Você está na página 1de 2

Panduan Praktis Klinis untuk Pencegahan dan Tatalaksana Nyeri,

Agitasi/Sedasi, Delirium, Imobilitas, dan Gangguan Tidur pada Pasien


Dewasa di ICU

e837
Protokol Dasar Penilaian dan Manajemen Nyeri
Pertanyaan: Haruskah protokol dasar (analgesik/analgosedasi) penilaian dan manajemen nyeri
digunakan dalam perawatan pasien sakit kritis dibandingkan dengan perawatan biasa?

Pernyataan Praktik yang Baik: Manajemen nyeri untuk pasien dewasa di ICU harus dipandu oleh
penilaian nyeri rutin dan nyeri harus diobati sebelum dipertimbangkan penggunaan penenang.

Rekomendasi: Kami menyarankan menggunakan penilaian dengan pendekatan, protokol dasar,


pendekatan bertahap untuk manajemen nyeri dan sedasi pada orang dewasa yang sakit kritis
(rekomendasi bersyarat, kualitas bukti sedang).

Catatan: Untuk rekomendasi ini, analgosedasi didefinisikan sebagai sedasi analgesik pertama
(yaitu analgesik (biasanya opioid) digunakan sebelum sedatif untuk mencapai tujuan sedasi) atau
sedasi berbasis analgesik (yaitu analgesik (biasanya opioid) digunakan sebagai pengganti sedatif
untuk mencapai tujuan sedasi. Implementasi dari rekomendasi ini menyimpulkan bahwa institusi
harus memiliki protokol yang memerintahkan nyeri yang teratur dan penilaian sedasi
menggunakan peralatan yang divalidasi, memberikan panduan yang jelas tentang pilihan dan dosis
obat, dan memprioritaskan mengobati rasa sakit daripada memberikan obat penenang.

Dasar pemikiran: 5 hasil yang dianggap penting untuk rekomendasi termasuk intensitas nyeri,
paparan obat (analgesik/sedatif), efek samping, durasi ventilasi mekanik, dan ICU LOS (5, 106-
110, 127, 139-156) (Tambahan Tabel 9, Konten Digital Tambahan 12
http://links.lww.com/CCM/D770). Analisis yang dikumpulkan menunjukkan bahwa program
manajemen penilaian nyeri dan sedasi berdasarkan analgesia / analgasiasi dibandingkan dengan
perawatan biasa tidak mempengaruhi kejadian infeksi nosokomial, konstipasi, hipotensi,
bradikardia, atau paparan opioid, tetapi mengurangi kebutuhan obat penenang ( SMD, –0.57; 95%
CI, –0.84 - –.31; kualitas rendah), durasi ventilasi mekanis (MD, –1.26 d; 95% CI, –1.8 - –0.73;
kualitas sedang), ICU LOS (MD, –2.27 d; 95% CI, –2.96 hingga –1.58; kualitas sedang), dan
intensitas nyeri (0–10 VAS atau NRS) (MD, –0.35 cm; 95% CI, –0.22 ke –0.49; kualitas rendah).
Anggota panel mengeluarkan rekomendasi bersyarat karena manfaat dari pendekatan berbasis
protokol tidak diamati di semua hasil penting.
Panel members issued a conditional recommendation because the benefits of a protocol-
based approach were not observed across all critical outcomes.

Evidence Gaps: To be able to generate strong recommen- dations for the use of a
protocol-based analgesia/analgoseda- tion program, future randomized studies must be
completed that address the following questions: 1) what is the optimal opioid, or other
analgesic, to use in the protocol? 2) what ICU setting or patient population is most
appropriate for the use of such a protocol? 3) what are the potential ben- efits of such
protocols based on their ability to reduce pain or avoid the use of potentially harmful
effects of sedatives? and 4) what are the potential safety concerns associated with such
protocols (e.g., opioid withdrawal, posthospital opioid use disorder)?

Você também pode gostar