Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
OLEH :
10542036212
PEMBIMBING :
1
LEMBAR PENGESAHAN
NIM : 10542036212
Pembimbing
2
PENDAHULUAN
Low Back Pain (LBP) merupakan permasalahan yang sering muncul dalam
suatu asuhan fisioterapy dengan gejaal umum yang terasa pada bagian lumbo-sacral,
otot gluteal, paha, dan sering kali pada ekstremitas bawah. Ketika karakteristik gejala
low back pain muncul maka diperlukan pengangkatan suatu diagnosa dan bagaimana
Low Back Pain di kategorikan sebagai akut (kurang dari 12 minggu), sub
akut (6-12 minggu) dan kronik (lebih dari 12 minggu). Umumnya LBP berhubungan
dengan peregangan ligament dan otot yang diakibatkan dari mekanik tubuh yang
salah saat mengangkat sesuatu, Faktor resiko untuk mengalami LBP adalah berat
badan berlebih, memiliki postur dan memiliki kekuatan otot perut yang buruk.
Jones (2005) dalam Delitto (2012) menyebutkan bahwa pada orang dewasa
berusia rata-rata 20 tahun ditemukan kejadian low back pain secara umum termasuk
didalamnya low back pain myogenic sebesar 70% sampai 80% dengan wanita
memiliki faktor risiko tiga kali lipat lebih bear dibanding dengan pria.
3
LAPORAN KASUS
1. IDENTITAS
Umur : 41 tahun
Pekerjaan : TNI
Alamat : Jln. Tinumbu lr. 142c no. 10 kel. Bunga Eja beru
2. ANAMNESIS
Keluhan Utama :
Anamnesis Terpimpin :
kesakitan berjalan. Awal mulanya nyeri yang dirasakan pasien pada saat
setelah itu pasien merasakan nyeri hebat dibagian punggung bawah yang
lama namun memberat dari kemarin. Pasien juga meras pusing berputar,
Anamnesis sistem
4
Sistem serebrospinal : tidak ada keluhan
Resume Anamnesis
kesakitan berjalan. Awal mulanya nyeri yang dirasakan pasien pada saat
kemudian beberapa jam setelah itu pasien merasakan nyeri hebat dibagian
sudah merasakan sudah lama namun memberat dari kemarin. Pasien juga
menurun dan nyeri, kekuatan tungkai bawah 4 karena nyeri, reflex fisiologi
dalam batas normal, refleks patologis tidak ada, tes lasegue -/+ , tes patrick -
3. DIAGNOSA KERJA
5
Diagnosa Topis : vertebra lumbalis
4. PEMERIKSAAN FISIK
Status Generalis
Nadi = 84x/menit
Suhu = 36 c
BB = 77 kg
TB = 165 cm
Motorik :
P K T
N N 5 5 N N
N N 4 4 N N
Rf Rp
N N - -
N N - -
6
Sensorik : dalam batas normal
5. PENATALAKSANAAN
R/ IVFD RL 16 tpm
Ranitidine 1 amp/12j/iv
Ketorolac /8jam/iv
FOLLOW UP
7
juga meras pusing berputar, mual (+) ,
muntah (-).
O: GCS : E4M6V5
FKL : DBN
Rangsang menings: kaku kuduk (-)
NnCr: pupil bulat isokor diameter 2,5 mm
RCL +/+ RCTL +/+
tes lasegue -/+ ,
tes patrick -/+,
tes kontra patrick -/+
Motorik:
P K T
N N 5 5 N N
N N 4 4 N N
RF RP
N N - -
N N - -
Sensorik: DBN
Otonom: BAB & BAK (DBN)
A: Low Back Pain
8
30/6/2018 S: Nyeri pinggang (+), menjalar (+). Pusing -IVFD RL 16 tpm
TD: 120/80 (-), muntah (-)
-Neurobion 1 amp/drips
mmHg O: GCS : E4M6V5
/24 jam/iv
N: 82 x/menit FKL : DBN
P: 21 x/menit NnCr: pupil bulat isokor diameter 2,5 mm -Ranitidine 1amp/12j/iv
S: 36,5 0C RCL +/+ RCTL +/+
tes lasegue -/+ , -Ketorolac /8jam/iv
Motorik:
P K T
N N 5 5 N N
N N 4 4 N N
RF RP
N N - -
N N - -
Sensorik: DBN
Otonom: BAB & BAK (DBN)
A: Low Back Pain
01/7/2018 S: Nyeri pinggang (+), menjalar (+). Pusing IVFD RL 16 tpm
TD: 120/80 (-), muntah (-)
-Neurobion 1 amp/drips
mmHg O: GCS : E4M6V5
/24 jam/iv
N:80 x/menit FKL : DBN
P: 20 x/menit NnCr: pupil bulat isokor diameter 2,5 mm -Ranitidine 1amp/12j/iv
S: 36 0C RCL +/+ RCTL +/+
tes lasegue -/+ , -Ketorolac /8jam/iv
Motorik:
9
P K T
N N 5 5 N N
N N 4 4 N N
RF RP
N N - -
N N - -
Sensorik: DBN
Otonom: BAB & BAK (DBN)
A: Low Back Pain
Motorik:
P K T
N N 5 5 N N
N N 4 4 N N
RF RP
N N - -
N N - -
Sensorik: DBN
Otonom: BAB & BAK (DBN)
A: Low Back Pain
10
03-7-2018 S: Nyeri pinggang (+), menjalar (-). Pusing IVFD RL 16 tpm
TD: 130/80 (-), muntah (-), -Neurobion 1 amp/drips
mmHg O: GCS : E4M6V5 /24 jam/iv
N:81 x/menit FKL : DBN -Ranitidine 1amp/12j/iv
P: 20 x/menit NnCr: pupil bulat isokor diameter 2,5 mm
-Ketorolac /8jam/iv
S: 36 0C RCL +/+ RCTL +/+
-Gabapentin 100mg 2x1
tes lasegue -/+ ,
-diazepam 2mg 1x1
Day 6 tes patrick -/+,
-MethylPrednisolon
tes kontra patrick -/+
amp/8j/iv
Motorik:
P K T
N N 5 5 N N
N N 4 4 N N
RF RP
N N - -
N N - -
Sensorik: DBN
Otonom: BAB & BAK (DBN)
A: Low Back Pain
11
04-7-2018 S: Nyeri pinggang berkurang, psuing (-), IVFD RL 16 tpm
TD: 140/90 nyeri kepala (-). -Neurobion 1 amp/drips
mmHg O: GCS : E4M6V5 /24 jam/iv
N:81 x/menit FKL : DBN -Ranitidine 1amp/12j/iv
P: 21 x/menit NnCr: pupil bulat isokor diameter 2,5 mm
-Ketorolac /8jam/iv
S: 36 0C RCL +/+ RCTL +/+
-Gabapentin 100mg 2x1
tes lasegue -/+ ,
-diazepam 2mg 1x1
Day 4 tes patrick -/+,
-MethylPrednisolon
tes kontra patrick -/+
amp/12j/iv
Motorik:
P K T
N N 5 5 N N
N N 5 5 N N
RF RP
N N - -
N N - -
Sensorik: DBN
Otonom: BAB & BAK (DBN)
A: Low Back Pain
12
05-7-2018 S: Tidak ada keluhan -Aff Infus
TD: 140/90 O: GCS : E4M6V5 - Amlodipin 10mg 1x1
mmHg FKL : DBN -Kapsul GA
N:81 x/menit NnCr: pupil bulat isokor diameter 2,5 mm -MethylPrednisolon/24
P: 21 x/menit RCL +/+ RCTL +/+ jam/oral
S: 36 0C tes lasegue -/+ ,
tes patrick -/+, KRS
Day 4 tes kontra patrick -/+
Motorik:
P K T
N N 5 5 N N
N N 5 5 N N
RF RP
N N - -
N N - -
Sensorik: DBN
Otonom: BAB & BAK (DBN)
A: Low Back Pain
PEMERIKSAAN PENUNJANG
13
Foto X-Ray Lumbosacral AP/Latera
Kesan : Spondylosis Lumbalis
Kurvatura lordotik lumbosacral melurus
KESIMPULAN
Dari data anamnesis didapatkan keluhan nyeri punggung bawah menjalar
hingga kebelakang paha dikedua kakinya, sulit bergerak sejak 1 minggu lalu, pasien
sempat mengalami Sangat kesakitan berjalan. Awal mulanya nyeri yang dirasakan
pasien pada saat setelah mengangkat barang berat ditempat kerja, kemudian
beberapa jam setelah itu pasien merasakan nyeri hebat dibagian punggung bawah
yang menjalar hingga ke kedua paha belakang, pasien sudah merasakan sudah lama
namun memberat dari kemarin. Pasien juga meras pusing berputar, mual (+) ,
muntah (-).. Ditambah adanya faktor pekerjaan pada pasien yaitu riwayat
mengangkat beban berat ditempat kerjanya yang dapat menjadi penyebab terjadinya
dikedua kakinya, dalam hal ini nyeri dapat menjalar hingga kebawah karena adanya
osteofit pada radiks lumbalis dapat tergesek yang dapat menekan nervus ischialgia
sehingga nyeri menjalar hingga ke bawah, kemudian pasien juga merasakan pusing,
dari uji test romberg dengan mata tertutup pasien jatuh ke sisi kanan.
tes lasegue -/+ menunjukkan adanya nyeri yang terasa sepanjang perjalanan
n.ischiadicus , tes patrick -/+ menunjukkan adanya lokasi patologi di sendi coxae, tes
kontra patrick -/+ menunjukkan lokasi patologis di sendi sakroiliaka.. Pada X-Ray
14
lumbosacral terlihat kurvatura lordorik lumbosacral melurus e.s spondylosis
lumbalis.
DIAGNOSA AKHIR
PROGNOSIS
15
DISKUSI
A. DEFINISI
Nyeri Punggung bawah adalah nyeri yang dirasakan daerah punggung bawah,
dapat merupkan nyeri lokal maupun nyeri radikuler atau keduanya. Nyeri ini
terasa diantara sudut iga terbawah dan lipat bokong bawah yaitu daerah
lumbal atau lumbo-sakral dan sering disertai dengan penjalaran nyeri kearah
tungkai dan kaki. Nyeri yang berasal dari daerah punggung bawah dapat
dirujuk ke daerah lain atau sebaliknya nyeri yang berasal dari daerah lain
A. ETIOLOGI
melibatkan penyakit atau cedera pada otot, tulang, dan / saraf tulang
belakang. Nyeri yang timbul karena kelainan pada orang di dalam perut,
panggul, atau dada juga bisa dirasakan di belakang. Ini disebut rasa sakit
yang disebut. Banyak kelainan di dalam perut, seperti radang usus buntu,
pelvis, gangguan ovarium, fibroid uterus, dan endometriosis antara lain dapat
bawah. Selain itu, efek hormon estrogen wanita dan hormon relaksasi
punggung.2
16
membaur,Herniasi diskus tulang belakang, Stenosis tulang belakang toraks
disease.2
B. GEJALA KLINIS
Sakit pinggang tersebut bersifat pegal, ngilu, kaku, capek diseluruh daerah
pada waktu duduk atau baring. Adakalanya nyeri menjalar ke bokong dan
C. DIAGNOSIS
Diagnosis klinis Low back pain meliputi anamnesis, pemeriksaan fisik umum
1. Anamnesis
17
- Lokasi dan penyebaran
Kebanyakan NPB akibat gangguan mekanis atau medis terutama terjadi
di daerah lumbosakral. Nyeri yang menyebar ke tungkai bawah atau
hanya di tungkai bawah mengarah ke iritasi akar saraf. Nyeri yang
menyebar ke tungkai juga dapat disebabkan peradangan sendi
sakroiliaka. Nyeri psikogenik tidak mempunya pola penyebaran yang
tetap.
- Faktor yang memperberat/memperingan
Pada lesi mekanis keluhan berkurang saat istirahat dan bertambah saat
aktivitas. Pada penderita HNP duduk agak bungkuk memperberat nyeri.
Batuk, bersin atau manuver valsava akan memperberat nyeri. Pada
penderita tumor, nyeri lebih berat atau menetap jika berbaring.
- Kualitas/intensitas
Penderita perlu menggambarkan intensitas nyeri serta dapat
membandingkannya dengan berjalannya waktu. Harus dibedakan antara
NPB dengan nyeri tungkai, mana yang lebih dominan dan intensitas
dari masing-masing nyerinya, yang biasanya merupakan nyeri
radikuler. Nyeri pada tungkai yang lebih banyak dari pada NPB dengan
rasio 80-20% menunjukkan adanya radikulopati dan mungkin
memerlukan suatu tindakan operasi. Bila nyeri NPB lebih banyak
daripada nyeri tungkai, biasanya tidak menunjukkan adanya suatu
kompresi radiks dan juga biasanya tidak memerlukan tindakan operatif.
Gejala NPB yang sudah lama dan intermiten, diselingi oleh periode
tanpa gejala merupakan gejala khas dari suatu NPB yang terjadinya
secara mekanis. Walaupun suatu tindakan atau gerakan yang mendadak
dan berat, yang biasanya berhubungan dengan pekerjaan, bisa
menyebabkan suatu NPB, namun sebagian besar episode herniasi
diskus terjadi setelah suatu gerakan yang relatif sepele, seperti
membungkuk atau memungut barang yang enteng.
Harus diketahui pula gerakan-gerakan mana yang bisa menyebabkan
nyeri biasanya berkurang bila tiduran atau berdiri, dan setiap gerakan
18
dapat menambah nyeri, juga batuk, bersin dan mengejan sewaktu
defekasi. Selain nyeri oleh penyebab mekanik ada pula nyeri non-
2. Pemeriksaan Fisik
Inspeksi :
19
Palpasi :
Pemeriksaan motoris :
Pemeriksaan Sensoris
perhatian dari penderita dan tak jarang keliru, tapi tetap penting
20
arti diagnostiknya dalam membantu menentukan lokalisasi lesi
motoris.6
Tes Lasegue
dalam posisi lurus, tes lasegue positive jika terdapat rasa nyeri
Tes lasegue silang atau test O’conell, adanya nyeri pada tungkai
21
Tes Patrick
gluteal dan sakral saja. Tes ini dilakukan dengan cara lipatkan
suatu patologi.5
3. Pemeriksaan Radiologi
X-Ray
22
Pemeriksaan X-Ray dilakukan untuk melihat penyebab pada LBP.
D. Penatalaksanaan
Medikamentosa
Operative
Edukasi :
23
DAFTAR PUSTAKA
2. Baba Kharak Singh Marg. Low Back Pain – Sign, Symptoms and
http://downloads.hindiawi.com/journals/rerp/2015/850184.pdf
24