Você está na página 1de 8

LAPORAN KASUS KELOLAAN

ASUHAN KEPERAWATAN FRAKTUR PADA An.D DI RUANG IGD RSUD


AMBARAWA

Disusun oleh :

AHMAD RUDIK

NIM. G3A 016 128

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS

FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN DAN KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG

2017
LAPORAN KASUS DI RUANG IGD RSUD AMBARAWA

Tanggal pengkajian : 10 juli 2017

A. Identitas pasien
Nama : An. D No.Register : 017665
Usia : 13 tahun Tanggal masuk : 10 juli 2017
Jenis kelamin : Laki - laki Diagnosa medik : fraktur radius sinistra

B. Riwayat kesehatan
An.D datang ke IGD RSUD AMBARAWA setelah terjatuh dari sepeda motor, Pasien
mengeluh nyeri pada tangan sebelah kiri, terlihat tangan kiri bengkak dan deformitas.
Dari pemeriksaan didapatkan data keadaan umum klien composmentis,dari pemeriksaan
radiologi terjadi fraktur radius sinistra, TD : 105/74 mmHg, N : 90 x/menit, RR : 20
x/menit, S : 36,9 C.
C. Pengkajian fokus
1. AIRWAY
Tidak terdapat sputum/lendir pada jalan nafas.
2. BREATHING
Pasien tidak sesak nafas. RR : 24x/menit, tidak ada penggunaan otot bantu nafas.
3. CIRCULATION
TD : 105/74 mmHg, N : 90 x/menit, RR : 20 x/menit, S : 36,9 C., capillary refill < 3
detik, akral dingin.
4. DISABILITY
Keadaan umum lemah, Tingkat kesadaran somnolent, GCS 15 E : 4,M : 6,V : 5, RR :
20x/menit.
5. EXPOSURE/ENVIRONMENT/EVENT
Tidak terdapat perdarahan, Suhu : 36,80C, terpasang infus RL 20 tetes/menit,
D. Analisa data
Waktu Data Etiologi Problem
10 juli 2017 DS : fragmen tulang yang Nyeri berhubungan
Pasien mengatakan nyeri patah dengan
pada tangan sebelah kiri
DO :
- P : mengeluh nyeri
saat di gerakan
Q : nyeri seperti di
tusuk
R : pada tangan
sebelah kiri
S : nyeri skala 5
T : nyeri hilang
timbul
- Terlihat bengkak dan
deformitas pada
tangan sebelah kiri
10 juli 2017 DS : Kerusakan neuro Hambatan
- pasien mengatakan tidak muskuler mobilitas fisik.
bisa menggerakan tangan
sebelah kiri
DO :
- Tirah baring
- Tampak lemah
- Nyeri bila bergerak
- Tampak sianosis
E. Intervensi
a. Nyeri akut berhubungan dengan agen pencedera fisik
Tujuan : Nyeri hilang atau terkonrol
Kriteria hasil :
1. Klien melaporkan nyeri hilang atau terkontrol
2. Klien dapat mengungkapkan yang dapat menghilangkan.
3. Klien dapat mendomenstrasikan penggunaan intervensi terapeutik seperti
keterampilan relaksasi, modifikasi perilaku untuk menghilangkan nyeri.
Rencana tindakan :
1. Kaji adanya keluhan nyeri, catat lokasi, lama serangan, faktor pencetus atau
memperberat. Minta klien untuk mendapatkan skala nyeri 1 – 10.
2. Rasional : Membantu menentukan intervensi dan memberikan dasar untuk
perbandingan dan evaluasi terhadap terapi.
3. Pertahankan tirah baring selama fase akut. Letakkan klien dalam posisi semi
fowler dengan tulang spinal, pinggang dan lutut dalam keadaan fleksi; posisi
telentang dengan atau tanpa meninggikan kepala 10° - 30° atau pada posisi
lateral.
4. Rasional : Tirah baring dalam posisi yang nyaman memungkinkan klien untuk
menurunkan penekanan pada bagian tubuh tertentu dan intervertebralis.
5. Batasi aktivitas selama fase akut sesuai kebutuhan.
6. Rasional : Menurunkan gaya gravitasi dan gerak yang dapat menghilangkan
spasme otot dan menurunkan edema dan tekanan pada struktur sekitar discus
intervertebralis yang terkena.
7. Ajarkan teknik distraksi dan relaksasi
8. Rasional : Memfokuskan perhatian klien dan membantu menurunkan tegangan
otot dan meningkatkan proses penyembuhan.
9. Berikan kesempatan untuk berbicara atau mendengarkan masalah klien.
10. Rasional : Berbicara dapat menurunkan strees atau rasa takut selama dalam
keadaan sakit dan dirawat.
11. Kolaborasi pemberian obat analgetik
12. Rasional : Merelaksasikan otot dan menurunkan nyeri
b. Hambatan mobilitas fisik berhubungan dengan kerusakan neuromuskuler
Tujuan : Kerusakan mobilitas fisik dapat teratasi
Kriteria hasil :
1. Meningkatkan mobilitas pada tingkat paling tinggi
2. Mempertahankan posisi fungsional
3. Meningkatkan kekuatan fungsi yang sakit dan mengkompensasi bagian tubuh.
4. Menunjukan teknik aktivitas.

Rencana tindakan :

1. Kaji derajat mobilitas yang dihasilkan oleh cedera dan perhatikan persepsi pasien
terhadap imobilisasi.
Rasional : Pasien mungkin dibatasi oleh pandangan dari persepsi diri tentang
keterbatasan fungsi actual, memerlukan informasi untuk meningkatkan kemajuan
kesehatan.
2. Dorong partisipasi pada aktivitas terapeutik/ rekreasi.
Rasional : Memberikan kesempatan untuk mengeluarkan energi, memfokuskan
kembali perhatian dan membantu menurunkan isolasi sosial.
3. Intruksikan pasien untuk dibantu dalam rentang gerak aktif dan pasif pada
ekstremitas yang sakit dan yang tidak sakit.
Rasional : Meningkatkan aliran darah ke otot dan tulang untuk meningkatkan tonus
otot.
4. Dorong penggunaan latihan isometik tanpa menekuk sendi atau menggerakan
tungkai, dan mempertahankan masa otot.
Rasional : Kontraksi otot isometik tanpa menekuk sendi membantu kekuatan otot
5. Konsul dengan ahli terapi fisik/ okupais, rehabilitasi spesial
Rasional : Berguna dalam membuat akktifitas individual latihan
F. Implementasi

Tgl Tindakan Keperawatan Respon pasien

10 1. Meninggikan posisi dengan S : pasien mengatakan merasa


ekstremitas
juli memberi alas lipatan handuk lembut di bawah nyaman
2017 area fraktur.

2. Menunjukkan kepada klien cara melakukan S:

latihan gerak pasif/aktif sesuai keadaan klien:


O : pasien bisa melakukan apa
- Latihan pasif distal area fraktur.
yang di ajarkan perawat
- Latihan aktif ekstremitas yang sehat.

3. Mengajarkan teknik manajemen nyeri (latihan S :


napas dalam, imajinasi visual, aktivitas
dipersional lainnya) O : pasien melakukan tehnik
relaksasi nafas dalam secara
mandiri

4. Melakukan injeksi ketorolac


S : pasien mengeluh nyeri

O : obat masuk melalui selang


infus

5. Evaluasi keluhan nyeri


- Skala : sedang
- Meningkat bila ekstremitas fraktur bergerak.
- Mereda bila istirahat.
Dx.2 Gangguan mobilitas fisik …

1. Menganjurkan kepada keluarga pentingnya


mempertahankan aktivitas rekreasi terapeutik
sesuai keadaan klien.

2. Menunjukkan kepada keluarga pelaksanaan


perawatan diri sesuai keadaan klien:
- Membantu perawatan kebersihan diri
(mengelap badan klien dengan waslap
basah, memberi talkum pada punggung dan
daerah tertekan lainnya)
- Membantu makan di tempat tidur (diet
TKTP)

3. Evaluasi kemampuan mobilisasi klien dan


program imobilisasi:
- Keadaan umum lemah
- Status imobilisasi/terapi restriktif
G. Evaluasi

Tgl & No. Diagnosa Evaluasi Nama


Perawat

10 juli Dx. 1 Nyeri akut S: Keluhan nyeri (+), skala sedang. Rudik
2017
O: fraktur tertutup adanaya deformitas

A: Masalah belum teratasi

P: Lanjutkan intervensi
- Berikan pembidaian
- Kaji pembidaian dan TTV

Dx. 2 S: Keluhan nyeri bila bergerak (+)


Hambatan
mobilitas fisik O: - fraktur radius sinistra Rudik
- nyeri (+)
- Edema area fraktur (+)
- Keadaan umum lemah

A: Masalah belum teratasi

P: Lanjutkan intervensi
- Pembidaian untuk memobilisasi
fraktur
- Ajarkan ron untuk mencegah
kontraktur apabila jarang di gerakan

Você também pode gostar