Você está na página 1de 13

Lembaga-lembaga yang Menetapkan Standar Akuntansi

Standar akuntansi mencakup konvensi, peraturan, dan prosedur yang telah disusun, dan disahkan
oleh sebuah lembaga resmi (badan pembentuk standar) pada saat tertentu. Standar akuntansi
merupakan masalah yang penting dalam dunia profesi akuntansi, termasuk bagi para pemakai
laporan keuangan. Karena itu, mekanisme pembentukan standar akuntansi haruslah diatur
sedemikian rupa sehingga dapat memberikan kepuasan bagi semua pihak yang berkepentingan
terhadap laporan keuangan. Standar akuntansi ini akan secara terus-menerus berubah dan
berkembang seiring dengan perkembangan zaman, dunia usaha, dan kemajuan teknologi.

1. Amerika Serikat

Ada empat organisasi yang memiliki pengaruh besar dalam pengembangan standar akuntansi
keuangan di Amerika Serikat, yaitu

a. Securities and Exchange Commission (SEC)


SEC dibentuk pertama kalinya pada tahun 1934, dimana peran utamanya adalah
untuk mengatur penerbitan dan transaksi perdagangan sekuritas oleh emiten kepada
khalayak ramai (publik). SEC juga mewajibkan perusahaan public agar laporan keuangan
eksternalnya diaudit oleh akuntan independen.
SEC sangat fokus terhadap pelaporan keuangan perusahaan publik dan
pengembangan standar akuntansi. SEC juga secara seksama memonitor proses
pembentukan standar akuntansi di Amerika. SEC membantu mengembangkan dan
menstandarisasi informasi keuangan yang disajikan kepada para pemegang saham. SEC
memiliki mandat untuk menetapkan prinsip-prinsip akuntansi

b. American Institute of Certified Public Accountans (AICPA)


AICPA adalah sebuah organisasi profesi akuntan public di Amerika. Organisasi ini
didirikan pada tahun 1887 dan menerbitkan jurnal bulanan dengan nama Journal of
Accountancy. AICPA memiliki peran penting dalam pengembangan dan pembentukan
standar akuntansi, termasuk penyiapan (penyelenggaraan) ujian sertifikasi dan pendidikan
berkelanjutan bagi para akuntan publik.
Atas desakan SEC, pada tahun 1939 AICPA membentuk Committee on
Accounting Procedure (CAP). CAP yang beranggotakan akntan praktisi, menerbitkan 51
Accounting Research Bulletins yang menangani berbagai masalah akuntansi sepanjang
tahun 1939 sampai dengan tahun 1959. Namun, pendekatan masalah per masalah ini gagal
memberikan kerangka prinsip akuntasni yang terstruktur sebagaimana yang dibutuhkan
dan yang diinginkan. Untuk itu, pada tahun 1959 AICPA mendirikan Accounting
Principles Boards (APB).
Tugas utama dari APB adalah mengajukan rekomendasi secara tertulis mengenai
prinsip akuntansi, menentukan praktik akuntansi yang tepat, dan mempersempit celah
perbedaan-perbedaan yang ada serta ketidakkonsistennan yang terjadi dalam praktik
akuntansi saat itu. Seiring berjalannya waktu, APB dianggap kurang produktif dan gagal
bertindak cepat dalam menangani kasus-kasus penyimpangan akuntansi yang terjadi pada
saat itu. Pada tahun 1971, ketua profesi akuntansi di Amerika, dalam upaya mencegah
intervensi lebih lanjut dari pemerintah, membentuk Study Group on Establishment of
Accounting Principles. Komite ini diketuai oleh Francis Wheat, dan secara luas dikenal
dengan nama Wheat Committee. Komite ini bertugas untuk mengkaji ulang struktur
organisasi dan operasi APB serta menentukan perubahan apa yang diperlukan untuk
memperoleh hasil yang lebih baik dalam penyelesaian masalah akuntansi. Hasil studi ini
juga pada akhirnya mengakibatkan dibubarkannya APB. Wheat Committee lalu
merekomendasikan pembentukan FAF (Financial Accounting Foundation), FASB dan
FASAC (Financial Accounting Standasds Advisory Council),di samping itu juga
merekomendasikan agar standar yang ditetapkan adalah standar yang mudah digunakan
atau dengan kata lain memiliki kepraktisan di dalam penerapannya.
Ketika APB dibubarkan dan digantikan oleh FASB, AICPA
membentukAccounting Standars Executive Committee (AcSEC) sebagai komite yang
berwenang berbicara atas nama AICPA di bidang akuntansi dan pelaporan keuangan.
Berbagai ketetapan yang dihasilkan oleh komite ini adalah Pedoman Audit dan Akuntansi
Industri,Statement of Position (SOP), dan Buletin Praktik. Pedoman Audit dan Akuntansi
Industri mengikhtisarkan praktik-praktik akuntansi dari industri tertentu dan menyediakan
pedoman (arahan) khusus menyangkut masalah-masalah yang tidak ditangani FASB
seperti akuntansi untuk kasino, maskapai penerbangan dan banyak lainnya. Statement of
Position (SOP) menyediakan pedoman atas topik-topik pelaporan keuangan sampai FASB
menetapkan standar untuk topik-topik tersebut. SOP bisa memperbaharui, merevisi, atau
mengklarifikasi pedoman-pedoman audit dan akuntansi, atau bahkan menyediakan
pedoman independen. Sedangkan Buletin Praktik berisi pandangan AcSEC menyangkut
masalah pelaporan keuangan yang lebih sempit, yang tidak menyangkut masalah pelaporan
keuangan yang lebih sempit, yang tidak ditangani oleh FASB.
Akhir-akhir ini, peran AICPA dalam penetapan standar akuntansi telah dikurangi.
FASB dan AICPA telah sepakat bahwa AICPA dan AcSEC tidak lagi mengeluarkan
pedoman akuntansi untuk perusahaan public. Namun demikian, AICPA tetap merupakan
pemimpin dalam pengembangan standar audit melalui Auditing Standards Board.

c. Financial Accounting Standards Boards (FASB)


FASB merupakan organisasi sektor swasta yang bertanggung jawab dalam
pembentukan standar akuntansi di Amerika saat ini. FASB didirikan pada tahun 1973,
menggantikan APB. Anggota FASB berasal dari berbagai latar belakang (audit, akuntansi
korporasi, jasa keuangan, dan akademisi). Penunjukan anggota FASB yang baru, dilakukan
oleh Financial Accounting Foundation (FAF). FAF adalah sebuah badan independen, sama
seperti FASB, yang dibentuk dengan wakil dari profesi akuntansi, komunitas bisnis,
pemerintah, dan akademisi.
Fungsi utama dari FASB adalah mempelajari masalah akuntansi terkini dan
menetapkan standar akuntansi. Standar ini dipublikasikan sebagai Statement of Financial
Accounting Standards (SFAS). FASB juga menerbitkan Statement of Financial
Accounting Concepts (SFAC) yang memberikan kerangka kerja konseptual yang
memungkinkan untuk dikembangkannya standar akuntansi khusus. SFAC diterbitkan pada
tahun 1978 sebagai konsep fundamental yang akan digunakan FASB dalam
mengembangkan standar akuntansi dan pelaporan keuangan di masa depan. Tidak seperti
SFAS, SFAC bukan merupakan prinsip akuntansi yang berlaku umum.
Standar akuntansi keuangan yang diterbitkan oleh FASB dipandang sebagai
prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum.
Dalam menetapkan standar akuntansi keuangan, FASB harus tanggap terhadap
kebutuhan dari seluruh komunitas dan menetapkannya secara transparan di depan publik.
Hal ini dilakukan dengan memberikan kesempatan yang seluas-luasnya secara adil (tanpa
memihak) kepada semua komunitas terkait untuk mengungkapkan pendapat mereka
sebelum standar yang baru diterbitkan dan diberlakukan.

d. Governmental Accounting Standards Board (GASB)


GASB dibentuk pada tahun 1984 oleh FAF dengan tugas menetapkan standar
akuntansi keuangan pemerintah. Sturuktur organisasi GASB serupa dengan struktur FASB.
GASB memeiliki dewan penasehat yang bernama Governmental Accounting Standards
Advisory Council (GASAC).
Standar ini dinamakan sebagai prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum
(Generally Accepted Accounting Principles). Standar ini diperlukan sebagai patokan
(pedoman) dalam penyusunan laporan keuangan yang baku. Dengan adanya standar ini,
pihak manajemen selaku pengelola dana dan aktivitas perusahaan dapat mencatat,
mengikhtisarkan, dan melaporkan seluruh hasil kegiatan operasional maupun financial
perusahaan secara baku (yang secara standar diterima umum) dan transparan.
GAAP bersumber dari beberapa ketetapan-ketetapan yang dikeluarkan oleh
berbagai organisasi pembentuk standar akuntansi di Amerika (FASB, EITF, AICPA dan
SEC). ketetapan-ketetapan yang dikeluarkan oleh masing-masing organisasi tersebut
memiliki tingkat kewenangan (otoritas) yang berbeda. Hierarki GAAP yang diterbitkan
oleh FASB menentukan sumber prinsip akuntansi dan kerangka kerja pemilihan prinsip
yang akan digunakan dalam penyusunan laporan keuangan.

2. Inggris

Pada negara Inggris, profesi akuntan independen mempunyai pengendalian yang luas atas
standar-standar akuntansi dan berlaku prinsip full disclosure & transparency sebagai kebutuhan
sentral dari pelaporan keuangan.
Sebagian besar apa yang terjadi dalam akuntansi di Inggris dimandatkan oleh hukum. Ada dua
sumber utama standar akuntansi keuangan di Inggris, yaitu hukum perusahaan dan badan profesi
akuntansi. Badan-badan akuntansi utama di UK antara lain:

1) The Institute of Chartered Accountants in England & Wales

2) The Institute of Chartered Accountants of Ireland

3) The Institute of Chartered Accountants of Scotlands

4) The Association of Certified Chartered Accountants (ACCA)

5) The Institute of COST & Management Accountants

6) The Chartered Institute of Public Finance & Accountancy

Konsep dan praktek akuntansi di Inggris telah mempengaruhi akuntansi secara global, terutama
terhadap negara-negara bekas jajahan Inggris, misalnya akuntansi di Australia, Canada serta
Negara persemakmuran lainnya seperti Kenya, India, Hongkong, Selandia Baru, Singapura, dan
Afrika Selatan. Memang tidak mutlak persis sama, tetapi cukup banyak pengaruhnya terhadap
sistem akuntansi di negara bersangkutan.

3. Kawasan Eropa

Badan pembuat standar akuntansi di untuk kawasan Eropa ialah IASB (International
Accounting Standard Board). Standar yang dibuat oleh IASB, saat itu (sebelum tahun 1990) belum
diminati oleh dunia. Hal ini karena perkembangan ekonomi Amerika masih dijadikan sebagai
patokan perkembangan bisnis dunia. Produknya adalah IAS yang kemudian bermetamorfosis
menjadi IFRS (International Financial Reporting Standard).

4. Jepang

Negara Jepang bergantung pada pinjaman bank. Penyusunan standar akuntansi di Jepang
terutama merupakan fungsi pemerintah dengan sejumlah input pendukung dari JIPCA (Japanese
Institute of Certified Public Accountants). Pemerintah pusat mengendalikan dengan ketat semua
hal yang terjadi dalam akuntansi di Jepang. Jalur utama penyusunan standar akuntansi di Jepang
di kelola oleh Mentri Keuangan melalui sebuah badan penasehat yang bernama Business
Accounting Deliberation Council.

5. Jerman

Badan yang melakukan pekerjaan teknis dan mengeluarkan standar akuntansi yaitu GASB
(German Accounting Standards Board). GASB dibentuk untuk mengembangkan suatu standar
Jerman yang sesuai dengan standar akuntansi internasional. GASB telah mengeluarkan GAS
(German Accounting Standards) atau Standar Akuntansi Jerman untuk permasalahan seperti
laporan arus kas, pelaporan segmen, pajak tangguhan, dan translasi mata uang asing. Namun pada
tahun 2003, GASB menerapkan strategi baru dan menyelaraskan program kerjanya dengan usaha
IASB untuk mencapai konverjensi standar akuntansi secara global. Perubahan ini mengakui
ketentuan Unit Eropa atas IFRS bagi perusahaan emiten pada tahun 2005.

6. Perancis

Dasar utama aturan akuntansi adalah Hukum Akuntansi 1983 dan Dekrit akuntansi 1983
yang memuat Plan Compatible General wajib digunakan oleh seluruh perusahaan. Setiap
perusahaan harus memiliki manual akuntansi. Ciri khusus akuntansi di Perancis adalah terdapatnya
dikotomi antara laporan keuangan perusahaan secara tersendiri dengan laporan kelompok yang
dikonsolidasikan. Hukum Perancis memperbolehkan perusahaan Perancis untuk mengikuti
Standar Pelaporan Keuangan Internasional (International Financial Reporting Standards-IFRS).
Alasannya, banyak perusahaan multinasional dari Perancis yang mencatat sahamnya di luar negeri.

Lima organisasi utama yang terlibat dalam proses penetapan standard di Perancis:

a. Counseil National de la Comptabilite atau CNC (Badan Akuntansi Nasional)

b. Comite de la Reglementation Comptable atau CRC (Komite Regulasi Akuntansi)

c. Autorite des Marches Financiers atau AMF (Otoritas Pasar Keuangan)

d. Ordre des Experts-Comptables atau OEC (Ikatan Akuntan Publik)


e. Compagnie Nationale des Commisaires aux Comptes atau CNCC (Ikatan Auditor Kepatuhan
Nasional)

7. Malaysia

Seperti Indonesia, sistem resmi Malaysia berasal dari Inggris. Seperti yang sudah
diperkirakan, sistem akuntansi ini juga membidik untuk bertemu dengan informasi yang
diperlukan oleh investor. The Malaysian Institute of Accounting (MIA) telah didirikan dibawah
pengawasan regular perkumpulan profesi akuntan di Malaysia. Tapi, Malaysia merestrukturisasi
sistem akuntansinya pada tahun 1997 dengan Financial Reporting Act, yang dibuat oleh Fiancial
Reporting Foundation (FRF)/ Badan pelaporan keuangan dan Malaysian Accounting Standart
Board (MASB). FRF mengawasi pekerjaan MASB tetapi tidak terlibat dalam proses standarnya.
MASB adalah badan independen yang di ciptakan untuk mengembangkan dan mengajukan standar
akuntansi di Malaysia.

8. Rusia

Meskipun situasi ekonomi di Rusia telah meningkat, negara ini berbeda dengan negara
transisi lainnya. Pertama, saham perusahaan baru masih kecil dibandingkan dengan yang lain.
Yang kedua, banyaknya unit prodeksi bergaya soviet lama yang mesih berfungsi meskipun dalam
keadaan merugi. Kemampuan negara ini untuk tumbuh berasal dari Sumber Daya Alamnya,
contohnya minyak dan gas, lebih jauh mereka mendominasi dengan monopoli lamanya yang tidak
berubah.

Dalam Federasi Rusia, pemerintah mempunyai kontrol tunggal atas akuntansinya. Sebagai
hasil dari latar belakang negara sosialis. Standar akuntansi Rusia diformulasikan untuk melacak
input dan output. Karena itulah standar mencerminkan sedikit tentang nilai dan laba. Perusahaan
di Rusia lebih condong merubah laba untuk menghindari pajak dan merubah pendapatan agar
terlihat lebih menguntungkan bagi investor.
Umumnya menteri keuangan Rusia membuat ketetapan akuntansi. tetapi, CBRF yang
bertanggung jawab untuk membuat standar akuntansi dan audit untuk bank dan institusi kredit.
Sebagai tambahan CBRF memonitor mereka dan meneapkan persyaratan modal minimum.

Pada tahun 2002 perdana menteri Rusia mengumumkan bahwa perusahaan Rusia dan bank
harus membuat laporan keuangan yang sesuai dengan IFRS pada aawal tahun 2004. lebih spesifik
lagi semua pernyataan konsolidasi oleh perusahaan dan bank harus disiapkan dengan IFRS.
Laporan keuangan bank individual juga harus disiapkan dengan IFRS tetapi untuk perusahaan
individual harus lanjut menggunakan GAAP Rusia.

9. India

Pada tahun 50-an, lebih dari 50% penduduk India berada dalam kemelaratan. Walau
bagaimanapun India telah meningkatakan taraf ekonomi secara signifikan dalam dekade terakhir
ini. Tidak hanya tingkat kemiskinan yang telah berkurang, tetapi pertumbuhan ekonomi telah
meningkat dan berbagai macam indikator sosial telah meningkat seperti Harapan hidup dan melek
huruf.

Karena yang diterapkan di India berasal dari inggris, standar akuntansinya memusatkan
pada kebutuhan informasi daripara investor. Pada tahun 1949, ICAI (Institute of Chartered
Accountants in India) dibentuk sebagai organisasi nasional dari akuntan yang telah terdaftar di
India. Kemudian ASB (Accounting Standard Board) didirikan untuk merumuskan standard
akuntansi untuk membantu dewan ICAI dalam menciptakan dan merubah standar akuntansi di
India. ICAI adalah anggota penuh dari IFAC (International Federation of Accountants) dan
diharapkan untuk memajukan IFRS (International Financial Reporting Standards) dalam mencapai
harmonisasi internasional. Seperti contohnya, ASB memberikan pertimbangan terhadap IAS
(International Accounting Standards) dan IFRS yang diterbitkan oleh IASB (international
Accounting Standard Board) dan mencoba untuk mengimplementasikannya dalam standar mereka
sampai batas yang memungkinkan, mengingat keadaan di sekitar India.

10. Indonesia
Berdasarkan seajarah, sistem akuntansi Indonesia didasari oleh sistem akuntansi Belanda
sebagai hasil dari pengaruh Belanda di negeri ini. Tetapi, ikatan antara kedua negara rusak pada
pertengahan tahun 1900. Indonesia berubah mengikuti praktik akuntansi AS. IAI didirikan pada
tahun 1959 untuk membimbing akuntan Indonesia. Pada tahun 1970 IAI membuat kode dan
diadopsi oleh prinsip dan dasar akuntansi berdasarkan GAAP Aspada waktu itu. Sistem akuntansi
Indonesia berfokus kepada informasi yang dibutuhkan oleh investor diatas permintaan pemerintah.
Pada tahun 1974, IAI membuat komite standar akuntansi keuangan untuk membuat standar
keuangan.

Indonesia telah membuat perkembangan ekonomi yang bagus pada dekade yang lalu.
Tetapi krisis fiansial asia membuat negara ini menuju ke arah kemiskinan. Sejak krisis, Indonesia
telah melakukan beberapa perubahan sosial dan politik. Yang menghasilkan perubahan substansial
dan merubah drajat kemakmuran sperti sebelum krisis.

Pada tahun 1994, komite standar akuntansi keangan direkonstruksi sebagai aturan standar
akuntansi yang lebih independen atas IAI, sekarang DSAK bekerja untuk mengharmonisasi
standar akuntansi indonesia dengan IFRS.

B. Organisasi Pembentuk Audit Internasional

Enam organisasi telah menjadi pemain utama dalam penentuan standar akuntansi internasional dan
dalam mempromosikan harmonisasi akuntansi internasional :

1. Badan Standar Akuntansi Internasional (IASB)

Tujuan IASB adalah :

1. Untuk mengembangkan dalam kepentingan umum, satu set standar akuntansi global yang
berkualitas tinggi, dapat dipahami dan dapat diterapkan yang mewajibkan informasi yang
berkualitas tinggi, transparan, dan dapat dibandingkan dalam laporan keuangan.

2. Untuk mendorong penggunaan dan penerapan standar-standar tersebut yang ketat.

3. Untuk membawa konvergensi standar akuntansi nasional dan Standar Akuntansi Internasional
dan Pelaporan Keuangan Internasional kea rah solusi berkualitas tinggi.
Struktur IASB yang Baru

1. Badan wali

2. Dewan IASB

3. Dewan penasihat standar

4. Komite interpretasi pelaporan keuangan internasional (IFRIC)

2. Uni Eropa (Europen Union-EU)

Salah satu tujuan EU adalah untuk mencapai integrasi pasar keuangan eropa. Untuk tujuan ini, EC
telah memperkenalkan direktif dan mengambil langkah inisiatif yang sangat besar untuk mencapai
pasar tunggal bagi :

1. Perubahan modal dalam tingkat EU

2. Membuat kerangka dasar hukum umum untuk pasar surat berharga dan derivatif yang
terintegrasi

3. Mencapai satu set standar akuntansi tunggal untuk perusahaan-perusahaan yang sahamnya
tercatat.

3. Organisasi Internasional Komisi Pasar Modal (IOSCO)

Organisasi Internasional Komisi Pasar Modal (International Organization of Securities


Commissions-IOSCO) beranggotakan sejumlah badan regulator pasar modal yang ada di lebih dari
100 negara. Menurut bagian pembukaan anggaran IOSCO: Otoritas pasar modal memutuskan
untuk bekerja bersama-sama dalam memastikan pengaturan pasar yang lebih baik, baik pada
tingkat domestic maupun internasional, untuk mempertahankan pasar yang adil, efisien dan sehat:

· Saling menukarkan informasi berdasarkan pengalaman masing-masing untuk mendorong


perkembangan pasar domestic.
· Menyatukan upaya-upaya untuk membuat standard an penhawasan efektif terhadap
transaksi surat berharga internasional.

· Memberikan bantuan secara bersama-sama untuk memastikan integritas pasar melalui


penerapan standar yang ketat dan penegakkan yang efektif terhadap pelanggaran.

IOSCO telah bekerja secara ekstensif dalam pengungkapan internasional dan standar akuntansi
memfasilitasi kemampuan perusahaan memperoleh modal secara efisien melalui pasar global surat
berharga. Tujuan utamanya adalah untuk memfasilitasi proses yang dapat digunakan para penerbit
saham kelas dunia untuk memperoleh modal dengan cara yang paling efektif dan efisien pada
seluruh pasar modal yang terdapat permintaan investor. Komite ini bekerja sama dengan IASB,
antara lain dengan memberikan masukan terhadap proyek-proyek IASB.

4. FEDERASI INTERNASIONAL AKUNTAN (IFAC)

IFAC merupakan organisasi tingkat dunia yang memiliki 159 organisasi anggota di 118 negara,
yang mewakili lebih dari 2,5 juta orang akuntan. Didirikan tahun 1977, dimana misinya adalah
untuk mendukung perkembangan profesi akuntansi dengan harmonisasi standar sehingga akuntan
dapat memberikan jasa berkualitas tinggi secara konsisten demi kepentingan umum.

Majelis IFAC, yang bertemu setiap 2.5 tahun, memiliki seorang perwakilan dari setiap organisasi
anggota IFAC. Majelis ini memiliki suatu dewan, yang terdiri dari para individu yang berasal dari
18 negara yang dipilih untuk masa 2.5 tahun. Dewan ini, yang bertemu 2 kali setiap tahunnya,
menetapkan kebijakan IFAC dan mengawasi operasinya. Administrasi harian dilakukan oleh
Sekretariat IFAC yang berlokasi di New York, yang memiliki staf professional akuntansi dari
seluruh dunia.

5. Kelompok Kerja Antar Pemerintah Perserikatan Bangsa-Bangsa Untuk Pakar Dalam Standar
Internasional Akuntansi Dan Pelaporan (International Standars Of Accounting And Reporting –
ISAR)

ISAR dibentuk pada tahun 1982 dan merupakan satu-satunya kelompok kerja antar pemerintah
yang membahas akuntansi dan audit pada tingkat perusahaan. Mandat khususnya adalah untuk
mendorong harmonisasi standar akuntansi nasional bagi perusahaan. ISAR mewujudkan mandat
tersebut melalui pembahasan dan pengesahan praktik terbaik, termasuk yang direkomendasikan
oleh IASB. ISAR merupakan pendukung awal atas pelaporan lingkungan hidup dan sejumlah
inisiatif terbaru berpusat pada tata kelola perusahaan dan akuntansi untuk perusahaan berukuran
kecil dan menengah.

6. Kelompok Kerja Dalam Standar Akuntansi Organisasi Kerja Sama Dan Pembangunan
Ekonomi (Organisation For Economic Co-Operation And Development - OECD)

OECD merupakan organisasi internasional Negara-negara industry maju yang berorientasi


ekonomi pasar. Dengan keanggotaan yang terdiri dari Negara-negara industry maju yang lebih
besar, OECD sering menjadi lawan yang tangguh terhadap badan-badan lain (seperti PBB atau
Konfederasi Internasional Persatuan Perdagangan Bebas) yang memiliki kecenderungan untuk
melakukan tindakan yang bertentangan dengan kepentingan anggota-anggotanya.

PROSES PENYUSUNAN STANDAR AKUNTANSI

Proses penyusunan standar di Amerika oleh FASB sebagai berikut:

1. Panitia Kerja, menangani isu akuntansi yang akan dikembangkan dengan membuat
Kerangka Kerja (point outline).
2. Setelah menerima komentar atas kerangka kerja dari Badan IASC, panitia Kerja menyusun
Konsep Pernyataan Sementara (draft statement of standards).
3. Konsep tersebut direview oleh Badan IASC kemudian diedarkan pada pihak- pihak terkait.
4. Setelah tanggapan dan komentar atas konsep tersebut, Panitia Kerja menyusun Konsep
Pernyataan Final. Berdasarkan hal tersebut, disusun dan dikembangkan Konsep Pernyataan
Sementara Standar Akuntansi Internasional (exposure draft).
5. Konsep Pernyataan Final dan Konsep Pernyataan Sementara Standar Akuntansi
Internasional, direview oleh Badan IASC, setelah melakukan revisi atau perbaikan yang
diperlukan, konsep tersebut harus mendapatkan persetujuan minimal dua pertiga dari
anggota Badan IASC. Kemudian exposure draft dipublikasikan, tanggapan dan komentar
dimintakan langsung kepada pihak- pihak yang berkepentingan, yang biasanya
berlangsung dalam jangka waktu enam bulan.
6. Panitia Kerja, mereview tanggapan dan komentar dan kemudian mempersiapkan dan
menyusun Konsep Pernyataan Final Standar Akuntansi Internasional.
7. Badan IASC mereview Konsep Pernyataan Final tersebut, dengan melakuakn revisi yang
diperlukan. Setelah itu, Konsep Pernyataan Final harus mendapatkan persetujuan minimal
tiga perempat dari anggota Badan IASC, dan akhirnya diterbitkan Standar Akuntansi
Internasional definitif.

Berdasarkan pendapat lisan maupun yang diterima, dewan selanjutnya melakukan kemungkinan-
kemungkinan berikut:

a. FASB, menugaskan staf riset untuk melakukan penelitian, baik rutin maupun insidental,
sesuai dengan program kerja dan kepentingannya. Hasil penelitiannya untuk sementara
waktu disusun dalam naskah diskusi.
b. Setelah naskan tersebut selesai dibahas, kemudian disusun dan dikeluarkan pernyataan
semnetara (exposure draft), untuk disebarkan kepada para anggota profesi dan pihak-pihak
yang berkepentingan, guna dimintakan tanggapan atau komentar.
c. Tanggapan atau komentar yang masuk, diseleksi sesuai dengan substansi materinya, dan
diikhtisarkan, kemudian dilekukan dengar pendapat.
d. Berdasarkan pernyataan sementara, tanggapan atau komentar yang masuk, dan hasil dengar
pendapat, kemudian disusun dan dikeluarkan pernyataan resmi yang antara lain adalah
SFAC dan SFAS.

http://filzaatikaa.blogspot.co.id/2014/04/organisasi-organisasi-pembuat-standar_27.html

http://www.slideshare.net/ridhoalpino/teori-akuntansi-35179639

Você também pode gostar