Você está na página 1de 13

PENGARUH PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) DAN DANA

PERIMBANGAN TERHADAP KINERJA KEUANGAN


PEMERINTAH DAERAH
(Studi Kasus Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota DIY Tahun 2007-2013)
Oleh:
Swastika Enjang Prasasti
Universitas PGRI Yogyakarta, Jl. PGRI I No 117 Sonosewu, Yogyakarta
Email: www.pswastikaenjang@ymail.com

Abstract: The aim of this research is to test whether local own-source revenue (PAD) and
the Fund Balance have an effect to goverment’s financial performance of regencies in
DIY. This research was held for giving public administration, organizational theory, and
govermental accounting’s knowledge. This research also held based on the unoptimal
financial performance in order to adequate public’s need. The research is using budget
realization report of DIY regency on 2007-2013 published by Dinas Perimbangan and
using 30 samples of data. The data were analyzed by quantitative method and tested by
multiple linear regression. The result shows that the local own-source revenue (PAD) and
the Fund Balance giving a simultanouse effect on financial performance partially, local
own-source revenue (PAD) has a positive significanteffect wile fund balance has a
negative significant effect on goverment’s financial pervormance of DIY.

Keywords: Local Own-Source revenue(PAD), Fund Balance (DP), Financial Performance


(KK).

Abstrak: Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah Pendapatan Asli
Daerah (PAD) dan Dana Perimbangan berpengaruh terhadap Kinerja Keuangan
Pemerintah Daerah Kabupaten dan Kota di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Penelitian
ini dilakukan karena dapat menambah pengetahuan tentang administrasi publik, teori
organisasi, serta akuntansi pemerintah. Penelitian ini juga didasari tentang adanya suatu
kinerja keuangan yang belum optimal dalam membiayai kebutuhan masyarakat. Data yang
digunakan adalah laporan realisasi APBD Kabupaten dan Kota di Daerah Istimewa
Yogyakarta dari tahun 2007-2013 yang di publikasikan melalui website Dinas
Perimbangan dengan jumlah sampel 30 data Kabupaten/Kota. Metode analisis yang
digunakan adalah analisis kuantitatif, dengan model regresi berganda. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan Dana Perimbangan secara
simultan berpengaruh terhadap Kinerja Keuangan, namun secara Parsial hanya pendapatan
Asli Daerah(PAD) yang berpengaruh terhadap Kinerja Keuangan, sedangkan Dana
Perimbangan berpengaruh negatif terhadap Kinerja Keuangan Pemerintah Daerah
Kabupaten/Kota di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Kata Kunci: Pendapatan Asli Daerah (PAD), Dana Perimbangan (DP), Kinerja Keuangan
(KK).


 

 

PENDAHULUAN aktifitas operasional pemerintah daerah


melalui pendapatan asli daerah yang
Perkembangan akuntansi sektor publik, berasal dari pajak dan retribusi daerah, dan
khususnya di Indonesia semakin pesat sumber dana daerah melalui dana
seiring dengan adanya era baru dalam perimbangan yaitu dana alokasi umum,
pelaksanaan otonomi daerah dan dana alokasi khusus, dan pendapatan
desentralisasi fiskal. Salah satu Ketetapan transfer.
MPR yaitu Tap MPR Nomor Pendapatan Asli Daerah merupakan
XV/MPR/1998 tentang Penyelenggaraan pendapatan yang bersumber dari kegiatan
Otonomi Daerah; Pengaturan, Pembagian ekonomi itu sendiri. Pendapatan Asli
dan Pemanfaatan Sumber Daya Nasional Daerah merupakan salah satu pilar
yang berkeadilan serta Perimbangan kemandirian suatu daerah. Menurut
Keuangan Pusat dan Daerah dalam Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004
Kerangka Negara Kesatuan Republik tentang perimbangan keuangan antara
Indonesia merupakan landasan hukum bagi pemerintah pusat dan daerah, sumber PAD
dikeluarkannya UU No. 22 Tahun 1999 terdiri dari pajak daerah, retribusi daerah,
tentang Pemerintah Daerah, dan UU No. 25 hasil pengelolaan kekayaan daerah, dan
Tahun 1999 tentang Perimbangan lain-lain pendapatan daerah yang sah.
Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Karena itu, kemampuan suatu daerah
Daerah sebagai dasar penyelenggaraan menggali PAD akan mempengaruhi
otonomi daerah. Misi utama kedua undang- perkembangan dan pembangunan daerah
undang tersebut adalah desentralisasi. tersebut. Disamping itu semakin besar
Desentralisasi tidak hanya berarti kontribusi PAD terhadap APBD, maka
pelimpahan wewenang dari pemerintah akan semakin kecil pula ketergantungan
pusat ke pemerintah yang lebih rendah, terhadap bantuan pemerintah pusat. Hal ini
tetapi juga pelimpahan beberapa wewenang karena PAD dapat dipergunakan sesuai
dari pemerintah ke pihak swasta dalam dengan kehendak dan inisiatif pemerintah
bentuk privatisasi (Mardiasmo, 2010). daerah demi kelancaran penyelenggaraan
Penyelenggaraan desentralisasi urusan daerahnya (Bastian, 2012).
terkait dengan pemerintah pusat dan Selain Pendapatan Asli Daerah,
pemerintah daerah, salah satunya adalah Dana Perimbangan juga merupakan salah
pembentukan daerah otonom dan satu sumber penerimaan daerah yang
penyerahan kekuasaan secara hukum dari memiliki kontribusi besar terhadap struktur
pemerintah pusat ke pemerintah daerah APBD. Undang-Undang No. 33 Tahun
untuk mengurus pemerintahannya masing- 2004 menyebutkan bahwa Dana
masing. Selaras dengan tujuan otonomi dan Perimbangan adalah dana yang bersumber
outcome, penyusunan APBD bertujuan dari pendapatan APBD yang dialokasikan
untuk menyelaraskan kebijakan ekonomi kepada daerah untuk mendanai kebutuhan
makro dan sumber daya yang tersedia, daerah dalam rangka pelaksanaan
mengalokasikan secara tepat sesuai desentralisasi tersebut. Pengelolaan dan
kebijakan pemerintah dan mempersiapkan pertanggungjawaban keuangan daerah telah
kondisi bagi pelaksanaan pengelolaan ditetapkan pada Peraturan Pemerintah Pasal
anggaran daerah yaitu menuntun 4 No.105 Tahun 2000 yang menegaskan
kemandirian suatu daerah sehingga upaya bahwa pengelolaan keuangan daerah harus
harus dilakukan oleh pemerintah daerah dilakukan secara tertib, taat pada peraturan
untuk mengoptimalkan peningkatan perundang-undangan yang berlaku, efisien,
Pendapatan Asli Daerah dan sumber dana efektif, transparan, dan bertanggung jawab
bagi daerah dalam rangka membiayai dengan memperhatikan atas keadilan dan

 

kepatuhan (Bastian, 2012). Apabila Daerah Kabupaten/Kota di Daerah


pengelolaan daerah dilakukan dengan baik Istimewa Yogyakarta (DIY).
sesuai dengan peraturan yang telah 3. Untuk mengetahui pengaruh Dana
ditetapkan, maka tentunya akan Perimbangan terhadap Kinerja
meningkatkan kinerja pemerintah daerah Keuangan Pemerintah Daerah
itu sendiri. Kabupaten/Kota di Daerah Istimewa
Berdasarkan temuan bukti-bukti Yogyakarta (DIY).
audit dalam Ikhtisar Hasil Pemeriksaan
Semester II BPK-RI, masih terlihat bahwa Manfaat Penelitian
kinerja keuangan pemerintah daerah masih Adapun Manfaat yang diharapkan dari
buruk dan dapat dinilai belum baik, untuk penelitian ini adalah:
itu diperlukan sebuah penelitian tentang 1. Bagi Peneliti, hasil penelitian ini dapat
“Pengaruh Pendapatan Asli Daerah dan menambah pengetahuan dan
Dana Perimbangan terhadap Kinerja pemahaman mengenai pengaruh
Keuangan Pemerintah Daerah”. Salah satu pendapatan asli daerah (PAD) dan dana
instrumen untuk menilai kinerja alokasi umum terhadap kinerja
Pemerintah Daerah dalam mengelola keuangan pemerintah daerah.
keuangan daerah adalah dengan 2. Bagi Akademisi, hasil penelitian ini
melakukan rasio keuangan terhadap APBD diharapkan dapat menjadi bahan
yang telah ditetapkan dan disahkan. masukan bagi akademisi dalam
Menurut Halim (2007), pengelolaan pengetahuan ilmu Akuntansi
keuangan daerah yang transparan, jujur, Pemerintahan khususnya dalam
demokratis, efektif, efisien, dan akuntabel, pengaruh pendapatan asli daerah (PAD)
salah satunya dengan menggunakan Rasio dan Dana Perimbangan terhadap kinerja
Kemandirian Keuangan Daerah. Rasio ini keuangan pemerintah daerah.
menunjukkan kemampuan keuangan 3. Bagi Praktisi, hasil penelitian ini
pemerintah daerah dalam membiayai diharapkan dapat memberikan masukan
sendiri kegiatan pemerintahan, bagi Pemerintah Daerah
pembangunan, dan pelayanan kepada Kabupaten/Kota di Provinsi Daerah
masyarakat, yang diukur dengan rasio Istimewa Yogyakarta (DIY) tentang
Pendapatan Asli Daerah (PAD) terhadap pengaruh pendapatan asli daerah (PAD)
jumlah bantuan pemerintah pusat dan dan dana perimbangan terhadap kinerja
pinjaman. Sehingga dapat diketahui tingkat keuangan pemerintah daerah tersebut.
kemampuan daerah dalam mencapai target 4. Hasil penelitian ini diharapkan dapat
pendapatan daerahnya. digunakan sebagai wacana sekaligus
referensi tentang kinerja keuangan
pemerintah daerah.
Tujuan Penelitian 5. Hasil penelitian ini diharapkan dapat
Tujuan dari penelitian ini adalah: menyempurnakan penelitian-penelitian
1. Untuk mengetahui pengaruh sejenis selanjutnya.
Pendapatan Asli Daerah dan Dana
Perimbangan terhadap Kinerja Kajian Teori
Keuangan Pemerintah Daerah 1. Kinerja Keuangan
Kabupaten/Kota di Daerah Istimewa Akuntabilitas yang merupakan
Yogyakarta (DIY). salah satu ciri-ciri terapan good
2. Untuk mengetahui pengaruh governance bukan hanya sekedar
Pendapatan Asli Daerah (PAD) kemampuan menunjukan bahwa uang
terhadap Kinerja Keuangan Pemerintah publik tersebut telah dibelanjakan
secara ekonomis, efektif, dan efisien.

 

Ekonomis terkait dengan sejauh mana Berdasarkan pasal 79 Undang-Undang


organisasi sektor publik dapat Nomor 22 Tahun 1999 tentang
meminimalisir input resources yang pemerintahan daerah, menyatakan
digunakan yaitu dengan menghindari Pendapatan Asli Daerah (PAD) adalah
pengeluaran yang boros dan tidak sesuatu yang diperoleh pemerintah
produktif. Efisiensi merupakan daerah yang dapat diukur dengan uang
perbandingan output/input yang karena kewenangan (otoritas) yang
dikaitkan dengan standar kinerja atau diberikan oleh masyarakat berupa hasil
target yang telah ditetapkan (Hamzah, pajak daerah dan retribusi daerah, hasil
2008). Sedangkan efektif merupakan perusahaan milik daerah dan
tingkat standar kinerja atau program pengelolaan kekayaan daerah serta lain-
dengan target yang telah ditetapkan lain pendapatan daerah yang sah.
yang merupakan perbandingan- Komponen PAD seperti retribusi daerah
perbandingan outcome dengan output. dan pajak secara langsung maupun
Analisis keuangan menurut tidak langsung akan membebani rakyat,
Halim (2007) merupakan salah satu oleh karena itu komponen tersebut
usaha mengidentifikasi ciri-ciri harus mendapatkan perhatian khusus.
keuangan berdasarkan laporan Yuwono (2005) menyatakan
keuangan yang tersedia. Analisis bahwa pendapatan daerah adalah semua
kinerja keuangan dapat diukur dengan penerimaan kas yang menjadi hak
penghitungan rasio-rasio keuangan daerah dan diakui sebagai penambahan
yang merupakan alat ukur kinerja nilai kekayaan bersih dalam satu tahun
keuanagan. Salah satu pengukuran anggaran dan tidak perlu dibayar
kinerja keuangan tersebut berdasarkan kembali oleh pemerintah. Untuk
tingkat kemandirian keuangan. mendapatkan pengertian yang lebih
Kemandirian Keuangan adalah ukuran jelas mengenai pendapatan, telah
yang menunjukan kemampuan dikemukakan beberapa definisi
keuangan pemerintah daerah dalam mengenai pendapatan daerah. Standar
membiayai sendiri kegiatan Akuntansi Pemerintah (SAP) No. 2
pemerintahan, pembangunan, dan tentang Laporan Realisasi Anggaran
pelayanan kepada masyarakat, yang mendefinisikan bahwa pendapatan
diukur dengan rasio Pendapatan Asli sebagai semua penerimaan rekening
Daerah dengan jumlah bantuan Kas Umum Negara/Daerah yang
pemerintah pusat dan pinjaman (Bisma menambah ekuitas dana lancar dalam
& Susanto, 2010). periode tahun anggaran bersangkutan
yang menjadi hak pemerintah dan tidak
2. Pendapatan Asli Daerah (PAD) perlu dibayar kembali oleh pemerintah.
Undang-Undang Nomor 17 Sedangkan menurut Undang-Undang
tahun 2003, pendapatan daerah adalah No. 32 Tahun 2004 tentang
hak pemerintah daerah yang diakui Pemerintahan Daerah dan Undang-
sebagai penambah nilai kekayaan Undang No. 33 Tahun 2004 tentang
bersih. Penerimaan Pendapatan Asli Perimbangan Keuangan antara
Daerah (PAD) merupakan akumulasi Pemerintah Pusat dan Pemerintah
dari Pos Penerimaan Pajak yang berisi Daerah disebutkan bahwa sumber
Pajak Daerah dan Pos Retribusi Daerah, pendapatan daerah terdiri dari
Pos Penerimaan Non Pajak yang berisi Pendapatan Asli Daerah, Bagi Hasil
hasil perusahaan milik daerah, Pos Pajak dan Bukan Pajak.
Penerimaan Investasi serta Pengelolaan Sesuai dengan peratutan
Sumber Daya Alam (Isdijoso, 2002). perundang-undangan yang berlaku

 

yaitu Undang-Undang No. 32 tahun


2004, Pendapatan Asli Daerah (PAD) Rumusan Hipotesis
merupakan semua penerimaan daerah 1. Hubungan Pendapatan Asli Daerah dan
yang berasal dari sumber ekonomi asli Dana Perimbangan terhadap Kinerja
daerah. Sumber-sumber pendapatan Keuangan
bagi daerah, terdiri atas (pasal 157 dan Pendapatan Asli Daerah (PAD)
159) antara lain: dan Dana Perimbangan memiliki
a. Pendapatan asli daerah yang peranan yang besar sebagai sumber
selanjutnya disebut PAD, yaitu: pembiayaan yang mendorong
1. Hasil pajak daerah pertumbuhan ekonomi di daerah.
2. Hasil retribusi daerah Penurunan PAD akan menghambat
3. Hasil pengelolaan daerah yang pelaksanaan kegiatan pemerintah.
dipisahkan Begitu juga sebaliknya, peningkatan
4. Lain-lain pendapatan asli daerah kegiatan ekonomi diberbagai daerah
yang sah akan meningkatkan PAD sehingga
b. Dana Perimbangan pelaksanaan kegiatan pemerintah tidak
terhambat (Hamara, 2010). Sedangkan
3. Dana Perimbangan Julitawati (2012) menyatakan bahwa
Undang-Undang No. 33 Tahun Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan
2004, Dana perimbangan adalah dana Dana Perimbangan berpengaruh
yang bersumber dari pendapatan APBN signifikan terhadap kinerja keuangan
yang dialokasikan kepada daerah untuk pemerintah kabupaten/kota di Provinsi
mendanai kebutuhan daerah dalam Aceh. Hal ini memberikan indikasi kuat
rangka pelaksanaan desentralisasi. bahwa penelitian Pendapatan Asli
Otonomi daerah hingga saat ini masih Daerah dan Dana Perimbangan akan
memberikan berbagai permasalahan. sangat berpengaruh terhadap kinerja
Kondisi geografis dan kekayaan alam keuangan.
yang beragam, deffersial potensi (H1): Pendapatan Asli Daerah dan Dana
daerah, yang menciptakan perbedaan Perimbangan berpengaruh Signifikan
kemampuan finansial untuk memenuhi terhadap Kinerja Keuangan.
kebutuhannya, atau yang biasa disebut
fiscal gap (celah fiskal). 2. Hubungan antara Pendapatan Asli
Menurut Penmendagri No.32 Daerah dengan Kinerja Keuangan
Tahun 2008, dalam rangka pelaksanaan Penelitian yang dilakukan Dian
desentralisasi, kepada daerah diberikan (2009) menyimpulkan bahwa hanya
Dana Perimbangan melalui APBN yang pajak daerah, retribusi daerah, dan lain-
bersifat transfer. Salah satu tujuan lain pendapatan asli daerah saja yang
pemberian Dana Perimbangan tersebut berpengaruh signifikan terhadap kinerja
adalah untuk mengurangi kesenjangan keuangan pemerintah kabupaten dan
fiskal antara pemerintah dengan daerah kota di provinsi Sumatera Utara,
dan antar daerah agar tidak ada satu sedangkan hasil kekayaan daerah yang
daerah yang tertinggal, serta dipisahkan tidak berpengaruh signifikan
meningkatkan kapasitas daerah dalam terhadap kinerja keuangan kabupaten
menggali potensi ekonomi daerah. dan kota di Provinsi Sumatera Utara.
Dana perimbangan dalam UU No. 25 Penelitian Wenny (2012) menyatakan
Tahun 1999 dan UU No. 33/2004 bahwa hanya lain-lain PAD yang sah
adalah terdiri dari (a) Dana Bagi Hasil yang dominan mempengaruhi kinerja
(b) Dana Alokasi Umum (c) Dana keuangan, sedangkan pajak daerah,
Alokasi Khusus. retribusi daerah, dan hasil perusahaan

 

dan kekayaan tidak dominan yang memperhatikan dalam penerimaan dana


mempengaruhi kinerja keuangan yang diperoleh.
pemerintah kabupaten dan kota di (H3): Dana Perimbangan berpengaruh
Provinsi Sumatera Selatan. Sementara negatif terhadap Kinerja Keuangan.
penelitian Suprianto (2013) dengan
hasil Pendapatan Asli Daerah (PAD)
berpengaruh positif terhadap Kinerja METODE PENELITIAN
Keuangan (berdasar kantingkat Metode Penentuan Subjek
kemandirian) selama periode 2003- Populasi adalah wilayah
2012. Dari uraian diatas, maka hipotesis generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek
dalam penelitian ini adalah: yang mempunyai kualitas dan karakteristik
(H2): Pendapatan Asli Daerah tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
berpengaruh positif terhadap Kinerja dipelajari dan kemudian ditarik
Keuangan. kesimpulannya (Sugiyono, 2012). Populasi
dalam penelitian ini adalah laporan realisasi
3. Hubungan antara Dana Perimbangan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah
dengan Kinerja Keuangan (APBD) di Daerah Istimewa Yogyakarta
Selain Pendapatan Asli Daerah (DIY).
(PAD), Dana Perimbangan khususnya Sampel adalah bagian dari jumlah
DAU juga mempunyai peran utama dan karakteristik yang dimiliki oleh
dalam pelaksanaan otonomi daerah populasi (Sugiyono, 2012). Pengambilan
dalam rangka mencapai tujuan utama sampel dalam penelitian ini menggunakan
penyelenggaraan otonomi daerah yang teknik non-probability sampling dengan
ingin meningkatkan pelayanan publik cara purposive sampling, artinya setiap
dalam memajukan perekonomian elemen populasi tidak mempunyai
daerah (Mardiasmo, 2010). Penelitian kemungkinan yang sama untuk dijadikan
Rukmana (2013) hasil Pajak Daerah sampel. Sampel dalam penelitian ini adalah
berpengaruh positif terhadap Kinerja Pendapatan Asli Daerah, Dana
Keuangan, sedangkan Dana Perimbangan, dan Kinerja Keuangan
Perimbangan dan Retribusi Daerah dengan data lengkap dan telah
berpengaruh negatif terhadap Kinerja dipublikasikan pada tahun 2007-2013.
Keuangan. Membuktikan semakin kecil
dana perimbangan yang diberikan maka
Teknik Pengumpulan Data
akan menunjukan kinerja keuangan Penelitian ini mengambil data
semakin baik, sebaliknya semakin besar dengan menggunakan metode data
transfer Dana Perimbangan yang sekunder, data diperoleh dengan metode
diterima dari pemerintah pusat akan dokumentasi yaitu dengan mengumpulkan,
memperlihatkan semakin kuat mencatat, dan menghitung data-data yang
pemerintah daerah bergantung kepada berhubungan dengan penelitian. Penelitian
pemerintah pusat untuk memenuhi ini dilakukan dengan metode pengumpulan
kebutuhan daerahnya. Sehingga akan data dengan mengambil sampel yaitu
membuat kinerja keuangan pemerintah sebanyak 5 Kabupaten/Kota di Daerah
semakin turun. Penggunaan Dana Istimewa Yogyakarta (DIY) yang
Perimbangan diharapkan dapat melaporkan laporan realisasi Anggaran
dilaksanakan sesuai dengan tujuan yang Pendapatan Belanja Daerah (APBD) tiap
diharapkan. Semakin besar penerimaan tahun dengan data lengkap untuk periode
dana yang diperoleh maka akan 2007-2013.
mempengaruhi kinerja keuangan. Hal
ini memotivasi pemerintah untuk lebih

 

Teknik Analisis Data analisis regresi linier berganda, yaitu


Model regresi linier dapat disebut regresi yang memiliki satu variabel
sebagai model yang baik jika model dependen dan lebih dari satu variabel
tersebut memenuhi beberapa asumsi yang independen, yang bertujuan untuk
disebut dengan asumsi klasik. Asumsi mendeteksi kekuatan pengaruh variabel
klasik yang harus terpenuhi dalam model independen terhadap variabel dependen.
regresi linier yaitu residual terdistribusi Hubungan antar variabel tersebut dapat
normal, tidak adanya multikolinearitas, digambarkan dengan persamaan
tidak adanya heteroskedastisitas, dan tidak sebagai berikut:
adanya autokorelasi pada model regresi. Y=a+b1X1+b2X2+e
Harus terpenuhinya asumsi klasik karena
Dimana:
ditujukan untuk memperoleh model regresi
Y = Kinerja Keuangan Pemerintah
dengan estimasi yang tidak bias dan
X1 = Pendapatan Asli Daerah
pengujian dapat terpercaya.
X2 = Dana Perimbangan
Pengujian hipotesis dalam
a = Konstanta
penelitian ini dilakukan dengan
b = Koefisien Regresi
menggunakan uji simultan (F), uji parsial
e = error
(t), dan model persamaan regresi.
d. Koefisien Determinasi
a. Uji Simultan
Pengukuran koefisien determinasi (R2)
Uji F atau uji koefisien regresi secara
dilakukan untuk mengetahui prosentase
bersama-sama digunakan untuk
pengaruh variabel independen terhadap
mengetahui apakah secara bersama-
perubahan variabel dependen.
sama variabel independen berpengaruh
Pengukuran ini untuk mengetahui
signifikan terhadap variabel dependen
seberapa besar variabel dependen
(Priyatno, 2012), yaitu jika p-value <
mampu dijelaskan oleh variabel
0,05 maka terdapat pengaruh antara
independennya, sedangakan sisanya
variabel bebas secara keseluruhan
dijelaskan oleh sebab-sebab lain diluar
terhadap variabel terkait. Uji F
model (Priyatno, 2012). Jika dalam
dimaksudkan untuk melihat
regresi menggunakan dua atau lebih
kemampuan menyeluruh dari variabel
variabel independen maka pengukuran
bebas yaitu Pendapatan Asli Daerah
koefisien determinasi akan
dan Dana Perimbangan terhadap
menggunakan Adjusted R Squre,
Kinerja Keuangan.
dengan tujuan untuk mengukur
b. Uji Parsial
kebenaran dan kebaikan hubungan antar
Menurut Priyatno (2012) uji t atau uji
variabel dalam model yang digunakan.
koefisien regresi secara parsial
Nilai Adjust R Square berkisar 0-1.
digunakan untuk mengetahui apakah
Dimana semakin mendekati 1, maka
secara parsial variabel independen
menunjukkan penjelas (X) yang kita
berpengaruh secara signifikan atau
miliki semakin baik menjelaskan variasi
tidak terhadap variabel dependen.
dari variable respon (Y).
Penelitian ini, uji t dilakukan untuk
melihat Pengaruh Pendapatan Asli
Daerah dan Dana Perimbangan (X)
secara parsial terhadap Kinerja
Keuangan Pemerintah (Y). Jika p-value
< 0,05 maka hipotesis diterima.
c. Persamaan Regresi
Model persamaan regresi yang
digunakan adalah dengan model

 

HASIIL PENELIITIAN DAN


N jum
mlah sampel sebanyak 330 kabupateen/kota
PEMBBAHASAN N di Daerah Isttimewa Yoogyakarta (DIY),
yang artinaya prosentasee PAD terhadap
Tabeel 1 Danna Perimbangan sebbesar 0,00 0-10,00
Statiistik Deskrriptif Variaabel mennunjukan tingkat Keman
ndirian
Keuuangan Daerrah sangat bbaik.
N Min Max Mean Std..Dev
PAD 300 28.878 338.284 12
22.468,30 90.5589,975
DP 300 441.229 946.821 63
31.368,97 130..677,504 Hassil Pengujia
an Asumsi Klasik
KK 300 0,05 0,56 0,1893 00,13318 1. Hasil Uji Normalitas
N
Sumbeer: Data sek
kunder diola
ah, 2014

Berdasarkkan Tabel 1 dikettahui


bahwaa variabel Pendapatan n Asli Daaerah
(PAD)) memiliki nilaai minimmum
Rp28.878.000,000 yang menunjukkkan
Pendaapatan Asli Daerah
D tereendah di Daaerah
Istimeewa Yogyaakarta pad da tahun 22007
yaitu KKabupaten Gunung Kiidul. Sedanggkan
nilai mmaksimum Pendapataan Asli Daaerah
(PAD)) sebesar Rp338.284 4.000,00 yyang Sumberr: Data sekuunder diolah
h , 2014
menunnjukan Peendapatan Asli Daaerah Gambar 1
(PAD)) tertinggi pada tahu un 2012 addalah Normmal Probabilility Plot
Kota Yogyakartta, dengan nilai rata -rata
selama tujuuh tahu un sebbesar Berdasarkan hasil pen ngujian
Rp1222.468.300,000 serta jumlah sam mpel diatas, gambar graffik terlihatt titik
sebanyyak 30Kabbupaten/Ko ota di Daaerah menyebar disekitar
d gaaris diagon
nal dan
Istimeewa Yogyyakarta (D DIY). Kenndati mengikuti arah gariss diagonal, maka
terjadii peningkattan kinerja PAD di K Kota model regrresi telah mmemenuhi asumsi
a
Yogyaakarta meenunjukan bahwa K Kota normalitas (Priyatno, 22012).
Yogyaakarta mem miliki tingkkat kemandiirian 2. Hasil Uji Multikoline
M earitas
yang ccukup besarr dalam membiayai senndiri
kegiattan pemeriintah, pemb bangunan, dan Tabel 2
pelayaanan kepadaa masyarakaat. Tabel Uji Analiisis Data
Variabel Dana perimbanngan
Model B T Toolerane VIF
F Sig
memilliki nilaai minim mum sebbesar Const 0,219 9,618 0,000
Rp4411.229.000,000 yang meenunjukan D Dana PAD 1,619E-006
6 28,64 0,776 1,288
8 0,000
9
Perimmbangan terrendah pad da tahun 22007 Dp -3,607E-007
7 -9,072 0,776 1,288
8 0,000
yaitu di Kabbupaten Kulon K Prrogo. F 422,536 0,000
Adjst 0,967
Sedanngkan nillai makssimum DDana R2 2,473
Perimmbagan sebesar Rp946.821.0000,00 D-W
yang menunjukkan Dana Perimbanngan a. Dependeent Variabel:: Kinerja Keuuangan
tertingggi pada tahun 20 012 yaitu di Sumber: Data sekundder diolah, 2014
Kabuppaten Slem man, dengan n nilai rata -rata
Rp6311.368.970.000 serta jumlah sam mpel Berdasarkan ttabel 2 haasil uji
sebanyyak 30 kaabupaten/ko ota di Daaerah multikolineearitas, tterlihat bahwa
Istimeewa Yogyakkarta (DIY). seluruh variabel
v inndependen yaitu
Kinerja Keuangan
K memiliki nilai Pendapatann Asli Daeerah (PAD D) dan
minimmum 0,05 dan d nilai maksimum
m 0,58 Dana Perimbanagan memiliki angka
dengaan nilai rataa-rata sebessar 0,1893 sserta Variace In nflation Fa
Factors (VIIF) di

 

baawah 10 denngan angkaa toleranceyyang Hassil Pengujia an Hipotesiis


meenunjukan nilai lebih dari 00,10. Seteelah semua asumsi klassik dipenuhi maka
Deengan dem mikian daapat dikataakan dilaakukan peengujian hipotesis, yaitu
baahwa modeel yang terbentuk ttidak dengan:
terrdapat adannya gejala multilolinea
m aritas 1. Uji Simulttan (F)
anntar variabell independeen dalam m
model Pen
ngujian hhipotesis secara
reggresi (Priyaatno, 2012). simultan deengan uji F bertujuan untuk
mengetahuii pengaruhh secara sim multan
dari variabeel bebas X1 , dan X2 terhadap
3. Haasil Uji Hetteroskedastisitas variabel terrkait Y (Priiyatno, 2012). Uji
F digunak kan untuk melihat apakah a
secara keeseluruhan variabel bebas
mempunyai pengaruhh yang berrmakna
terhadap vaariabel terikkat. Pada Tabel
T 2
menunjukk kan hasil perrhitungan statistik
uji Fdengaan signifikaasi 0,000. Karena
K
tingkat signnifikasi jauh
uh lebih keccil dari
0,05 (0,0000 < 0,05) yaang berarti secara
simultan seluruh vari riabel indeppenden
PAD daan Danaa Perimbbangan
Sumber: Data
D sekund
der diolah, 22014 berpengaruuh secara siignifikan terhadap
variabel Kinerja
K Keeuangan, Dengan
D
Gambar 2
demikian model reegresi ini dapat
Hasil Uji Heteroskedastisitas
menjelaskaan PAD dan Dana
Perimbangaan secaraa bersamaa-sama
Berdaasarkan gam mbar 2 grrafik
berpengaruuh signiffikan terhadap
scaatterplot teerlihat titik--titik menyyebar
Kinerja Keeuangan Peemerintah DaerahD
seccara acak, tidak mem mbentuk sebbuah
di Daerah Istimewa Y Yogyakarta (DIY)
poola tertentu,, titik terseebar diatas dan
periode 2007-2013.
2 Sehinggaa H1
dibbawah anggka 0 pada sumbu Y.
diterima.
Deengan dem mikian daapat dikataakan
baahwa tidak terrjadi geejala
2. Uji Parsiall (t)
heeteroskedasttisitas padaa model reggresi
Pen
ngujian hhipotesis secara
(Prayitno, 20112).
parsial denngan uji t bertujuan untuk
mengetahuii pengaruhh dari masing- m
4. Haasil Pengujjian Autoko orelasi
masing vaariabel bebbas X terhadap
Berdaasarkan tabel 2 diiatas
variabel Y. Pengujian dilakukan dengan
d
dittunjukan nilai
n DW sebesar 2,,473.
melihat hassil signifikaasi dari hasiil uji t.
Niilai 2,473 merupakaan hasil dari
Tabel 2 Pendaatann Asli Daerah D
peengujian Duurbin-Watso on yang arttinya
menunjukan n hasil t sebesar 28,649,2
nillai Durbin-WWatson men nunjukan anngka
dengan deemikian daapat disimp pulkan
diaatas +2 yang beerarti terddapat
bahwa secaara parsial Pendapataan Asli
auutokorelasi negatif pada uji
Daerah beerpengaruh positif terhadap
auutokorelasi. Sehinngga ddapat
Kinerja Keeuangan di Daerah Isttimewa
dissimpulkan bahwa hasiil penelitiann ini
Yogyakartaa. Nilai siignifikasi sebesar
s
tellah terjadi autokorelassi dengan nilai
0,000 yang berada dibbawah 0,05 (0,000
DW W sebesar 2,473 yan ng menunjuukan
< 0,05) menunjukkan bahwaa H2
nillai DW diattas +2.
diterima.
10 
 

Sedangkan Dana Perimbangan sebesar 0,967, angka-angka tersebut


hasil t sebesar -9,207 yang menunjukan berarti PAD dan Dana Perimbangan
bahwa secara parsial Dana memberikan pengaruh terhadap Kinerja
Perimbangan berpengaruh negatif Keuangan sebesar 96,7% dan sisanya
terhadap Kinerja Keuangan Pemerintah sebesar 3,3% dipengaruhi oleh variabel
Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) lain yang tidak dihitung dalam
tahun 2007-2013. Nilai signifikasi penelitian ini. Penelitian ini
0,000 yang berada di bawah 0,05 (0,000 menunjukan bahwa angka determinasi
< 0,05) menunjukkan bahwa H3 mendekati angka 1, maka menunjukkan
diterima. variable penjelas yang kita miliki
semakin baik dalam menjelaskan
3. Model Persamaan Regresi variasi dari variabel lain.
Berdasarkan tabel 2 diatas maka
persamaan regresi yang dapat
digunakan untuk memprediksi kinerja
keuangan Pemerintah Kabupaten/Kota Pembahasan Hipotesis
di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) 1. Pengaruh Pendapatan Asli Daerah
adalah sebagai berikut: dan Dana Perimbangan terhadap
Y= 0,219 + 0,000001619PAD– Kinerja Keuangan Pemerintah
0,0000003607DP + e Daerah.
Model persamaan regesi berganda Hipotesis pertama menunjukan
diatas menunjukan: bahwa secara simultan seluruh variabel
1. Y = Nilai konstanta sebesar 0,219 , independen PAD dan Dana
artinya apabila tidak ada variabel Perimbangan berpengaruh secara
independen , maka kinerja signifikan terhadap variabel Kinerja
keuangan sebesar 0,219. Keuangan, Dengan demikian model
2. B1 sebesar 0,000001619 regresi ini dapat menjelaskan PAD dan
menunjukan bahwa setiap kenaikan Dana Perimbangan secara bersama-
Pendapatan Asli Daerah sebesar 1% sama berpengaruh signifikan terhadap
akan diikuti kenaikan kinerja Kinerja Keuangan Pemerintah Daerah
sebesar 0,000001619 dengan asumsi di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY)
variabel lain tetap. periode 2007-2013.
3. B2 sebesar -0,0000003607 Hasil penelitian ini sama dengan
menunjukan bahwa setiap kenaikan hasil penelitian Julitawati (2012) yang
Dana Perimbangan sebesar 1% akan membuktikan bahwa Pendapatan Asli
diikuti penurunan kerja sebesar daerah (PAD) dan Dana Perimbangan
0,0000003607 dengan asumsi secara simultan berpengaruh signifikan
variabel lain tetap. terhadap Kinerja Keuangan Pemerintah
Kabupaten/Kota. Hasil ini memberikan
4. Koefisien Determinasi indikasi kuat bahwa penelitian
Adjusted R square digunakan Pendapatan Asli Daerah dan Dana
untuk mengukur pengaruh jika dalam Perimbangan akan sangat berpengaruh
regresi menggunakan dua variabel atau terhadap Kinerja Keuangan.
lebih (Priyatno, 2014). Tabel 2Adjusted
R square atau koefisien korelasi sebesar 2. Pengaruh Pendapatan Asli Daerah
0,967. Artinya terdapat pengaruh yang (PAD) terhadap Kinerja Keuangan
kuat antara PAD dan Dana Pemerintah Daerah
Perimbangan terhadap Kinerja Hipotesis kedua menunjukan
Keuangan, dan koefisien determinasi bahwa Pendapatan Asli Daerah
11 
 

berpengaruh positif terhadap kinerja negatif terhadap Kinerja Keuangan


keuangan, artinya semakin besar pemerintah kabupaten/kota.Penelitian
Pendapatan Asli Daerah (PAD), ini sesuai dengan penelitian Rukmana
semakin baik kinerja keuangan daerah (2013) yang menyebutkan bahwa Dana
kabupaten/kota DIY sesuai dengan Perimbangan secara parsial
prinsip-prinsip otonomi daerah. Hasil berpengaruh negatif terhadap Kinerja
penelitian ini sama dengan hasil Keuangan pemerintah Kabupaten/Kota
penelitian Suprianto (2013), yang di Provinsi Kepulauan Riau.
menemukan bahwa secara parsial Dana Perimbangan yang
Pendapatan Asli Daerah (PAD) meliputi Dana Bagi Hasil Pajak dan
berpengaruh positif terhadap Kinerja Bukan Pajak serta DAU dan DAK
Keuangan. Dengan pemahaman bahwa merupakan dana transfer dari
kinerja keuangan menunjukan pemerintah pusat kepada pemerintah
kemampuan kemandirian keuangan daerah dengan tujuan untuk membiayai
pemerintah daerah dalam membiayai kelebihan belanja daerah. Apabila
sendiri kegiatan pemerintahannya dan realisasi belanja daerah lebih tinggi dari
semakin bertambahnya Pendapatan Asli pada pendapatan daerah maka akan
Daerah tiap tahunnya di Daerah terjadi defisit. Oleh karena itu untuk
Istimewa Yogyakarta (DIY). menutup kekurangan belanja daerah
Pendapatan Asli Daerah dapat maka pemerintah pusat akan
diartikan sebagai pendapatan yang mentransfer dana dalam bentuk Dana
bersumber dari pungutan-pungutan Perimbangan kepada Pemerintah
yang dilaksanakan oleh daerah Daerah. Semakin besar transfer Dana
berdasarkan peraturan-peraturan yang Perimbangan yang diterima dari
berlaku yang dapat dikenakan kepada pemerintah pusat maka akan semakin
setiap orang atau badan usaha baik kuat pemerintah daerah bergantung
milik pemerintah maupun swasta kepada pemerintah pusat guna
karena perolehan jasa yang diberikan memenuhi kebutuhan daerahnya.
oleh pemerintah tersebut. Oleh sebab Sehingga akan membuat kinerja
itu daerah dapat melaksanakan keuangan pemerintah semakin
pungutan dalam bentuk penerimaan menurun.
pajak, retribusi, dan penerimaan lainnya
yang sah yang diatur dalam undang-
undang. Peningkatan Pendapatan Asli
Daerah(PAD) akan mengakibatkan KESIMPULAN
peningkatan kinerja keuangan
pemerintah. Hal ini dapat terjadi pada Berdasarkan hasil penelitian dan
Kabupaten/Kota di Daerah Istimewa pembahasan mengenai pengaruh
Yogyakarta untuk menekankan hasil Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan Dana
PAD yang berasal dari berbagai sumber Perimbangan terhadap Kinerja Keuangan
yang dikelola oleh pemerintah daerah Pemerintah Daerah di DIY, dapat
dalam bentuk penerimaan pajak, disimpulkan bahwa:
retribusi, dan penerimaan lainnya yang 1. Pendapatan Asli Daerah dan Dana
sah yang diatur dalam Undang-Undang. Perimbangan berpengaruh signifikan
terhadap Kinerja Keuangan Pemerintah
3. Pengaruh Dana Perimbangan Daerah Kabupaten/Kota di Daerah
terhadap Kinerja Keuangan Istimewa Yogyakarta (DIY) pada tahun
Pemerintah Daerah 2007-2013.
Hipotesis ketiga menunjukkan
bahwa Dana Perimbangan berpengaruh
12 
 

2. Pendapatan Asli Daerah (PAD) Dian, N. 2009. Pengaruh Pendapatan Asli


berpengaruh positif terhadap Kinerja Daerah (PAD) Terhadap Kinerja
Keuangan Pemerintah Daerah Keuangan pada Pemerintah
Kabupaten dan Kota di Daerah Kabupaten dan kota di Provinsi
Istimewa Yogyakarta (DIY) pada tahun Sumatra Utara.Skripsi, Universitas
2007-2013. Sumatra Utara, Medan.
3. Dana Perimbanganberpengaruh negatif (Online),http://repository.usu.ac.id.
terhadap Kinerja Keuangan Pemerintah (diakses tanggal 4 Desember 2010).
Daerah Kabupaten dan Kota di Daerah
Istimewa Yogyakarta (DIY) pada tahun Bisma, I. Dan Susanto, H. 2010.“Evaluasi
2007-2013. Kinerja Keuangan Daerah
Mengingat penelitian ini memiliki Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara
kelemahan dan keterbatasan, seperti: Barat”.GaneC Swara Edisi Khusus.
Peneliti hanya mengambil 2 variabel Universitas Mataram, 1 (1): 75-86.
independen yaitu Pendapatan Asli Daerah
(PAD) dan Dana Perimbangan, Periode Halim, A. 2007. Akuntansi Sektor Publik
yang di pakai dalam penelitian ini hanya Keuangan Daerah. Edisi Ketiga.
pada tahun 2007 sampai dengan tahun Penerbit Salemba Empat. Jakarta.
2013.
Saran yang didapat dalam penelitian Halim, dan Iqbal. 2012. Pengelolaan
ini adalah melihat variabel yang digunakan Keuangan Daerah. Yogyakarta:
dalam penelitian ini hanya menggunakan 2 UUPP STIM YKPN.
variabel independen, maka diharapkan
Hamara, Dwipayana Krisna. 2010.
dalam penelitian selanjutnya untuk
“Pengaruh Dana Perimbangan Dan
menambah variabel lainnya, Untuk
Pendapatan Asli Daerah (PAD)
mengukur kinerja keuangan pemerintah
Terhadap Kinerja Keuangan
daerah dapat menggunakan pengukuran
Pemerintah Kota Tasikmalaya”.
lain seperti Rasio Tingkat Ketergantungan
Jurnal Akuntansi Fakultas Ekonomi
Keuangan Daerah, Rasio Tingkat
Universitas Siliwangi, 1(1): 1-12.
Desentralisasi Fiskal, Rasio Evektifitas,
Rasio Efisiensi, dan Rasio Indeks Hamzah, A. 2008. “Analisa Kinerja
Kemampuan Rutin, Penelitian ini hanya Keuangan terhadap Pertumbuhan
menggunakan sampel pada pemerintah Ekonomi, Pengangguran, dan
daerah kabupaten/kota di Daerah Istimewa Kemiskinan: Pendekatan Analisis
Yogyakarta (DIY), maka saran untuk Jalur (Studi Pada 29 Kabupaten dan
penelitian berikutnya tidak hanya meneliti 9 Kota di Provinsi Jawa Timur
kabupaten/kota DIY saja namun dapat Periode 2001-2006)”. Jurnal
meneliti atau menambah kabupaten/kota Akuntansi. Universitas Trunojoyo
yang lain. Madura.

Isdijoso, B. 2002. “Analisis Kebijakan


DAFTAR PUSTAKA Fiskal Pada Era Otonomi Daerah
(Studi Kasus: Sektor Pendidikan di
Kota Surakarta)”. Kajian Ekonomi
Dan Keuangan. Vol. 6 No. 1.
Bastian, I. 2012. Akuntansi Sektor Publik
Suatu Pengantar. Jakarta: Erlangga. Julitawati, E., Darwanis, dan Jalaludin.
2012. “Pengaruh Pendapatan Asli
Daerah (PAD) dan Dana
13 
 

Perimbangan Terhadap Kinerja Undang-undang Republik Indonesia No.


Keuangan Pemerintah 105 Th. 2000 tentang Pengelolaan
Kabupaten/Kota Di Provinsi dan Pertanggungjawaban
Aceh”.Jurnal Akuntansi Keuangan Daerah. 2000. Jakarta.
Pascasarjana Universitas Syah
Kuala. Banda Aceh, 1(1): 15-29. Undang-undang Republik Indonesia No. 17
Th. 2003 tentang Keuangan
Mardiasmo. 2010.Otonomi dan Manajemen Negara.2003. Jakarta.
Keuangan Daerah. Yogyakarta:
Andi Offset. Undang-undang Republik Indonesia No. 32
Th. 2004 tentang Pemerintahan
Priyatno, D. 2012. Cara Kilat Belajar Daerah Departemen Dalam Negeri
Analisis Data Dengan SPSS 20. Republik Indonesia. 2004. Jakarta.
Yogyakarta: Andi Offset.
Undang-undang Republik Indonesia No. 33
________ . 2014. Pengolah Data Th. 2004 tentang Perimbangan
Terpraktis SPSS 22. Yogyakarta: Andi Keuangan antara Pemerintah Pusat
Offset. dengan Pemerintah Daerah.2004.
Jakarta.
Rukmana, Vidi Wan. 2013.“Pengaruh
Pajak Daerah, Retribusi Daerah, Undang-undang Republik IndonesiaNo.
dan Dana Perimbangan Terhadap 32Th. 2008 tentang Tujuan Dana
Kinerja Pemerintah Provinsi Perimbangan. 2008. Jakarta.
Kepulauan Riau”.Jurnal Akuntansi
Fakultas Ekonomi. Universitas Wenny, Cherrya Dhia. 2012. “Analisis
Maritim Raja Ali Haji Tanjung Pengaruh pendapatan asli Daerah
pinang, 1(1): 1-15. (PAD) Terhadap Kinerja Keuangan
Pada Pemerintah Kabupaten dan
Sugiyono. 2012. Statistika Untuk Kota “. Forum Bisnis Dan
Penelitian. Bandung: Alfabeta. Kewirausahaan Jurnal Ilmiah STIE
MDP, 1(1): 39-51.
Suprianto. 2013. “Pengaruh Pendapatan
Asli Daerah (PAD) terhadap Yuwono, S.dkk. 2005, Pengantar Sektor
Kinerja Keuangan Pada Pemerintah Publik. Surabaya: Bayumedia Publising.
Provinsi Gorontalo”. Jurnal
Akuntansi Fakultas Ekonomi Dan www.djpk.depkeu.co.id
Bisnis. Universitas Gorontalo.
www.bpk.co.id
Tap MPRNo. XV Tahun 1998 tentang
Penyelenggaraan Otonomi Daerah.
1998. Jakarta.

Undang-undang Republik Indonesia No. 22


Th. 1999 tentang Pemerintah
Daerah.1999. Jakarta.

Undang-undang Republik Indonesia No. 25


Th. 1999 tentang Perimbangan
Keuangan antara Pemerintah Pusat
dan Daerah. 1999.Jakarta.

Você também pode gostar