Você está na página 1de 12

JURNAL ILMIAH AKUNTANSI BISNIS & KEUANGAN (JIABK), Volume 13, Nomor 2, November 2017

ISSN 2355-9047 1

ANALISIS PENGARUH TAX AMNESTY TERHADAP


TOTAL PENERIMAAN DAN TOTAL PELAPORAN PAJAK
(Studi Kasus Pada Kpp Pratama Pangkalpinang)

WIDIANTI
FERRY PANJAITAN
ANGGO RUDI

Accounting Program
STIE-IBEK Bangka Belitung
Pangkal Pinang,Indonesia
e.jurnal@stie-ibek.ac.id

Abstract-This research was aimed to look at the performance of peningkatan kepatuhan sukarela wajib pajak di masa yang akan
the KPP Pratama Pangkalpinang in implementing Tax Amnesty during datang.
the period of the first, second, and third in terms of acceptance and Kebijakan tax amnesty adalah upaya yang dilakukan
reporting. This research goes with descriptive analysis to prove in any pemerintah dalam meningkatkan jumlah penerimaan dan
analysis of the influence of each variable. As for the data used are
secondary data. The results show that total receipts derived after the
pelaporan pajak, karena pemerintah mengalami kesulitan dalam
Tax Amnesty in KPP Pratama Pangkalpinang Rp 594,812,241,787 and pengenaan pajak pada wajib pajak. Tujuan dari Amnesty pajak
reporting received a total of 22.285 Taxpayers, in general the total dalam jangka pendek adalah untuk meningkatkan penerimaan
receipts and total reporting received KPP Pratama Pangkalpinang pajak pada tahun diterimanya uang tebusan yang berguna untuk
suffered cracks of 2.5% compared to sbelum the occurrence of a Tax membiayai berbagai program yang telah direncanakan. Dalam
Amnesty. jangka panjang, Negara akan mendapatkan penerimaan pajak dari
tambahan aktivitas ekonomi yang berasal dari Harta yang tlah
Keywords: Total acceptance, Total reporting and Tax Amnesty. dialihkan dan diinvestasikan di dalam wilayah Indonesia.
Terobosan kebijakan berupa amnesty pajak juga didorong
I. PENDAHULUAN oleh semakin kecilnya kemungkinan untuk menyembunyikan
kekayaan diluar wilayah Indonesia karena semakin transparannya
Salah satu yang menjadi perbincangan ditengah masyarakat sektor keuangan global dan meningkatnya intensitas pertukaran
Indonesia tahun 2016 adalah penerapan kebijakan Tax Amnesty informasi antarnegara.
(Pengampunan Pajak). Tax amnesty atau pengampunan pajak Tujuan dari amnesty pajak dalam jangka pendek adalah
telah terjadi tiga kali di Indonesia yaitu ditandai dengan terbitnya untuk meningkatkan penerimaan pajak pada tahun diterimanya
penetapan Presiden Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 1964 uang tebusan yang berguna untuk membiayai berbagai program
dan Keputusan Presiden Nomor 26 Tahun 1984 dan setelah yang telah direncanakan. Dalam jangka panjang, Negara akan
pengesahan Undang-Undang (UU) Nomor 11 Tahun 2016 mendapatkan penerimaan pajak dari tambahan aktivitas ekonomi
tentang pengampunan Pajak. Pengampunan Pajak atau Tax yang berasal dari Harta yang telah dialihkan dan diinvestasikan
Amnesty di Indonesia masih menimbulkan kontroversi di didalam wilayah Indonesia.
kalangan masyarakat, karena masih ada yang pro ataupun kontra Peningkatan kegiatan ekonomi yang bersamaan dengan
terkait kebijakan tersebut. penyeludupan pajak ini sangat merugikan Negara, karena
Tax Amnesty (Pengampunan Pajak) diharapkan hilangnya pendapatan pajak yang sangat dibutuhkan. Oleh karena
menghasilkan penerimaan pajak yang selama ini belum diterima itu untuk mengenakan kembali pajak yang belum dibayar dari
atau kurang bayar, dan meningkatkan kepatuhan membayar pajak kegiatan ekonomi tersebut melalui program khusus yakni
karena makin efektifnya pengawasan serta semakin akuratnya pengampunan pajak / tax amnesty yaitu dengan deklarasi dan
informasi mengenai daftar kekayaan wajib pajak. Hingga saat ini repatriasi.
pemerintah masih berusaha utuk meningkatkan penerimaan dan Deklarasi pajak adalah pelaporan kembali atau pembetulan
pelaporan pajak melalui program tax amnesty. atas SPT yang telah dilaporkan karena adanya harta yang belum
Pengertian Tax Amnesty merupakan kebijkan pemerintah di di lapor.Repatriasi adalah harta yang dimiliki oleh Wajib Pajak
bidang perpajakan yang memberikan penghapusan pajak yang yang belum dilaporkan dalam SPT dan berniat untuk
seharusnya terutang dengan membayar tebusan dalam jumlah melaporkannya tidak perlu memindahkan harta kecuali garta
tertentu yang bertujuan untuk memberikan tambahan penerimaan tersebut berada diluar negeri dan kita berminat mendapatkan
pajak dan kesempatan bagi wajib pajak yang tidak patuh menjadi diskon dan tariff repatriasi harus murah atau bahkan jauh lebih
wajib pajak patuh. Sehingga diharapkan akan mendorong murah daripada deklarasi karena untuk membawa harta diluar
www.stie-ibek.ac.id
© 2017, Jurnal Ilmiah Akuntansi Bisnis & Keuangan STIE-IBEK
JURNAL ILMIAH AKUNTANSI BISNIS & KEUANGAN (JIABK), Volume 13, Nomor 2, November 2017
ISSN 2355-9047 2

negeri itu tidak mudah. Besaran uang tebusan atas harta yang mengikhtisarkan setiap kejadian transaksi agar bias masuk ke
berada di dalam negeri ataupun di luar negeri yang dialihkan dan dalam laporan keuangan.
diinvestasikan ke dalam negeri.
Repatriasi dan Deklarasi dalam tax amnesty mengahsilkan Fungsi Akuntansi
pelaporan dan penerimaan pajak di KPP Pratama Pangkalpinang Fungsi akuntansi yang paling utama adalah sebagai media
dalam kurun waktu penerapan tax amnesty, maka dalam hal ini informasi keuangan suatu organisasi karena dari laporan
penerimaan pajak menjadi salah satu acuan dalam penerapan tax akuntansi kita dapat melihat seperti apa kualitas yang ada dalam
amnesty di samping telah dilaporkannya harta wajib pajak. suatu organisasi dan seperti apa perubahan yang terjadi dalam
Jumlah penerimaan dan pelporan harta yang dilakukan organisasi. Akuntansi memberikan informasi data kuantitatif
wajib pajak (WP) di KPP Pratama Pangkalpinang dalam tax dengan satuan ukuran uang. Informasi mengenai tata keuangan
amnesty menjadi tolak ukur kesusesan atas „perencanaan sangat dibutuhkan oleh pihak yang akan membuat keputusan
dilakukannya tax amnesty. Untuk menggali penerimaan pajak, dalam aktivitas selanjutnya baik orang yang ada di dalam
perlu didukung situasi sosial ekonomi politik yang stabil, salah organisasi maupun yang ada di luar organisasi.
satu kebijakan yang perlu dipetimbangkan adalah diberikannya Akuntansi dapat dijadikan sebagai alat yang membahasakan
tax amnesty atau pengampunan pajak. Kebijakan ini diharapkan seperti apa yang terjadi dalam organisasi atau perusahaan
dapat meningkatkan subyek pajak maupun obyek pajak. tersebut. Dalam akuntansi ada dua macam informasi yang
Subjek Tax Amnesty adalah warga Negara Indonesia baik diberikan yaitu tentang nilai perusahaan dan informasi tentang
yang ber NPWP maupun tidak yang telah dilaporkan dalam SPT untung-rugi perusahaan. Kedua informasi tersebut bermanfaat
Tahunan Pajak (warga negara yang pembayaran pajaknya selama untuk:
ini masih belum sesuai dengan kondisi nyata). 1. Mengetahui seberapa besar modal yang dimiliki suatu
Objek Tax Amnesty adalah Harta yang dimiliki oleh Subjek perusahaan.
Tax Amnesty, artinya yang menjadi sasaran dari pembayaran 2. Mengetahui seperti apa perkembangan maju mundurnya
uang tebusan adalah atas Harta baik itu yang berada di dalam perusahaan.
negeri maupun luar negeri. 3. Sebagai landasan untuk menghitung pajak.
Dari latar belakang masalah di atas maka penelitian ini 4. Menjelaskan kondisi perusahaan saat membutuhkan kredit
memiliki tujuan sebagai berikut: dari bank atau pihak lain.
1. Mengetahui pengaruh Tax Amnety terhadap penerimaan 5. Sebagai dasar untuk memutuskan kebijakan yang akan
pajak dilaksanakan.
2. Mengetahui pengaruh Tax Amnesty terhadap pelaporan pajak 6. Untuk menarik para investor saham jika perusahan telah
menjadi perseroan terbatas.

II. LANDASAN TEORI Jenis-Jenis Akuntansi


Umumnya, akuntansi identik dengan keuangan. Sehingga
Pengertian Akuntansi tidak sedikit masyarakat yang menganggap bahwa akuntansi
Akuntansi adalah pengukuran, penjabaran, atau pemberian hanya seputar akuntansi keuangan saja. Padahal banyak Jenis-
kepastian mengenai informasi yang akan membantu manajer, jenis akuntansi lain yang perlu juga kita ketahui untuk menambah
investor, otoritas pajak dan pembuat keputusan lain untuk ilmu dan wawasan. Di samping itu, macam akuntansi bisa
membuat alokasi sumber daya keputusan di dalam perusahaan, memberikan pilihan pekerjaan di bidang-bidang akuntansi.
organisasi, dan lembaga pemerintah. Akuntansi adalah seni Adapun macam-macam akuntansi adalah sebagai berikut :
dalam mengukur, berkomunikasi dan menginterpretasikan 1. Akuntansi Keuangan (General Accounting)
aktivitas keuangan. Secara luas, akuntansi juga dikenal sebagai Akuntansi keuangan adalah akuntansi yang berkaitan
"bahasa bisnis". Akuntansi bertujuan untuk menyiapkan suatu dengan pencatatan transaksi keuangan dan penyajian laporan
laporan keuangan yang akurat agar dapat dimanfaatkan oleh para keuangan suatu perusahaan pada periode tertentu. Laporan
manajer, pengambil kebijakan, dan pihak berkepentingan yang disajikan tersebut bertujuan untuk memberikan
lainnya, seperti pemegang saham, kreditur, atau pemilik. kemudahan bagi pihak-pihak berkepentingan baik internal
Pencatatan harian yang terlibat dalam proses ini dikenal dengan maupun eksternal perusahaan dalam hal pengambilan
istilah pembukuan. keputusan bisnis.
Menurut American Insitute of Certified Public Dalam penyusunan laporan keuangan perusahaan harus
Accounting (AICPA) dalam Harahap (2003) mendefinisikan berdasarkan prinsip akuntansi berterima umum (PABU)
akuntansi sebagai seni pencatatan, penggolongan, dan untuk mempermudah dalam membaca dan menganalisa
pengikhtisaran dengan cara tertentu dalam ukuran moneter, laporan keuangan, di mana hal itu sebagai pemenuhan salah
transaksi, dan kejadian-kejadian yang umumnya bersifat satu manfaat laporan keuangan serta fungsi akuntansi. Sistem
keuangan termasuk menafsirkan hasil-hasilnya. Pengertian pencatatan dalam akuntansi keuangan menggunakan accrual
akuntansi berarti seni pencatatan (yang harus dicatat dalam buku basis yaitu prinsip kehati-hatian.
jurnal maupun laporan), penggolongan (yang harus dibedakan Akuntansi keuangan ini ada di semua entitas usaha
menurut golongan apa saja transaksi tersebut), harus dengan penyesuaian tergantung dari jenis perusahaan. Karena
www.stie-ibek.ac.id
© 2017, Jurnal Ilmiah Akuntansi Bisnis & Keuangan STIE-IBEK
JURNAL ILMIAH AKUNTANSI BISNIS & KEUANGAN (JIABK), Volume 13, Nomor 2, November 2017
ISSN 2355-9047 3

sangat penting peranan dan manfaat akuntansi guna kemajuan Hasil dari akuntansi pemeriksaan atau auditing adalah
dan kelancaran kegiatan usaha. hasil temuan yang disebut dengan “opini” yang kemudian
2. Akuntansi Manajemen (Management Accounting) harus disampaikan pada pihak-pihak yang berkepentingan
Akuntansi manajemen adalah akuntansi yang dengan perusahaan terkait. Dan orang yang melakukan
berhubungan dengan kegiatan manajemen perusahaan di kegiatan akuntansi pemeriksaan ini disebut dengan auditor.
mana informasi yang dihasilkan berupa informasi kuantitatif 5. Akuntansi Pajak (Tax Accounting)
dan kualitatif. Informasi kuantitatif adalah informasi Akuntansi pajak adalah akuntansi yang berhubungan
keuangan seperti laporan keuangan. Sedang informasi dengan perhitungan perpajakan. Akuntansi pajak digunakan
kualitatif adalah informasi bukan keuangan seperti untuk menetapkan besar pajak terutang perusahaan. Jadi
perencanaan, program kerja, dan sebagainya. fungsi dari akuntansi pajak adalah mengolah data kuantitatif
Terdapat perbedaan antar akuntansi ini dengan akuntansi yang kemudian digunakan untuk menyajikan laporan
keuangan, yaitu data yang digunakan untuk diolah yang keuangan yang berisi tentang perhitungan pajak perusahaan.
kemudian disajikan dalam bentuk informasi-informasi yang Sehingga pengertian akuntansi pajak secara lengkap
relevan tidak hanya data historis seperti akuntansi keuangan. yaitu kegiatan akuntansi yang dilakukan perusahaan untuk
Namun akuntansi manajemen juga menggunakan data menghitung dan menentukan jumlah penghasilan kena pajak
taksiran atau prediksi dalam kegiatan operasionalnya. Karena (PKP) yang diperoleh dalam 1 periode tertentu atau 1 tahun
tujuan utama dari akuntansi manajemen adalah memberikan pajak yang digunakan sebagai dasar penetapan beban pajak
informasi yang relevan dan akurat guna kepentingan atau pajak penghasilan yang terutang oleh perusahaan yang
pengambilan keputusan pihak internal perusahaan dalam hal merupakan wajib pajak. Tujuan dari akuntansi ini adalah
perencanaan, pengawasan dan pengendalian. menyediakan laporan yang dibutuhkan untuk menetapkan
3. Akuntansi Perbankan kebijakan-kebijakan pajak. Maka tugas seorang akuntan pajak
Akuntansi perbankan adalah akuntansi yang berkaitan ialah sebagai berikut :
dengan kegiatan operasional dan data keuangan lembaga a. Menyiapkan laporan keuangan pajak yang membantu
perbankan yang dilakukan secara sistematis untuk dalam perencanaan dan kebijakan pajak serta penyusunan
memberikan informasi bagi pihak-pihak berkepentingan hal-hal yang berkaitan dengan surat pemberitahuan pajak.
dengan perbankan baik internal maupun eksternal. Pada b. Menganalisa dan mempertimbangkan transaksi-transaksi
dasarnya sistem dan kegiatan akuntansi perbankan sama bisnis untuk kegiatan usaha dan konsekuensinya bagi
dengan akuntansi keuangan umum. Yang membedakan perpajakan perusahaan.
adalah hal-hal berikut : Adapun peranan akuntansi pajak ini yaitu :
a. Akun-akun yang digunakan adalah akun khusus untuk 1. Menyusun perencanaan dan strategi perpajakan
lembaga perbankan 2. Membuat analisa dan estimasi atas potensi pajak
b. Laporan keuangan yang dihasilkan harus meliputi laporan perusahaan di masa yang akan datang
tambahan yang menyimpan data transaksi namun belum 3. Menerapkan perlakuan akuntansi dalam perpajakan
memengaruhi neraca tapi harus sudah diperhitungkan oleh dan dapat menyajikan laporan komersial serta laporan
bank yaitu laporan rekening administrasi. fiskal perusahaan
c. Terdapat 2 sistem pencatatan yang digunakan yaitu 4. Mendokumentasi perpajakan dengan baik untuk
menggunakan accrual basis untuk pencatatan biaya dan kepentingan pemeriksaan serta evaluasi perusahaan
menggunakan cash basis untuk pencatatan pendapatan. 6. Akuntansi Biaya (Cost Accounting)
4. Akuntansi Pemeriksaan (Auditing) Akuntansi biaya adalah akuntansi yang berhubungan
Akuntansi Pemeriksaan adalah akuntansi yang berkaitan dengan pengelolaan biaya perusahaan baik biaya yang sudah
dengan kegiatan pemeriksaan atas transaksi dan laporan terjadi maupun biaya yang masih akan terjadi. Akuntansi ini
keuangan secara bebas dan menyeluruh. Arti bebas di sini berfungsi sebagai perencanaan dan pengawasan serta
ialah pemeriksaan laporan keuangan tersebut untuk pengendalian biaya-biaya pada kegiatan operasional
mengetahui tingkat kejujuran dan validitas dari laporan perusahaan. Pengertian yang lebih luas, akuntansi biaya
keuangan yang telah disusun oleh suatu entitas usaha. membahas tentang penentuan harga pokok suatu produk yang
Selain pemeriksaan, auditing ini juga meliputi dihasilkan perusahaan untuk dijual.
pemberian pendapat atas kelayakan laporan keuangan suatu Mengapa biaya perlu dikendalikan? Karena dalam 1
perusahaan. Pengertian auditing secara luas ialah kegiatan produk yang dihasilkan perusahaan terdapat banyak jenis
akuntansi dengan proses yang sistematis untuk menilai dan biaya di dalamnya, seperti biaya bahan baku, biaya tenaga
memperoleh bukti secara obyektif yang berkaitan dengan kerja, biaya promosi dan sebagainya. Dan semua biaya yang
asersi atau pernyataan sebuah tindakan atau kejadian ekonomi diserap tersebut harus dihitung dengan rinci agar
guna menilai tingkat kesesuaian antara asersi tersebut dengan menghasilkan harga jual yang sesuai dengan tujuan dan
kriteria yang telah ditetapkan dan disetujui bersama. Dalam harapan laba perusahaan.
hal ini kriteria yang dimaksud adalah Prinsip Akuntansi
Berterima Umum (PABU).

www.stie-ibek.ac.id
© 2017, Jurnal Ilmiah Akuntansi Bisnis & Keuangan STIE-IBEK
JURNAL ILMIAH AKUNTANSI BISNIS & KEUANGAN (JIABK), Volume 13, Nomor 2, November 2017
ISSN 2355-9047 4

7. Akuntansi Anggaran (Budgetary Accounting) kelompok masyarakat tertentu dan masyarakat luas.
Akuntansi anggaran adalah akuntansi yang berkaitan Akuntansi sosial digunakan dalam program tanggung jawab
dengan kegiatan perencanaan keuangan atau anggaran sosial (Corporate Social Responsibility) perusahaan.
perusahaan dalam suatu periode tertentu di masa datang dan Akuntansi ini disebut juga dengan akuntansi
melakukan perbandingan atas anggaran atau rencana yang pertanggungjawaban. Contoh akuntansi sosial yaitu
telah ditetapkan dengan kegiatan usaha yang sebenarnya. pemberian beasiswa pada masyarakat.
Akuntansi ini sangat penting untuk manajemen 12. Sistem Informasi Akuntansi
anggaran suatu perusahaan. Jadi fungsi akuntansi anggaran Sistem informasi akuntansi merupakan bagian khusus
untuk yaitu untuk melakukan pengendalian keuangan agar dari akuntansi. Sistem ini merupakan bidang akuntansi yang
tidak terjadi over budget atau pengeluaran dana yang membuat skema perencanaan dan penerapan prosedur untuk
berlebihan yang bisa berpengaruh terhadap laba-rugi atau pun dapat mengolah transaksi keuangan menjadi sebuah informasi
masa depan perusahaan. keuangan. Sistem ini sangat penting karena kelancaran dan
8. Akuntansi Internasional (International Accounting) kesuksesan dari proses akuntansi tergantung pada sistem
Akuntansi internasional adalah akuntansi yang informasi akuntansi yang baik, jelas dan terperinci.
berhubungan dengan perdagangan internasional atau lintas Dari berbagai macam akuntansi yang telah dijelaskan di
negara. Penerapan akuntansi internasional ini dengan atas, masing-masing memiliki poin yang membedakan antara
melakukan pembandingan prinsip-prinsip akuntansi antar jenis akuntansi satu dengan lainnya. Namun dari semua jenis
negara dan melakukan harmonisasi atas standar akuntansi di akuntansi, mereka tetap menggunakan dasar akuntansi,
dunia. persamaan dasar akuntansi, dengan siklus akuntansi yang
Hal tersebut dilakukan karena adanya perbedaan di tiap sama atau hampir sama.
negara dalam hal budaya bisnis, politik, nilai mata uang,
risiko bisnis dan regulasi. Akuntansi internasional mulai Pengertian Pajak
diterapkan ketika perusahaan melakukan kegiatan ekspor atau Pajak adalah pungutan wajib yang dipaksakan
impor. Jadi akuntansi internasional adalah akuntansi yang pembayarannya dari rakyat untuk Negara dan akan digunakan
mengatur kegiatan bisnis lintas negara agar berjalan dengan untuk kepentingan pemerintah dan masyarakat umum.Pajak
baik dan lancar. adalah iuran wajib yang dilakukan oleh pribadi ataupun badan
9. Akuntansi Pendidikan (Educational Accounting) kepada daerah tanpa imbalan langsung yang seimbang, dapat
Akuntansi pendidikan adalah akuntansi yang berkaitan dipaksakan berdasarkan peraturan perundangan yang berlaku
dengan dunia pendidikan akuntansi baik tenaga pengajar atau digunakan untuk menyelenggarakan pemerintah, dan
dosen akuntansi yang mengajarkan dan mengembangkan ilmu pembangunan daerah. Sugianto (2010).
pengetahuan akuntansi maupun siswa-siswa yang Pajak adalah peralihan kekayaan dari pihak rakyat kepada
mempelajari akuntansi. Kas Negara untuk membiayai pengeluaran rutin dan “surplus”-
Akuntansi ini juga meliputi pengolahan data nya digunakan untuk public saving yang merupakan sumber
transaksi keuangan dan penyajian laporan keuangan pada utama untuk membiayai public investment. Siti Resmi (2009).
lembaga-lembaga pendidikan. Fungsinya adalah untuk
pengelolaan pembiayaan lembaga pendidikan agar kegiatan Ciri-ciri Pajak
operasional dan aktifitas belajar-mengajar tetap berjalan Berdasarkan UU KUP NOMOR 28 TAHUN 2007, pasal 1,
dengan baik dan lancar. ayat 1, pengertian Pajak adalah kontribusi wajib kepada negara
10. Akuntansi Pemerintah (Governmental Accounting) yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat
Akuntansi pemerintah adalah akuntansi yang berkaitan memaksa berdasarkan undang-undang, dengan tidak
dengan aktifitas pemerintahan suatu negara. Akuntansi ini mendapatkan imbalan secara langsung dan digunakan untuk
termasuk dalam akuntansi untuk lembaga non profit. Artinya keperluan negara bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.
akuntansi pemerintah termasuk jenis akuntansi yang Berdasarkan pengertian tersebut, maka pajak memiliki ciri-ciri
mempunyai tujuan umum untuk menyejahterakan rakyat sebagai berikut :
suatu negara. 1. Pajak Merupakan Kontribusi Wajib Warga Negara
Jadi akuntansi ini merupakan kegiatan memberikan jasa Artinya setiap orang memiliki kewajiban untuk membayar
untuk menyediakan informasi keuangan pemerintahan pajak. Namun hal tersebut hanya berlaku untuk warga negara
melalui proses pencatatan, pengelompokan, pengikhtisaran yang sudah memenuhi syarat subjektif dan syarat objektif.
dan pelaporan transaksi-transaksi keuangan pemerintah. Yaitu warga negara yang memiliki Penghasilan Tidak Kena
Untuk selanjutnya informasi keuangan tersebut digunakan Pajak (PTKP) lebih dari Rp2.050.000 per bulan. Jika Anda
sebagai dasar analisa kondisi ekonomi dan keuangan negara adalah karyawan/pegawai, baik karyawan swasta maupun
serta untuk penentuan kebijakan-kebijakan. pegawai pemerintah, dengan total penghasilan lebih dari Rp2
11. Akuntansi Sosial (Social Accounting) juta, maka wajib membayar pajak. Jika Anda adalah
Akuntansi sosial adalah akuntansi yang menangani wirausaha, maka setiap penghasilan akan dikenakan pajak
proses komunikasi atas dampak sosial dan lingkungan atas sebesar 1% dari total penghasilan kotor/bruto (berdasarkan
tindakan ekonomi suatu entitas usaha untuk kepentingan PP 46 tahun 2013).
www.stie-ibek.ac.id
© 2017, Jurnal Ilmiah Akuntansi Bisnis & Keuangan STIE-IBEK
JURNAL ILMIAH AKUNTANSI BISNIS & KEUANGAN (JIABK), Volume 13, Nomor 2, November 2017
ISSN 2355-9047 5

2. Pajak Bersifat Memaksa Untuk Setiap Warga Negara 1. Fungsi Anggaran (Fungsi Budgeter)
Jika seseorang sudah memenuhi syarat subjektif dan syarat Pajak merupakan sumber pemasukan keuangan negara
objektif, maka wajib untuk membayar pajak. Dalam undang- dengan cara mengumpulkan dana atau uang dari wajib pajak
undang pajak sudah dijelaskan, jika seseorang dengan sengaja ke kas negara untuk membiayai pembangunan nasional atau
tidak membayar pajak yang seharusnya dibayarkan, maka ada pengeluaran negara lainnya. Sehingga fungsi pajak
ancaman sanksi administratif maupun hukuman secara merupakan sumber pendapatan negara yang memiliki tujuan
pidana. menyeimbangkan pengeluaran negara dengan pendapatan
3. Warga Negara Tidak Mendapat Imbalan Langsung negara.
Pajak berbeda dengan retribusi. Contoh retribusi: ketika 2. Fungsi Mengatur (Fungsi Regulasi)
mendapat manfaat parkir, maka harus membayar sejumlah Pajak merupakan alat untuk melaksanakan atau
uang, yaitu retribusi parkir, namun pajak tidak seperti itu. mengatur kebijakan negara dalam lapangan sosial dan
Pajak merupakan salah satu sarana pemerataan pendapatan ekonomi. Fungsi mengatur tersebut antara lain:
warga negara. Jadi ketika membayar pajak dalam jumlah a. Pajak dapat digunakan untuk menghambat laju inflasi.
tertentu, Anda tidak langsung menerima manfaat pajak yang b. Pajak dapat digunakan sebagai alat untuk mendorong
dibayar, yang akan Anda dapatkan berupa perbaikan jalan kegiatan ekspor, seperti: pajak ekspor barang.
raya di daerah Anda, fasilitas kesehatan gratis bagi keluarga, c. Pajak dapat memberikan proteksi atau perlindungan
beasiswa pendidikan bagi anak Anda, dan lain-lainnya. terhadap barang produksi dari dalam negeri, contohnya:
4. Berdasarkan Undang-undang Pajak Pertambahan Nilai (PPN).
Artinya pajak diatur dalam undang-undang negara. Ada d. Pajak dapat mengatur dan menarik investasi modal yang
beberapa undang-undang yang mengatur tentang mekanisme membantu perekonomian agar semakin produktif.
perhitungan, pembayaran, dan pelaporan pajak. 3. Fungsi Pemerataan (Pajak Distribusi)
Pajak dapat digunakan untuk menyesuaikan dan
Perspektif Pajak Dari Sisi Ekonomi dan Hukum menyeimbangkan antara pembagian pendapatan dengan
Sebagai sumber pendapatan utama negara, pajak memiliki kebahagiaan dan kesejahteraan masyarakat.
nilai strategis dalam perspektif ekonomi maupun hukum. 4. Fungsi Stabilisasi
Berdasarkan 4 ciri di atas, pajak dapat dilihat dari 2 perspektif, Pajak dapat digunakan untuk menstabilkan kondisi dan
yaitu: keadaan perekonomian, seperti: untuk mengatasi inflasi,
1. Pajak dari perspektif ekonomi pemerintah menetapkan pajak yang tinggi, sehingga jumlah
Hal ini bisa dinilai dari beralihnya sumber daya dari sektor uang yang beredar dapat dikurangi. Sedangkan untuk
privat (warga negara) kepada sektor publik (masyarakat). Hal mengatasi kelesuan ekonomi atau deflasi, pemerintah
ini memberikan gambaran bahwa pajak menyebabkan 2 menurunkan pajak, sehingga jumlah uang yang beredar dapat
situasi menjadi berubah, yaitu: ditambah dan deflasi dapat di atasi.
Pertama, berkurangnya kemampuan individu dalam Keempat fungsi pajak di atas merupakan fungsi dari
menguasai sumber daya untuk kepentingan penguasaan pajak yang umum dijumpai di berbagai negara. Untuk
barang dan jasa. Indonesia saat ini pemerintah lebih menitik beratkan
Kedua, bertambahnya kemampuan keuangan negara dalam kepada 2 fungsi pajak yang pertama. Lembaga Pemerintah
penyediaan barang dan jasa publik yang merupakan yang mengelola perpajakan negara di Indonesia adalah
kebutuhan masyarakat. Direktorat Jenderal Pajak (DJP) yang berada di bawah
2. Pajak dari perspektif hukum Kementerian Keuangan Republik Indonesia.
Perspektif ini terjadi akibat adanya suatu ikatan yang timbul Tanggung jawab atas kewajiban membayar pajak berada
karena undang-undang yang menyebabkan timbulnya pada anggota masyarakat sendiri untuk memenuhi kewajiban
kewajiban warga negara untuk menyetorkan sejumlah dana tersebut, sesuai dengan sistem self assessment yang dianut
tertentu kepada negara. Di mana negara mempunyai kekuatan dalam Sistem Perpajakan Indonesia. Direktorat Jenderal
untuk memaksa dan pajak tersebut dipergunakan untuk Pajak, sesuai fungsinya berkewajiban melakukan pembinaan,
penyelenggaraan pemerintahan. Hal ini memperlihatkan penyuluhan, pelayanan, serta pengawasan kepada masyarakat.
bahwa pajak yang dipungut harus berdasarkan undang- Dalam melaksanakan fungsinya tersebut, Direktorat Jenderal
undang, sehingga menjamin adanya kepastian hukum, baik Pajak berusaha sebaik mungkin memberikan pelayanan
bagi petugas pajak sebagai pengumpul pajak maupun bagi kepada masyarakat sesuai visi dan misi Direktorat Jenderal
wajib pajak sebagai pembayar pajak. Pajak.
Fungsi Pajak bagi Negara dan Masyarakat Jenis Pajak yang Dipungut Pemerintah dari Masyarakat
Pajak memiliki peranan yang signifikan dalam kehidupan Ada beberapa jenis pajak yang dipungut pemerintah dari
bernegara, khususnya pembangunan. Pajak merupakan sumber masyarakat atau wajib pajak, yang dapat digolongkan
pendapatan negara dalam membiayai seluruh pengeluaran yang berdasarkan sifat, instansi pemungut, objek pajak serta subjek
dibutuhkan, termasuk pengeluaran untuk pembangunan. pajak.
Sehingga pajak mempunyai beberapa fungsi, antara lain:
www.stie-ibek.ac.id
© 2017, Jurnal Ilmiah Akuntansi Bisnis & Keuangan STIE-IBEK
JURNAL ILMIAH AKUNTANSI BISNIS & KEUANGAN (JIABK), Volume 13, Nomor 2, November 2017
ISSN 2355-9047 6

1. Jenis Pajak Berdasarkan Sifat pajak daerah, dilaksanakan di Kantor Dinas Pendapatan
Berdasarkan sifatnya, pajak digolongkan menjadi 2 jenis, Daerah atau Kantor Pajak Daerah di bawah Pemerintah
yaitu: pajak tidak langsung dan pajak langsung. Daerah setempat.
a. Pajak Tidak Langsung (Indirect Tax)
Pajak tidak langsung merupakan pajak yang hanya Konsep Penghasilan dan Beban Menurut Akuntansi Pajak
diberikan kepada wajib pajak bila melakukan peristiwa Penghasilan adalah jumlah uang yang akan diterima atas
atau perbuatan tertentu. Sehingga pajak tidak langsung usaha yang dilakukan orang perorangan, badan dan bentuk usaha
tidak dapat dipungut secara berkala, tetapi hanya dapat lainnya yang dapat digunakan untuk aktivitas ekonomi seperti
dipungut bila terjadi peristiwa atau perbuatan tertentu mengkonsumsi atau menimbun serta menambah kekayaan.
yang menyebabkan kewajiban membayar pajak. Pratt dalam John Hutagaol (2000) menyatakan, Net income
Contohnya: pajak penjualan atas barang mewah, di mana is the difference between the revenue generate by a company in a
pajak ini hanya diberikan bila wajib pajak menjual barang particular time period and the expenses required to generate those
mewah. revenues.” (Pendapatan bersih adalah perbedaan antara
b. Pajak Langsung (Direct Tax) pendapatan menghasilkan oleh suatu perusahaan di dalam
Pajak langsung merupakan pajak yang diberikan secara periode waktu tertentu dan biaya yang diperlukan untuk
berkala kepada wajib pajak berlandaskan surat ketetapan menghasilkan pendapatan.)
pajak yang dibuat kantor pajak. Di dalam surat ketetapan Menurut kerangka dasar penyusunan dan penyajian laporan
pajak terdapat jumlah pajak yang harus dibayar wajib keuangan penghasilan (income) adalah kenaikan manfaat
pajak. Pajak langsung harus ditanggung seseorang yang ekonomi selama satu periode akuntansi dalam bentuk pemasukan
terkena wajib pajak dan tidak dapat dialihkan kepada atau penambahan aktiva atau penurunan kewajiban yang
pihak yang lain. Contohnya: Pajak Bumi dan Penghasilan mengakibatkan kenaikan ekuitas yang tidak berasal dari
(PBB) dan pajak penghasilan. kontribusi penanaman modal. Dari definisi diatas dapat
2. Jenis Pajak Berdasarkan Instansi Pemungut disimpulkan kerangka dasar tersebut meliputi pendapatan
Berdasarkan instansi pemungutnya, pajak digolongkan maupun keuntungan yang timbul didalam pelaksanaan aktivitas
menjadi 2 jenis, yaitu: pajak daerah dan pajak negara. perusahaan. Pendapan maupun keuntungan biasa didapat melalui
a. Pajak Daerah (Lokal) penjualan penghasilan jasa, royalti dan sewa.
Pajak daerah merupakan pajak yang dipungut pemerintah Beban (expenses) adalah penurunan manfaat ekonomi
daerah dan terbatas hanya pada rakyat daerah itu sendiri, selama suatu periode akuntansi dalam bentuk arus keluar atau
baik yang dipungut Pemda Tingkat II maupun Pemda berkurangnya aktiva atau terjadinya kewajiban yang
Tingkat I. Contohnya: pajak hotel, pajak hiburan, pajak mengakibatkan penurunan ekuitas yang tidak menyangkut
restoran, dan masih banyak lainnya. pembagian kepada penanam modal. Defenisi beban dalam
b. Pajak Negara (Pusat) kerangka dasar Standar Akuntansi Keuangan mencakup baik
Pajak negara merupakan pajak yang dipungut pemerintah kerugian maupun beban yang timbul dalam pelaksanaan aktivitas
pusat melalui instansi terkait, seperti: Dirjen Pajak, Dirjenperusahaan yang biasa meliputi beban pokok penjualan, gaji dan
Bea dan Cukai, maupun kantor inspeksi pajak yang penyusutan. Beban tersebut biasanya berbentuk arus keluar atau
tersebar di seluruh Indonesia. Contohnya: pajak berkurangnya aktiva seperti kas, persediaan aktiva tetap.
pertambahan nilai, pajak penghasilan, pajak bumi dan Menurut pasal 4 ayat (1) UU Nomor 36 Tahun 2008 tentang
bangunan, dan masih banyak lainnya. perubahan keempat atas UU Nomor 7 tahun 1983 tentang pajak
3. Jenis Pajak Berdasarkan Objek Pajak dan Subjek Pajak penghasilan, yang dimaksud dengan penghasilan adalah setiap
Berdasarkan objek dan subjeknya, pajak digolongkan menjadi tambahan kemampuan ekonomis yang diterima atau diperoleh
2 jenis, yaitu pajak objektif dan pajak subjektif. wajib pajak baik yang berasal dari Indonesia maupun luar
a. Pajak Objektif Indonesia yang dapat dipakai untuk konsumsi atau untuk
Pajak objektif adalah pajak yang pengambilannya menambah kekayaan wajib pajak yang bersangkutan dengan
berdasarkan objeknya. Contohnya: pajak impor, pajak nama dan dalam bentuk apapun. Ketentuan mengenai biaya
kendaraan bermotor, bea materai, bea masuk dan masih dalam perpajakan diatur dalam pasal 6 dan pasal 9 UU PPh yaitu
banyak lainnya. yang mengatur biaya-biaya yang boleh dikurangkan dari
b. Pajak Subjektif penghasilan bruto dan yang tidak boleh dikurangkan.
Pajak subjektif adalah pajak yang pengambilannya 1. Laporan Keuangan Komersial
berdasarkan subjeknya. Contohnya: pajak kekayaan dan Pengertian laporan keuangan menurut Myer (2003)
pajak penghasilan. dalam bukunya Financial Statement Analysis mengatakan
Semua pengadministrasian yang berhubungan dengan bahwa yang dimaksud dengan laporan keuangan adalah “Dua
pajak pusat, dilaksanakan di Kantor Pelayanan Pajak daftar yang disusun oleh Akuntan pada akhir periode untuk
(KPP), Kantor Pelayanan Penyuluhan dan Konsultasi suatu perusahaan. Kedua daftar itu adalah daftar neraca atau
Perpajakan (KP2KP), Kantor Wilayah Direktorat Jenderal daftar posisi keuangan dan daftar pendapatan atau daftar rugi-
Pajak serta Kantor Pusat Direktorat Jenderal Pajak. laba. Pada waktu akhir-akhir ini sudah menjadi kebiasaan
Sedangkan pengadministrasian yang berhubungan dengan bagi perseroan- perseroan untuk menambahkan daftar ketiga
www.stie-ibek.ac.id
© 2017, Jurnal Ilmiah Akuntansi Bisnis & Keuangan STIE-IBEK
JURNAL ILMIAH AKUNTANSI BISNIS & KEUANGAN (JIABK), Volume 13, Nomor 2, November 2017
ISSN 2355-9047 7

yaitu daftar surplus atau daftar laba yang tak dibagikan (laba Nomor 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara
ditahan)”. Sedangkan menurut Irham Fahmi (2004) Perpajakan Sebagaimana Telah Diubah Dengan UU Nomor 16
mendefinisikan laporan keuangan merupakan pertanggung Tahun 2009.
jawaban manajemen sumber daya yang dipercayakan
kepadanya. Hak Wajib Pajak
2. Laporan Keuangan Fiskal Berikut adalah Hak wajib pajak yang antara lain adalah :
Ketentuan perpajakan mempunyai kriteria tertentu 1. Hak atas kelebihan pembayaran pajak. Dalam hal pajak yang
tentang pengukuran dan pengakuan terhadap unsur-unsur terutang untuk suatu tahun pajak ternyata lebih kecil dari
yang umumnya terdapat dalam laporan keuangan. Ukuran itu jumlah kredit pajak, atau dengan kata lain pembayaran pajak
dapat saja kurang sejalan dengan prinsip akuntansi. yang dibayar atau dipotong atau dipungut lebih besar dari
Argumentasi yang dapat dikemukakan dari penyimpangan yang seharusnya terutang, maka Wajib Pajak mempunyai hak
itu, antara lain laporan keuangan perpajakan mempunyai untuk mendapatkan kembali kelebihan tersebut.
motivasi untuk mempersempit erosi potensi pengenaan pajak Pengembalian kelebihan pembayaran pajak dapat diberikan
dan pemberian dorongan investasi dalam waktu 12 (dua belas) bulan sejak surat permohonan
diterima secara lengkap.
Wajib Pajak 2. Hak Dalam Hal Wajib Pajak Dilakukan Pemeriksaan.
Wajib Pajak merupakan orang pribadi atau badan yang Pemeriksaan Direktorat Jenderal Pajak dapat melakukan
mempunyai hak dan kewajjiban, meliputi pembayar pajak, pemeriksaan dengan tujuan menguji kepatuhan Wajib Pajak
pemungut pajak, pemotong pajak, yang diatur dalam perundang- dan tujuan lain yang ditetapkan oleh Direktorat Jenderal
undangan perpajakan. Wajib pajak bukan hanya bagi orang yang Pajak.
sudah memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) saja, namun 3. Hak untuk mengajukan keberatan, banding Dan peninjauan
juga bagi yang sudah memenuhi persyaratan sebagai wajib pajak kembali. Berdasarkan hasil pemeriksaan yang dilakukan oleh
meskipun belum memiliki NPWP (Undang-Undang Nomor 28 Direktorat Jenderal Pajak, maka akan diterbitkan suatu surat
Tahun 2007). ketetapan pajak, yang dapat mengakibatkan pajak terutang
Secara Umum Wajib Pajak, adalah orang pribadi atau badan menjadi kurang bayar, lebih bayar, atau nihil. Jika Wajib
(subjek pajak) yang menurut ketentuan peraturan perundang- Pajak tidak sependapat maka dapat mengajukan keberatan
undangan perpajakan ditentukan untuk melakukan kewajiban atas surat ketetapan tersebut. Selanjutya apabila belum puas
perpajakan, termasuk pemungut pajak atau pemotong pajak dengan keputusan keberatan tersebut maka Wajib Pajak dapat
tertentu. Wajib pajak bisa berupa wajib pajak orang pribadi atau mengajukan banding. Langkah terakhir yang dapat dilakukan
wajib pajak badan. oleh Wajib Pajak dalam sengketa pajak adalah peninjauan
kembali ke Mahkamah Agung.
Kewajiban wajib pajak Hak-hak wajib pajak lainnya. Hak Kerahasiaan Bagi Wajib
Berikut adalah Kewajiban wajib pajak yang antara lain Pajak, Hak Untuk Pengangsuran atau Penundaan Pembayaran,
adalah : Hak Untuk Penundaan Pelaporan SPT Tahunan, Hak Untuk
1. Kewajiban mendaftarkan diri. Sesuai dengan sistem self Pengurangan PPh Pasal 25, Hak Untuk Pengurangan PBB (Pajak
assessment maka Wajib Pajak mempunyai kewajiban untuk Bumi dan Bangunan), Hak Untuk Pembebasan Pajak,
mendaftarkan diri ke KPP atau KP2KP yang wilayahnya Pengembalian Pendahuluan Kelebihan Pembayaran Pajak, Hak
meliputi tempat tinggal atau kedudukan Wajib Pajak untuk Untuk Mendapatkan Pajak Ditanggung Pemerintah, Hak Untuk
diberikan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP). Mendapatkan Insentif Perpajakan.
2. Kewajiban Pembayaran, Pemotongan/Pemungutan, Dan
Pelaporan Pajak. Wajib Pajak UMKM (orang pribadi atau Kelompok Wajib Pajak
badan) dalam melaksanakan kewajiban perpajakannya harus Berdasarkan subjeknya, wajib pajak dibedakan menjadi
sesuai dengan sistem self assessment, yaitu wajib melakukan wajib pajak orang pribadi, wajib pajak badan dan pajak
sendiri penghitungan, pembayaran, dan pelaporan pajak Bendahara sebagai pemungut dan pemotong pajak.
terutang. a. Wajib Pajak Orang Pribadi
3. Kewajiban dalam hal diperiksa. Untuk menguji kepatuhan 1. Wajib Pajak Orang Pribadi Yang Mempunyai Penghasilan
Wajib Pajak dalam memenuhi kewajiban perpajakannya, Dari Usaha.
Direktur Jenderal Pajak dapat melakukan pemeriksaan 2. Wajib Pajak Orang Pribadi Yang Mempunyai Penghasilan
terhadap Wajib Pajak. Pelaksanaan pemeriksaan dilakukan Dari Pekerjaan Bebas.
dalam rangka menjalankan fungsi pengawasan terhadap 3. Wajib Pajak Orang Pribadi Yang Mempunyai Penghasilan
Wajib Pajak yang bertujuan untuk meningkatkan kepatuhan Dari Pekerjaan.
Wajib Pajak. b. Wajib Pajak Badan
Kewajiban memberi data. Setiap instansi pemerintah, 1. Badan milik Pemerintah (BUMN dan BUMD).
lembaga, asosiasi, dan pihak lain, wajib memberikan data dan 2. Badan milik Swasta (PT, CV, Koperasi, Lembaga dan
informasi yang berkaitan dengan perpajakan kepada Direktorat Yayasan).
Jenderal Pajak yang ketentuannya diatur pada Pasal 35A UU
www.stie-ibek.ac.id
© 2017, Jurnal Ilmiah Akuntansi Bisnis & Keuangan STIE-IBEK
JURNAL ILMIAH AKUNTANSI BISNIS & KEUANGAN (JIABK), Volume 13, Nomor 2, November 2017
ISSN 2355-9047 8

c. Wajib Pajak Bendahara Sebagai Pemungut dan Pemotong 2. Kompensasi


Pajak Keputusan yang ditunjukan kepada kompensasi utang pajak
1. Bendahara Pemerintah Pusat. dengan tagihan seseorang diluar pajak tidak diperkenankan.
2. Bendahara Pemerintah Daerah. Oleh karena itu kompensasi terjadi apabila Wajib Pajak
d. Berdasarkan tempat terdaftarnya, maka Wajib Pajak terdiri mempunyai tagihan berupa kelebihan pembayaran pajak.
dari : Jumlah kelebihan pembayaran pajak yang diterima Wajib
1. Wajib Pajak Domisili atau Tunggal. Pajak sebelumnya harus dikompensasi dengan pajak-pajak
2. Wajib Pajak Pusat. lainnya yang terutang.
3. Wajib Pajak Cabang dan Wajib Pajak Orang Pribadi 3. Daluwarsa
Tertentu. Daluarsa diartikan sebagai daluwarsa penagihan. Hak untuk
Dalam hal wajib pajak yang melakukan kegiatan usaha atau melakukan penagihan pajak, daluwarsa setelah lampau waktu
pekerjaan bebas namun peredaran usahanya atau peredaran sepuluh tahun terhitung sejak saat terutangnya pajak atau
brutonya kurang dari Rp 4,8 miliar setahun maka Wajib Pajak berakhir masa pajak, bagian tahun pajak atau tahun pajak
dapat menggunakan Norma Penghitungan Penghasilan Neto. yang bersangkutan. Hal ini untuk memberikan kepastian
Selain itu Wajib Pajak yang memiliki pekerjaan bebas hukum kapan uang pajak tidak dapat ditagih lagi. Namun
seperti dokter, pengacara, notaris, akuntan, konsultan, penilai, daluwarsa penagihan pajak tertangguh antara lain, apabila
aktuaris dan arsitek juga wajib melaporkan penghasilan brutonya diterbitkan surat teguran atau surat paksa.
dan Pajak Penghasilannya. 4. Pembebasan
Utang pajak tidak berakhir dalam artinya yang semestinya
Pengertian Tax Amnesty tetapi karena ditiadakan. Pembebasan pada umumnya tidak
Tax Amnesty merupakan kebijakan pemerintah di bidang diberikan terhadapa pokok pajaknya, tetapi diberikan
perpajakan yang memberikan penghapusan pajak yang terhadap sanksi administrasinya.
seharusnya terutang dengan membayar tebusan dalam jumlah 5. Penghapusan
tertentu yang bertujuan untuk memberikan tambahan penerimaan Penghapusan utang pajak ini sama sifatnya dengan
pajak dan kesempatan bagi wajib pajak yang tidak patuh menjadi pembebasan tetapi diberikan karena keuangan Wajib Pajak.
wajib pajak patuh. Tarif uang tebusan repatriasi atau deklarasi dalam negeri
Tax Amnesty penghapusan pajak yang seharusnya terutang, adalah sebagai berikut:
tidak dikenai sanksi administrasi perpajakan dan sanksi pidana di a. 2% untuk periode penyampaian Surat Pernyataan pada bulan
bidang perpajakan, dengan caraa mengungkap Harta da pertama sampai akhir bulan ketiga terhitung sejak undang-
membayar Uang Tebusan sebagaimana diatur dalam Undang- undang ini berlaku atau mulai 1 juli 2016 sampai dengan
Undang Pengampunan Pajak. Suharno (2016). September 2016.
Tax Amnesty adalah penghapusan pajak yang seharusnya b. 3% untuk periode penyampaian Surat Pernyataan pada bulan
terutang, tidak dikenai sanksi administrasi perpajakan dan sanksi keempat terhitung sejak undang-undang ini berlaku atau
pidana di bidang perpajakan, dengan cara mengungkap Harta dan mulai dari 1 Oktober 2016 sampai dengan 31 Desember 2016.
membayar Uang Tebusan sebagaimana diatur dalam Undang- c. 5% untuk periode penyampaian Surat Pernyataan terhitung
Undang Pengampunan Pajak. PMK (118/PMK.03/2016). sejak 1 januari 2017 sampai dengan 31 maret 2017.

Tarif dan Utang Pajak Pengertian Penerimaan Perpajakan


Secara teori pemungutan pajak tidak terlepas dari rasa Penerimaan perpajakan adalah semua penerimaan negara
keadilan, sebab keadilan dapat menciptakan keseimbangan sosial yang terdiri atas pajak dalam negeri dan pajak perdagangan
yang sangat penting untuk kesajahteraan masyarakat. Dalam internasional. (Pasal 1 Angka 3 UU Nomor 4 Tahun 2012
penetapan tarifnya pun harus mendasar pada prinsip-prinsip Tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 22 Tahun
keadilan. Dalam perhitungan pajak yang terutang digunakan tarif 2011 Tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun
pajak. Tarif pajak dimaksud adalah tarif untuk menghitung Anggaran 2012).
besarnya pajak terutang (pajak yang harus dibayar). Besarnya Penerimaan pajak adalah penghasilan yang diperoleh oleh
tarif pajak dapat dinyatakan dalam persentase. pemerintah yang bersumber dari pajak rakyat. Tidak hanya
Apabila melihat timbulnya utang pajak, bahwa utang pajak sampai pada definisi singkat di atas bahwa dana yang diterima di
timbul karena Surat Keputusan Pajak (ajaran formal), ajaran ini kas negara tersebut akan dipergunakan untuk pengeluaran
diterapkan pada official assessment system. Perbedaan dengan pemerintah untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat,
ajaran materil bahwa utang pajak tibul karena Undang-Undang. sebagaimana maksud dari tujuan negara yang disepakati oleh
Ajaran ini diterapkan pada self assessment system. Hapusnya para pendiri awal negara ini yaitu menyejahterakan rakyat,
utang pajak disebabkan antara lain: menciptakan kemakmuran yang berasaskan kepada keadilan
1. Pembayaran sosial (Suherman, 2011).
Utang pajak yang melekat pada Wajib Pajak akan hapus Peran sektor perpajakan sangatlah penting dalam
karena pembayaran yang dilakukan ke Kas Negara. mendukung penerimaan negara, maka dibutuhkan kesadaran
semua lapisan masyarakat akan pentingnya pajak bagi kehidupan
www.stie-ibek.ac.id
© 2017, Jurnal Ilmiah Akuntansi Bisnis & Keuangan STIE-IBEK
JURNAL ILMIAH AKUNTANSI BISNIS & KEUANGAN (JIABK), Volume 13, Nomor 2, November 2017
ISSN 2355-9047 9

berbangsa dan bernegara. Direktorat Jenderal Pajak (DJP) f. Pemungut PPN wajib melaporkan PPN atau PPN
sebagai salah satu institusi pemerintah dibawah Kementerian dan PPnBM yang telah disetor sebagaimana
Keuangan yang mengemban tugas untuk mengamankan dimaksud dalam PAsal 2 ayat (14) dan ayat (15)
penerimaan pajak negara dituntut untuk selalu dapat memenuhi kek Kantor Pelayanan Pajak tempat pemungut PPN
pencapaian target penerimaan pajak yang senantiasa meningkat terdaftar paling lama akhir bulan berikutny a setelah
dari tahun ke tahun di tengah tantangan perubahan yang terjadi Masa Pajak berakhir.
dalam kehidupan sosial maupun ekonomi di masyarakat. g. Wajib Pajak dengan kritria tertentu sebagaimana
Menurut Euphrasia Susy Suhendra (2010) peningkatan dimaksud dalam Pasal 2 ayat (16) dan ayat (17)
penerimaan pajak diukur dalam besarnya pajak yang terealisasi yang melaporkan beberapa Masa Pajak dalam Surat
dalam tahun pajak berjalan yang merupakan skala nominal. Pemberitahuan Masa, wajib pajak menyampaikan
Maka indikator dalam Penerimaan pajak yang dimaksud Surat Pemberitahuan Masa paling lama 20 (dua
dalam penelitian ini adalah realisasi penerimaan pajak pada puluh) hari setelah berakhirnya Masa Pajak
Kantor Pelayanan Pajak Pratama Karees Bandung tahun 2009- terakhir.
2013.
Kerangka Pemikiran
Pelaporan pajak Dalam penelitian ini, penulis menggunakan kerangka
Dalam pelaporan pajak, Wajib Pajak orang pribadi atau pemikiran dalam bentuk skema yang dapat dilihat pada skema
badan, baik yang melakukan pembayaran pajak sendiri maupun dibawah ini :
yang ditunjuk sebagai pemotong atau pemungut PPh, sebagai GAMBAR I
mana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1), ayat (2), ayat (3), ayat Kerangka Pemikiran
(4), ayat (5), ayat (6), ayat (7), ayat (11), dan ayat (12) wajib
menyampaikan Surat Pemberitahuan Masa paling lama 20 (dua
puluh) hari setelah Masa Pajak berakhir.
a. Pengusaha kena Pajak wajib melaporkan PPN atau PENERIMAAN
PPN dan PPnBM yang telah disetor sebagaimana PAJAK
dimaksud dalam pasal 2 ayat (13) dan ayat (13a)
serta pasal 2A, dengan menggunakan Surat TAX AMNESTY
Pemberitahuan Masa PPN ke kantor Pelayanan
Pajak tempat Pengusaha Kena Pajak dikukuhkan,
palaing lama akhir bulan berikutnya setelah Masa PELAPORAN
Pajak berakhir. PAJAK
b. Orang Pribadi atau Badan yan g bukan Pengusaha
Kena Pajak wajib melaporkan Pajak Pertambahan Sumber: Data diolah peneliti
Nilai yang telah disetor sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 2 ayat (13) dengan menggunakan Hipotesis
lembar ketiga Surat Setoran Pajak Ke Kantor Dari kerangka konseptual penelitian yang dipaparkan di
Pelayanan Pajak yang wilayahnya meliputi tempat atas, penulis perlu mengajukan hipotesis sebagai berikut :
bangunan te rsebut, paling lama akhir bulan H1: Terdapat pengaruh Tax Amnesty terhadap Penerimaan Pajak
berikutnya setelah Masa Pajak berakhir. H2: Terdapat pengaruh Tax Amnesty terhadap Pelaporan Pajak
c. Orang pribadi atau Badan yang bukan Pengusaha H3: Terdapat Pengaruh Tax Amnesty terhadap Penerimaan dan
Kena Pajak wajib melaporkan Pajak Pertambahan pelaporan pajak
Nilai yang telah disetor sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 2 ayat (13a) dengan menggunakan l embar
ketiga Surat Setoran Pajak ke Kantor Pelayanan III. METODE PENELITIAN
Pajak yang wilayahnya meliputi tempat tinggal
Orang Pribadi atau tempat kedudukan Badan Teknik Pengumpulan Data
tersebut, paling lama akhir bulan berikutnya setelah Teknik dalam pengumpulan data-data dalam membuat
saat terutangnya pajak. penulisan skripsi ini, antara lain :
d. Pemungut Pajak sebagaimana dimaksud d alam Pasal a. Peneletian Kepustakaan
2 ayat (9) wajib melaporkan hasil pemungutannya Penulis mengumpulkan data dan informasi yang bersifat
secara mingguan paling lama pada hari kerja teoritis untuk masalah yang dibahas dan mempelajari buku-
terakhir minggu berikutnya. buku dan referensi yang berkaitan dengan penulisan skripsi
e. Pemungut Pajak sebgaimana dimaksud dalam pasal ini.
2 ayat (10) wajib melaporkan hasil pemungutannya 1. Studi Pustaka
paling lama 14 (empat belas) hari setelah Masa Dalam metode ini penulis mencari bahan referensi
Pajak berakhir. antara lain beberapa buku-buku, internet, dan sumber-
www.stie-ibek.ac.id
© 2017, Jurnal Ilmiah Akuntansi Bisnis & Keuangan STIE-IBEK
JURNAL ILMIAH AKUNTANSI BISNIS & KEUANGAN (JIABK), Volume 13, Nomor 2, November 2017
ISSN 2355-9047 10

sumber lainnya yang berhubungan dengan topik sedangkan pada bulan Januari sampai dengan Maret 2017
pembahasan skripsi ini. mengalami penurunan 0,78 persen. Dari segi total pelaporan
2. Dokumentasi pajak pada bulan Juli sampai dengan Desember 2016 wajib pajak
Metode pengumpulan data dengan cara melihat dan yang melapor hanya 696 selisih dengan jumlah wajib pajak yang
menggunakan laporan-laporan dan catatan yang ada di melapor sebelum terjadinya tax amnesty pada bulan Januari
perusahaan. sampai dengan Juni 2016 sebesar -19.347 wajib pajak sedangkan
pada bulan Januari sampai dengan Maret 2017 mengalamai
peningkatan dalam segi pelaporan pajak, jumlah peningkatn yang
IV. PEMBAHASAN diterima 1.546 wajib pajak yang melapor.
Salah satu target kepatuhan yang perlu dilakukan juga
Sebelum dan Sesudah Tax Amnesty adalah menjaring pajak yanng berasal dari kekayaan yang berada
Tax Amnesty merupakan penghapusan pajak yang dari luar negeri. Salah satu upayanya adalah membangkit
seharusnya terutang, tidak dikenai sanksi administrasi perpajakan kesadaran WP melalui pengampunan pajak (tax amnesty).
dan sanksi pidana di bidang perpajakan, dengan cara Rasio kepatuhan wajib pajak di Indonesia masi tergolong
mengungkap harta dan membayar Uang Tebusan sebagaimana rendah jika dibandingkan dengan rasio di negara-negara maju.
diatur dalam Undang-Undang Pengampunan Pajak (Suharno, Banyak faktor yang menyebabkan rendahnya rasio tersebut,
2016). diantaranya : rendahnya tingkat kesadaran masyarakat dalam
Tingkat keptuhan WP memegang peranan penting terhadap melaksanakan kewajiban penyetoran dan pelaporan pajak,
keberhasilan pemerintah dalam menentukan besarnya minimnya fiskus atau pemeriksa pajak, dan sebagainya.
penerimaan dari sektor pajak. Adapaun total penerimaan dan Adapun total penrimaan dan total pelporan pajak dalam tiga
total pelaporn sebelum terjadinya Tax Amnesty (bulan Januari periode yang terjadi dalam tax amnesty, periode ketiga tersebut
sampai dengan Juni 2016) dan total penerimaan dan total dapat dilihat pada tabel V.II dibawah ini :
pelaporan Tax Amnesty (bulan Juli sampai dengan Desember
2016 dan Januari sampai dengan Maret 2017). Dapat dilihat pada TABEL V.II
tabel V.I dibawah ini : Total Penerimaan dan Total Pelaporan
Periode I (2%), II (3%) dan III (5%)
TABEL V.I Keteranga Periode I Periode II Periode III
Total Penerimaan dan Total Pelaporan n (2%) (3%) (5%)
Keterangan Sebelum Tax Sesudah Tax Sesudah Tax Penerimaa 85,123,555,21 15,233,586,43 14,899,986,04
Amensty Amnesty Amnesty n 5 3 9
Januari – Juni Juli – Desember Januari – Maret
2016 2016 2017 Pelaporan 851 666 1,125
Penerimaan 232,615,331,823 412,108,976,181 182,703,265,606
Pelaporan 20,043 696 21,589 Berdasarkan tabel V.II diatas dapat dilihat total penerimaan
Sebelum dan Sesudah Tax Amnesty dan total pelporan pajak per periode yang diterima KPP Pratama
Pangkalpinang. Kepatuhan wajib pajak mengalami peningkatan
Berdasarkan tabel V.I diatas dapat dilihat total penerimaan seiring dengan bertambahnya jumlah WP. Pertambahan jumlah
dan total pelaporan pajak pada KPP Pratama Pangkalpinang. WP tidak berbanding lurus dengan peningkatan jumlah
Sebelum adanya tax amnesty pada bulan Januari sampai dengan penerimaan pajak. Namun, peningkatan realisasi kepatuhan pajak
Juni 2016 total penerimaan yang diperoleh KPP Pratama memberikan dampak positif terhadap target yang telah
Pangkalpinag sebesar Rp 232,615,331,823 dan total pelaporan ditetapkan.
yang diperoleh sebesar 20,043 wajib pajak, sedangkan sesudah Tingkat kepatuhan pembayaran pajak orang kaya sampai
terjadinya tax amnesty pada bulan Juli sampai dengan Desember saat ini belum maksial atau masih rendah. Itu sebabnya upaya-
2016 total penerimaan yang diperoleh sebesar Rp upaya untuk menarik wajib pajak orang kaya terus dilakukan
412,108,976,181 dan total pelaporan yang diterima sebesar 696 termasuk upaya Ditjen pajak membuat kantor pelayanan khusus
wajib pajak, dan sesudah terjadinya tax amnesty pada bulan bagi WP kaya. Dari tabel diatas dapat dilihat total penerimaan
Januari sampai dengan Maret 2017 total penerimaan yang yang diperoleh KPP Pratama Pangkalpinang yang paling besar
diperoleh KPP Pratama Pangkalpinang sebesar Rp pada periode I (2%), sedangkan pada akhir periode III jumlah
182,703,265,606 dan total pelaporan yang diterima sebesar penerimaan yang diterima KPP Pratama Pangkalpinang lebih
21,589 wajib pajak yang melapor. rendah dibandingkan periode I dan II, pada periode I tingkat total
Secara Umum total penerimaan dan total pelporan pajak penerimaan sebesar 5,58 persen dibandingkan periode II, dan
pada KPP Pratama Pangkalpinang menunjukan tingkat rata-rata 5,71 persen dibandingkan dengan periode III, tetapi jika dilihat
sebesar 2,5 %. Dengan demikian, berdasarkan kriteria baik yang dari segi total pelalporan pajak periode III tingkat pelaporan
diungkapkan setelah pengesahan Undang-Undang (UU) Nomor pajak paling tinnggi yaitu 1,125 pelapor dan di periode II tingkat
11 Tahun 2016 tentang Pengampunan Pajak. Dari tabel tersebut pelaporan paling rendah yaitu hanya 666 wajib pajak yang
terlihat pada bulan Juli sampai dengan Desember 2016 melapor pada KPP Pratama Pangkalpinang.
mengalami peningkatan penerimaan pajak sebesar 1,77 persen
www.stie-ibek.ac.id
© 2017, Jurnal Ilmiah Akuntansi Bisnis & Keuangan STIE-IBEK
JURNAL ILMIAH AKUNTANSI BISNIS & KEUANGAN (JIABK), Volume 13, Nomor 2, November 2017
ISSN 2355-9047 11

Ada beberapa langkah yang ditempuh pemerintah Indonesia Maret 2017 sebesar 21,589 Wajib Pajak, jadi total pelaporan
khususnya Direktorat Jendral Pajak guna meningkatkan mengalami peningkatan sebesar 2,242 Wajib Pajak.
penerimaan negara dari sektor pajak, antara lain melaksanakan 3. Kebijakan Tax Amnesty
program sensus Pajak Nasional. Selain itu melakukan Kebijakan tax amnesty adalah untuk penghapusan sanksi
penyempurnaan peraturan untuk menangani tindakan administrasi berupa denda dan bunga pajak, serta juga
penghindaraan pajak, tindakan penggelapan pajak melalui penghapusan sanksi pidana.
transfer pricing, dan pengenaan pajak final.
Salah satu upaya atau inovasi lain dalam system perpajakan
yang berguna meningkatkan penerimaan pajak tanpa menambah V. PENUTUP
beban baik jenis pajak baru maupun presentase pajak yang sudah
ada kepada masyarakat, dunia usaha dan para pekerja adalah Kesimpulan
melalui program tax amnesty. Salah satu tujuan pengampunan Berdasarkan analisis data dan pembahasan yang telah
pajak ini diharapkan dapat mengurangi citra negatif pada aparat dikemukakan dalam bab sebelumnya maka diperoleh kesimpulan
perpajakan yang selalu dipersepsikan selalu bersikap sewenang- sebagai berikut :
wenang dan harus selalu dihindari, berubah menjadi hubungan 1. Tax Amenesty dimaksudkan untuk menghapuskan sanksi
yang lebih friendly. Pada dasarnya inovasi atau upaya ini dapat pidana dan meningkatkan kepatuhan perpajakan bagi wajib
diterapkan di Indonesia. pajak. Hal ini berpengaruh pada keinginan pemerintah agar
Di sisi lain kelemahannya bila diterapkan pengampunan tax amnesty dapat meningkatkan penerimaan pajak.
pajak adalah tidak serta merta menjamin peningkatan kinerja 2. Pengampunan pajak dapat menghimpun penerimaan negara
setoran pajak ke kas negara. Hal ini bisa sebaliknya berpotensi dari sektor pajak secara cepat dalam jangka waktu yang relatif
terjadinya penyelewengan, manipulasi dan tindakan moral singkat,dan kebijakan ini mempunyai kelemahan dalam
hazard lainnya. Para usaha yang memperoleh pemutihan pajak jangka panjang yang dapat berakibat buruk berupa
akan melakukan penggelapan kewajiban pajaknya. Kecuali bila menurunnya tingkat kepatuhan wajib pajak dalam
diberlakukan pengampunan pajak bersyarat. Contohnya melaksanakan kewajibannya untuk membayar pajak jika tax
pengampunan pajak bersyarat , wajib pajak harus transparan amnesty dilaksanakan dengan program yang tidak tepat.
terhadap asset-aset dan penghasilan mereka. Hal ini guna
menghindari kekeliruan yang sama tahun 1984 tidak terulang Saran
kembali minimnya akses informasi terhadap masyarakat dan 1. Kantor Pelayanan Pajak Pratama Pangkalpinang harus lebih
minimnya keterbukaan/transparansi serta sosialisasi kebijakan meningkatkan pembinaan kepada Wajib Pajak, agar
ini. melaporkan pajak tepat waktu.
2. Kantor Pelayanan Pajak Pratama Pangkalpinang harus lebih
Pembahasan Hasil Penelitian meningkatkan penyuluhan dan pembinaan kepada Wajib
Dari hasil analisis maka pembahasan tentang hasil Pajak yang belom mengerti tentang tax amnesty dan
penelitian ini adalah sebagai berikut : perpajakan. Hal tersebut bertujuan untuk menambah
1. Pengaruh Tax Amnesty terhadap Total Penerimaan pengetahuan Wajib Pajak tentang pajak serta prosedur
Pengampunan pajak sangat berpengauh dengan total
penerimaan, dengan adanya tax amnesty pendapatan total
penerimaan meningkat. Sebelum adanya tax amnesty total DAFTAR PUSTAKA
penerimaan pada bulan Januari sampai dengan Juni 2016
sebesar Rp 232,615,331,823 sedangkan total penerimaan 1] Adrian Sawyer. 2016. Targeting Amnesties at Ingrained
setelah adanya tax amnesty pada bulan Juli sampai dengan Evasion - a New Zealand Initiative Warranting Wider
Desember 2016 sebesar Rp 412,108,976,181 dan bulan Consideration?, Journal, Taxation and Bussiness Law,
Januari sampai dengan Maret 2017 sebesar Rp Department of Accountancy, Finance and Information
182,703,265,606 jadi jumlah total penerimaan setelah adanya Systems-University of Canterbury,
tax amnesy sebesar Rp 594,812,241,787, jadi total http://www.austlii.edu.au/.
penerimaan mengalami peningkatan sebesar Rp 2] Sony Devano dan Siti Kurnia Rahayu. 2006. Perpajakan:
363,196,909,964 yang diterima pada KPP Pratama Konsep, Teori dan Isu. Jakarta : Prenada Media Group.
Pangkalpinang. 3] Silitonga, Erwin. 2016. Ekonomi Bawah Tanah,
2. Pengaruh Tax Amnesty terhadap Total Pelaporan Pengampunan Pajak, dan Referendum, Majalah Berita
Pengampunan pajak sangat berpengaruh terhadap total Pajak, Nomor. 1516 Tahun XXXVIII April 2006.
pelapoeran, dengan adanya tax amnesty jumlahwajib pajak 4] Darussalam. 2015. Manfaatkan Pengampunan Pajak:
yang melapor sebelum adanya tax amnesty pada bulan Januari Pahamai dan Manfaatkan Reinventing Policy. Inside Tax.
sampai dengan Juni 2016 sebesar 20,043 Wajib Pajak Edisi 31
sedangkan Wajib Pajak yang melapor setelah terjadi tax 5] Dr. Nufansa Wira Sakti. 2016. Tax Amnesty Itu Mudah.
amnesty pada bulan Juni sampai dengan Desember 2016 Jakarta Selatan. Visimedia.
sebesar 696 Wajib Pajak dan bulan Januari sampai dengan
www.stie-ibek.ac.id
© 2017, Jurnal Ilmiah Akuntansi Bisnis & Keuangan STIE-IBEK
JURNAL ILMIAH AKUNTANSI BISNIS & KEUANGAN (JIABK), Volume 13, Nomor 2, November 2017
ISSN 2355-9047 12

6] H. Eddy Faisal. 2016. Memahami Amnesty Pajak Dengan


Cerdas dan Lengkap. Jakarta Barat. Pt Buku Pintar
Indonesia.
7] Y. Sri. Pudyatmoko. 2015. Memahami Keadilan Di Bidang
Pajak. Yogyakarta. Cahaya Atma Pusaka
8] Suharno. 2016. Pandun Praktis Amnesty Pajak Indonesia.
Jakarta. Kompas Media Nusantara
9] Sugianto. 2010. Pajak dan Retribusi Daerah (Pengelolaan
Pemerintah Daerah Dalam Aspek Keuangan, Pajak dan
Retribusi Daerah). Jakarta. PT. Gramedia Widiasarana
10] Siti Resmi. 2009. Teori dan kasus. Jakarta. Salemba Empat
11] Agung Mulyo. 2007. Teori dan Aplikasi Perpajakan
Indonesia. Jakarta. Dinamika Ilmu
12] http://www.lembagapajak.com/2016/7/pengertian-
pengampunan-pajak-tax-amnesty-adalah.html?m=1
Admin. 2012. Retrieved Oktober 24, 2012, from
13] http://ilmuakuntansi.web.id/pengertian-pajak-menurut-ahli/
14] Fitriandi Primandita, dkk. 2010. Kompilasi Undang-
Undang Perpajakan. Jakarta. Salemba Empat
15] Waluyo. 2008. Perpajakan Indonesia. Jakarta. Salemba
Empat

www.stie-ibek.ac.id
© 2017, Jurnal Ilmiah Akuntansi Bisnis & Keuangan STIE-IBEK

Você também pode gostar