Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Email :afifah@chem.its.ac.id
Abstrak. Material oksida Aurivillius dengan rumus umum [Bi2O2][An-1BnO3n+1] terdiri atas lembar
[Bi2O2] 2+ dan lapisan seperti perovskit [An-1BnO3n+1]2-. Potensi aplikasi oksida ini untuk ferroelektrik
random access memories (FeRAM) telah menginspirasi penelitian yang lebih intensif. Oksida Aurivillius
LaBi2TiNbO9 dan Bi3TiTaO9 telah berhasil disintesis dengan reaksi kimia padat. Difraktogram sinar-X
yang dihasilkan menunjukkan kedua senyawa berstruktur ortorombik. Substitusi kation A (La, Bi)
menyebabkan perubahan grup ruang A21am menjadi Fmmm. Nilai faktor toleransi perovskit menurun
dari ̴ 0,96 menjadi ̴ 0,89 pada oksida Aurivillius Bi3TiTaO9, sehingga perovskit pada senyawa tersebut
terdistorsi; sedangkan substitusi pada kation B (TiNb, TiTa) tidak merubah struktur dan grup ruang.
Hasil karakterisasi SEM menunjukkan morfologi permukaan kedua senyawa berbentuk lembaran.
Penentuan sifat feroelektrik dilakukan dengan metoda keramik. Histerisis hasil pengukuran feroelektrik
pada senyawa oksida Aurivillius LaBi2TiNbO9 dan Bi3TiTaO9 hasil sintesis menunjukkan bahwa semua
oksida mempunyai sifat feroelektrik. Nilai polarisasi spontan yang terukur meningkat dibandingkan
senyawa induk.
Kata kunci: Aurivillius; LaBi2TiNbO9 dan Bi3TiTaO9; Reaksi kimia padat; Sifat feroelektrik.
Abstract. Oxides material Aurivillius with general formula [Bi2O2] [An-1BnO3n+1] consisting of sheets
[Bi2O2]+2 and layer like perovskit [An-1BnO3n 2] 2-. Potential applications for this oxide ferroelectric
random access memories (FeRAM) have inspired more intensive research. LaBi2TiNbO9 Aurivillius oxide
and Bi3TiTaO9 have been successfully synthesized by solid state reaction. \ Difraktogram the resulting x-
rays showed both structured compounds ortorombik. A cation substitution (La, Bi) cause changes in
Group of space A21am be Fmmm. Perovskiet tolerance factor value declined from ̴ into ̴ 0,96 0,89 on
Bi3TiTaO9 Aurivillius oxide, so perovskit on the compound is distorted; While the substitution on the B
cations (TiNb,TiTa) does not change the structure and the space group. The results of the
characterization of the surface morphology shows second SEM compound shape sheet. Ferroelectric
properties of the determination is done by the method of ceramics. Histerisis measurement results on
ferroelectric oxides LaBi2TiNbO9 and Bi3TiTaO9 Aurivillius synthesis results demonstrate that all oxide
have ferroelectric properties. Spontaneous polarization values measured increase compared to the parent
compound.
Keywords: Aurivillius; LaBi2TiNbO9 and Bi3TiTaO9; Solid state reaction; Ferroelectric properties.
C - 93
Prosiding Seminar Nasional Kimia, ISBN: 978-602-0951-05-8
Jurusan Kimia FMIPA Universitas Negeri Surabaya, 3-4 Oktober 2015
C - 94
Prosiding Seminar Nasional Kimia, ISBN: 978-602-0951-05-8
Jurusan Kimia FMIPA Universitas Negeri Surabaya, 3-4 Oktober 2015
temperatur yang tinggi, neraca analitis, furnace dilakukan menggunakan RT 66A Ferroelectric
suhu tinggi, difraktometer sinar-X (XRD), dan System-Radiant Technology
Scanning Electron Microscopy (SEM) yang
dilengkapi dengan Energy Dispersive X-ray HASIL DAN PEMBAHASAN
Spectroscopy (EDX). Karakterisasi feroelektrik Senyawa Aurivillius berhasil disintesis
dilakukan menggunakan RT 66A Ferroelectric dengan metode reaksi kimia padat. Melalui
System-Radiant Technology perbandingan stoikiometris, bahan-bahan
pereaksi dengan kemurnian tinggi digabungkan
Bahan dan dilakukan penggerusan. Berdasarkan aturan
Tamman, pemanasan awal dilakukan pada
Bahan-bahan yang digunakan pada penelitian temperatur 2/3 dari titik leleh reaktan terendah.
ini adalah Nb2O5, La2O 3, TiO 2, Bi2O3, dan Ta2O5 Ini dilakukan untuk mencegah terjadinya
yang memiliki kemurnian 99,999% (Sigma- penguapan reaktan yang memiliki titik leleh
Aldrich), aseton serta aquades terendah. Apabila pemanasan langsung
Prosedur Penelitian dilakukan pada suhu yang sama atau lebih tinggi
dari titik leleh reaktan terendah, maka bisa
Dalam penelitian ini dilakukan sintesis terjadi penguapan reaktan sehingga terdapat
oksida Aurivillius lapis dua LaBi2TiNbO9 dan perubahan perbandingan stoikiometris reaktan,
Bi3TiTaO9 menggunakan metode solid-state. yang pada akhir reaksi tidak terbentuk produk
Oksida-oksida penyusun Aurivillius yang yang diinginkan.
disintesis tersebut dimasukkan dalam mortar dan Pada penelitian ini oksida Aurivillius lapis
dihomogenkan dengan penggerusan serta 2: LaBi2TiNbO9 dan Bi3TiTaO9 yang dihasilkan
penambahan aseton, dibiarkan kering, untuk berwarna putih pucat. Hasil analisis difraksi
selanjutnya dibuat pelet. Pelet dimasukkan sinar-X menunjukkan pola difraktogram yang
dalam krus alumina dan dipanaskan pada mirip dengan Bi3TiNbO9 ICSD #: 066551 basis
kondisi reaksi 12 jam pada temperatur 400 oC, data PDF. Pada difraktogram yang dihasilkan
dan selanjutnya12 jam pada temperatur 900 0C. tidak ditemukan adanya puncak-puncak fasa
Antara dua pemanasan dilakukan penggerusan pengotor. Untuk mengetahui adanya perubahan
ulang untuk membentuk permukaan baru dan parameter sel satuan akibat adanya substitusi
pemanasan akhir dilakukan selama 24 jam pada pada oksida Aurivillius yang disintesis,
temperatur 1100oC. Perlakuan ini diharapkan dilakukan penghalusan struktur menggunakan
supaya reaksi berlangsung secara sempurna metode Rietveld dengan program Rietica.
yaitu jika sudah ada perubahan yang Sebagai model awal, digunakan Bi3TiNbO9
menandakan terjadinya suatu reaksi. Tanda- yang memiliki struktur ortorombik dan grup
tanda itu antara lain berubahnya warna sampel ruang A2 1am dengan parameter sel a =
dan tekstur (mengeras dan kasar) dari sampel. 5,4248(2) (Å); b = 5,3864(2) (Å); c =
Perlakuan ini sama untuk kedua oksida 25,0392(9) (Å) dan V = 731,67(7) (Å3) dan telah
Aurivillius lapis dua yaitu LaBi2TiNbO9 dan ditentukan oleh Nalini, dkk. (Nalini, dkk., 2003).
Bi3TiTaO9. Hasil refinement yang diperoleh sangat
Material hasil sintesis selanjutnya dianalisis konvergen dan berdasarkan hasil simulasi
menggunakan difraktometer sinar-X (XRD) dan atomik yang telah dilakukan (Rosyidah, 2008)
Scanning Electron Microscopy (SEM) yang menunjukkan masih dalam toleransi yang dapat
dilengkapi dengan Energy Dispersive X-ray diterima untuk tetap mempertahankan struktur
Spectroscopy (EDX). Karakterisasi feroelektrik Aurivillius. Hasil penghalusan struktur dengan
C - 95
Prosiding Seminar Nasional Kimia, ISBN: 978-602-0951-05-8
Jurusan Kimia FMIPA Universitas Negeri Surabaya, 3-4 Oktober 2015
C - 96
Prosiding Seminar Nasional Kimia, ISBN: 978-602-0951-05-8
Jurusan Kimia FMIPA Universitas Negeri Surabaya, 3-4 Oktober 2015
adanya substitusi meski diberikan dalam jumlah feroelektrik. Instrumen yang digunakan untuk
yang relatif sedikit. penentuan sifat feroelektrik adalah RT 66A
Ferroelectric System-Radiant Technology
Untuk parameter keortorombikan oksida dengan kapasitas Vmax dari 5-15 volt dan
Aurivlllius dapat dijelaskan melalui kapasitor pembobot 0,05F dan 0,00145 F.
perbandingan 2(a b) . Semakin besar nilai Jumlah titik yang dapat diambil dalam sekali
(a b)
pengukuran 150-600 buah titik.
perbandingan tersebut, maka keortorombikannya
semakin besar pula ke arah sumbu a. Adanya Metode yang digunakan pada penentuan
perbedaan keortorombikan struktur pada oksida sifat feroelektrik dilakukan dengan teknik
Aurivillius LaBi2TiNbO9 dan Bi3TiTaO9 relatif keramik. Metode keramik relatif sederhana
terhadap senyawa induk mengindikasikan dibandingkan metode film tipis. Pada awal
terjadinya distorsi struktur pada senyawa- perlakuan, sampel hasil sintesis senyawa
senyawa ini. Distorsi ini dapat terjadi karena Aurivillius dibuat dalam bentuk pelet dengan
perputaran arah orientasi (tilting) oktahedra BO6 luas penampang sekitar 1,5 cm2 dan ketebalan
dengan masuknya kation ke dalam oktahedra sekitar 1 mm. Tahap berikutnya adalah
pada blok perovskit. Perputaran arah orientasi pemanasan yang dilakukan sekitar ¾ di bawah
oktahedra BO6 merupakan akibat dari perbedaan temperatur sintesis (800 oC) selama 24 jam
panjang ikatan B-O dimana salah satu atau dua sehingga terbentuk keramik. Selanjutnya
ikatan B-O lebih pendek atau lebih panjang dari dilakukan pembuatan kontak yaitu
pada empat ikatan B-O yang lain. Fenomena ini menempelkan keramik tersebut dengan beberapa
biasa disebut distorsi Jahn-Teller. tetes pasta perak. Semua permukaan keramik
harus kontak dengan elektroda sehingga
Distorsi struktur dalam oksida Aurivillius
pengukuran terjadi pada semua bagian keramik.
dapat juga disebabkan oleh perbedaan jari-jari
Bagian atas dan bawah keramik juga ditetesi
kation yang mensubstitusi sebagian Bi3+.
dengan pasta perak sehingga terbentuk suatu
Perbedaan jari-jari ini menyebabkan perovskit
kapasitor. Berikutnya dilakukan pemanasan
yang dibangun oleh dua jenis okatahedra yang
pada temperatur 300 oC selama 20 menit dan
berbeda ukuran, sehingga terjadi link mismatch
didinginkan. Pada saat diberikan medan listrik
(ketidak-teraturan hubungan) antara sudut
dari luar, terjadi pergeseran pusat-pusat muatan
oktahedra yang satu dengan sudut oktahedra
dan muncul polarisasi yang sebanding dengan
yang lain di dalam perovskit. Hubungan yang
medan listrik yang diberikan. Polarisasi ini tidak
tidak efektif antara dua sudut oktahedra dalam
akan hilang meski medan luarnya dihilangkan.
perovskit menyebabkan perbedaan ukuran
Polarisasi ini seolah permanen pada lokasinya
parameter sel.
dalam sel satuan. Adanya momen dipol tetap
Salah satu sifat penting senyawa Aurivillius ditunjukkan meski tanpa adanya medan luar,
adalah feroelektrik, yang digunakan sebagai artinya apabila medan listrik luar dihilangkan
pembuat kapasitor dan lebih lanjut dapat polarisasinya akan tetap tinggal. Mekanisme
dirangkai dengan komponen transistor penguncian dan pemunculan polarisasi
membentuk komponen baru yang berfungsi merupakan hasil kerjasama sel-sel satuan di
sebagai bahan memori komputer FeRAMs dalam kisi kristal. Adanya parameter polarisasi
(Ferroelectric Random Access Memories). meskipun tanpa medan luar yakni polarisasi
Untuk itu terhadap oksida-oksida Aurivillius spontan, merupakan gejala feroelektrik.
yang telah disintesis dilakukan pengujian sifat
C - 97
Prosiding Seminar Nasional Kimia, ISBN: 978-602-0951-05-8
Jurusan Kimia FMIPA Universitas Negeri Surabaya, 3-4 Oktober 2015
Plot polarisasi terhadap medan listrik luar peningkatan polarisasi dibandingkan senyawa
memperlihatkan suatu loop histerisis, yang induk. Kondisi ini sangat mendukung terjadinya
menunjukkan karakter material feroelektrik. peningkatan sifat feroelektrik. Hal ini sangat
Pada saat sampel tanpa perlakuan, pertambahan sesuai dengan hasil pengukuran yang
medan listrik menyebabkan meningkatnya menunjukkan adanya peningkatan Pr, terutama
polarisasi hingga mencapai kejenuhan, polarisari hasil pengukuran kontribusi polarisasi ke arah
spontan, Ps. Setelah medan listrik ditiadakan, sumbu x. Hasil penentuan kontribusi polarisasi
polarisasi akan menurun, akan tetapi polarisasi searah sumbu x dan sumbu y dinyatakan dalam
remanen, Pr tetap tertahan. Senyawa yang Gambar 4.
disintesis tidak dapat didepolarisasi secara
sempurna sampai besar suatu medan luar
bernilai negatif. Medan listrik luar yang
dibutuhkan untuk mereduksi polarisasi ke nilai
nol dinyatakan sebagai medan koersif, Ec. Hasil
pengukuran sifat feroelektrik polarisasi remanen,
Pr terhadap medan koersif, Ec senyawa
Aurivillius yang disintesis selengkapnya
disajikan dalam Gambar 3.
sumbu x
sumbu y
C - 98
Prosiding Seminar Nasional Kimia, ISBN: 978-602-0951-05-8
Jurusan Kimia FMIPA Universitas Negeri Surabaya, 3-4 Oktober 2015
C - 99