Você está na página 1de 6

BAB I

PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Dalam islam persatuan secara umum di sebut ukhwah yaitu persaudaraan.
Secara umum di sebut ukhuwah islamiyah yaitu persaudaraan dalam islam (saudara
sesamaislam) tanpa persatuan dan kerukunan. Takan tercipta keindahan dan
kedamaian hidup. Begitupun dalam bernegara tidak akan ada sendi kekuatn tanpa
adanya persatuan, semua hal akan menjadi mudah dan indah jika kita bersatu.

Persaudaraan menyebabkan orang dapat berbuat damai dan dengan perdamaian,


maka persatuan dan kesatuan umat akan dapat di wujudkan. Manusia tidak dapat
hidup seorang diri tanpa pertolongan orang lain. Hubungan di antara manusia
adalah saling membantu dan menolong (ta’awun), saling mengenal (ta’aruf) dan
saling memenuhi kebutuhan bersama. Hal ini merupakan kebutuhan yang asasi bagi
setiap manusia.

Firman Allah SWT:

(١٣:‫يأيهاالناسإنخلقنكممنذكروانثىوجعلنكمشعوباوقباٸللتعارفواإنأكرمكمعنداللهأتقكمإناللهعليمخبير)الحجرات‬

Artinyai : Wahai manusia sungguh, kami telah menciptakan kamu dari seorang laki
– laki dan seorang perempuan, kemudian kami jadikan kamu berbangsa-bangsa dan
bersuku-suku agar kamu saling mengenal. Sungguh yang paling mulia di antara
kamu di sisi Allah ialah orang yang paling takwa. Sugguh, Allah maha mengetahui,
maha teliti (QS. Al-Hujurat/49:13).

2. Rumusan Masalah
– Membahas tentang apa yang dimaksud dengan Akhlak Persatuan dan Kerukunan.

– Membahas tentang Bagaimana cara penerapan Akhlak Persatuan dan Kerukunan


dalam kehidupan sehari-hari.

– Membahas nilai positif yang terkandung dalam Akhlak Persatuan dan Kerukunan.

3. Tujuan Makalah
 Memudahkan kita untuk mempelajari ilmu agama
 Mengetahui apa yang di maksud dengan Akhlak persatuan dan kerukunan
 Menambahkan wawasan dalam ilmu keagamaan terutama dalam persatuan dan kerukunan
 Membiasakan persatuan dan kerukunan dalam kehidupan sehari-hari
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN PERSATUAN DAN KERUKUNAN
1. Pengertian Persatuan
Persatuan dalam ajaran islam secara umum di sebut ikhwan yaitu persaudaraan,
yang secara umum ukhuawah islamiyah yaitu persaudaraan dalam islam (saudara
sesama umat islam) atau bisa juga kumpulan individu manusia yang bersatu atau
menjadi satu. Jelas bahwa persaudaraan menyebabkan orang dapat berbuat damai
dan dengan perdamaian maka persatuan dan kesatuan umat bisa dapat di
wujudkan. Tanpa persatuan orang akan mudah bertindak semena-mena terhadap
sesama bahkan terhadap yang seagama sekalipun.

Pepatah dalam bahasa Indonesia mengatakan bersatu kita teguh bercerai kita
runtuh. Sebagai ilustrasi, setiap individu manusia itu di ibaratkan sebatang lidi, yang
di gunakan untuk membersihkan sampah-samaph yang berserakan, di halaman
sebuah rumah yang cukup luas. Tentu sebatang lidi itu, tidak akan dapat
membersihkan sampah-sampah yang berserakan di halaman sebuah rumah yang
cukup luas itu. Tetapi jika ratusan batang lidi di ikat menjadi satu dan di gunakan
untuk membersihkan samapah-sampah yang berserakan tersebut, tentu dalam
waktu sebentar saja, halaman rumah yang cukup luas itu, akan menjadi
bersih.Barangkali itulah sebabnya Allah SWT menyuruh umat manusia agar bersatu
dan melarang bercerai-berai.
Allah SWT berfirman pada surah Al-Imran ayat 103 yang artinya adalah

“Dan berpegang teguhlah kamu semua kepada tali (agama) Allah dan janganlah
kamu bercerai-berai.”

2. Pengertian Kerukunan
Dalam kamus besar bahasa Indonesia, kerukunan artinya perihal hidup rukun, rasa
rukun, kesepakatan. Sedangkan arti rukun itu sendiri adalah baik dan damai bersatu
hati atau sepakat. Kata “Rukun” juga berasal dari bahasa arab yang berarti Ruknun
artinya asas-asas atau dasar, seperti rukun islam.

Kerukunan atau perdamaian, termasuk ajaran islam yang harus di wujudkan dalam
kehidupan berumah tangga, bertetangga, dan bermasayrakat, berbangsa,
bernegara, serta pergaulan antar umat beragama. Hal ini di sebabkan karena
kerukunan merupakan modal utama untuk terwujudnya ketentraman, kedamaian,
dan kesejahteraan bersama. Sebaliknya perselisihan atau permusuhan merupakan
penyebab datangnya berbagai kerugian dan bencana

Islam merupakan agama yang mencintai kerukunan atau perdamaian, hal itu telah di
buktikan oleh rosulullah SAW, antara lain sebagai berikut :

Pada saat terjadi perselisihan, rosulullah SAW mengajarkan agar pihak-pihak yang
berselisih melakukan usaha-usaha dengan segera dan dengan cara yang bijaksana,
agar perselisihan di antara mereka segera berakhir, dan mereka kembali hidup
rukun.

Rosulullah SAW bersabda yang artinya: “janganlah putus memutuskan hubungan,


belakang-membelakangi, benci-membenci dan hasut-menghasut. Hendaklah kamu
menjadi hamba Allah yang bersaudara satu sama lain dan tidaklah halal bagi
(setiap) Muslim mendiamkan saudaranya lebih dari tiga hari”(H.R. Bukhori dan
Muslim)
B. CONTOH PERILAKU PERSATUAN DAN KERUKUNAN
1. Contoh perilaku persatuan
Setiap anggota masyarakat beranggapan, bahwa sesama anggota masyarakat
adalah bersaudara. Rasa persaudaraan ini di sertai dan di ikuti dengan berbagai
sikap peilaku terpuji serta di jauhkan dari segala sikap perilaku tercela. Sesama
anggota masyarakat hendaknya saling berkasih sayang dan tolong menolong dalam
kebaikan dan ketaqwaan, dan tidak tolong menolong dalam kemaksiatan serta
permusuhan. Rasa persaudaraan itu hendaknya di manfaatkan untuk melakukan
usaha-usaha agar terwujud kedamaian, kemajuan, dan kesejahteraan bersama-
sama.

Beberapa Cara Untuk Meningkatkan Persatuan Atau Ukhuwah Islamiyah :


1. Dalam segi bahasa, yakni menggunakan bahasa persatuan yaitu bahasa Indonesia dengan baik
dan benar di setiap acara resmi dan dimana saja kita berada.
2. Dalam segi ucapan salam, yakni menggunakan ucapan salam“slamat pagi” atau sesama
muslim dengan ucapan “assalamu’alaikum” di setiap pertemuan
3. Dalam segi tanah air, yakni dimana saja kita berada di tanah air ini kita membangun dan
membantu saudara-saudra yang mengalami kesulitan dan yang di timpa musibah dimana kita
tempati secara adil dan manusia.
4. Dalam segi toleransi aqidah, yakni tetap saling menghormati dan menghargai perbedaan
aqidah, tidak memaksakan suatu agama kepada orang lain, karena urusan agama adalah
urusan pribadi dalam islam “lakum dinukum waliadin”
2. Contoh Perilaku Kerukunan
Contoh perilaku kerukunan itu berada dalam kehidupan sehari-hari seperti berikut
ini:

1. Kerukunan Intern Umat Beragama


Sikap hidup muslim dan pribadi seorang muslim adalah manifestasi dari imannya.
Seseorang yang benar-benar beriman kepada Allah serta melaksanakan segala
perintahnya sudah tentu pribadinya akan di hiasi dengan cahaya iman, perbuatan
dan tata hidupnya akan baik dan terpuji.

2. Kerukunan Antar Umat Beragama


Di Negara kita tidak di benarkan sikap dan perbuatan melawan atau anti agama dan
tidak di benarkan paham yang meniadakan Tuhan Yang Maha Esa. Manusia
Indonesia wajib saling menyayangi dan tidak bebuat dengki, dendam, kerusuhan
dan memaksakan keyakinan kepada umat lainnya. Itulah yang menandai kita hidup
beragama dan percaya terhadap tuhan Yang Maha Esa.

Hidup rukun dan bertoleransi tidak berarti bahwa ajaran agama yang satu dan yang
lainnya di campur adukan. Dengan toleransi tersebut di harapkan terwujudnya
ketenangan, saling menghormati dan saling menghargai. Hal itu akan mewujudkan
perikehidupan yang rukun, tertib dan damai. Keadaan yang demikian dapat
memperlancar terlaksananya pembangunan bangsa.

3. Kerukunan Umat Beragama Dengan Pemerintah


Kerukunan umat beragama dan pemerintah di jelaskan dalam firman allah yang
artinya “Hai orangorangyang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rosulullah (nya),
dan ulil amri diantara kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang
sesuatu. Maka kembalikanlah ia kepada allah (al-Qura’an) dan Rasul (sunahnya),
jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu
sangat utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya.
Kerukunan umat beragama dengan pemerintah telah terealisasikan dengan mentaati
segala peraturan yang di keluarkan pemerintah, selama itu peraturan tidak
bertentangan dengan syariat islam. Jalinan kerja sama antara umat dengan umara
dalam membina untuk mentaati perintah Allah, rasul dan umara (pemimpin)
diantara-mu.

C. NILAI POSITIF SIKAP PERSATUAN DAN KERUKUNAN

Mengandung manfaat atau hikmah yang cukup besar bagi setiap orang yang
mengamal kannya, antara lain.

1. Persatuan dan kerukunan umat merupakan awal dan fondasi terjalin nya ukhuwah dalam
masyarakat.
2. Memperkukuh persatuan dan kesatuan yang menjadi syarat mutlak untuk mencapai cita-cita
yang tinggi dan mulia.
3. Memudahkan seseorang untuk mengais rezeki, sebab dengan sikap ini akan menjadikan
kehidupan tenang serta membangun kerjasama dan merentas jalan untuk memperoleh rezeki.
4. Menimbulkan ketentraman dan kedamaian dalam hidup bermasyarakat.
5. Menjadi pilar utama untuk memberdayakan potensi dan membangun masyarakat kea rah
yang lebih maju dan berperadaban.
6. Menjadi tolak ukur solidaritas kemanusiaan yang akan mengantar kan kea rah kesejehteraan
kehidupan dalam bermasyarakat.
7. Memiliki dampak bagi terciptanya masyarakat yang beradab dan sebagai sarana mendapat
rahmat Allah.
D. MEMBIASAKAN SIKAP PERSATUAN DAN KERUKUNAN

Pada umum nya manusia cenderung di kuasai oleh hawa nafsu untuk merasa
menang dan benar sendiri dalam berbagai hal. Supaya persatuan dan kerukunan
dapat tegak dengan kokoh diperlukan empat tiang penyangga yaitu hal-hal berikut :

1. Ta’aruf, yaitu saling kenal mengenal yang tidak hanya bersifat fisik atau biodata ringkas
belaka, tetapi lebih jauh lagi menyangkut latar belakang pendidikan, budaya, keagamaan,
pemikiran, ide-ide, cita-cita, serta problema hidup yang di alami.
2. Tafahum, yaitu saling memahami kelebihan dan kekurangan, kekuatan dan kelemahan
masing – masing, sehingga segala macam bentuk kesalahpahaman dapat di hindari.
3. Ta’awun, yaitu tolong menolong dimana yang kuat menolong yang lemah dan yang
memiliki kelebihan menolong orang yang kekurangan.
4. Takaful, yaitu saling memberikan jaminan, sehingga menimbul kan rasa aman, tidak ada rasa
kekhawatiran dan kecemasan menghadapi hidup ini, karena ada jaminan dari semua saudara
untuk memberikan pertolongan yang diperlukan dalam menjalani hidup.
Untuk mewujudkan ukhuwah islamiyyah, para pemimpin Islam, para ulama, tokoh
masyarakat, dan para cendikiawan hendaknya mempunyai kesamaan visi dalam tiga
hal yaitu wawasan keagamaan, wawasan kemasyarakatan, dan wawasan universal.

E. PERBUATAN YANG MERUSAK PERSATUAN DAN KERUKUNAN


Agar persatuan dan kerukunan tetap utuh maka kita harus menghindari perbuatan
yang dapat merusak persatuan dan kerukunan sebagaimana yang Allah jelaskan
dalam Al-Qur’an (Q.S. Al Hujarat:12)
Artinya: Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan purba-sangka
(kecurigaan), karena sebagian dari purba-sangka itu dosa. Dan janganlah mencari-
cari keburukan orang dan janganlah menggunjingkan satu sama lain. Adakah
seorang diantara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati?
Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah.
Sesungguhnya Allah Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang.

Dari ayat diatas apa yang menyebabkan runtuhnya persatuan dan kerukunan?

1. Memperolok-olok orang lain baik laki-laki maupun perempuan


2. Mencaci orang lain dengan kata-kata yang menyakitkan
3. Memanggil orang lain dengan gelar-gelar yang tidak disukai
4. Berburuk sangka
5. Mencari kesalahan orang lain
6. Menggunjing
F. HIKMAH PERSATUAN DAN KERUKUNAN
 Hidup menjadi damai dan sejahtera
 Menambahkan sikap saling menghormati dan menghargai
 Tumbuh rasa aman dalam diri setiap orang karena tidak memiliki musuh
 Mendorong kemajuan masyarakat
 Dengan persatuan dan kesaatuan bangsa menjadi kuat.

BAB III
PENUTUP

1. Kesimpulan
persatuan dan kerukunan merupakan suatu hal dimana dalam kehidupan tidak lepas
dan tidak dapat di pisahkan, karena kedua hal tersebut sangat penting dalam hidup,
hidup tanpa ada persatuan dan kerukunan akan tidak terciptanya keindahan dan
kedamaiam hidup, oleh sebab itu maka kita harus mepererat persatuan dan
kerukunan baik dengan bertetangga, antar umat beragama dan bernegara.

2. Saran
Tak ada buku yang paling baik,yang ada adalah buku yang dimanfaatkan dengan
sebaik-baiknya,dan tak ada gading yang tak retak.Maka dari itu,kami mengharapkan
sumbang sarannya untuk perbaikan makalah ini dimasa yang akan datang.

DAFTAR PUSTAKA
Afif, Muhamad. 2003. Tafsir al-mishbah untuk anak-anak. Bandung: dar mizan
Departeman agama republic Indonesia 2004. Al-Qur’an dan terjemahnya. Jakarta:
cv. Naladama.

http://belajarpai09.blogspot.com/2012/01/pengertian-dan-maksud-persatuan.html
http://ainunzahra.blogspot.com/2013/04/persatuan-dan-kerukunan-dalam-hidup.html
http://www.google.com
http://www.wikepedia.com
http://kebonkembang1.blogspot.com/
http://catatanseorangbloggerbiasa.blogspot.com/2013/05/makalah-persatuan-dan-
kerukunan.html
http://belajarpai09.blogspot.com/2012/01/pengertian-dan-maksud-persatuan.html
http://ainunzahra.blogspot.com/2013/04/persatuan-dan-kerukunan-dalam-hidup.html

Você também pode gostar