Você está na página 1de 15

ALZHEIMER

NAMA KELOMPOK :
1. NUR INTAN KHAIRUNNISAA
2. PINKAN YUNIARTI
3. FEBRI
4. SAKINA

SMK NUSANTARA PALU


TAHUN 2018/2019
DAFTAR ISI :
1.BAB I :
Pendahuluan/ Latar belakang
............................................ 3 , 4
2. BAB II PEMBAHASAN :
1. PENGERTIAN
............................................................. 5
2. MANIFESTASI KLINIS
......................................... 6
3, PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
............................... 7
4. DIAGNOSA KEPERAWATAN..................... 1O
5. INTERVENSI KEPERAWATAN DAN
RASIONAL .................................................... 11
6. DAFTAR PUSTAKA .......................................... 15
BAB I
A. Latar Belakang
Penyakit Alzheimer ditemukan pertama kali pada
tahun 1907 oleh seorang ahli psikiatri dan
neuropatologi yang bernama Alois Alzheimer. Ia
mengobservasi seorang wanita berumur 51 tahun,
yang mengalami gangguan intelektual dan memori
serta tidak mengetahui kembali ketempat
tinggalnya, sedangkan wanita itu tidak mengalami
gangguan anggota gerak koordinasi dan reflek. Pada
autopsy tampak bagian otak mengalami atropi yang
difus dan simetris, dan secara mikroskopis tampak
bagian kortikal otak mengalami neuritis plaque dan
degenerasi neurofibrillary.

Secara epidemiologi dengan semakin meningkatnya


usia harapan hidup pada berbagai populasi, maka
jumlah orang berusia lanjut akan semakin
meningkat. Dilain pihak akan menimbulkan
masalah serius dalam bidang social ekonomi dan
kesehatan, sehingga akan semakin banyak yang
berkonsultasi dengan seorang neurology karena
orang tua tersebut yang tadinya sehat, akan mulai
kehilangan kemampuannya secara efektif sebagai
pekerja atau sebagai anggota keluarga. Hal ini
menunjukan munculnya penyakit degeneratife otak,
tumor, multiple stroke, subdural hematoma atau
penyakit depresi yang merupakan penyebab utama
demensia.
Isilah demensia digunakan untuk menggambarkan
sindrom klinis dengan gejala menurunnya daya
ingat dan hilangnya fungsi intelek lainnya. Defenisi
demensia menurut unit Neurobehavior pada boston
veterans Administration Medikal Center (BVAMC)
adalah kelainan fungsi intelek yang didapat dan
bersifat menetap, dengan adanya gangguan paling
sedikit 3 dari 5 komponen fungsi luhur yaitu
gangguan bahasa, memori, visuospasial, emosi dan
kognisi.
Penyebab pertama penderita demensia adalah
penyakit alzeimer (50-60) dan kedua oleh
cerebrovaskuler (20). Diperkirakan penderita
demensia terutama penderita Alzheimer pada abad
terakhir ini semakin meningkat jumlah kasusnya
sehingga akan mungkin menjadi epidemic seperti di
Amerika dengan insiden demensia 187 populisi
/100.000/tahun dan penderita alzeimer
123/100.000/tahun serta penyebab kematian
keempat atau kelima
B. Tujuan penulisan
1. Tujuan umum
 Mengetahui apa itu Alzheimer ?
2. Tujuan khusus
 Mengetahui pengertian Alzheimer ?
 Mengetahui Manifestasi klinis Alzheimer
BAB II

A. Pengertian
penyakit Alzheimer adalah penyakit
degeneratif yang menyerang sel otak secara
progresif yang mengakibatkan penurunan daya
ingat, gangguan memori, berpikir tingkah laku dan
kelumpuhan
Penyakit Alzheimer adalah penyakit
degeneratif otak yang progresif, yang mematikan sel
otak sehingga mengakibatkan menurunnya daya
ingat, kemampuan berpikir, dan perubahan perilaku.
(Wahyudi Nugroho, 2002, hal 176)
Penyakit Alzheimer adalah penyakit yang
bersifat degeneratif dan progresif pada otak yang
menyebabkan cacat spesifik pada neuron, serta
mengakibatkan gangguan memori, berpikir, dan
tingkah laku.
(Sylvia, A. Price, 2006, hal 1134)
Penyakit alzheimer adalah penyakit
degenerasi neuron kolinergik yang merusak dan
menimbulkan kelumpuhan, yang terutama
menyerang orang berusia 65 tahun ke atas.
(Arif Muttaqin, 2008, hal 364)
B. Manifestasi Klinis
Gejala klasik penyakit demensia alzheimer
adalah kehilangan daya ingat (memori) yang terjadi
secara bertahap, termasuk :
1. Kesulitan menemukan atau menyebutkan kata yang
tepat
2. Kehilangan Daya Ingat/memori
3. Disorientasi waktu dan tempat
4. Tidak mampu mengenali objek
5. Lupa cara menggunakan benda biasa dan sederhana,
seperti pensil
6. Agitasi, masalah dengan daya ingat, dan membuat
keputusan yang buruk dapat menimbulkan perilaku
yang tidak biasa.
7. Kesulitan mengenali keluarga dan teman (pertama-
tama yang akan sulit untuk dikenali adalah orang-
orang yang paling jarang ditemuinya, mulai dari
nama, hingga tidak mengenali wajah sama sekali.
Kemudian bertahap kepada orang-orang yang cukup
jarang ditemui).

(Wahyudi Nugroho, 2002, hal 177)


C. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK

2. Pemeriksaan neuropsikologik
Penyakit alzheimer selalu menimbulkan gejala
demensia.
· Fungsi pemeriksaan neuropsikologik ini untuk
menentukan ada atau tidak adanya gangguan fungsi
kognitif umum danmengetahui secara rinci pola
defisit yang terjadi.
· Test psikologis ini juga bertujuan untuk menilai
fungsi yang ditampilkan oleh beberapa bagian otak
yang berbeda-beda seperti gangguan memori,
kehilangan ekspresi, kalkulasi, perhatian dan
pengertian berbahasa..
3. CT Scan
· Menyingkirkan kemungkinan adanya penyebab
demensia lainnya selain alzheimer seperti
multiinfark dan tumor serebri. Atropi kortikal
menyeluruh dan pembesaran ventrikel keduanya
merupakan gambaran marker dominan yang sangat
spesifik pada penyakit ini
· Penipisan substansia alba serebri dan pembesaran
ventrikel berkorelasi dengan beratnya gejala klinik
dan hasil pemeriksaan status mini mental
4. MRI
· Peningkatan intensitas pada daerah kortikal dan
periventrikuler (Capping anterior horn pada
ventrikel lateral). Capping ini merupakan predileksi
untuk demensia awal. Selain didapatkan kelainan di
kortikal, gambaran atropi juga terlihat pada daerah
subkortikal seperti adanya atropi hipokampus,
amigdala, serta pembesaran sisterna basalis dan
fissura sylvii.
· MRI lebih sensitif untuk membedakan demensia
dari penyakit alzheimer dengan penyebab lain,
dengan memperhatikan ukuran (atropi) dari
hipokampus.

5. EEG
Berguna untuk mengidentifikasi aktifitas
bangkitan yang suklinis. Sedang pada penyakit
alzheimer didapatkan perubahan gelombang lambat
pada lobus frontalis yang non spesifik
6. PET (Positron Emission Tomography)
Pada penderita alzheimer, hasil PET ditemukan:
· Penurunan aliran darah
· Metabolisme O2
· Dan glukosa didaerah serebral
· Up take I.123 sangat menurun pada regional
parietal, hasil ini sangat berkorelasi dengan kelainan
fungsi kognisi danselalu dan sesuai dengan hasil
observasi penelitian neuropatologi
7. SPECT (Single Photon Emission Computed
Tomography)
Aktivitas I. 123 terendah pada refio parieral
penderita alzheimer. Kelainan ini berkolerasi
dengan tingkat kerusakan fungsional dan defisit
kogitif. Kedua pemeriksaan ini (SPECT dan PET)
tidak digunakan secara rutin.
8. Laboratorium darah
Tidak ada pemeriksaan laboratorium yang
spesifik pada penderita alzheimer. Pemeriksaan
laboratorium ini hanya untuk menyingkirkan
penyebab penyakit demensia lainnya seperti
pemeriksaan darah rutin, B12, Calsium, Posfor,
BSE, fungsi renal dan hepar, tiroid, asam folat,
serologi sifilis, skreening antibody yang dilakukan
secara selektif.
D. DIAGNOSA KEPERAWATAN :
1. Gangguan persepsi sensori berhubungan dengan
defisit kognitif, gangguan sensori
2. Defisit perawatan diri ( makan, minum,
berpakaian, hiegiene) berhubungan dengan
perubahan proses pikir
3. Pemenuhan nutrisi yang kurang dari kebutuhan
tubuh berhubungan dengan intake tidak adekuat dan
perubahan proses pikir.
4. Gangguan komunikasi verbal berhubungan
dengan perubahan proses pikir
5. Koping individu tidak efektif berhubungan dengan
perubahan proses pikir dan disfungsi karena
perkembangan penyakit
6. Resiko injuri berhubungan dengan kehilangan
memori, kerusakan motorik dan kerusakan
komunikasi
7. Resiko terhadap trauma berhubungan dengan
ketidakmampuan untuk mengenal bahaya dalam
lingkungan
E. INTERVENSI KEPERAWATAN DAN
RASIONAL

Int Rasi
erv onal
ens
i

1. P mem
erk bantu
ena meng
lka ingat
n hal
na yang
ma penti
ny ng
a atau
mend
asar

2. Pasie
Bu n
at dapat
jad meng
wa ingat
l kegia
ke tan
gia dan
tan wakt
u

3. P meng
aja ingat
ng diri
fot dan
o kelua
kel rga
uar
ga,
te
ma
n,
da
n
ru
ma
h

4. L mem
ak bantu
uk meni
an ngkat
lati kan
ha mem
n ori
me pasie
mo n
ri
ya
ng
sed
erh
ana

5. meng
Ka ident
ji ifikas
ori i
ent kema
asi mpua
pas n
ien orien
tasi
pasie
n

6. P meng
an ingat
ggi nama
l nya
pas sendi
ien ri
de
ng
an
na
ma
ny
a

7. P muda
em h
ber meng
i ingat
per dan
wa lebih
tan koop
seb eratif
aik
ny
a
ora
ng
ya
ng
sa
ma

8. L melat
ak ih
uk orien
an tasi
pe pasie
ker n
jaa
n
ya
ng
mu
da
h
sec
ara
ruti
n
http://nursingspy.blogspot.com/2014/04/asuhan-
keperawatan-alzheimer.html

Você também pode gostar