Você está na página 1de 12

CAMPAK / MORBILI

Definisi
Campak adalah infeksi virus akut, menular, ditandai dengan 3 ( tiga )
stadium, yaitu :
 Stadium kataral
 Stadium erupsi
 Stadium kompalensi

Etiologi
Virus morbili

Epidemiologi
Timbul pada masa anak dan menyebabkan kekeblan seumur hidup, bayi
yang dilahirkan oleh ibu yang menderita morbili akan mendapat kekebalan pasif sampai
umur 4 – 6 bulan.

Gejala Klinis
Masa tunas : 10 – 20 hari
Stadium :
1. Stadium kataral ( prodormal )
Berlangsung 4 –5 hari disertai panas, malaise, batuk, fotofobia, konjungtivitis, dan
koriza. Akhir stadium timbul bercak koplik.
2. Stadium erupsi
Timbul erupsi bentuk makula – papula disertai suhu badan naik.
3. Stadium konvalensi
Erupsi berkurang meninggalkan bekas ( hiperpigmentasi ) dan kulit yang bersisik

Diagnosis Banding
1. German meales
2. Eksantema subitum
Komplikasi
 Otitis media akutansi
 Ensefalitis
 Bronkopnemonia

Pengobatan
Simptomatik : antipiretika, sedativum, obat batuk
Memperbaiki keadaan umum

Prognosis
Keadaan umum baik : Baik
Keadaan umum buruk : Menderita penyakit kronis
Komplikasi : Buruk

Pencegahan
Imunisasi Aktif :
 Vaksin morbili
 Vaksin MMR

DIFTERI

Definisi
Adalah penyakit infeksi yang menyerang traktus respiratorius bagian atas

Etiologi
Oleh corine bacterium diftheriae ( gram positif ) basil bersifat polimorf, tidak
membentuk spora.
Basil dapat membentuk :
1. Pseudomembran : Putih keabuan, sukar diangkat, mudah berdarah ( khas ).
2. Eksotoksin : Uji sehick
Patogenesis
Basil Traktus Respiratorius bagian atas Membentuk pseudomembran dan
melepas eksotoksin KGB Jantung, syaraf perifer, paru.
Kematian terutama disebabkan sumbatan membran pada laring dan trachea, gagal
jantung, BP.

Epidemioloigi
Penularan : Udara / droplet infeksi
Benda / makanan terkontaminasi

Klasifikasi
Menurut Beach dkk ( 1950 )
1. Infeksi ringan : Pseudomembran terbatas pada mukosa hidung
2. Infeksi sedang : Pseudomembran menyebar lebih luas sampai kedinding
posterior faring
3. Infeksi berat : Bila terjadi komplikasi miokarditis, paralisis.

Gejala klinis
Masa tunas 2 – 7 hari
1. Gejala umum : Demam tidak terlalu
tinggi, lesu, pucat, nyeri kepala, dan anoreksia
2. Gejala akibat eksotoksin : Miokarditis,
paralysis jaringan syaraf atau nefritis
3. Gejala lokal / khas tergantung organ yang terkena :
 Diftheria hidung : Pilek dengan secret bercampur sedikit
darah yang berasal dari pseudomembran
 Diftheria faring dan tonsil : Gejala seperti pada radang biasa.
 Diftheria laring dan trachea : Suara serak, stridor, inspirasi, sesak nafas
hebat dan tampak retraksi.

Diagnosis
Dengan menemukaan kuman C. Diftheriae pada prepared langsung atau biakan yang
diambil dari basis eksudad atau membran.
Pengobatan
1. Umum :
 Bedrest
 Isolasi penderita
2. Khusus :
 ADS 20.000 ui / hari selama 2 hari berturut – turut
 Antibiotika : PP 50.000 ui / kg BB / hari sampai 3 hari bebas panas
 Kostikostiroid dosis 2 mg / kg BB / hari selama 3 minggu dengan tap.
Off.

Pencegahan
Imunisasi DPT

PERTUSIS

Sinonim : tusis Quinta, “ Whooping Cough “, batuk rejan.

Etiologi
Bordetella pertusis atau himophilus pertusis.

Gejala Klinis
Masa tunas 7 – 14 hari, terbagi dalam 3 stadium :
1. Stadium kataralis : Lamanya 1 – 2 minggu dengan gejala berupa
batuk – batuk ringan, terutama malam hari.
2. Stadium spasmodic : Lamanya 2 - 4 minggu dengan gejala batuk bertambah
berat, penderita tampak gelisah, akhir batuk dengan whoop.
3. Stadium konvalensi : Lamanya kira – kira 2 minggu sampai sembuh dengan
gejala batuk berkurang.

Diagnosis Banding
 Trakheobronkitis
 Bronkhiolitis
Komplikasi
 Alat pernafasan
 Alat pencernaan
 Susunan syaraf

Pengobatan
 Antibiotika : Eritromisin 50 mg / kg BB / hari.
 Ekspektoran dan Mukolitik.
 Kodein bila batuk hebat.
 Luminal sebagai sedativa.

Pencegahan
 Aktif : Vaksin pertusis
 Pasif : Kemoprofilaksis ( Eritromisin )

TUBERKULOSIS ANAK

Etiologi
Merupakan penyakit infeksi yang disebabkan Mikrobakterium Tuberkulosis.

Gejala Klinik
 Sering panas
 Batuk
 Pilek
 Anoreksia
 Berat badan menurun atau tidak mau naik ( Gizi jelek )
 Aktivitas menurun
 Didapatkan Tuberkulosis ekstra pulmonal
Patogenesis dan Patologi
 Masuknya basil tuberculosis dalam tubuh tidak selalu menimbulkan penyakit.
Terjadinyainfeksi dipengaruhi oleh virulensi dan banyaknya basil tuberculosis serta
daya tahan tubuh manusia.
 Infeksi primer biasanya terjadi dalam paru melalui udara dan jaringan paru
bersipat susceptible terhadap infeksi TBC.
 Pada anak lesi lebih banyak dilapangan bawah paru dan penyembuhan kearah
kalsifikasi.
 Tuberculosis primer cenderung sembuh sendiri, tapi sebagian akan menyebar
lebih lanjut dan dapat menimbulkan komplikasi.

Diagnosis
 Permulaan tuberkulosis sukar diketahui karena gejalanya tidak jelas dan tidak
khas
 Riwayat kontak dengan pasien tuberculosis orang dewasa penting untuk
diketahui.
 Basil TBC tidak selalu dapat ditemukan pada anak.

Sistem Skor
1. Riwayat kontak ( Dengan orang dewasa ) +=3
2. Batuk lama / berulang +/-=1
3. Sering panas =1
4. Berkeringat malam =1
5. Gizi kurang =1
6. Pembesaran kelenjar =1
7. Konjungtivitas flitenularis =1
8. Sklofuloderma =1
9. Kelainan organ lain ( Komplikasi TBC ) =3
10. Tes Tuberkulin +=5
11. Tes BCG +/-=3
12. LED +=1
13. Foto Thorax : Millyear / Bronkogen =5
Pembesaran kelenjar / kalsifikasi =3
14. BTA + = 10
 TBC dianggap positif bila skor > 10
 TBC dianggap negatif bila skor 1 – 4
 TBC ringan / meragukan bila skor 4 - 9

Penatalaksanaan
1. Firt Line Drug : INH, PAS, Streptomisin
2. Second Line Drug ( diberikan bila 6 – 12 bulan tidak ada
perbaikan : Etambutol, Etionamid, Rifamfisin, Sikloserin.

Pencegahan
1. Vaksinasi BCG
 Meningkatkan daya tahan tubuh terhadap infeksi basil TB
 Mengurangi morbiditassa, pai 74 %
 Kemungkinan mendapatkan infeksi masih ada meskipun biasanya tidak
terjadi komplikasi yang berat.
2. INH sebagai obat tunggal dapat diberikan sebagai khemoprofilaksis

Prognosis
 Multifaktoral tergantung :
 Umur anak
 Lamanya infeksi
 Luasnya lesi
 Keadaan gizi
 Keadaan sosial ekonomi keluarga
 Diagnosis dini
 Pengobatan adekuat
 Adanya infeksi seperti morbili, pertusis, diare berulang, dll.

HEPATITIS

Definisi
Adalah infeksi hati yang disebabkan oleh virus Hepatitis A dan Hepatitis B.
Akhir – akhir ini tipe ketiga virus “non A non B” sering pada penderita pasca tranfusi

Hepatitis A
Hepatitis Infeksiosa
 Seluruh dunia
 Fecal - oral route tinja
 Vicorna viruses
 Serangan tanpa gejala ( Silent vector )

Klinis
 Masa inkubasi 2 minggu sampai 2 bulan ( rata – rata 28 hari )
 Demam, sakit kepala, lesu, mual, anoreksia, ikterus.
 Asimptomatik / anikterus ringan
 Amino transferase meningkat
 Virus positif ditinja setelah gejala positif / pasca inkubasi
 Antibody : HVA I gM
 Sebelum ikterus
 4 – 8 minggu anti HVA I gM ( kekebalan ) sebelum gejala klinis
meningkat.

Diagnosis
Uji serologis “ Radioimmunossay ”
 Anti HVA I gM adanya penyakit
 Anti HVA I gG sehat

Terapi
Tidak ada pengobatan khusus

Prognosis
 Ringan : Sembuh sempurna
 Berat : Jarang
Hepatitis B
Penyebaran / Transmisi
 Parenteral
 Hubungan sex
 Mulut ke mulut
 Gigitan serangga
 Ibu ke bayi ( Resiko 40 % )

Klinis
 Masa inkubasi 6 minggu – 6 bulan.
 Gejala Hepatitis A + Athralgin dan urtikaria

Laboratorium
 Hba Ag 3 – 6 hari inkubasi
 Aminotransferase ( - inflamasi ) ikterus ( 2 minggu setelah transferase
meningkat ) 14 – 60 hari Hbs Ag.

Antibody
 Anti HBc 1 gM ( - ikterus )
 Anti HBc 1gG
 Anti HBs : beberapa hari setelah terjadi ikterus
 Anti HBe Ag : daya tular DNA HVB.

Penatalaksanaan
 Pengobatan supportif
 Kronis : Anti virus
 Interferon : menghalangi pembelahan virus
 Ribovirin dan vidarabin : mengganggu proses biokimiawi dan biologi
virus.

Pencegahan
 Pembasmian virus
 Sanitasi
 Isolasi
 Penyuluhan
 Imunisasi
 Pasif : dengan immunoglobulin Hepatitis B konsentrasi tinggi
( Imunisasi pasif temporer )
 Aktif : Hbs Ag ( Memacu pembentukan antibody terutama pada bayi dari
ibu HVB + diberi I g )

Imunisasi aktif penting pada :


 Pasien tranfusi rutin
 Suntikan rutin
 Perlu I g
 Kecanduan obat
 WTS, Gigolo dan pekerja sex lainnya.
PENYAKIT YANG DAPAT DICEGAH DENGAN
IMUNISASI

O
L
E
H

SITI FATIMAH
NPM : 02024 K
SEKOLAH TINGGI ILMU KEPERAWATAN
MUHAMMADIYAH
BANJARMASIN

Você também pode gostar