Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
PENDAHULUAN
sumbatan akut pada arteri koroner. Sumbatan ini sebagian besar disebabkan
oleh ruptur plak ateroma pada arteri koroner yang kemudian diikuti oleh
distal. Kadang-kadang sumbatan akut ini dapat pula disebabkan oleh spasme
arteri koroner, emboli atau vaskulitis (Muttaqin, 2012: 73). Tanda dan gejala
dari Infark maiokard akut terjadi nyeri dada yang terjadi secara mandadak dan
terus-menerus tidak mereda, nyeri sering disertai dengan sesak nafas, pucat,
dingin, diaphoresis berat, pening atau kepala terasa melayang dan mual
muntah (Kasron, 2012: 40). Keluhan yang khas ialah nyeri dada restrosternal,
Nyeri dapat menjalar ke lengan (umumnya kiri), bahu, leher, rahang bahkan
seluruh dunia. Penyakit infark miokard akut adalah penyebab utama kematian
pada orang dewasa. Infark miokard akut adalah penyebab kematian nomor dua
2008).
Direktorat Jendral Yanmedik Indonesia meneliti tahun 2007, jumlah
pasien penyakit jantung yang menjalani rawat inap dan rawat jalan di RS di
Indonesia adalah 239.548 jiwa. Kasus tebanyak adalah kasus penyakit jantung
iskemik, yaitu 110,183 kasus. Care fatality rate (CFR) tertinggi terjadi pada
infark miokard akut (13,49%) dan kemudian diikuti oleh gagal jantung
(13,42%) dan penyakit jantung lainnya (3,37%) (Depkes, 2009 dalam Yunani
salah satunya yaitu nyeri akut. Nyeri adalah bentuk suatu rasa sensorik
(Smeltze dan Bare, 2002 dalam Andarmoyo, 2013). Nyeri akut adalah nyeri
yang terjadi setelah cidera akut, penyakit atau intervensi bedah dan memiliki
awitan yang cepat dengan intensitas yang bervariasi dari ringan sampai berat
dan berlangsung untuk waktu yang singkat, atau dari beberapa detik kurang
dari 6 bulan (Andarmoyo, 2013, 36-37). Nyeri dada secara luas dapat
didefinisikan sebagai keluhan nyeri atau rasa tidak nyaman yang timbul pada
dada bagian anterior di atas epigastrium dan dibawah mandibula. Rasa nyeri
yang berasal dari jantung dapat dirasakan di rahang atau lengan (Setyohadi et
nyeri akut di atas salah satunya menggunakan tehnik Guided Imagery. Tahnik
Guided Imagery adalah metode relaksasi untuk mengkhayalkan tempat dan
memepunyai elemen yang secara umum sama dengan relaksasi, yaitu sama-
sama membawa klien kearah relaksasi. Tujuan dari tehnik Guided Imagery
fungsi imun (Potter & Perry, 2009 dalam Novarenta, 2013). Manfaat dari
kecemasan, stres dan nyeri (Smeltzer & Bare, 2002 dalam Novarenta, 2013).
1.2 Tujuan
Untuk mengetahui pengaruh Guided Imagery terhadap perubahan
intensitas nyeri pada pasien Infark Miokard Akut
1.3 Manfaat
A. Manfaat Praktis
Menambah ilmu pengetahuan perawat tentang managemen nyeri
Guided Imagery terhadap perubahan intensitas nyeri pasien IMA
B. Manfaat Teoritis
Penelitian ini dapat dijadikan referensi dalam pemberian intervensi
keperawatan
BAB II
yang disebabkan oleh tidak adekuatnya pasokan darah akibat sumbatan akut
ruptur plak ateroma pada arteri koroner yang kemudian diikuti oleh terjadinya
Kadang-kadang sumbatan akut ini dapat pula disebabkan oleh spasme arteri
koroner, emboli, atau vaskulitis (Muttaqin, 2012: 73). Infark miokard akut
2. Etiologi
Penurunan aliran darah koroner dapat juga disebabkan oleh syok dan
hemoragi. Pada setiap kasus terdapat ketidakseimbangan antara suplai dan
3. Manifestasi Klinis
remas, ditekan, ditusuk, panas atau tertindih barang berat. Nyeri dapat
dan epigastrium. Nyeri berlangsung lebih lama dari angina pektoris dan tak
diabetes dan orang tua, tidak ditemukan nyeri sama sekali. Nyeri dapat
debar atau sinkope. Pasien sering tampak ketakutan. Walaupun AMI dapat
anamnesis dilakukan teliti hal ini sering sebenarnya sudah didahului keluhan-
keluha angina, perasaan tidak enak di dada atau epigastrium (Kasron, 2012:
39).
4. Patofisiologi
AMI terjadi ketika iskemik yang terjadi berlangsung cukup lama yaitu
materi lemak (plague) yang telah terbentuk dalam beberapa tahun di dalam
lumen arteri koronria (arteri yang mensuplai darah dan oksigen pada jantung).
Plague dapat ruptur sehingga menyebabkan terbentuknya bekuan darah pada
permukaan plague. Jika bekuan menjadi cukup besar, maka bisa menghambat
aliran darah baik total maupun sebagian pada arteri koroner. Terbendungnya
aliran darah menghambat darah yang kaya oksigen mencapai bagian otot
jantung yang disuplai oleh arteri tersebut. Kurangnya oksigen akan merusak
otot jantung. Jika sumbatan itu tidak ditangani dengan cepat, otot jantung
yang rusak itu akan mulai mati. Selain disebabkan oleh terbentuknya
sumbatan oleh plague ternyata infark juga bisa terjadi pada orang dengan
Spasme yang terjadi bisa dipicu oleh beberapa hal antara lain:
suhu dingin yang ekstrim. Spasme bisa terjadi pada pembuluh darah yang
Pada sebagian besar pada kasus ini, infark terjadi jika plak aterosklerosis
mengalami firus, ruptur atau ulserasi dan jika kondisi lokal atau sistemik
plak koroner cenderung mengalami ruptur jika mempunyai fibrous cap yang
tipis dan inti kaya lipid (lipid rich core). Selanjutnya pada ruptur plak,
B. Nyeri
1. Pengertian
2. Klasifikasi nyeri
1. Nyeri perifer
berikut :
Nyeri superfisial: rasa nyeri muncul akibat rangsangan pada kulit dan
mukosa.
Nyeri viseral: rasa nyeri akibat rangsangan pada reseptor nyeri di rongga
Nyeri alih: nyeri rasa dirasakan di daerah lain yang jauh dari jaringan
penyebab nyeri.
2. Nyeri sentral
Nyeri sentral adalah nyeri yang muncul akibat rangsangan pada medula
3. Nyeri psikogenik
Nyeri somatik: nyeri yang berasal dari tendon, tulang, saraf dan
pembuluh darah.
Nyeri menjalar: nyeri yang terasa dibagian tubuh yang lain, umumnya
yang lebih objektif. Berupa sebuah garis yang terdiri dari tiga sampai lima
kata pendiskripsi yang tersusun dengan jarak yang sma dengan sepanjang
garis dan dilakukan dengan meminta klien memilih intensitas nyeri yang
Diskriptif
2006: 1518-1519).
menyerang. Cara ini diterapkan pada pasien yang tidak dapat menyatakan
intensitas nyerinya dengan skala angka, misalnya anak - anak dan lansia.
1. Pengertian
Banyak tehnik imajinasi melibatkan imajinasi visual tapi tehnik ini j uga
Perry, 2009 dalam Novarenta, 2013). Guided Imagery merupakan tehnik yang
(Smeltzer, Bare, Hinkle & Cheever, 2010 dalam Patasiket al, 2013).
2. Tujuan
kuat seperti perubahan dalam fungsi imun (Potter & Perry, 2009 dalam
perhatian pada banyak hal dalam satu waktu oleh karena itu klien harus
perilaku untuk mengatasi kecemasan, stres dan nyeri (Smeltzer dan Bare,
yaitu sebagai penghancur sel kanker, untuk mengontrol dan mengurangi rasa
nyeri, serta untuk mencapai ketenangan dan ketentraman (Potter & Perry,
otot yang tegang menjadi relaks, respon terhadap bayangan menjadi semakin
jelas. Hal tersebut terjadi karena rangsangan imajinasi berupa hal-hal yang
yang melemahkan respon rasa sakit dan dapat mengurangi rasa sakit atau
meningkatnya ambang nyeri (Hart, 2008 dalam mariyam dan widodo, 2012:
230).
4. Langkah – Langkah
meminta kepada klien untuk perlahan-lahan menutup matanya dan fokus pada
a. Untuk persiapan, mencari lingkungan yang nyaman dan tenang, bebas dari
memahami secara lengkap tentang apa yang harus dilakukan dan hasil
nama yang disukai. Berbicara jelas dengan nada yang tenang dan netral.
semua otot. Untuk mengatasi nyeri atau stress, dorong subjek untuk
Sri Sumartini PENGARUH GUIDED Quasi experiment Hasil penelitian menunjukkan bahwa repository.unpad
IMAGERY
dengan kelompok terdapat perbedaan bermakna intensitas
RELAXATION
TERHADAP kontrol. nyeri Angina Pectoris antara sebelum dan
INTENSITAS NYERI
sesudah perlakuan baik pada kelompok
ANGINA PECTORIS
PADA PASIEN intervensi maupun pada kelompok
SINDROM KORONER
kontrol, dan hasil kelompok intervensi
AKUT
lebih baik daripada pada kelompok
kontrol
Peggy Burhenn, GUIDED IMAGERY FOR The authors’ aim Sebagian besar dari survei ini, Oncology
MS, CNS, PAIN CONTROL was to test the pasien rawat inap menunjukkan bahwa Nursing Society
AOCNS feasibility of a 42% pasien menyatakan nyeri berkurang
nurse-led guided setelah melakukan imaginasi terbimbing.
imagery
intervention on
two medical
oncology
inpatient units
Victoria Menzies, EFFECTS OF GUIDED Longitudinal, Penelitian ini menunjukkan efektivitas liebertpub
Ann Gill Taylor, IMAGERY ON
prospective, two- imaginasi terbimbing dalam meningkatkan
Cheryl OUTCOMES OF PAIN,
Bourguignon FUNCTIONAL group, status fungsional dan rasa self-efficacy
STATUS, AND SELF-
randomized, untuk mengelola rasa sakit dan gejala lain
EFFICACY IN
PERSONS DIAGNOSED controlled clinical dari FM. Namun, laporan rasa sakit
WITH FIBROMYALGIA
trial partisipan tidak berubah.
Endrayani PENGARUH TEKNIK Quasi Berdasarkan hasil penelitian dan eprints.ums
RELAKSASI GUIDED
Sehono Eksperimental pembahasan, maka kesimpulan dari
IMAGERY TERHADAP
PENURUNAN NYERI Design penelitian ini adalah: (1) tingkat nyeri
PADA PASIEN PASCA
responden sebelum perlakuan pada
OPERASI FRAKTUR DI
RSUD DR. MOEWARDI kelompok eksperimen dan kelompok
SURAKARTA
kontrol sebagian besar mengalami nyeri
sedang, (2) Tingkat nyeri responden
sesudah perlakuan pada kelompok
eksperimen sebagian besar mengalami
nyeri sedang dan ringan, sedangkan pada
kelompok kontrol rata-rata mengalami
nyeri sedang, (3) ada pengaruh yang
signifikan teknik relaksasi guided imagery
terhadap penurunan nyeri pada pasien
pasca operasi fraktur.
Affan Novarenta GUIDED IMAGERY eksperimen single Hasil pengukuran dengan menggunakan JIPT
UNTUK MENGURANGI
case study skala numeric pain distress menunjukkan
RASA NYERI SAAT
MENSTRUASI adanya penurunan intensitas nyeri
menstruasi. Penelitian ini dapat menjadi
pengetahuan bagi masyarakat bahwa
guided imagery merupakan salah satu
alternatif intervensi dalam mengurangi
nyeri menstruasi.
3.2 Pembahasan
dada di ruang ICVCU rumah sakit Dr. Moewardi Surakarta. Dari hasil
intensitas nyeri angina pectoris pada pasien sindrom koroner akut dan
mandiri.
3. Artikel ini diteliti oleh Peggy Burhenn, MS, CNS, AOCNS, peneliti ini
Sebagian besar dari survei ini pasien rawat inap menunjukkan bahwa
terbimbing.
efficacy untuk mengelola rasa sakit dan gejala lain dari FM. Namun,
laporan rasa sakit partisipan tidak berubah.
1. Bagi Perawat
Diharapkan literature review ini khususnya bagi perawat dapat
menambah referensi tentang pengaruh guided imagery terhadap penurunan
intensitas nyeri
2. Bagi Rumah Sakit