Selasa, 19 Mei 2015 – Untuk meningkatkan efektivitas program Tahun Pembinaan
Wajib Pajak 2015, Direktorat Jenderal (Ditjen) Pajak mengadakan pertemuan dengan 328 Wajib Pajak Badan dan Orang Pribadi yang terdaftar di Kantor Pelayanan Pajak seluruh wilayah Jakarta. Pertemuan ini dilaksanakan dalam acara sosialisasi Penagihan Pajak terkait Penghapusan Sanksi Bunga Pasal 19 Ayat (1) Undang- Undang Ketentuan Umum Perpajakan yang dihadiri pula oleh perwakilan dari Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia, Komisi Pemberantasan Korupsi, Bareskrim Kepolisian Republik Indonesia, dan Kejaksaan Agung Republik Indonesia. Wajib Pajak yang diundang dalam acara ini adalah para Wajib Pajak yang menurut data Ditjen Pajak memiliki kesempatan untuk mendapatkan penghapusan sanksi administrasi Pasal 19 ayat (1) UU KUP, dengan syarat melunasi utang pajaknya sebelum 1 Januari 2016. Selama 2015 Ditjen Pajak telah melakukan serangkaian tindakan penagihan pajak dengan surat paksa, termasuk pemblokiran rekening Penanggung Pajak, penyitaan harta Penanggung Pajak, pencegahan bahkan penyanderaan Penanggung Pajak. Sesuai hasil audit Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia, nilai tunggakan pajak per 31 Desember 2014 mencapai nilai Rp67,7 triliun. Untuk mendukung penerimaan pajak di tahun 2015, Direktorat Jenderal Pajak berusaha secara optimal agar tunggakan pajak tersebut dapat dicairkan. Sampai dengan 24 Maret 2015 Direktorat Jenderal Pajak telah mencairkan tunggakan pajak sebesar Rp6,75triliun. Nilai pencairan piutang pajak tersebut diantaranya diperoleh dari penyanderaan periode Januari s.d Mei 2015 terhadap 12 Penanggung Pajak. Ditjen Pajak mengapresiasi dukungan dari instansi penegak hukum lainnya dan menghimbau agar Wajib Pajak memanfaatkan seluruh fasilitas insentif pajak yang disediakan selama Tahun Pembinaan Wajib Pajak 2015, termasuk fasilitas penghapusan sanksi administrasi dan sanksi bunga penagihan.