Você está na página 1de 14

ARTIKEL ILMIAH

PENGEMBANGAN e-LKPD BERBASIS PROBLEM SOLVING PADA MATERI


KESETIMBANGAN KIMIA DI SMAN 2 KOTA JAMBI

Oleh
Elva Febriyanti
RRA1C113009

FAKUTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


UNIVERSITAS JAMBI
DESEMBER, 2017
PENGEMBANGAN e-LKPD BERBASIS PROBLEM SOLVING PADA MATERI
KESETIMBANGAN KIMIA DI SMAN 2 KOTA JAMBI

Oleh

Elva Febriyanti1, Fatria Dewi2 Afrida2

1Alumni Prodi Pendidikan Kimia, Jurusan PMIPA, FKIP Universitas Jambi


2Staf Pengajar Prodi Pendidikan Kimia, Jurusan PMIPA, FKIP Universitas Jambi
email: elvafebriyanti73@gmail.com

ABSTRAK

Kurangnya penggunaan bahan ajar yang tepat serta tidak sesuai dengan
kebutuhan peserta didik menyebabkan kurangnya kemampuan menganalisis peserta
didik terhadap proses pemecahan masalah. Penelitian ini bertujuan untuk
mengembangkan Lembar Kerja Peserta Didik elektronik (e-LKPD) berbasis problem
solving pada materi kesetimbangan kimia dalam meningkatkan pemahaman konsep
dan aktivitas belajar peserta didik. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan
yang mengadaptasi model pengembangan ADDIE. Ada 5 tahapan utama dalam
penelitian ini terdiri dari tahap, analisis (analysis), desain (design), pengembangan
(development), penerapan (implementation), dan evaluasi (evaluation). Instrumen
penelitian yang digunakan adalah wawancara dan angket. Produk hasil
pengembangan divalidasi oleh tim ahli media dan materi selanjutnya diujicobakan
pada kelompok kecil yakni lima belas orang siswa kelas XI MIA 4 di SMAN 2 Kota
Jambi. Hasil dari penelitian ini adalah sebuah produk media pembelajaran yang
dibuat menggunakan program 3D Pageflip Professional. Produk tersebut divalidasi
oleh ahli media dan ahli materi dan dilakukan revisi produk berdasarkan saran-saran
ahli serta dinyatakan layak diuji cobakan. Hasil respon siswa SMAN 2 Kota Jambi
pada uji coba kelompok kecil yang dilakukan kepada 15 orang siswa di kelas XI MIA
4, yaitu 79% (baik/sesuai), dan hasil respon guru SMAN 2 Kota Jambi, yaitu 96 %
(sangat baik).
Berdasarkan proses pengembangan mulai dari validasi media maupun materi
hingga hasil uji coba kelompok kecil, secara keseluruhan disimpulkan bahwa produk
media pembelajaran ini sangat baik untuk digunakan.
Kata kunci: e-LKPD Berbasis Problem Solving, Kesetimbangan Kimia
PENDAHULUAN mempelajarinya. Hal ini
memungkinkan terjadinya salah
Mata pelajaran kimia
penafsiran terhadap konsep yang harus
merupakan salah satu mata pelajaran
dipahami. Oleh sebab itu, dalam
yang unik yang berisikan materi yang
proses pembelajarnya guru harus bisa
banyak bersifat abstrak, sehingga
siswa lebih tertantang dalam mengkonstruksi konsep yang tepat
agar ilmu kimia mudah diterima oleh (2010) bahwa simulasi-simulasi yang
siswa. Pembelajaran kimia disekolah ada tidak akan pernah sempurna
lebih menekankan sebagai produk fungsinya dalam pembelajaran kecuali
tanpa membimbing siswa dalam proses dilengkapi dengan panduan-panduan.
ditemukannya konsep, hukum, dan Penggunaan media pembelajaran
teori, sehingga tidak tumbuh sikap Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)
ilmiah dalam diri siswa. menjadi salah satu alternatif untuk
Pembelajaran kimia dapat mudah meningkatkan pemahaman konsep dan
difahami jika siswa mampu aktivitas belajar siswa. Penyajian
mengkaitkan konsep yang bersifat LKPD dapat dikembangkan dengan
abstrak dengan pengalaman nyata baik berbagai macam inovasi. Terdapat
dalam kehidupan sehari-hari maupun berbagai macam inovasi baru yang
dalam skala laboratorium. Pada dapat diterpakan, salah satunya dengan
kurikulum pembelajaran kimia dalam memadukan dengan metode problem
kompetensi dasarnya, suatu materi solving.
kimia disebutkan memiliki beberapa Pemecahan masalah (Problem
konsep materi yang mengharuskan Solving) merupakan pendekatan yang
pembuktian melalui pratikum di dalam menekankan agar pembelajaran
laboratorium. Hal ini memudahkan memberikan kemampuan bagaimana
para guru dalam menyampaikan cara memecahkan masalah yang
sebuah konsep ilmu kepada siswanya objektif dan tahu benar apa yang
melalui praktek langsung. dihadapi (Arifin dkk, 2005). Proses
Pratikum tidak terlepas dari pemecahan masalah memberikan
penuntun pratikum agar kegiatan kesempatan peserta didik berperan
pratikum berjalan dengan baik. Salah aktif dalam mempelajari, mencari, dan
satu bentuk penuntun pratikum adalah menemukan sendiri informasi untuk
Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD). diolah menjadi konsep, prinsip, teori,
Menurut Prastowo (2011) “LKPD atau kesimpulan.
merupakan suatu bahan ajar cetak Menurut Polya (1973) indikator
yang berupa lembar-lembar kertas kemampuan pemecahan masalah
yang berisi materi, ringkasan, dan (problem solving) ada empat meliputi,
petunjuk-petunjuk pelaksanaan tugas memahami masalah, merencanakan
pembelajaran yang harus dikerjakan penyelesaian, menjalankan rencana,
oleh peserta didik, yang mengacu pada dan pemeriksaan.
kompetensi dasar yang harus dicapai”. Menurut Djamara (2006) bahwa
Perangkat berupa LKPD ini, “ metode problem solving bukan hanya
merupakan salah satu perangkat sekedar metode mengajar tetapi juga
pembelajaran yang sangat penting. merupakan suatu metode berfikir,
Seperti yang di ungkapkan Resmiyanto sebab dalam problem solving dapat
menggunakan metode lain yang menggunakan media 3D Pageflip
dimulai dari mencari data sampai Professional. Dimana media 3D
kepada menarik kesimpulan. Pada Pageflip Professional untuk
pembelajaran berbasis masalah siswa mendesain LKPD, sementara itu pada
dituntut untuk melakukan pemecahan pengembangan e-LKPD terdapat
masalah-masalah yang disajikan animasi sebagai contohnya secara
dengan cara menggali informasi relevan (nyata). Sehingga
sebanyak-banyaknya, kemudian pembelajaran lebih menarik bagi
dianalisis dan dicari solusi dari siswa.
pemecahan yang ada. Solusi dari Sementara, penelitian Fitriani
permasalahan tersebut tidak mutlak dan Hasan (2016) yang
mempunyai satu jawaban yang benar mengembangkan LKPD berbasis
artinya siswa dituntut pula untuk masalah yang bertujuan untuk
belajar secara kritis. mengetahui peningkatan pemahaman
Dari hasil wawancara dengan konsep dan aktivitas belajar peserta
guru kimia kelas XI MIA di SMAN 2 didik pada materi larutan penyangga,
Kota jambi, bahwa kurangnya minat dapat disimpulkan bahwa LKPD kimia
siswa pada materi kesetimbangan berbasis masalah pada larutan
kimia dan salah satu faktor rendahnya penyangga memiliki kualitas yang baik
minat siswa dikarenakan, materi berdasarkan penilaian para ahli serta
kesetimbangan kimia cukup sulit dan mendapat respon positif dari guru dan
abstrak bagi sebagian siswa. Terutama peserta didik.
dalam menentukan arah pergeseran Berdasarkan uraian di atas maka
kesetimbangan kimia, Dimana siswa peneliti tertarik untuk melakukan
dituntut untuk dapat menentukan arah penelitian dengan judul: “
pergeseran kesetimbangan berdasarkan pengembangan e-LKPD berbasis
faktor-faktor yang mempengaruhinya problem solving pada materi
agar reaksi tetap setimbang. Sehingga kesetimbangan kimia di SMAN 2 Kota
dibuat suatu media pembelajaran jambi”
Lembar Kerja Peserta Didik elektronik METODE PENELITIAN
(e-LKPD) dengan menggunakan 3D Berdasarkan permasalahan yang
PageFlip Professional yang nantinya diteliti, maka jenis penelitian ini
akan memungkinkan pembelajaran menggunakan metode penelitian dan
menjadi efektif dan siswa akan lebih pengembangan (Research and
mudah untuk memahami materi Development) yang tahapannya
khususnya pada materi pergeseran meliputi penelitian dan pengumpulan
kesetimbangan. informasi, perencanaan,
Di sini peneliti bermaksud pengembangan produk awal, uji coba
mengembangkan e-LKPD dengan lapangan awal dan revisi produk
utama, uji coba lapangan dan revisi
produk operasional.
Penelitian dan pengembangan
Lembar Kerja Peserta Didik elektronik
(e-LKPD) kimia berbasis Problem
Solving untuk kegiatan pembelajaran
kimia pada materi Kesetimbangan
Kimia ini menggunakan model
pengembangan (ADDIE) dengan alur
Analisis, Desain, Development Gambar 1 Alur Pengembangan Model
ADDIE
(pengembangan), Implementasi, dan
Pengembangan e-LKPD yang
Evaluasi. Alasan menggunakan model
sudah dikembangkan diuji kualitasnya
ini karena produk pengembangan
oleh ahli media dan ahli materi
berbasis komputer yaitu multimedia
kemudian diimplementasikan pada
pembelajaran yang memerlukan
peserta didik. Pada penelitian ini
langkah-langkah yang jelas dan
digunakan instrumen penelitian yaitu
bersifat deskriptif ( Maribe. 2009 ).
Lembar wawancara dan angket
Dalam penelitian ini, dilakukan
terhadap kelayakan sumber belajar
uji coba skala kecil terhadap 15 orang
berupa e-LKPD. Data yang diperoleh
peserta didik dari kelas XI MIA 4 di
berupa penilaian dari validasi
SMAN 2 Kota Jambi. Lima belas
instrument angket respon siswa dan
orang peserta didik ini berperan
tanggapan guru, validasi ahli media
sebagai subyek uji coba. Dan uji coba
dan materi dianalisis dan diolah secara
dilakukan pada waktu yang telah
keseluruhan saja. Tetapi validasi
ditentukan. Pada penelitian ini hanya
angket tanggapan guru, dan respon
dilakukan uji coba skala kecil. Peneliti
siswa, dianalisis dan diolah secara
menggunakan model ADDIE
deskriptif menjadi data interval
dikarenakan model ini sederhana dan
menggunakan skala likert, dengan
mudah dipelajari serta strukturnya
kriteria sebagai berikut:
yang sistematis dimana hanya terdiri Tabel 1 Format Pernyataan Skala Likert
dari 5 tahap.
Tida Sangat
Pernyataa Sanga Bai Sedan
k tidak
n sikap t baik k g
baik baik

Pernyataan
5 4 3 2 1
positif
(Sumber : Sugiyono, 2014)

Sementara itu, untuk menilai


validitas tingkat kategori ahli media
dan ahli materi terhadap media Kemudian menentukan kategori
pembelajaran pada tabel 2. respon atau tanggapan yang diberikan
Tabel 2 Jumlah Skor Validasi Ahli Media siswa dengan kriteria sebagai berikut:
dan Ahli Materi Tabel 4 Kategori Respon Siswa
Klasifikasi No. Persentase Tingkat Validasi
Jumlah Skor
No Validasi
Jawaban 1 81 - 100 Sangat baik / sangat
1 Sangat baik menarik
˃ 63 – 75 2 61 - 80 Baik / menarik
2 Baik
˃ 51 – 63 3 41 – 60 Sedang / cukup
3 Sedang
˃ 39 – 51 4 21 – 40 Tidak baik / tidak
menarik
4 Tidak baik
˃ 27 – 39 5 0 – 20 Sangat tidak baik /
sangat tidak menarik
5 Sangat tidak
15 – 27 baik (sumber : Riduwan, 2013)

(Widoyoko, 2012) HASIL DAN PEMBAHASAN


Untuk menilai tanggapan guru Hasil pengembangan dari
dengan menggunakan tabel 3, berikut: penelitian ini adalah berupa (1) buah
Tabel 3 Kategori Penilaian Guru CD pembelajaran berupa e-LKPD
No Jumlah skor Klasifikasi
jawaban validasi berbasis problem solving pada materi
1 Sangat Baik kesetimbangan kimia di SMAN 2 Kota
˃ 63 – 75
(SB)
2 ˃ 51 – 63 Baik (B) Jambi, (2) penilaian desain
3
˃ 39 – 51
Kurang Baik pengembangan media pembelajaran
(KB)
4 Tidak Baik
berupa e-LKPD berbasis problem
˃ 27 – 39
(TB) solving pada materi kesetimbangan
5 Sangat Tidak
15 – 22 kimia di SMAN 2 Kota Jambi
Baik (STB)
(Widoyoko, 2012) dilakukan oleh ahli desain media serta
ahli materi dengan menggunakan
Untuk menentukan klasifikasi
angket, (3) penilaian guru dan siswa
respon siswa digunakan persentase
terhadap media pembelajaran yang
kelayakan dengan rumus:
telah dibuat dengan menyebarkan
𝐹
K= x 100 % angket penilaian kepad 1 orang guru
𝑁 ×𝐼 ×𝑅
kimia di SMAN 2 Kota Jambi dan
Dengan angket respon siswa kepada 30 orang
K : persentase kelayakan
siswa kelas XI MIA 4 di SMAN 2
F :jumlah keseluruhan jawaban
responden Kota Jambi.
N : skor tertinggi dalam angket Pengembangan media
I :jumlah pertanyaan dalam pembelajaran berupa e-LKPD berbasis
angket problem solving pada materi
R : jumlah responden kesetimbangan kimia pada penelitian
ini menggunakan model ADDIE yang menggunakan laptop/komputer.
terdiri dari 5 tahap, yaitu: Selanjutnya sebanyak 83,4% siswa
a. Tahap analisis (Analysis) menyatakan bahwa penggunaan
multimedia dalam pembelajaran akan
Tahap analisis dilaksanakan membuat belajar menjadi menarik dan
melalui wawancara dengan guru kimia menyenangkan. Sehingga dengan
serta penyebaran angket kebutuhan melihat persentase ini dapat
yang berguna untuk mengumpulkan disimpulkan bahwa sebagian besar
data terkait masalah yang dihadapi siswa sudah memiliki laptop dan
mampu mengoperasikannya.
oleh guru dan siswa di SMAN 2 Kota
b. Tahap Desain (Design)
Jambi. Data diperoleh dari angket
Berikut desain media pembelajaran
analisis kebutuhan ditinjau dari aspek
pada materi kesetimbangan kimia:
karakteristik siswa, materi, serta
analisis teknologi.
 Analisis karakteristik siswa

120
97.3 Gambar Halaman Pembukaan (cover)
100
Persen Siswa

80 66.7 70
60
40 33.4 30
20
3.4 Gambar Halaman kegiatan I Pemecahan
0 Masalah (Problem solving)
Memiliki Memiliki Tersedia YA
Hp laptop komputer
Android disekolah TIDAK

Gambar 4 Siswa yang memiliki


laptop/komputer, HP dan fasilitas laboratorium
komputer sekolah
Berdasarkan angket kebutuhan Gambar Halaman Materi (a) Isi materi e-
LKPD, (b) Zona Pemecahan Masalah
yang diberikan kepada 30 siswa kelas
XI MIA 4 di SMAN 2 Kota jambi
tersebut, diperoleh juga hasil bahwa
70% menyatakan penggunaan media
berbasis teknologi dalam
menyampaikan materi kesetimbangan
masih belum maksimal oleh guru..
Kemudian 16,7% siswa sering
menggunakan laptop dan sebanyak Gambar halaman awal kegiatan II
33,4% siswa tersebut cukup sering
kali sehingga diperoleh sebuah media
yang layak untuk diujicobakan,
validasi yang dilakukan :
Maka dari hasil validasi yang
telah dilakukang dengan ahli media, di
Gambar halaman awal kuis
dapatkan hasil dengan gambaran grafik
sebagai berikut :

Grafik jumlah skor tingkat validasi ahli


media60
38 47

Validasi Validasi Validasi


Gambar Halaman profil penulis
1 2 3
c. Tahap Pengembangan Jumlah Validasi
(Development)
Pengembangan adalah proses Gambar 5 Nilai validasi ahli media
mewujudkan blue-print atau
storyboard yang telah dibuat  Validasi Ahli Materi
sebelumnya menjadi dasar dalam Validasi selanjutnya adalah
pengembangan media. Produk yang validasi ahli materi dengan ahli materi
dihasilkan yaitu bahan ajar e-LKPD yaitu dosen pendidikian kimia
berbasis problem solving dengan Universitas Jambi. Validasi
menggunakan 3D PageFlip selanjutnya adalah validasi ahli materi.
Professional pada materi Angket validasi ini juga menggunakan
kesetimbangan kimia. Dalam validasi, pertanyaan sikap positif dengan
aspek yang dinilai ialah meliputi penilaian yang diberikan, yaitu
materi dan media. Semua catatan, penilaian 5 untuk sangat baik/sesuai,
komentar, penilaian yang diberikan penilian 4 untuk baik/sesuia, penilaian
oleh tim ahli digunakan untuk 3 untuk cukup baik/cukup sesuai,
perbaikan produk sementara. Untuk penilaian 2 untuk kurang sesuai dan
mendapatkan hasil yang maksimal, penilaian 1 untuk sangat tidak
proses validasi dilakukan beberapa kali baik/sesuai. Validasi oleh ahli materi
sebelum produk benar-benar dianggap dilakukan sebanyak 2 kali.
valid untuk diujicobakan. Berikut jumlah hasil validasi
 Validasi Ahli Media materi yang diperoleh :
Validasi ahli media dilakukan
oleh dosen pendidikan kimia
Universitas Jambi. Validasi oleh ahli
media dilakukan sebanyak 6 (enam)
dikembangkan mendapat respon atau
Grafik hasil validasi ahli materi
tanggapan baik/menarik
66 f. Angket Tanggapan Guru
70
65
60 55 Penilaian guru diberikan kepada
55 guru di SMAN 2 Kota Jambi. Adapun
50
45 hasil penilaian guru terhadap produk e-
Validasi validasi
1 2 LKPD berbasis problem solving yang
dikembangkan dengan total skor nilai
Gambar 7 Nilai validasi materi untuk semua aspek yang dinilai adalah
d. Tahap Implementasi sebesar 72. Angka ini termasuk
(Implementation) kategori sangat baik (SB). dengan skor
Tahap berikutnya adalah uji coba persentase yang diperolah sebesar
produk. Dalam hal ini, produk e- 96%.
LKPD berbasis problem solving telah e. Evaluasi (Evaluation)
divalidasi oleh ahli media dan materi Berdasarkan data hasil validasi
diujicobakan terhadap siswa dalam tim ahli dan hasil ujicoba seperti
diuraikan di atas dapat dikatakan
kelompok kecil. Uji coba dilakukan
bahwa menurut validator ahli
hanya sebatas uji coba kelompok kecil media dan ahli materi produk e-
yaitu sebanyak 15 orang siswa pada LKPD berbasis problem solving yang
kelas XI MIA 4 di SMAN 2 Kota dikembangkan cukup valid. Hal ini
Jambi. Kegiatan penelitian dilakukan diperkuat oleh data hasil ujicoba
sebanyak 2 kali pertemuan. seperti diuraikan pada tahap
implementasi yang dengan jelas
e. Hasil Respon Siswa
menunjukkan bahwa respon siswa dan
Dari hasil anget tersebut maka guru terhadap produk e-LKPD
dapat diketahui kategori termasuk dalam kategori masih belum
respon/tanggapan yang diberikan oleh baik untuk respon siswa dan pada
siswa. Dari seluruh aspek penilaian respon guru dikategorikan baik . Jadi,
terhadap e-LKPD berbasis problem secara keseluruhan dapat dikatakan
solving yaitu di dapat jumlah skor bahwa produk e-LKPD berbasis
problem solving pada materi
jawaban siswa yaitu 880 dan
kesetimbangan kimia yang
persentase dari respon/tanggapan dikembangkan ini sudah memenuhi
siswa sebesar 79 % dengan persntase standar minimal kurikulum yang
61-80% sehingga kategori penilaian berlalu, cukup valid dan layak
baik/menarik menurut tanggapan digunakan .
siswa.  Analisis Data
Ini dapat diartikan bahwa secara Ada dua data yang diperoleh
dalam penelitian ini, yaitu data
umum produk bahan ajar e-LKPD
kualitatif dan data kuantitatif.
berbasis problem solving yang Penentuan klasifikasi validasi oleh ahli
media didasarkan pada jumlah skor baik dan dapat melatih keterampilan
jawaban. pemecahan permaslahan (problem
solving) pada siswa. Hal ini di lihat
 Angket respon siswa dan guru
dari persentase nilai respon dan
Berdasarkan hasil ujicoba kelompok
kecil tersebut didapat data jumlah skor kategori respon menurut Riduwan
15 orang siswa adalah 880, maka (2010) yaitu: jika ≥ 50% dari seluruh
persentase yang diperoleh adalah : pernyataan termasuk dalam kategori
sangat baik dan baik, maka respon
880 dikatakan positif. Jika < 50% dari
𝐾= × 100% = 79%
5 × 15 × 15 seluruh pernyataan termasuk dalam
kategori sangat baik dan baik, maka
Berdasarkan data yang diperoleh respon dikatakan negatif.
dari hasil tanggapan seorang guru mata Sehingga kualitas pada
pelajaran kimia di SMAN 2 Kota multimedia pembelajaran berbantuan
Jambi diperoleh skor 72 dengan nilai komputer mengacu pada kriteria
persentase adalah : kualitas menurut Nieven dalam
72 Yamasari (2010) bahwa suatu
K= x 100 % = 96 %
5 × 15 × 1 multimedia dikatakan baik jika
 Pembahasan memenuhi aspek-aspek kualitas, antara
Menurut Arsyad (2014), dalam lain: (1) Validitas (Validity), (2)
proses pembuatan media yang baik harus Kepraktisan (Practicaly) dan (3)
diperhatikan beberapa aspek desain Keefektifan (Effectiveness). Dimana
tertentu, yaitu kesederhanaan, validitas (Validity) yang meliputi
keterpaduan, penekanan, keseimbangan, aspek-aspek yaitu format, isi, bahasa,
bentuk dan warna. Kemudian menurut kesederhanaan, keterpaduan,
Yamasari (2010), materi yang valid
penekanan, keseimbangan, bentuk dan
mencakup 3 aspek, yaitu aspek format,
warna, aspek kepraktisan (Practicaly)
aspek isi, dan aspek bahasa sehingga
memiliki indikator yaitu media
berdasarkan hasil validasi tim ahli maka
bahan ajar e-LKPD dikategorikan sangat pembelajaran dapat digunakan dengan
baik dan semua revisi yang dilakukan sedikit atau tanpa revisi, sedangkan
dikomentari sangat baik disetiap aspek. aspek keefektifan (Effectiveness)
Berdasarkan hasil analisis yang memiliki indikator yaitu media
telah dilakukan kepada siswa kelas XI pembelajaran dikatakan efektif jika
MIA 4 di SMAN 2 Kota Jambi ≥80% dari keseluruhan subyek uji
diperoleh nilai 79%, jika dilihat skala coba memenuhi ketuntasan belajar,
penilaian kualifikasi produk maka dan adanya respon positif siswa yang
dikategorikan baik . dengan demikian, ditunjukkan dari angket.
produk berupa bahan ajar e-LKPD Dari hasil uji coba terhadap
yang dikembangkan ini dikategorikan respon siswa dan guru yang telah
dilakukan, serta dilihat dari segi emosional. Ketiga, ingin tahu
tampilan, materi, susunan format yaitu membangkitkan indera
tulisan pada e-LKPD, bahasa yang ingin tahu.
digunakan, dan e-LKPD dapat b. Interaktivitas
meningkatakan tingkat kognitif siswa. Kegiatan pembelajaran dengan
Kemudian dari hasil validasi oleh ahli bantuan komputer
media dan materi yang telah dilakukan mempertimbangkan unsur-unsur
juga, serta dilihat dari segi tampilan, berikut: (1) Dukungan komputer
kemenarikan, materi, sistem penulisan, yang dinamis, (2) Dukungan
sistematika penyajian e-LKPD, dan sosial yang dinamis, (3) Aktif
bahasa yang digunakan. Maka produk dan interaktif, (4) Keluasan, (5)
e-LKPD berbasis problem solving ini Power.
dinilai baik, sehingga dapat c. Kesempatan berlatih harus
meningkatkan minat belajar siswa memotivasi, cocok, dan tersedia
pada materi kesetimbangan kimia feedback
dengan menggunakan multimedia Latihan (drills dan practice)
pembelajaran e-LKPD ini. Menurut diperlukan untuk menguasai
Hamalik (2008), mengemukakan keterampilan dasar. Latihan
bahwa “ pemakaian multimedia tersebut sebaiknya
pembelajaran dapat meningkatkan memperhatikan faktor berikut:
keinginan dan minat yang baru, (1) tugas latihan sesuai dengan
membangkitkan motivasi dan tingkat perkembangan siswa, (2)
rangsangan kegiatan pembelajaran, latihan harus mempersiapkan
dan bahkan membawa pengaruh umpan baik yang dapat
psikologis terhadap peserta didik”. Hal dipahami, segera, dan produktif
ini dipertegas oleh Arsyad (2014), dengan mempertimbangkan
mengungkapkan kriteria multimedia kesalahan berdasarkan latihan
pembelajaran yang baik adalah sebagai yang dikerjakan, (3) untuk tugas
berikut: yang komplek dapat memberikan
a. Membuat pelajaran menjadi kesempatan kepada siswa untuk
menyenangkan berlatih dengan tingkatan latihan
Ada tiga unsur yang harus yang lebih tinggi, (4) lingkungan
diperhatikan dalam latihan praktik harus memotivasi,
pembelajaran dengan bantuan (5) menuntun dan melatih siswa
komputer. Pertama, menantang dengan lingkungan informal.
yaitu menyajikan tujuan yang
hasilnya tidak mudah ditebak. Sesuai dengan karakteristik
Kedua, fantasi yaitu menarik proses pembelajaran konstruktivistik,
dan menyentuh secara mempunyai implikasi terhadap
pengembangan sumber belajar yang pembelajaran di kelas maupun di luar
bersifat baik dalam hal; kelas.
1. Proses pembelajaran harus
menjadi sebuah proses yang aktif KESIMPULAN
yang difokuskan pada peserta Dari uraian di atas dapat
didik, untuk itu memerlukan disimpulkan bahwa:
suatu media pembelajaran yang 1. Bahan ajar e-LKPD berbasis
memadai. problem solving ini
2. Penekanan pembelajaran lebih dikembangkan dengan
pada pembentukan pengetahuan menggunakan model desain
melalui pengalaman belajar pengembangan ADDIE, dengan
peserta didik. tahapan: (1) Analisis meliputi
3. Proses pembelajaran harus dapat analisis kebutuhan, karakteristik
membangkitkan belajar peserta siswa, tujuan, materi, dan
didik baik secara individual teknologi pendidikan, (2) Desain
maupun belajar secara kooperatif meliputi spesifikasi media,
untuk menemukan suatu struktur materi, pembuatan
pengetahuan. flowchart dan storyboard, (3)
Bukti yang menunjang dari Pengembangan meliputi
penelitian ini juga dilihat dari beberapa pembuatan produk yang
penelitian yang relevan Menurut kemudian divalidasi oleh ahli
Yamasari (2010), yang media serta ahli materi dan
mengembangkan media pembelajaran dinilai dengan perolehan jumlah
matematika berbasis ICT yang skor masing-masingnya adalah
berkualitas. Dan juga pada penelitian 60 (baik), dan 66 (baik) pada
Fitiani,dkk. (2016), tentang validasi tahap terakhir.
pengembangan lembar kegiatan Kemudian penilaian oleh guru
peserta didik berbasis masalah untuk dengan persentase yaitu 96%
meningkatkan pemahaman konsep dan yang berada pada tingakat
aktivitas belajar peserta didik pada kategori sangat baik (SB)
materi larutan penyangga. terhadap bahan ajar e-LKPD
Berdasarkan masukan dan berbasis problem solving ini, (4)
catatan lapangan dapat Implementasi, pada tahap ini
disimpulkan bahwa bahan ajar e- dilakukan ujicoba kelompok
LKPD berbasis problem solving ini kecil, dan (5) Evaluasi, yang bisa
dapat digunakan oleh siswa sebagai dilakukan pada tiap tahapan.
media belajar mandiri untuk siswa. 2. Berdasarkan penelitian yang
Dan juga dapat diterapkan sebagai diketahui respon siswa kelas XI
media belajar dalam proses MIA 4 di SMAN 2 Kota Jambi
dan respon guru mata pelajaran Kimia Universitas Syiah Kuala
kimia di SMAN 2 Kota Jambi Banda Aceh, 04(02): 24-35.
terhadap bahan ajar e-LKPD
Hamalik, O. 2008. Kurikulum dan
berbasis problem solving pada
Pembelajaran. Jakarta: Bumi
materi kesetimbangan kimia Aksara
dengan masing-masing
persentase oleh siswa 79% (baik) Maribe, E. 2009. Metode Penelitian.
yang menyatakan bahwa siswa New York: Longman.
memberikan respon positif Polya. G, 1973. How to Solve It. New
terhadap bahan ajar yang Jersey : Princeton University
Perss.
dikembangkan.
Prastowo, A. 2011. Metode Penelitian
3. Sedangkan pesrsentase oleh guru Kualitatif dalam Perspektif
96% (sangat baik) yang Rancangan Penelitian.
menyatakan bahwa guru Jogjakarta : Ar-Ruzz Media.
memberikan respon sangat
Riduwan, 2013. Pengantar Statistika
positif terhadap bahan ajar yang
Sosial. Bandung: Alfabeta.
dikembangkan dan produk e-
LKPD berbasis problem solving Sugiyono.2014. Metode Penelitian
dikategorikan sangat baik. Pendidikan Pendekatan
Kuantitatif, Kualitatif dan
DAFTAR RUJUKAN R&D.Bandung : Alfabeta.
Arifin, M. 2005. Strategi Belajar
Mengajar Kimia. Malang : UM Widoyoko. 2012. Teknik Penyusunan
Press. Instrumen Penelitian.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Arsyad, A. 2014. Media
Pembelajaran. Jakarta: PT
Yamasari, Y. 2010. Pengembangan
Rajawali Pres.
Media Pembelajaran
Matematika Berbasis ICT yang
Djamara, S. 2006. Guru dan Anak
Berkualitas. Surabaya:
Didik dalam Interaksi Edukatif.
Program Pasca Sarjana Institut
Jakarta: Rinek Cipta.
Sepuluh November.
Fitriani, M. Hasan, dan Musri. 2016.
Pengembangan Lembar
Kegiatan Peserta Didik
(LKPD) Berbasis Masalah
untuk Meningkatkan
Pemahaman Konsep dan
Aktivitas Belajar Peserta Didik
Pada Materi Larutan
Penyangga. Jurnal Pendidikan

Você também pode gostar