Você está na página 1de 13

1.

Definisi, Ciri Kimiawi dan Klasifikasi Karbohidrat


A. Pengertian karbohidrat
Secara umum definisi karbohidrat adalah senyawa organik yang mengandung atom Karbon,
Hidrogen dan Oksigen, dan pada umumnya unsur Hidrogen dan oksigen dalam komposisi
menghasilkan H2O. Di dalam tubuh karbohidrat dapat dibentuk dari beberapa asam amino dan
sebagian dari gliserol lemak. Akan tetapi sebagian besar karbohidrat diperoleh dari bahan makanan
yang dikonsumsi sehari-hari, terutama sumber bahan makan yang berasal dari tumbuh-tumbuhan.
Karbohidrat berasal dari bahasa Jerman, yaitu “Kohlenhydrate” dan dari bahasa Perancis, yaitu
“Hydrate de Carbon”. Penamaan ini didasarkan atas komposisi unsur karbon yang mengikat hidrogen
dan oksigen dalam perbandingan yang selalu sama seperti pada molekul air.
Karena komposisi yang demikian, senyawa ini pernah disangka sebagai hidrat karbon, tetapi sejak
1880, senyawa tersebut bukan hidrat dari karbon. Nama lain dari karbohidrat adalah sakarida,
berasal dari bahasa Arab "sakkar" artinya gula. Karbohidrat sederhana mempunyai rasa manis
sehingga dikaitkan dengan gula.
Karbohidrat juga memegang peran penting dalam alam karena merupakan sumber energi utama bagi
manusia dan hewan yang harganya relatif murah.Melalui proses fotosintesis,klorofil tanaman dengan
bantuan sinar matahari mampuh membentuk karbohidrat dari karbon dioksida ( CO2) berasal dari
udara dan air (H2O) dari tanah. Karbohidrat yang dihasilkan adalah karbohidrat sederhana glukosa.
Di negara-negara sedang berkembang kurang lebihnya 80% energi makanan berasal dari karbohidrat.
Menurut Neraca Bahan Makanan 1990 yang dikeluarkan oleh Biro Pusat Statistik, diindonesia energy
berasal dari karbohidrat merupakan 72% jumlah energy rata-rata sehari yang dikonsumsi
penduduk.Nilai energy Karbohidrat adalah 4 kkal per gram.
Karbohidrat juga merupakan sumber energi bagi aktivitas kehidupan manusia disamping protein dan
lemak. Membekalkan tenaga bagi aktiviti harian seperti gerakkan, pertumbuhan dan lain-lain aktiviti
sel di dalam badan. (Almatsuer, Prinsip-Prinsip Ilmu Gizi)

B. Ciri Kimiawi Karbohidrat


Dalam cirri kimiawi karbohidrat semua jenis karbohidrat terdiri atas unsure-unsur karbon ( C ),
hydrogen ( H ), dan oksigen ( O ).Perbandingan antara hydrogen dan oksigen pada umumnya adala 2:
1 seperti hal-halnya dalam air, oleh karena itu diberi nama karbohidrat. Dalam bentuk sederhana,
formula umum karbohidrat adalah Cn H2n On.
C. Klasifikasi Karbohidrat
Karbohidrat yang penting dalam ilmu gizi dibagi atas dua golongan, yaitu karbohidrat sederhana dan
karbohidrat kompleks.
 Karbohidrat sederhana
Karbohidrat sederhana terdiri atas :
1. Monosakarida
2. Disakarida
3. Oligosakarida
1. Monosakarida
Monosakarida adalah jenis karbohidrat yang mudah di serap melalui usu halus ke dalam darah
kemudian menuju hati, dan tidak di pecahkan dalam proses pencernaan. Monosakarida ini tidak
dapat lagi dihidrolisis oleh larutan asam dalam air karena telah menjadi karbohidrat yang
sederhana,monosakarida juga dikenal sebagai heksosa,ada tiga jenis heksosa yang penting dalam
ilmu gizi yaitu glukosa,fruktosa dang galaktosa.
• Glukosa.
Glukosa dinamakan juga dekrosa atau gula anggur,karna terdapat luas di alam dalam jumlah sedkit
yaitu di dalam sayur,buah,sirup jagung,sari pohon dan bersama dengan fruktosa dalam
madu.Glukosa memegang peran amat penting dalam ilmu gizi.Glukosa merupakan hasil hasil akhir
pencernaan pati,sukrosa,malt-
Tosa dan laktosa.Pada saat metabolism glukosa merupakan bentuk karbohidrat yang beredar dalam
tubuh dan didalam sel merupakan energi.Glukosa dimanfaatkan untuk diet.
• Fruktosa
Fruktosa di namakan juga levulosa atau gula buah,adalah gula paling manis,gula ini terutama
terdapat dalam madu bersama glukosa,dalam buah dan juga didalam sayur
• Galaktosa
Galaktosa tidak dapat bebas di alam seperti halnya glukosa dan fruktosa,karna hanya terdapat dalam
tubuh sebagai hasil pencernaan.

2. Disakarida
Disakarida yaitu terdiri dari 2 sakarida atau monosakarida yang salah satunya berbentuk glukosa.
Disakarida juga dibagi 4 jenis yaitu sukrosa,maltosa,laktosa dan trehalosa.
• Sukrosa
Sukrosa di namakan juga gula tebu bit karna secara komersial gula yang banyak di gunakan
diindonesia dibuat dari tebu.

• Maltosa
Maltosa( gula malt) tidak dapat bebas di alam.Karena maltosa terbentuk pada setiap pemecahan
pati,seperti yang terjadi pada tumbuh-tumbuhan bila benih atau bijian berkecambah sedangkan pada
usus manusia terjadi pencernaan pati.
• Laktosa
Laktosa ( gula susu ) hanya terdapat dalam susu dan terdiri atas satua unit glukosa dan satu unit
galaktosa.kadar galaktosa pada susu sapi adalah 6,8 garam per 100 ml,sedangkan pada susu ibu ( ASI
) 4,8 gram per 100 ml.Banyak orang,terutama yang kulit berwarna ( termasuk orang Indonesia ) tidak
tahan terhadap susu sapi,karena kekurangan enzim lactase,kekurangan lactase ini menyebabkan
ketidaktahanan terhadap laktosa. Hal ini mempengaruhi jenis mikroorganisme yang tumbuh,yang
menyebabkan gejala kembung,kejang perut,dan diare.
• Trehalosa
Trehalosa sama juga seperti maltose,terdiri dari 2 molekul glukosa dan dikenal sebagai gula
jamur,akan tetapi trehalosa ini terdiri dari jamur yang kering sebanyak 15%.

3. Oligosakarida
Oligosakrida terdiri atas polimer dua hingga sepuluh monosakarida,sebetulnya disakarida termasuk
dalam oligosakrida,akan tetapi karena peranannya dalam ilmu gizi sangat penting maka dibahas
secara terpisah.
Rafinosa, stakiosa, dan verbaskosa adalah oligosakarida yang terdiri atas unit-unit glukosa, fruktosa,
dan galaktosa. Ketiga jenis oligosakarida ini terdapat di dalam biji tumbuh-tumbuhan dan kacang-
kacangan serta tidak dapat dipecah oleh enzim-enzim perncernaan.
Fruktan adalah sekelompok oligo dan polisakarida yang terdiri atas beberapa unit fruktosa
yang terikat dengan satu molekul glukosa. Fruktan terdapat di dalam serealia, bawang merah,
bawang putih, dan asparagus. Fruktan tidak dicernakan secara berarti. Sebagian besar di dalam usus
besar difermentasi.
 Karbohidrat kompleks
Karbohidrat kompleks terdiri atas:
1. Polisakarida
2. Serat yang dinamakan juga polisakarida non pati
1. Polisakarida
Karbohidrat ini dapat mengandung sampai tiga ribu gula sederhana yang tersusun dalam
bentuk rantai panjang atau bercabang.Gula sederhana ini terutama adalah glukosa. Jenis polisakarida
yang penting dalam ilmu gizi adalah pati,dekstrin dan glikogn.
• Pati
Pati merupakan simpanan karbohidrat dalam tumbuh-tumbuhan dan merupakan karbohidrat
utana yang di makan di seluru dunia. Pati terutama terdapat dalam padi-padian,biji-bijian dan umbi-
umbian. Beras,jagung dan gandum mengandung 70-80% pati,kacang-kacangan kering seperti kacang
kedelai,kacang merah dan kacang hijau mengandung 30-60%,sedangkan ubi,talas,kentang,dan
singkong 20-30 %.
• Dekstrin
Dekstrin merupakan produk antara pada pencernaan pati atau dibentuk melalui hidrolisis,karena
molekulnya lebih besar dari sukrosa dan glukosa,dekstrin mempunyai pengaruh osmolar lebih kecil
sehingga tidak mudah menimbulkan diare.
• Glikogen
Glokogen dinamakan juga pati hewan karena merupakan bentuk simpanang karbohidrat dari
hewan yang terutama terdapat dihati dan otot,glikogen tidak merupakan sumber karbohidrat yang
penting dalam bahan makanan,karena hanya terdapat didalam makanan berasal dari hewani dalam
jumlah terbatas.

2. Polisakarida nonpati/serat
Serat akhir-akhir ini banyak mendapat perhatian karena peranannya dalam berbagai macam
penyakit, definisi terakhir untuk serat adalah sebagai dinding sel. Ada dua golongan yang terdapat
dalam serat yaitu tidak dapat larut dalam air dan yang dapat larut dalam air.

• Serat yang larut dalam air,dibagi menjadi 3 yaitu


1. Pektin
2. Gum
3. Mukilase

1. Pektin
Pektin terdapat di dalam sayuran dan buah terutama jenis apel,jambu biji,anggur dan
wortel,senyawa pectin berfungsi sebagai bahan perekat antara dinding sel.
2. Gum
Gum adalah polisakarida larut air terdiri atas 10.000-30.000 unit yang terutama terdiri atas
glukosa, galaktosa.Gum di ekstrksi secara komersial dan digunakan dalam industry pangan sebagai
pengental.
3. Mukilase
Mukilase merupakan stuktur kompleks yang mempunyai cirri khas yaitu memiliki komponen
asam,Mukilase terdapat didalam biji-bijian dan akar yang fungsinya diduga mencegah pengeringan.

• Serat yang tidak larut dalam air dibagi menjadi 3 yaitu


1. Selulosa
2. Hemiselulosa
3. Lignin
1. Selulosa
Selulosa merupakan bagian utama dinding sel tumbuh-tumbuhan dan sebagai struktur kristal yang
sangat stabil.Selulosa yang berasal dari makanan nabati akan melawati saluran cerna secara
utuh.Selulosa membantu gerakan peristaltic usus.
2. Hemiselulosa
Hemiselulosa merupakan bagian utama serat serealia yang terdiri polimer bercabang.
3. Lignin
Lignin memberika kekuatan pada struktur tumbuh-tumbuhan,oleh karena itu merupakan bagian
keras dari tumbuh-tumbuhan sehingga jarang dimakan.Ligni
Terdapat didalan tangkai sayuran, bagian inti di dalam wortel dan biji jambu biji.Lignin sesungguhnya
bukan karbohidrat dan seharus tidak dimasukkan dalam serat makanan.( Garrow dan James,1993)

2. Pengertian, Jenis, dan Fungsi Cairan Tubuh


A. Pengertian Cairan Tubuh
Cairan tubuh adalah air beserta unsur-unsur didalamnya diperlukan untuk kesehatan sel. Cairan
ini sebagian berada di luar sel (ekstraselular) dan yang sebagian lagi berada di dalam sel (intraselular). Sel
membangun tubuh secara sederhana yang hidup dalam laut interna yang merupakan cairan ekstra sel
(CES) yang dibungkus oleh kulit tubuh. Dari cairan ini sel menerima oksigen dan bahan makanan, ke
dalam cairan ini juga sel mengeluarkan sampah metabolisme. Cairan ekstrasel bergerak secara tidak tetap
di seluruh tubuh dan cepat bercampur dengan sirkulasi darah, difusi darah dan cairan jaringan.
Dalam cairan ekstrasel terdapat ion dan zat gizi yang diperlukan oleh sel untuk pemeliharaan
fungsi sel. Sel tubuh hidup, tumbuh dan melakukan fungsi khusus selama terjadinya konsentrasi oksigen,
glukosa, berbagai ion asam amino, dan asam lemak yang sesuai dengan lingkungan interna.

B. Jenis Cairan Tubuh


Berdasarkan letaknya, cairan tubuh dibagi menjadi dua, yaitu :
1. Cairan intraseluler (CIS): cairan dlm sel (60% air tubuh)
2. Cairan ekstraseluler (CES): cairan luar sel (40% air tubuh) Ces dibagi menjadi:

a. Cairan interstisial (CIT): cairan disekitar sel (20% cairan ekstra seluler)
b. Cairan intravaskuler (CIV) : cairan dlm pembuluh darah (80% cairan ektraseluler)
c. Cairan transeluler (CTS) : cairan yg terkandung di dlm rongga khusus dari tubuh (jumlah kecil, sering
diabaikan) Di dalam tubuh manusia terdapat empat macam cairan, yaitu:

1. Cairan Empedu Sifatnya panas kering yang berasal dari unsur api alami. Letaknya dalam empedu
manusia.
2. Cairan Darah Sifatnya panas lembab yang berasal dari unsur udara alami. Letaknya dalam hati manusia
3. Cairan Lendir Sifatnya dingin lembab yang berasal dari unsur air alami. Letaknya dalam paru-paru.
4. Cairan Empedu Hitam Sifatnya kering yang berasal dari unsur tanah alami. Letaknya dalam limpa kecil
(spleen)

C. Fungsi Cairan Tubuh Cairan tubuh memiliki fungsi:

1. Mengatur suhu tubuh Bila kekurangan air, suhu tubuh akan menjadi panas dan naik.
2. Melancarkan peredaran darah Jika tubuh kita kurang cairan, maka darah akan mengental. Hal ini
disebabkan cairan dalam darah tersedot untuk kebutuhan dalam tubuh. Proses tersebut akan berpengaruh
pada kinerja otak dan jantung.
3. Membuang racun dan sisa makanan Tersedianya cairan tubuh yang cukup dapat membantu
mengeluarkan racun dalam tubuh. Air membersihkan racun dalam tubuh melalui keringat, air seni, dan
pernafasan.
4. Kulit Air sangat penting untuk mengatur struktur dan fungsi kulit. Kecukupan air dalam tubuh berguna
untuk menjaga kelembaban, kelembutan, dan elastisitas kulit akibat pengaruh suhu udara dari luar tubuh.
5. Pencernaan Peran air dalam proses pencernaan untuk mengangkut nutrisi dan oksigen melalui darah
untuk segera dikirim ke sel-sel tubuh. Konsumsi air yang cukup akan membantu kerja sistem pencernaan
di dalam usus besar karena gerakan usus menjadi lebih lancar, sehingga feses pun keluar dengan lancar.
6. Pernafasan Paru-paru memerlukan air untuk pernafasan karena paru-paru harus basah dalam bekerja
memasukkan oksigen ke sel tubuh dan memompa karbondioksida keluar tubuh. Hal ini dapat dilihat
apabila kita menghembuskan nafas ke kaca, maka akan terlihat cairan berupa embun dari nafas yang
dihembuskan pada kaca.
7. Sendi dan otot Cairan tubuh melindungi dan melumasi gerakan pada sendi dan otot. Otot tubuh akan
mengempis apabila tubuh kekurangan cairan. Oleh sebab itu, perlu minum air dengan cukup selama
beraktivitas untuk meminimalisir resiko kejang otot dan kelelahan.
8. Pemulihan penyakit Air mendukung proses pemulihan ketika sakit karena asupan air yang memadai
berfungsi untuk menggantikan cairan tubuh yang terbuang.
9. Sarana untuk mengangkut zat-zat makanan ke sel-sel
10. Mengeluarkan buangan-buangan sel
11. Membentuk dalam metabolisme sel
12. Sebagai pelarut untuk elektrolit dan non elektrolit
13. Mempemudah eliminasi
14. Mengangkut zat-zat seperti (hormon, enzim, SDP, SDM)
D. Komposisi Cairan Intrasel dan Ekstrasel
1. Komposisi Cairan Intrasel 40% dari BB total adalah Cairan Intraseluler (CIS). Cairan Intraselular
adalah cairan yang terkandung di dalam sel. Pada orang dewasa kira-kira 2/3 dari cairan tubuh adalah
cairan intraselular, sama kira-kira 25 L pada rata-rata pria dewasa (70 kg). Sebaliknya, hanya ½ dari
cairan tubuh bayi yang merupakan cairan intraselular. Adapun komposisi dari cairan intraseluler yaitu
akibat pompa Natriumkalium dependen ATP, konsentrasi ion natrium dan kalium Intraselular berlawanan
dengan yang ada dalam CES. Dalam CIS Ion kalium berkonsentrasi tinggi dan ion natrium berkonsentrasi
rendah. Konsentrasi protein dalam sel tinggi, yaitu sekitar empat kali konsentrasi dalam plasma.
2. Komposisi Cairan Ekstrasel 20% dari BB total adalah CES. Cairan Ekstraselular adalah cairan diluar
sel. Ukuran relatif dari (CES) dapat menurun seiring dengan bertambahnya usia. Pada bayi baru lahir,
kira-kir ½ cairan tubuh terkandung didalam cairan ekstraselular (CES). Setelah ber usia 1 tahun, volume
relatif dari (CES) menurun sampai kira-kira 1/3 dari volume total. Ini hampir sebanding dengan 15 L
dalam rata-rata pria dewasa (70 kg). CES dibagi menjadi:
a. Cairan interstisial (CIT) adalah cairan disekitar sel, pada orang dewasa volume cairan interstisial kira-
kira 8L Cairan limfe termasuk dalam volume interstisial. Volume Relatif (CIT) bergantung dengan
ukuran tubuh, pada bayi baru lahir volume cairan interstisial kira-kira 2 kali lebih besar dibanding orang
dewasa.
b. Cairan intravaskular (CIV) adalah cairan yang terkandung di dalam pembuluh darah. Volume relatif
dari (CIV) sama pada orang dewasa dan anak-anak. Rata-rata volume darah orang dewasa kira-kira 5-6 L
(8% dari BB).3 L (60%) dari jumlah tersebut adalah PLASMA. Sisanya 2-3 L (40%) terdiri dari sel darah
merah (SDM, atau eritrosit) yang mentranspor oksigen dan bekerja sebagai bufer tubuh yang penting; sel
darah putih (SDP, atau leukosit); dan trombosit. Tapi nilai tersebut diatas dapat bervariasi pada orang
yang berbeda-beda, bergantung pada jenis kelamin, berat badan dan faktor-faktor lain.
Adapun fungsi dari darah adalah mencakup :
1. pengiriman nutrien (mis ; glokusa dan oksigen) ke jaringan.
2. transpor produk sisa ke ginjal dan paru-paru.
3. pengiriman antibodi dan SDP ke tempat infeksi.
4. transpor hormon ke tempat aksinya.
5. sirkulasi panas tubuh.
Cairan Transelular (CTS) adalah cairan yang terkandung didalam rongga khusus dari tubuh.
Contoh (CTS) meliputi cairan serebrospinal, perikardial, pleural, sinovial, dan cairan intraokular serta
sekresi lambung. Pada waktu tertentu volume (CTS) dapat mendekati jumlah 1 L. Namun, sejumlah besar
cairan dapat saja bergerak kedalam dan keluar ruang transelular setiap harinya. Sebagai contoh, saluran
gastro-intestinal (GI) secara normal mensekresi dan mereabsorbsi sampai 68 L per-hari. Adapun
komposisi dari cairan ekstraseluler yaitu, Plasma darah dan cairan interstisial memiliki isi yang sama
yaitu ion Natrium dan klorida serta ion bikarbonat dalam jumlah besar, tetapi sedikit ion kalium, kalsium,
magnesium, fosfat, sulfat dan asam organik. Perbedaanya adalah dalam hal protein; plasma mengandung
lebih banyak protein dan cairan interstisial mengandung sangat sedikit protein.

E. Pengertian dan Peranan Tekanan Hidrostatik dan Tekanan Osmotik


1. Pengertian dan Peranan Tekanan Hidrostatik.
Tekanan hidrostatik, merupakan daya yang dikeluarkan oleh cairan yang ditekan terhadap
dinding. Di kapiler, tekanan hidrostatik sama dengan tekanan darah kapiler.
Tekanan hidrostatik kapiler (HPc) cenderung mendorong cairan keluar dinding kapiler. Tekanan
hidrostatik lebih tinggi di ujung kapiler arteri dibandingkan diujung vena kapiler. Tekanan hidrostatik
insterstitial tidak ditemukan karena cairan interstitial secara terus menerus dikeringkan oleh pembuluh
limfe. Sehingga tekanan hidrostatik yang ditemukan adalah sama dengan tekanan darah kapiler. Tekanan
hidrostatik dalam sel disebut tekanan turgor. Tekanan turgor yang berkembang melawan dinding sebagai
hasil masuknya air ke dalam vakuola sel disebut potensial tekanan. Tekanan turgor penting bagi sel
karena dapat menyebabkan sel dan jaringan yang disusunnya menjadi kaku.
Potensial air suatu sel tumbuhan secara esensial merupakan kombinasi potensial osmotik dengan
potensial tekanannya. Jika dua sel yang bersebelahan mempunyai potensial air yang berbeda, maka air
akan bergerak dari sel yang mempunyai potensial air tinggi menuju ke sel yang mempunyai potensial air
rendah. Adapun peranan dari tekanan hidrostatik, antara lain : Perpindahan cairan diantara kapiler dan
cairan interstisial. Pada ujung arteri kapiler tekanan hidrostatik darah (mendorong cairan keluar) melebihi
tekanan osmotik koloid (menahan cairan tetap di dalam) sehingga mengakibatkan perpindahan dari
bagian intravaskuler ke interstisial. Pada ujung vena kapiler, cairan berpindah dari ruang interstisial ke
ruang intravaskuler karena tekanan osmotik koloid melebihi tekan hidrostatik. Proses ini melepaskan O2
dan nutrisi ke sel, mengangkut CO2 dan produk sisa.
2. Pengertian dan Peranan Tekanan Osmotik
Tekanan Osmotik merupakan tekanan yang hanya ditimbulkan oleh zat-zat yang tidak dapat
melalui pori-pori suatu membran semi permiabel atau besarnya tekanan yang dibutuhkan untuk
menghentikan osmosis.
Jika dua buah larutan yang dipisahkan oleh membran semipermeabel memiliki tekanan osmotik
sama, kedua larutan tersebut isotonik satu dengan yang lainnya. Jika salah satu larutan memiliki tekanan
osmotik lebih besar dari larutan yang lain, larutan tersebut dinamakan hipertonik. Jika larutan memiliki
tekanan osmotik lebih kecil daripada larutan yang lain, larutan tersebut dinamakan hipotonik. Tekanan
osmosik memainkan peranan penting dalam sistem hidup. Misalnya, dinding sel darah merah berfungsi
sebagai membran semipermeabel terhadap pelarut sel darah merah. Penempatan sel darah merah dalam
larutan yang hipertonik relatif terhadap cairan dalam sel menyebabkan cairan sel keluar sehingga
mengakibatkan sel mengerut. Proses pengerutan sel seperti ini disebut krenasi. Penempatan sel darah
dalam larutan yang hipotonik relatif terhadap cairan dalam sel menyebabkan cairan masuk ke dalam sel
sehingga sel darah merah akan pecah.
Proses ini dinamakan hemolisis. Seseorang yang membutuhkan pengganti cairan tubuh, baik
melalui infus maupun meminum cairan pengganti ion tubuh harus memperhatikan konsentrasi cairan
infus atau minuman. Konsentrasi cairan infus atau minuman harus isotonik dengan cairan dalam tubuh
untuk mencegah terjadi krenasi atau hemolisis. Adapun peranan dari tekanan osmotik, yaitu : Perpindahan
air antara CES dan CIS ditentukan oleh kekuatan osmotik. NaCl pada CES dan Kalium pada CIS adalah
zat terlarut nonpenetratif, yang berperan dalam menentukan konsentrasi air pada kedua sisi membran
(Beberapa ion Na+ bocor masuk ke dalam sel dan ion K+ bocor ke luar sel, tapi pompa Na-K
mengembalikan ke bagian yang seharusnya shg disebut memiliki efek nonpenetratif. Dalam kehidupan
sehari-hari dapat ditemukan peranan dari tekanan osmotik, yaitu:
1. Mesin Cuci Darah Pasien penderita gagal ginjal harus menjalani terapi cuci darah. Terapi
menggunakan metode dialisis, yaitu proses perpindahan molekul kecil-kecil seperti urea melalui membran
semipermeabel dan masuk ke cairan lain, kemudian dibuang. Membran tak dapat ditembus oleh molekul
besar seperti protein sehingga akan tetap berada di dalam darah.
2. Pengawetan Makanan Sebelum teknik pendinginan untuk mengawetkan makanan ditemukan,
garam dapur digunakan untuk mengawetkan makanan. Garam dapat membunuh mikroba penyebab
makanan busuk yang berada di permukaan makanan.
3. Membasmi Lintah Garam dapur dapat membasmi hewan lunak, seperti lintah. Hal ini karena
garam yang ditaburkan pada permukaan tubuh lintah mampu menyerap air yang ada dalam tubuh
sehingga lintah akan kekurangan air dalam tubuhnya.
4. Penyerapan Air oleh Akar Tanaman Tanaman membutuhkan air dari dalam tanah. Air tersebut
diserap oleh tanaman melalui akar. Tanaman mengandung zat-zat terlarut sehingga konsentrasinya lebih
tinggi daripada air di sekitar tanaman sehingga air dalam tanah dapat diserap oleh tanaman.
5. Desalinasi Air Laut Melalui Osmosis Balik Osmosis balik adalah perembesan pelarut dari
larutan ke pelarut, atau dari larutan yang lebih pekat ke larutan yang lebih encer.
Osmosis balik terjadi jika kepada larutan diberikan tekanan yang lebih besar dari tekanan
osmotiknya. Osmosis balik digunakan untuk membuat air murni dari air laut. Dengan memberi tekanan
pada permukaan air laut yang lebih besar daripada tekanan osmotiknya, air dipaksa untuk merembes dari
air asin ke dalam air murni melalui selaput yang permeabel untuk air tetapi tidak untuk ion-ion dalam air
laut. Tanpa tekanan yang cukup besar, air secara spontan akan merembes dari air murni ke dalam air asin.
Penggunaan lain dari osmosis balik yaitu untuk memisahkan zat-zat beracun dalam air limbah sebelum
dilepas ke lingkungan bebas.
4 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Tekanan Hidrostatik dan Tekanan Osmotik Berikut faktor-
faktor yang mempengaruhi tekanan hidrostatik dan osmotik :
1. Membran Setiap kompartemen cairan dipisahkan oleh membran semi permeabel:
a. Membran sel: memisahkan CIS dari CIT dan terdiri atas lipid dan protein
b. Membran kapiler: memisahkan CIV dari CIT.
2. Proses transpor :
a) Difusi adalah perpindahan partikel dlm segala arah melalui larutan atau gas. Partikel bergerak dari area
dg konsentrasi tinggi ke area konsentrasi rendah.
b) Transpor aktif adalah perpindahan zat terlarut melewati membran sel yg melawan perbedaan
konsentrasi dan/atau muatan listrik (memerlukan energi), contoh pompa Na-K.
c) Filtrasi : Gerakan air dan zat terlarut dari area dg tekanan hidrostaik tinggi ke area dg tekanan
hidrostaik rendah
d) Osmosis : Gerakan air melewati membran semipermeabel dari area dg konsentrasi rendah ke
konsentrasi lebih tinggi.
3. Konsentrasi cairan tubuh Perubahan pada konsentrasi cairan tubuh mempengaruhi gerakan air diantara
kompartemen cairan melalui osmosis. Osmolalitas menunjukan konsentrasi osmotik larutan. Besarannya
dinyatakan dalam mOsm/kg. Osmolalitas plasma normalnya 287 mOsm/kg (isoosmotik atau isotonik)
ANATOMI FISIOLOGI

“CAIRAN TUBUH DAN PERANAN TEKANAN HIDROSTATIK DAN OSMOTIK”

Oleh Kelompok :

Sintia Mamulat

Ajang Selfia Hataul

Indayani Bayau

Akelina Yernias

Rahma I. Hatala

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MALUKU


JURUSAN GIZI

2014

Você também pode gostar