Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
ORDER COSTING
DISUSUN OLEH :
MAGISTER MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS HASANUDDIN
2018
BAB I
ACTIVITY BASED COSTING
Overhead yang dibebankan adalah jumlah total overhead yang dibebankan ke produksi aktual
pada titik tertentu dalam suatu waktu.
Overhead yang dibebankan = Tarif Overhead x Output aktivitas aktual
Perbedaan antara overhead aktual dan overhead yang dibebankan disebut variasi overhead. Jadi
kemungkinan akan tercipta overhead yang terlalu rendah dibebankan (underapplied overhead) atau
ovehead yang terlalu tinggi dibebankan (overapplied overhead).
Biaya per unit dihitung dengan menjumlahkan total biaya utama produk ke biaya overhead yang
dibebankan, dan kemudian membagi biaya total ini dengan unit yang diproduksi.
iv. Perhitungan
Gambar 1.2 perhitungan biaya berdasarkan fungsi: Tarif Departemen
Total overhead yang dibebankan ke produk secara sederhana adalah jumlah dari banyaknya
overhead yang dibebankan dalam setiap departemen.
Overhead yang dibebankan adalah total dari banyaknya overhead yang dibebankan dalam tiap
deprtemen.
III. KETERBATASAN SISTEM AKUNTANSI BIAYA BERDASARKAN FUNGSI
Tarif keseluruhan pabrik dan tariff departemen telah digunakan selama beberapa decade dan
dilanjutkan terus oleh banyak organisasi. Apabila perusahaan yang beroperasi dalam lingkungan
yang kompetitif mengadaptasi strategi baru untuk mencapai kesempurnaan dalam bersaing, sistem
akuntasi biaya mereka sering kali harus berubah agar dapat sejalan.
Sering kali organisasi mengalami gejala tertentu yang menunjukkan bahwa sistem akuntansi
biaya mereka telah ketinggalan jaman. Contoh gejala sistem biaya yang ketinggalan jaman, asil dari
penawaran sulit dijelaskan, harga pesaing tampak tidak wajar rendahnya, margin laba sulit untuk
dijelaskan, produk yang sulit diproduksi menunjukka laba yang tinggi, pelanggan tidak mengeluh atas
naiknya harga.
v. Keanekaragaman Produk
Keanearagaman produk berarti bahwa produk mengkonsumsi aktivitas overhead dalam
proporsi yang berbeda – beda. Proporsi setiap aktivitas yang dikonsumsi oleh suatu produk
didefinisikan sebagai rasio konsumsi.
Dalam organisasi, perusahaan telah menelusuri jumlah biaya dan biaya per unit untuk
sejumlah alasan, termasuk pembuatan laporan keuangan, penentuan profitabilitas, dan pengambilan
keputusan. Sistem akuntansi yang digunakan bergantung pada jenis produk atau jasa yang
dihasilkan. Perusahaan manufaktur dan jasa dapat dibagi menjadi dua jenis utama, yaitu:
1. Perusahaan pesanan (job-order), yang memproduksi produk atau jasa yang unik
2. Perusahaan proses yang memproduksi produk atau jasa yang relative homogen
Bahan baku merupakan akun persediaan yang muncul dalam laporan laba rugi di
bawah aktiva lancar. Ketika sebuah perusahaan memerlukan bahan untuk suatu pekerjaan,
bahan dikeluarkan dari tempat penyimpanan. Biaya bahan tersebut dipindahkan dari akun
bahan baku (BB) ke akun barang dalam proses (BDP), biaya yang dipindahkan tersebut
harus diberi tanda sesuai nama pekerjaan.
Dalam perhitungan biaya normal, biaya overhead aktual tidak pernah dibebankan
langsung pada pekerjaan. Overhead dibebankan pada setiap pekerjaan dengan
menggunakan tarif yang telah dianggarkan.
Biaya yang berkaitan dengan aktivitas penjualan dan administrasi umum diklasifikasikan sebagai
biaya non produksi. Biaya ini merupakan biaya periodik dan tidak pernah dibebankan ke produk.
Biaya tersebut bukanlah bagian dari arus biaya produksi.
Perhitungan biaya operasi ( operation costing ) merupakan penggunaan prosedur pesanan untuk
membebankan biaya bahan baku pada produk, dan pendekatan proses untuk membebankan biaya
konversi. Penggunaan lebih dari satu bentuk perhitungan biaya dalam perusahaan yang sama
merupakan hal yang mungkin dilakukan dalam upaya efisiensi biaya operasi produksi.
Bahwa unit – unit harus melalui suatu proses sebelum dapat dikerjakan dalam proses
berikutnya.
ii. Pola proses paralel (parallel processing)
Bahwa dua atau lebih proses berurutan dibutuhkan untuk memproduksi suatu barang
jadi. Proses paralel biasanya untuk unit – unit yanag telah setengah jadi, dapat
dikerjakan secara simultan dalam dua proses berbeda kemudian secara
bersamaan dibawa ke proses akhir untuk penyelesaian
ii. Proses Biaya Mengalir Melalui Berbagai Akun Pada Perhitungan Biaya Proses
Arus biaya produksi untuk sistem perhitungan biaya proses secara umum sama dengan
sistem perhitungan biaya pesanan. Ketika bahan baku dibeli, biaya bahan baku ini mengalir ke akun
persediaan bahan baku. Biaya bahan baku, tenaga kerja, dan overhead yang dibebankan akan
mengalir ke barang dalam proses. Ketika barang telah selesai, biaya barang yang telah selesai
mengalir dari akun barang dalam proses ke barang jadi. Akhirnya biaya barang jadi dipindahkan
ke akun Harga Pokok Penjualan ketika barang terjual. Biaya perpindahan masuk ( transferred–
in– cost ) merupakan biaya – biaya yang dipindahkan dari proses sebelumnya ke proses
berikutnya. Biaya transfer masuk ini ( dari sudut pandang proses berurutan ) sama dengan biaya
bahan baku.
Laporan produksi merupakan dokumen yang meringkas aktivitas manufaktur yang terjadi di
suatu departemen dalam periode tertentu. Laporan produksi terbagi menjadi dua bagian, yaitu :
1. Bagian informasi unit, memiliki dua sub bagian utama :
Perhitungan biaya per unit pada pekerjaan yang dilakukan pada suatu periode adalah
bagian utama dari laporan produksi.
Masalah-masalah yang ditimbulkan dari persediaan barang dalam proses adalah :
a. Mendefinisikan suatu unit produksi bisa jadi sulit karena beberapa unit yang diproduksi selama
suatu periode telah selesasi sedangkan beberapa unit yang ada di dalam Perhitungan
biaya per unit pada pekerjaan yang dilakukan pada suatu periode adalah bagian utama dari
laporan produksi.
b. Bagaimana seharusnya biaya awal barang dalam proses diperlakukan, disatukan dengan biaya
periodik terakhir atau dipisah dan ditransfer keluar terlebih dahulu. Hal ini dapat diselesaikan
dengan metode rerata tertimbang dan FIFO.
Suatu unit yang telah selesai dan ditransfer keluar dalam suatu periode tidak identik
(atau setara) dengan unit dalam persediaan akhir barang dalam proses, dan biaya yang terkait
pada tiap unit seharusnya tidak sama. Solusinya adalah menghitung Output unit setara. Output
unit setara (equivalent unit of output) adalah unit telah terselesaikan dan dapat diproduksi dengan
jumlah usaha manufaktur yang telah dilakukan pada periode acuan. Setiap unit yang ditransfer keluar
(kecuali jika telah selesai) merupakan unit setara yang tetap dalam akun persediaan akhir barang
dalam proses. Dengan mengetahui Output untuk suatu periode dan biaya produksi untuk tiap-
tiap departemen, kita dapat menghitung biaya per unit dan per unit setara untuk menilai akhir
barang dalam proses.
Untuk menghitung biaya per unit pada suatu departemen, dua pendekatan telah
berkembang guna menangani output periode terdahulu dab biaya periode terdahulu yang
ditemukan pada persediaan awal barang dalam proses, yaitu metode perhitungan biaya rerata
tertimbang (weighted average costing method) menggabungkan biaya persediaan awal dengan
biaya periode saat ini untuk menghitung biaya per unit. Metode perhitungan biaya FIFO(FIFO
costing method) memisahkan unit dalam persediaan awal dari unit yang diproduksi dalam
periode saat ini.
Metode perhitungan biaya rerata tertimbang memperlakukan biaya awal persediaan dan
output setara mengikutinya, sebagai pemilik periode waktu berjalan. Dengan metode rerata
tertimbang, output unit setara dihitung dengan menambahkan unit-unit yang telah selesei pada
unit setara akhir barang dalam proses.
Lima langkah dalam menyiapkan laporan produksi
4. Penilaian persediaan,
5. Rekosiliasi biaya.
Dalam evaluasi metode rerata terimbang keuntungan metode rerata tertimbang adalah
kesederhanaannya. Dengan memperlakukan unit pada persediaan awal barang dalam proses sebagai
pemilik periode yang berjalan, semua unit setara akan termasuk dalam kategori yang sama saat menghitung
biaya per unit. Kelemahan metode ini adalah mengurangi keakuratan perhitungan biaya per unit untuk
output periode berjalan dan unit pada persediaan awal barang dalam proses.
Sejauh ini, kita menganggap barang dalam proses telah 60% selesai. Hal itu berarti 60%
bahan baku langsung, tenaga kerja langsung dan overhead yang diperlukan untuk
menyelesaikan proses telah digunakan dan 40% sisanya diperlukan untuk menyelesaikan unit
produksi. Asumsi bahwa pembebanan biaya konversi seragam ( tenaga kerja langsung dan
overhead) bukannya tidak wajar. Input tenaga kerja langsung biasanya dibutuhkan sepanjang proses
dan overhead secara normal dibebankan dengan dasar jam tenaga kerja langsung. Sebaliknya,
bahan baku langsung tidak dibebankan secara seragam.
Jika terjadi perubahan harga input manufaktur dari satu periode ke periode berikutnya
FIFO menghasilkan biaya per unit yang lebih akurat ( sehingga lebih terkini) daripada metode rerata
tertimbang. Biaya per unit yang lebih akurat berarti pengendalian biaya yang lebih baik,
keputusan penentuan harga yang lebih baik, dan lain-lain. Karena FIFO mengeluarkan
pekerjaan dan biaya periode sebelumnya, kita perlu membuat dua kategori unit yang telah
diselesaikan. Metode FIFO baerasumsi unit-unit di awal barang dalam proses telah di
selesaikan terlebih dahulu, sebelum unit baru mulai dikerjakan.
Dalam perhitungan biaya pesanan, bahan baku dan tenaga kerja langsung dibebankan
pada akun barang dalam proses. Biaya overhead dibebankan pada barang dalam proses degan
menggunakan tarif yang telah ditetapkan sebelumnya. Biaya aktual overhead diakumulasi
dalam akun pengendali overhead. Biaya unit yang terselesaikan dikredit pada barang dalam
proses dan didebet ke harga pokok penjualan dan dikredit ke barang jadi. Dalam perhitungan
biaya proses, terdapat akun barang dalam proses yang berbeda untuk setiap departemen atau
proses. Ketika unit-unit selesai di satu departemen, jumlah biaya dibebankan ke akun barang dalam
proses di departemen berikutnya (dan barang dalam proses dari departemen yang pertama
dikredit).
.