Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
DI SUSUN OLEH :
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-Nya sehingga kami
dapat menyusun tugas akhir ini dengan baik. Kami dapat menyelesaikan tugas akhir dengan
judul “Laporan Penjualan dan Pemasaran Produk Big Tea” ini hingga selesai. Tujuan
penyusunan makalah ini yaitu untuk melengkapi salah satu tugas Mata Kuliah Umum
Manajemen Pemasaran pada program keahlian Manajemen Industri Program Diploma Institut
Pertanian Bogor tahun akademik 2018/2019.
Tidak lupa kami juga mengucapkan terima kasih kepada dosen mata kuliah
Manajemen Pemasaran yang telah banyak memberikan petunjuk bagi kami dalam jam
perkuliahan, dukungan dari orang tua yang telah turut membantu membimbing dan mengatasi
berbagi kesulitan, serta teman-teman MNI yang telah memberikan dukungan sehingga kami
dapat menyelesaikan makalah ini.
Penyusun
DAFTAR ISI
PRAKATA 2
DAFTAR ISI 3
DAFTAR TABEL 5
DAFTAR DIAGRAM 6
BAB I 7
PENDAHULUAN 7
1.1 Latar Belakang 7
1.2 Rumusan Masalah 8
1.3 Tujuan Masalah 8
1.4 Metode Pengumpulan Data 8
BAB II 9
LANDASAN TEORI 9
2.1 Pengertian Pemasaran 9
2.2 Strategi Utama Pemasaran 9
2.2.1 Segmentasi 9
2.2.2 Targeting 10
2.2.3 Positioning 11
2.3 Bauran Pemasaran 11
2.3.1 Product 12
2.3.2 Promotion 12
2.3.3 Price 13
2.3.4 Place 13
2.4 Perilaku Pembelian Konsumen 14
2.4.1 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen 14
2.4.2 Tahap-Tahap dalam Proses Keputusan Pembelian 14
BAB III 16
PEMBAHASAN 16
3.1 Strategi Utama Pemasaran 16
3.1.1 Segmentasi 16
3.1.2 Targeting 16
3.1.3 Positioning 16
3.1.4 Value Possition 16
3.1.5 Jargon 16
3.2 Bauran Pemasaran 17
3.2.1 Product 17
3.2.2 Price 17
3.2.3 Promotion 19
3.2.4 Place 19
3.3 Perilaku Pembelian Konsumen 20
3.3.1 Identitas Responden 20
3.3.2Kode Atribut 26
3.3.3 Rekap Kepentingan 27
3.3.4 Rekap Kepuasan 28
3.3.5 Simantic Diffrensial Kepuasan 29
3.3.6 Skor Total 29
BAB IV 30
PENUTUP 30
4.1 Kesimpulan 30
4.2 Saran 30
DAFTAR PUSTAKA 31
LAMPIRAN 32
32
DAFTAR TABEL
Tabel 1 STP 16
Tabel 2 Rincian Biaya 17
Tabel 3 Rincian Biaya Per Produk 18
Tabel 4 Pricing Produk Big Tea 18
Tabel 5 Keterangan 18
Tabel 6 Identitas Responden 20
Tabel 7 Data Identitas Responden 21
Tabel 8 Persentase Jenis Kelamin Responden 21
Tabel 9 Persentase Umur Responden 22
Tabel 10 Persentase Jenis Pekerjaan Responden 23
Tabel 11 Persentase Wilayah Tempat Tinggal Responden 23
Tabel 12 Persentase Tingkat Pendapatan Responden 24
Tabel 13 Persentase Tingkat Pendidikan Responden 25
Tabel 14 Skor Kepentingan dan Kepuasan 26
Tabel 15 Rekap Kepentingan Responden 27
Tabel 16 Rekap Kepentingan Responden 28
Tabel 17 Simantic Differensial Kepuasan 29
Tabel 18 Skor Total Penilaian 29
Tabel 19 Keterangan Skor Total 29
DAFTAR DIAGRAM
Diagram 1 Persentase Jenis Kelamin Responden 21
Diagram 2 Persentase Umur Responden 22
Diagram 3 Persentase Jenis Pekerjaan Responden 23
Diagram 4 Persentase Wilayah Tempat Tinggal Responden 24
Diagram 5 Persentase Tingkat Pendapatan Responden 25
Diagram 6 Persentase Tingkat Pendidikan Responden 26
BAB I
PENDAHULUAN
2.2.1 Segmentasi
Kotler (2003) menyatakan segmentasi adalah “the process of breaking a
heterogeneous group of potential buyer into smaller homogeneous groups of buyer,
that is with relatively similar buying characteristics or needs” yaitu suatu aktivitas
membagi atau mengelompokkan pasar yang heterogen menjadi pasar yang homogen
atau memiliki kesamaan dalam hal minat, daya beli, geografi, perilaku pembelian
maupun gaya hidup. Langkah-langkah segmentasi pasar yaitu: (a) mengidentifikasi
variable segmentasi dan segmentasi pasar, (b) mengembangkan bentuk segmen yang
dihasilkan, (c) mengevaluasi daya tarik masing-masing segmen, (d) memilih segmen-
segmen pasar, (e) Mengidentifikasi konsep posisi yang memungkinkan, (f) Memilih,
mengembangkan dan mengkomunikasikan konsep penetapan posisi yang dipilih.
2. Psikografis
Segmentasi ini dilakukan dengan membagi pasar ke dalam kelompok-
kelompok yang berlainan menurut kelas sosial, gaya hidup, kepribadian, dan
lain-lain. Informasi demografis sangat berguna, tetapi tidak selalu
menyediakan informasi yang cukup untuk membagi konsumen ke dalam
segmen-segmen, sehingga diperlukan segmen berdasarkan psychographics
untuk lebih memahami karakteristik konsumen.
3. Perilaku
4. Geografis
Pada segmentasi ini, pasar dibagi ke dalam beberapa bagian geografi seperti
negara, wilayah, kota, dan desa. Daerah geografi yang dipandang potensial
dan menguntungkan akan menjadi target operasi perusahaan.
5. Behavioral
2.2.2 Targeting
Sekelompok pembeli (buyers) yang memiliki kebutuhan atau karakteristik
yang sama yang menjadi tujuan promosi perusahaan. (Kotler dan Amstrong ,2008).
Targeting adalah persoalan bagaimana memilih, menyeleksi, dan menjangkau
pasar. Targeting atau menetapkan target pasar merupakan tahap selanjutnya dari
analisis segmentasi. Produk dari targeting adalah target market (pasar sasaran), yaitu
satu atau beberapa segmen pasar yang akan menjadi fokus kegiatan-kegiatan
pemasaran. Proses targeting mencerminkan kenyataan bahwa perusahaan harus
mengidentifikasi pelanggan yang dapat diakses dan dilayani secara efektif dan efisien.
2.2.3 Positioning
Positioning merupakan tindakan untuk merancang penawaran dan citra
perusahaan agar menempati suatu posisi kompetitif yang berarti dan berbeda dalam
benak pelanggan sasaran. Perusahaan memilih beberapa segmen pasar dan masing-
masing dilayani dengan bauran pemasaran yang berbeda. Tujuannya adalah untuk
memiliki penjualan yang tinggi dan posisi yang kuat di setiap segmen pasar.
Suatu produk akan terlihat lebih berkualitas apabila memiliki branding atau
merek. Merek adalah nama,istilah,tanda,atau desain yang mengidentifikasi penjualnya
dengan pesaing.
2.3.2 Promotion
Rangkuti Freddy (2009:117) mendefinisikan promosi sebagai serangkaian
teknik yang digunakan untuk mencapai sasaran penjualan atau pemasaran dengan
penggunaan biaya yang efektif, dengan memberikan nilai tambah pada produk atau
jasa baik kepada para perantara maupun pemakaian langsung, biasanya tidak dibatasi
dalam jangka waktu tertentu.
Rangkuti Freddy (2009:117) mendefinisi promosi sebagai salah satu variable
dalam bauran pemasaran yang sangat penting dilaksanakan oleh perusahaan dalam
memasarkan produk jasa.
Tujuan utama promosi adalah memberi informasi, menarik perhatian dan
untuk selanjutnya memberi pengaruh terhadap meningkatnya penjualan. Suatu
kegiatan promosi jika dilaksanakan dengan baik dapat mempengaruhi konsumen
mengenai dimana dan bagaimana konsumen membelanjakan pendapatannya. Promosi
berusaha agar demand tidak elastis.( Kotler P, Keller K.V 2009:4).
Ada banyak alat-alat promosi penjualan yang dapat dipergunakan perusahaan
untuk mempengaruhi konsumen secara langsung. Seperti, Sample,Coupons,cash
back,price packs.
Menurut Kotler & Armstrong (2002:656) variabel-variabel yang ada di dalam
promotional mix ada lima, yaitu:
a. Periklanan (advertising)
Segala biaya yang harus dikeluarkan sponsor untuk melakukan presentasi dan
promosi non pribadi dalam bentuk gagasan, barang atau jasa.
b. Penjualan Personal (personal selling)
Presentasi pribadi oleh para wiraniaga perusahaan dalam rangka mensukseskan
penjualan dan membangun hubungan dengan pelanggan.
c. Promosi penjualan (sales promotion)
Insentif jangka pendek untuk mendorong pembelian atau penjualan suatu produk atau
jasa.
d. Hubungan masyarakat (public relation)
Membangun hubungan baik dengan publik terkait untuk memperoleh dukungan,
membangun "citra perusahaan" yang baik dan menangani atau menyingkirkan gosip,
cerita dan peristiwa yang dapat merugikan.
e. Pemasaran langsung (direct marketing)
Komunikasi langsung dengan pelanggan yang diincar secara khusus untuk
memperoleh tanggapan langsung.
2.3.3 Price
Secara umum,harga dalah jumlah dari semua nilai yang konsumen tukar untuk
manfaat memiliki atau menggunakan produk atau jasa.Dalam penetapan keputusan
harga ada beberapa factor-faktor internal yang mempengaruhinya yaitu : (a) tujuan
pemasaran untuk survival,memaksimalkan keuntungan saat ini,kepemimpinan pasar
saham,dan kualitas kepemimpinan produk,(b)strategi bauran pemasaran,harga harus
dikoordinasikan dengan desain produk,distribusi dan keputusan promosi,(c) biaya
tetap dan biaya variable,(d)pertimbangan organisasi.
2.3.4 Place
Distribusi (place) merupakan kegiatan yang dilakukan perusahaan agar produk
dapat diperoleh dengan mudah tersedia bagi konsumen sasaran sebagaian besar
produsen menggunakan perantara pemasaran untuk memasarkan produk. Untuk
mendapatkan keuntungan yang lebih besar dibutuhkan strategi distribusi yang tepat
untuk menyalurkan barang atau jasa dagangannya ke tangan konsumen.
2.4 Perilaku Pembelian Konsumen
Perilaku konsumen pada hakikatnya untuk memahami “Mengapa konsumen
melakukan dan apa yang mereka lakukan”. Schiffman dan Kanuk (2008:6) mengemukakan
bahwa studi perilaku konsumen adalah suatu studi mengenai bagaimana seorang individu
membuat keputusan untuk mengalokasikan sumber daya yang tersedia (waktu, uang, usaha,
dan energi). Konsumen memiliki keragaman yang menarik untuk dipelajari karena ia meliputi
seluruh individu dari berbagai usia, latar belakang budaya, pendidikan, dan keadaan sosial
ekonomi lainnya.
1. Faktor Kebudayaan
Faktor kebudayaan berpengaruh luas dan mendalam terhadap perilaku konsumen.
Faktor kebudayaan terdiri dari: budaya, subbudaya, kelas sosial,
2. Faktor Sosial
Selain faktor budaya, perilaku seorang konsumen dipengaruhi oleh faktor-faktor
sosial seperti kelompok acuan, keluarga serta status sosial.
3. Faktor Pribadi
Faktor pribadi yang memberikan kontribusi terhadap perilaku konsumen terdiri
dari: usia dan tahap siklus hidup, pekerjaan dan lingkungan ekonomi, gaya hidup,
kepribadian dan konsep diri.
4. Faktor Psikologis
Pilihan pembelian seseorang dipengaruhi oleh empat faktor psikologi utama yaitu
motivasi, persepsi, pembelajaran, serta keyakinan dan pendirian.
1. Pengenalan Masalah.
Penganalisaan keinginan dan kebutuhan ini ditujukan terutama untuk
mengetahui adanya keinginan dan kebutuhan yang belum terpenuhi dan belum
terpuaskan. Jika kebutuhan tersebut diketahui, maka konsumen akan segera
memahami adanya kebutuhan yang belum segera terpenuhi atau masih bisa
ditunda pemenuhannya, serta kebutuhan yang samasama harus dipenuhi. Jadi dari
tahap ini proses pembelian itu mulai dilakukan.
2. Pencarian Informasi.
Konsumen yang tergugah kebutuhannya akan terdorong untuk mencari
informasi yang lebih banyak mengenai produk atau jasa yang ia butuhkan.
Pencarian informasi dapat bersifat aktif maupun pasif. Informasi yang bersifat
aktif dapat berupa kunjungan terhadap beberapa toko untuk membuat
perbandingan harga dan kualitas produk, sedangkan pencarian informasi pasif,
dengan membaca suatu pengiklanan di majalah atau surat kabar tanpa mempunyai
tujuan khusus dalam perkiraanya tentang gambaran produk yang diinginkan.
3. Evaluasi Alternatif
Tahap ini meliputi dua tahap, yaitu menetapkan tujuan pembelian dan menilai
serta mengadakan seleksi terhadap alternatif pembelian berdasarkan tujuan
pembeliannya. Tujuan pembelian bagi masing-masing konsumen tidak selalu
sama, tergantung pada jenis produk dan kebutuhannya. Ada konsumen yang
mempunyai tujuan pembelian untuk meningkatkan prestasi, ada yang sekedar
ingin memenuhi kebutuhan jangka pendeknya dan sebagainya.
4. Keputusan Pembelian
Keputusan untuk membeli disini merupakan proses pembelian yang nyata.
Jadi, setelah tahap-tahap dimuka dilakukan maka konsumen harus mengambil
keputusan apakah membeli atau tidak. Bila konsumen memutuskan untuk
membeli, konsumen akan menjumpai serangkaian keputusan yang harus diambil
menyangkut jenis produk, merek, penjual, kuantitas, waktu pembelian dan cara
pembayarannya. Perusahaan perlu mengetahui beberapa jawaban atas pertanyaan–
pertanyaan yang menyangkut perilaku konsumen dalam keputuan pembeliannya.
5. Perilaku Pascapembelian
Setelah membeli produk, konsumen akan mengalami level kepuasan atau
ketidakpuasan. Tugas pemasar tidak berakhir saat produk dibeli, melainkan
berlanjut hingga periode pascapembelian. Pemasar harus memantau kepuasan
pascapembelian, tindakan pascapembelian, dan pemakaian produk
pascapembelian
BAB III
PEMBAHASAN
3.1.1 Segmentasi
Dasar segmentasi Produk Big Tea kami adalah geografis, psikografis, dan
perilaku. Geografis berupa kota, psikografis berupa gaya hidup, dan perilaku berupa
manfaat (benefit) .
3.1.2 Targeting
Targeting dari Produk Big Tea kami adalah masyarakat perkotaan yang ingin
mendapatkan manfaat dari segelas minuman teh dan dapat diperoleh dengan harga
yang terjangkau.
3.1.3 Positioning
Positioning dari Produk Big Tea kami adalah minuman teh penghilang
dahaga, dengan rasa yang menyegarkan, dan dapat memberikan manfaat baik bagi
tubuh kita.
3.1.5 Jargon
Jargon dari Produk Big Tea kami adalah “Hilangkan Dahagamu Dengan Big Tea…
Big Tea Minuman Menyegarkan”
Value
Segmentation Targeting Positioning Position Jargon
Kota Jabodetabek Minuman teh Minuman teh “Hilangkan
Dapat penghilang dari pilihan Dahagamu
menghilangkan dahaga, dengan daun teh Dengan Big
Manfaat rasa haus dan rasa yang terbaik Tea”
menyegarkan menyegarkan, Big Tea
tubuh dan Minuman
Untuk memberikan Menyegarkan
masyarakat manfaat bagi …
Gaya Hidup yang ingin tubuh kita
hidup simple
dan praktis
Tabel 1 STP
3.2 Bauran Pemasaran
3.2.1 Product
a. Kualitas
Produk Big Tea merupakan salah satu produk minuman yang diproduksi oleh
PT. Aje Indonesia. PT. Aje Indonesia merupakan perusahaan yang
memasarkan produk dengan standar internasional, sehingga salah satu
produknya yaitu Big Tea dapat terjamin kualitasnya. Bahan baku teh dipilih
dari daun teh pilihan, sehingga rasa yang dihasilkan nikmat dan menyegarkan.
b. Fitur
Dengan harga Rp.4000 konsumen mendapatkan minuman teh yang bisa
menyegarkan tubuh dan menghilangkan dahaga.
c. Gaya
Big Tea dikemas menggunakan botol berukuran sedang dan transparan
sehingga konsumen dapat melihat isinya langsung serta volume teh yang
disajikan pas untuk dikonsumsi. Label produk bewarna hijau dengan tulisan
warna hitam membuat kontras warna yang seimbang. Terdapat gambar madu
yang menggambarkan rasa dari teh tersebut.
d. Desain
Produk Big Tea didesain untuk para konsumennya yang ingin mengkonsumsi
teh dimanapun dan kapanpun. Kemasannya praktis sehingga mudah untuk
dibawa.
3.2.2 Price
Total Biaya Real Harga Rp. 530.000 Rp. 2.598 ≈ Rp. 2.600
1. Cost + Konstanta
Pricing Rp. 2.600 + 1.400
Rp. 4.000
2. Pendapatan-Total Biaya
Keuntungan (Rp. 4.000 *204) - Rp. 530.000
Rp. 286.000
3. FC/P-VC
BEP Rp. 520.000/(Rp.4.000 - 0)
130
Tabel 4 Pricing Produk Big Tea
Ket.
FC Fix Cost
P Price
VC Variable Cost
Tabel 5 Keterangan
Pada Penjualan produk Big Tea, kelompok kami menentukan harga jual per
botol Rp. 4000. Untuk penentuan harga jual produk, diperoleh dari harga Big Tea per
botol ditambahkan dengan konstanta sebesar Rp. 1.400. Jadi, harga jual yang
didapatkan sebesar Rp. 4.000/botol
Untuk keuntungan sebesar Rp. 286.000 diperoleh dari selisih total pendapatan
dengan total biaya. Pendapatan sebesar Rp. 816.000 diperoleh dari penjualan 204
botol Big Tea dikalikan dengan harga jualnya sebesar Rp. 4.000. Sedangkan total
biaya diperoleh dari pembelian Big Tea dan sebanyak 17 box dan biaya lain-lain
sebesar Rp. 530.000.
Dari tabel Pricing produk Big Tea diatas, kelompok kami mendapatkan BEP
(Break Event Point) pada saat penjualan botol yang ke-130. Keuntungan yang
didapatkan pada saat penjualan botol yang ke 131.
3.2.3 Promotion
a. Direct Marketing
Penjualan produk Big Tea dengan cara promosi secara tidak langsung kepada
calon konsumen melalui media social yang ada. Media social yang digunakan
dalam promosi Big Tea adalah Instagram, Line, dan Whattsapp.
b. Sales Promotion
Salah satu bentu promosi yaitu dengan memberikan diskon. Jenis diskon yang
ditawarkan yaitu dengan membeli 3 produk maka akan mendapatkan potongan
harga sebesar Rp 2.000 atau sebesar .
c. Iklan
Iklan menjadi media promosi yang paling efektif untuk menjual dan
memasarkan produk Big Tea ke masyarakat. Iklan yang dibuat ada dua jenis
yaitu iklan cetak dan iklan video.
3.2.4 Place
Untuk tempat yang menjadi target penjualan dan pemasaran Big Tea adalah di
wilayah Jabodetabek. Tetapi yang menjadi fokus kami adalah wilayah di sekitar
Bogor, seperti di Lodaya, Malabar, Bantarjati, dan Pakuan.
Saluran Distribusi
Rp. 2.500/botol
Rp. 30.000/box
Distributor Konsumen
Ritailer
(KELOMPOK 2)
(Pak Jono)
Rp. 4.000/botol
3.3 Perilaku Pembelian Konsumen
JK 1= Laki-laki 2=Perempuan
U 1 = 15-24 th 2 = 25-34 th 3 = 35-45 th 4 => 45th
1=
PK PLJ/MHS 2 = PN 3 = WRT 4 = KS 5 = lainnya
WK 1 = BB 2 = BT 3 = BS 4 = BTG 5 = BU 6= lainnya
3 = 1,5 Jt - 2,5 4 = 2,5 - 3,5
TP 1 = <500 Rb 2 = 500-1,5 Jt Jt jt
PT 1 = SD 2 = SLTP 3 = SLTA 4 = Dip/AKD 5 = sarjana 6 = Pasca
Tabel 6 Identitas Responden
Jenis Wilayah
Tingkat Pendidika
No. Responden Kelami Umur Pekerjaan Kecamata
Pendapatan n
n n
1 Ega Mariam 2 1 1 5 2 4
2 Ananda S. 2 1 1 5 2 4
3 Ibu Tiwi 2 3 3 5 3 3
4 Alifa 2 1 1 5 2 3
5 Aufa 2 1 1 2 2 4
6 Choirunnisa 2 1 1 6 2 4
7 Bambang 1 3 3 4 2 3
8 Sintia Saraswati 2 1 1 4 2 3
9 Puspita Dewi 2 1 1 4 2 3
10 Nia kurniasari 2 2 2 6 4 5
11 Ningsih 2 3 3 4 3 3
12 Lulu 2 1 1 1 3 3
13 Budiman 1 1 1 6 2 3
14 Mutia 2 1 1 5 3 3
15 Rizki 1 1 1 4 2 3
16 Aulia Rachman 1 1 1 6 3 3
17 Fazrul 1 1 1 6 2 3
18 Aufarahman 1 1 1 6 2 3
Farisa Akmalia
19 H 2 1 1 6 3 3
20 Geraldi M 1 1 1 6 2 3
21 Michael 1 1 1 6 2 3
22 Hizrian 1 1 1 6 3 3
23 Nanih 2 4 5 6 4 3
24 Devika 2 1 1 4 2 3
25 Nurul 2 1 1 6 2 3
26 Febi 2 1 1 4 3 3
27 Sari 2 1 1 4 1 3
28 Dea 2 1 1 4 2 4
29 Betrix 2 1 1 4 3 4
30 Refrika 2 1 1 4 3 4
Pilihan 1 9 25 25 1 1
Pilihan 2 21 1 1 1 17
Pilihan 3 3 3 10 22
Pilihan 4 1 11 2 7
Pilihan 5 1 5 1
Pilihan 6 12
Total 30 30 30 30 30 30
Tabel 7 Data Identitas Responden
30%
laki-laki
70% Perempuan
10%3%
4% 15-24 th
25-34 th
35-45 th
83%
> 45 th
10%3% PU / MHS
4%
PN
WRT
83% KS
Lainnya
3%3% BB
40% BT
37% BS
BTG
17%
BU
Lainnya
7%3%
≤ Rp500.000
33% Rp.501.000 - Rp1.500.000
57% Rp1.501.000 - Rp2.500.000
Rp.2.501.000 - Rp3.500.000
> Rp3.500.000
4%
23%
SMA / SMK / MA
Diploma / Akademi
73%
Sarjana
3.3.2Kode Atribut
Di bawah ini merupakan kode atribut yang digunakan dalam mengisi rekap
kepentingan dan kepusan konsumen.
Keterangan
TM Terasa Manfaatnya
MD Mudah Didapatkan
AK Aman Bagi Kesehatan
HM Harga Yang Murah
RS Rasa Yang Segar
KT Kualitas Terjamin
KM Kemasan Yang Menarik
IM Iklan Yang Menarik
MT Menambah Tenaga
PG Promosi Yang Gencar
3.3.3 Rekap Kepentingan
Dari data yang telah diolah, maka dapat disimpulkan Produk Big Tea dengan skor atribut
“cukup” harus ditingkatkan, sedangkan untuk skor atribut “baik” harus dipertahankan dan
lebih baik jika ditingkatkan lagi. Sedangkan untuk atribut “kurang” sangat perlu untuk
ditingkatkan agar konsumen semakin berminat membeli produk Big Tea. Dari data tersebut
juga didapatkan skor tertinggi pada atribut “Kualitas Terjamin”, sedangkan yang terendah
pada atribut “Menambah Tenaga”.
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Penjualan Big Tea dilakukan satu tahap dengan menerapkan strategi
pemasaran berupa STP+4P. Dengan menerapkan strategi STP+4P, kelompok
kami mampu memperoleh pendapatan sebesar Rp. 816.000, serta keuntungan
bersih Rp. 286.00. Selain itu, dilakukan sampling berupa kuesioner untuk
mengatahui perilaku pembelian konsumen terhadap produk Big Tea.
4.2 Saran
Dengan dilakukannya kuesioner mengenai Produk Big Tea ke
masayarakat luas, diharapkan produk tersebut bisa meningkatkan lagi kualitas
dari produknya. Produsen harus mampu memenuhi apa yang menjadi
kebutuhan konsumen pada produk minuman tersebut. Selain itu, promosi
sebaiknya dilakukan lebih giat lagi, agar produk Big Tea dapat dikenal oleh
masyarakat luas.
DAFTAR PUSTAKA
Kotler P, Keller K.L. 2009. Manajemen Pemasaran. Edisi ke-13. Jakarta (ID): Erlangga.
Rangkuti F. 2009. Strategi Promosi yang Kreatif & Analisis Kasus Integrated Marketing
Communication. Jakarta (ID): Gramedia Pustaka Utama.
Pratiwi EH, Hardianti I,Rizkayanti I,Ramadlan M.F, Rosyana N.A, Amalia R.Y, Prasetyo
T..B. Penerapan Strategi Pemasaran dengan Analisis STP dan 4P Bauran
Pemasaran pada Produk Pepsodent sehingga menjadi Market Leader
Indonesia.[Internet].[diunduh 2018 Mei 28]. file:///H:/MANPAS%20EXM.pdf.