Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
ARTIKEL ILMIAH
Oleh :
SURABAYA
2017
PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, KOMISARIS
INDEPENDEN, KOMITE AUDIT, KUALITAS AUDIT, DAN
UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP INTEGRITAS
LAPORAN KEUANGAN
ARTIKEL ILMIAH
Oleh :
SURABAYA
2017
ABSTRACT
PENDAHULUAN
1
2
Tabel 1
PERTUMBUHAN EKONOMI DI INDONESIA TAHUN 2012-2014
asymmetry). Menurut Bathala et al, (1994) keadaan perusahaan masa lalu, saat ini dan
terdapat beberapa cara yang digunakan di masa yang akan datang dimana
guna mengurangi konflik kepentingan, informasi ini yang akan memberikan
yaitu meningkatkan kepemilikan saham sinyal bagi investor dalam pengambilan
oleh manajemen (insider ownership), keputusan investasi yang rasional. Jika
meningkatkan rasio dividen terhadap laba suatu perusahaan ingin sahamnya dibeli
bersih (earning after tax), meningkatkan oleh investor maka perusahaan harus
sumber pendanaan melalui utang, dan melakukan pengungkapan laporan
meningkatkan kepemilikan saham oleh keuangan secara terbuka, transparan dan
institusi (institutional holdings). dapat dipertanggungjawabkan sehingga
asimetri informasi dapat berkurang dan
Signalling Theory meningkatkan integritas laporan keuangan.
Teori sinyal (signalling theory)
membahas bagaimana seharusnya sinyal- Integritas Laporan Keuangan
sinyal keberhasilan atau kegagalan Integritas laporan keuangan dinilai
manajemen disampaikan kepada pemilik. dari sejauh mana laporan keuangan
Penyampaian laporan keuangan dapat tersebut menyajikan informasi yang benar,
dianggap sinyal apakah agen telah transparan, dan tidak bias. Informasi yang
membuat sesuai dengan kontrak.
Sinyal diungkapkan dalam laporan keuangan
dapat berupa informasi mengenai apa yang merupakan bentuk pertanggungjawaban
sudah manajemen lakukan untuk manajemen, sehingga informasi ini akan
mewujudkan keinginan pemilik yang digunakan oleh pihak eksternal atau
menyatakan bahwa perusahaan lebih baik investor sebagai bentuk pertimbangan
daripada perusahaan lainnya. Teori sinyal dalam pengambilan keputusan. Laporan
berkaitan dengan adanya asumsi bahwa keuangan dikatakan berintegritas apabila
informasi yang diterima oleh masing- laporan keuangan tersebut memenuhi
masing pihak tidak sama, yaitu adanya kualitas reliability (Kieso, 2001).
asimetri informasi antara pihak manajemen Integritas informasi laporan keuangan
perusahaan dengan pihak yang diukur menggunakan manajemen laba riil.
berkepentingan dengan informasi Tindakan manajemen laba riil dapat
perusahaan (Spence, 2002 dalam Connelly dilakukan dengan tiga cara, yaitu
et al. 2011). Salah satu jenis informasi manipulasi penjualan, produksi yang
yang dikeluarkan oleh perusahaan yang berlebihan (overproduction), dan
dapat menjadi sinyal untuk pihak eksternal penurunan beban diskresioner
adalah laporan keuangan tahunan (annual (discretionary expenditures).
report). Informasi yang diungkapkan
dalam laporan keuangan tahunan adalah Kepemilikan Institusional
informasi akuntansi yang berkaitan dengan Baridwan (2014) mendefinisikan
laporan keuangan perusahaan dan kepemilikan institusional sebagai proporsi
informasi non-akuntansi yaitu informasi saham yang dimiliki oleh suatu lembaga
yang tidak berkaitan dengan laporan atau institusi. Kepemilikan saham
keuangan, seperti sumber daya perusahaan, ditunjukkan dengan persentase jumlah
strategi bisnis, prospek perusahaan dan saham perusahaan yang dimiliki oleh
informasi lain yang berkaitan secara investor institusi. Kehadiran kepemilikan
langsung maupun tidak langsung institusional memiliki peran yang penting
(Nurrohman, 2013). Ukuran perusahaan karena kepemilikan institusional akan
merupakan informasi yang diungkapkan mendorong peningkatan pengawasan yang
atau dipublikasikan oleh pihak manajemen lebih optimal terhadap manajemen.
perusahaan dalam bentuk informasi Kepemilikan institusional mempunyai
akuntansi dan non-akuntansi mengenai kemampuan dalam mengendalikan dan
4
5
6
telah dibuat, seperti kasus Enron. Hal ini Ukuran perusahaan juga dapat
bisa terjadi dikarenakan perusahaan ingin mempengaruhi integritas laporan
selalu terlihat sebagai perusahaan yang keuangan. Firm size atau ukuran
mampu bersaing dengan perusahaan perusahaan adalah rata–rata total penjualan
lainnya di mata pihak eksternal. Jadi, bersih untuk tahun yang bersangkutan
perusahaan yang diaudit oleh KAP belum sampai beberapa tahun (Brigham dan
tentu memiliki laporan keuangan yang Houston, 2001). Diasumsikan bahwa
berintegritas. ukuran perusahaan yang besar dapat
Dari penjelasan di atas, maka dapat menghadapi segala bentuk ancaman,
dirumuskan hipotesis sebagai berikut: seperti krisis ekonomi. Perusahaan yang
Hipotesis 4 : Kualitas audit berpengaruh dapat bertahan dari krisis ekonomi
negatif terhadap integritas termasuk perusahaan yang tangguh serta
laporan keuangan memiliki kondisi keuangan yang kuat.
Dengan kondisi keuangan yang kuat, maka
Pengaruh Ukuran Perusahaan terhadap integritas laporan keuangan juga
Integritas Laporan Keuangan meningkat di mata investor.
Pengaruh antara ukuran perusahaan Dari penjelasan di atas, maka dapat
terhadap integritas laporan keuangan dirumuskan hipotesis sebagai berikut:
menggunakan teori sinyal. Ukuran Hipotesis 5 : Ukuran perusahaan
perusahaan merupakan informasi yang berpengaruh positif
diungkapkan oleh perusahaan sebagai terhadap integritas laporan
sinyal bagi investor untuk pengambilan keuangan
keputusan investasi sehingga pihak
eksternal dapat mengetahui kondisi
perusahaan yang sebenarnya sehingga Kerangka pemikiran yang mendasari
asimetri dapat diminimalisir dan dapat penelitian dapat digambarkan sebagai
meningkatkan integritas laporan keuangan.
berikut:
Kepemilikan Institusional
Komisaris Independen
Kualitas Audit
Ukuran Perusahaan
Gambar 1
KERANGKA PEMIKIRAN
METODE PENELITIAN
Klasifikasi Sampel
Populasi penelitian adalah menggunakan metode purposive sampling
perusahaan jasa yang terdaftar di Bursa dengan tujuan untuk mendapatkan sampel
Efek Indonesia pada periode 2012-2014. yang representatif sesuai dengan kriteria
Pengambilan sampel dalam penelitian sebagai berikut: (1) Perusahaan jasa yang
7
8
Komite Audit
REM = ABNCFO + (ABNPROD x (-1)) +
Komite audit terdiri dari individu-
ABNDISC
individu yang mandiri dan tidak terlibat
secara langsung dengan tugas manajemen
Kepemilikan Institusional yang mengelola perusahaan serta harus
Kepemilikan institusional adalah memiliki pengalaman untuk melaksanakan
kepemilikan saham perusahaan yang fungsi pengawasan secara efektif.
dimiliki oleh institusi atau lembaga, seperti Bapepam menyatakan bahwa di setiap
perusahaan asuransi, bank, perusahaan perusahaan harus memiliki minimal tiga
investasi, dan kepemilikan institusi lain. anggota komite audit sehingga fungsi
Beiner et al, 2003 menyatakan bahwa monitoring berjalan dengan lancar. Komite
kepemilikan institusional menunjukkan audit dapat diukur sebagai berikut :
pengaruh keberadaan pemegang saham
institusional terhadap kinerja manajemen KA = ∑ Komite audit di dalam perusahaan
terkait dengan pelaporan keuangan
perusahaan. Keterangan:
Kepemilikan institusional KA : Komite Audit
mempunyai kemampuan dalam
mengendalikan dan memonitoring Kualitas Audit
manajemen secara efektif agar dapat Kualitas audit adalah suatu proses
meningkatkan kinerja manajemen. pemeriksaan secara sistematis yang
Kepemilikan saham institusional dihitung dilakukan oleh auditor mutu internal atau
sebagai berikut : eksternal. Kualitas audit dapat diproksi
dengan menggunakan ukuran Kantor
!"#"$ !"#$%&'( !"#$!$%#!&"'(
KI = Akuntan Publik.
!"#"$ !"#"$%#
9
Variabel ini diukur dengan variabel analisis regresi linier berganda (multiple
dummy, poin 1 untuk perusahaan yang regression analysis).
diaudit oleh KAP yang berafiliasi dengan
KAP The Big Four dan poin 0 untuk Alasan dipilihnya model regresi
perusahaan yang diaudit oleh KAP yang linier berganda karena untuk menguji
bukan berafiliasi dengan KAP The Big pengaruh beberapa variabel bebas terhadap
Four. satu variabel terikat. Untuk mengetahui
hubungan tersebut, maka berikut ini adalah
Ukuran Perusahaan persamaan regresinya:
Ukuran dari suatu perusahaan, tidak ILK = + 1 INST + 2 KI + 3 KA + 4 QA + 5 SIZE
hanya dilihat dari fisik perusahaan tetapi
dapat dilihat dari seberapa banyak aset Keterangan:
yang dimiliki atau modal yang dimiliki ILK : Integritas Laporan Keuangan
perusahaan. Ukuran perusahaan dapat INST : Kepemilikan Insitusional
dihitung menggunakan logaritma natural, KI : Komisaris Independen
seperti yang ditunjukkan rumus di bawah KA : Komite Audit
ini: QA : Kualitas Audit
SIZE = Ln Total Aset SIZE : Ukuran Perusahaan
α : Konstanta
Keterangan: β1-5 : Koefisien Regresi
SIZE : Ukuran Perusahaan
ANALISIS DATA DAN
Alat Analisis PEMBAHASAN
Untuk menguji hubungan antara Analisis deskriptif digunakan untuk
kepemilikan institusional, komisaris memberikan gambaran mengenai variabel-
independen, komite audit, kualitas audit, variabel dalam penelitian ini, yaitu
dan ukuran perusahaan terhadap integritas integritas laporan keuangan, kepemilikan
laporan keuangan pada perusahaan jasa institusional, komisaris independen,
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia komite audit, kualitas audit, dan ukuran
tahun 2012-2014 menggunakan model perusahaan.
Tabel 2
HASIL ANALISIS DESKRIPTIF
Variabel N Minimum Maksimum Mean Std. Deviasi
Integritas Laporan Keuangan 250 -0,7761 3,4141 1,9804 0,7968
Kepemilikan Institusional 250 0,0573 0,9908 0,6622 0,2194
Komisaris Independen 250 0,0000 0,7500 0,3889 0,1074
Komite Audit 250 1 6 2,96 0,468
Ukuran Perusahaan 250 23,7491 31,7302 28,3239 1,5264
Tabel 3
HASIL ANALISIS DESKRIPTIF FREKUENSI
Cumulative
Variabel Frekuensi Percent Valid Percent
Percent
Kualitas Audit:
1. Bukan Afiliasi KAP The Big
157 62,8 62,8 62,8
Four
2. Afiliasi KAP The Big Four 93 37,2 37,2 37,2
TOTAL 250 100,0 100,0
Sumber : Data Diolah
10
11
perusahaan apakah tergolong dalam KAP sehingga dapat disimpulkan bahwa hampir
yang berafiliasi dengan KAP The Big Four semua perusahaan sampel memiliki ukuran
atau bukan. Berdasarkan Tabel 3 dapat perusahaan yang tidak jauh berbeda. Dari
diketahui bahwa 157 sampel atau sekitar 250 sampel terdapat 133 sampel atau
62,8% perusahaan menggunakan jasa KAP sekitar 53,20% yang tergolong sebagai
yang bukan berafiliasi dengan KAP The perusahaan berukuran besar. Hal ini
Big Four, sisanya sebanyak 93 sampel dari ditunjukan dari Ln Total Aset yang lebih
250 sampel menggunakan jasa KAP yang besar dari nilai rata-rata (mean) (Ln TA >
berafiliasi dengan KAP The Big Four. Hal 28,3239). Untuk 117 sampel lainnya atau
ini menunjukkan bahwa mayoritas sekitar 46,80% tergolong perusahaan yang
perusahaan jasa yang terdaftar di Bursa berukuran kecil karena Ln Total Aset lebih
Efek Indonesia lebih banyak menggunakan kecil dari nilai rata-rata (mean) (Ln TA <
jasa KAP yang bukan berafiliasi dengan 28,3239).
KAP The Big Four untuk mengaudit Analisis regresi dilakukan untuk
laporan keuangannya. mengetahui hubungan antara variabel
Pada Tabel 2 dapat diketahui nilai independen (kepemilikan institusional,
minimum ukuran perusahaan adalah komisaris independen, komite audit,
23,7494 sedangkan nilai maksimum kualitas audit, dan ukuran perusahaan)
ukuran perusahaan sebesar 31,7302. Nilai terhadap variabel dependen (integritas
rata-rata (mean) ukuran perusahaan laporan keuangan). Analisis regresi yang
sebesar 28,3239. Nilai standar deviasi telah dilakukan dalam pengujian ini adalah
ukuran perusahaan sebesar 1,5264. Selama model regresi linier berganda (multiple
periode penelitian menunjukan bahwa nilai regression analysis) yang bertujuan untuk
standar deviasi lebih kecil dari nilai rata- menguji hipotesis yang telah diajukan.
rata (mean) yang artinya variasi data Hasil regresi tersebut dapat dilihat pada
rendah atau data data bersifat homogen Tabel 4 sebagai berikut:
Tabel 4
Hasil Analisis Regresi Linier Berganda
Koefisien Standar t
Variabel Sig.
Regresi Error Hitung
Konstanta 2,190 1,064 2,059 0,041
Kepemilikan Institusional -0,807 0,235 -3,435 0,001
Komisaris Independen -1,180 0,456 -2,588 0,010
Komite Audit -0,167 0,107 -1,565 0,119
Kualitas Audit -0,258 0,106 -2,445 0,015
Ukuran Perusahaan 0,048 0,036 1,346 0,179
R2 0,104
Adjusted R2 0,086
F Hitung 5,682
Sig. F 0,000
Sumber : Data Diolah
Berdasarkan hasil uji statistik F pada satu variabel independen terhadap variabel
Tabel 4 dapat diketahui bahwa besarnya dependen, model regresi fit. Hal ini berarti
nilai F hitung adalah sebesar 5,682 dengan model regresi dapat digunakan untuk
signifikansi 0.000. Nilai signifikansi mengetahui pengaruh kepemilikan
kurang dari 0.05 (0.000 < 0.05), maka H0 institusional, komisaris independen,
ditolak artinya terdapat pengaruh salah komite audit, kualitas audit, dan ukuran
12
13
dapat membuat tingkat integritas laporan anggota komite audit, maka badan ini akan
keuangan perusahaan menurun (Yani dan mengalami kesulitan dalam menjalankan
Ketut, 2014). perannya, diantaranya kesulitan dalam
Hasil penelitian sejalan dengan berkomunikasi dan mengkoordinir kerja
penelitian yang dilakukan oleh Ida dan dari masing-masing anggota komite audit
Dewa (2013), Fitri dan Rochmi (2014), itu sendiri (Astiniah, 2013).
dan Ocktavia dan Arifin (2013) yang Hasil penelitian sejalan dengan
menyatakan bahwa komisaris independen penelitian yang dilakukan oleh Defriandio
berpengaruh terhadap integritas laporan dan Soliyah (2014) dan Pancawati (2010)
keuangan. Hasil penelitian bertolak yang menyatakan bahwa komite audit
belakang dengan penelitian yang dilakukan tidak berpengaruh terhadap integritas
oleh Daniel (2012), Yani dan Ketut (2014), laporan keuangan. Hasil penelitian
dan Pancawati (2010) yang menyatakan bertolak belakang dengan penelitian yang
bahwa komisaris independen tidak dilakukan oleh Daniel (2012) dan Desi
berpengaruh terhadap integritas laporan (2012) yang menyatakan bahwa komite
keuangan. audit berpengaruh terhadap integritas
Berdasarkan analisis yang telah laporan keuangan.
dilakukan, koefisien regresi untuk variabel Berdasarkan analisis yang telah
komite audit adalah negatif 0,167. Hal ini dilakukan, koefisien regresi untuk variabel
menunjukkan bahwa jika komite audit kualitas audit adalah negatif 0,258. Hal ini
mengalami penurunan sebesar satu satuan menunjukkan bahwa jika kualitas audit
dengan asumsi variabel lainnya dianggap mengalami penurunan sebesar satu satuan
konstan, maka integritas laporan keuangan dengan asumsi variabel lainnya dianggap
akan mengalami kenaikan sebesar 0,167. konstan, maka integritas laporan keuangan
Variabel komite audit memiliki tingkat akan mengalami kenaikan sebesar 1,180.
signifikansi sebesar 0.119 yang berarti > Variabel kualitas audit memiliki tingkat
0.05 dengan nilai t hitung sebesar -1,565 signifikansi sebesar 0.015 yang berarti <
sehingga dapat disimpulkan bahwa H3 0.05 dengan nilai t hitung sebesar -2,445
ditolak, artinya komite audit berpengaruh sehingga dapat disimpulkan bahwa H4
negatif dan tidak signifikan terhadap diterima, artinya kualitas audit
integritas laporan keuangan. berpengaruh negatif dan signifikan
Jumlah komite audit dalam terhadap integritas laporan keuangan.
perusahaan tidak merubah tugas dan Hal ini menunjukan bahwa KAP
fungsinya untuk memonitor pelaporan manapun yang mengaudit suatu
keuangan sehingga berapapun jumlah perusahaan kemungkinan memiliki tingkat
komite audit, integritas laporan keuangan integritas laporan keuangan yang sama.
perusahaan tetaplah sama (Wahyudi et al. Contohnya, pada perusahaan jasa yang
2016). Contohnya, perusahaan Bintang menjadi sampel penelitian sebanyak 250
Mitra Semestaraya Tbk selama tahun perusahaan terdapat 157 perusahaan yang
2012-2014 memiliki jumlah komite audit laporan keuangannya diaudit oleh KAP
sebanyak 3 orang, artinya perusahaan telah yang bukan berafiliasi dengan KAP Big
meematuhi peraturan yang dikeluarkan Four dan sisanya sebanyak 93 perusahaan
oleh Bapepam, namun perusahaan tersebut yang laporan keuangannya diaudit oleh
memiliki tingkat integritas laporan KAP yang berafiliasi dengan KAP Big
keuangan di bawah rata-rata (rendah) Four. Perusahaan cenderung menggunakan
sebesar -0.7761 di tahun 2012, -0.2801 di auditor Big Four hanya untuk menaikkan
tahun 2013, dan -0.3186 di tahun 2014. reputasinya semata dan meningkatkan
Astiniah (2013) menyatakan bahwa kredibilitas perusahaan sehingga belum
terdapatnya agency problems (masalah tentu dapat meningkatkan integritas
keagenan), yaitu dengan makin banyaknya laporan keuangan (Wahyudi et al. 2016).
14
KAP Big Four maupun Non Big Four perusahaan belum menunjukkan bahwa
memiliki standar sama sesuai dalam SPAP perusahaan tersebut memiliki tingkat
(Standar Profesional Akuntan Publik) integritas laporan keuangan yang tinggi.
dalam melaksanakan pekerjaan mereka Muliyanto dan Budiono (2014)
sehingga tidak terdapat perbedaan menyatakan bahwa semakin besarnya
mencolok (Astinia, 2013). ukuran perusahaan, maka akses informasi
Hasil penelitian sejalan dengan yang tersedia untuk masyarakat dan
penelitian yang dilakukan oleh Daniel pemerintah akan semakin banyak,
(2012) yang menyatakan bahwa kualitas sehingga ini akan memberikan kemudahan
audit berpengaruh terhadap integritas bagi pihak manajemen untuk campur
laporan keuangan. Hasil penelitian tangan dalam pelaporan keuangan
bertolak belakang dengan penelitian yang eksternal dengan tujuan untuk
dilakukan oleh Aljufri (2014) dan menguntungkan diri sendiri dan akan
Pancawati (2010) yang menyatakan bahwa menurunkan integritas laporan keuangan.
kualitas audit tidak berpengaruh terhadap Hasil penelitian sejalan dengan
integritas laporan keuangan. penelitian yang dilakukan oleh Annisa
Berdasarkan analisis yang telah (2013) yang menyatakan bahwa ukuran
dilakukan, koefisien regresi untuk variabel perusahaan tidak berpengaruh terhadap
ukuran perusahaan adalah 0,048. Hal ini integritas laporan keuangan. Hasil
menunjukkan bahwa jika ukuran penelitian bertolak belakang dengan
perusahaaan mengalami kenaikan sebesar penelitian yang dilakukan oleh Ida dan
satu satuan dengan asumsi variabel lainnya Dewa (2013) yang menyatakan bahwa
dianggap konstan, maka integritas laporan ukuran perusahaan berpengaruh terhadap
keuangan akan mengalami kenaikan integritas laporan keuangan. Ida dan Dewa
sebesar 0,048. Variabel ukuran perusahaan (2013) menyatakan bahwa semakin besar
memiliki tingkat signifikansi sebesar 0.179 ukuran perusahaan, maka semakin tinggi
yang berarti > 0.05 dengan nilai t hitung nilai integritas laporan keuangan.
sebesar 1,346 sehingga dapat disimpulkan
bahwa H5 ditolak, artinya ukuran KESIMPULAN, IMPLIKASI, SARAN
perusahaan berpengaruh positif dan tidak DAN KETERBATASAN
signifikan terhadap integritas laporan
keuangan. Penelitian ini bertujuan untuk
Semakin besar ukuran suatu menguji pengaruh kepemilikan
perusahaan tidak berpengaruh terhadap institusional, komisaris independen,
tingkat integritas laporan keuangan. komite audit, kualitas audit, dan ukuran
Contohnya, pada perusahaan yang perusahaan terhadap integritas laporan
memiliki total aset terbesar, yaitu United keuangan. Penelitian menggunakan data
Tractors Tbk pada tahun 2014 dengan nilai sekunder yang diperoleh dari Bursa Efek
total asset sebesar Rp Indonesia. Metode pemilihan sampel
60.292.031.000.000 tetapi perusahaan menggunakan purposive sampling dengan
tersebut memiliki tingkat integritas laporan kriteria yang sudah ditentukan. Sampel
keuangan di bawah rata-rata sebesar dalam penelitian ini adalah perusahaan
1,60644404985272. Perusahaan Grahamas jasa yang menerbitkan laporan keuangan
Citrawisata Tbk di tahun 2013 memiliki dari tahun 2012 sampai tahun 2014 secara
total aset sebesar Rp 20.617.639.302 tetapi lengkap dan telah melalui proses outlier,
perusahaan tersebut memiliki tingkat
yaitu sebanyak 250 perusahaan yang
integritas laporan keuangan di atas rata- terdiri dari 79 perusahaan pada tahun
rata sebesar 3,19024344442186. Hal ini 2012, 86 perusahaan pada tahun 2013, dan
menunjukkan bahwa ukuran perusahaan 85 perusahaan pada tahun 2014. Pengujian
yang dilihat melalui total aset suatu yang dilakukan dalam penelitian
15
16
17
18
19