Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
2. Disakarida
Disakarida yaitu terdiri dari 2 sakarida atau monosakarida yang salah satunya berbentuk glukosa.
Disakarida juga dibagi 4 jenis yaitu sukrosa,maltosa,laktosa dan trehalosa.
• Sukrosa
Sukrosa di namakan juga gula tebu bit karna secara komersial gula yang banyak di gunakan
diindonesia dibuat dari tebu.
• Maltosa
Maltosa( gula malt) tidak dapat bebas di alam.Karena maltosa terbentuk pada setiap pemecahan
pati,seperti yang terjadi pada tumbuh-tumbuhan bila benih atau bijian berkecambah sedangkan pada
usus manusia terjadi pencernaan pati.
• Laktosa
Laktosa ( gula susu ) hanya terdapat dalam susu dan terdiri atas satua unit glukosa dan satu unit
galaktosa.kadar galaktosa pada susu sapi adalah 6,8 garam per 100 ml,sedangkan pada susu ibu ( ASI
) 4,8 gram per 100 ml.Banyak orang,terutama yang kulit berwarna ( termasuk orang Indonesia ) tidak
tahan terhadap susu sapi,karena kekurangan enzim lactase,kekurangan lactase ini menyebabkan
ketidaktahanan terhadap laktosa. Hal ini mempengaruhi jenis mikroorganisme yang tumbuh,yang
menyebabkan gejala kembung,kejang perut,dan diare.
• Trehalosa
Trehalosa sama juga seperti maltose,terdiri dari 2 molekul glukosa dan dikenal sebagai gula
jamur,akan tetapi trehalosa ini terdiri dari jamur yang kering sebanyak 15%.
3. Oligosakarida
Oligosakrida terdiri atas polimer dua hingga sepuluh monosakarida,sebetulnya disakarida termasuk
dalam oligosakrida,akan tetapi karena peranannya dalam ilmu gizi sangat penting maka dibahas
secara terpisah.
Rafinosa, stakiosa, dan verbaskosa adalah oligosakarida yang terdiri atas unit-unit glukosa, fruktosa,
dan galaktosa. Ketiga jenis oligosakarida ini terdapat di dalam biji tumbuh-tumbuhan dan kacang-
kacangan serta tidak dapat dipecah oleh enzim-enzim perncernaan.
Fruktan adalah sekelompok oligo dan polisakarida yang terdiri atas beberapa unit fruktosa
yang terikat dengan satu molekul glukosa. Fruktan terdapat di dalam serealia, bawang merah,
bawang putih, dan asparagus. Fruktan tidak dicernakan secara berarti. Sebagian besar di dalam usus
besar difermentasi.
Karbohidrat kompleks
Karbohidrat kompleks terdiri atas:
1. Polisakarida
2. Serat yang dinamakan juga polisakarida non pati
1. Polisakarida
Karbohidrat ini dapat mengandung sampai tiga ribu gula sederhana yang tersusun dalam
bentuk rantai panjang atau bercabang.Gula sederhana ini terutama adalah glukosa. Jenis polisakarida
yang penting dalam ilmu gizi adalah pati,dekstrin dan glikogn.
• Pati
Pati merupakan simpanan karbohidrat dalam tumbuh-tumbuhan dan merupakan karbohidrat
utana yang di makan di seluru dunia. Pati terutama terdapat dalam padi-padian,biji-bijian dan umbi-
umbian. Beras,jagung dan gandum mengandung 70-80% pati,kacang-kacangan kering seperti kacang
kedelai,kacang merah dan kacang hijau mengandung 30-60%,sedangkan ubi,talas,kentang,dan
singkong 20-30 %.
• Dekstrin
Dekstrin merupakan produk antara pada pencernaan pati atau dibentuk melalui hidrolisis,karena
molekulnya lebih besar dari sukrosa dan glukosa,dekstrin mempunyai pengaruh osmolar lebih kecil
sehingga tidak mudah menimbulkan diare.
• Glikogen
Glokogen dinamakan juga pati hewan karena merupakan bentuk simpanang karbohidrat dari
hewan yang terutama terdapat dihati dan otot,glikogen tidak merupakan sumber karbohidrat yang
penting dalam bahan makanan,karena hanya terdapat didalam makanan berasal dari hewani dalam
jumlah terbatas.
2. Polisakarida nonpati/serat
Serat akhir-akhir ini banyak mendapat perhatian karena peranannya dalam berbagai macam
penyakit, definisi terakhir untuk serat adalah sebagai dinding sel. Ada dua golongan yang terdapat
dalam serat yaitu tidak dapat larut dalam air dan yang dapat larut dalam air.
1. Pektin
Pektin terdapat di dalam sayuran dan buah terutama jenis apel,jambu biji,anggur dan
wortel,senyawa pectin berfungsi sebagai bahan perekat antara dinding sel.
2. Gum
Gum adalah polisakarida larut air terdiri atas 10.000-30.000 unit yang terutama terdiri atas
glukosa, galaktosa.Gum di ekstrksi secara komersial dan digunakan dalam industry pangan sebagai
pengental.
3. Mukilase
Mukilase merupakan stuktur kompleks yang mempunyai cirri khas yaitu memiliki komponen
asam,Mukilase terdapat didalam biji-bijian dan akar yang fungsinya diduga mencegah pengeringan.
a. Cairan interstisial (CIT): cairan disekitar sel (20% cairan ekstra seluler)
b. Cairan intravaskuler (CIV) : cairan dlm pembuluh darah (80% cairan ektraseluler)
c. Cairan transeluler (CTS) : cairan yg terkandung di dlm rongga khusus dari tubuh (jumlah kecil, sering
diabaikan) Di dalam tubuh manusia terdapat empat macam cairan, yaitu:
1. Cairan Empedu Sifatnya panas kering yang berasal dari unsur api alami. Letaknya dalam empedu
manusia.
2. Cairan Darah Sifatnya panas lembab yang berasal dari unsur udara alami. Letaknya dalam hati manusia
3. Cairan Lendir Sifatnya dingin lembab yang berasal dari unsur air alami. Letaknya dalam paru-paru.
4. Cairan Empedu Hitam Sifatnya kering yang berasal dari unsur tanah alami. Letaknya dalam limpa kecil
(spleen)
1. Mengatur suhu tubuh Bila kekurangan air, suhu tubuh akan menjadi panas dan naik.
2. Melancarkan peredaran darah Jika tubuh kita kurang cairan, maka darah akan mengental. Hal ini
disebabkan cairan dalam darah tersedot untuk kebutuhan dalam tubuh. Proses tersebut akan berpengaruh
pada kinerja otak dan jantung.
3. Membuang racun dan sisa makanan Tersedianya cairan tubuh yang cukup dapat membantu
mengeluarkan racun dalam tubuh. Air membersihkan racun dalam tubuh melalui keringat, air seni, dan
pernafasan.
4. Kulit Air sangat penting untuk mengatur struktur dan fungsi kulit. Kecukupan air dalam tubuh berguna
untuk menjaga kelembaban, kelembutan, dan elastisitas kulit akibat pengaruh suhu udara dari luar tubuh.
5. Pencernaan Peran air dalam proses pencernaan untuk mengangkut nutrisi dan oksigen melalui darah
untuk segera dikirim ke sel-sel tubuh. Konsumsi air yang cukup akan membantu kerja sistem pencernaan
di dalam usus besar karena gerakan usus menjadi lebih lancar, sehingga feses pun keluar dengan lancar.
6. Pernafasan Paru-paru memerlukan air untuk pernafasan karena paru-paru harus basah dalam bekerja
memasukkan oksigen ke sel tubuh dan memompa karbondioksida keluar tubuh. Hal ini dapat dilihat
apabila kita menghembuskan nafas ke kaca, maka akan terlihat cairan berupa embun dari nafas yang
dihembuskan pada kaca.
7. Sendi dan otot Cairan tubuh melindungi dan melumasi gerakan pada sendi dan otot. Otot tubuh akan
mengempis apabila tubuh kekurangan cairan. Oleh sebab itu, perlu minum air dengan cukup selama
beraktivitas untuk meminimalisir resiko kejang otot dan kelelahan.
8. Pemulihan penyakit Air mendukung proses pemulihan ketika sakit karena asupan air yang memadai
berfungsi untuk menggantikan cairan tubuh yang terbuang.
9. Sarana untuk mengangkut zat-zat makanan ke sel-sel
10. Mengeluarkan buangan-buangan sel
11. Membentuk dalam metabolisme sel
12. Sebagai pelarut untuk elektrolit dan non elektrolit
13. Mempemudah eliminasi
14. Mengangkut zat-zat seperti (hormon, enzim, SDP, SDM)
D. Komposisi Cairan Intrasel dan Ekstrasel
1. Komposisi Cairan Intrasel 40% dari BB total adalah Cairan Intraseluler (CIS). Cairan Intraselular
adalah cairan yang terkandung di dalam sel. Pada orang dewasa kira-kira 2/3 dari cairan tubuh adalah
cairan intraselular, sama kira-kira 25 L pada rata-rata pria dewasa (70 kg). Sebaliknya, hanya ½ dari
cairan tubuh bayi yang merupakan cairan intraselular. Adapun komposisi dari cairan intraseluler yaitu
akibat pompa Natriumkalium dependen ATP, konsentrasi ion natrium dan kalium Intraselular berlawanan
dengan yang ada dalam CES. Dalam CIS Ion kalium berkonsentrasi tinggi dan ion natrium berkonsentrasi
rendah. Konsentrasi protein dalam sel tinggi, yaitu sekitar empat kali konsentrasi dalam plasma.
2. Komposisi Cairan Ekstrasel 20% dari BB total adalah CES. Cairan Ekstraselular adalah cairan diluar
sel. Ukuran relatif dari (CES) dapat menurun seiring dengan bertambahnya usia. Pada bayi baru lahir,
kira-kir ½ cairan tubuh terkandung didalam cairan ekstraselular (CES). Setelah ber usia 1 tahun, volume
relatif dari (CES) menurun sampai kira-kira 1/3 dari volume total. Ini hampir sebanding dengan 15 L
dalam rata-rata pria dewasa (70 kg). CES dibagi menjadi:
a. Cairan interstisial (CIT) adalah cairan disekitar sel, pada orang dewasa volume cairan interstisial kira-
kira 8L Cairan limfe termasuk dalam volume interstisial. Volume Relatif (CIT) bergantung dengan
ukuran tubuh, pada bayi baru lahir volume cairan interstisial kira-kira 2 kali lebih besar dibanding orang
dewasa.
b. Cairan intravaskular (CIV) adalah cairan yang terkandung di dalam pembuluh darah. Volume relatif
dari (CIV) sama pada orang dewasa dan anak-anak. Rata-rata volume darah orang dewasa kira-kira 5-6 L
(8% dari BB).3 L (60%) dari jumlah tersebut adalah PLASMA. Sisanya 2-3 L (40%) terdiri dari sel darah
merah (SDM, atau eritrosit) yang mentranspor oksigen dan bekerja sebagai bufer tubuh yang penting; sel
darah putih (SDP, atau leukosit); dan trombosit. Tapi nilai tersebut diatas dapat bervariasi pada orang
yang berbeda-beda, bergantung pada jenis kelamin, berat badan dan faktor-faktor lain.
Adapun fungsi dari darah adalah mencakup :
1. pengiriman nutrien (mis ; glokusa dan oksigen) ke jaringan.
2. transpor produk sisa ke ginjal dan paru-paru.
3. pengiriman antibodi dan SDP ke tempat infeksi.
4. transpor hormon ke tempat aksinya.
5. sirkulasi panas tubuh.
Cairan Transelular (CTS) adalah cairan yang terkandung didalam rongga khusus dari tubuh.
Contoh (CTS) meliputi cairan serebrospinal, perikardial, pleural, sinovial, dan cairan intraokular serta
sekresi lambung. Pada waktu tertentu volume (CTS) dapat mendekati jumlah 1 L. Namun, sejumlah besar
cairan dapat saja bergerak kedalam dan keluar ruang transelular setiap harinya. Sebagai contoh, saluran
gastro-intestinal (GI) secara normal mensekresi dan mereabsorbsi sampai 68 L per-hari. Adapun
komposisi dari cairan ekstraseluler yaitu, Plasma darah dan cairan interstisial memiliki isi yang sama
yaitu ion Natrium dan klorida serta ion bikarbonat dalam jumlah besar, tetapi sedikit ion kalium, kalsium,
magnesium, fosfat, sulfat dan asam organik. Perbedaanya adalah dalam hal protein; plasma mengandung
lebih banyak protein dan cairan interstisial mengandung sangat sedikit protein.
Oleh Kelompok :
Sintia Mamulat
Indayani Bayau
Akelina Yernias
Rahma I. Hatala
2014