Você está na página 1de 9

Praktikum Instalasi dan

Jaringan Komputer

Laporan Praktikum
STATIC ROUTING

Disusun Oleh :
Heru Setiawan
1107027 / 2011

Program Studi :
Pendidikan Teknik Informatika
dan Komputer

Jurusan Teknik Elektronika


Fakultas Teknik
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2013
A. TUJUAN PRAKTIKUM
Setelah mengikuti pratikum ini diharapkan mahasiswa diharapkan:
1. Mahasiswa diharapkan mengenal dan memahami fungsi Router (perangkat routing)
pada jaringan komputer.
2. Mahasiswa diharapkan memahami proses Routing pada komputer jaringan.
3. Mahasiswa dapat melakukan konfigurasi PC Router di dalam lingkungan jaringan
yang berbasis Windows.

B. ALAT DAN BAHAN


Dalam melakukan praktikum ini, Alat dan bahan yang diperlukan antara lain :
1. Komputer (Pada kasus ini menggunakan Komputer dengan Sistem Operasi Windows
2000 Server atau 2003 Server)
2. Kartu Jaringan (NIC) 2 buah atau lebih
3. Kabel jaringan
4. Switch
5. Modul

C. TEORI SINGKAT
1. Pengertian Router
Router adalah perangkat yang akan melewatkan paket IP dari suatu jaringan
kejaringan yang lain, menggunakan metode addressing dan protocol tertentu untuk
melewatkan paket data tersebut. Router memiliki kemampuan melewatkan paket
IP dari suatu jaringan kejaringan lain yang memiliki banyak jalur diantara
keduanya. Router-router yang saling terhubung dalam suatu jaringan internet turut
serta dalam sebuah algoritma ruoting terdistribusi untuk menetukan jalur terbaik
yang dilalui paket IP dari system ke system lain. IP tidak mengetahui jalur
keseluruhan menuju setiap paket. IP routing hanya menyediakan IP address dari
ruoting berikutnya yang menurutnya lebih dekat ke host tujuan.
PC Router adalah personal computer (PC) yang digunakan sebagai router
(routing) biasanya yang digunakan adalah PC- Multihomed yaitu computer yang
memiliki lebihdari 1 NIC (Network Interface Card).

PC Multihomed (PC Router)


2. Routing
Routing (perutean ) merupakan cara bagaimana suatu trafik atau lalulintas dalam
jaringan dapat menentukan loaksi tujuan dan cara tercepat menuju ketujuan
tersebut sesuai dengan alamat IP yang diberikan . Perutean secara static dibagi
menjadi 2 jenis :
1) Default Gateway
2) Statistic Route
Pengguanaan Default Gateway dan Static Route tersebut diatas dapat disesuaikan
dengan kebutuhan pada saat mendesain suatu jaringan, apakah ruote yang dibuat
bersifat kompleks atau sederhana.Untuk desain route sederhana kemungkinan
besar dapat digunakan dengan menggunakan default gateway.Tetapi seandainya
kondisi jaringan sudah begitu kompleks dapat kita menggunakan routing static
atau kedua-duanya secara kombinasi yakni menggunakan default gateway dan
static route pada titik- titik tertentu.

Gambar2: Routing pada dua segmen jaringan

Untuk kasus routing seperti topologi jaringan diatas, routing antar alamat LAN A
dan LAN B bisa dilakukan dengan default gateway. Host-host yang ada pada
masing –masing segmen dapat melakukan komunikasi antar segmen dengan baik.
Sesuai dengan table routing berikut ini :
Berikut penjelasan entri pada table :
 127.0.0.0 jaringan Loopback. Tiap datagram yang di kirim ke 127.0.0.0
akan di rutekan ke 127.0.0.1dan direfleksikan balik.
 192.168.1.0 alamat jaringan (LAN A). data yang ditujukan kejaringan ini
akan di rutekan melalui adapter 192.168.1.1.
 192.168.1.1 Adapter Network (NIC1) pada router. Perhatikan datagram
NIC : 192.168.2.1
yang dikirimkan ke alamat ini akan dirutekan kembali ke Loopback
 192.168.1.255 Alamat Broadcast untuk jaringan 192.168.1.1. broadcast
akan dirutekan kejaringan melalui adapter 192.168.1.1
 192.168.2.0 Alamat jaringan (LAN B). datagram yang ditujukan
kejaringan ini akan dirutekan melalui adapter 192.168.2.1
 192.168.2.1 Adapter Network (NIC2) pada router. Perhatikan datagram
yang dikirimkan kealamat ini akan dirutekan kembali ke Loopback.
 192.168.2.255 Alamat Broadcast untuk jaringan 192.168.2.1 broadcast
akan dirutekan kejaringan melalui adapter 192.168.2.1.
 224.0.0.0 Alamat Multicast yang digunakan secara internal oleh Windows
NT.
 255.255.255.255 Alamat Broadcast local (router tidak meneruskan
broadcast kejaringan lain).
Table routing terdiri atas entri-entri rute dan setiap rute terdiri dari IP Address.
Kondisi table routing seperti gambar diatas sudah bisa meneruskan paket-paket
data antar segmen LAN A dan LAN B. Pada kasus jaringan yang lebih kompleks,
entri table routing default belum tentu cukup untuk melakukan perutean antara
segmen- segmen jaringan yang ada, sehingga entri table routing perlu
disempurnakan. Dengan Static Route hal itu bisa dilakukan.
Dari topologi jaringan diatas, paket data dari segmen LAN A belum bisa
diteruskan ke segmen LAN C, begitu juga sebaliknya. Untuk itu, perlu dilakukan
penambahan entri pada Router A, dan router B agar seluruh host yang ada pada
masing – masing segmen jaringan dapat berkomunikasi.
Membuat Tabel Routing Static
Bentuk perintah route pada Windows NT adalah sebagai berikut :
Route [command] [destination] [mask/netmask] [gateway]
Route menerima 4 option :
- Add : menambahkan route ke tabel
- Delete : menghapus route dari tabel
- Change : mengubah routing pada entri tabel
- Print : mencetak tabel routing

Destination adalah parameter optional yang menyebutkan alamat jaringan tujuan


yang akan disebutkan pada entri tabel routing. Mask adalah netmask dari
destination. Gateway adalah parameter optional yang menentukan alamat IP dari
gateway yang akan digunakan saat melakukan routing datagram ke tujuan.
Pada topologi jaringan diatas, entri tabel routing pada router A dan router B harus
ditambah dengan Static Route agar host pada segmen A dapat berkomunikasi
dengan host segmen B.
Pada router A, tambahkan Static Route :
C : > route add 192.168.2.0 mask 255.255.255.0 192.168.2.1
C : > route add 192.168.3.0 mask 255.255.255.0 192.168.2.2
Pada router B, tambahkan Static Route :
C : > route add 192.168.2.0 mask 255.255.255.0 192.168.2.2
C : > route add 192.168.1.0 mask 255.255.255.0 192.168.2.1

D. LANGKAH KERJA
Routing dengan Default Gateway
Konfigurasi PC Router dengan default gateway ini sangat mudah dapat kita lakukan
dengan :
1. Siapkan komputer yang memiliki 2 buah NIC yang ada di dalamnya dan
menggunakan system Operasi Windows 2000 Server atau 2003 server (PC –
Multihomed)
2. Siapkan juga 4 unit komputer sebagai klien dari PC Router (Windows 98, Me,
2000Profesional, atau XP)
3. Bangun jaringan seperti gambar berikut :
4. Konfigurasi IP Address masing-masing PC sesuai dengan gambar diatas.
5. Agar PC yang akan difungsikan sebagai Router, mampu menjalankan service router,
aktifkan layanan Routing and Remote Access yang ada pada administration tool
pada Windows 2000 server atau Windows 2003 server. Dengan langkah-langkah
sebagai berikut :
a. Pada Windows 2003 buka Start  Program  Administrative Tools  Routing
and Remote Access
b. Klik Next dan pilih “Custom Configuration”
c. Klik next dan ceklist “LAN Routing” terdapat banyak pilihan yang bias kita buat
disana. Tapi untuk konfigurasi dasar ini kita akan konsentrasi pada LAN Roouting
terlebih dahulu.
d. Setelah memilih LAN Routing kemudian klik Next, maka layanan Routing and
Remote Access sudah tersedia pada PC Router.
e. Langkah selanjutnya adalah mengaktifkan layanan “Routing and Remote Access”,
dengan cara mengklik kanan Server dan klik “Configure and Enable Routing and
Remote Access”
f. Jika windows Routing sudah aktif, pada label dekat tulisan server akan berwrna
hijau. Konfigurasi selesai dan PC Router sudah siap digunakan.
6. Konfigurasi seluruh Komputer Client sesuai dengan IP Address yang tertera pada
gambar desain jaringan diatas.
7. Konfigurasi selesai, lakukan uji keneksi dengan perintah ping dari setiap host ke
host yang lain, buat tabel seperti tabel percobaan berikut :
E. HASIL PRAKTIKUM

Test Koneksi (ping)


No Respon Penjelasan
Dari ke
1 192.168.3.2 192.168.3.1 Replay Karena berada pada
192.168.3.3 192.168.3.1 Replay satu jaringan
192.168.3.2 192.168.2.2 Transmit failed Karena berbeda
192.168.3.3 192.168.2.3 Transmit failed jaringan

1. Tambahkan static route pada PC router 1


R1: Route Add 192.168.2.0 Mask 255.255.255.0 192.168.2.1
Route Add 192.168.3.0 Mask 255.255.255.0 192 192.2.2
2. Tambahkan Static Route pada PC Router 2
R2: Route Add 192.168.100.128 Mask 255.255.255.0 192.168.100.65
Route Add 192.168.100.0 Mask 255.255.255.192 192.168.100.654.
4. Cetak tebal Routing dari setiap PC Router, amati informasi yang ditampilkan!Setelah
dilakukan penambahan entri table routing, lakukan uji koneksi antar masing-masing
PC, lalu
5. Buat percobaan uji koneksi seperti table:
Tabel Percobaan 2
UJI KONEKSI
N
DARI KE RESPON PENJELASAN
O
192.168.1.2
1 192.168.1.3 Replay Semuanya replay karna
. 192.168.2.1 Replay berdasarkan pada prinsip
192.168.2.2 Replay routing itu sendiri yang
192.168.2.3 Replay menghubungkan jaringan
192.168.3.1 Replay menjadi terhubung dengan
192.168.3.2 Replay PC yang terkait dengan
192.168.3.3 Replay routernya masing-masing.
192.168.3.102 Replay
192.168.3.103 Replay
192.168.4.3 Replay
192.168.4.4 Replay
192.168.5.2 Replay
192.168.5.3 Replay

192.168.1.3 192.168.1.2 Replay Semuanya replay karna


192.168.2.1 Replay berdasarkan pada prinsip
192.168.2.2 Replay routing itu sendiri yang
192.168.2.3 Replay menghubungkan jaringan
192.168.3.1 Replay menjadi terhubung dengan
192.168.3.2 Replay PC yang terkait dengan
192.168.3.3 Replay routernya masing-masing.
192.168.3.102 Replay
192.168.3.103 Replay
192.168.4.3 Replay
192.168.4.4 Replay
192.168.5.2 Replay
192.168.5.3 Replay
192.168.2.2 192.168.1.2 Replay Semuanya replay karna
192.168.1.3 Replay berdasarkan pada prinsip
192.168.2.1 Replay routing itu sendiri yang
192.168.2.3 Replay menghubungkan jaringan
192.168.3.1 Replay menjadi terhubung dengan
192.168.3.2 Replay PC yang terkait dengan
192.168.3.3 Replay routernya masing-masing.
192.168.3.102 Replay
192.168.3.103 Replay
192.168.4.3 Replay
192.168.4.4 Replay
192.168.5.2 Replay
192.168.5.3 Replay
192.168.2.3 192.168.1.2 Replay Semuanya replay karna
192.168.1.3 Replay berdasarkan pada prinsip
192.168.2.1 Replay routing itu sendiri yang
192.168.2.2 Replay menghubungkan jaringan
192.168.3.1 Replay menjadi terhubung dengan
192.168.3.2 Replay PC yang terkait dengan
192.168.3.3 Replay routernya masing-masing.
192.168.3.102 Replay
192.168.3.103 Replay
192.168.4.3 Replay
192.168.4.4 Replay
192.168.5.2 Replay
192.168.5.3 Replay

6. Dengan perintah Tracert, lihat rute yang dilalui untuk meneruskan sebuah paket dari
masing-masing host ke host yang lain, amati informasi yang ditampilkan
7. Bandingkan hasil masing-masing percobaan uji koneksi, dan buat kesimpulan
1. PC Router digunakan sebagai media atau peralatan pengganti dari penggunaan
Router yang harganya cukup mahal.
2. PC Router merupakan PC Multihomed yang terdiri dari 2 NIC atau lebih, tetapi
dengan perkembangan pengetahuan saat ini kita bisa menggunakan PC Router
dengan hanya memiliki 1 NIC dengan penambahan IP address pada TCP/IP
properties.
3. Windows 3. Gunakan Operating system Server Server 2000 atau 2003 Server,
karena didalamnya dilengkapi dengan service Routing dan Remote Access untuk
memfungsikan PC menjadi router dengan fasilitas Routing-nya.
4. Aplikasi PC Router dapat dilakukan dengan menggunakan Default gateway atau
static Route atau kedua-duanya sekali jika jaringan sudah semakin kompleks.
5. Routing yang digunakan adalah routing static
6. Routing table digunakan sebagai pedoman untuk mengetahui sampai sejauh mana
routing yang dilakukan oleh PC Router tersebut.

Você também pode gostar