Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Limetry Liana
Fakultas Pertanian Universitas Islam Riau, Jl. Khaharuddin Nasution No.113 Pekanbaru. 28284
Telp: 0761-674681; Fax: 0761-674681
[Diterima Januari 2015, Disetujui Maret 2015]
ABSTRACT
Kampar is one of regencies in Riau Province which consistently develop fishery sector,
especially freshwater fishery farming. Currently, there are two types of freshwater fishery cultures
developed in Kampar Regency i.e., catfish in the pond and fat fish in cages. This study aattempted to
analyze the freshwater fishery businesses in Kampar Regency, including cultivation techniques,
costs, revenues, benefit and Break-even Point (BEP) of freshwater fishery businesses in Kampar
Regency, especially pond and cages fish cultures. Data were collected with census method from 43
fishermen and then analyzed using quantitatively descriptive technique. The results showed that the
largest cost in fish production was for feed, contributing about 77.72% and 46.46% of the total costs
for pond and cage fish cultures, respectively. Furthermore, the average production cost incurred for
each business accounting for Rp 43,273,744.44 and Rp 33,046,937.65 with production is 4,320 kg
and 1,750 kg, respectively. The average income received was Rp 47,515,000.00 for pond fishery
businesses and Rp 36,755,000.00 for cage fishery businesses, while the level profit was Rp
4,241,255.56 and Rp 3,708,062.35 with an efficiency rate of 1.09 and 1.11, respectively.
ABSTRAK
Kabupaten Kampar merupakan salah satu daerah yang terdapat di Provinsi Riau yang
konsisten mengembangkan sektor perikanan, khususnya usaha perikanan air tawar. Saat ini, terdapat
dua jenis usaha perikanan air tawar yang dikembangkan di Kabupaten Kampar yaitu usaha ikan patin
dalam kolam dan ikan lemak dalam keramba. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis usaha
budidaya perikanan air tawar di Kabupaten Kampar, meliputi: alokasi penggunaan sarana produksi,
produksi, biaya, pendapatan, keuntungan dan titik impas (BEP). Data dikumpulkan dengan metode
sensus dari 43 petani ikan air tawar di dua kecamatan, yaitu Kecamatan XIII Koto Kampar dan
Kecamatan Kampar dan data dianalisis dengan menggunakan deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa alokasi penggunaan sarana produksi terbesar terdapat pada penggunaan pakan
ikan yaitu sebesar 77,72% dan 46,46% dari total biaya. Selanjutnya, biaya produksi rata-rata yang
dikeluarkan petani untuk masing-masing usaha sebesar Rp 43.273.744,44 dan Rp 33.046.937,65
dengan jumlah produksi rata-rata yaitu 4.320 kg dan 1.750 kg. Pendapatan rata-rata yang diterima
sebesar Rp 47.515.000,00 dan Rp 36.755.000,00, tingkat keuntungan sebesar Rp 4.241.255,56 dan
Rp 3.708.062,35 dengan RCR sebesar 1,09 dan 1,11.
PENDAHULUAN
Sektor perikanan air tawar merupakan pembangunan perekonomian, baik nasional
salah satu sub sektor pertanian yang mempunyai maupun daerah. Salah satunya adalah Kabu-
peranan yang cukup besar dalam menunjang paten Kampar. Kabupaten Kampar merupakan
53
Dinamika Pertanian April 2015
salah satu daerah yang memiliki potensi Gambar 1, pada tahun 2011 terdapat
pengembangan sumber daya perikanan air tawar sebanyak 13.369 RTP yang bekerja disektor
yang terdapat di Provinsi Riau. Hal tersebut perikanan air tawar untuk masing-masing usaha
dilihat dari potensi luas lahan yang dimiliki budiaya, yaitu sebanyak 6.345 RTP untuk usaha
Kabupaten Kampar yaitu seluas 6.521,30 hektar kolam dan sebanyak 7.024 RTP untuk usaha
atau sebesar 0,58 persen yang dapat keramba. Selanjutnya, data Dinas Perikanan
dimanfaatkan masyarakat untuk pengembangan Kabupaten Kampar (2012), menyatakan terjadi
sektor perikanan dari total wilayah, yaitu peningkatan nilai produksi usaha perikanan air
1.128.928 hektar (Badan Pusat Statistik tawar yang dihasilkan petani selama lima tahun
Kabupaten Kampar, 2013). Untuk lebih jelasnya terakhir (2007-2011) seperti yang disajikan pada
disajikan pada Tabel 1. Gambar 3.
Tersedianya potensi lahan tersebut, Gambar 3 menunjukkan bahwa nilai
menjadikan sektor perikanan sebagai salah satu produksi usaha perikanan air tawar yang
sektor unggulan di Kabupaten Kampar. Hal diterima petani perikanan air tawar mengalami
tersebut dapat dilihat dari banyaknya jumlah peningkatan selama lima tahun terakhir (2007-
rumah tangga yang bekerja pada sektor 2011). Pada tahun 2007, nilai produksi
perikanan air tawar. Data Dinas Perikanan perikanan air tawar untuk jenis usaha kolam
Kabupaten Kampar (2012), menyatakan bahwa yaitu senilai Rp 91.750.000 dan nilai produksi
terjadi peningkatan jumlah rumah tangga petani untuk jenis usaha keramba yaitu senilai Rp
(RTP) yang bekerja di sektor perikanan air tawar 68.014.000 dan mengalami peningkatan nilai
selama tiga tahun terakhir (2009-2011) disajikan produksi hingga tahun 2011, terdapat senilai Rp
pada Gambar 1. 217.200.000 untuk jenis usaha kolam dan senilai
Rp 163.500.000 untuk jenis usaha keramba.
Tabel 1. Potensi Lahan Usaha Perikanan Air Tawar di Kabupaten Kampar Provinsi Riau, Tahun 2012
Gambar 1. Rumah Tangga Petani (RTP) Perikanan Air Tawar di Kabupaten Kampar, Tahun 2009-
2011
54
Analisis Usaha Budidaya Perikanan Air Tawar di Kabupaten Kampar Provinsi Riau
250,000
200,000
(Juta Rupiah)
150,000
100,000
50,000
2007 Air Tawar
Gambar 2. Nilai Produksi Usaha Perikanan 2008di Kabupaten
2009Kampar, 2010 2011
Kolam Tahun 2007–2011
91,750 121,084 147,904 169,622 217,206
Terjadinya Keramba
peningkatan 68,014
nilai produksi 91,679
pengumpulan 111,556
data adalah 144,237
menggunakan metode 163,505
usaha tersebut memberikan peluang usaha yang sensus terhadap 43 petani perikanan air tawar di
sangat menjanjikan di masa yang akan datang Kabupaten Kampar, khususnya di Kecamatan
bagi masyarakat Kabupaten Kampar, khususnya XIII Koto Kampar sebanyak 22 petani ikan
bagi petani ikan. Tujuan utama bagi petani kolam dan Kecamatan Kampar sebanyak 21
untuk membudidayakan perikanan air tawar, petani ikan keramba.
bukan semata-mata untuk mendapatkan produk- Jenis data yang digunakan adalah data
si semata, akan tetapi bagaimana agar usaha primer dan data sekunder. Data primer
tersebut dapat meningkatkan pendapatan petani diperoleh melalui wawancara langsung terhadap
dan layak secara ekonomi. Sehingga, usaha objek penelitian dengan menggunakan kuesi-
tersebut memberikan keuntungan maksimal bagi oner yang telah ada. Selanjutnya, data sekunder
petani (Iriani dalam Liana, 2011). diperoleh dari instansi seperti Dinas Perikanan
Selanjutnya, terdapat dua jenis usaha Kabupaten Kampar, BPS Kabupaten Kampar
budidaya perikanan air tawar di Kabupaten dan instansi terkait lainnya. Selanjutnya, metode
Kampar, meliputi: usaha budidaya ikan dalam analisis dalam penelitian ini menggunakan
kolam dan usaha budidaya dalam keramba. analisis deskriptif kuantitatif untuk mengetahui
Berdasarkan latar belakang tersebut, penelitian alokasi penggunaan sarana produksi usaha
ini bertujuan untuk menganalisis usaha budidaya perikanan air tawar, biaya, produksi,
budidaya perikanan air tawar di Kabupaten pendapatan, keuntungan, Return Cost Ratio
Kampar, yaitu: alokasi pengunaan sarana (RCR) dari usaha perikanan air tawar di
produksi, biaya, produksi, tingkat pendapatan Kabupaten Kampar.
usaha, keuntungan dan Return Cost Ratio
Analisis Alokasi Penggunaan Sarana Pro-
(RCR) dari usaha budidaya perikanan air tawar
di Kabupaten Kampar. duksi
Penggunaan dan biaya sarana produksi
METODE PENELITIAN pada usaha budidaya ikan lemak dalam keramba
dianalisis secara deskriptif kualitatif dan
Penelitian ini dilakukan di dua kecamatan kuantitatif dengan menyajikan data lapangan
sebagai sentra pengembagan usaha perikanan yang telah ditabulasikan dalam bentuk tabel.
air tawar di Kabupaten Kampar, yaitu
Kecamatan XIII Koto Kampar sebagai sentra Analisis Biaya, Pendapatan, Keuntungan,
pengembangan usaha kolam dan Kecamatan Efisiensi dan Titik Impas (BEP)
Kampar sebagai sentra pengembangan usaha Analisis usaha budidaya perikanan air
keramba. tawar yang digunakan dalam penelitian adalah
Pengumpulan data lapangan dilakukan
pada bulan Febuari-Maret 2013. Metode
55
Jurnal Dinamika Pertanian Volume XXX Nomor 1 April 2015 (53 - 60) ISSN 0215-2525
56
Analisis Usaha Budidaya Perikanan Air Tawar di Kabupaten Kampar Provinsi Riau
57
Dinamika Pertanian April 2015
58
Analisis Usaha Budidaya Perikanan Air Tawar di Kabupaten Kampar Provinsi Riau
tahun dengan nilai sisa sebesar 20% dari harga sehari dengan jenis pakan yang bervariasi.
beli. Tabel 4 dan Tabel 5 menunjukkan bahwa
alokasi biaya terbesar dikeluarkan petani untuk
2. Benih Ikan
masing-masing usaha terdapat pada biaya pakan
Hasil penelitian menunjukkan bahwa yaitu Rp 33.632.181,81 (77,72%) dan Rp
biaya benih yang dialokasikan petani untuk 15.354.046,89 (46,46%) dari total biaya yang
masing-masing usaha budidaya perikanan air dikeluarkan petani ikan.
tawar di Kabupaten Kampar masing-masing
sebesar Rp 1.578. 181,82 untuk usaha budidaya Tabel 5. Rataan Alokasi Biaya Produksi Usaha
ikan kolam di Kecamatan XIII Koto Kampar Budidaya Perikanan Air Tawar di
dan sebanyak Rp 3.544.285,71 untuk usaha Kecamatan Kampar, Tahun 2013
budidaya ikan keramba di Kecamatan Kampar.
No. Uraian Rata-rata (%)
Tabel 4. Rataan Alokasi Biaya Produksi Usaha biaya (Rp)
Budidaya Perikanan Air Tawar di 1. Biaya tetap:
Kecamatan XIII Koto Kampar, Tahun a. Penyusutan 1.927.619,05 5,83
2013 Keramba
b. Penyusutan
No. Uraian Rata-rata biaya (%) alat:
(Rp) Drum 6.467,19 0,02
1. Biaya tetap: Ember 373.333,33 1,13
a. Penyusutan 520.000,00 1,20 2. Biaya
Kolam variabel:
b. Penyusutan a. Benih 3.544.285,71 10,73
alat: b. Pakan: 15.354.046,89 46,46
Ember 6.545,45 0,02 Pelet 13.870.238,10 41,97
Tangguk 6.545,45 0,02 Sayur 719.047,62 2,17
ikan Telur 464.761,18 1,40
Cangkul 15.030,30 0,03 Kulit 300.000,00 0,90
Sekop 15.030,30 0,03 Ayam
2. Biaya variabel: c. Tenaga
a. Benih 1.578.181,82 3,65 kerja:
b. Pakan: 33.632.181,81 77,72 TKDK 4.521.176,47 13,68
Pelet udang 236.363,64 0,54 TKLK 7.320.000,00 22,15
Pelet F-99 232.727,27 0,53 Jumlah 33.046.937,65 100,00
Pop Pan-1 302.272,73 0,69
Pop Pan-2 2.754.000,00 6,36 4. Obat-obatan
Pelet 782 2.950.000,00 6,81 Hasil penelitian menunjukkan bahwa
Buatan 27.156.818,18 62,75 tidak semua petani ikan mengeluarkan biaya
c. Obat-obatan: 205.636,36 0,48 untuk obat-obatan. Hal tersebut ditemukan pada
Kapur 61.636,36 0,14
usaha budidaya ikan dalam keramba di
Em-4 49.000,00 0,11
Kecamatan Kampar. Berbeda halnya dengan
Minaraya 70.000,00 0,16
d. Tenaga
petani ikan dalam kolam (Tabel 4) yang
Kerja: menggunakan obat-obatan dengan biaya yang
TKDK 1.803.911,11 4,17 dikeluarkan sebesar Rp 205.636,36 atau 0,48%
TKLK 4.522.500,00 10,45 dari total biaya yang dikeluarkan petani ikan di
e. Servis kolam 968.181,82 2,24 Kecamatan XIII Koto Kampar.
Jumlah 43.273.744,44 100
5. Tenaga Kerja
3. Pakan Hasil penelitian (Tabel 4 dan Tabel 5)
menunjukkan bahwa biaya tenaga kerja luar
Hasil penelitian menunjukkan bahwa keluarga (TKLK) lebih besar dibandingkan
frekuensi pemberian pakan yang dijalankan biaya tenaga kerja dalam keluarga (TKLK)
petani ikan untuk masing-masing usaha di untuk masinng-masing usaha yang mencapai
Kabupaten Kampar rata-rata sebanyak 2 kali sebesar Rp 4.522.500 (10,45%) TKLK dan Rp
59
Dinamika Pertanian April 2015
1.803.911,11 (4,17%) TKDK untuk usaha Kampar dan 1,11 untuk usaha keramba di
budidaya ikan dalam kolam. Sedangkan biaya Kecamatan Kampar.
tenaga kerja untuk usaha keramba yaitu sebesar
Rp 7.320.000 (22,15%) TKLK dan Rp KESIMPULAN
4.521.176,47 (13,68%) dari tota biaya yang 1. Pelaksanaan kegiatan usaha budidaya
dikeluarkan petani ikan. perikanan air tawar di Kabupaten Kampar,
Pendapatan khususnya di Kecamatan XIII Koto Kampar
dan Kecamatan Kampar, tidak akan
Pendapatan yang diterima petani ikan di
memberikan produksi dan keuntungan yang
daerah penelitian merupakan hasil perkalian
optimal tanpa didukung dengan penggunaan
antara jumlah produksi dengan harga jualnya di
saran produksi yang efektif dan efisien.
pasar. Hasil penelitian menemukan bahwa
2. Biaya usaha yang dikeluarkan petani sangat
jumlah produksi yang dihasilkan petani ikan per
terkonsentrasi pada pembelian pakan. Hal
periode produksi dengan rataan sebanyak 4.320
tersebut akan berdampak pada keuntungan
Kg dengan harga jual Rp 11.000/kg dan rataan
yang diterima petani menjadi lebih kecil.
nilai pendapatan sebesar Rp 47.515.000 untuk
usaha budidaya ikan dalam kolam di Kecamatan Saran
XIII Koto Kampar. Selanjutnya, jumlah Belum mampunya petani dalam meng-
produksi yang diterima petani ikan untuk usaha hasilkan pakan buatan sendiri, sehingga petani
budidaya ikan dalam keramba yaitu sebanyak masih sangat bergantung pada pasokan pakan
1.750 kg dengan harga jual sebesar Rp dari luar daerah dan harga selalu tergantung dari
21.000/kg dan rataan nilai pendatan sebesar Rp pemasok. Untuk itu, diperlukan peran dari
36.755.000. pemerintah setempat, yaitu Dinas Perikanan
Keuntungan Kabupaten Kampar untuk memberikan bantuan
berupa alat dan mesin pakan ikan. Sehingga,
Keuntungan usaha dalam usaha budidaya
efisiensi dalam pengalokasian sarana produksi,
perikanan air tawar di Kabupaten Kampar,
terutama pakan dapat tercapai.
khususnya usaha budidaya ikan patin kolam di
Kecamatan XIII Koto Kampar dan ikan
keramba di Kecamatan Kampar adalah selisih DAFTAR PUSTA
antara pendapatan kotor yang diterima dengan Badan Pusat Statistik Kabupaten Kampar. 2013.
total biaya yang dikeluarkan petani ikan selama Kampar dalam Angka 2012. Bangkinang.
proses produksi. Hasil analisis menemukan Dinas Perikanan Kabupaten Kampar. 2012.
bahwa rataan keuntungan yang diterima petani Laporan Tahunan Sektor Perikanan
ikan untuk masing-masing usaha yaitu sebesar Kabupaten Kampar 2011. Bangkinang.
Rp 4.241.255,56/periode produksi untuk usaha Hernanto, F. 1996. Ilmu Usahatani. Penebar
budidaya ikan patin dalam kolam dan Rp Swadaya, Jakarta.
3.708.062,35/periode produksi untuk usaha Liana, L. 2011. Analisis Kelayakan Usaha
budidaya ikan lemak dalam keramba. Budidaya Ikan Lemak dalam Keramba di
Desa Tanjung Belit Airtiris Kecamatan
Return Cost Ratio (RCR) Kampar Kabupaten Kampar. Skripsi
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Fakultas Pertanian Universitas Islam
usaha budidaya perikanan air tawar yang Riau, Pekanbaru.
dijalankan petani di Kabupaten Kampar layak Soekartawi. 1992. Analisis Usaha Tani.
untuk diusahakan dan dikembangkan. Hal Universitas Indonesia Press, Jakarta.
tersebut ditunjukkan dari hasil perhitungan RCR .. 1995. Analisis Usaha Tani.
yang dilakukan diperoleh RCR untuk masing- Universitas Indonesia Press, Jakarta.
masing usaha sebesar 1,09 untuk usaha .. 2001. Analisis Usaha Tani.
budidaya ikan kolam di Kecamatan XIII Koto Universitas Indonesia Press, Jakarta
60