Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Program Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini, Kampus Daerah Serang,
Universitas Pendidikan Indonesia
E-mail: bellindaprameswariarfinda@student.upi.edu
Abstrak
Kemampuan kognitif merupakan salah satu kemampuan yang perlu dikembangkan sejak
dini. Belakang ini, sebagian anak belum dapat mengenal tentang warna, masih keliru
dengan konsep banyak dan sedikit serta masih sering kesulitan menyebutkan bilangan
sehingga penelitian ini dilatarbelakangi oleh kemampuan kognitif anak yang belum
berkembang, khususnya kemampuan anak dalam hal mengenal konsep banyak sedikit,
menyebutkan bilangan, dan mengenal warna. Pendekatan yang digunakan dalam
penelitian ini adalah pendekatan kualitatif, dengan metode penelitian tindakan kelas.
Penelitian ini dilakukan dalam prasiklus dan dua siklus menurut model Kemmis dan
Taggart yang terdiri dalam empat tahap (perencanaan, pelaksanaan, observasi dan
refleksi). Teknik pengumpulan data yang digunakan oleh peneliti meliputi, observasi,
wawancara dan dokumentasi. Penelitian dilakukan pada anak kelas B yang berjumlah 10
anak adapun subjek yang akan di teliti adalah 10 anak di kelas B2 di TK Islam Amanah
yang berusia 5 – 6 tahun. Untuk menganalisi data, peneliti menggunakan tiga tahapan
yaitu reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil dari penelitian ini
yaitu permainan tradisional Dam-daman dapat meningkatkan kemampuan kognitif anak
usia dini, hal ini dibuktikan dengan pada Prasiklus atau sebekum diterapkannya
permainan tradisional Dam-daman kemampuan kognitif anak hanya 47.4%, lalu setelah
permainan tradisional Dam-daman diterapkan dikelas atau pada siklus I diperoleh hasil
yaitu 70.5% , karena hasil tersebut belum sesuai dengan indikator keberhasilan yang telah
ditetapkan sebelumnya maka dilakukan siklus II dan diperoleh hasil yaitu 94.8%.
Rekomendasi dalam penelitian ini yaitu untuk guru, kepala sekolah dan peneliti
selanjutnya.
1
Penulis Utama, Mahasiswa PGPAUD UPI Kampus Serang
2
Penulis Penanggung Jawab, Dosen PGPAUD UPI Kampus Serang
3
Penulis Penanggung Jawab, Dosen PGPAUD UPI Kampus Serang
Pitria Wahyuni | 2
Upaya Meningkatkan Kemampuan Kognitif Anak Usia Dini Melalui Permainan Tradisional Dam-Daman
Program Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini, Kampus Daerah Serang,
Universitas Pendidikan Indonesia
E-mail: bellindaprameswariarfinda@student.upi.edu
Abstract
Cognitive ability is one of the skills that need to be developed early on. Behind this, some children
have not been able to know about the color, it is still wrong with the concept of a lot and a little and
often mentions the number of difficulties so that the research was distributed by the child's cognitive
ability that has not been developed, in particular the ability of the child to know in regards to the
concept of a lot of little, mention numbers, and get to know the color. The approach used in this study
is a qualitative approach, with a research methods class action. This research was conducted in
prasiklus and two cycles according to the model of Kemmis and Taggart consisting in four phases
(planning, implementation, observation and reflection). Data collection techniques used by researchers
include, observation, interview and documentation. Research done on the child class B totalling 10
childrens as a subject that will be conscientious is 10 children in class B2 in TK Islam Amanah aged 5
– 6 years. To analyze the data, the researchers used three stages, namely the reduction of the data, the
presentation of the data and the withdrawal of the conclusion. The results of this research, namely the
traditional Dam-daman games can improve cognitive ability, early childhood, this is proven by
Prasiklus on or before implementing traditional game Dam-daman cognitive ability only 47.4%, then
after the game a traditional Dam-daman applied or processed in the cycle I gained hasi was 70.5%,
because the results are not in accordance with the indicators of the success that has been set before then
performed the cycle II and obtained results was 94.8%. The recommendations in this study yaaitu for
teachers, principals and researchers.
1
Penulis Utama, Mahasiswa PGPAUD UPI Kampus Serang
2
Penulis Penanggung Jawab, Dosen PGPAUD UPI Kampus Serang
3
Penulis Penanggung Jawab, Dosen PGPAUD UPI Kampus Serang
3 INFANTIA, vol. 3, nomor 1, Agustus 2018
Pendidikan ialah usaha sadar yang macam-macam warna. Serta Aktivitas yang
terencana dalam meningkatkan suasana di lakukan anak setiap harinya tidak lepas
kegiatan belajar mengajar dan proses dari permainan. Kegiatan yang dilakukan
pembelajaran yang dilakukan oleh guru dalam bentuk permainan akan membuat
agar anak didik secara aktif anak lebih tertarik, senang dan tidak cepat
mengembangkan potensi dirinya untuk bosan dalam belajar.
memiliki kekuatan spiritual keagamaan, Permainan yang digunakan untuk
pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan mengembangkan kemampuan kognitif anak
akhlak mulia serta keterampilan yang di yaitu melalui permainan tradisional dam-
perlukan pada dirinya, masyarakat, bangsa, daman. Permainan tradisonal dam-daman ini
dan negara (Undang-undang Republik anak mengenal konsep banyak sedikit, dapat
Indonesia no 20 Tahun 2003 tentang menghitung bilangan, mengenal bentuk,
Sisdiknas). ukuran dan lain-lain.
Menurut Rahman (2005:4) Pendidikan Oleh karena itu, dirasa penting untuk
anak usia dini ialah Pendidikan yang melaksanakan suatu penelitian dengan
merupakan upaya terencana dan sistematis menggunakan permainan tradisional untuk
yang dilakukan oleh pendidik terhadap mengembangkan kemampuan kognitif anak
pengasuhan anak usia 0-8 tahun dengan di TK Islam Amanah. Karena kemampuan
tujuan agar anak mampu mengembangkan kognitif merupakan sebagai salah satu dari
potensi yang dimiliki secara optimal. kemampuan dasar yang harus dimiliki anak.
Menurut Hughes (1999:13) pembelajaran
anak usia dini yang dilakukan ialah Berdasarkan uraian diatas, maka
menggunnakan metode bermain, melalui penelitian ini dapat dirumuskan sebagai
bermain ini anak mampu mengembangkan berikut: (1) Bagaimana gambaran
semua kemampuan yang dimilikinya seperti kemampuan kognitif anak pada kelompok B
kemampuan kognitif, sosial emosional, di TK Islam Amanah? (2)Bagaimana upaya
bahasa, fisik motorik. meningkatkan kemampuan kognitif anak
Salah satu kemampuan yang perlu melalui permainan tradisional dam-daman?
dikembangkan ialah Kemampuan kognitif (3) Apakah terdapat peningkatan
anak. Kemampuan kognitif anak dapat kemampuan kognitif anak melalui
dilihat dari apa yang mereka lakukan permainan tradisional dam-daman?
didorong dari rasa ingin tahu yang besar Dari rumusan penelitian tersebut
pada diri anak. Untuk meningkatkan adapun tujuan dari penelitian ini adalah (1)
kemampuan kognitif anak ini menggunakan Untuk mengetahui gambaran kemampuan
permainan. Permainan memiliki manfaat kognitif anak pada kelompok B di TK Islam
yang sangat besar bagi kemampuan kognitif Amanah. (2) Untuk mengetahui upaya
anak seperti meningkatkan kemampuan meningkatkan kemampuan kognitif anak
simbolik anak dalam menyatakan ide, usia dini melalui permainan tradisional
fikiran dan perasaannya, mengenal konsep Dam-daman. (3) Untuk mengetahui
waktu, konsep banyak sedikit, mengenal
Pitria Wahyuni | 4
Upaya Meningkatkan Kemampuan Kognitif Anak Usia Dini Melalui Permainan Tradisional Dam-Daman
penelitian ini ialah pedoman wawancara dan yang penting, karena data yang telah
lembar observasi (1) Pedoman wawancara, terkumpul tidak akan berarti apa-apa tanpa
Peneliti melakukan wawancara dengan guru di analisis dan diberi makna melalui
kelas kelompok B di TK Islam Amanah, interpretasi data. Proses analisis dan
mengenai kemampuan kognitif anak di interpretasi data dalam PTK ini diarahkan
sekolah dan untuk mengetahui upaya apa untuk mengumpulkan informasi yang
saja yang sudah diberikan kepada anak. (2) diperlukan untuk menjawab rumusan
Lembar obsrvasi. Lembar observasi yang masalah.
digunakan peneliti ini berupa kisi-kisi
instrument kemampuan kognitif anak yang HASIL DAN PEMBAHASAN
terdiri dari tiga indikator yaitu mengetahui Pada pelaksanaan penelitian, peneliti
konsep banyak sedikit, menyebutkan menghasilkan data sebagai berikut.
bilangan 1-10 dan mengenal warna. Peneliti melakukan penelitian
Analisis data yang dipakai yaitu teknik dengandua kali siklus dan satu kali pra
analisis data penelitian kualitatif, sehingga sikulus. Peneliti melakukan prasiklus pada
peniliti akan menggunakan teori teknik tanggal 28 mei 2018, dimana pada saat
analisis yang dikemukakan oleh Miles dan prasiklus peniliti hanya melakukan sebuah
Huberman Wina Sanjaya ( 2009: 106-107) observasi tentang gambaran umum atau
yang menyatakan bahwa terdapat tiga kondisi awal kemampuan kognitif anak usia
macam kegiatan analisis data kualitatif, dini di TK Islam Amanah kelompok B. pada
yaitu: (1) Reduksi data. Reduksi data yaitu saat prasiklus peneliti mendapatkan data;
menyeleksi data sesuai dengan fokus Kegiatan pra siklus merupakan
masalah. Pada tahap ini peneliti dan guru kegiatan pengamatan awal pada tahap
mengumpulkan semua instrumen yang penelitian, dimana penelitian ini mengamati
digunakan untuk mengumpulkan data secara keseluruhan proses kegiatan belajar
kemudian dikelompokkan berdasarkan mengajar dari awal pembelajaran sampai
fokus masalah. Data yang telah dilakukan akhir pembelajaran di TK Islam Amanah
tersebut dapat memberikan gambaran yang pada Kelompok B2. Dengan melakukan
jelas dan mempermudah peneliti untuk kegiatan pra siklus ini peneliti melakukan
melakukan pengumpulan data selanjutnya. pengamatan tentang aktivitas belajar
(2)Penyajian Data ini merupakan langkah mengajar dalam meningkatkan kemampuan
kedua setelah reduksi data. penyajian data kognitif pada anak kelompok B2 di TK
dilakukan dengan cara mendeskripsikan Islam Amanah, dan mengamati kelebihan
data. Mendeskripsikan data bisa dilakukan serta kelemahan pada saat pembelajaran
dalam bentuk naratif, membuat grafik atau berlangsung. Dari hasil pengamatan tersebut
menyusunnya dalam bentuk tabel. (3) peneliti menjadikan kelebihan dan
Penarikan/Verifikasi Kesimpulan. Membuat kelemahan sebagai bahan kajian bagi
kesimpulan berdasarkan deskriptif data. peneliti sehingga dapat dicari solusinya pada
Dalam proses penelitian ini saat melakukan rencana pembelajaran siklus
menginterpretasi data merupakan langkah
Pitria Wahyuni | 6
Upaya Meningkatkan Kemampuan Kognitif Anak Usia Dini Melalui Permainan Tradisional Dam-Daman
I. Peneliti membuat perencanaan yang dengan baik tanpa bantuan dengan guru dan
dilakukan pada tahap prasiklus yaitu; sudah bisa membantu temannya. Sedangkan
a) Melakukan koordinasi dengan kepala masih terdapat 9 anak yang termasuk
sekolah untuk meminta izin akan melakukan kedalam kategori mulai berkembang (MB).
penelitian. b) Melakukan koordinasi dengan Anak yang berinisial At, Vi, dan Al ini
guru kelas kelompok B2 di TK Islam belum mampu memahami konsep banyak
Amanah. c) Mengkomunikasikan dengan sedikit hal ini terbukti pada saat peneliti
guru kelas permasalahan yang akan di amati menyiapkan benda berupa kancing dan batu
oleh peneliti. yang masing-masing berjumlah 15, guru
Pada tahap observasi yang dilakukan menginstruksikan anak untuk memilih mana
oleh peneliti ini ialah mengamati dari awal yang lebih banyak antara batu dan kancing,
pembelajaran hingga akhir pembelajaran anak yang berinisial At, Vi, dan Al ini
dalam kelas pada kelompok B2 yang langsung memilih batu. Sedangkan pada
dilakukan oleh guru dan anak-anak di TK indikator mengenal bilangan dan mengenal
Islam Amanah. Pengamatan yang dilakukan warna rata-rata dari semua anak sudah
oleh peneliti adalah upaya TK Islam mampu meyebutkan bilanngan dengan baik
Amanah dalam meningkatkan kemampuan tapi masih perlu bantuan guru.
kognitif pada anak. Setelah melihat hasil dari pra siklus
Berikut uraian hasil pengamatan maka peneliti memutuskan untuk
perkembangan kemampuan kognitif anak memberikan refleksi dari kegiatan
kelompok B2 di TK Islam Amanah pada pengamatan sebelumnya. Dari hasil
saat pembelajaran berlangsung. prasiklus kemampuan kognitif anak di TK
Tabel 4.1 Islam Amanah kota serang sudah cukup
Kondisi Awal Kemampuan Kognitif baik. Namun masih ada beberapa anak yang
Anak masih kurang kemampuan kognitifnya
Kategori f Presentase (%) sehingga membutuhkan penanganan yang
BSB 1 10% lebih, hal ini terlihat pada saat anak aktivitas
BSH - - pembelajaran masih ada beberapa anak yang
MB 9 90% masih kebingungan dalam mengenal konsep
BB - - banyak sedikit, mengenal warna dan
Dari tabel diatas menunjukan bahwa menyebutkan bilangan. Dari hasil
rata-rata kondisi awal kemampuan kognitif pengamatan tersebut maka peneliti
pada kelompok B2 di TK Islam Amanah menindak lanjuti pada siklus I.
termasuk kedalam kategori cukup yaitu Pada siklus I ini peneliti menerapkan
dengan persentase 47,4. Dari 10 anak yang permainan tradisional dam-daman. Siklus I
diamati 1 orang anak yang berinisial Ra ini dilakukan dengan satu kali pertemuan
termasuk kedalam kategori berkembang yaitu pada hari senin yang bertepatan
sangat baik (BSB), hal ini berarti Ra telah dengan tanggal 4 Juni 2018. Adapun tema
mampu menyebutkan konsep banyak sedikit, yang diajarkan pada siklus I ini adalah
menyebutkan bilangan dan mengenal warna transportasi air dengan subtema perahu layar.
7 INFANTIA, vol. 3, nomor 1, Agustus 2018
Bibliography
Alfabeta Rahman Saleh, Y. (2005)
Pendidikan Anak Usia Dini, Perlu
distimulasi Sejak Dini. Jurnal Ilmiah
Pendidikan Anak Usia Dini. Bisnis
Indonesia. (21) hal 21-41
A.L., Hughes. (1999). Psikologi Anak
(Children, Play, and Development).
Jakarta : Gramedia Pustaka
Jamaris. Martini. (2006) Perkembangan dan
Pengembangan Anak Usia Tman
Kanak-kanak. Jakarta: Gramedia
Sanjaya, Wina ( 2009 ). Penelitian Tindakan
Kelas. Jakarta. Kencana
Sugiyono. (2011). Metode Penelitian
Kuantitatif, Kualitatif dan R&D.
Bandung: Alfabeta