Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Oleh:
Asep Kurniawan dan Daeng M. Nazier
(Dosen Tetap STIESA)
ABSTRAK
Penelitian ini melihat pengaruh persepsi setiap
individu terhadap perilaku melakukan Tax Evasion yang
dilihat dari perspektif Gender, Usia, Pendidikan,
Pekerjaan, dan Status Pernikahan. Pengumpulan data
dalam penelitian ini menggunakan metode purposive
sampling dengan responden wajib pajak orang pribadi di
Kabupaten Subang, Jawa Barat. Analisis data yang
digunakan menggunakan metode kualitatif dan
kuantitatif. Dimana metode kualitatif melihat apakah
persepsi atas perilaku tax evasion memiliki keterkaitan
dengan pencapaian target penerimaan pajak di Kantor
Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Kabupaten Subang. Dan
metode kuantitatif melihat perbandingan dari tingkat
sensitivitas gender, usia, pendidikan, pekerjaan, dan
status pernikahan. Hasil dari penelitian ini melaporkan
bahwa terdapat beberapa faktor yang menunjukkan
adanya keterkaitan antara sensitivitas etika atas Tax
Evasion dengan pencapaian target penerimaan pajak di
Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Kabupaten
Subang Jawa Barat.
Pengembangan Teori
Pajak
Ada beberapa kutipan yang terkait dengan
pengertian pajak (Waluyo, 2011) seperti yang
dikemukakan para ahli lainnya sebagai berikut seperti
dibawah ini:
1. Pengertian pajak menurut Mr. Dr. NJ. Feldmann
dalam buku De Over Heidsmiddelen Van Indonesia :
Pajak adalah prestasi yang dipaksakan sepihak oleh
dan terutang kepada pengusaha (menurut nrma-
norma yang ditetapkannya secara umum), tanpa
adanya kontraprestasi, dan semata-mata digunakan
untuk menutup pengeluaran-pengeluaran umum.
2. Pengertian pajak menurut Philip E. Taylor dalam
buku The Economics Of Public Finance memberikan
batasan pajak seperti diatas hanya menggantikan
Without Reference dengan Little Refernce
3. Pengertian pajak menurut Prof. Edwin R.A.
Seligman dalam buku Essay in Taxation yang
diterbitkan di Amerika menyatakan bahwa pajak
adalah: ”Tax is compulsary contribution from
the person, to the government to depray the expenses
Gender
Berdasarkan Coate dan Frey (2000), terdapat dua
pendekatan yang biasa digunakan untuk memberikan
pendapat mengenai pengaruh gender terhadap perilaku
Tax Planning
Adalah upaya wajib pajak untuk meminimalkan
pajak yang terutang melalui skema yang memang jelas
diatur dalam peraturan perundang-undangan perpajakan
dan sifatnya tidak menimbulkan dispute antara wajib
pajak dan otoritas pajak. Perencanaan pajak adalah
langkah awal dalam manajemen pajak. Pada umumnya
penekanan perencanaan pajak (tax planning) adalah
untuk meminimumkan kewajiban pajak. Untuk
meminimumkan kewajiban pajak dapat dilakukan dengan
berbagai cara baik yang masih memenuhi ketentuan
perpajakan maupun yang melanggar aturan perpajakan.
Tax Avoidance
Brown, 2012 mengemukakan bahwa Tax
Avoidance adalah “Arrangement of a transaction in order
to obtain a tax advantage, benefit, or reduction in a
manner unintended by the tax law”. Skema penghindaran
pajak dapat dibedakan menjadi:
1. Acceptable Tax Avoidance/Defensice Tax
Planning
2. Unacceptable Tax Avoidance/Aggressive Tax
Planning
Diartikan sebagai suatu skema transaksi yang
ditujukan untuk meminimalkan beban pajak dengan
memanfaatkan kelemahan-kelemahan ketentuan
perpajakan suatu Negara.
Tax avoidance adalah suatu skema transaksi yang
ditujukan untuk meminimalkan beban pajak dengan
memanfaatkan kelemahan-kelemahan (loophole)
ketentuan perpajakan suatu negara. Sedangkan tax
evasion diartikan sebagai suatu skema memperkecil pajak
yang terutang dengan cara melanggar ketentuan
perpajakan seperti dengan cara tidak melaporkan
sebagian penjualan atau memeperbesar biaya dengan cara
fiktif (Suandy, 2011).
Ethics (Etika)
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1998)
etika dirumuskan dalam pengertian sebagai berikut:
Hipotesis Penelitian
Slemrod (2007) menemukan bahwa tindakan
penggelapan pajak di Amerika Serikat dan beberapa
negara Eropa lainnya terjadi karena adanya
ketidakpatuhan wajib pajak pribadi maupun badan dan
rasa kecewa wajib pajak terhadap pelaksanaan sistem
perpajakan di negara mereka masing-masing. Mc Gee
dan Maranjyan (2006) menemukan hasil bahwa
masyarakat Negara Armenia meyakini bahwa tax evasion
adalah berkaitan dengan moral pajak dan dianggap tidak
etis. Penelitian tersebut sejalan dengan Cohn, 1998;
Smith & Kimball, 1988; Tamary, 1988 dalam Basri,
Metode Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif
untuk melihat adanya pengaruh sensitifitas etika wajib
pajak terhadap tax evation.
Populasi dan sample penelitian
Populasi dan Sampel yang digunakan dalam
penelitian ini adalah Wajib Pajak Orang Pribadi yang
terdaftar di Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama
Kabupaten Subang.
Jenis dan Sumber Data Penelitian
Adapun jenis data penelitian yang digunakan
dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Data Primer yaitu data yang diperoleh langsung dari
objek yang diteliti mengenai data-data yang
berhubungan langsung dengan Wajib Pajak Orang
Pribadi dengan penelitian di Kantor Pelayanan Pajak
(KPP) Pratama Kabupaten Subang melalui
wawancara dan kuesioner yang merupakan adaptasi
dari penelitian sebelumnya.
2. Data Sekunder yaitu data yang diperoleh secara tidak
langsung dari internet dan Kantor Pelayanan Pajak
(KPP) Pratama Kabupaten Subang berupa data
tentang pencapaian target penerimaan pajak.
Hasil Penelitian
Wajib pajak khususnya orang pribadi melihat Tax
Evasion dari segi Kode Etik
Pembangunan suatu Negara akan berjalan dengan
lancar apabila dikelola dengan baik oleh pihak-pihak
yang berwenang. Direktorat Jenderal Pajak (DJP) adalah
sebagai pihak berwenang yang diberikan tugas untuk
Table 1
Deskripsi Demografi Responden
KETERANGAN JUMLAH PROSENTASE
Jenis Kelamin
Laki-laki 22 56%
Perempuan 17 44%
Pendidikan
SMU 16 41%
Diploma 2 5%
Sarjana 21 54%
Usia
< 25 8 21%
26-35 9 23%
36-45 7 18%
46-55 13 33%
> 55 2 5%
Status Pernikahan
Menikah 33 85%
Belum Menikah 6 15%
Jenis Pekerjaan
PNS 16 41%
Pegawai Swasta 13 33%
Wiraswasta 10 26%
Table 2
Sensitivitas Etika Berdasarkan Perbedaan Gender
MEAN
KETERANGAN MIN MAKS MEAN MODUS
TOTAL
Laki-laki 1 4 3.3450 4
3.3248
Perempuan 1 4 3.3187 4
Table 5
Sensitivitas Etika Berdasarkan Perbedaan Jenis Pekerjaan
MEAN
KETERANGAN MIN MAKS MEAN MODUS
TOTAL
PNS 1 4 3.3248 4
Pegawai Swasta 1 4 3.3333 4 3.3248
Wiraswasta 1 4 3.2925 4
Table 6
Sensitivitas Etika Berdasarkan Perbedaan Status Pernikahan
MEAN
KETERANGAN MIN MAKS MEAN MODUS
TOTAL
Menikah 1 4 3.3248 4
3.3248
Belum Menikah 1 4 3.3156 4