Você está na página 1de 7

ANALISIS ARTIKEL LITERASI SAINS

Judul :

Pengembangan Bahan Ajar IPA Terpadu Berbasis Literasi Sains Bertema


Aplikasi Konsep Energi Dalam Kehidupan

1. Bibliografy
2. Tujuan penulisan
3. Fakta-fakta unik dalam artikel
4. Pertanyaan yang dimunculkan
5. Konsep utama dalam artikel
6. Refleksi diri

HASIL ANALISIS

1. Bibliografi
Cristina, Amelia. 2016. Pengembangan Bahan Ajar IPA Terpadu Berbasis
Literasi Sains Bertema Aplikasi Konsep Energi Dalam Kehidupan. Universitas
Negeri Semarang: Semarang.

2. Tujuan penulisan
Adapun tujuan penulisan artikel tersebut adalah untuk mengetahui karakteristik
bahan ajar, tingkat kelayakan dan keterbacaan bahan ajar, serta mengetahui
peningkatan kemampuan literasi sains siswa yang menggunakan bahan ajar
IPA Terpadu berbasis Literasi Sains bertema Aplikasi Konsep Energi dalam
Kehidupan dan bahan ajar yang biasa digunakan di sekolah.

3. Fakta-fakta unik dalam artikel


Adapun fakta-fakta unik dalam artikel tersebut adalah sebagai berikut.
a. berdasarkan Studi PISA menunjukkan bahwa kemampuan siswa Indonesia
dalam bidang sains masih jauh di bawah rata-rata internasional dilihat dari
rata-rata skor yang diperoleh.

b. diperlukan suatu bahan ajar IPA terpadu yang berbasis literasi sains
untuk meningkatkan kemampuan literasi sains siswa. Namun dalam
kenyataannya, bahan ajar IPA Terpadu yang beredar belum
menunjukkan keseimbangan kategori literasi sains.
c. aspek literasi sains tidak seimbang. Aspek literasi sains yang paling
menonjol adalah sains sebagai batang tubuh pengetahuan dan aspek
yang paling kurang adalah aspek interaksi sains, masyarakat, dan
teknologi. Oleh karena itu, diperlukan suatu bahan ajar yang
didalamnya tidak hanya memuat tentang pengetahuan sains saja,
melainkan juga tentang penyelidikan hakikat sains, sains sebagai cara
berpikir, interaksi sains, teknologi, dan masyarakat.
d. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Yulianti & Wiyanto adalah
bahwa Proses pembelajaran IPA atau sains lebih menekankan pada
pemberian pengalaman langsung untuk mengembangkan kompetensi
agar siswa mampu menjelajahi dan memahami alam sekitar secara
alamiah. Melalui pembelajaran IPA terpadu, siswa dapat memperoleh
pengalaman langsung, sehingga dapat menambah kekuatan untuk
menerima, menyimpan, dan menerapkan konsep yang telah dipelajari
sehingga, siswa terlatih untuk menemukan sendiri berbagai konsep
secara menyeluruh (holistik), bermakna, otentik, dan aktif.
e. Dalam Bybee et al. (2009: 865) menjelaskan bahwa “Scientific literacy
has become the term used to express the broad and encompassing
purpose of science education”. Ini menunjukkan bahwa literasi sains
telah menjadi tujuan utama dari pendidikan sains.
4. Pertanyaan yang dimunculkan
Setelah menganalisis artikel tersebut, maka muncul berbagai pertanyaan terkait
dengan artikel tersebut. Adapun pertanyaan yang muncul adalah sebagai
berikut.
a. Bagaimana langkah-langkah pembelajaran IPA terkait konsep Energi
dalam Kehidupan yang berbasis literasi sains pada siswa sekolah dasar?
b. Bagaimanakah peningkatan domain kompetensi dan pengetahuan sains
siswa setelah diterapkannya literasi sains pada siswa sekolah dasar?
c. Mengapa bahan-bahan teks yang akan disampaikan kepada siswa harus
disesuaikan dengan tingkat pemahaman pembaca ?
d. Bagaimana cara mengukur kemampuan nalar ilmiah siswa dalam
pembelajaran IPA yang berbasis literasi sains ?
e. Model pembelajaran apakah yang tepat untuk digunakan dalam
pembelajaran IPA yang berbasis literasi sains?
f. Bagaimana pengaruh pembelajaran IPA berbasis literasi sains terhadap pola
pikir dan perilaku siswa ?
g. Adakah pengaruh antara unsur intrinsik dan ekstrinsik pembelajaran sains
terhadap prestasi siswa di sekolah ?
h. Bagaimana cara mengukur prestasi siswa dalam pembelajaran berbasis
literasi sains dengan menggunakan pendekatan saintifik ?

5. Konsep utama dalam artikel


Inti dari artikel tersebut adalah pembelajaran berbasis literasi sains di sekolah
tidak terpisahkan dari bahan ajar yang digunakan. Bahan ajar memiliki peran
yang penting dalam pembelajaran termasuk pembelajaran terpadu.sehingga
dapat digunakan sebagai media pembelajaran guna meningkatkan minat dan
motivasi serta prestasi siswa khususnya dibidang sains.

6. Refleksi diri
Sains adalah suatu ilmu yang cukup menarik bagi siswa untuk dipelajari tetapi
masih ada sebagian besar siswa yang menganggap bahwa sains adalah ilmu
yang membosankan. Oleh karena itu, setelah membaca artikel tersebut, saya
mempunyai rencana untuk menerapkan literasi sains dalam pembelajaran IPA.
Dimana hal utama yang menjadi perhatian saya yaitu media atau bahan ajar
yang digunakan menunjukkan keseimbangan kategori literasi sains yang
meliputi karakteristik, tingkat kelayakan dan keterbacaan bahan ajar, serta
peningkatan kemampuan literasi sains siswa. Karakteristik bahan ajar memiliki
empat aspek literasi sains yang dikemas dengan proporsi yang seimbang.
Sehingga dalam penerapan literasi sains dalam pembelajaran dapat
dimaksimalkan. Dengan menerapkan literasi sains dalam pembelajaran IPA,
diharapkan siswa dapat mengerti, memahami, dan mengaplikasikan
pembelajaran IPA yang mereka pelajari di dalam kelas untuk dapat digunakan
dalam kehidupan sehari-hari, sehingga pembelajaran menjadi lebih bermakna.
ISU ISU KONTEMPORER PENDIDIKAN DASAR IPA

“Menganalisis Artikel terkait dengan Literasi Sains,


Etnosains, dan Hots Higher ”

DI SUSUN OLEH:

KELOMPOK 5

1. NIRMALA SANTI (13)

2. NUR AZIZAH SYARIF (14)

3. NURUL WULAN (15)

KELAS C

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

FAKULTAS PASCA SARJANA

JURUSAN PENDIDIKAN DASAR

2017/2018

Você também pode gostar