Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Definisi
Ventilator merupakan alat bantu pernafasan bertekanan negative atau positif yang
menghasilkan udara terkontrol pada jalan nafas sehingga pasien mampu
mempertahankan ventilasi dan pemberian oksigen dalam jangka waktu lama. Dimana
tujuan dari pemasangan ventilator tersebut adalah mempertahankan ventilasi alveolar
secara optimal untuk memenuhi kebutuhan metabolik pasien, memperbaiki
hipoksemia, dan memaksimalkan transport oksigen (Purnawan. 2010).
B. Tujuan
Penggunaan ventilator bertujuan untuk:
1. Memperbaiki ventilasi paru
2. Memberikan kekuatan mekanis pada sistem paru untuk mempertahankan ventilasi
yang fisiologis
3. Membantu otot nafas yang lelah/lemah
4. Mengurangi kerja miokard dengan jalan mengurangi kerja nafas (Brunner and
Suddarth, 2013)
C. Indikasi
Adapun indikasi pemasangan ventilasi mekanik dibagi atas:
1. Pembedahan
a. Anestesi umum dengan blokade neuromuscular
b. Penatalaksanaan pascaoperasi bedah mayor
2. Kerusakan pada spinalis servikal di atas C4: Fraktur leher
3. Depresi pusat respirasi
a. PaCO2 >7 - 8 kPa (50 - 60 mmHg)
b. Cedera kepala
c. Overdosis obat (opiat, barbiturat)
d. Peningkatantekananintrakranial: perdarahan serebral/tumor/meningitis/ensefalitis
e. Status epileptikus
4. Gangguan neuromuskular – bila vc <20 - 30 ml/kg: Guillain – Barré, Miastenia
gravis, Poliomielitis, Polineuritis
5. Penyakit paru
a. Pneumonia
b. Sindrom gawat napas akut (ARDS)
c. Serangan asma berat
d. Eksaserbasi akut PPOK, fibrosis kistik
e. Trauma - kontusio paru
f. Edema paru
6. Gangguan dinding dada
a. Kifoskoliosis
b. Trauma: terutama flail segment (fraktur banyak iga → potongan dinding dada
yang tidak menempel)
7. Lain – lain
a. Henti jantung
b. Syok sirkulasi berat
c. Hipoksia resisten pada gagal napas tipe 1(berkurangnya oksigen)
(Ward, Jeremy. 2008)
H. Komplikasi
1. Risiko selama intubasi endotrakeal atau trakeostomi
a. Depresi miokardial akibat anestetik
b. Aspirasi isi lambung
c. Penurunan PaO2 selama apnea
d. Bronkokonstriksi refleks dan laringospasme
2. Risiko yang dihubungkan dengan sendi dan paralisis
a. Depresi jantung
b. Depresi dorongan respirasi (menunda pelepasan)
c. Meningkatkan bahaya kegagalan diskoneksi/ventilator
3. Risiko intubasi endotrakeal dan trakeostomi
a. Intubasi esophagus
b. Intubasi bronkus
c. Blokade/ekstubasi yang tidak disengaja
d. Kerusaka/stenosis trakea/laring
e. Infeksi
4. Risiko yang dihubungkan dengan oksigen inspirasi yang tinggi
5. Risiko yang dihubungkan dengan ventilasi mekanis
Tekanan jalan napas tinggi → barotraumas Overdistensi alveolar → volutrauma:
a. Pneumotoraks, pneumomediastinum
b. Emfisema subkutan (= udara di kulit)
c. Kerusakan struktural pada paru, jalan napas, dan kapiler
d. Displasia bronkopulmonal (Ward, Jeremy. 2008)
Laghi F, Tobin MJ. Indications for Mechanical Ventilation. In: Tobin MJ. Principles and
Practice of Mechanical Ventilation. 2nd ed. USA: McGraw-Hill. p. 129-47