Você está na página 1de 9

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Sistem informasi kesehatan merupakan suatu pengelolaan informasi di seluruh
seluruh tingkat pemerintah secara sistematis dalam rangka penyelengggaraan pelayanan
kepada masyarakat. Parturan perundangundangan yang menyebutkan sistem informasi
kesehatan adalah Kepmenkes Nomor 004/Menkes/SK/I/2003 tentang kebijakan dan
strategi desentralisasi bidang kesehatan dan Kepmenkes Nomor
932/Menkes/SK/VIII/2002 tentang petunjuk pelaksanaan pengembangan sistem laporan
informasi kesehatan kabupaten/kota. Hanya saja dari isi kedua Kepmenkes mengandung
kelemahan dimana keduanya hanya memandang sistem informasi kesehatan dari sudut
padang menejemen kesehatan, tidak memanfaatkan state of the art teknologi informasi
serta tidak berkaitan dengan sistem informasi nasional. Teknologi informasi dan
komunikasi juga belum dijabarkan secara detail sehingga data yang disajikan tidak tepat
dan tidak tepat waktu.
Perkembangan Sistem Informasi Rumah Sakit yang berbasis komputer (Computer
Based Hospital Information System) di Indonesia telah dimulai pada akhir dekade 80’an.
Salah satu rumah sakit yang pada waktu itu telah memanfaatkan komputer untuk
mendukung operasionalnya adalah Rumah Sakit Husada. Departemen Kesehatan dengan
proyek bantuan dari luar negeri, juga berusaha mengembangkan Sistem Informasi
Rumah Sakit pada beberapa rumah sakit pemerintah dengan dibantu oleh tenaga ahli dari
UGM. Namun, tampaknya komputerisasi dalam bidang per-rumah sakit-an, kurang
mendapatkan hasil yang cukup memuaskan semua pihak. Ketidakberhasilan dalam
pengembangan sistem informasi tersebut, lebih disebabkan dalam segi perencanaan yang
kurang baik, dimana identifikasi faktor-faktor penentu keberhasilan (critical success
factors) dalam implementasi sistem informasi tersebut kurang lengkap dan menyeluruh.
Perkembangan dan perubahan yang cepat dalam segala hal juga terjadi di dunia
pelayanan kesehatan. Hal ini semata-mata karena sektor pelayanan kesehatan merupakan
bagian dari sistem yang lebih luas dalam masyarakat dan pemerintahan dalam suatu
negara, bahkan lebih jauh lagi sistem yang lebih global. Perubahan-perubahan di negara
lain dalam berbagai sektor mempunyai dampak terhadap sistem pelayanan kesehatan.
1.2. Rumusan Masalah
a. Apa yang dimaksud dengan Sistem Informasi Kesehatan?
b. Bagaimana Aplisasi SIK di Rumah Sakit ?
c. Bagaimana Penerapan Sistem Informasi yang ada di Rumah Sakit Islam Siti Hajar
Sidoarjo?
d. Apa saja kelebihan dari Sistem Informasi yang ada di Rumah Sakit Islam Siti Hajar
Sidoarjo?
e. Apa saja kelemahan dari Sistem Informasi yang ada di Rumah Sakit Islam Siti Hajar
Sidoarjo?
f. Apa saja Saran yang bisa di berikan untuk Pengoptimalan Sistem Informasi yang ada
di Rumah Sakit Islam Siti Hajar Sidoarjo?

1.3. Tujuan
a. Mahasiswa dapat memahami pengertian Sistem Informasi Kesehatan?
b. Mahasiswa dapat memahami Aplisasi SIK di Rumah Sakit
c. Mahasiswa dapat memahami Penerapan Sistem Informasi yang ada di Rumah Sakit
Islam Siti Hajar Sidoarjo
d. Mahasiswa dapat menganalisa kelebihan dari Sistem Informasi yang ada di Rumah
Sakit Islam Siti Hajar Sidoarjo
e. Mahasiswa dapat menganalisa kelemahan dari Sistem Informasi yang ada di Rumah
Sakit Islam Siti Hajar Sidoarjo
f. Mahasiswa dapat memberi Saran yang bisa di berikan untuk Pengoptimalan Sistem
Informasi yang ada di Rumah Sakit Islam Siti Hajar Sidoarjo
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Sistem Informasi Kesehatan


Manajemen Sistem Informasi Kesehatan Sistem Informasi Kesehatan (SIK) adalah
integrasi antara perangkat, prosedur dan kebijakan yang digunakan untuk mengelola siklus
informasi secara sistematis untuk mendukung pelaksanaan manajemen kesehatan yang
terpadu dan menyeluruh dalam kerangka pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Dalam
literature lain menyebutkan bahwa SIK adalah suatu sistem pengelolaan data dan informasi
kesehatan di semua tingkt pemerintahan secara sistematis dan terintegrasi untuk mendukung
manajemen kesehatan dalam rangka peningkatan pelayanan kesehatan kepada masyarakat.
Informasi kesehatan selalu diperlukan dalam pembuatan program kesehatan mulai dari
analisis situasi, penentuan prioritas, pembuatan alternatif solusi, pengembangan program,
pelaksanaan dan pemantauan hingga proses evaluasi terhadap pelaksanaan program-program
kesehatan.
Sistem informasi kesehatan merupakan suatu pengelolaan informasi di seluruh
seluruh tingkat pemerintah secara sistematis dalam rangka penyelengggaraan pelayanan
kepada masyarakat. Peraturan perundang-undangan yang menyebutkan sistem informasi
kesehatan adalah Kepmenkes Nomor 004/Menkes/SK/I/2003 tentang kebijakan dan strategi
desentralisasi bidang kesehatan dan Kepmenkes Nomor 932/Menkes/SK/VIII/2002 tentang
petunjuk pelaksanaan pengembangan sistem laporan informasi kesehatan kabupaten/kota.
Hanya saja dari isi kedua Kepmenkes mengandung kelemahan dimana keduanya hanya
memandang sistem informasi kesehatan dari sudut padang menejemen kesehatan, tidak
memanfaatkan state of the art teknologi informasi serta tidak berkaitan dengan sistem
informasi nasional. Teknologi informasi dan komunikasi juga belum dijabarkan secara detail
sehingga data yang disajikan tidak tepat dan tidak tepat waktu.

2.2 Aplikasi SIK di Rumah Sakit


Sistem informasi rumah sakit tidak dapat lepas kaitannya dengan system informasi
kesehatan karena sistem ini merupakan aplikasi dari system informasi kesehatan itu sendiri.
Untuk itu, perlu kita mengetahui sedikit tentang sistem informasi rumah sakit yang ada di
Indonesia, mulai dari rancang bangun (desain) sistem informasi rumah sakit hingga
pengembangannya. Dalam melakukan pengembangan SIRS, pengembang haruslah bertumpu
dalam 2 hal penting yaitu “kriteria dan kebijakan pengembangan SIRS” dan “sasaran
pengembangan SIRS” tersebut. Adapun kriteria dan kebijakan yang umumnya dipergunakan
dalam penyusunan spesifikasi SIRS adalah sebagai berikut:
a. SIRS harus dapat berperan sebagai subsistem dari Sistem Kesehatan Nasional dalam
memberikan informasi yang relevan, akurat dan tepat waktu.
b. SIRS harus mampu mengaitkan dan mengintegrasikan seluruh arus informasi dalam
jajaran Rumah Sakit dalam suatu sistem yang terpadu.
c. SIRS dapat menunjang proses pengambilan keputusan dalam proses perencanaan maupun
pengambilan keputusan operasional pada berbagai tingkatan.
d. SIRS yang dikembangkan harus dapat meningkatkan daya-guna dan hasil-guna terhadap
usaha-usaha pengembangan sistem informasi rumah sakit yang telah ada maupun yang
sedang dikembangkan.
b. SIRS yang dikembangkan harus mempunyai kemampuan beradaptasi terhadap
perubahan dan perkembangan dimasa datang.
c. Usaha pengembangan sistem informasi yang menyeluruh dan terpadu dengan biaya
investasi yang tidak sedikit harus diimbangi pula dengan hasil dan manfaat yang berarti
(rate of return) dalam waktu yang relatif singkat.
d. SIRS yang dikembangkan harus mampu mengatasi kerugian sedini mungkin.
e. Pentahapan pengembangan SIRS harus disesuaikan dengan keadaan masing-masing
subsistem serta sesuai dengan kriteria dan prioritas.
f. SIRS yang dikembangkan harus mudah dipergunakan oleh petugas, bahkan bagi petugas
yang awam sekalipun terhadap teknologi komputer (user friendly).
g. SIRS yang dikembangkan sedapat mungkin menekan seminimal mungkin perubahan,
karena keterbatasan kemampuan pengguna SIRS di Indonesia, untuk melakukan adaptasi
dengan sistem yang baru.
h. Pengembangan diarahkan pada subsistem yang mempunyai dampak yang kuat terhadap
pengembangan SIRS.

Atas dasar dari penetapan kriteria dan kebijakan pengembangan SIRS tersebut di atas,
selanjutnya ditetapkan sasaran pengembangan sebagai penjabaran dari Sasaran Jangka
Pendek Pengembangan SIRS, sebagai berikut:

1) Memiliki aspek pengawasan terpadu, baik yang bersifat pemeriksaan atau pengawasan
(auditable) maupun dalam hal pertanggungjawaban penggunaan dana (accountable) oleh
unit-unit yang ada di lingkungan rumah sakit.
2) Terbentuknya sistem pelaporan yang sederhana dan mudah dilaksanakan, akan tetapi
cukup lengkap dan terpadu.
3) Terbentuknya suatu sistem informasi yang dapat memberikan dukungan akan informasi
yang relevan, akurat dan tepat waktu melalui dukungan data yang bersifat dinamis.
4) Meningkatkan daya-guna dan hasil-guna seluruh unit organisasi dengan menekan
pemborosan.
5) Terjaminnya konsistensi data.
6) Orientasi ke masa depan.
7) Pendayagunaan terhadap usaha-usaha pengembangan sistem informasi yang telah ada
maupun sedang dikembangkan, agar dapat terus dikembangkan dengan
mempertimbangkan integrasinya sesuai Rancangan Global SIRS.
SIRS merupakan suatu sistem informasi yang, cakupannya luas (terutama untuk
rumah sakit tipe A dan B) dan mempunyai kompleksitas yang cukup tinggi. Oleh karena
itu penerapan sistem yang dirancang harus dilakukan dengan memilih pentahapan yang
sesuai dengan kondisi masing-masing subsistem, atas dasar kriteria dan prioritas yang
ditentukan. Kesinambungan antara tahapan yang satu dengan tahapan berikutnya harus
tetap terjaga. Secara garis besar tahapan pengembangan SIRS adalah sebagai berikut: a.
Penyusunan Rencana Induk Pengembangan SIRS, b. Penyusunan Rancangan Global
SIRS, c. Penyusunan Rancangan Detail/Rinci SIRS, d. Pembuatan Prototipe, terutama
untuk aplikasi yang sangat spesifik, e. Implementasi, dalam arti pembuatan aplikasi,
pemilihan dan pengadaan perangkat keras maupun perangkat lunak pendukung. f.
Operasionalisasi dan Pemantapan.

2.3 Penerapan Sistem Informasi yang ada di Rumah Sakit Islam Siti Hajar Sidoarjo
Rumah Sakit Islam Siti Hajar Sidoarjo meupakan umah Sakit Swasta Tipe B yang
berada di Kabupaten Sidoarjo. Rumah Sakit ini telah Memiliki Tim IT yang memang
dikhususkan untuk mengembangkan Sistem Pelayanan Rumah Sakit yang bebasis
komputerisasi yang benama Tim IT SIMRS RSI Siti Hajar. Dengan adanya tim tersebut
segala pelayanan dirumah sakit akan terdokumentasikan didalam data yang akan mudah
diakses oleh seluruh karyawan yang berwenang untuk mengelola data dan informasi
pasien guna pengoptimalan pelayanan yang ada di rumah sakit. Produk Hasil Kerja tim IT
SIMRS ini yaitu telah adanya bank data pasien yang saat ini telah dapat diakses secara
online khuss untuk para karyawan yang berbasis Software khusus Karyawan Rumah sakit
dan Website khusus Karyawan Rumah sakit dan Aplikasi yang dapat diakses secara
Umum.
Yang akan kelompok kami bahas yaitu aplikasi yang bisa diakses secara umum yaitu
beupa Aplikasi Android Berjudul PORSI Siti Hajar . PORSI Siti Hajar Salah Sistem
Informasi yang ada di Rumah Sakit Islam Siti Hajar Sidoarjo berbasis Android dan dapat
diakses oleh masyarakat umum yaitu PORSI Siti Hajar. PORSI (Pendaftaran Online RSI)
Siti Hajar merupakan Aplikasi Pendaftaran Online yang dibuka sejak 1 Maret 2018. Yang
bertujuan untuk meningkatkan pelayanan yang diberikan untuk pasien. Dan dihrapkan
aplikasi ini dapat menjadi jawaban atas antrian panjang ketika pendaftaran di loket RSI
Siti Hajar Sidoarjo. Aplikasi ini juga dapat digunakan untuk melihat antrian klinik yang
sedang berlangsung. Aplikasi Ini di buat oleh IT SIMRS RSI Siti Hajar Sidoarjo dan
terakhir kali di update pada 7 agustus 2018.
Syarat Dan Ketentuan Pendaftaran Online :
1. Pendaftaran Online dibuka pada H-1 (1 Hari sebelum Pelayanan RS) Pukul 07.00-14.00
WIB sesuai dengan jadwal dokter praktek yang sudah tertera didalam aplikasi tersebut.
2. Pendaftaran Online berlaku untuk pasien yang telah memiliki No. RM (Rekam Medis)
RSI Siti Hajar .
3. Satu Username hanya dapt digunakan untuk mendaftakan satu No. Rekam Medis Perhari .
4. Untuk pasien umum harap lakukan pembayaran pada H-1 Pukul 07.00 – 14.30 ke Bank
Mandiri No. Rekening 141*********, dan Kirim bukti transfer melalui whatsApp Ke
nomor 082******
5. Pasien Umum yang tidak melakukan pembayaran sampai batas waktu yang telah
ditentukan, pendaftaran akan dibatalkan oleh Sistem.
6. Untuk pasien BPJS harap Memasukkan No. Anggota BPJS dan No. Rujukan serta tanggal
rujukan secara benar sesuai berkas yang dimiliki pasien, jika data tidak benar pendaftaran
akan dibatalkan oleh sistem.
7. Untuk Pasien Asuransi dan Perusahaan lain harapmemasukkan No. Anggota secara benar
sesuai kartu yang dimiliki pasien, jika data tidak benar pendaftaran akan dibatalkan oleh
sistem.
8. Bila Kuota Pendaftaran Online Penuh, Pendaftaran Bisa dilayani lewat Pendaftaran
mandiri atau loket pada hari H (saat pelayanan RS)
9. Pasien WAJIB DATANG 30 menit sebelum jam prakter Dokter
Klinik Kandungan ada 3 Menu yang tersedia dilayanan PORSI Siti Hajar yaitu :
1. Klinik Kandungan I, yang terdiri dari jadwal 4 praktek dokter Spesialis yaitu
a. dr. Kery R. Kartosen, Sp.OG Pada Hari Senin, Jumat, dan Sabtu
b. dr. Heroe Basuki, Sp.OG Pada Hari Senin, Rabu, Kamis, Jumat
c. dr.Haris A. Kartosen, Sp.OG Pada Hari Rabu, Kamis
d. dr.Mita herdiyantini, Sp.OG Pada Hari Rabu

2. Klinik Kandungan II (Pagi)


a. dr. Raz Fides Umi R., Sp.OG Pada Hari Rabu, Kamis, jumat

3. Klinik Kandungan II (Malam)


a. dr. Raz Fides Umi R., Sp.OG Pada Hari Kamis, sabtu

2.4 Kelebihan Sistem Informasi yang ada di Rumah Sakit Islam Siti Hajar Sidoarjo
1. lebih efisiesn waktu karena tidak perlu repot untuk mengantri di loket.
2. Update dengan teknologi tebaru
3. Cocok untuk pasien yang memiliki banyak kegiatan sehingga mempermudah mereka jika
memng ingin berobat.
4. Mudah didapat hanya tinggal mendownload di Google Play Store dan Gratis
5. Memaksimalkan dan Meningkatkan pelayanan yang diberikan oleh rumahsakit kepada
pasiennya khusus nya pada pelayanan untuk pendaftaran klinik rawat jalan.
6. Dapat diupgrade sesuai kebutuhan dan evaluasi dari selama masa penggunaan.
7. Cocok untuk pasien lama yang sudah mengetahui no. rekam medik

2.5 Kelemahan Sistem Informasi yang ada di Rumah Sakit Islam Siti Hajar Sidoarjo
1. Kuota Terbatas setiap jadwal praktek dan biasanya cenderung sedikit.
2. Tidak cocok untuk pasien baru yang belum mempunyai no rekam medic dan pasien yang
lupa no. rekam medic nya.
3. Tidak ada page yang bisa untuk mencari no rekam medic dan mendaftar untuk pasien
baru.
4. Tidak bisa membuat reservasi sebelum H-1.
5. Tidak ada notifikasi pengingat bila sudah menjelang waktu resevasi yang telah disepakati.
6. Masih seringnya tejadi kehilangan data pasien atau ketidaksesuaian data pasien
2.6 Saran untuk pengoptimalan Sistem Informasi yang ada di Rumah Sakit Islam Siti
Hajar Sidoarjo
1. Pengadaan Tab atau Menu yang dimana kita bisa mendaftar bila merupakan pasien baru
dengan mengisi Form sepeti mengisi Form untuk pasien baru seperti yang ada di loket.
2. Adanya Menu Pencarian Nomor Rekam Medis atau mengecek nomor rekam medis
sebelum mendaftar.
3. Adanya Pembaharuan system dan peratuan bahwa resevasi bisa dilakukan jauh jauh hari
sebelum H-1 seperti system yang telah digunakan untuk membuat reservasi tiket atau
hotel yang telah banyak digunakan.
4. Adanya penambahan notifikasi pengingat bisa berupa Pesan atau alarm yang otomatis
tekirim bila sudah mendekati hai reservasi yang telah disepakati.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Sistem Informasi Kesehatan (SIK) adalah integrasi antara perangkat, prosedur dan
kebijakan yang digunakan untuk mengelola siklus informasi secara sistematis untuk
mendukung pelaksanaan manajemen kesehatan yang terpadu dan menyeluruh dalam
kerangka pelayanan kesehatan kepada masyarakat.
Enam komponen (building block) sistem kesehatan yaitu : Service delivery
(pelaksanaan pelayanan kesehatan) Medical product, vaccine, and technologies (produk
medis, vaksin, dan teknologi kesehatan) Health worksforce (tenaga medis) Health system
financing (system pembiayaan kesehatan)m Health information system (sistem informasi
kesehatan) Leadership and governance (kepemimpinan dan pemerintah)
Konsep-Konsep Pengembangan Sistem Informasi Kesehatan antara lain:
a. Sistem informasi tidak identik dengan sistem komputerisasi.
b. Sistem informasi organisasi adalah suatu sistem yang dinamis.
c. Sistem informasi sebagai suatu sistem harus mengikuti siklus hidup system
d. Daya guna sistem informasi sangat ditentukan oleh tingkat integritas sistem informasi
itu sendiri.
e. Keberhasilan pengembangan sistem informasi sangat bergantung pada strategi yang
dipilih untuk pengembangan sistem tersebut.
f. Pengembangan Sistem Informasi organisasi harus menggunakan pendekatan fungsi
dan dilakukan secara menyeluruh (holistik)
g. Informasi telah menjadi aset organisasi. h. Penjabaran sistem sampai ke aplikasi
menggunakan struktur hirarkis yang mudah dipahami.

Você também pode gostar