Você está na página 1de 1

Kabupaten Samosir adalah kabupaten pemekaran dari Kabupaten Toba Samosir pada tahun

2013. Wilayah administrasi pemerintahan Kabupaten Samosir terdiri 9 kecamatan dengan 128 desa, 6
kelurahan (BPS, 2017). Luas wilayah Kabupaten Samosir 2.069,05 km2, terdiri 69,8% daratan dan 30,20%
wilayah danau. Kabupaten Samosir dikelilingi oleh 7 Kabupaten, dengan batas administrasi sebagai
berikut :
 Sebelah Utara : Kabupaten Karo dan Kabupaten Simalungun
 Sebelah Timur : Kabupaten Toba Samosir
 Sebelah Selatan : Kabupaten Tapanuli Utara dan Kabupaten Humbang Hasundutan
 Sebelah Barat : Kabupaten Dairi dan Kabupaten Pakpak Barat

Bersadarkan Tata letak Kabupaten Samosir dari aspek administrasi pemerintahan tersebut, maka
menimbulkan adanya interaksi ekonomi wilayah dengan kabupaten disekitarnya. Interaksi ekonomi
wilayah tersebut didukung juga dengan adanya peraturan Presiden Nomor 49 Tahun 2016 tentang Badan
Otorita Pengelolaan Pariwisata Danau Toba, Kabupaten Samosir akan menjadi kawasan destinasi wisata
tingkat nasional. Interaksi ekonomi yang terjadi, terutama dalam sektor jasa dan perdagangan untuk
mendukung pengembangan kawasan destinasi wisata danau Toba. Selain itu Kabupaten Samosir juga
memiliki potensi ekonomi lainnya yaitu dengan mengembangkan agrowisata, khususnya kopi.
Agrowisata kopi dijadikan sektor mata pencaharian utama bagi beberapa masyarakat terutama di
Kecamatan Ronggur Nihuta dan Pangururan.

Kabupaten Samosir memiliki kekayaan budaya yang sangat kental dan masih terjaga sampai saat
ini. Hal itu terlihat dari banyaknya objek wisata budaya yang masih terus dilestarikan. Tidak hanya wisata
pertunjukan budaya, tetapi di Samosir juga telah memiliki komunitas pengrajin kain tenun Ulos khas
Batak di desa Lumban Suhi-suhi Toruan. Kawasan Pusuk Buhit yang diyakini sebagai tempat asal mula
suku Batak, menjadi tempat yang sering dikunjungi oleh masyarakat suku Batak baik yang ada di
kabupaten Samosir maupun kabupaten sekitar di Sumatera Utara.

Festival-festival budaya nasional maupun internasional banyak diselenggarakan untuk menarik


minat wisatawan baik wisatawan nusantara maupun mancanegara. Berbagai macam festival yang
diselenggarakan merupakan bagian dari upaya masyarakat bersama pemerintah untuk mendorong
terwujudnya Geopark Kaldera Toba, khususnya dengan upaya pelestarian dan pengembangan budaya
leluhur (culture diversity) yang harus terus terpelihara dan berkelanjutan dengan menjaga keseimbangan
kehidupan alam, manusia, dan arwah leluhur.

Você também pode gostar