Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Mzm 13:1-7
Mzm 13:1 ¶ Untuk pemimpin biduan. Mazmur Daud. (13-2) Berapa lama lagi, TUHAN, Kaulupakan aku
terus-menerus? Berapa lama lagi Kausembunyikan wajah-Mu terhadap aku?
Mzm 13:2 (13-3) Berapa lama lagi aku harus menaruh kekuatiran dalam diriku, dan bersedih hati
sepanjang hari? Berapa lama lagi musuhku meninggikan diri atasku?
Mzm 13:3 (13-4) Pandanglah kiranya, jawablah aku, ya TUHAN, Allahku! Buatlah mataku bercahaya,
supaya jangan aku tertidur dan mati,
Mzm 13:4 (13-5) supaya musuhku jangan berkata: "Aku telah mengalahkan dia," dan lawan-lawanku
bersorak-sorak, apabila aku goyah.
Mzm 13:5 (13-#6A) Tetapi aku, kepada kasih setia-Mu aku percaya, hatiku bersorak-sorak karena
penyelamatan-Mu.
Mzm 13:6 (13-#6B) Aku mau menyanyi untuk TUHAN, karena Ia telah berbuat baik kepadaku.
Pemazmur merasa muram dan kehilangan semangat; dia sedang dalam kesulitan besar, namun dia
merasa bahwa Allah tidak hadir dan tidak bersedia untuk memberikan pertolongan praktis.
Di awal mazmur ini kita dapat membayangkan kondisi pemazmur yang sedang berteriak kepada Allah
(ayat 1-2) karena himpitan musuhnya. Satu hal yang patut kita teladani adalah bahwa ia datang dan
mengadukan halnya kepada TUHAN. Dua ayat pertama diawali dengan kata-kata: `berapa lama lagi',
menunjukkan bahwa ia sedang menantikan uluran pertolongan tangan Tuhan.
Mungkin untuk kesekian kalinya ia berteriak kepada Tuhan, tetapi walau nampaknya tidak segera
mendapatkan jawaban, pemazmur tidak segera beralih kepada selain Tuhan yang akan segera
memberikan pertolongan.
Mengapa ia tidak mau beralih kepada yang lain? Karena keyakinannya hanya kepada Tuhan, Allahnya
(ayat 4). Bagi pemazmur, hanya Tuhan yang dapat membuat matanya bercahaya, sehingga tetap siaga
dan waspada menghadapi musuh dan lawannya (ayat 5). Maka ia pun yakin bahwa musuh-musuhnya
tidak akan berkata bahwa mereka telah mengalahkannya atau lawan-lawannya bersorak-sorak karena ia
goyah (ayat 5).