Você está na página 1de 42

LAPORAN AKHIR PRAKTIK D-III KEBIDANAN

ASUHAN KEHAMILAN TRIMESTER II

IBU “FW” USIA 27 TAHUN DENGAN KELUHAN MUAL DAN


MUNTAH DI PUSKESMAS 1 DENPASAR SELATAN

Oleh :
KELOMPOK I

1. NI MADE DWI ARI MURTINI (P07124017 001)


2. NI KADEK SRI APSARI DEWI (P07124017 009)
3. NI MADE AYU DWI PERTIWI (P07124017 017)
4. NYOMAN NENY OKA RASTINI (P07124017 025)
5. LUH PANDETIA SARI PERTIWI (P07124017 033)

KEMENTERIAN KESEHATAN RI
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES DENPASAR
JURUSAN KEBIDANAN PRODI D-III KEBIDANAN
2018
LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN AKHIR D-III KEBIDANAN SEMESTER II

ASUHAN KEHAMILAN TRIMESTER II

IBU “FW” USIA 27 TAHUN G2P1A0 UK 13 - 14 MINGGU

DI PUSKESMAS 1 DENPASAR SELATAN

OLEH

KELOMPOK I
Telah di sahkan,

Mengetahui,

Pembimbing Institusi Pembimbing Lahan Praktik

Kelompok Praktik DIII Kebidanan Di Puskesmas 1 Denpasar Selatan

(Made Widhi Gunapria Darmapatni, S.ST, M.Keb) (Luh Ayu Koriawati, A.md.Keb)
NIP : 198211282006042002 NIP : 197603312010012006

Menyetujui,
Kaprodi DIII Kebidanan

Made Widhi Gunapria Darmapatni, S.ST, M.Keb


NIP : 198211282006042002
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas
berkat dan rahmat-Nya laporan akhir praktik D-III Kebidanan yang berjudul “Asuhan
Kehamilan Trimester II Ibu “FW” Usia 27 Tahun Dengan Keluhan Mual dan
Muntah di Puskesmas 1 Denpasar Selatan” ini dapat diselesaikan tepat pada
waktunya.

Di dalam penyusunan laporan akhir praktik ini, kami merasa bahwa banyak
hambatan yang kami hadapi. Namun, berkat bimbingan dan dukungan dari berbagai
pihak, hambatan-hambatan tersebut dapat kami atasi sedikit demi sedikit. Untuk itu,
penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Ni Gusti Kompiang Sriasih, SST.,M.Kes, sebagai Ketua Jurusan Kebidanan
Poltekkes Kemenkes Denpasar
2. Made Widhi Gunapria D., SST., M.Keb, sebagai Ketua Program Studi D-III
Kebidanan
3. Made Widhi Gunapria D., SST., M.Keb sebagai dosen pembimbing dalam
praktik asuhan kebidanan kehamilan
4. Luh Ayu Koriawati, A.Md. Keb, selaku pembimbing lapangan di tempat
praktik
Di samping itu, kami menyadari laporan akhir praktik ini masih jauh dari
sebuah kesempurnaan. Hal ini dapat diibaratkan “tak ada gading yang tak retak”.
Oleh sebab itu, penulis mohon maaf apabila ada kesalahan-kesalahan di dalam
penulisan laporan akhir praktik ini. Demikian pula halnya penulis juga mengharapkan
kritik dan saran yang bersifat konstruktif demi penyempurnaan laporan akhir praktik
ini.

Denpasar, 23 Mei 2018

Kelompok 1

i
DAFTAR ISI

JUDUL
LEMBAR PENGESAHAN
KATA PENGANTAR ........................................................................................ i
DAFTAR ISI ..................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .............................................................................. 2
C. Tujuan ................................................................................................ 2
D. Manfaat ............................................................................................. 2

BAB II KAJIAN TEORI


A. Definisi Kehamilan Trimester II. .......................................................... 3
B. Mual Muntah Pada Kehamilan Trimester II ......................................... 4
C. Konsep Alur Pelayanan Antenatal Terpadu ........................................ 7
D. Kerangka Konsep Antenatal ............................................................... 8
E. Konsep Dasar Asuhan Kebidanan Menurut Varney ……………….......11
BAB III TINJAUAN KASUS
A. Pengumpulan data dengan management varney ................................ 15
B. Pengumpulan data berdasarkan SOAP ................................................ 24

BAB IV PEMBAHASAN
A. Data Subjektif .................................................................................... 24
B. Data Objektif ....................................................................................... 28
C. Analisis ............................................................................................... 30
D. Penatalaksaan .................................................................................... 30
BAB V PENUTUP
A. Simpulan .............................................................................................. 36
B. Saran ................................................................................................... 36
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................37

ii
iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kehamilan merupakan suatu proses yang alamiah dan fisiologis. Setiap
wanita memiliki organ reproduksi sehat, yang telah mengalami menstruasi, dan
melakukan hubungan seksual dengan seorang pria yang organ reproduksinya
sehat sangat besar kemungkinanya akan mengalami kehamilan. Selama
pertumbuhan dan perkembangan kehamilan dari bulan kebulan diperlukan
kemampuan seorang ibu hamil untuk beradaptasi dengan perubahan–perubahan
yang terjadi pada fisik dan mental. Perubahan ini terjadi akibat adanya
ketidakseimbangan hormone progrsteron dan hormone estrogen, yakni hormone
kewanitaan yang ada di dalam tubuh ibu sejak terjadinya kehamilan .
Pada kehamilan trimester ke dua USG baru bisa memperlihatkan bentuk
janin di dalam kandungan pada umur tiga bulan namun itu baru gambaran kasar
janin. Janin akan mulai bergerak yaitu pada bulan keempat,tepat sekitar minggu
ke tiga belas. Perkembangan janin dengan cepat pada saat usia janin menginjak
umur tiga bulan. Perkembangan bagian tangan dan kaki mulai diikuti dengan
tumbuhnya kuku serta rambut halus. Begitu pula dengan panca indera yang
lainnya seperti mata, hidung, telinga ataupun mulut. Sementara itu pada umur
empat bulan baru mencapai 45 gram tapi akan meningkat drastis setelah bulan
keempat yaitu sampai 160 gram.
Mual muntah yang dialami ibu hamil ( morning sickness ) salah satunya
terjadi karena adanya perubahan hormon kehamilan yang bisa kapan saja
terjadi, dimana saja dan keadaan apapun sehingga untuk para ibu hamil akan
merasa terganggu dengan aktifitas kesehariannya. Ibu hamil yang mengalami
morning sickness biasanya akan mengalaminya di trimester I namun ada pula
ibu hamil yang merasakan gejala mual muntah hingga trimester II.

1
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas,dapat dirumuskan masalah yaitu:
1. Bagaimana asuhan kebidanan pada ibu hamil trimester kedua
2. Bagaiman tindakan asuhan kebidanan pada ibu hamil trimester kedua
3. Bagaimana penatalaksanaan ibu hamil dengan mual – muntah
C. Tujuan
1. Tujuan umum
Mempu memberikan asuhan kebidanan pada ibu hamil trimester kedua
2. Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui pengertian kehamilan pada trimester kedua
b. Untuk mengetahui tanda- tanda bahaya kehamilan trimester kedua
c. Untuk mengetahui tanda- tanda kehamilan
d. Untuk mengetahui penatalaksanaan mual – muntah pada ibu hamil
trimester kedua
D. Manfaat
a. Bagi Responden
Manfaat penulisan makalah ini bagi responden adalah diharapkan dapat
meningkatkan pengetahuan tentang asuhan pada ibu hamil trimester
kedua.
b. Bagi Pendidikan
Dapat memperkaya ilmu pengetahuan pembaca,khususnya mahasiswa
tentang asuhan pada kehamilan trimester kedua
c. Bagi Pelayanan Kesehatan
Sebagai bahan pertimbangan dan evaluasi bagi bidan atau instansi
kesehatan lainnya dalam memberikan konseling pada ibu hamil trimester
kedua.

2
BAB II
KAJIAN TEORI

A. Pengertian Kehamilan Trimester II

Kehamilan trimester kedua adalah masa kehamilan sejak minggu ke 13


sampai dengan minggu ke 28. Pada trimester kedua sudah dilakukan
pemeriksaan USG yang memperlihatkan bentuk bayi dalam kandungan pada usia
tiga bulan namun itu baru gambaran kasar bayi. Memasuki bulan
keempat,perkembangan janin akan memasuki trimester kedua. Janin akan mulai
bergerak pada bulan keempat, tepat pada minggu ketiga belas. Hal ini terjadi
karena hormone pada bayi mulai aktif sehingga mereka sudah mulai bisa
bereaksi dengan situasi didalam kandungan .
Perkembangan terjadi dengan cepat pada saaat usia janin menginjak
umur tiga bulan. Perkembangan bagian tangan dan kaki mulai diikuti dengan
tumbuhnya kuku serta rambut–rambut halus. Rambut halus ini akan semakin
menebal pada usia empat bulan, yang akan menyempurnakan bentuk alis, bulu
mata serta rambut. Kulit juga akan berkembang pada periode ini, dimulai dengan
kulit yang sangat tipis.
Begitu pula dengan panca indera yang lainnya seperti mata, hidung,
telinga ataupun mulut.Sehingga pada bulan keempat, wajah mulai terbentuk pada
janin. Pada umur tiga bulan, bayi akan seukuran empat inci dan bertambah satu
inci pada bulan berikutnya.
Sementara untuk berat pada umur empat bulan baru mencapai 45 gram
tapi akan meningkat drastis setelah bulan keempat mencapai 160 gram. Dan
pada usia kehamilan lima bulan, maka ibu dapat merasakan tendangan lembut
pada perut. Penyebabnya yaitu hormon yang mulai aktif sehingga memicu
aktivitas bayi. Tanda Kehamilan :

1. Tanda tidak pasti kehamilan trimester kedua


a. Perut membesar.
b. uterus membesar, sesuai dengan usia kehamilan.

3
c. Tanda Chadwick, mukosa vagina berwarna kebiruan karena
hipervaskularisasi hormone estrogen.
d. Discharge, lebih banyak dirasakan wanita hamil. Ini pengaruh hormone
estrogen dan progesteron.
e. Tanda Goodell, portio teraba melunak.
f. Tanda Hegar, isthmus uteri teraba lebih panjang dan lunak.
g. Tanda Piscaseck, pembesaran dan pelunakan pada tempat implantasi.
Biasannya ditemukan saat umur 10 minggu.
h. Teraba ballotement (tanda ada benda mengapung/ melayang dalam
cairan), pada usia kehamilan 16-20 minggu.
i. Kontraksi Braxton Hicks, kontraksiuterus (perut terasa kencang) tetapi
tidak disertai rasa nyeri.
j. Reaksi kehamilan positif.
2. Tanda pasti kehamilan trimester kedua
a. Terdengar denyut jantungjanin secara auskultasi dapat didengar
dengan stetoscop monoculer laenec, doppler, alat kardiotograf dan
dilihat pada USG.
b. Terlihat tulang-tulang janin pada foto rontgen. Namun rontgen sudah
tidak disarankan.
c. Pada pemeriksaan USG dilihat gambaran janin

B. Mual – Muntah pada Kehamilan Trimester Kedua


Mual muntah yang dialami ibu hamil (Morning sickness) adalah merupakan
masalah dan keluhan ibu hamil dan juga yang sering dialami oleh sejumlah ibu
hamil di masa-masa awal kehamilan. Akan tetapi, masalah ini akan segera
menghilang dengan sendirinya setelah usia kehamilan mencapai empat bulan.
Beberapa kasus juga ada yang sampai mual dan muntah ibu hamil di pagi hari ini
pada trimester ke 3 kehamilan.
a. Penyebab Mual Muntah
Ada beberapa hal yang bisa menyebabkan seorang ibu hamil mengalami
tanda gejala mual muntah di pagi hari berdasarkan pada medis dan
kesehatan.Morning sickness terjadi karena adanya perubahan hormon
kehamilan yang bisa kapan saja terjadi, dimana saja dan dalam keadaan

4
apapun sehingga untuk para ibu hamil akan merasa terganggu dengan
aktivitas kesehariannya. Seperti informasi yang dikutip dari wikipedia bahwa
Emesis Gravidarum atau nama lainnya nausea gravidarum (NVP), atau lebih
dikenal dengan istilah morning sickness adalah gejala mual - biasanya disertai
muntah - yang pada umumnya terjadi pada awal kehamilan, biasanya pada
trimester pertama kehamilan. Kondisi ini umumnya dialami oleh lebih dari
separuh wanita hamil yang disebabkan karena meningkatnya kadar hormon
estrogen. Dalam beberapa kasus, gejala yang sama pula dialami oleh para
wanita yang menggunakan kontrasepsi hormonal, atau menjalani bentuk-
bentuk terapi hormonal tertentu. Gejala ini biasanya timbul di pagi hari dengan
frekuensi yang akan menurun setiap harinya sering dengan bertambahnya
usia kehamilan. Faktor-Faktor yang bisa menimbulkan terjadinya mual muntah
ibu hamil antara lain adalah sebagai berikut :
1. Peningkatan Hormon Progesterone. Dengan meningkatnya tingkat hormon
progesterone ini, terjadi pergerakan dari usus kecil para ibu hamil,
kerongkongan dan perut yang mana hal ini akan bisa menyebabkan rasa
mual.
2. Peningkatan Hormon Chorionic Gonadotropin yang terjadi pada manusia
salah satunya bisa dan dapat mengakibatkan rasa mual dan muntah dalam
tahap awal kehamilan yang dirasakan oleh para ibu hamil.
3. Kekurangan vitamin B6 dapat mengakibatkan morning sickness dan yang
lebih berat lagi, hyperemesis gravidarum yang dapat mengakibatkan
perawatan rumah sakit untuk melawan dehidrasi.
4. Meningkatnya Sensitivitas Pada Bau. Para dokter berpendapat bahwa
peningkatan hormon Esterogen bisa memicu sensitivitas pada hidung ibu
hamil. Meski begitu masih belum diketahui benar apakah hormone estrogen
benar-benar berpengaruh terhadap hal ini.
5. Stres. Beberapa ahli juga menilai bahwa respon rasa mual dan muntah-
muntah yang dialami ibu hamil tersebut merupakan respon negatif akibat
rasa stress yang dialami. Sekali lagi, belum ada bukti konkrit terkait hal ini.
Meski begitu, rasa mual dan muntah yang dialami juga menyebabkan ibu
hamil semakin merasakan stress.

5
Bagi kebanyakan wanita hamil, morning sickness dan mual dapat
bertahan lebih lama, bahkan hampir selama sembilan bulan kehamilan. Mual
juga dapat disertai dengan muntah yang dapat menyebabkan dehidrasi yang
dapat membahayakan ibu dan janin. Sekitar 1,5% - 2% ibu hamil bisa
mengalami mual dan muntah secara berlebihan, yang disebut dengan
hiperemesis gravidarum. Jika sudah demikian, biasanya ibu sampai tidak bisa
makan dan minum sama sekali, kekurangan cairan, gangguan elektrolit, lemah
dan tidak bertenaga, hingga mengganggu aktivitas sehari-hari.Dan hal ini
tentunya akan bisa membahayakan kesehatan janin di dalam kandungan bisa
tidak segera diatasi dengan baik. Namun pada umumnya tanda gejala morning
sickness akan mereda dengan sendirinya sebagai respon dari kadar hormon
kehamilan yang menurun setelah trimester kedua. Gejala morning sickness
seringkali muncul sebagai reaksi untuk bau makanan atau bau tertentu,
gangguannya berupa rasa mual , dan muntah setiap hari. Gejala mual-mual
yang diikuti muntah ini bisa terjadi tidak sama pada setiap ibu hamil. Ada yang
terjadi di minggu keempat kehamilan, minggu keenam, bahkan ada pula yang
mengalaminya di minggu kedelapan. Mayoritas ibu hamil mengalami morning
sickness ini ketika usia kehamilannya lebih dari 6 minggu. Ibu hamil yang
mengalami morning sickness biasanya akan mengalaminya di trimester I, lalu
mereda seiring usia kehamilannya bertambah, yakni di akhir trimester I.
Meskipun begitu, ada pula ibu hamil yang merasakan gejala mual dan muntah
hingga trimester II kehamilan. Sebaliknya, ada pula yang tidak merasakan
mual dan muntah sama sekali selama periode kehamilannya.
b. Cara Mengatasi Mual Muntah Ibu Hamil
1. Makanlah dalam porsi kecil tetapi lebih sering daripada sebelum hamil.
Makan dalam porsi besar hanya akan menyebabkan perut menjadi
terlalu penuh dan hal ini akan bisa memicu terjadinya mual.
2. Konsumsi diet sehat dan seimbang yang menyediakan semua nutrisi dan
energi yang dibutuhkan oleh tubuh. Karena memang Kebutuhan Gizi
Nutrisi Ibu Hamil penting sekali untuk menjaga kesehatan ibu hamil dan
janin yang berada di dalam kandungan.
3. Menyediakan makanan ringan. Dalam hal ini kue akan bagus untuk
menghindari perut kosong ibu hamil, terutama pada malam hari.

6
4. Morning sickness umumnya akan diikuti dengan adanya penurunan
nafsu makan. Untuk mempertahankan tingkat gizi dan asupan energi,
para ibu hamil disarankan memilih makanan yang paling menggugah
selera makan selama makanan tersebut tidak mengganggu kesehatan
ibu hamil dan janin.
5. Minum lebih banyak air putih yang hal ini bermanfaat untuk mengimbangi
dan mencegah terjadinya dehidras, terutama ketika frekuensi mual dan
muntah dirasa lebih sering terjadi.
6. Mengonsumsi makanan yang banyak mengandung asupan karbohidrat
dengan sayuran segar.
7. Jadwalkan waktu untuk tidur siang sebagai cara untuk mengembalikan
tingkat energi dan menghilangkan kelelahan.
8. Mengenakan pakaian yang longgar dan hindari pakaian yang ketat pada
ibu hamil. Karena dengan mengenakan pakaian yang ketat dapat
memperburuk daerah perut dengan mual.
9. Pastikan sirkulasi udara di dalam rumah tetap halus. Udara segar dan
bebas dari debu akan membuat pikiran ibu hamil menjadi lebih tenang.
10. Minimalkan stres ibu hamil, karena morning sickness lebih sering terjadi
pada wanita yang berada di bawah pengaruh banyak tekanan dan stres,
baik di tempat kerja atau di rumah. Karena memang bahaya dan
pengaruh stress pada ibu hamil terhadap kesehatan kehamilan dan janin
tidak bisa dianggap sepele.
11. Makan di tempat tidur untuk menghindari perut kosong dan menjaga gula
darah secara stabil .
C. Konsep Alur Pelayanan Antenatal Terpadu Di Puskesmas 1 Denpasar
Selatan
Jika

Ruang Diperlukan :
Pasien Pendaftaran - Pemeriksaan
KIA
LAB
- Rujukan
Antar Ruangan

7
Rujukan ke Ruang

Rumah Sakit Farmasi

Pasien

Pulang

D. Kerangka Konsep Antenatal Komprehensif dan Terpadu

Rujukan
Ibu hamil
penanganan gizi
dengan
dan tindak
masalah
lanjutnya
Perencanaan
Ibu Hamil persalinan aman
berisiko di fasilitas
kesehatan
Ibu Hamil Penanganan
dengan komplikasi dan
komplikasi rujukan
kebidanan
Persalinan
Ibu Hamil ANC Ibu Hamil Aman dan
Sehat Bersih

Ibu Hamil
Rujukan
dengan
penanganan
penyakit
penyakit tidak
tidak
menular dan tindak
menular

Ibu Hamil
Rujukan
dengan
penanganan
penyakit
penyakit menular
menular

Ibu Hamil Rujukan


dengan penanganan
gangguan ganggun jiwa dan
jiwa

Dalam melakukan pemeriksaan antenatal,tenaga kesehatan harus


memberikan pelayanan yang berkualitas sesuai standar terdiri dari:

8
1. Timbangan berat badan
Penimbangan berat badan pada satiap kali kunjungan antenatal dilakukan
untuk mendektesi adanya ganguan pertimbangan janin. penambahan berat
badan yang kurang dari 9 kilogram selama kehamilan atau kurang dari 11
kilogram setiap bulannya menunjukan adanya gangguan pertumbuhan janin.
2. Ukur lingkar lengan atas (lila)

Pengukuran lila hanya dilakukan pada kontak pertama untuk skiring ibu hamil
berisiko kurang energy kronis (KEK). Kurang energy kronis disini maksudnya
ibu hamil yang mengalami kekurangan gizi dan telah
berlangsung lama (beberapa bulan/tahun) dmana lila kurang dari 23,5 cm. Ibu
hamil dengan KEK akan dapat melahirkan bayi berat lahir rendah (BBLR)
3. Ukur tekanan darah
Pengukuran tekanan darah pada setiap kali kunjungan antenatal dilakukan
untuk mendeteksi adanya hipertensi (tekanan darah 140/90 mmHg) pada
kehamilan dan preeklampsia (hipertensi disertaai edema wajah atau tungka
bawah dan proteinuria)
4. Ukur tinggi fundus uteri
Pengukuran tinggi fundus pada setiap kali kunjungan antenatal dilakukan
untuk mendeteksi pertumbuhan janin sesuai atau tidak dengan umur
kehamilan. Jika tinggi fundus tidak sesuai dengan umur
kehamilan,kemungkinan ada gangguan pertumbuhan janin. Standar
pengukuran mengunakan pita pengukur setelah kehamilan 24 minggu
5. Hitung denyut jantung janin (DJJ)
Penilaian DJJ dilakukan pada akhir trimester 1 dan selanjutnya setiap kali
kunjungan antenatal.DJJ lambat kurang dari 120/ mnt atau DJJ cepat lebih
dari 160/mnt menunjukan adanya gawat janin.
Tentukan presentasi janin
6. Menentukan presentasi janin dilakukan pada akhir trimester II dan selanjutnya
setiap kali kunjungan antenatal. Pemeriksaan ini dimaksudkan untuk
mengetahui letak janin. Jika,pada trimester III bagian bawah janin bukan
kepala, atau kepala janin belum masuk ke panggul berarti ada kelainan letak,
panggul sempit atau ada masalah lain

9
7. Berikan imunisasi tetanus toksoid (TT)
Untuk memcegah terjadinya tetanus neonatorum, ibu hamil harus
mendapatkan imunisasi TT, pada saat kontak pertama, ibu hamil diskiring
status imunisasi TT-nya. Pemberian imunisasi TT pada ibu hamil, sesuai
dengan status imunisasi ibu saat itu.
8. Beri tablet tambah darah (tablet besi)
Untuk memcegah anemia gizi besi,setiap ibu hamil mendapat tablet zat besi
minimal 90 tablet selama kehamilan diberikan sejak kontak pertama.
9. Periksa laboratorium
Pemeriksaan laboratorium dilakukan pada saat antenatal meliputi
a. Pemeriksaan gologan darah,pemeriksaan golongan darah pada ibu hamil
tidak hanya untuk mengetahui jenis golongan darah ibu melainkan juga
untuk mempersiapkan calon pendonor darah yang sewaktu-waktu
diperlukan apabila terjadi situasi kegawatdaruratan.
b. Pemeriksaan kadar hemoglobin darah(HB)
Pemerikasaan kadar hemoglobin darah ibu hamil dilakuakan minimal sekali
pada trimester pertama dan sekali pada trimester ketiga. Pemeriksaan ini
ditunjukan untuk mengetahui ibu hamil tersedut menderita anemia atau
tidak selama kehamilannya karena kondisi anemia dapat mempengaruhi
proses tumbuh kembang janin dalam kandungan
c. Pemeriksaan protein dalam urin
d. Pemeriksaan protein dalam urin pada ibu hamil dilakukan pada trimester
kedua dan ketiga atas indikasi. Pemeriksaan ini ditujukan untuk mengetahui
adanya proteinuria pada ibu hamil. Proteinuria merupakan salah satu
indikator terjadinya preeklampsia pada ibu hamil. Pemeriksaan Kadar Gula
Darah
Semua ibu hamil yang dicurigai menderita diabetes melitus harus dilakukan
pemeriksaan gula darah selama kehamilannya minimal sekali pada
trimester pertama, sekali pada trimester kedua, dan sekali pada trimester
ketiga (terutama pada akhir trimester ketiga).
e. Pemeriksaan HIV
Pemeriksaan HIV terutama untuk daerah dengan risiko tinggi kasus HIV
dan ibu hamil yang dicurigai menderita HIV. Ibu hamil setelah menjalani

10
konseling kemudian diberi kesempatan untuk menetapkan sendiri
keputusannya untuk menjalani tes HIV.
10. Tatalaksana/penanganan kasus
Berdasarkan hasil pemeriksaan antenatal di atas dan hasil pemeriksaan
laboratorium, setiap kelainan yang ditemukan pada ibu hamil harus ditangani
sesuai dengan standardan kewenangan tenaga kesehatan. Kasus-kasus yang
tidak dapat ditangani dirujuk sesuai dengan system rujukan.

E. Konsep Dasar Asuhan Kebidanan Menurut Varney


Konsep Manajemen Asuhan Kebidanan
Manajemen kebidanan adalah langkah-langkah pemecahan masalah sehingga
merupakan alur kerja dan pengorganisasian, pemikiran serta langkah-langkah
dalam suatu urutan yang logis yang menguntungkan baik bagi klien maupun
bidan (varney:2007).Langkah-langkah penerapan manajeman kebidanan
dilakukan secara berkesinambungan yaitu:
1. Mengumpulkan data yang diperlukan untuk mengidentifikasi pasien secara
lengkap.
2. Mengantisipasi masalah atau diagnosa berdasarkan interpretasi yang benar
dari data tersebut.
3. Mengantisipasi masalah potensial atau diagnose lainnya yang mungkin
terjadi karena masalah atau diagnose yang telah diidentifikasi.
4. Mengevaluasi perlunya intervensi segera oleh bidan atau dokter
5. Mengembangkan rencana asuhan yang menyeluruh.
6. Mengembsngksn rencana asuhan tersebut secara efisien dan aman
7. Mengevaluasi keefektifan dari asuhan yang telah diberikan.

Langkah I : pengkajian
Pengkajian adalah pendekatan sistematis untuk mengumpulkan data
mengelompokan data dan menganalisis data sehingga dapat diketahui masalah dan
keadaan klien. Pada langkah pertama ini dikumpulkan semua informasi yang akurat
dari semua sumber yang berkaitan dengan kondisi klien data-data yang dikumpulkan
meliputi:

11
1. Data subjektif
a. Biodata atau identitas klien dan suami
Melakukan pengkajian dengan mengumpulkan semua data yang
dibutuhkan untuk mengevaluasi keadaan ibu,terdiri dari :
1) Identitas
2) Riwayat menstruasi
3) Riwayat Pernikahan : untuk mengetahui riwayat pernikhan ibu
sebelumnya
4) Riwayat obstetric yang lalu
5) Riwayat kontrasepsi yang pernah digunakan
6) Riwayat kehamilan sekarang
7) Riwayat kesehatan ibu
8) Riwayat alergi
9) Riwayat kesehatan keluarga
10) Riwayat perkawinan :Menanyakan usia berapakah ibu menikah,
status perkawinan dan setelah menikah berapa lama ibu baru hamil.
Hal ini untuk mengetahui fungsi alat reproduksi klien baik atau tidak.
11) Kebiasaan hidup sehari-hari
12) Riwayat sosial, ekonomi dan budaya
13) Riwayat psikologis
14) Persiapan kegawatdaruratan
2. Data objektif
a. Pemeriksaan umum
1) Tanda-tanda vital
2) Keadaan umum
b. Pemeriksaan fisik
1) Muka
2) Payudara
3) Abdomen
4) Ekstremitas atas dan bawah
c. Pemeriksaan penunjang

12
Langkah II : Interpretasi Data Dasar
Pada langkah ini dilakukan identifikasi yang benar terhadap masalah atau diagnosa
dan kebutuhan klien berdasarkan interpretasi yang benar atau data-data yang telah
dikumpulkan. Data dasar yang telah dikumpulkan diinterpretasikan sehingga
ditemukan masalah atau diagnosa yang spesifik.Kata masalah atau diagnosa
keduanya digunakan karena beberapa masalah tidak dapat diselesaikan seperti
diagnosa tapi membutuhkan penanganan yang dituangkan dalam sebuah rencana
asuhan terhadap klien.Masalah ini sering menyertai diagnosa. Diagnosa yang
ditegakkan bidan dalam lingkup praktek kebidanan harus memenuhi standar
nomenklatur diagnosa kebidanan, yaitu:

1. Diakui dan telah disahkan oleh profesi


2. Berhubungan langsung dengan praktek kebidanan
3. Memiliki ciri khas kebidanan
4. Dapat diselesaikan dengan pendekatan manajemen kebidanan
5. Didukung oleh clinical judgement dalam lingkup praktek kebidanan.

Langkah III : Mengidentifikasi Diagnosa atau Masalah Potensial


Pada langkah ini kita mengidentifikasi masalah atau diagnosa potensial lain
berdasarkan rangkaian masalah dan diagnosa yang sudah diidentifikasi. Langkah ini
membutuhkan antisipasi, bila memungkinkan dilakukan pencegahan sambil
mengamati klien, bidan diharapkan dapat bersiap-siap bila diagnosa / masalah
potensial ini benar-benar terjadi.

Langkah IV : Identifikasi Kebutuhan Yang Memerlukan Penanganan Segera


Mengidentifikasi perlunya tindakan segera oleh bidan atau dokter dan atau untuk
dikonsulkan atau ditangani bersama dengan anggota tim kesehatan lain yang sesuai
dengan kondisi klien. Tindakan segera yang dapat dilakukan harus sesuai dengan
diagnosa/ masalah potensial yang ada.

13
Langkah V : Intervensi
Suatu rencana asuhan harus di setujui oleh kedua belah pihak baik bidan maupun
klien agar perencanaan dapat dilakukan dengan efektif. Semua keputusan harus
bersifat rasional dan valid berdasarkan teori dan asumsi yang berlaku tentang apa
yang akan dan tidak dilakukan
.
Langkah VI : Implementasi
Pada langkah ini rencana asuhan menyeluruh yang telah diuraikan pada langkah
kelima dilaksanakan secara efisien dan aman. Perencanan ini bisa dilakukan
seluruhnya oleh bidan dan sebagian oleh klien, atau anggota tim kesehatan lainya.
Jika bidan tidak melakukan sendiri, ia tetap memiliki tanggung jawab untuk
mengarahkan pelaksanaanya. Bila bidan berkolaborasi dengan dokter untuk
menangani klien yang mengalami komplikasi maka keterlibatan bidan dalam
manajemen asuhan bagi klien adalah tetap bertanggung jawab terhadap
terlaksananya rencana asuhan bersama yang menyeluruh tersebut. Manajemen
yang efisien akan menyikat waktu dan biaya serta meningkatkan mutu dari asuhan
klien.

Langkah VII : Evaluasi


Merupakan langkah akhir dari proses asuhan kebidanan. Asuhan manajemen
kebidanan dilakukan secara kontiniu sehingga perlu dievaluasi setiap tindakan yang
telah diberikan agar lebih efektif.Kemungkinan hasil evaluasi yang ditemukan pada
ibu hamil dengan hiperemesis gravidarum tercapai seluruh perencanaan tindakan
dan tercapai sebagian dari perencanaan tindakan sehingga dibutuhkan revisi

14
BAB III
TINJAUAN KASUS
TINJAUAN KASUS BERDASARKAN 7 LANGKAH VARNEY

A. PENGKAJIAN DATA
IDENTITAS
Ibu Suami
Nama : Ny. “FW” Tn. “YU”
Umur : 27 tahun 28 tahun
Suku bangsa : Bali, Indonesia Bali, Indonesia
Agama : Kristen Kristen
Pendidikan : SMP SMA
Pekerjaan : IRT Swasta
Alamat Rumah : JL. Tukad Irawadi JL. Tukad Irawadi
No. telepon : 082341023475 082341023475
Alamat Tempat Kerja :- -
No. Telp Tempat Kerja :- -
Jaminan Kesehatan : BPJS BPJS
I. ANAMNESA

1. Keluhan Utama
Ibu mengeluh mual dan muntah.
2. Riwayat Menstruasi
Menarche umur : 14 tahun Volume : 3 kali ganti pembalut
Siklus haid : Teratur Sifat darah : Encer
Lama haid : 5 hari bersih
HPHT : 15-02-2018 TP : 22-11-2018
3. Riwayat Pernikahan
Ibu menikah satu kali, sah, dan lama menikah 4 tahun
4. Riwayat Kehamilan dan Persalinan Sebelumnya
Ibu mengatakan melahirkan anak pertama laki - laki lahir ditolong oleh bidan
praktik mandiri/bidan, berat badan kedua baru lahir yaitu 3500 gram dengan
tinggi 49 cm.

15
5. Riwayat pemakaian kontrasepsi
Ibu mengatakan belum pernah menggunakan kontrasepsi. Tetapi ibu
berencana akan menggunakan kontrasepsi KB.
6. Kebutuhan biologis
a. Bernapas : tidak ada keluhan apapun, tidak susah
menarik nafas dan menghembuskan nafas.
b. Pola makan : Ibu makan 3 kali sehari dengan porsi 1 piring
dengan komposisi nasi dan daging ayam, ibu
jarang memakan sayuran hijau dan ibu tidak
memiliki pantangan makanan.
c. Pola minum : 8 gelas air putih setiap hari.
d. Poli eliminasi : BAK : 6-7 kali sehari, warna kuning jernih
BAB : 2 kali sehari, warna kuning kecoklatan
e. Gerakan janin dalam 24 jam : ≥ 10 kali
f. Hubungan seksual : 2 kali/bulan
g. Aktivitas sehari-hari : aktivitas ringan seperti memasak dan
membersihkan rumah
h. Kebersihan diri : Ibu mandi 3 kali sehari, keramas 3 kali
seminggu, membersihkan alat kelamin setiap
mandi dan setiap BAK dan BAB, mengganti
pakaian dalam setiap mandi, menggosok gigi 3
kali sehari, merawat payudara dengan sabun
setiap mandi, mencuci tangan dengan sabun
dan mencuci tangan setiap melakukan
kegiatan.
7. Kebutuhan Psikologis
Ibu merasa senang atas kehamilan kedua, dan tidak takut seperti
kehamilan pertama. Ibu sudah menyiapkan transportasi, pendamping,
pendonor serta pendanaan untuk persiapan persalinan, ibu mengatakan
tidak memiliki trauma dalam kehidupan dan juga tidak pernah konsultasi ke
psikolog.

16
8. Kebutuhan Sosial
Hubungan ibu dengan keluarga baik, dukungan yang diterima baik,
hubungan dengan tempat tinggal baik, hubungan dengan tempat kerja baik,
tidak mengalami masalah perkawinan, tidak mengalami kekerasan fisik, tidak
mencedarai orang lain, dan untuk pengambilan keputusan adalah Ibu dan
Suami.
9. Kebutuhan Spiritual
Pada saat melakukan ibadah ibu tidak ada keluhan apapun dan
gangguan apapun, ibu melakukan ibadah sesuai dengan keyakinannya.
10. Perilaku dan Gaya Hidup
Ibu tidak terlalu suka traveling, tidak merokok, tidak minum obat –
obatan, tidak minum – minuman keras, dan tidak memakai narkoba.
11. Riwayat Penyakit
a. Riwayat Penyakit yang pernah di derita Ibu :
Kardiovaskuler : Tidak ada
Asma : Tidak ada
Hipertensi : Tidak ada
Epilepsi : Tidak ada
DM : Tidak ada
TORCH : Tidak ada
Hepatitis : Tidak ada
Operasi PMS : Tidak ada
b. Riwayat penyakit yang sedang diderita Ibu :
Kardiovaskuler : Tidak ada
Asma : Tidak ada
Hipertensi : Tidak ada
Epilepsi : Tidak ada
DM : Tidak ada
TORCH : Tidak ada
Hepatitis : Tidak ada
Operasi : Tidak ada
PMS : Tidak ada

17
c. Riwayat penyakit keluarga menurun :
Kanker : Tidak ada
Asma : Tidak ada
Hipertensi : Tidak ada
Epilepsi : Tidak ada
DM : Tidak ada
Alergi : Tidak ada
Hepatitis : Tidak ada
Penyakit Jiwa : Tidak ada
d. Riwayat penyakit kandungan
Tumor : Tidak ada
Kista : Tidak ada
Mioma : Tidak ada
Kanker : Tidak ada
PID : Tidak ada
Kutu rambut kelamin : Tidak ada
12. Keluhan – keluhan yang lazim dirasakan
Trimester II : Ibu merasakan mual dan muntah.
13. Pengetahuan ibu tentang :
Ibu mengetahui perubahan fisik yang dialami ketika hamil, nutrisi selama
kehamilan, istirahat dana tidur yang cukup, pemantauan kesejahteraan
bayi, perawatan kesehatan selama hamil karena ini kehamilan kedua ibu.
14. Pengetahuan tentang tanda bahaya kehamilan :
Trimester I : Ibu belum mengetahui tanda bahaya kehamilan pada
trimester I seperti mual muntah, pusing, mudah lelah
Trimester II : Ibu belum mengetahui tanda bahaya kehamilan pada
trimester II seperti sakit kepala yang hebat, gerakan janin tidak
terasa, bengkak di wajah kaki dan tangan serta perdarahan
pervaginam.
Trimester III : Ibu belum mengetahui tanda bahaya
kehamilan pada trimester III seperti tanda – tanda persalinan,
KPD, gerakan janin berkurang, dan DJJ tidak teratur.

18
B. PEMERIKSAAN FISIK
Pemeriksaaan umum :
a) KU : Baik
b) Kesadaran: Composmentis GCS : 15 E:4 V:5 M:6
c) BB : 50,5 kg
d) TB : 152 cm
e) TD : 110/70 mmHg
f) RR : 16 x/mnt
g) Suhu aksila : 36 ° C
h) Lila : 27 cm
i) Postur : Normal
j) Penilaian nyeri :-

Pemeriksaan fisik ( head to toe )


1. Kepala : Simetris
2. Rambut : Bersih dan tidak ada ketombe
3. Wajah : Tidak ada edema dan tidak pucat
4. Mata
a) Konjungtiva : merah muda
b) Sklera : Putih
5. Hidung
a) Polip : tidak ada
b) Sinus : tidak ada
6. Gigi dan mulut
a) Bibir : merah muda dan sedikit kecoklatan
b) Gigi : bersih dan tidak ada karies
7. Telinga : bersih
8. Leher :
a) Kelenjar limfe : normal tidak ada pembesaran
b) Kelenjar tiroid : normal tidak ada pembesaran
c) Vena jugularis : normal tidak ada pelebaran

19
9. Payudara
1. Bentuk : simetris
2. Putting : menonjol
3. Pengeluaran : tidak ada
4. Kelainan : tidak ada
5. Kebersihan : baik
10. Dada
1. Bentuk : simetris
2. Retraksi : tidak ada
11. Paru – paru : tidak ada wheezing atau ranchi
12. Perut
1. Inspeksi
Luka bekas operasi : tidak ada
Kelainan : tidak ada
2. Palpasi
TFU : 2 jari diatas shympisis
Palpasi leopold
- Leopold I : Belum dilakukan
- Leopold II : Belum dilakukan
- Leopold III : Belum dilakukan
- Leopold IV : Belum dilakukan
3. Ektreminitas bawah
Tungkai : simetris
Edema : tidak ada
Reflek patella : normal
Varises : tidak ada
Kulit : normal

C. PEMERIKSAAN KHUSUS
1) Genetalia Eksterna
a) Mons pubis : bersih
b) Labia mayora : normal

20
c) Labia minora : normal
d) Klitoris : normal
e) Kelainan perineum : tidak ada
f) Inspeksi anus
Kelainan Anus : keadaan anus normal
Pengeluaran : tidak ada pengeluaran cairan pada
anus
g) Genetalia interna
Pengeluaran : tidak ada pengeluaran cairan
pervaginam
Kelainan vagina : tidak ada kelainan pervaginam
D. HASIL PEMERIKSAAN PENUNJANG
1) Laboratorium
Hasil pemeriksaan tanggal 24 Mei 2018
Hb : 11,7 gr%
PPIA : Non-reaktif
HBsAg : Non-reaktif
Golda :B
II. INTERPRETASI DATA
Diagnosa : Ny. FW umur 27 tahun, G1P001 UK : 13 – 14 minggu T/H intrauterine
Data Dasar
Data Subjektif :
a) Ibu mengatakan bernama Ny. FW
b) Ibu mengatakan berumur 27 tahun
c) Ibu mengatakan ini kehamilan kedua
d) Ibu mengatakan hari pertama haid terakhir tanggal 15 Februari 2018
e) Ibu mengatakan sering pusing, dan cepat merasa lelah.

Data objektif :

a) Kedaan umum ibu dan janin baik


b) TTV
TD : 110/70 mmHg

21
RR : 16 X/mnt
Suhu aksila : 36°C
Lila : 27
TP : 22 November 2018
c) Pemeriksaan fisik : keadaan ibu dan janin dalam keadaan sehat dan normal
Masalah : Mual dan muntah pada ibu hamil
Kebutuhan : cara mengatasi mual dan muntah

III. DIAGNOSA POTENSIAL


Kekurangan cairan dan elektrolit.
IV. TINDAKAN SEGERA
Tidak ada
V. INTERVENSI

1) Lakukan komunikasi secara efektif.


2) Lakukan komunikasi interpersonal.
3) Beritahu ibu hasil pemeriksaan.
4) Ingatkan ibu untuk memperhatikan kebutuhan nutrisi dan cairan
5) Meningatkan ibu untuk tentang pola istirahat atau tidur dan menjaga personal
hygiene terutama kebersihan payudara dan alat kelamin.
6) Beritahu ibu tanda bahaya kehamilan yang sering terjadi pada trimester II
7) Beritahu ibu untuk kunjungan ulang

VI. IMPELENTASI

1) Melakukan komunikasi dengan ibu agar tercipta suasana yang nyaman serta
untuk membina hubungan baik dan saling percaya antara ibu dan bidan.
2) Memberitahu hasil pemeriksaan kepada ibu yang meliputi :
Hasil TTV
TD :110/70 mmHg
RR : 16 x/mnt
Suhu aksila : 36°C
Lila : 27 cm
TP : 22 November 2018

22
3) Mengingatkan ibu untuk memperhatikan kebutuhan nutrisi dengan makan
makanan yang sehat dan bergizi secara teratur seperti nasi, sayur – sayuran,
dan buah – buahan, serta minum air putih 8 – 9 gelas sehari dan tetap
mengkonsumsi makanan seperti biasa walaupun mual muntah tetapi makannya
sedikit demi sedikit.
4) Mengingatkan ibu untuk istirahat yang cukup dengan tidur siang ± 2 jam, dan
tidur malam ± 7 – 8 jam.
5) Menjelaskan kepada ibu akibat kekurangan zat besi dalam darah dan cara
mengatasinya adalah :
- Terapi Oral adalah dengan memberikan preparat besi yaitu fero sulfat, fero
glukonat atau Na-fero bisirat. Pemberian preparat 60 mg/hari dapat menaikan
kadar Hb sebanyak 1 gr%/bulan. Saat ini program nasional menganjurkan
kombinasi 60 mg besi dan 50 nanogram asam folat untuk profilaksis anemia
(Saifuddin, 2002)
- Terapi parental baru diperulkan apabila penderita tidak tahan akan zat besi per
oral, dan adanya gangguang penyerapan, penyakit saluran pencernaan atau
masa kehamilannya tua ( Wiknjosastro, 2002). Pemberian preparat parental
dengan ferum dextran sebanyak 1000 mg (20 mg) intravena atau 2 x 10 ml/ IM
pada gluteus, dapat meningkatkan Hb lebih cepat yaitu 2 gr% ( Manuaba,
2001).
6) Menganjurkan ibu untuk melakukan melakukan perawatan payudara
7) Menjelaskan ibu tentang tanda bahaya trimester II yaitu keluar darah
pervaginam, pandangan kabur, nyeri kepala hebat, pergerakan janin tidak dapat
dirasakan, pembengkakan pada wajah dan ekstremitas. Apabila ditemukan
salah satu tanda – tanda tersebut, ibu diharapkan segera datang ke petugas
kesehatan terdekat untuk mendapat pertolongan.
8) Menganjurkan ibu untuk kunjungan ulang 4 minggu berikutnya atau apabila ibu
mengalami keluhan

VII. EVALUASI

Tanggal : 24 Mei 2018


1. Ibu mengetahui hasil pemeriksaan

23
2. Ibu mengerti dan bersedia mengikuti penjelasan bidan
3. Ibu bersedia datang kunjungan ulang

TINJAUAN KASUS BERDASARKAN SOAP


Waktu Pelayanan : 24 Mei 2018
Tempat Pelayanan : Puskesmas 1 Denpasar Selatan
Kunjungan : Kunjungan ulang
Alasan memeriksanan diri : Ibu mengeluh mual dan muntah
Diagnosa rujukan :-
A. DATA SUBJEKTIF
1. Biodata

Ibu Suami
Nama : Ny. “FW” Tn. “YU”
Umur : 27 tahun 28 tahun
Suku bangsa : Bali, Indonesia Bali, Indonesia
Agama : Kristen Kristen
Pendidikan : SMP SMA
Pekerjaan : IRT Swasta
Alamat Rumah : JL. Tukad Irawadi JL. Tukad Irawadi
No. telepon : 082341023475 082341023475
Alamat Tempat Kerja :- -
No. Telp Tempat Kerja :- -
Jaminan Kesehatan : BPJS BPJS
2. Kunjungan

1. Keluhan Utama
Ibu mengeluh mual dan muntah.
2. Riwayat Menstruasi
Menarche umur : 14 tahun Volume : 3 kali ganti pembalut
Siklus haid : Teratur Sifat darah: Encer
Lama haid : 5 hari bersih
HPHT : 15-02-2018 TP : 22-11-2018

24
3. Riwayat Pernikahan
Ibu menikah satu kali, sah, dan lama menikah 4 tahun
4. Riwayat Kehamilan dan Persalinan Sebelumnya
Ibu mengatakan melahirkan anak pertama laki - laki lahir ditolong oleh bidan
praktik mandiri/bidan, berat badan kedua baru lahir yaitu 3500 gram dengan
tinggi 49 cm.
5. Riwayat pemakaian kontrasepsi
Ibu mengatakan belum pernah menggunakan kontrasepsi. Tetapi ibu
berencana akan menggunakan kontrasepsi KB.
6. Kebutuhan biologis
a. Bernapas : tidak ada keluhan apapun, tidak susah
menarik nafas dan menghembuskan nafas.
b. Pola makan : Ibu makan 3 kali sehari dengan porsi 1 piring
dengan komposisi nasi dan daging ayam, ibu
jarang memakan sayuran hijau dan ibu tidak
memiliki pantangan makanan.
c. Pola minum : 8 gelas air putih setiap hari.
d. Poli eliminasi : BAK : 6-7 kali sehari, warna kuning jernih
BAB : 2 kali sehari, warna kuning kecoklatan
e. Gerakan janin dalam 24 jam : ≥ 10 kali
f. Hubungan seksual : 2 kali/bulan
g. Aktivitas sehari-hari : aktivitas ringan seperti memasak dan
membersihkan rumah
h. Kebersihan diri : Ibu mandi 3 kali sehari, keramas 3 kali
seminggu, membersihkan alat kelamin
setiap mandi dan setiap BAK dan BAB,
mengganti pakaian dalam setiap mandi,
menggosok gigi 3 kali sehari, merawat
payudara dengan sabun setiap mandi,
mencuci tangan dengan sabun dan
mencuci tangan setiap melakukan
kegiatan.

25
7. Kebutuhan Psikologis
Ibu merasa senang atas kehamilan kedua, dan tidak takut seperti
kehamilan pertama. Ibu sudah menyiapkan transportasi, pendamping,
pendonor serta pendanaan untuk persiapan persalinan, ibu mengatakan
tidak memiliki trauma dalam kehidupan dan juga tidak pernah konsultasi ke
psikolog.
8. Kebutuhan Sosial
Hubungan ibu dengan keluarga baik, dukungan yang diterima baik,
hubungan dengan tempat tinggal baik, hubungan dengan tempat kerja baik,
tidak mengalami masalah perkawinan, tidak mengalami kekerasan fisik, tidak
mencedarai orang lain, dan untuk pengambilan keputusan adalah Ibu dan
Suami.
9. Kebutuhan Spiritual
Pada saat melakukan ibadah ibu tidak ada keluhan apapun dan gangguan
apapun, ibu melakukan ibadah sesuai dengan keyakinannya.
10. Perilaku dan Gaya Hidup
Ibu tidak terlalu suka traveling, tidak merokok, tidak minum obat – obatan,
tidak minum – minuman keras, dan tidak memakai narkoba.
11. Riwayat Penyakit
a. Riwayat Penyakit yang pernah di derita Ibu :
Kardiovaskuler : Tidak ada
Asma : Tidak ada
Hipertensi : Tidak ada
Epilepsi : Tidak ada
DM : Tidak ada
TORCH : Tidak ada
Hepatitis : Tidak ada
Operasi PMS : Tidak ada
b. Riwayat penyakit yang sedang diderita Ibu :
Kardiovaskuler : Tidak ada
Asma : Tidak ada

26
Hipertensi : Tidak ada
Epilepsi : Tidak ada
DM : Tidak ada
TORCH : Tidak ada
Hepatitis : Tidak ada
Operasi : Tidak ada
PMS : Tidak ada
c. Riwayat penyakit keluarga menurun :
Kanker : Tidak ada
Asma : Tidak ada
Hipertensi : Tidak ada
Epilepsi : Tidak ada
DM : Tidak ada
Alergi : Tidak ada
Hepatitis : Tidak ada
Penyakit Jiwa : Tidak ada
d. Riwayat penyakit kandungan
Tumor : Tidak ada
Kista : Tidak ada
Mioma : Tidak ada
Kanker : Tidak ada
PID : Tidak ada
Kutu rambut kelamin : Tidak ada
12. Keluhan – keluhan yang lazim dirasakan
Trimester II : Ibu merasakan mual dan muntah.
13. Pengetahuan ibu tentang :
Ibu mengetahui perubahan fisik yang dialami ketika hamil, nutrisi
selama kehamilan, istirahat dana tidur yang cukup, pemantauan
kesejahteraan bayi, perawatan kesehatan selama hamil karena ini
kehamilan kedua ibu.
14. Pengetahuan tentang tanda bahaya kehamilan :
Trimester I : Ibu belum mengetahui tanda bahaya kehamilan pada
trimester I seperti mual muntah, pusing, mudah lelah

27
Trimester II : Ibu belum mengetahui tanda bahaya kehamilan pada
trimester II seperti sakit kepala yang hebat, gerakan janin tidak
terasa, bengkak di wajah kaki dan tangan serta perdarahan
pervaginam.
Trimester III : Ibu belum mengetahui tanda bahaya
kehamilan pada trimester III seperti tanda – tanda persalinan,
KPD, gerakan janin berkurang, dan DJJ tidak teratur.
B. DATA OBJEKTIF
Pemeriksaaan umum :
KU : Baik
Kesadaran : Composmentis GCS : 15 E:4 V:5 M:6
BB : 50,5 kg
TB : 152 cm
TD : 110/70 mmHg
RR : 16 x/mnt
Suhu aksila : 36 ° C
Lila : 27 cm
Postur : Normal
Penilaian nyeri :-
Pemeriksaan fisik ( head to toe )
1. Kepala : Simetris
2. Rambut : Bersih dan tidak ada ketombe
3. Wajah : Tidak ada edema dan tidak pucat
4. Mata
a) Konjungtiva : merah muda
b) Sklera : Putih
5. Hidung
c) Polip : tidak ada
a) Sinus : tidak ada
6. Gigi dan mulut
a) Bibir : merah muda dan sedikit kecoklatan
b) Gigi : bersih dan tidak ada karies
7. Telinga : bersih

28
8. Leher :
a) Kelenjar limfe : normal tidak ada pembesaran
b) Kelenjar tiroid : normal tidak ada pembesaran
c) Vena jugularis : normal tidak ada pelebaran
9. Payudara
1. Bentuk : simetris
2. Putting : menonjol
3. Pengeluaran : tidak ada
4. Kelainan : tidak ada
5. Kebersihan : baik
10. Dada
1. Bentuk : simetris
2. Retraksi : tidak ada
11. Paru – paru : tidak ada wheezing atau ranchi
12. Perut
1. Inspeksi
Luka bekas operasi : tidak ada
Kelainan : tidak ada
2. Palpasi
TFU : 2 jari diatas shympisis
Palpasi leopold
- Leopold I : Belum dilakukan
- Leopold II : Belum dilakukan
- Leopold III : Belum dilakukan
- Leopold IV : Belum dilakukan
3. Ektreminitas bawah
Tungkai : simetris
Edema : tidak ada
Reflek patella : normal
Varises : tidak ada
Kulit : normal

29
C. PEMERIKSAAN KHUSUS
1) Genetalia Eksterna
a) Mons pubis : bersih
b) Labia mayora : normal
c) Labia minora : normal
d) Klitoris : normal
e) Kelainan perineum : tidak ada
f) Inspeksi anus
- Kelainan Anus : keadaan anus normal
- Pengeluaran : tidak ada pengeluaran cairan pada
anus
2) Genetalia interna
a) Pengeluaran :tidak ada pengeluaran cairan
pervaginam
b) Kelainan vagina : tidak ada kelainan pervaginam
D. HASIL PEMERIKSAAN PENUNJANG
1) Laboratorium
Hasil pemeriksaan tanggal 24 Mei 2018
Hb : 11,7 gr%
PPIA : Non-reaktif
HBsAg : Non-reaktif
Golda :B
C. ANALISIS
Ny. FW umur 27 tahun, G2P001 UK 13 – 14 minggu T/H intrauterine
Masalah : ibu mengeluh mual dan muntah

30
D. PENATALAKSANAAN
Tanggal : 24 Mei 2018

Tanggal Penatalaksanaan Paraf

1. Menginformasikan kepada ibu dan


24 Mei 2018
suami mengenai hasil
pemeriksaan yang dilakukan. Ibu
merasa senang mengenai hasil
pemeriksaannya

2. Memberikan KIE tentang pola


asupan makanan yang
mengandung banyak zat besi
untuk mengatasi anemia ringan
pada kehamilan Trimester II
Ibu mengerti dan paham dengan
penjelasan yang diberikan bidan.
3. Memberikan KIE kepada tentang
minum air putih yang cukup dan
mengkonsumsi makanan seperti
biasa.
Ibu mengerti dan paham dengan
penjelasan yang diberikan bidan.
4. Memberikan KIE kepada ibu
tentang tanda bahaya kehamilan
trimester II :
i. Keluar air ketuban sebelum
waktunya.
ii. Pusing yang hebat
iii. Gerakan bayi berkurang
iv. Keluar darah pervaginam
v. Pembengkakan pada wajah

31
dan ekstreminitas
Ibu mengerti mengenai tanda
bahaya yang bisa terjadi pada
kehamilannya dan bersedia untuk
datang ke petugas kesehatan
(dokter/bidan) bila terjadi hal
tersebut.
5. Memberikan KIE untuk
mengkonsumsi vitamin B6 agar
memperbaiki, menjaga dam
memperkuat sistem kekebalan tubuh
atau antibodi serta dapat mengobati
dan menghilangkan rasa mual pada
ibu hamil.
Ibu paham dengan penjelasan
bidan dan bersedia mengkonsumsi
vitamin B6.
6. Beritahu ibu untuk melakukan
kunjungan ulang pada umur
kehamilan 28-40 minggu atau jika
ada keluhan.
Ibu bersedia melakukan kunjungan
ulang pada umur kehamilan tersebut
dan jika ada keluhan.

32
BAB IV

PEMBAHASAN

A. Data Subjektif
Data subjektif adalah data yang dapat diperoleh dengan cara anamneses atau
wawancara yang dilakukan langsung pada klien yang dilakukan pada ibu/keluarga
untuk memperoleh data/ infomasi tentang keadaan klien. Data subjektif juga dapat
diartikan sebagai data yang diperoleh dari klien sebagai suatu pendapat situasi atau
kejadian. Informasi tersebut tidak dapat ditentukan oleh bidan, mencakup persepsi,
perasaan, ide klien, tentang status kesehatan, misalnya perasaan, ketakutan,
kecemasanan, dan mual (Riwidikdo 2007).
Rangkaian pada ibu yang menginjak trimester II meliputi pengkajian secara
umum, yaitu identitas pasien dan suami, riwayat kesehatan, riwayat pernikahan,
kebiasaan sehari – hari pasien, pemeriksaan penunjang, dan lain – lain. Adapun
pengumpulan data, pada kasus ini diperoleh dari pengkajian langsung pada pasien.
Menurut teori ibu pada kehamilan trimester II mengalami beberapa hal sebagai
berikut :
1. Munculnya linea yaitu garis gelap memanjang di sekitar perut mulai dari
daerah sekitar kelamin hingga pusar karena meregangnya kulit.
2. Payudara semakin membesar dengan daerah puting susu yang
cenderung lebih gelap dan kolostrum sudah dihasilkan.
3. Emosi ibu mulai stabil dibandingkan bulan-bulan sebelumnya.
4. Nafsu makan semakin meningkat seiring bertambahnya berat badan dan
perubahan fisik pada ibu.
5. Muncul keluhan seperti mudah lelah, sakit punggung, pegal-pegal dan
pinggang atau otot terasa linu.
6. Cenderung mudah merasa pusing saat bangun dari duduk dan muncul
rasa sakit di bagian bawah perut. Bagian lambung mulai terasa hangat
karena rahim yang semakin membesar dan mulai mendesak lambung.
7. Kaki mulai mengalami pembengkkan dan kram karena mulai
terhambatnya peredaran darah.

33
8. Terkadang beberapa ibu mengalami kurang tidur atau tidur yang tak
nyenyak.
Berdasarkan kasus pada Ny. FW yang mengeluh mual dan muntah
keluhan ini merupakan keluhan yang lazim dialami oleh kehamilan trimester II
yang disebabkan dari gabungan dan perubahan – perubahan pada fisik dan
hormone dalam tubuh wanita selama kehamilan.
B. Data Objektif
Data objektif adalah data yang didapat melalui observasi dan dapat diperoleh
menggunakan teknik pemeriksaan fisik. Data objektif adalah data yang
digunakan untuk pemeriksaan secara visual, palpasim auskultasi, perkusi,
pemeriksaan panggul, pemeriksaan dalam, pengambilan laboratorium dan
penunjang. Berdasarkan teori disebutkan ibu dengan kehamilan trimester II
akan memiliki data objektif meliputi :

a. Keadaan umum, kesadaran yang diperoleh dari pengamatan dan


pemeriksaan umum pada klien.
b. Kajian apakah klien terlihat pucat atau segar, apakah klien sadar penuh
dan dapat beradaptasi dengan keadaan sekitarnya.
c. Tanda-tanda vital, yaitu tekanan darah, suhu, denyut nadi, dan
pernafasan.
d. Pemeriksaan fisik yaitu secara khusus pada ibu hamil trimester II yaitu
tinggi badan, berat badan, pemeriksan kepala, rambut, wajah, mata,
hidung, gigi, mulut, telinga, leher, pemeriksaan payudara, dada,
menghitung denyut jantung janin, ekstremitas bawah, pemeriksaan
genetalia, pengukuran lila dan refleks patella
e. Pemeriksaan penunjang semua ibu hamil yang berkunjung pada
kunjungan pertama melakukan pemeriksaan PPT, HB, protein urine,
reduksi, PPIA dan golongan darah. Data penunjang lainnya dapat dilihat
dari hasil pemeriksaan USG.

Dari kasus Ny.KT didapatkan data objektif berupa tanda-tanda vital yang
normal, keadaan umum ibu baik, namun pada praktinya pemeriksaan protein
urine dan reduksi tidak dilakukan. Jadi dapat disimpulkan ada sedikit
penyimpangan antara teori pemeriksaan fisik dengan praktik dilapangan.

34
C. Analisis
Ny “FW’ umur 27 tahun, usia kehamilan13 – 14 minggu T/H intrauterine
Masalah : ibu mengalami mual dan muntah
Data tersebut didapatkan berdasarkan data subjektif dan objektif yang
didapatkan berdasarkan pengkajian yang dilakukan melalui anamnesa dan
pemeriksaan fisik yang sesuai dengan teori yang ada. Tidak ada penyimpangan
yang signifikan dengan teori.

D. Penatalaksanaan
Menjelaskan kepada ibu mengenai kondisi kesehatan yang telah dialami,
memberikan KIE mengenai pola asupan makanan yang banyak mengandung
nutrisi dan anjurkan ibu untuk mengkonsumsi tablet besi dan vitamin B6,
memberikan KIE mengenai keluhan-keluhan lazim yang dialami ibu selama
kehamilan, tanda bahaya kehamilan selama kehamilan trimester II, menganjurkan
ibu untuk mengontrol kehamilannya jika ada keluhan atau masalah pada
kehamilan. Jadi dapat disimpulkan tidak ada penyimpangan yang signifikan dari
teori dengan praktik lapangan.

35
BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari hasil praktik lapangan, dapat disimpulkan bahwa teori yang didapat
masih ada beberapa penyimpangan dengan praktik yang dilakukan di lapangan,
seperti pada saat pemeriksaan genetalia yang seharusnya dilakukan, namun
tidak dilakukan. Akan tetapi untuk asuhan yang diberikan sudah sesuai dengan
apa yang di dapat dari teori.

B. Saran

Diharapkan setelah membaca laporan ini, bidan mampu memahami tentang


tanda- tanda bahaya kehamilan trimester pertama dan melakukan tindakan
seseuai dengan prosedur sehingga bidan mampu memberikan asuhan yang
tepat pada ibu hamil.

36
DAFTAR PUSTAKA

Pusiknakes.2001. Asuhan Antenatal. Jakarta : PP IBI.


Manuaba , I.B. G. 1998. Ilmu Kebidanan Penyakit Kandungan dan Keluarga
Berencana. Jakarta : EGC
Pantikawati, Ika. 2010. Asuhan Kebidanan 1(Kehamilan). Jakarta: Nuha Medika
Varney, hellen dkk., 2003, Asuhan Kebidanan Volume 1, EGC, Jakarta.
https://delimasufildzahatiqah.wordpress.com/2013/10/23/pendataan-data-objektif-
pada-ibu-hamil/

37

Você também pode gostar