Você está na página 1de 5

BAB II

PEMBAHASAN

1. ANALISA PANCASILA DALAM BIDANG EKONOMI DI JAWA DENGAN DI LUAR


JAWA

Pancasila sebagai dasar Negara Indonesia, Ideologi bangsa Indonesia tentunya harus menjadi
dasar,landasan,tumpuan berpijak dalam menyelenggarakan aspek-aspek kehidupan bangsa.
Banyak sekali aspek contohnya adalah ekonomi.

Pancasila sebagai dasar negara, maka sila-sila yang terdapat pada Pancasila dapat
diterapkan dalam kehidupan ekonomi bangsa, negara dan masyarakat sebagai berikut:
1. Ketuhanan Yang Maha Esa

Menunjukkan bahwa pola perekonomian digerakkan oleh rangsangan-rangsangan


ekonomi, sosial dan moral yang sangat tinggi, yaitu moral manusia yang beragama
sehingga para pelaku ekonomi tidak akan semena-mena karena adanya pengawas
tunggal, yaitu Tuhan Yang Maha Esa.
Jadi dalam penyelenggaraan ekonomi (bekerja,berdang,dll) masyarakat melakukan
kejujuran bukan hanya karena takut dosa namun karena masyarakat sudah memiliki
kesadaran diri sendiri untuk menjalankan usaha dengan cara yang jujur, selain itu
karena masyarakat memiliki moral bahwa menjalankan usaha secara tidak jujur akan
merugikan orang lain. Keadaan secara umum seperti ini tidak hanya dilakukan di
pulau Jawa saja tetapi juga di luar pulau jawa. Secara general masyarakat Indonesia
yang beragama menjalankan kehidupan perekonomian berdasarkan nilai – nilai
pancasila.
Namun tidak dipungkiri bahwa masih ada beberapa masyarakat yang dalam
kehidupan sebagai makhluk ekonomi melakukan hal-hal yang tidak patut dilakukan.
Contoh nyatanya adalah marak sekali pedagang yang mencari keuntungan lebih tetapi
merugikan konsumen seperti : penjual ayam yang menjual ayam yang sudah tidak
layak dikonsumsi (ayam tiren)
Kasus seperti ini tidak hanya terjadi di Jawa tetapi juga luar jawa

2. Kemanusiaan yang Adil dan Beradab


Ada kehendak kuat dari seluruh masyarakat untuk mewujudkan pemerataan-
pemerataan sosial (egalitarian), sesuai asas-asas kemanusiaan.
Pulau jawa merupakan pulau padat penduduk dan terdapat kota-kota besar. Tentu saja
perekonomian di pulau jawa lebih berkembang daripada daerah-daerah di Indonesia
di luar pulau jawa. Akan tetapi sumber daya alam dan mineral yang terkandung di
pulau-pulau luar jawa melimpah namun kurang dimanfaatkan. Pemerintah kini sedang
giat-giatnya untuk melakukan pemerataan ekonomi untuk memajukan ekonomi
Indonesia.
Contoh lain dari pemerataan berdasarkan sila kedua adalah di jawa banyak sekali
perusahaan-perusahaan baik perusahaan kecil sampai perusahaan besar (kawasan
industri) yang memproduksi bahan-bahan kebutuhan sehari-hari. Bahan-bahan atau
barang ini juga dikirim ke luar jawa karena masyarakat disana juga memerlukan.
Meskipun harga jual diluar jawa lebih mahal dari pada di pulau jawa karena faktor
biaya transportasi barang-barang agar bisa sampai ke masyarakat yang ada di luar
pulau jawa

3. Persatuan Indonesia
Prioritas kebijaksanaan ekonomi adalah penciptaan perekonomian nasional
yang tangguh. Ini berarti nasionalisme menjiwai setiap kebijaksanaan ekonomi.
Maksudnya adalah masyarakat Indonesia yang berdagang, bekerja, dll
(melakukan kegiatan ekonomi) selain mendapatkan penghasilan untuk dirinya sendiri,
masyarakat secara tidak langsung juga menambah penghasilan Negara. Selain itu
apabila masyarakat melakukan kegiatan perekonomian dengan system pemerataan di
jawa dan diluar jawa dinilai baik maka system perekonomian nasional juga dinilai
baik.
Contohnya : para pengusaha atau pengrajin kesenian baik di Jawa maupun luar
jawa akan berlomba-lomba supaya produknya laku dijual atau bahkan sampai di
ekspor ke Negara lain. Tujuannya selain menambah penghasilan untuk mereka sendiri
adalah menambah penghasilan atau devisa Negara dan mengenalkan produk
Indonesia ke mata dunia.

4. Kerakyatan yang dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam


Permusyawaratan/Perwakilan.

Koperasi merupakan sokoguru perekonomian dan merupakan bentuk paling


konkrit dari usaha bersama.
Masyarakat Indonesia mengenal koperasi sejak zaman dahulu sampai
sekarang. Banyak sekali jenis koperasi yang bisa ditemui di Indonesia. Di Jawa
jumlah koperasi sangat banyak namun mungkin masih ada masyarakat di pedalaman-
pedalaman yang belum mengenal koperasi dan bahkan dalam menjalankan
perekonomiannya masyarakat di pedalaman masih menggunakan system barter.

5. Keadilan Bagi Seluruh Rakyat Indonesia


Hal ini menunjukan pada adanya imbangan yang jelas dan tegas antara
perencanaan di tingkat nasional dan desentralisasi dalam pelaksanaan kebijaksanaan
ekonomi untuk mencapai keadilan ekonomi dan keadilan sosial.
Di Indonesia mengenal system desentralisasi dimana setiap daerah diberi
kewenangan untuk mengatur, mengusahakan dan memajukan daerahnya sendiri. Oleh
karena itu dalam menjalankan kegiatan ekonomi tentunya setiap daerah memiliki
pendapatan daerah yang diperoleh dari sumber daya alam, wahana wisata, aset alam
dari daerah tersebut. Namun ada beberapa aset yang ada di daerah tersebut namun
milik pemerintah pusat sehingga ada pemasukan dari aset tersebut akan menjadi
pendapatan nasional. Dengan menerapkan sila kelima pancasila ini baik daerah di
jawa maupun di luar jawa harus adil dalam penentuan pendapatan ekonomi

Você também pode gostar