Você está na página 1de 2

a) Menundukan kepala antara lawan jenis

Allah berfirman:

“ Katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman: "Hendaklah mereka menahan


pandanganya, dan memelihara kemaluannya; yang demikian itu adalah lebih suci bagi
mereka, Sesungguhnya Allah Maha mengetahui apa yang mereka perbuat".

b) Tidak berdua-duaan (Berkhilwat)

c) Tidak menyentuh lawan jenis


Di dalam sebuah hadits, Aisyah ra berkata, “Demi Allah, tangan Rasulullah tidak pernah
menyentuh tangan wanita sama sekali meskipun saat membaiat (janji setia kepada
pemimpin).” (HR. Bukhari)
Hal ini karena menyentuh lawan jenis yang bukan mahromnya merupakan salah satu perkara
yang diharamkan di dalam Islam. Rasulullah bersabda, “Seandainya kepala seseorang ditusuk
dengan jarum besi, (itu) masih lebih baik daripada menyentuh wanita yang tidak halal
baginya.” (HR. Thabrani dengan sanad hasan)

d) Jaga aurat terhadap lawan jenis

Nabi saw bersabda, yang artinya: “Wanita itu adalah aurat. Jika ia keluar maka setan akan
memperindahnya di mata laki-laki.” (HR. tirmidzi, Shahih).

e) Tidak boleh ikhtilat (campur baur antara wnita dan pria)


Ikhtilat itu adalah campur baurnya seorang wanita dengan laki-laki di satu tempat tanpa ada
hijab. Di mana ketika tidak ada hijab atau kain pembatas masing-masing wanita atau lelaki
tersebut bisa melihat lawan jenis dengan sangat mudah dan sesuka hatinya. Tentu sebagai
wanita Muslimah tidak mau dijadikan obyek pandagan oleh banyak laki-laki bukan? Oleh
karena itu harus menundukkan pandangan, demikian pun yang laki-laki mempunyai
kewajiban yang sama untk menundukkan pandangannya terhadap wanita yang bukan
mahramnya, karena ini adalah perintah Allah dalam Alquran dan akan menjadi berdosa bila
kita tidak menaatinya.

f) Menjaga kemaluan
Menjaga kemaluan juga bukan hal yang mudah, karena dewasa ini banyak sekali remaja yang
terjebak ke dalam pergaulan dan seks bebas. Sebagi Muslim kita wajib tahu bagaiman cara
menjaga kemaluan. Caranya antara lain dengan tidak melihat gambar-gambar yang senonoh
atau membangkitkan nafsu syahwat, tidak terlalu sering membaca atau menonton kisah-kisah
percintaan, tidak terlalu sering berbicara atau berkomunikasi dengan lawan jenis, baik secara
langsung (tatap muka) atau pun melalui telpon, SMS, BBM,YM dan media komunikasi
lainnya.
Hal ini akan berakibat fatal, karena kaum wanita akan bergaul dengan orang-orang yang
bukan mahramnya dengan adab pergaulan ketika dia sedang bersama dengan mahramnya,
seperti membuka aurat, khalwat, safar, dan lainnya.
g) Tidak boleh memandang wanita
Islam mengajarkan kita agar selalu menjaga mata kita agar tidak melakukan zina mata.
Jikalau ada satu kenikmatan, maka yang pertama itu ibadah dan selanjutnya itu perangkap
syaithan. Karena itulah jauhi dalam memandang wanita secara terus-menerus, karena bisa
jadi, yang pertama itu merupakan nikmat Allah dan pandangan yang kedua itu panah iblis.
Memandang wanita (bukan muhram) merupakan salah satu anak panah iblis. Barangsiapa
meninggalkannya karena takut akan Adzab Allah. Maka Allah akan menganugrahkan
kepadanya iman yang dirasakan manisnya dalam hatinya.

“Tidaklah seorang muslim yang memandang seorang wanita dalam pandangan pertamanya.
Kemudian ia palingkan pandangannya kecuali Allah menjadikannya nilai ibadah yang akan
dirasakan kemanisannya.”

Você também pode gostar