MASJID BAITURRAHMAN SEBAGAI PUSAT KEGIATAN ISLAM DI OLEAN

Ringkasan
Pusat Kegiatan Islam
Indonesia adalah negara yang mayoritas penduduknya memeluk agama islam. Oleh
karena itu, di Indonesia banyak sekali ditemukan masjid-masjid yang oleh umat islam
dijadikan tempat ibadahnya. Bahkan dalam suatu desa memiliki masjid yang lebih dari satu,
contohnya di desa Olean banyak sekali masjid-masjid yang didirikan di desa tersebut.
Masjid-masjid tersebut terdiri dari masjid kecil atau yang biasa disebut oleh masyarakat
sebagai mushollah dan masjid besar. Masjid besar tersebut biasanya digunakan sebagai
masjid pusat untuk melakukan kegiatan-kegiatan islam.
Pemilihan masjid Baturrahman yang berada di desa Olean, kecamatan Situbondo,
kabupaten Situbondo karena masjid ini menarik untuk diteliti dan ditelusuri baik dari segi
kegiatan-kegitan yang dilaksanakan maupun pengaruhnya pada masyarakat di sekitar masjid
tersebut. Selain itu ada beberapa hal yang mendorong pemilihan masjid Baiturrahman untuk
meneliti tentang masjid ini bahwasanya masjid ini adalah masjid yang masih perlu
dikembangkan , sehingga patut kita kembangkan agar jama’ahnya semakin lama semakin
bertambah. Dan nantinya dapat menarik perhatian umat islam untuk tetap melaksanakan
kewajibannya sebagai umat islam.
Tujuan dari pemilihan masjid Baiturrahman untuk diteliti dan ditelusuri adalah untuk
mengetahui beberapa hal mengenai masjid Baiturrahman diantaranya tentang sejarah
berdirinya, keadaan sarana dan prasarana yang tersedia, kondisi lingkungan sekitar masjid,
kegiatan-kegiatan rutin yang dilaksanakan, serta keaktifan masjid Baiturrahman dalam
memperingati hari-hari besar dalam islam.
Selain itu, terdapat beberapa manfaat dari penulisan artikel ini adalah untuk
memperluas wawasan kita mengenai masjid Baiturrahman baik sejarah berdirinya, sarana dan
prasarana, kondisi lingkungan, serta kegiatan-kegiatan rutin dan menambah khazanah
pengetahuan tentang peranan masayarakat dalam seiap kegiatan yang dilakukan masjid.
Selain itu, juga untuk mengetahui kegiatan yang unik dan berbeda atau bahkan tidak diadakan
di masjid-masjid lainya di desa Olean.
Sejarah Berdirinya Masjid Baiturrahman
Masjid Baiturrahman berdiri sekitar tahun 1940-an. Tanah tempat berdirinya masjid
tersebut adalah tanah wakaf dari Raden Abdurrahman atau yang biasa dipanggil dengan
sebutan Mbah Cong. Tanah wakaf tersebut seluas 2 hektar. Masjid tersebut dinamakan
“Baiturrahman” karena kesepakatan bersama dari para pengurus masjid dan juga diambil dari
nama pewakaf. Dalam bahasa arab “Bait ( ‫ ”) البيت‬yang artinya rumah dan “Abdurrahman”
sendiri berasal dari nama pewakaf. Jadi, nama Baiturrahman mempunyai arti Rumah
Abdurrahman. Dalam perkembangannya, masjid ini direhabilitasi pada tahun 1998 dengan
dana yang diperoleh dari para donatur dan sumbangan para warga.
Keadaan Sarana dan Prasarana yang Tersedia di Masjid Baiturrahman
Sebelum membahas mengenai keadaan sarana dan prasarana yang tersedia di masjid
Baiturrahman, akan dijelaskan mengenai bagaimana sarana dan prasarana tersedia di masjid
tersebut. Sarana dan prasana yang tersedia di masjid Baiturrahman berasal dari sumbangan
warga, para donatur, kotak amal, sarwah akbar, sewa karpet dan sound system. Sewa karpet
dan sound system biasanya ketika ada warga sekitar masjid yang mengadakan perayaan atau
acara. Harga sewa karpet dan sound system tersebut adalah Rp.80.000/set. Masjid ini
memiliki 3 set karpet dan sound system.
Dalam perawatan sarana dan prasarananya, Remaja Masjid (REMAS) dan pengurus
masjid membagi tugas. Contohnya seperti Remaja Masjid mengurus masalah sound system
dan peralatan hadrah. Sedangkan pengurus masjid mengurus masalah kebersihan masjid
beserta karpetnya. Dengan perawatan ini, dapat dipastikan sarana dan prasarana dalam
keadaan yang baik.
Kondisi Lingkungan Masjid Baiturrahman
Masjid Baiturrahman berada di daerah yang cukup strategis, karena berada disamping
pertigaan jalan. Sehingga para pengemudi yang berlalu-lalang dari arah berbeda-beda bisa
mengetahui keberadaan dan bisa melaksanakan sholat di masjid ini.
Dari segi kebersihan, dalam sehari-hari masjid ini dirawat oleh seorang tukang kebun
bernama pak. Hasbun merawat masjid ini sudah bertahun-tahun. Karena jasanya telah
merawat masjid dengan baik, sehingga masjid selalu berada dalam kondisi yang bersih dan
nyaman untuk melaksanakan ibadah didalamnya, Pihak masjid memberikan pakHasbun gaji
sebesar 500.000/bulan. Selain itu, jika ada acara yang dilaksanakan di masjid, Remas dan
pengurus masjid juga membantu untuk membersihkan masjid. Dengan ini, masjid akan selalu
terlihat bersih dan masyarakat nyaman untuk melaksanakan ibadah didalamnya.
Kegiatan Rutin yang Dilaksanakan di Masjid Baiturrahman
Perayaan Hari Besar Islam di Masjid Baiturrahman
Kesimpulan
Dari pembahasan tentang sejarah, sarana dan prasarana, kondisi lingkungan, kegiatan
rutin baik dalam sepekan, perbulan, maupun pada bulan Ramadhan, serta kegiatan yang
dilaksanakan dalam melaksanakan PHBI (Peringatan Hari Besar Islam), maka dapat diambil
kesimpulan bahwa masjid Baiturrahman sama seperti sebagian besar masjid yang ada di
Indonesia baik dari sejarahnya, awal mula, keadaan, dan perawatan sarana dan prasarana,
kondisi lingkungannya, serta kegiatan PHBI yang diadakan.
Namun dalam kegiatan rutin yang diadakan dalam sepekan, masjid ini bisa dikatakan
sebagai masjid yang aktif karena hampir setiap hari masjid ini mengadakan kegiatan-kegiatan
yang melibatkan semua warga yang berada di sekitar maupun yang berada jauh dari masjid
tersebut. Tetapi masjid ini memiliki kegiatan yang unik yang jarang diadakan di masjid yang
lain yaitu kegiatan sunatan massal. Memang sudah banyak yang mengadakan sunatan massal,
tapi kegiatan tersebut tidak diadakan oleh masjid tetapi sebagian besar diadakan oleh Dinas
Kesehatan, PUSKESMAS setempat, atau instansi lain. Maka dapat dikatakan kegiatan yang
diadakan di masjid Baiturrahman tergolong aktif dan unik.
Daftar Pustaka
https://almanhaj.or.id/2524-pengertian-masjid.html
http://www.balimuslim.com/tentang-masjid
https://abuabdurrohmanmanado.org/tag/pengertian-masjid/
https://id.wikipedia.org/wiki/Masjid