Você está na página 1de 4

Analisis Internal

Kordinator Wilayah PII Wati Jatim periode 2016-2018

A. Kelemahan (Weakness)
1. Kaderisasi
Kaderisasi di Kordinator Wilayah Jawa Timur berjalan secara masif sehingga
akan berdampak terhadap pembentukan idealisme kader puteri baik secara kualitas
maupun kuantitas PII Wati tidak memiliki kader potensial didaerahnya. Kaderisasi
yang tidak profeksionalisme di Kordinator Wilayah Jawa timur akan membuat sistem
pengkaderan melemah sehingga tidak terbangunnya kader-kader PII Wati di seluruh
daerah secara merata. Masifnya kaderisasi ini, juga berdampak kepada recording yang
kurang jelas terhadap kaderisasi pii wati sehingga menambah sulit pengembangan
kaderisasi itu sendiri. Di proses pengkaderan PII Wati Jawa Timur melalui program
kursus PII Wati seperti Isteecomah 1, dan 2 hanya teralisasikan di daerah secara tidak
merata. Sedangkan, Isteecomah 3 sekaligus Trapenas (Training Pemandu Tunas)
teralisasikan saat waktu kepengurusan PII Wati mendekati masa habis periodenya
yang akan mengakibatkan pembentukan idialisme sangatlah kurang untuk kader PI
Wati didaerah. Keadaan tersebut berdampak kurangnya pemerataan pemandu puteri
dan anak di seluruh eselon dan kurangnya kontribusi kaderisasi wilayah ke daerah-
daerah.
2. Sumber Daya Manusia
Kurangnya komitmen, loyalitas, dan sinergis dari sesama pengurus dalam
menentukan suatu kebijakan sehingga kurang memiliki kompetensi dalam kajian
strategis. Hal ini terlihat kegiatan PII Wati baik ditingkat wilayah ataupun daerah
berjalan masif. Terutama dalam hal melakukan kegiatan PII Wati yang tidak tepat
sasaran terhadap permasalahan pelajar puteri dan anak di setiap daerah. Kurangnya
pemahaman dalam kemampuan pemetaan pasar dan strategi khusus setiap
segmentasinya oleh kader PII Wati membuat pengembangan kajian strategis di
organisasi sangat lemah sehingga berdampak kepada PII Wati yang tidak dikenal
masyarakat khususnya pelajar puteri dan anak.
3. Kelembagaan dan Manajemen
PII Wati merupakan badan otonom dalam organisasi PII yang memiliki kebijakan
tersendiri dan memiliki buku panduan administrasi PII Wati secara lengkap. Namun,
kenyataan sebagian kader PII Wati masih belum mengetahui makna otonom pada
istilah badan otonom dikarenakan kader PII Wati jarang mengkaji tentang
kelembagaan di PII Wati sehingga kurang tercapainya misi PII Wati baik ditingkat
daerah ataupun wilayah. Kelemahan lainnya adalah kurangnya implementasi kader
ataupun pengurus sehingga menyebabkan kurang tertatanya administrasi PII Wati
dan manajemen organisasi pun tidak dapat berjalan dengan baik. Kader PII Wati juga
tidak banyak yang mengetahui konstitusi PII Wati dari hasil ketetapan muktamar
nasional dan makna tujuan PII Wati berdasarkan keputusan muktamar nasional di
jawa barat tahun 2017 sehingga tidak terimplikasikan dengan baik. Permasalahan ini
terjadi karena kurangnya monitoring dan evaluasi dari wilayah yang baik dan terukur
dari seluruh kader pii wati dan kelembagaan eselon menjadikan PII wati secara
lembaga dinilai lemah dan terus mengalami kemunduran. Hal ini terjadi dikarenakan
tidak ditemukannya masalah inti yang menjadi kendala atau kesalahan selama
melaksaakan program sehingga dari waktu ke waktu tidak menghasilkan perbaikan
akan tetapi kemunduran.
4. Jaringan informasi, komunikasi dan aksi.
Jaringan informasi, komunikasi, dan aksi berjalan masif dikarenakan di pengurus
Kordinator Wilayah tidak memiliki divisi khusus terkait kajian isu dan ke-
eksternalan sehingga membuat lemah untuk langsung bergerak di permasalahan
pelajar puteri dan anak dalam memberikan responsibiltas. Hal ini dikarenakan pada
periode yang lalu divisi kastrat tidak ada sehingga memberikan dampak kepengurus
selanjutnya. Kastrat merupakan kompenen yang sangat penting untuk menjaga
eksistensi PII wati di kalangan pelajar putri, perempuan dan anak. Divisi kiske atau
kastrat sangat dibutuhkan untuk mengembangkan isu keperempuan dan anak yang
setiap tahunnya meningkat sehingga berpengaruh terhadap eksistensi PII Wati.
5. Sarana dan Prasarana
Sarana dan prasarana badan otonom korps PII wati selama ini belum terkelola
dengan baik dan berkualitas yang sangat diperlukan untuk menjalankan misi PII Wati.
Pengadaan atribut atau inventaris tidak terpenuhi serta kurangnya pengelolaan sumber
dana mandiri Badan Otonom sebagai pendukung jalannya organisasi. Kurangnya
sarana dan prasarana BO PII Wati sebagai penunjang utama dalam gerak PII Wati ke
semua pelajar puteri dan anak menjadikan sebuah hambatan dalam mencapai tujuan
PII Wati.
B. Kekuatan (strength)
1. Personil
Seluruh personalia pengurus PII wati adalah sudah berinstruktur sehingga
berpotensi untuk memiliki kemampuan merumuskan konsep kursus dan training PII
Wati. Kedekatan antara sesama pengurus PII Wati akan terjalinnya komunikasi
efektif untuk membahas permasalahan terkait isu keperempuanan dan anak dalam
menyusun tim training dan kursus PII wati. Adanya pengurus PII Wati yang
berdomisili di wilayah dapat diberdayakan sekret kepengurusan dengan melakukan
pembasisan tunas.
2. Finansial
Finansial atau keuangan di dalam sebuah organisasi mempunyai peranan yang
begitu krusial. Diantaranya yaitu sebagai mobilisator kegiatan dari sebuah organisasi.
Hal ini juga dapat menjadi kesempatan organisasi dalam menjalin hubungan dengan
eksternal.
3. Lahan Garap yang Begitu Potensial
Saat ini jumlah kader putri dan kader tunas mendominasi di daerah-daerah. Kader
pada hakekatnya merupakan seseorang yang dipersiapkan untuk mengemban tugas
masa depan dengan kemampuan, kualitas dan kualifikasi tertentu. Dengan demikian
tujuan pendidikan dalam seluruh aktivitas kaderisasi Korps PII wati dimaksudkan
untuk mempersiapkan sumber daya insani sebagai kekuatan inti organisasi dalam
menggerakkan aktivitas untuk pencapaian tujuan dan missi organisasi.
4. Pembinaan Tunas
Tunas adalah kader yang dipersiapkan oleh PII Wati untuk melanjutkan estafet
perjuangan dalam jangka waktu panjang. Adanya pembasisan tunas di wilayah
memberikan pengaruh yang sangat besar dan potensial dengan mengenalkan PII
sejak usia 7-12 tahun sebagai langkah awal untuk dapat hadir diterima oleh
masyarakat serta pemberdayaan PII Wati tersalurkan secara baik.

Você também pode gostar