Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
PENDAHULUAN
Rokok adalah hasil olahan tembakau terbungkus termasuk cerutu atau bentuk lainnya
yang dihasilkan dari tanaman Nicotiana tabaccum, Nicotiana rustica dan spesies lain.
Sebatang rokok tembakau mengandung lebih dari 4000 bahan kimia berbahaya didalamnya.
Berdasarkan data WHO, total jumlah perokok di Indonesia menempati urutan ketiga setelah
China dan India, dengan angka 34,7% dari total jumlah penduduk atau sekitar 82 juta jiwa.1
Banyak penyakit yang timbul dikarenakan oleh merokok maupun asap rokoknya.
Kebiasaan merokok sebenarnya tidak hanya merugikan bagi yang merokok namun juga
merugikan bagi yang menghirup asap rokok. Merokok merupakan salah satu faktor gaya
hidup yang dapat mengakibatkan masalah kesehatan pada masyarakat dan memiliki dampak
Rokok merupakan salah satu penyebab kerusakan sel karena dalam rokok
mengandung bahan yang dapat membentuk radikal bebas. Radikal bebas adalah produk
antara yang terbentuk dari berbagai proses reaksi kimia dalam tubuh (misalnya metabolisme
sel, pernapasan, olahraga yang berlebihan) dan juga dari lingkungan yang terpolusi oleh asap
Berbagai faktor dari internal maupun eksternal dapat mempengaruhi kualitas dari
spermatozoa .4 Faktor internal contohnya hormon, usia, berat badan, genetik, kelainan
urogenital kongenital atau didapat, kelainan endokrin dan faktor imunologi.5 Sedangkan
faktor eksternal misalnya suhu, makanan, gaya hidup, polusi serta pekerjaan. Gaya hidup
yang tidak sehat seperti merokok mengakibatkan radikal bebas dalam jumlah besar masuk
kedalam tubuh dan menimbulkan efek yang berbahaya bagi kesehatan .Dari penelitian-
1
2
penelitian sebelumnya didapatkan hasil bahwa rokok dapat mempengaruhi tingkat fertilitas
seorang pria dengan menurunkan motilitas sperma , konsentrasi sperma dan menurunkan
Salah satu parameter pengukuran uji kualitas sperma secara mikroskopis adalah
morfologi sperma. Morfologi merupakan salah satu faktor penting yang diperlukan dalam
menunjang kemampuan fertilisasi spermatozoa, sebagai contoh akrosom pada sel sperma
yang bertugas menembus zona pelusida pada sel telur.7 Fertilisasi akan terjadi apabila
spermatozoa memiliki bentuk yang normal. Hanya spermatozoa normal yang mampu
membuahi sel telur. Walaupun jumlah spermatozoa seseorang normal, namun apabila
spermatozoa.8
Radikal bebas yang masuk dapat dibuang melalui mekanisme antioksidan yang
bekerja didalam tubuh . Antioksidan tersebut dapat alami dihasilkan oleh tubuh, namun ada
juga yang bisa didapatkan dari mengonsumsi makanan tertentu yang mengandung
antioksidan. Semakin tinggi radikal bebas yang masuk, semakin tinggi pula kebutuhan akan
sayuran. Buah yang dikenal kaya akan kandungan antioksidannya antara lain buah delima,
buah bit, anggur merah, cranberry, apel, jeruk, nanas, tomat dan wortel. Namun dalam sebuah
penelitian menunjukkan bahwa buah yang berwarna merah memiliki kekuatan antioksidan
Buah bit yang memiliki nama latin Beta vulgaris ini berwarna merah pekat dan
memiliki kapasitas antioksidan lebih tinggi dibanding wortel , tomat dan berbagai sayuran
lain kecuali buah delima yang memiliki kapasitas antioksidan paling tinggi berdasarkan
3
metode FRAP (Ferric Reducing Antioxidant Power) Assays yang merupakan metode untuk
Buah bit dikenal kaya akan kandungan yang bermaanfaat bagi tubuh antara lain
vitamin A, Vitamin B1, B2, B3, B5, B6, Folat, Vitamin C, Kalsium, Zat besi, dan
Magnesium. Beta vulgaris ini juga memiliki kandungan betanin, betaxanthin, betacyanin ,
flavonoid yang merupakan family dari betalain. Kandungan betanin salah satu golongan
betalain yang ditemukan dalam jumlah besar pada buah bit, merupakan antioksidan yang
bertindak sebagai inhibitor paling efektif untuk menghambat reaksi yang dapat menimbulkan
kerusakan pada DNA yaitu reaksi peroksidase lipid. Sedangkan flavonoid juga berperan
Berdasarkan latar belakang tersebut dan belum adanya penelitian lebih lanjut
mengenai pengaruh buah bit terhadap morfologi spermatozoa, penulis ingin mengetahui lebih
lanjut mengenai pengaruh buah bit terhadap morfologi sprematozoa pada tikus wistar yag
dipapar asap rokok . Penelitian ini diharapkan dapat memberikan hasil yang bermanfaat
mengingat semakin tingginya populasi perokok aktif di Indonesia yang secara tidak langsung
berikut:
Adakah pengaruh pemberian buah Bit terhadap morfologi spermatozoa tikus wistar yang
Penelitian ini membahas pengaruh buah bit terhadap tikus wistar bersamaan dengan
paparan asap rokok yang dapat memberikan efek pada tingkat molekul, sel dan jaringan atau
organ akibat paparan tersebut. Tujuan penelitian ini dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
- Mengetahui apakah terdapat pengaruh buah bit untuk menetralisir efek yang
pemberian buah bit terhadap morfologi spermatozoa tikus wistar jantan yang
Sampai saat ini , peneliti belum menemukan penelitian yang serupa dengan penelitian
ini. Penelitian yang sejenis dengan penelitian ini namun berbeda secara teknis adalah sebagai
berikut :
penerbitan,dan Penelitian
nama jurnal
sinar ultraviolet ,
2016 11
Rokok , 2012
2016
Terhadap VO2 Max VO2 Max , Sari Umbi Bit peningkatan VO2
Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya terletak pada variabel, sampel dan
waktu penelitian. Bila penelitian pertama dan ketiga variable bebas yang digunakan pada
masing-masing penelitian adalah dark chocolat, kopi dan minyak Nigella sativa, pada
penelitian ini variabel bebas yang digunakan adalah buah bit. Pada penelitian pertama dan
kedua variabel terikat yang digunakan adalah jumlah, spermatogenesis dan motilitas
spermatozoa , sedangkan pada penelitian ini variabel terikat yang digunakan adalah
morfologi spermatozoa Belum ada penelitian sebelumnya yang meneliti mengenai pengaruh
pemberian buah bit terhadap morfologi spermatozoa tikus wistar jantan yang dipapar asap
rokok.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Spermatogenesis
Spermatogenesis adalah suatu proses kompleks di mana sel germinal yang relatif
terspesialisasi dan motil, yang masing-masingnya mengandung satu set 23 kromosom yang
berlangsung selama enam puluh empat hari dan terdiri atas 3 fase, yaitu
spermatozoa.
Spermatogonium ada yang bentuknya tetap seperti spermatogonia A yang terus menjadi
primer. Spermatosit primer akan masuk dalam fase meiosis. Dari pembelahan meiosis
8
9
dan DNA sejumlah n/haploid. Pada fase spermiogenesis terjadi pembentukan kepala, bagian
tengah dan ekor sperma. Pada bagian kepala sperma terdapat akrosom yang mengandung
enzim hidrolitik yang akan melepaskan sel korona radiata dan mencernakan zona pelusida.
Saat spermatozoa bertemu ovum, akrosom akan lisis sebagian dan mengeluarkan enzim yang
spermatozoa terdapat mitokondria yang akan berkaitan dengan pembentukan energi untuk
pergerakan spermatozoa. Bagian ekor spermatozoa dibentuk oleh sentriol dan akan timbul
1. Kepala (caput), tidak hanya mengandung inti (nukleus) dengan kromosom dan
bahan genetiknya, tetapi juga ditutup oleh akrosom yang mempermudah fertilisasi
ovum.
untuk motilitas.
morfologi sperma dilakukan dengan sediaan hapus sperma yang diwarnai dengan giemsa
di baca dengan pembesaran 1000x. Kriteria morfologi sperma disebut normal bila :
i) Kepala : berbentuk oval, akrosom menutupi 1/3nya, panjang 3-5 mikron, lebar
ii) Midpiece : langsing (<1/2 lebar kepala), panjang 2x panjang kepala dalam satu
Morphology
post-acrosomal
should be
abrupt kinks.
Update
Taper : kurus, lebar kepala ½ yang normal, tidak jelas batas akrosom,
Amorf : bentuk kepala yang ganjil, permukaan tidak rata, tidak jelas batas
akrosom
maka spermatozoa normal nampak berbentuk oval dengan bagian ujung lebih terang dan
Bentuk abnormal dari spermatozoa biasanya kurang dari 30% dan meliputi bentuk-
bentuk :
13
Morfologi abnormal sperma sering dikumpai pada keadaan atau penyakit infeksi,
Suhu Tinggi
Testis manusia tidak berfungsi dengan baik jika suhu testis lebih tinggi atau
sama dengan suhu tubuh manusia. Pembentukan sperma paling optimal pada
suhu 35,5 C (lebih rendah dari suhu tubuh). Testis dapat tetap berada pada suhu
tersebut karena terletak didalam skrotum yang berada diluar rongga tubuh.
Konsumsi alkohol
testosteron yang tentu akan mengganggu pertumbuhan sperma. Zat toksin yang
Merokok
Asap rokok dapat memberikan dampak buruk terhadap fungsi reproduksi pria
karena terdapat radikal bebas yang dapat merusak sel. Radikal bebas merupakan
14
suatu molekul yang tidak stabil akibat kehilangan elektron, dan dapat
Varicocele
pampiniformis sedangkan klep vena tetap sehingga aliran darah menjadi tidak
lancar dan dapat refluks. Kondisi tersebut mengakibatkan darah tidak dapat
kembali ke jantung dan terperangkap disekitar testis sehingga suhu testis dapat
Infeksi saluran genital merupakan salah satu penyebab infertilitas pria. Golshani
dkk (2006) mencatat bahwa gangguan motilitas dan kelainan morfologi lebih
Zat/Obat Gonadotoksik
Nutrisi
radikal bebas.16
Radiasi Ponsel
15
2.4 Asap Rokok sebagai Radikal Bebas dan Buah Bit sebagai Antioksidan
Merokok merupakan perilaku yang merugikan bagi individu pelaku dan orang lain
perokok terus meningkat seiring dengan meningkatnya jumlah penduduk. Pada tahun
2011, rokok membunuh hampir 6 juta orang, hampir 80% kematian terjadi pada negara-
Radikal bebas sudah diketahui sebagai kondisi yang menonjol dari berbagai
penyakit dan perkembangannya. Radikal bebas adalah atom atau molekul yang memiliki
dengan menarik elektron lain sehingga terbentuk radikal baru. Radikal berbahaya karena
bersifat sangat reaktif dalam upaya mendapatkan pasangan elektronnya, dapat pula
terbentuk radikal bebas baru dari atom atau molekul yang elektronnya terambil untuk
Radikal bebas yang banyak menimbulkan masalah terkait dengan senyawa oksigen
reaktif (Reactive Oxygen Compound). Senyawa oksigen reaktif berasal dari oksigen yang
mengalami peralihan elektron kurang sempurna pada saat proses pembentukan ATP.
Dalam gerakannya yang tidak beraturan, karena sangat reaktif, radikal bebas dapat
menimbulkan kerusakan pada sel dengan cara mereduksi molekul oksigen dalam rangkaian
16
elektron transpor dalam mitokondria atau dalam proses-proses lain yang melibatkan
molekul organik dana anorganik. Radikal hidroksil karena reaktifitasnya yang tinggi
menjadikannya sangat berbahaya dan dapat merusak asam lemak tak jenuh yang
merupakan komponen penyusun membran sel, DNA yang merupakan perangkat genetik
sel, dan protein seperti enzim, reseptor, antibodi, dan proses pertahanan tubuh. 19
Di dalam asap rokok, komponen kimiawi yang dimiliki dapat mencapai puluhan
ribu komponen. Komponen tersebut biasanya bersifat toksik, dapat berupa nikotin, tar,
mutagen, dan radikal bebas. Partikel tersebut biasanya gabungan senyawa organik dan
- Kingdom : Plantae
- Subkingdom :Tracheobionta
- Divisi :Magnoliophyta
- Kelas :Magnoliopsida
- Ordo : Caryophyllales
- Famili :Chenopodiaceae
- Genus :Beta
Buah bit (Beta vulgaris) dikenal sebagai tanaman yang banyak digunakan untuk
pengobatan. Buah bit memiliki warna merah keunguan. Kandungan pada buah bit seperti
17
pigmen betacyanin, betanin dan betalain berpotensi menimbulkan efek antioksidan bagi
tubuh.22
oksidasi molekul lain. Oksidasi merupakan merupakan suatu reaksi kimia yang
mentransfer elektron dari suatu oksidator. Oleh karena itu, antioksidan sering kali
merupakan reduktor seperti senyawa tiol, asam askorbat, ataupun polifenol. Antioksidan
memiliki dua fungsi yaitu fungsi primer dan skunder. Fungsi primer yaitu dengan
memberikan atom hidrogen secara cepat ke radikal lipida, atau mengubahnya ke bentuk
lebih stabil. Fungsi skunder antiokidan bekerja dengan memperlambat laju autooksidasi
hidroperoksida dan hidrogen peroksida sebelum menjadi alkohol dan air, tanpa
2) Baris kedua pertahanan, yaitu antioksidan peredam radikal, yang meredam radikal aktif
untuk menekan inisiasi rantai dan/atau memutus reaksi propagasi rantai. Berbagai
dan peptidase yang ada di sitosol dan mitokondria sel mamalia. Sistem perbaikan DNA
juga memainkan peran penting dalam total sistem pertahanan terhadap kerusakan
18
oksidatif. Berbagai macam enzim yang dikenal seperti glycosylase dan nuclease, yang
4) Baris keempat pertahanan, yaitu adaptasi, dimana sinyal untuk produksi dan reaksi
radikal bebas dapat menginduksi pembentukan dan transportasi antioksidan yang tepat
pada tempatnya.
Asap rokok telah terbukti menyebabkan berbagai bentuk disfungsi reproduksi, yang
merupakan penyebab utama fertilitas pada laki-laki dan perempuan, seperti Bayi Berat
ROS dan menurunkan antioksidan di cairan semen sehingga seorang perokok lebih
terjadi, kemudian terjadi rusaknya membran plasma sperma yang berguna untuk
induksi kerusakan DNA dan stress oksidatif. Dalam penelitian lain, telah dilaporkan
bahwa asap rokok menginduksi peroksidasi lipid dan mengubah kadar enzim oksidatif
Bit merah (Beta vulgaris) merupakan tanaman berbunga dari famili Chenopodiaceae,
yang memiliki bentuk morfologis seperti umbi dan pada umumnya dijadikan sebagai
sayuran. Ciri khas dari Bit merah adalah warna akar Bit yang bewarna merah pekat, rasa
yang manis seperti gula, serta aroma Bit yang dikenal sebagai bau tanah. 26
Buah Bit adalah salah satu buah yang sering digunakan sebagai pewarna alami untuk
berbagai jenis makanan. Buah Bit berwarna merah pekat dan memiliki kapasitas antioksidan
lebih tinggi dibanding wortel , tomat dan berbagai sayuran lain kecuali buah delima yang
memiliki kapasitas antioksidan paling tinggi berdasarkan metode FRAP (Ferric Reducing
Buah Bit dikenal kaya akan kandungan yang bermaanfaat bagi tubuh antara lain vitamin
Beta vulgaris ini juga memiliki kandungan betanin betaxanthin, betacyanin , flavonoid yang
merupakan family dari betalain .7 Kandungan betanin salah satu golongan betalain yang
ditemukan dalam jumlah besar pada buah Bit , merupakan antioksidan yang bertindak
sebagai inhibitor paling efektif untuk menghambat reaksi yang dapat menimbulkan kerusakan
pada DNA yaitu reaksi peroksidase lipid.27 Sedangkan flavonoid juga berperan penting
Bit merupakan sumber yang potensial akan serat pangan dan berbagai vitamin dan
mineral yang dapat digunakan sebagai sumbr antioksidan yang potensial dan membantu
mencegah infeksi.26
20
Dosis buah bit yang diberikan pada tikus wistar jantan (Rattus norvegicus) dihitung
berdasarkan penelitian terdahulu yang menjelaskan kadar buah bit yang memberi pengaruh
sehingga didapatkan hasil 448 ml jus buah bit per hari yang perlu dikonsumsi.
Diketahui
sebagai berikut :
Obesitas
Obat-obatan
Alkohol
Suhu tinggi
Asap rokok
Penyakit
Kualitas spermatozoa :
1. Jumlah
2. Motilitas
3. Morfologi
Morfologi spermatozoa
2.9 Hipotesis
Terdapat perbedaan bermakna antara morfologi spermatozoa tikus wistar jantan yang
diberi buah bit (Beta vulgaris) dengan dosis bertingkat dan dipapar asap rokok, dibandingkan
dengan morfologi spermatozoa tikus wistar jantan yang tidak diberi buah bit (Beta vulgaris).
BAB III
METODE PENELITIAN
Bidang ilmu yang tercakup dalam penelitian ini adalah Biologi Medik dan
Andrologi.
adalah eksperimental cross sectional, dengan jenis desain penelitian “post test only
23
24
3.4.1 Populasi
Populasi penelitian ini menggunakan tikus wistar jantan yang berusia 6-8
a. Kriteria inklusi:
b. Kriteria eksklusi:
X1 O1
X2 O2
S R X3 O3
X4 O4
X5 O5
Keterangan :
S = Sampel
R = Randomisasi
X = Treatment
26
O = Observation
standar, tanpa pemberian jus buah bit dan paparan asap rokok
Herbal Medicines dari WHO yaitu minimal 5 ekor tiap satu kelompok.
Dalam penelitian ini digunakan 35 ekor tikus wistar jantan yang dibagi
3.7.1 Bahan
b. Makanan tikus
c. Rokok
e. Akuades
g. NaHCO3
3.7.2 Alat
a. Kandang tikus
b. Sonde lambung
c. Mikroskop cahaya
e. Object glass
f. Deck glass
dengan dikandangkan dan diberi pakan dan minuman standar selama satu
masing kelompok terdiri dari tujuh ekor tikus yang dipilih secara acak
atau randomisasi.
dengan cara memasukkan tikus ke dalam kotak khusus yang terbuat dari
kotak diberikan ventilasi udara sebagai jalur masuk asap rokok ke dalam
kotak. Kotak tersebut dihubungkan dengan saluran asap yang berasal dari
cair sehingga tikus tidak sadar dan mati. Setelah itu, dilakukan pengambilan
X1 X2 X3 X4 X5
dengan uji Saphiro-Wilks karena jumlah sampel yang kecil. Jika distribusi
data normal, melakukan uji parametrik dengan uji one way Anova. Bila
tidak terdistribusi normal, maka uji yang digunakan adalah uji non
Diponegoro.
34
1 2 3 4 5 6 7
Studi literature
Penyusunan
Seminar
Proposal
Persiapan Alat
Proposal
Ethical
Bahan
Pelaksanaan
Clearance
Penelitian
Analisis data
dan
Seminar hasil
penyusunan
hasil
35
DAFTAR PUSTAKA
YANG. 2015;4:1–4.
5. Organization WH. WHO Manual for the Standardised Investigation and Diagnosis
6. Mujahidatul Musfiroh, Rifki Muslim dan NW. Pengaruh Minyak Nigella sativa
2012.
7. El-taieb MA, Ali MA, Nada EA. Oxidative stress and acrosomal morphology : A
http://dx.doi.org/10.1016/j.mefs.2014.05.003
9. Fawole OA, Opara UL. Stability of total phenolic concentration and antioxidant
http://dx.doi.org/10.1186/s12906-016-1343-2
10. Clifford T, Howatson G, West DJ, Stevenson EJ. The Potential Benefits of Red
11. W DA. Pemeriksaan mikrodelesi..., David Andy W., FK UI., 2009. 2009;4–21.
12. Sherwwod L. Fisiologi Manusia “Dari Sel ke Sistem.” 6th ed. Jakarta: EGC; 2011.
822-824 p.
Diponegoro; 2006.
14. Reece JB, Meyers N, Urry LA et al. Campbell Biology Australian and New
2011;5(June):721–5.
17. Sutyarso. Hubungan antara Lama Menggunakan Ponsel dengan Jumlah dan
25.
18. Bengal W. Free Radicals and Their Role in Different Clinical Conditions : An
Overview. 2010;1(3):185–92.
19. Yadav U. Free Radicals in Human Health and Disease. 1st ed. Springer India;
2015. 119-129 p.
37
2013;629–34.
21. Melisa W. Pengaruh Penambahan Bit Merh Dalam Bentuk Tepung Dan Hasil
22. Manfaat Buah Bit, Si Merah dengan Segudang Nutrisi. In. Available from:
alodokter.com
24. Lobo V, Patil A, Phatak A, Chandra N. Free radicals , antioxidants and functional
27. Cho J, Bing SJ, Kim A, Lee NH, Byeon S-H, Kim G-O, et al. Bitroot (Beta
https://www.tandfonline.com/doi/full/10.1080/13880209.2016.1237976%5Cnhttp:/
/www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/27927068
38
39