Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Anggota Kelompok :
Sitti Nurjannah
Dita Zaskia Damayanti
Abigail Laurentcia
Nurhidayani
Pada senjakala kejayaan Majapahit, Islam sudah mulai tumbuh dan menyebar di
pesisir Jawa. Kala itu, Raden Rahmat (Sunan Ampel) sudah menyebarkan Islam di
daerah pesisir yang kini dikenal sebagai Surabaya. Selain menjadi anggota
keluarga kerajaan karena Raden Rahmat menikah dengan salah satu puteri
kerajaan Majapahit, kondisi internal kerajaan Majapahit yang chaos akibat adanya
perebutan kekuasaan di lingkungan keraton telah memberikan jalan lapang Raden
Rahmat untuk menyebarkan Islam ke tanah Jawa.
Setelah jaringan ulama di Jawa terbentuk, yang kemudian disebut sebagai Wali
Songo (yang terdiri dari Sunan Ampel, Sunan Giri, Sunan Bonang, Sunan Drajat
dll.), kondisi Majapahit telah berada dalam titik nadir. Maka kondisi itu
dimanfaatkan oleh para Wali Songo dengan membentuk sebuah kerajaan Islam
yang secara politis dan sosial dapat mengembangkan Islam di Jawa.
Maka, Raden Patah yang tak lain murid dari Sunan Ampel dan merupakan
keturunan dari keluarga kerajaan Majapahit didorong untuk melanjutkan estafet
kekuasaan Majapahit dengan mendirikan kerajaan Demak pada akhir abad ke-15.
Setelah kerajaan Demak yang beribu kota di Bintara, Demak, Jawa Tengah
muncul kerajaan Islam Cirebon dan Banten.
Sultan agung mempunyai cita – cita untuk menguasai nusantara. Sehingga strategi
politik ekspansi selalu diterapkan sepanjang masa pemerintahannya dan selalu
mengangkat senjata (atau melakukan peperangan). Pada masa pemerintahan
Sultan Agung, Mataram berhasil menguasai jawa dan Madura. Musuh kerajaan
mataram tidak hanya kerajaan pesisir dan kerajaan Hindu Budha melainkan juka
para colonial asing seperti VOC dan Portugis.
Dimasa mudanya beliau diberi gelar Pangeran Surya. Peran Sultan Ageng dalam
perkembangan Islam di Banten sangat berpengaruh. Dia menginginkan Banten
mempunyai kerajaan Islam.Langkah yang beliau tempuh pertama dalam sektor
ekonomi. Kesejahteraan rakyat ditingkatkan melalui pencetakan sawah-sawah
baru serta irigasi yang sekaligus berfungsi sebagai sarana perhubungan.Sultan
Ageng tidak hanya mendobrak perekonomian rakyat menjadi lebih baik tetapi juga
berperan besar di bidang keagamaan. Dia mengangkat Syekh Yusuf, seorang
ulama asal Makassar, menjadi mufti kerajaan yang bertugas menyelesaikan urusan
keagamaan dan penasehat sultan dalam bidang pemerintahan.
Kala itu dengan dibantu oleh para wali (wali songo), kerajaan kerajaan
islam tersebut menjadi pusat penyebaran agama islam di Jawa.
6. Bagaimana upaya kalian untuk menerapkan nilai-nilai keteladanan dari para tokok,
pemimpin dan ulama zaman kerajaan Islam dalam kehidupan sehari-hari ?
Jawab :
Upaya yang kami lakukan untuk menerpakan nilai-nilai keteladanan dari para
pemimpin dan ulama zaman kerajaan Islam dalam kehidupan sehari-hari, yakni :
Kemauan untuk menyebarkan Islam
Semangat tidak pantang menyerah
Rela berkorban untuk kemaslahatan orang banyak
Memasukkan ajaran Islam ke berbagai aspek kehidupan
Pemurnian ajaran Islam hendaknya terus berjalan
Tidak mengidentikkan Islam dengan kekerasan
Kemauan menuntut ilmu setinggi-tingginya
Internalisasi nilai Islam sesuai nilai budaya local.