Você está na página 1de 6

ANALISIS PRAKTIKUM

1. Analisis Percobaan

Percobaan Aliran melalui lubang ini dilakukan di laboratorium


hidrolika, hidrologi, dan sungai pada tanggal 21 November 2017.
Percobaan terdiri dari 2 bagian, yang kedua memiliki tujuan untuk
menentukan koefisien debit air pada dua keadaan yaitu, pada saat air
memiliki tekanan yang tetap dan pada saat air memiliki tekanan yang
berubah. Sebelum melakukan percobaan, praktikan menyiapkan alat dan
bahan yang diperlukan seperti Meja Hidrolika, Perangkat alat percobaan
aliran melalui lubang, Stopwatch, dan Gelas ukur.
Untuk mendapatkan nilai koefisien debit, praktikan menggunakan pelat
lubang yang sama dengan percobaan a yaitu yang berdiameter 3 mm dan 6
mm. Adapun pengaruh dari perubahan diameter ini adalah dan nilai
koefisien debit tergantung pada nilai koefisien konstraksi. Praktikan juga
menggunakan milimeter blok untuk mencatat koordinat, dan kordinat (0,0)
diletakan pada jarum pertama dari arah kiri, karena Kontraksi maksimum
terjadi pada suatu tampang sedikit di sebelah hilir lubang serta Tampang
dengan kontraksi maksimum tersebut dikenal sebagai vena kontrakta.
(vena contracta). Setelah semua alat sudah terpasang maka praktikan
menyalakan pompa air dan membuka katup pengatur aliran sehingga air
dapat mengalir ke tangki utama. Kemudian praktikan menyiapkan
stopwatch untuk menghitung waktu yang dibutuhkan tiap pengurangan
tinggi 20 mm pada tangki pengukur.
Lalu, praktikan mematikan pompa air sehingga volume air akan
berkurang, dan praktikan akan mencatat setiap waktu yang dibutuhkan dari
pengurangan tinggi tangki pengukur setiap 20 mm. Kemudian praktikan
mengganti pelat lubang menjadi ukuran 6 mm dan melakukan hal yang
sama seperti sebelumnya.
Praktikan juga memerlukan debit air yang akan di gunakan dalam pengolahan
data. Data pada percobaan praktikan dapatkan dengan mengukur volume yang
keluar melalui aliran lubang air dengan diameter 6mm dan 3mm saat tinggi tangki
pengukur mencapai 400-320 mm selama 3 detik setiap penurunan 20 mm.
2

Praktikan juga mengset tinggi muka air lebih dari 400 agar mengurangi kesalahan
ketika melakukan percobaan untuk penentuan koefisisen debit pada variabel head,
praktikan juga mengetahui perbedaan mendasar antara konstant head dan variabel
head. Pada pengukuran korfisien debit aliran pada saat tekanan tetap, yang
diperlukan bukanlah grafik berdasarkan aliran air nya, melainkan besarnya debit
yang keluar dari aliran air yang melalui lubang tersebut. Sedangkan untuk
mengukur koefisien debit pada kondisi aliran dengan tekanan berubah, pada
prinsipnya adalah menentukan waktu yang diperlukan untuk mengosongkan
tangki utama dari ketinggian tertentu hingga batas yang telah ditentukan.

2. Analisis Hasil

Dalam praktikum ini, praktikan hendak menentukan nilai Cd


praktikum dan menghitungnya menggunakan rumus yang telah tersedia
pada bagian teori. Rumus yang digunakan ada dua buah, dengan
pemakaian tergantung dari kondisi aliran yang berbeda, yaitu terhadap
tekanan tetap dan tekanan berubah. Cd merupakan perbandingan antara
besar debit praktikum dengan besar debit teoritis.
Pada percobaan tekanan tetap, data yang hendak didapat adalah
debit aliran. Debit aliran didapat dari volume air yang keluar melalui
lubang setiap 3 detik. Kemudian, debit aliran tersebut dikuadratkan untuk
dijadikan nilai X pada perhitungan regresi linear dan nilai Y disesuaikan
dengan ketinggian muka air dari lubang. Nilai X dan Y kemudian
digunakan untuk menghitung nilai b, lalu nilai b tadi dimasukkan ke dalam
rumus Cd untuk mencari besar Cd praktikum. Hasil dari percobaan
tekanan tetap, yaitu didapat nilai Cd pada diameter lubang 3 mm sebesar
0,025449182 dan pada diameter lubang 6 mm sebesar 0,01323408.
Pada percobaan tekanan berubah, data yang hendak didapat
adalah perubahan waktu yang dihitung setiap ada penurunan ketinggian
muka air sebesar 2 cm. Perubahan waktu itu akan dicatat sebagai nilai Y
dan nilai X dicari dengan rumus “akar dari h1 (tinggi awal) dikurang akar
dari h2 (tinggi akhir)”. Sama seperti sebelumnya, nilai X dan Y akan
digunakan untuk mencari nilai b dengan rumus regresi linear. Nilai b
kemudian digunakan untuk mencari nilai Cd praktikum. Hasil dari
percobaan tekanan berubah, yaitu didapat nilai Cd pada diameter lubang 3

Universitas Indonesia
3

mm sebesar 0,004131348 dan pada diameter lubang 6 mm sebesar


0,001069535. Maka didapatkan nilai Cd rata rata Praktikum adalah 0,999%.
Pada percobaan modul Aliran melalui lubang bagian B ini mendapatkan 4
buah grafik dimana 2 diantaranya mewakili aliran melalui lubang saat
Tekanan tetap dan 2 lainnya saat tekanan berubah. Dalam percobaan
Tekanan Tetap didapatkan hubungan antara debit kuadrat sebagai sumbu x
dan ketinggian dari air sbebagai sumbu y sedangkan pada percobaan
Tekanan Berubah didapatkan hubungan antara nilai akar ketinggian 1
dikurang dengan akar ketinggian 2 sebagai sumbu x dan delta T atau
selisih waktu sebagai Sumbu y. Adapun pengaruh Cd dalam teori
seharunya sama, sedangkan berdasaran praktikum Cd yang dihasilan
berbeda. Dimensi juga perlu diperhatikan, karena dimensi adalah ukuran
untuk menyatakan peubah fisika secara kuantitatif.
Grafik yang didapatkan dari percobaan dengan tekanan tetap
relatif linear naik (linear positif) pbaik untuk lubang dengan diameter 3
mm atau 6 mm. Hal ini membuktikan bahwa semakin sedikit debit atau
volume air per satuan waktu yang mengalir jika ketinggian air semakin
berkurang. Tetapi Grafik yang dihasilkan oleh Tekanan berubah cenderung
naik ( linear posiif) karena menjelaskan hubungan waktu yang terjadi
selama penurunan ketinggian. Pada kedua grafik memiliki kenaikan yang
sangat drastis karena waktu yang dibutuhkan saat penurunan ketinggian air
pertama kali sangat cepat, tetapi kemudian waktu yang dibutuhkan untuk
penurunan ketinggian selanjutnya cenderung lebih lambat dibandingkan
penurunan pertama kali. apa hubungan antara cv, cc dam cd adalah Cd =Q
x V x A x Cd = C v x Cc.

3. Analisis Kesalahan

Pada percobaan ini, tentunya praktikan dapat saja melakukan kesalahan-kesalahan


yang berarti yang mengakibatkan terjadinya kesalahan dalam pengambilan data
praktikum. Dari praktikum didapatkan kesalahan relatif untuk Cv sebesar 0,26%;
untuk Cd Constant Head sebesar 0,978%, untuk Variabel Head sebesar 0.999%
kesalahan-kesalahan tersebut bisa terjadi karena hal berikut.

Universitas Indonesia
4

1. Kesalahan pada saat mensejajarkan muka air dengan garis penanda


head. Hal ini sangat krusial karena akan berakibat kepada besarnya
debit air yang keluar dari lubang kecil.
2. Kesalahan pada saat memulai menyalakan stopwatch pada ketinggian
awal.
3. Kesalahan pada saat melakukan pencatatan perbedaan waktu saat
terjadi perubahan ketinggian muka air tertentu.
4. kesalahan dalam menandakan titik pada kertas milimeter blok.

KESIMPULAN
 kesalahan relatif :
Cv sebesar 0,26%;
Cd Constant Head sebesar 0,978%,
Cd Variabel Head sebesar 0.999%

 kesalahan literatur =
cv sebesar : 0,2 %
cv Constant Head sebesar : 0,33%
cv Variabel Head sebesar : 6,6 %
 Percobaan b ini dilakukan untuk menentukan nilai koefisen debit (Cd)
aliran melalui lubang kecil pada saat tekanan tetap, dan pada saat
tekanan berubah.
 Hasil dari praktikum didapatkan nilai :
Nilai Cd (Koefisien
Debit)
Diameter 3 mm 0,025449182
Tekanan Tetap
Diameter 6 mm 0,01323408
Diameter 3 mm 0,004131348
Tekanan Berubah
Diameter 6 mm 0,001069535

Cd Rata Rata 0,00260044


Praktikum

Universitas Indonesia
5

Cd Secara Teoritis 7,662807711

DAFTAR PUSTAKA

Herr Soeryantono. 2017. Mekanika Fluida.Universitas Indonesia

Laboratorium Hidrolika, Hidrologi dan Sungai Departemen Teknik


Sipil UI (2009). “Pedoman Praktikum Mekanika Fluida dan Hidrolika”.
Potter, Merle C. “Mechanics of Fluids – Second Edition”. Prentice
Hall. New Jersey.1997.

LAMPIRAN

Gambar 1. Praktikan mengamati keadaan awal tabung pengukur


Sumber : Dokumentasi Praktikan (2017)

Universitas Indonesia
6

Gambar 2. Keadaan tabung setelah berkurang


Sumber : Dokumentasi Praktikan (2017)

Universitas Indonesia

Você também pode gostar