) Genetalia
Pasien berjenis kelamin laki-laki, terpasang kateter.
6) Kulit
Tidak ada dekubitus , kondisi punggung lembab, ekstermitas kering, turgor
kulit cukup < 3 detik, tidak ada lesi, kulit hangat, warna kulit sawo
matang, serta pada punggung terlihat banyak kerutan sprei.
7) Ekstremitas
- Atas
Tangan kanan terpasang siringpam, tangan kiri terpasang infus, tidak ada
edema pada ektremitas atas, tidak ada lesi.
Bawah
Tidak ada edema.

- Kekuatan otot :5 5
5 5
Keterangan :
0 : Otot tidak dapat digerakkan
1 : Jika otot ditekan masih terasa ada kontraksi atau kekenyalan ini
berarti otot masih belum atrofi atau belum layu
2 : Dapat menggerakan otot atau bagian yang lemah sesuai perintah
misalnya telapak tangan disuruh telungkup atau lurus bengkok tapi
jika ditahan sedikit saja sudah tak mampu bergerak
3 : Dapat menggerakan otot dengan tahanan minimal misalnya dapat
menggerakkan telapak tangan dan jari
4 : Dapat bergerak dan dapat melawan hambatan yang ringan
5 : Bebas bergerak dan dapat melawan tahanan yang setimpal
6 Pemeriksaan penunjang
a. Pemeriksaan laboratorium tanggal 17 Juli 2018
Pemeriksaan laboratorium Ny.N tanggal 13 juli 2018

Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai Normal


Hematologi
Darah lengkap otomatis
Hemoglobin L 12,7 12,0 -16,0
Hematokrit 39,6 /uL 36,0 – 48,0
Eritrosit L 4,27 % 4,06 – 5,80
Leukosit H 12,20 10^6/uL 3,70 – 10,10
Trombosit 411 10^3/uL 150 – 400
MCV 92,9 10^3/uL 81,0 – 96,0
MCH 29,8 Fl 27,0 – 31,2
MCHC 32,1 pg 31,0 – 36,4
RDW 12,9 % 11,5 – 14,5
Neutrofil 71,88 % 30,30 – 73,70
Limfosit L 14,44 % 18,00 – 48,30
Monosit 9.550 % 4.400 – 12.700
Eosinofil 2.337 % 0.000 – 7.300
Basofil H 1,792 % 0,0 -1,7
%

b. Pemeriksaan Radiologi
Nama / jenis kelamin : R/L Tanggal : 12 Juli 2018
No.registrasi :18-12697 No.RM : 853577
UPF/R : IGD umur : 55th
Jenis pemeriksaan : Thorax AP Dr : Cahyantri

Ts.Yth
Thorax AP : Tampak ground grass
Opacity di paracardial dextra
Sinus dan diafragma dalam batas normal
Besar cor normal
Systema tulang infak
Kesan : Pneumonia
7 Terapi
a. Katerolak 3x30cc
b. Ceftriaxon 1x2gr
c. Ranitidine
d. Meropenem
e. Dopamine
f. Infuse D10%
g. Infuse D5%

B. ANALISA DATA
No Data Fokus Problem Etiologi
1. DS : keluarga pasien mengatakan Gangguan Inflamasi
integritas kulit dermatitis, respon
tn.r gatal pada bagian
menggaruk
tubuhnya
DO :
- TD: 90/60 mmHg
- N : 82 x/menit
- RR : 32 x/menit
- S : 38o C
- Kesadaran : somnolen.
- GCS : E2M5V6
2. DS : keluarga pasien mengatakan Kekurangan Kehilangan
volume cairan berlebihan melalui
selama sakit mengalami
feses dan muntah
mual, muntah dan bab cair serta intake terbatas
DO : pasien bab <15 kali perhari ( mual )

3. DS : keluarga pasien mengatakan Resiko infeksi Kerusakan


perlindungan kulit
tn.r sering menggarukan
gatalnya
DO : terdapat lesi pada bagian
tangan dan kaki

C. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Gangguan integritas kulit berhubungan dengan inflamasi dermatitis, respon
menggaruk
2. Kekurangan volume cairan berhubungan dengan Kehilangan berlebihan melalui
feses dan muntah serta intake terbatas ( mual )
3. Resiko infeksi berhubungan dengan Kerusakan perlindungan kulit

D. INTERVENSI KEPERAWATAN
1. Nyeri akut berhubungan dengan agen injuri fisik
NOC :
- Tingkat Nyeri (2102)
Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2 x 24 jam diharapkan
nyeri akut teratasi, dengan kriteria hasil :
Kriteria hasil Nyeri Akut

Kriteria Hasil Skala Awal Skala Tujuan


Nyeri yang dilaporkan 2 4

Panjangnya episode nyeri 2 4

Tidak bisa beristirahat 3 4


Status kognitif dalam rentang yang 2 4
diharapkan
Keterangan :
1. Berat
2. Cukup berat
3. Sedang
4. Ringan
5. Tidak Ada
NIC : Manajemen Nyeri ( 1400 )
Kaji nyeri secara komprehensif termasuk lokasi, karakteristik, durasi,
frekuensi, kualitas dan faktor presipitasi.
- Gunakan teknik komunikasi terapeutik untuk mengetahui pengalaman nyeri
klien sebelumnya
- Pilih dan implementasikan tindakan yang beragam ( nonfarmakologi :
relaksasi, nafas dalam)
- Ajarkan metode farmakologi untuk menurunkan nyeri
- Dukung istirahat/tidur yang adekuat untuk membantu penurunan nyeri
- Monitor Vital sign
2. Gangguan pola tidur berhubungan dengan nyeri post op struma
NOC :
- Tidur ( 0004 )
Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2 x 24 jam diharapkan
gangguan pola tidur teratasi, dengan kriteria hasil :
Kriteria hasil gangguan pola tidur

Kriteria Hasil Skala Awal Skala Tujuan


Jam Tidur 2 4
Pola tidur 2 4
Kesulitan memulai tidur 2 4
Tidur yang terputus 2 4
Nyeri 2 4
Keterangan :
1. Sangat terganggu
2. Banyak terganggu
3. Cukup terganggu
4. Sedikit terganggu
5. Tidak terganggu
NIC : Peningkatan tidur ( 1850 )
Intervensi :
- Tentukan pola tidur / aktivitas pasien
- Monitor pola tidur pasien dan jumlah jam tidur
- Sesuaikan lingkungan untuk meningkatkan tidur
- Anjurkan untuk tidur siang di siang hari , jika diindikasikan untuk memenuhi
kebutuhan tidur
3. Resiko infeksi berhubungan dengan luka jaitan
NOC :
- Keparahan infeksi ( 0703 )
- Pengetahuan : manajemen penyakit akut ( 1844 )
Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2 x 24 jam diharapkan
resiko infeksi teratasi, dengan kriteria hasil :
Kriteria hasil gangguan pola tidur

Kriteria Hasil Skala Awal Skala Tujuan


Kemerahan 2 4
Demam 3 4
Nyeri 2 4
Keterangan :
1. Berat
2. Cukup berat
3. Sedang
4. Ringan
5. Tidak ada
NIC : Kontrol infeksi ( 6540 )
Intervensi :
- Alokasikan kesesuain luas ruang perpasien
- Batasi jumlah pengunjung
- Ajarkan cara cuci tangan bagi tenaga kesehatan
- Dorong untuk istirahat
- Berikan antibiotik yang sesuai

4. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
Implementasi keperawatan Ny.N hari ke 1

Dx Hari/tanggal Implementasi Respon Paraf


No

1 I Jumat, 13 - Operan jaga - TD : 120/80 mmHg


Juli 2018 - N : 80 x/menit
- Mengobservasi KU dan
08.00 - RR :20 x/menit
TTV pasien - S : 380 C
- KU : cukup
- Mendorong pasien untuk
- GCS : E4M5V6
berkomunikasi secara
perlahan
I 09.00 - Mengkaji nyeri secara Pasien mengatakan
komprehensif termasuk nyeri pada leher.
lokasi, karakteristik, P: post op struma
durasi, frekuensi, kualitas Q : seperti diiris-iris
dan faktor presipitasi R : leher
- Mengimplementasikan S : skala 6
tindakan yang beragam T : saat leher bergerak
( nonfarmakologi : - Pasien Kooperatif
relaksasi atau nafas
dalam )
III 11.00 - Membatasi jumlah - Pasien kooperatif
pengunjung - Pasien kooperatif
- Mengajarkan cara cuci
tangan bagi tenaga
kesehatan
II 13.00 - Menyesuaikan lingkungan - Pasien kooperatif
untuk meningkatkan tidur - Pasien kooperatif
- Menganjurkan untuk tidur
- Pasien kooperatif
siang di siang hari , jika
diindikasikan untuk
memenuhi kebutuhan tidur

Implementasi keperawatan Ny.N hari ke 2

No Dx Hari/tanggal Implementasi Respon Paraf

2 I Sabtu, 14 - Operan jaga - TD : 120/100 mmHg


Juli 2018
- Mengobservasi KU dan - N: 73 x/menit
08.00
TTV pasien - RR: 19 x/menit
- S: 36o C
- KU : baik

I 09.00 - Mengkaji nyeri secara - P: post op struma


komprehensif termasuk Q : seperti diiris-iris
lokasi, karakteristik, R : leher
durasi, frekuensi, kualitas S : skala 4
dan faktor presipitasi. T : saat leher bergerak
- Menggunakan teknik
- Pasien kooperatif
komunikasi terapeutik
untuk mengetahui
pengalaman nyeri klien
sebelumnya.
II 11.00 - Menyesuaikan - Pasien kooperatif
lingkungan untuk - Pasien kooperatif
meningkatkan tidur
- Menganjurkan untuk
tidur siang di siang hari ,
jika diindikasikan untuk
memenuhi kebutuhan
tidur

III 13.00 - Menganjurkan pasien - Pasien kooperatif


untuk istirahat - Injeksi IV ceftriaxone
- Memberikan antibiotik
yang sesuai

F. EVALUASI KEPERAWATAN
Tanggal Dx Catatan perkembangan Paraf
jumat, 13 Juli I S : Pasien mengatakan nyeri pada leher.
2018
P: post op struma
Q : seperti diiris-iris
R : leher
S : skala 6
T : saat leher bergerak
O:
- TD : 120/80 mmHg
- N : 80 x/menit
- RR :20 x/menit
- S : 380 C
- KU : cukup
- GCS : E4M5V6

A: Masalah Nyeri akut belum teratasi


Kriteria Hasil Skala Skala Skala
Awal Tujuan Akhir
Nyeri yang dilaporkan 2 4 2

Panjangnya episode 2 4 2
nyeri

Tidak bisa beristirahat 3 4 3


P : Lanjutkan intervensi
- Kaji nyeri secara komprehensif termasuk lokasi,
karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas dan faktor
presipitasi.
- Gunakan teknik komunikasi terapeutik untuk
mengetahui pengalaman nyeri klien sebelumnya
- Pilih dan implementasikan tindakan yang beragam
( nonfarmakologi : relaksasi, nafas dalam)
- Ajarkan metode farmakologi untuk menurunkan
nyeri
- Dukung istirahat/tidur yang adekuat untuk
membantu penurunan nyeri
- Monitor Vital sign
S: pasien mengatakan selama sakit mengalami kesulitan
tidur karena nyeri
O : pasien tampak/hanya tiduran di bed dan pasien
sering terbangun di malam hari
A : Masalah gangguan pola tidur belum teratasi

Kriteria Hasil Skala Skala Skala


Awal Tujuan Akhir
Jam Tidur 2 4 2
Pola tidur 2 4 2
Kesulitan memulai 2 4 2
II
tidur
Tidur yang terputus 2 4 2
Nyeri 2 4 2

P : Lanjutkan intervensi
- Tentukan pola tidur / aktivitas pasien
- Monitor pola tidur pasien dan jumlah jam tidur
- Sesuaikan lingkungan untuk meningkatkan tidur
Anjurkan untuk tidur siang di siang hari , jika
diindikasikan untuk memenuhi kebutuhan tidur

III S : pasien mengatakan demam dan ada luka tertutup


setelah operasi dileher
O : terdapat luka jaitan post operasi di leher tertutup
kasa, kering dan tidak ada rembasan

S : 380C
A : masalah resiko infeksi belum teratasi
Kriteria Hasil Skala Skala Skala
Awal Tujuan Akhir
Kemerahan 2 4 2
Demam 3 4 3
Nyeri 2 4 2
P : lanjutkan intervensi
- Alokasikan kesesuain luas ruang perpasien
- Batasi jumlah pengunjung
- Ajarkan cara cuci tangan bagi tenaga kesehatan
- Dorong untuk istirahat
- Berikan antibiotik yang sesuai
Sabtu, 14 Juli I S: pasien mengatakan nyeri pada leher
2018
P: post op struma
Q : seperti diiris-iris
R : leher
S : skala 4
T : saat leher bergerak
O:
- TD : 120/100 mmHg
- N: 73 x/menit
- RR: 19 x/menit
- S: 36o C
KU : baik
A: Masalah Nyeri akut belum teratasi
Kriteria Hasil Skala Skala Skala
Awal Tujuan Akhir
Nyeri yang dilaporkan 2 4 3

Panjangnya episode 2 4 3
nyeri

Tidak bisa beristirahat 3 4 3


P : Lanjutkan intervensi
- Kaji nyeri secara komprehensif termasuk lokasi,
karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas dan faktor
presipitasi.
- Gunakan teknik komunikasi terapeutik untuk
mengetahui pengalaman nyeri klien sebelumnya
- Pilih dan implementasikan tindakan yang beragam
( nonfarmakologi : relaksasi, nafas dalam)
- Ajarkan metode farmakologi untuk menurunkan
nyeri
- Dukung istirahat/tidur yang adekuat untuk
membantu penurunan nyeri
- Monitor Vital sign
S: pasien mengatakan selama sakit mengalami kesulitan
tidur karena nyeri
O : pasien tampak/hanya tiduran di bed dan pasien
sering terbangun di malam hari
A: Masalah gangguan pola tidur belum teratasi
Kriteria Hasil Skala Skala Skala
Awal Tujuan Akhir
Jam Tidur 2 4 4
Pola tidur 2 4 3
II
Kesulitan memulai 2 4 3
tidur
Tidur yang terputus 2 4 3
Nyeri 2 4 3

P : Lanjutkan intervensi
- Tentukan pola tidur / aktivitas pasien
- Monitor pola tidur pasien dan jumlah jam tidur
- Sesuaikan lingkungan untuk meningkatkan tidur
- Anjurkan untuk tidur siang di siang hari , jika
diindikasikan untuk memenuhi kebutuhan tidur
S : pasien mengatakan demam dan ada luka tertutup
setelah operasi dileher
O : terdapat luka jaitan post operasi di leher tertutup
kasa, kering dan tidak ada rembasan

S : 360C
A : masalah resiko infeksi belum teratasi
Kriteria Hasil Skala Skala Skala
III Awal Tujuan Akhir
Kemerahan 2 4 3
Demam 3 4 4
Nyeri 2 4 3
P : lanjutkan intervensi
- Alokasikan kesesuain luas ruang perpasien
- Batasi jumlah pengunjung
- Ajarkan cara cuci tangan bagi tenaga kesehatan
- Dorong untuk istirahat
- Berikan antibiotik yang sesuai

Você também pode gostar