Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Oleh
Elva Febriyanti
RRA1C113009
Oleh
ABSTRAK
Kurangnya penggunaan bahan ajar yang tepat serta tidak sesuai dengan
kebutuhan peserta didik menyebabkan kurangnya kemampuan menganalisis peserta
didik terhadap proses pemecahan masalah. Penelitian ini bertujuan untuk
mengembangkan Lembar Kerja Peserta Didik elektronik (e-LKPD) berbasis problem
solving pada materi kesetimbangan kimia dalam meningkatkan pemahaman konsep
dan aktivitas belajar peserta didik. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan
yang mengadaptasi model pengembangan ADDIE. Ada 5 tahapan utama dalam
penelitian ini terdiri dari tahap, analisis (analysis), desain (design), pengembangan
(development), penerapan (implementation), dan evaluasi (evaluation). Instrumen
penelitian yang digunakan adalah wawancara dan angket. Produk hasil
pengembangan divalidasi oleh tim ahli media dan materi selanjutnya diujicobakan
pada kelompok kecil yakni lima belas orang siswa kelas XI MIA 4 di SMAN 2 Kota
Jambi. Hasil dari penelitian ini adalah sebuah produk media pembelajaran yang
dibuat menggunakan program 3D Pageflip Professional. Produk tersebut divalidasi
oleh ahli media dan ahli materi dan dilakukan revisi produk berdasarkan saran-saran
ahli serta dinyatakan layak diuji cobakan. Hasil respon siswa SMAN 2 Kota Jambi
pada uji coba kelompok kecil yang dilakukan kepada 15 orang siswa di kelas XI MIA
4, yaitu 79% (baik/sesuai), dan hasil respon guru SMAN 2 Kota Jambi, yaitu 96 %
(sangat baik).
Berdasarkan proses pengembangan mulai dari validasi media maupun materi
hingga hasil uji coba kelompok kecil, secara keseluruhan disimpulkan bahwa produk
media pembelajaran ini sangat baik untuk digunakan.
Kata kunci: e-LKPD Berbasis Problem Solving, Kesetimbangan Kimia
PENDAHULUAN mempelajarinya. Hal ini
memungkinkan terjadinya salah
Mata pelajaran kimia
penafsiran terhadap konsep yang harus
merupakan salah satu mata pelajaran
dipahami. Oleh sebab itu, dalam
yang unik yang berisikan materi yang
proses pembelajarnya guru harus bisa
banyak bersifat abstrak, sehingga
siswa lebih tertantang dalam mengkonstruksi konsep yang tepat
agar ilmu kimia mudah diterima oleh (2010) bahwa simulasi-simulasi yang
siswa. Pembelajaran kimia disekolah ada tidak akan pernah sempurna
lebih menekankan sebagai produk fungsinya dalam pembelajaran kecuali
tanpa membimbing siswa dalam proses dilengkapi dengan panduan-panduan.
ditemukannya konsep, hukum, dan Penggunaan media pembelajaran
teori, sehingga tidak tumbuh sikap Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)
ilmiah dalam diri siswa. menjadi salah satu alternatif untuk
Pembelajaran kimia dapat mudah meningkatkan pemahaman konsep dan
difahami jika siswa mampu aktivitas belajar siswa. Penyajian
mengkaitkan konsep yang bersifat LKPD dapat dikembangkan dengan
abstrak dengan pengalaman nyata baik berbagai macam inovasi. Terdapat
dalam kehidupan sehari-hari maupun berbagai macam inovasi baru yang
dalam skala laboratorium. Pada dapat diterpakan, salah satunya dengan
kurikulum pembelajaran kimia dalam memadukan dengan metode problem
kompetensi dasarnya, suatu materi solving.
kimia disebutkan memiliki beberapa Pemecahan masalah (Problem
konsep materi yang mengharuskan Solving) merupakan pendekatan yang
pembuktian melalui pratikum di dalam menekankan agar pembelajaran
laboratorium. Hal ini memudahkan memberikan kemampuan bagaimana
para guru dalam menyampaikan cara memecahkan masalah yang
sebuah konsep ilmu kepada siswanya objektif dan tahu benar apa yang
melalui praktek langsung. dihadapi (Arifin dkk, 2005). Proses
Pratikum tidak terlepas dari pemecahan masalah memberikan
penuntun pratikum agar kegiatan kesempatan peserta didik berperan
pratikum berjalan dengan baik. Salah aktif dalam mempelajari, mencari, dan
satu bentuk penuntun pratikum adalah menemukan sendiri informasi untuk
Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD). diolah menjadi konsep, prinsip, teori,
Menurut Prastowo (2011) “LKPD atau kesimpulan.
merupakan suatu bahan ajar cetak Menurut Polya (1973) indikator
yang berupa lembar-lembar kertas kemampuan pemecahan masalah
yang berisi materi, ringkasan, dan (problem solving) ada empat meliputi,
petunjuk-petunjuk pelaksanaan tugas memahami masalah, merencanakan
pembelajaran yang harus dikerjakan penyelesaian, menjalankan rencana,
oleh peserta didik, yang mengacu pada dan pemeriksaan.
kompetensi dasar yang harus dicapai”. Menurut Djamara (2006) bahwa
Perangkat berupa LKPD ini, “ metode problem solving bukan hanya
merupakan salah satu perangkat sekedar metode mengajar tetapi juga
pembelajaran yang sangat penting. merupakan suatu metode berfikir,
Seperti yang di ungkapkan Resmiyanto sebab dalam problem solving dapat
menggunakan metode lain yang menggunakan media 3D Pageflip
dimulai dari mencari data sampai Professional. Dimana media 3D
kepada menarik kesimpulan. Pada Pageflip Professional untuk
pembelajaran berbasis masalah siswa mendesain LKPD, sementara itu pada
dituntut untuk melakukan pemecahan pengembangan e-LKPD terdapat
masalah-masalah yang disajikan animasi sebagai contohnya secara
dengan cara menggali informasi relevan (nyata). Sehingga
sebanyak-banyaknya, kemudian pembelajaran lebih menarik bagi
dianalisis dan dicari solusi dari siswa.
pemecahan yang ada. Solusi dari Sementara, penelitian Fitriani
permasalahan tersebut tidak mutlak dan Hasan (2016) yang
mempunyai satu jawaban yang benar mengembangkan LKPD berbasis
artinya siswa dituntut pula untuk masalah yang bertujuan untuk
belajar secara kritis. mengetahui peningkatan pemahaman
Dari hasil wawancara dengan konsep dan aktivitas belajar peserta
guru kimia kelas XI MIA di SMAN 2 didik pada materi larutan penyangga,
Kota jambi, bahwa kurangnya minat dapat disimpulkan bahwa LKPD kimia
siswa pada materi kesetimbangan berbasis masalah pada larutan
kimia dan salah satu faktor rendahnya penyangga memiliki kualitas yang baik
minat siswa dikarenakan, materi berdasarkan penilaian para ahli serta
kesetimbangan kimia cukup sulit dan mendapat respon positif dari guru dan
abstrak bagi sebagian siswa. Terutama peserta didik.
dalam menentukan arah pergeseran Berdasarkan uraian di atas maka
kesetimbangan kimia, Dimana siswa peneliti tertarik untuk melakukan
dituntut untuk dapat menentukan arah penelitian dengan judul: “
pergeseran kesetimbangan berdasarkan pengembangan e-LKPD berbasis
faktor-faktor yang mempengaruhinya problem solving pada materi
agar reaksi tetap setimbang. Sehingga kesetimbangan kimia di SMAN 2 Kota
dibuat suatu media pembelajaran jambi”
Lembar Kerja Peserta Didik elektronik METODE PENELITIAN
(e-LKPD) dengan menggunakan 3D Berdasarkan permasalahan yang
PageFlip Professional yang nantinya diteliti, maka jenis penelitian ini
akan memungkinkan pembelajaran menggunakan metode penelitian dan
menjadi efektif dan siswa akan lebih pengembangan (Research and
mudah untuk memahami materi Development) yang tahapannya
khususnya pada materi pergeseran meliputi penelitian dan pengumpulan
kesetimbangan. informasi, perencanaan,
Di sini peneliti bermaksud pengembangan produk awal, uji coba
mengembangkan e-LKPD dengan lapangan awal dan revisi produk
utama, uji coba lapangan dan revisi
produk operasional.
Penelitian dan pengembangan
Lembar Kerja Peserta Didik elektronik
(e-LKPD) kimia berbasis Problem
Solving untuk kegiatan pembelajaran
kimia pada materi Kesetimbangan
Kimia ini menggunakan model
pengembangan (ADDIE) dengan alur
Analisis, Desain, Development Gambar 1 Alur Pengembangan Model
ADDIE
(pengembangan), Implementasi, dan
Pengembangan e-LKPD yang
Evaluasi. Alasan menggunakan model
sudah dikembangkan diuji kualitasnya
ini karena produk pengembangan
oleh ahli media dan ahli materi
berbasis komputer yaitu multimedia
kemudian diimplementasikan pada
pembelajaran yang memerlukan
peserta didik. Pada penelitian ini
langkah-langkah yang jelas dan
digunakan instrumen penelitian yaitu
bersifat deskriptif ( Maribe. 2009 ).
Lembar wawancara dan angket
Dalam penelitian ini, dilakukan
terhadap kelayakan sumber belajar
uji coba skala kecil terhadap 15 orang
berupa e-LKPD. Data yang diperoleh
peserta didik dari kelas XI MIA 4 di
berupa penilaian dari validasi
SMAN 2 Kota Jambi. Lima belas
instrument angket respon siswa dan
orang peserta didik ini berperan
tanggapan guru, validasi ahli media
sebagai subyek uji coba. Dan uji coba
dan materi dianalisis dan diolah secara
dilakukan pada waktu yang telah
keseluruhan saja. Tetapi validasi
ditentukan. Pada penelitian ini hanya
angket tanggapan guru, dan respon
dilakukan uji coba skala kecil. Peneliti
siswa, dianalisis dan diolah secara
menggunakan model ADDIE
deskriptif menjadi data interval
dikarenakan model ini sederhana dan
menggunakan skala likert, dengan
mudah dipelajari serta strukturnya
kriteria sebagai berikut:
yang sistematis dimana hanya terdiri Tabel 1 Format Pernyataan Skala Likert
dari 5 tahap.
Tida Sangat
Pernyataa Sanga Bai Sedan
k tidak
n sikap t baik k g
baik baik
Pernyataan
5 4 3 2 1
positif
(Sumber : Sugiyono, 2014)
120
97.3 Gambar Halaman Pembukaan (cover)
100
Persen Siswa
80 66.7 70
60
40 33.4 30
20
3.4 Gambar Halaman kegiatan I Pemecahan
0 Masalah (Problem solving)
Memiliki Memiliki Tersedia YA
Hp laptop komputer
Android disekolah TIDAK