Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Pendahuluan
Seperti telah dijelaskan dalam bab VII, suatu perusahaan menjadi
perusahaan anak ketika kepemilikan saham berhak suara yang beredar
dimiliki lebih dari 50 persen oleh perusahaan lain (disebut sebagai
perusahaan induk). Tetapi sekali hubungan induk anak terbentuk, pembelian
tambahan saham perusahaan anak bukanlah suatu penggabungan usaha.
Ketika investasi pada saham berhak suara menimbulkan hubungan induk –
anak, entitas pembeli (perusahaan induk) dan entitas yang diperoleh
(perusahaan anak) tetap berfungsi sebagai entitas yang terpisah dan
mempertahankan catatan – catatan akuntansinya pada basis hukum yang
terpisah. Laporan keuangan untuk entitas gabungan disusun dengan
mengkonversikan laporan keuangan perusahaan induk dan perusahaan
anak menjadi laporan keuangan konsolidasi yang merefleksikan posisi
keuangan dan hasil operasi entitas gabungan. Entitas pelaporan yang baru
bertanggungjawab terhadap pelaporan kepada pemegang saham dan
kreditur perusahaan induk dan pihak – pihak lain yang berkepentingan.
195
Akuntansi metode ekuitas berdasarkan PSAK No. 4 pada dasarnya
adalah akuntansi akrual untuk investasi ekuitas yang memungkinkan
perusahaan investor menggunakan pengaruh yang signifikan terhadap
perusahaan investi. Fakta bahwa perusahaan induk dan perusahaan anak
merupakan bagian-bagian dari satu kesatuan usaha, seperti halnya
hubungan antara kantor pusat dan cabang-cabangnya. Oleh sebab itu
perubahan-perubahan yang terjadi di dalam hak-hak pemegang saham pada
perusahaan anak harus diakui dan dicatat oleh perusahaan induk, untuk
dapat mengikuti dan melaporkan posisi keuangan dan perkembangan
usahanya secara lengkap.
Secara garis besar hal-hal yang perlu diperhatikan dalam prosedur
pencatatan terhadap investasi saham pada perusahaan anak adalah:
1. Laba Bersih Perusahaan Anak
2. Rugi Bersih Perusahaan Anak
3. Deviden yang dibagikan oleh Perusahaan Anak
Laba bersih akan meningkatkan kekayaan dan laba yang ditahan
dari perusahaan anak sedang rugi usaha sebaliknya mengakibatkan
berkurangnya kekayaan disatu pihak dan laba yang ditahan pihak lain. Oleh
karena itu keuntungan atau kerugian yang terjadi harus diakui dan dicatat
oleh perusahaan induk. Apabila perusahaan anak memeroleh laba maka
perusahaan induk mengakui laba tersebut dengan prosedur pencatatan
sebagai berikut:
196
Kerugian dari Perusahaan Anak xxx
Investasi Saham pada Perusahaan Anak xxx
(mencatat kerugian dari perusahaan anak)
Kas xxx
Piutang Deviden xxx
(mencatat pembayaran deviden yang telah diumumkan)
Kas xxx
Investasi pada Perusahaan Anak xxx
(mencatat pembayaran deviden secara tunai)
197
Pengumuman Dividen Mencatat aktiva (kas atau piutang)
Menurunkan akun investasi
2008 2009
Laba bersih Rp. 75.000.000 Rp. 90.000.000
Dividen 45.000.000 45.000.000
Laporan keuangan PT. Petruk dan PT. Semar untuk tahun 2008
disajikan dalam dua kolom pertama kertas kerja pada Peraga 8-1.
198
Investasi pada PT Semar 1 Januari 2008 = Rp. 261.000.000
+ pendapatan dari PT. Semar Rp. 55.500.000
-----------------------
Rp. 316.500.000
- deviden yang diterima dari PT. Semar
(80% x Rp. 45.000.000) (Rp. 36.000.000)
----------------------
Investasi pada PT Semar 31 Des 2008 Rp. 280.500.000
==============
199
Ayat jurnal pertama dalam kertas kerja Peraga 8-1 adalah
sebagai berikut:
Untuk mengeliminasi pendapatan dan dividen dari PT. Semar dan mengembalikan akun
investasi pada saldo awal periodenya.
Untuk mencantumkan bagian hak minoritas atas laba dan dividen perusahaan anak).
Ayat jurnal ini untuk mencantumkan bagian atas laba dan dividen
bagi pemegang saham minoritas perusahaan anak. Laba bagi
pemegang saham minoritas dihitung dengan cara mengalikan
200
prosentase hak minoritas dengan laba perusahaan anak (PT Semar).
Laba atau pendapatan ini dicatat dalam rekening beban hak minoritas
yang merupakan bagian dari harga pokok penjualan dalam laporan laba
rugi konsolidasi.
Ayat jurnal ketiga dalam kertas kerja Peraga 8-1 adalah sebagai
berikut:
Untuk mengeliminasi saldo ekuitas dan investasi yang resiprokal, membentuk hak
minoritas awal, dan mencatat goodwill yang belum dieliminasi.
201
Ayat jurnal kertas kerja untuk menyesuaikan beban konsolidasi ini
diperlukan PT. Petruk untuk mengamortisasi goodwill pada buku terpisah
PT. Petruk.
202
PT PETRUK DAN PERUSAHAAN ANAK
KERTAS KERJA KONSOLIDASI
UNTUK TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2008 (DALAM 000 RUPIAH)
Penyesuaian dan Laporan
80% Eliminasi Konsolidasi
PT. Petruk
PT Semar Debet Kredit
Laba Ditahan
Laba ditahan-PT. Petruk 15.000 15.000
Laba ditahan-PT. Semar 90.000 c. 90.000
Tambah : Laba bersih 205.500 75.000 205.500
Kurang : Dividen 90.000* 45.000* a. 36.000 90.000*
b. 9.0
00
Laba ditahan
130.500 120.000 130.500
31 Desember 2008
Neraca 120.000 30.000 150.000
Kas
Aktiva lancar lainnya 270.000 150.000 420.000
a. 19.500
Investasi pada PT. Semar 280.500
c. 261.000
Pabrik dan peralatan 900.000 300.000 1.200.000
Akumulasi penyusutan 150.000* 90.000* 240.000*
Goodwill c. 45.000 d. 4.500 40.500
Total Aktiva 1.420.500 390.000 1.570.500
Kewajiban 240.000 90.000 330.000
Modal saham 1.050.000 180.000 c. 180.000 1.050.000
Laba ditahan 130.500 120.000 130.500
1.420.500 390.000
203
Setelah semua penyesuaian dan eliminasi dimasukkan dalam
kertas kerja, hak minoritas pada laba bersih perusahaan anak dihitung
dan dimasukkan sebagai tambahan pada kolom hak minoritas. Dividen
PT Semar sebesar Rp 9.000.000 yang tidak dieliminasi merefleksikan
dividen yang dibayar kepada pemegang saham minoritas dan dibawa ke
kolom hak minoritas sebagai pengurang. Hak minoritas yang
direfleksikan dalam neraca konsolidasi dihitung dalam kertas kerja
sebagai hak minoritas awal ditambah pendapatan hak minoritas
dikurang dividen hak minoritas.
Laba ditahan konsolidasi pada akhir periode dihitung ke dalam
kertas kerja sebagai penjumlahan laba ditahan konsolidasi awal dan
laba bersih konsolidasi dikurangi dengan dividen perusahaan induk. Jika
metode ekuitas digunakan, laba ditahan konsolidasi di awal akan
sama dengan laba ditahan perusahaan induk awal. Akun modal dan
akun modal disetor lainnya yang tampak dalam neraca konsolidasi
adalah akun-akun perusahaan induk tersebut.
204
Biaya investasi, 1 Januari 2008 Rp 261.000.000
Pendapatan dari PT Semar 2008 55.500.000
Dividen dari PT. Semar 2008 -36.000.000
Investasi pada PT. Semar, 31 Desember 2008 280.500.000
Pendapatan dari PT. Semar 2009 67.500.000
Dividen dari PT. Semar 2009 -36.000.000
Investasi pada PT. Semar, 31 Desember 2009 Rp 312.000.000
Untuk mengeliminasi pendapatan dan dividen dari PT. Semar dan mengembalikan investasi
pada saldo awal periode
205
Ayat jurnal ini untuk mencantumkan bagian atas laba dan dividen
bagi pemegang saham minoritas perusahaan anak. Laba bagi
pemegang saham minoritas dihitung dengan cara mengalikan
prosentase hak minoritas dengan laba PT Semar. Laba atau pendapatan
ini dicatat dalam rekening beban hak minoritas yang merupakan bagian
dari harga pokok penjualan dalam laporan laba rugi konsolidasi.
Ayat jurnal c mengeliminasi investasi pada PT. Semar dan ekuitas
pemegang saham PT. Semar sebagai berikut:
Untuk mengeliminasi saldo investasi dan ekuitas yang resiprokal, membentuk hak minoritas
awal, dan mencatat goodwill yang belum diamortisasi.
d. Beban-beban Rp 4.500.000
Goodwill Rp 4.500.000
206
PT PETRUK DAN PERUSAHAAN ANAK
KERTAS KERJA KONSOLIDASI
UNTUK TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2009 (DALAM 000 RUPIAH)
Penyesuaian dan
80% Eliminasi Laporan
PT. Petruk
PT Semar Konsolidasi
Debet Kredit
Laporan Laba Rugi
Pendapatan 900.000 225.000 1.125.000
Pendapatan dari PT Semar 67.500 a. 67.500
Beban-beban 732.000* 135.000* d. 4.500 871.500*
Beban hak minoritas (Rp 90.000
c. 18.000 18.000*
x 20%)
Laba bersih 235.500 90.000 235.500
Laba Ditahan
Laba ditahan-PT. Petruk 130.500 130.500
Laba ditahan-PT. Semar 120.000 c. 120.000
Tambah : Laba bersih 235.500 90.000 235.500
Kurang : Dividen 135.000* 45.000* a. 36.000 135.000*
b. 9.000
Laba ditahan
231.000 165.000 231.000
31 Desember 19X8
Neraca
138.000 60.000 198.000
Kas
Wesel Tagih – PT. Semar 30.000 e. 30.000
Aktiva lancar lainnya 291.000 210.000 501.000
a. 31.500
Investasi pada PT. Semar 312.000
c. 280.500
Pabrik dan peralatan 900.000 300.000 1.200.000
Akumulasi penyusutan 180.000* 120.000* 300.000*
Goodwill c. 40.500 d. 4.500 36.000
Total Aktiva 1.491.000 450.000 1.635.000
Wesel bayar – PT. Petruk 30.000 e. 30.000
Kewajiban 210.000 75.000 285.000
Modal saham 1.050.000 180.000 c. 180.000 1.050.000
Laba ditahan 231.000 165.000 231.000
Total Pasiva 1.491.000 450.000
b. 9.000
Hak minoritas 1 Januari 19X9 (Rp. 300.000 x 20%) c. 60.000
Hak minoritas 31 Desember 19X9 Rp 69.000 69.000
Total Pasiva 1.635.000
* Dikurangkan
Peraga 8-2 Kertas kerja untuk Tahun Setelah Akuisisi
207
e. Wesel bayar – PT. Petruk Rp 30.000.000
Wesel tagih-PT. Semar Rp 30.000.000
208
Kompleksitas kertas kerja ini diilustrasikan untuk PT. Papan dan 90
persen kepemilikannya pada perusahaan anak, PT. Sandang.
Penilaian terlalu
Nilai wajar Nilai buku rendah (penilaian
terlalu tinggi)
Persediaan Rp. 120.000.000 Rp. 100.000.000 Rp. 20.000.000
Tanah Rp. 120.000.000 Rp. 60.000.000 Rp. 60.000.000
Bangunan Rp. 360.000.000 Rp. 200.000.000 Rp. 160.000.000
Peralatan Rp. 140.000.000 Rp. 180.000.000 Rp. (40.000.000)
Rp. 740.000.000 Rp. 540.000.000 Rp. 200.000.000
NB Ekuitas :
90% x ekuitas PT. Sandang (Rp. 500.000.000) Rp. 450.000.000
---------------------
Kelebihan yg belum diamortisasi Rp. 280.000.000
=============
209
Penilaian terlalu rendah Kepemilikan Alokasi Periode
(penilaian terlalu tinggi) yang diperoleh kelebihan amortisasi
210
Laba ditahanPT Sandang 100.000.000
Kelebihan yang belum diamortisasi 280.000.000
Investasi pada PT Sandang Rp. 730.000.000
Hak minoritas10 % 50.000.000
Untuk mengeliminasi saldo ekuitas dan investasi yang resiprokal, membentuk hak minoritas awal,
dan mencatat kelebihan yang belum diamortisasi
Untuk mengalokasikan kelebihan yang belum di amortisasi pada aktiva –aktiva yang dapat di
identifikais dan good will
211
PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2007 (DALAM 000)
Kewajiban dan
Ekuitas Rp 260.000 Rp 100.000 Rp 360.000
Hutang usaha
Saham biasa—PT 1.400.000 1.400.000
Papan
Laba ditahan—PT 240.000 240.000
Papan
Saham biasa—PT 400.000 a 400.000
Sandang
Laba ditahan—PT 100.000 a 100.000
Sandang
Rp 1.900.000 Rp 600.000
a.Untuk mengeliminasi saldo investasi dan ekuitas perusahaan anak yang resiprokal,
menimbulkan hak minoritas, dan mencatat kelebihan yang belum diamortisasi.
b.Untuk mengalokasikan kelebihan yang belum diamortisasi pada aktiva dan kewajiban yang
dapat diidentifikasikan, dan pada goodwill.
212
tetapi deviden 1 Desember masih belum dibayar pada tanggal 31
Desember 2008. Selama tahun 2008, PT. Sandang menjual persediaan
yang dinilai terlalu rendah, tetapi tanah dan bangunan yang dinilai terlalu
rendah dan peralatan yang dinilai terlalu tinggi masih digunakan oleh PT.
Sandang pada tanggal 31 Desember 2008. Pada tanggal penggabungan
usaha, bangunan mempunyai sisa umur manfaat selama 36 tahun dan
peralatan selama 9 tahun. Goodwill diamortisasi selama 10 tahun.
Selama tahun 2008, PT. Sandang meminjam uang dari PT. Papan
dalam bentuk wesel tanpa bunga sebesar Rp. 40.000.000. PT. Sandang
telah membayar kembali hutang tersebut pada tanggal 30 Desember,
tetapi cek pembayaran tersebut masih dalam perjalanan (in transit) dan
tidak direfleksikan dalam neraca terpisah PT. Papan tanggal 31
Desember 2008.
1 Juli 2008:
Jurnal ini sudah dicatat oleh PT Papan dan sudah masuk dalam bagian
laporan keuangan PT Papan.
31 Desember 2008:
213
Bagian PT. Papan atas laba bersih PT. Sandang
(120.000.000 x 90%) Rp. 108.000.000
214
c. Beban Hak Minoritas Rp. 12.000.000
Deviden Rp. 4.000.000
Hak minoritas 8.000.000
(Untuk mencantumkan bagian hak minoritas atas laba dan dividen perusahaan anak)
Untuk mengeliminasi pendapatan dan dividen dari PT. Sandang dan mengembalikan akun investasi pada
saldo awal periodenya.
Untuk mengeliminasi jumlah investasi dan ekuitas yang resiprokal membentuk saldo awal hak minoritas
dan mencatat kelebihan yang belum diamortisasi .
215
f. Harga pokok penjualan Rp. 18.000.000
Tanah 54.000.000
Bangunan bersih 144.000.000
Good will 100.000.000
Peralatan bersih 36.000.000
Kelebihan yang 280.000.000
belum di amortisasi
Untuk mengalokasikan kelebihan yang belum di amortisasi pada aktiva –aktiva yang dapat di
identifikais dan good will
Untuk mencatat penyusutan sekarang (2008) atau kelebihan yang dialokasikan pada bangunan
Untuk menyesuaikan penyusutan sekarang (2008) untuk kelebihan yang di alokasikan untuk
mengurangi peralatan
Ayat jurnal kertas kerja i mengeliminasi jumlah hutang dividen dan
piutang dividen
i. Beban yang resiprokal.
operasi Rp. 10.000.000
Ayat jurnal kertasGoodkerja
will i mengeliminasi jumlah hutang
Rp. deviden
10.000.000dan
piutang deviden yang resiprokal.
Untuk mencatat amoritisasi goodwill sekarang (2008)
217
Bangunan-bersih 380.000 220.000 f. 144.000 g. 4.000 740.000
Peralatan bersih 300.000 240.000 h. 4.000 f. 36.000 508.000
Investasi pada PT. 792.000 a. 18.000
Sandang d. 44.000
e. 730.000
Piutang dividen a. 18.000 j. 18.000
Goodwill d. 100.000 i. 10.000 90.000
Kelebihan belum e. 280.000 f. 280.000
diamortisasi
Total Aktiva 1.980.000 720.000 2.160.000
Hutang usaha 240.000 120.000 360.000
Hutang dividen 20.000 i. 18.000 2.000
Modal saham 1.400.000 400.000 d. 400.000 1.400.000
Lab di tahan 340.000 180.000 340.000
Total Pasiva 1.980.000 720.000
Hak Minoritas 1/1/ e. 50.000
2008
Hak Minoritas c. 8.000 58.000
31/12/ 2008
Total Pasiva 2.160.000
* dikurangkan
Peraga 8-4 Konsolidasi setelah Akuisisi
Kesimpulan
BAHAN PENUGASAN
1. PT. Parlan memperoleh 80% saham berhak suara yang beredar PT.
Sunu secara tunai sebesar Rp. 80.000.000 pada tanggal 1 Januari
218
19X8 ketika ekuitas pemegang saham PT. Sunu sebesar Rp.
65.000.000. Semua aktiva dan kewajiban PT. Sunu ditetapkan pada
nilai wajarnya ketika PT. Parlan memperoleh 80% kepemilikannya.
Diminta :
219
Laporan laba rugi dan laba di tahan
gabungan
Untuk tahun berakhir 31 Desember
19X7
Penjualan Rp. 400.000.000 Rp. 100.000.000
Pendapatan dari PT. Soni 17.000.000 ------
Harga pokok penjualan (250.000.000) (50.000.000)
Beban-beban lainnya (97.000.000) (26.000.000)
Laba bersih 70.000.000 24.000.000
Tambah, Laba di tahan 1 Januari 19X7 180.000.000 34.000.000
Kurang deviden (50.000.000) (16.000.000)
Laba di tahan 31 Desember 19X7 200.000.000 42.000.000
Neraca per 31 Desember 19X7
Kas Rp. 61.000.000 Rp. 15.000.000
Piutang usaha –bersih 80.000.000 20.000.000
Piutang deviden dari PT. Soni 6.000.000 -------
Persediaan 95.000.000 10.000.000
Wesel tagih dari PT. Poni ------ 5.000.000
Tanah 65.000.000 30.000.000
Bangunan bersih 170.000.000 80.000.000
Peralatan bersih 130.000.000 50.000.000
Investasi pada PT. Soni 183.000.000 --------
Total aktiva 790.000.000 210.000.000
Hutang usaha 85.000.000 10.000.000
Wesel bayar kepada PT. Soni 5.000.000 ------
Hutang deviden ---------- 8.000.000
Modal saham, nominal Rp. 10.000 500.000.000 150.000.000
Laba di tahan 200.000.000 42.000.000
Total Pasiva 790.000.000 210.000.000
Diminta :
Siapkan kertas kerja konsolidasi PT. Poni dan perusahaan anak untuk
tahun berakhir 31 Desember 19X7. Hanya informasi yang ada laporan
keuangan yang tersedia dan karenanya penyelesaian akan
membutuhkan beberapa asumsi standar. (petunjuk tentukan
kepemilikan PT. Poni pada PT. Soni sebagai langkah pertama)
220
rendah di jual sepanjang tahun 19X8 dan bangunan dan peralatan
yang dinilai terlalu rendah masing-masing mempunyai sisa masa
manfaat 7 tahun dan 3 tahun. Penyusutan menggunakan metode garis
lurus.
Pada tanggal 31 Desember 19X8 akun hutang PT. Sari termasuk Rp
10.000.000 hutang kepada PT. Pari. Hutang sebesar Rp 10.000.000 ini
jatuh tempo pada tanggal 15 Januari 19X9. PT. Pari menjual peralatan
dengan nilai buku Rp 15.000.000 seharga Rp 25.000.000 pada tanggal
1 Juni 19X8. Penjualan ini bukanlah transaksi penjualan antar
perusahaan. Laporan keuangan terpisah PT. Pari dan PT. Sari tahun
19X8 adalah sebagai berikut :
221
4. PT. Pipit memperoleh 80% saham biasa PT. Santi pada tanggal 1
Januari 19X9 secara tunai sebesar Rp. 210.000.000. Ekuitas
pemegang saham PT. Santi pada tanggal ini terdiri dari modal saham
sebesar Rp. 150.000.000 dan laba ditahan sebesar Rp. 50.000.000.
Perbedaan antara harga yang di tahan oleh PT. Pipit dan ekuitas yang
diperoleh dialokasikan sebesar Rp. 10.000.000 pada persediaan PT
Santi yang dinilai terlalu rendah, sebesar Rp. 20.000.000 pada
peralatan yang dinilai terlalu rendah dan sisanya pada goodwill
Persediaan yang dinilai terlalu rendah dijual oleh PT. Santi selama
tahun 19X9 dan peralatan yang dinilai terlalu rendah mempunyai sisa
masa manfaat selama 20 tahun. Goodwill diamortisasi selama 40
tahun. Metode penyusutan yang digunakan adalah garis lurus.
PT. Santi mempunyai hutang usaha pada PT. Pipit sebesar Rp.
4.000.000 pada tanggal 31 Desember 19X9
Laporan keuangan terpisah PT. Pipit dan PT. Santi per dan untuk tahun
berakhir 31 Desember 19X9 adalah sebagai berikut
222
Laba ditahan 110.000.000 70.000.000
Total ekuitas Rp 600.000.000 Rp 300.000.000
R
p
1. Akun piutang PT. Pardi termasuk tagihan pada PT. Suci sebesar Rp.
5.000.000
2. PT. Suci mengirim cek sebesar Rp. 20.000.000 pada PT. Pardi pada
tanggal 30 Desember sebagai penyelesaian uang muka
3. Dividen sebesar Rp. 10.000.000 diumumkan oleh PT. Suci pada
tanggal 30 Desember 19X6 dan sebesar Rp. 10.000.000 sudah
diterima tetapi keduanya belum dicatat oleh PT. Pardi
4. Laporan keuangan PT. Pardi dan PT. Suci per dan untuk tahun
berakhir 19X6 adalah sebagai berikut:
223
Persediaan 82.000.000 60.000.000
Uang muka kepada PT. Suci 20.000.000 ----
Aktiva lancar lainnya 80.000.000 5.000.000
Tanah 160.000.000 30.000.000
Aktiva tetap – bersih 340.000.000 230.000.000
Investasi pada PT. Suci 276.000.000 ------
Total aktiva Rp 990.000.000 Rp 360.000.000
Hutang usaha Rp 24.000.000 Rp 15.000.000
Hutang dividen ----- 10.000.000
Kewajiban lainnya 100.000.000 45.000.000
Modal saham 700.000.000 200.000.000
Laba ditahan 166.000.000 90.000.000
Total kewajiban dan ekuitas Rp 990.000.000 Rp 360.000.000
R
p
* Dikurangkan
224