Você está na página 1de 5

PERTEMUAN 9 – PENGAUDITAN 2

Disclosure of related parties


- SAK mewajibkan disclosure related parties, karena tujuan audit adalah
memastikan LK sesuai standar, kalo dia ga disclose berarti ga sesuai
standar
- Mengapa sih harus di disclose related party? (Apa pentingnya) Karena
potensi terjadi fraud lebih besar dengan pihak berelasi.
o Misalnya perusahaan publik, dan direksinya perusahaan keluarga,
misalnya dia melakukan transaksi dengan anak perusahaan yang
punya keluarga juga, misalnya mereka jual/beli yang ga sesuai
harga pasar. Sebagai shareholder, pastinya kita tidak senang
karena merugikan untuk menjual di bawah harga pasar
(misalnya).
o Contohnya lagi ada perusahaan asosiasi/anak perusahaan.
Ternyata anak perusahaannya mismanage, hutang ga bisa bayar.
Secara bisnis biasanya dibiarin bangkrut. Tapi kalo related party
biasanya dibantuin, misalnya dikasi utang. Shareholder ga seneng
karena harusnya cash flow nya bisa digunakan untuk hal lain.
o Contoh 3, saya direktur, ternyata tempat saya kerja butuh
peralatan, saya kenal temen saya yang punya bisnis sesuatu.
Misalnya harganya beda sama harga pasar yang ga
menguntungkan buat perusahaan saya.

Modifikasi opini  audited financial statement gaakan terbit kalo


manajemennya ga setuju. Kalo manajemen gamau disclose, auditor bisa
mengancam kalo opini nya bisa berubah kalo gamau di disclose beberapa hal.

Kalo TCWG kuat dan etuju sama auditor, biasanya mereka akan menekan
manajemen untuk setuju dengan opini auditor. Kan kalo manajemen ga setuju
sama auditor, auditor bisa mengadu pada TCWG, jadi harus dipastikan bahwa
TCWG nya kuat.

Interim  kita masuk ke klien sebelum balance sheet date. Untuk mencicil,
biasanya:
- planning
- risk assessment
- understanding internal control
- substantive test untuk bulan januari sampe tanggal interim itu
Intervening period: Period antara masuk interim work (mungkin sept/okt gitu)
sampai dengan balance sheet date (31 des ?)
Pas interim report audior bisa aja bikin management letter untuk me notifikasi
manajemen terhadap hal-hal penting yang menjadi concern, dan pas bridging
interim ke balance sheet date, manajemen bias aja melakukan koreksi terhadap
apapun itu yang diberitahukan oleh auditor menjadi concern suapayam
mengurangi hal penting di saat audit beneran.

Analytical procedure itu sendiri, kalo dilihat dari definisianya itu


tujuannya adalah untuk evaluasi informasi keuangan yang uda kita
dapatkan dan hubungannya antar semua info tersebut dan info ga cuma
harus dari keuangan tp juga dari non keuangan jadi intinya prosedur yang
dilakukan untuk mengevaluasi antar informasi2 tersebut.

AP bisa dilakuan di setiap stage audit. Bisa pas planning ataupun pas final
work.

Substantive AP dilakukannya di akhir period, untu menggiring auditor aga


akhirnya bisa mengeluarkan opini.

1. Planning
a. Risk assessment. Identifikasi area2 mana dalam laporan keuangan
yang berisiko (analytical procedure) Kita bakal focus di akun mana
sih, bakal lebih banyak jam audit dimana sih?
2. Fieldwork
a. Risk response. Melakukan AP sebagai bagian dari substantive
procedure, makanya namanya substantive abalytical procedure.
Jadi AP sebagai prosedur substantive. (untuk mencari ada material
misstatement atau engga, yang kita lakukan untuk mengverifikasi
semua asersi). MEMASTIKAN BAHWA ANGKA LAPORAN
KEUANGAN MAKES SENSE (MASUK AKAL)
3. Reporting
a. Forming an opinion. Mengevaluasi audit adjustment yang terjadi,
kalau angka-angka berubah mungkin saja ada relasi antara akun-
akun yang berubah juga.

Jenis2 audit procedure


- test of control: menguji KI apakah sudah efektif
- substantive test: mengaji semua asersi.
o test of detail
o analytical procedure

Grey bilang kalo kita mau pake AP buat substantive test, harus dipastikan kalau
test of controlnya bagus, control riskn ya rendah.
Contoh: Prosedur analitis untuk Ngecek penjualan
- bandingin sama industry terkait
- bandingin sama tahun lalu
- bandingin sama akun terkait
- bandingin sama budget tahun ini
Cukup ga? ENGGA, because biasanya sales selalu risiko nya tinggi. Makanya
harus ditambah Test of Details.
- Inquiry
- confirmation
- vouching
- observation
- dll

Jan 1 Dec 31

Interim Year end


•Planning •Fieldwork
•Fieldwork •Reporting

Kalo revaluasi gedung, kita biasanya pake appraisal selain AP, jadi ga cukup kalo
Historical Cost dan Fair Value model. Biasanya juga + Test of Detail.

PR menjawab kasus per kelompok. Art aid, activity 12.3 & case study 12.2 + case
study sterndale 12.5 pertanyaan nya di 12.9
Interim
yang dilakukan saat interim :

9. 10 11 1. 2. 3.

interim work
Balance sheet date

Final work

31/12/2017

Audit atas laporan keuangan


ISA 315 : identifikasi dan asesment dr risk and material misstatement through understanding the
entity environment.
- hasil dari cr dan ir merupakan bukti audit yang di dapatkan pada saat interim work

HARD CLOSE AUDIT

2017 2018

9 10 11 12 1. 2

roll forward bridgin Release AR

31/9

31/12/17

jadi substantive test nya di majuin dari setalah tahun baru menjadi di akhir bulan 9, teknik ini ga
selalu dilakukan dalam audit cm kalo kepepet waktu aja.
Apakah mungkin TOC dilakukan setelah 31 Desember? ga mungkin soalnya udah lewat
tahunnya soalnya kita kan mau periksa yang tahun 2017 misalnya, masa baru diperiksa pas 2018
nya. Udah terlalu telat, contoh kaya inventory udah ga relevan lagi

Certain classes of audit work only peformed at the year-end:


- bank confirmations
- inventory count observation
- long term construction contracts - stage of completion
- non current asset in course of construction - stage of completion
- circulation of customer and suppliers
- letter to other professionals including:
- surveyors, lawyers, actuaries, valuers, geologist.

Analytical Review Procedures halaman 449


1. dilakukan waktu perencanaan, digunakan untuk mengidentifikasi critical area.
2. substantive procedures buat cek asersi CEAVOP
3.

valuation inventory
historical cost.

Final review
Audit risk report

Você também pode gostar