Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
GOLONGAN
DARAH
PENDAHULUAN
1.1 TEORI
Table 7.1 Aglutinasi SDM oleh serum dari orang yang berbeda
Fenomena yang diungkapkan dengan ringkas dalam tabel 7.1 dan table
7.2 menjadi dasar dari penetapan golongan darah. Dalam praktiknya, kini
disediakan perangkat pereaksi siap pakai yang terdiri atas larutan anti A,
larutan anti B dan larutan anti AB, dalam botol-botol yang terpisah. Tiap larutan
ini didapat dengan cara menyuntikan SDM A, SDM B dan SDM AB kepada 3
individu hewan yang berbeda. Melalui imunisasi seperti ini, individu hewan
yang disuntik SDM A akan menghasilkan anti A, yang disuntik dengan SDM B
menghasilkan anti B dan yang disuntik dengan SDM AB menghasilkan anti
AB. Dengan tersedianya perangkat pereaksi siap pakai ini, uji penetapan
golongan darah dapat dilakukan dengan cara yang amat sederhana.
Penetapan dapat dilakukan dengan hanya mencampurkan setetes darah yang
akan diperiksa dengan setetes pereaksi. Reaksi aglutinasi dapat dilakukan
cukup di atas gelas objek mikroskop saja. Golongan darah ABO dari
seseorang akan dibaca dan ditetapkan menurut skema yang disajikan dalam
table 7.3 berikut ini.
METODOLOGI
Bahan
1. Tetes darah segar
2. Alcohol 70%
3. Kapas steril
4. REAGEN
1. Anti A
2. Anti B
Alat
GOL
NO NAMA PERLAKUAN PENGAMATAN DAR
AH
+ Anti A Aglutinasi
1 MERSITA + Anti B ≠ Aglutinasi A
+ Anti A Aglutinasi
2 AYU WIDIARI + Anti B Aglutinasi AB
+ Anti A ≠ Aglutinasi
3 WAYAN HERLINA + Anti B Aglutinasi B
+ Anti A Alutinasi
4 SUNARTI + Anti B ≠ Aglutinasi A
+ Anti A ≠ Aglutinasi
5 DIANA ARI + Anti B Aglutinasi B
+ Anti A Aglutinasi
6 WAYAN SUASMIWATI + Anti B ≠ Aglutinasi A
+ Anti A ≠ Aglutinasi
7 NOVLIN + Anti B ≠ Aglutinasi O
+ Anti A Aglutinas
8 ELVA MAYA + Anti B ≠ Aglutinasi A
+ Anti A ≠ Aglutinasi
9 NILUH SEKAR + Anti B ≠ Aglutinasi O
+ Anti A ≠ Aglutinasi
10 IRNA + Anti B ≠ Aglutinasi O
+ Anti A Aglutinasi
11 LISA ASTUTI + Anti B Aglutinasi B
+ Anti A ≠ Aglutinasi
12 NILUH TITI + Anti B ≠ Aglutinasi O
+ Anti A ≠ Aglutinasi
16 SITI MAKFIRA + Anti B Aglutinasi O
+ Anti A ≠ Aglutinasi
17 HIJRA + Anti B AglutinasI B
+ Anti A Aglutinasi
18 SITI RAHMAWATI + Anti B Aglutinasi AB
+ Anti A Aglutinasi
19 WIDYA ASTIKA + Anti B ≠ Aglutinasi A
+ Anti A Aglutinasi
20 MISRAWATI + Anti B Aglutinasi AB
+ Anti A ≠ Aglutinasi
21 SAFRIANI + Anti B ≠ Aglutinasi O
+ Anti A Aglutinasi
22 Siti amina + Anti B ≠Aglutinasi B
+ Anti A ≠Aglutinasi
23 NOVITA KUMALA +Anti B Aglutinasi A
+ Anti A ≠Aglutinasi
24 SETIAWATI + Anti B ≠Aglutinasi O
+ Anti A ≠Aglutinasi
25 RISMA + Anti B ≠Aglutinasi O
+ Anti A ≠Aglutinasi
26 YUNENGSI + Anti B ≠Aglutinasi O
+ Anti A Aglutinasi
27 AWALIA + Anti B Aglutinasi AB
+ Anti A Aglutinasi
28 FITRIANI KUI + Anti B ≠Aglutinasi B
1 A 6 21 %
2 B 6 21 %
3 AB 4 14 %
4 O 12 43 %
JUMLAH 100%
3.2 Pembahasan
Darah adalah cairan yang terdapat pada semua makhluk hidup (kecuali
tumbuhan) tingkat tinggi yang berfungsi mengirimkan zat-zat dan oksigen yang
dibutuhkan oleh jaringan tubuh, mengangkut bahan-bahan kimia hasil
metabolisme, dan juga sebagai pertahanan tubuh terhadap virus atau bakteri.
Darah pada manusia berfungsi untuk mengangkut oksigen yang
diperlukan oleh sel-sel di seluruh tubuh. Darah juga menyuplai jaringan tubuh
dengan nutrisi, mengangkut zat-zat sisa metabolisme, dan mengandung
berbagai bahan penyusun sistem imun yang bertujuan mempertahankan tubuh
dari berbagai penyakit. Hormon-hormon dari sistem endokrin juga diedarkan
melalui darah.
Pada percobaan kali ini yang dilakukan untuk mengetahui golongan
darah, mula-mula yang dilakukan adalah menyiapkan objek glass. Objek glass
berfungsi sebagai tempat untuk meletakkan objek yang akan diamati.
Kemudian mensterilkan salah satu ujung jari yaitu jari tengah dengan alkohol
70%. Alkohol 70% berfungsi untuk mensterilkan jari tengah dari kuman.
Kemudian menusukkan lancet ke jari tengah yang telah disterilkan tadi,
ditusukkan pada pembuluh darah arteri. Setelah itu, menekan ujung jari yang
telah ditusuk tadi sehingga mengeluarkan darah dan meneteskan darah
tersebut pada objek glass, di sebelah kiri dan sebelah kanan, kemudian
meneteskan serum beta di sebelah darah yang berada disebelah kanan, dan
meneteskan serum alfa disebelah darah yang berada di sebelah kiri, lalu
mengaduknya dengan gerakan memutar dengan menggunakan blood lancet,
Serum alfa dan serum beta berfungsi untuk menentukan jenis golongan darah
yang ditandai dengan adanya aglutinasi dan tidak adanya aglutinasi.
Berdasarkan hasil percobaan dan pengamatan yang telah dilakukan,
Pada uji golongan darah yang bernama novlin dan irna. Object glass di letakan
di meja dan masing-masing di atasnya di beri label yaitu object glass pertama
novlin dan kedua irna. Kemudian jari tengah mereka di bersihkan terlebih
dahulu dengan menggunakan alcohol. Setelah di bersihkan dengan alcohol jari
ditusuk menggunakan lancet sehingga mengeluarkan darah. Kemudian darah
tersbut di letakan di sisi kanan dan kiri object glass. Perlakuan pada object
glass, setelah darah ditetesi anti A maka darah tidak mengalami penggumpalan
dan setelah darah di tetesi anti B darah juga tidak mengalami penggumpalan.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa sampel darah yang terdapat pada novlin
dan irna sampel darahnya adalah adalah O, begitupun pada (
No9,12,13,14,15,16,21,24,25 dan 26 pada tabel di atas ).
Pada uji golongan darah yang bernama mersita, suasmiwati dan elva (No
1,6,8 4,19 dan 23 pada tabel di atas ) didapatkan golongan darah A. Hal ini
terjadi karena setelah darah ditetesi anti A darah tersebut mengalami
penggumpalan dan setelah ditetesi anti B darah tidak mengalami
penggumpalan.
Pada herlina dan diana (No 3,5,11,17,22,18 pada tabel di atas ) di
dapatkan darah bergolongan B. Hal ini terjadi karena setelah darah ditetesi anti
A darah tersebut tidak menggumpal dan setelah ditetesi anti B darah tersebut
menggumpal.
Dan pada uji golongan darah pada ayu widiari di dapatkan bergolongan
darah AB hal ini di karenakan setelah darah di tetesi anti A dan di tetesi anti B
keduanya mengalami aglutinasi atau darah mengalami penggumpalan ( no
2,18,20,24)
Antingen adalah sebuah zat yang menstimulasi tanggapan imun,
terutama dalam produksi antibodi. Antingen biasanya berupa protein atau
polisarida, tetapi dapat juga berupa molekul lainnya, termasuk molekul kecil
dipasangkan dengan protein pembawa. Anti gen ini dibagi menjadi anti gen A
dan anti gen B. dimana anti gen A hanya terdapat dan dihasilkan pada
seseorang bergolongan darah A dan O, sedangkan anti gen B hanya terdapat
pada seseorang bergolongan darah B dan O.
Dikatakan bergolongan darah A, karena setelah darah tersebut dicampur
dengan serum alfa (anti A), darah tersebut mengalami aglutinasi. Aglutinasi
terjadi dikarenakan di dalam sel darah tersebut mengandung aglutinogen A,
dan serum darahnya dapat membuat agglutinin anti-B.
Dikatakan bergolongan darah B, karena setelah darah tersebut dicampur
dengan serum beta (anti B), darah tersebut mengalami aglutinasi. Aglutinasi
terjadi dikarenakan di dalam sel darah tersebut mengandung aglutinogen B,
dan serum darahnya dapat membuat agglutinin anti-A.
Dikatakan bergolongan darah O, karena tidak mengalami aglutinasi
setelah dicampurkan serum alfa (anti A) maupun serum beta (anti B). Hal ini
dikarenakan di dalam sel darah tersebut tidak mengandung aglutinogen, dan
serum darahnya dapat membuat agglutinin anti-A dan agglutinin anti-B.
Jika di katakana bergolongan darah AB karena pada serum anti A dan
Anti B mengalami aglutinasi dan mengandung aglutinogen A dan B tetapi tidak
dapat membuat agglutinin anti A dan Anti B.
Pada percobaan ini juga telah di buktikan bahwa golongan darah O
merupakan golongan darah yang paling banyak dimiliki manusia. AB
Hal ini dapat dikatakan bahwa golongan darah 0 dapat memberikan ke
semua jenis golongan darah, mengingat bahwa golongan darah 0 tidak memiliki
antigen sama sekali. Sehingga kesimpulannya bahwa golongan darah 0 adalah
sebagai donor universal.
Sedangkan darah AB dapat menerima darah dari semua golongan,
mengingat bahwa golongan darah AB memiliki 2 jenis antigen, namun tidak
memiliki aglutinin sama sekali. Sehingga, golongan darah AB adalah sebagai
resipien universal.
Selain berguna sebagai transfuse darah, sistem ABO juga berguna untuk
mengetahui golongan darah anak yang lahir dari sapangan suami istri.
NO. Fenotip Genotip Antigen pada erosit
1. Gol darah A IAIA , IAIO A
2. Gol darah B IBIB, IBIO B
3. Gol darah AB IA IB A,B
4. Gol darah O IOIO Tidak ada
2. Sistem MN
Merupakan penggolongan yang didasarkan salah satu jenis antigen
glikoprotein, yang disebut glikoforin A yang didapat dari reaksi antigen-antibodi.
Terdapat 2 macam antigen glikoforin yaitu M dan N. Reaksi dari keduanya
dengan antiserum menghasilkan fenotip dan genotip golongan darah sistem
MN.
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
4.2. Saran