Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
A. IDENTITAS
Sekolah : SMA Srijaya Negara Palembang
Mata Pelajaran : Kimia
Kelas/Semester : XI/1 (satu)
Alokasi Waktu : 12 jam ( 4 pertemuan)
D. MATERI PEMBELAJARAN
(Terlampir)
E. METODE PEMBELAJARAN
Pendekatan : Scientific
Model Pembelajaran : Cooperatif learning
Metode Pembelajaran : - Eksperimen/Demonstrasi
- Diskusi
G. KEGIATAN PEMBELAJARAN
1. Pertemuan Pertama: ( 1 JP)
Indikator:
3.1.1 Mengidentifikasi senyawa hidrokarbon
3.1.2 Menentukan kekhasan atom karbon
3.1.3 Mengelompokkan senyawa hidrokarbon berdasarkan kejenuhan ikatan
4.1.1 Mempresentasikan jenis atom C berdasarkan jumlah atom C yang terikat pada
rantai atom karbon (atom C primer, sekunder, tersier, dan kuarterner) dengan
menggunakan molimod, bahan alam, atau perangkat lunak kimia (ChemSketch,
Chemdraw, atau lainnya).
Alokasi
Kegiatan
waktu
Kegiatan Pendahuluan 10 menit
Guru menciptakan suasana kelas yang religius dengan memberi salam
pembuka, berdoa bersama siswa sebelum melakukan pelajaran, serta
mengecek kehadiran siswa.
Siswa menerima informasi tentang keterkaitan pembelajaran sebelumnya
dengan pembelajaran yang akan dilaksanakan.
Siswa menerima informasi kompetensi, materi, tujuan, manfaat, dan
langkah pembelajaran yang akan dilaksanakan.
Kegiatan Inti
a. Mengamati (Observing)
Mengkaji dari berbagai sumber tentang senyawa hidrokarbon
Mengamati demonstrasi pembakaran senyawa karbon (contoh
pemanasan gula).
70 menit
b. Menanya (Questioning)
Mengajukan pertanyaan mengapa senyawa hidrokarbon banyak
sekali terdapat di alam?
Bagaimana cara mengelompokkan senyawa hidrokarbon?
c. Mengumpulkan data
Menganalisis senyawa yang terjadi pada pembakaran senyawa
karbon berdasarkan hasil pengamatan
Menentukan kekhasan atom karbon
Alokasi
Kegiatan
waktu
Menganalisis jenis atom C berdasarkan jumlah atom C yang terikat
dari rantai atom karbon (atom C primer, sekunder , tertier, dan
kuarterner)
Menentukan rumus umum Alkana, alkena dan alkuna berdasarkan
analisis rumus strukturnya
d. Mengasosiasi
Guru memberikan latihan soal terkait penentuan atom C primer,
skunder, tertier, dan kuartener
Siswa menjawab latihan soal secara berdiskusi dengan temannya.
e. Mengkomunikasikan (Communicating)
Guru memilih beberapa siswa untuk mempresentasikan hasil
diskusinya.
Siswa lain menyimak dan member tanggapan jika terdapat jawaban
yang kurang tepat.
Kegiatan Akhir
Siswa membuat kesimpulan tentang pembelajaran yang telah dilakukan
secara komunikatif melalui bimbingan guru 10 menit
c) Mengumpulkan data
Menentukan rumus umum Alkana, alkena dan alkuna berdasarkan
analisis rumus strukturnya
Mendiskusikan aturan IUPAC untuk memberi nama senyawa alkana,
alkena dan alkuna
d) Mengasosiasi
Guru memberikan latihan soal tata nama alkana, alkena, dan alkuna
e) Mengkomunikasikan (Communicating)
Guru memilih beberapa siswa untuk mempresentasikan hasil
diskusinya.
Siswa lain menyimak dan member tanggapan jika terdapat jawaban
yang kurang tepat.
Kegiatan Akhir
Siswa membuat kesimpulan tentang pembelajaran yang telah dilakukan 10 menit
secara komunikatif melalui bimbingan guru
Guru melakukan penilaian tentang pelajaran yang telah dipelajari.
Guru memberitahukan materi yang akan dibahas pada pertemuan
selanjutnya secara komunikatif.
Alokasi
Kegiatan
waktu
Guru menutup kelas dengan mengucapkan salam.
H. PENILAIAN
a. Ulangan harian.
b. Hasil jawaban latihan soal-soal (PR).
c. Penilaian Proses
Instrumen Soal Pengetahuan
C. Rumus Molekul
1. Alkana
Hidrokarbon jenuh yang paling sederhana merupakan suatu deret senyawa yang
memenuhi rumus umum CnH2n+2 dan dinamakan alkana atau parafin. Suku pertama
sampai dengan 10 senyawa alkana dapat diperoleh dengan mensubstitusikan harga n (n
menyatakan jumlah atom karbon yang terdapat pada senyawa hidrokarbon) dan
ditampilkan dalam tabel berikut.
Tabel Suku pertama sampai dengan 10 senyawa alkana
Suku ke n rumus molekul nama
1 1 CH4 metana
2 2 C2H6 etana
3 3 C3H8 propana
4 4 C4H10 butana
5 5 C5H12 pentana
6 6 C6H14 heksana
7 7 C7H16 heptana
8 8 C8H18 oktana
9 9 C9H20 nonana
10 10 C10H22 dekana
Pemberian nama alkana dilakukan dengan mengganti awalan alk- dengan suku kata lain
berdasarkan pada harga n. Untuk n = 1 sampai n = 4, awalan alk- berturut-turut diganti
dengan met-, et-, prop- dan but-. Sedangkan untuk jumlah atom karbon lima sampai
dengan sepuluh, digunakan awalan angka latin; pent- untuk 5, heks- untuk 6, hept- untuk
7, okt- untuk 8, non- untuk 9, dan dek- untuk 10.
2. Alkena
Tergolong hidrokarbon tidak jenuh yang mengandung satu ikatan rangkap dua antara dua
atom C yang berurutan, Alkena mempunyai 2 atom H lebih sedikit dari alkana. Oleh
karena itu rumus umumnya menjadi CnH2n+2-2H = CnH2n.
Tabel Lima suku pertama alkena
Suku ke n rumus molekul nama
1 2 CH2 = CH2 etena
2 3 CH2 = CH - CH3 propena
3 4 CH2 = CH - CH2 - CH3 1-butena
4 5 CH2 = CH - CH2 - CH2 - CH3 1-pentena
5 6 CH2 = CH - CH2 - CH2 -CH2 - CH3 1-heksena
3. Alkuna
Alkuna merupakan deret senyawa hidrokarbon tidak jenuh yang dalam tiap molekulnya
mengandung satu ikatan rangkap 3 diantara dua atom C yang berurutan. Untuk
membentuk ikatan rangkap 3 atau 3 ikatan kovalen diperlukan 6 elektron, sehingga
tinggal satu elektron pada tiap-tiap atom C tersisa untuk mengikat atom H. Jumlah atom
H yang dapat diikat berkurang dua, sehingga rumus umumnya menjadi
CnH2n+2 - 4H = CnH2n-2
D. Tatanama
Tata cara pemberian nama senyawa hidrokarbon berdasarkan standar yang diterbitkan
IUPAC (International Union of Pure and Applied Chemistry) dijelaskan sebagai berikut.
1. Rantai karbon berurutan yang terpanjang dalam suatu molekul ditentukan sebagai
rantai induk (rantai terpanjang tidak selalu berbentuk lurus, kadang bercabang).
Carilah namanya pada tabel suku pertama sampai dengan 10 senyawa alkana dan
letakkan di bagian belakang.
2. Hidrokarbon bercabang diberi nama sebagai turunan rantai lurus di mana satu atau
beberapa atom hidrogen diganti dengan pecahan alkana. Pecahan alkana ini disebut
gugus alkil, biasa diberi tanda -R (dari kata radikal), dan mempunyai rumus umum -
CnH2n+1
Dengan mengganti n dengan angka-angka diperoleh suku-sukunya seperti terlihat
pada tabel berikut. Letakkan nama gugus cabang ini di depan nama rantai induk.
Tabel Beberapa gugus alkil
n -CnH2n+1 Rumus struktur terinci Rumus struktur sederhana Nama
H
|
1 -CH3 -C-H -CH3 metil
|
H
H H
| |
2 -C2H5 -C- C-H -CH2-CH3 etil
| |
H H
H H H
| | |
3 -C3H7 -C- C - C- H -CH2-CH2-CH3 propil
| | |
H H H
H H H H
| | | |
4 -C4H9 -C- C-C-C-H -CH2-CH2-CH2-CH3 butil
| | | |
H H H H
3. Untuk menentukan cabang pada rantai induk, rantai induk itu diberi nomor dari kiri
atau dari kanan sehingga cabang pertama mempunyai nomor terkecil.
contoh :
H H H H H
| | | | |
H - C5 - C4 - C3 - C2 - C 1 - H
| | | | |
H H H H-C-H H
|
H
a. Menurut aturan nomor satu, rantai C terpanjang 5, jadi menurut tabel ini, namanya
pentana dan kita letakkan di bagian belakang.
b. Cabangnya adalah metil
c. Letak cabang itu pada atom C nomor dua dari kanan (karena kalau dari kiri menjadi
nomor 4).
4. Kadang-kadang terdapat lebih dari satu cabang. Jika cabang-cabang itu sama,
namanya tidak perlu disebut dua kali. Cukup diberi awalan di- , kalau 3 cabang sama
awalannya tri- , tetra untuk 4 cabang yang sama dan seterusnya. Ingat setiap cabang
diberi satu nomor, tidak peduli cabangnya sama atau beda.
contoh :
H H H H
| | | |
H- 1C - 2C - 3C - 4C - H 2,3-dimetilbutana
| | | |
H H-C-H H-C-H H
| |
H H
a. Rantai terpanjangnya 4, jadi dinamakan butana
b. Cabangnya adalah metil dan ada dua
c. Letak cabangnya pada atom C nomor 2 dan nomor 3.
Jika cabang-cabang itu berbeda, maka urutan menyebutnya adalah menurut urutan abjad
huruf pertamanya, cabang etil disebut dulu dari cabang metil.
E. Cara merangkai
Bagaimana kita dapat memperoleh molekul alkana yang lebih panjang dari molekul yang
lebih pendek? Gantilah salah satu atom H dari metana dengan gugus -CH3 maka akan kita
peroleh molekul etana. Demikian juga jika kita mengganti salah satu atom H dari etana
dengan gugus -CH3 akan kita peroleh propana yang rantai karbonnya lebih panjang satu
lagi.
CH3-H diganti dengan -CH3 diperoleh CH3-CH3
CH3-CH2-H diganti dengan -CH3 diperoleh CH3-CH2-CH3
Anda boleh memilih salah satu atom H yang mana saja untuk diganti dengan gugus -CH3
dan anda akan memperoleh hasil penggantian yang sama. Kita mengatakan bahwa setiap
atom H terikat secara ekuivalen dengan atom karbon. Tetapi bila sekarang anda akan
mengganti salah satu atom H dari propana dengan gugus -CH3 anda akan memperoleh
lebih dari satu macam hasil, perhatikanlah:
CH3-CH2-CH2-H diganti dengan -CH3 diperoleh CH3-CH2-CH2-CH3 n-butana
H CH3
| |
CH3-CH-CH3 diganti dengan -CH3 diperoleh CH3-CH-CH3
isobutana
Jelas terlihat bahwa kedua hasil penggantian di atas berbeda, kita mengatakan atom H
tidak lagi terikat secara ekuivalen. Atom C yang terikat dengan satu atom C dan 3
atom H disebut atom C primer, sedang atom C yang terikat dengan dua atom C den
dua atom H disebut atom C sekunder. Kedua hasil penggantian itu mempunyai rumus
struktur yang berbeda tetapi rumus molekulnya sama, peristiwa ini disebut isomer.