Você está na página 1de 19

Tugas Medikal Bedah V

ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN. C


DENGAN CEDERA KEPALA BERAT ( CKB )
DI RUANG MELATI RSU R SYAMSUDIN SH

I. PENGKAJIAN
A. Identitas
1. Nama : Tn. C
2. Umur : 20 Th
3. Jenis Kelamin : laki - laki
4. Pendidikan : SMU
5. Pekerjaan : Pelajar
6. Agama : Islam
7. Suku / Bangsa : Sunda / Indonesia
8. Alamat : Jl. Cikondang Rt 01/09 CiSolok Sukabumi
9. No. RM / CM : 74 77 91
10. Dx Medis : CKB
11. Tgl masuk : 05 Mei 2004
12. Tgl Pengkajian : 06 Mei 2004

Penanggung Jawab
1. Nama : Tn. S
2. Umur : 34 Th
3. Alamat : SDA
4. Hubungan Dengan Pasien : Ayah
5. Pendidikan :S1
6. Pekerjaan : Guru
7. Agama : Islam

B. Riwayat Kesehatan
1. Keluhan Utama : Klien mengeluh nyeri pada daerah kepala
2. Riwayat Kesehatan Sekarang.

Askep Eriesa Ismia Dewi


Tugas Medikal Bedah V

+ 1 hari sebeul klien dibawa ke RS klien mengalami kecelakaan yang


mengakibatkan cedera pada daerah kepala, kemudian klien langsung dibawa ke RS
untuk di lakukan pemeriksaan dan di RS dianjurkan untuk di rawat.
Pada saat dikaji klien mengatakan klien merasa nyeri pada daerah kepala dan dada,
nyeri tidak menyebar, klien mengatakan lemas untuk bergerak.
3. Riwayat Kesehatan Masa Lalu
Pada saat dikaji klien mengatakan bawa dirinya tidak pernah mengalami penyakit
yang serupa atau yang lainnya yang sampai dirawat di RS. Sebelumnya klien sehat,
hanya ada riwayat penyakit yang apabila berobat ke PKM langsung sembuh seperti
batuk filek dan panas.
4. Riwayat Kesehatan Keluarga
Pada saat dikaji klien mengatakan pada keluarganya tidak ada yang mempunyai
penyakit yang sama dan penyaikit keturunan dan sekarang keluarganya dalam
keadaan baik – baik saja.
5. Pola Aktivitas Sehari – Hari
a. Pola Nutrisi
Di Rumah
Makan 3 x / hr, 1Porsi dihabiskan dengan makanan tambahan lauk pauk dan
buah-buahan tidak ada pantangan dalam makan dan tidak ada alergi terhadap
makanan. Minum >8 gelas / hr
Di RS
Makan 3 x / hr ½ Porsi makan hanya memakan yang diberikan oleh RS.
Minum 5 gls / hr. air putih
b. Pola Eliminasi
Di rumah
BAB : 1 x / hr dengan konsistensi lembek dan warnanya Kuning.
BAK : 3 x / hr dengan frekuensi jarang dan warnanya kuning jernih

Di RS
BAB : tidak pernah BAB
BAK : 3 x / hr dengan warna kuning jernih bau khas
c. Pola Istirahat Dan Tidur
Di rumah

Askep Eriesa Ismia Dewi


Tugas Medikal Bedah V

Malam tidur jam 2200 s/d jam 0400. Siang jarang tidur.
Di RS
Malam tidur jam 2100 s/d jam 0400. Siang jam 1200 s/d jam 1400
d. Personal Hygiene
Di Rumah
2x / hr Gosok gigi 2x / hr dan keramas rambut 3x / mg.
Di RS
1 x / hr dengan cara di lap

C. Pemeriksaan Fisik
1. Keadaan Umum : CM
2. Tanda – Tanda Vital
T : 100 / 70 mmHg
P : 80 x /mnt
R : 20 x / mnt
S : 36,70 C
3. Pemeriksaan Sistematis
a. Sistem Pernapasan
Pada saat dikaji bentuk hidung simetris, lubang hidung tidak kotor, pernapasan
terdengar vesikular (R: 20 x/mnt). Sura nafas tidak ada bunyi tambahan,
Bentuk dada simetris dan tidak terdapat sianosis.
b. Sistem Kardiovaskuler
Pada saat dikaji konjungtiva pucat. irama jantung teratur, tidak ada bunyi
jantung tambahan, TD 100 / 70 mmHg. CRT (Cafilary Repil Time) kembali
dalam 3 detik, N : 80 x / mnt.
c. Sistem Gastrointestinal
Pada saat dikaji klien tampak pucat, mulut bersih , tidak ada lesi pada bibir dan
kering, lidah kotor, gigi tidak terdapat karies, tidak terjadi tonsilitis, bentuk
perut datar dan bising usus ( 12 x / mnt ) pada BAB tidak mengalami
gangguan.
d. Sistem Persyarafan
Bentuk kepala simetris
N I. Klien mampu membedakan bau kopi dengan bau minyak gosok

Askep Eriesa Ismia Dewi


Tugas Medikal Bedah V

N II. Klien mampu melihat dengan jelas pada saat membaca papan nama
perawat klien mengatakan jelas.
N III. Klien mampu menggerakan bola mata kekanan dan kiri
N IV. Klien mampu menggerakan bola mata keatas dan bawah
N V. Klien mengerutkan muka dan merasakan sensasi pada wajahnya
N VI. Klien memutarkan bola matanya
N VII. Klien mampu membedakan rasa manis, asam dan pahit
N VII. Klien mampu mendengar suara detik jam
N IX. Klien mampu untuk menelan ludah refleks menelan +
N X. Klien kurang mampu berbicara dengan jelas
N XI. Klien tidak mampu menggerakan bahu dan kepala kesegala arah
N XII. Klien mampu menjulurkan lidah
e. Sistem Integumen
Pada saat dikaji rambut klien tampak kotor dan berminyak, kulit kepala kotor
penyebaran kulit merata, warna kulit sawo matang, turgor elastis, pola
pigmentasi merata, tidak ada oedema, tidak terdapat sianosis, kuku pada tangan
dan kaki pendek dan bersih, tidak ada clubbing finger.
f. Sistem Muskulo Skeletal
Ekstremitas atas
Pada saat dikaji bentuk simetris, ROM terbatas karena klien merasa lemas,
tidak ada oedema, tidak ada polidaktil, jari lengkap.
Ekstremitas bawah
Pada saat dikaji bentuk simetris, tidak ada oedema, tidak ada lesi, tidak ada
sianosis, tidak ada varises dan ROM kurang baik.
5 5
5 5

g. Sistem Urinaria
BAK lancar dan warna urine kuning jernih, tidak ada pemebesaran kandung
kemih.
h. Sistem Pendengaran
Pada saat dikaji pendengaran klien baik dengan dibuktikan oleh mendengar
suara detik jam.

Askep Eriesa Ismia Dewi


Tugas Medikal Bedah V

i. Sistem Penglihatan
Pada saat dikaji penglihatan klien jelas.

D. Data Psikososial
Pada saat dikaji klien dalam kehidupannya paling dekat dengan ibunya karena mereka
hidup serumah dan pada saat dirawat dengan perawat di RS klien juga kooperatif dalam
perawatan. Klien kurang aktif dalam keorganisasian di masyarakat.

E. Data Spritual
Pada saat dikaji klien mengatakan beragama islam dan sangat percaya akan adanya
Allah SWT. Selalu beribadah 5 waktu dan aktif juga di pengajian masjid, dan sekarang
klien selalu berdoa akan kesembuhannya dan berharap untuk cepat pulang.

F. Pemeriksaan Penunjang
LAB
Hemoglobin 14,6 g / dL N : P(12-14) L(13-16)
Trombosit 308.000 mm3 N : 150.000-400.000
Hematokrit 42 % N : 40-45
Leukosit 21.30017.400 / UL N : Dws (4000-11000)

G. Pengobatan
 Kalmetason 3x1
 Neurotan 3x1
 Hexer 3x1

ANALISA DATA

Sign / Simptom Etiologi Problem

Askep Eriesa Ismia Dewi


Tugas Medikal Bedah V

DS : Klien mengeluh nyeri pada Trauma kepala Gangguan


daerah kepala dan dada. rasa
DO : Jaringan kranio dan serebral rusak nyaman
 Klien tampak meringis
 Perilaku berhati-hati Pelepasan reseptor kimi & rangsang
 Skala nyeri 3 nyeri

Gangguan rasa nyaman nyeri

DS :
DO : Trauma kepala Resti infeksi
 Terdapatnya luka pada
kepala Jaringan kranio & serebral rusak
 Terdapatnya tanda-tnda
peradanagn ( Tumor, kalor, Port de entri invasi kuman
rubor dan dolor )
 Jumlah leukosit 21.300 Resti infeksi

Askep Eriesa Ismia Dewi


Tugas Medikal Bedah V

DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Gangguan rasa nyaman nyeri b/d proses inflamasi, iskemia jaringan


serebral
DS : Klien mengeluh nyeri pada daerah kepala dan dada
DO :
 Klien tampak meringis
 Perilaku berhati-hati
 Skala nyeri 3
 Perilaku terpokus pada yang nyeri

2. Resti Infeksi b/d kerusakan jaringan kranio serebral


DS :
DO :
 Terdapatnya luka pada kepala
 Terdapatnya tanda-tanda peradangan ( Tumor, rubor, kalor dan dolor )
 Leukosit 21.300

Askep Eriesa Ismia Dewi


Tugas Medikal Bedah V

Askep Eriesa Ismia Dewi


Tugas Medikal Bedah V

Perencanaan
No DX Implementasi Evaluasi Keterangan
Tujuan Intervensi Rasional
Tupan :  Pantau atau catat  Variasi penampilan dan Tanggal 06 Mei 2004 Tanggal 08 Mei 2004 Eriesa
1. DX 1 Setelah mendapatkan karakteristik nyeri, catat perilaku pasien karena Jam 14. 30 Jam 12.00 Ismia
tindakan keperawatan laporan verbal, petunjuk nyeri terjadi karena  memantau atau mencatat S : Klien mengatakan nyeri Dewi
selama 3 x 24 jam, nonverbal dan respon sebagai temuan karakteristik nyeri, pada daerah ulu hati dan
diharapkan gangguan rasa hemodinamik. pengkajian. Untuk mencatat laporan verbal, sesak sudah berkurang.
nyaman nyeri klien teratasi. menentukan intervensi petunjuk nonverbal dan O:
Tupen : selanjutnya dan apabila respon hemodinamik.  Klien tidak meringis,
Setelah diberikan perawatan nyeri bertambah merintih.
1 x 24 jam, diharapkan mungkin ada komplikasi Jam 14.30  Skla nyeri 1 ( 0 – 5 )
proses inflamasi dan  Ambil gambaran  Nyeri sebagai  mengambil gambaran  TD dan Nadi berubah
iskemia jaringan serebral lengkap terhadap nyeri pengalaman subjektif lengkap terhadap nyeri dari menjadi normal
dapat teratasi dengan dari pasien termasuk dan harus digambarkan pasien termasuk lokasi.  Perilaku tidak
kriteria : lokasi. Intensitas (0-5), oleh pasien. Bantu untuk Intensitas (0-5), lamanya terpokus pada yang
 Klien tidak meringis, lamanya dan mengenal nyeri. dan penyebarannya. nyeri.
merintih. penyebarannya. Jam15.00 A : Masalah teratasi
 Skla nyeri 0 ( 0 – 5 )  Bantu menentukan  membantu dalam terapi  Membantu menentukan sebagian.
 TD dan Nadi berubah faktor yang dan menentukan faktor yang memperberat P : intervensi dilanjutkan.
menjadi normal memperberat dan kebutuhan. dan memperingan rasa
 Perilaku tidak terpokus memperingan rasa nyeri nyeri.
pada yang nyeri.  Ajarkan tekhnik  Membantu mengurangi Jam 15.15
relaksasi ( nafas dalam ) rasa nyeri klien  mengajarkan tekhnik
relaksasi ( nafas dalam )
jam
 Berikan latihan rentang  Menurunkan kekakuan  Berikan latihan rentang
gerak aktif /pasif. sendi, meminimalkan gerak aktif /pasif.
nyeri atau
ketidaknyamanan. Jam 15.30

Askep Eriesa Ismia Dewi


Tugas Medikal Bedah V

 Ciptakan lingkungan  memberikan ketenangan  menciptakan lingkungan


yang nyaman dan kepada klien. yang nyaman dan tenang.
tenang. Jam 16.00
 Periksa dan pantau TTV  Untuk mengetahui  Periksa dan pantau TTV
keadaan umum klien. Jam 18.00
 Kolaborasi, Berikan O2  Memaksimalkan sediaan  memberikan O2 tambahan. Eriesa
tambahan O2 untuk pertukaran dan Ismia
kerja napas. Jam 18.00 Dewi
 berikan obat sesuai  Untuk menghilangkan  memberikan obat sesuai
dengan indikasi, rasa nyeri dan tidak dengan indikasi,
Kalmetason 3x1 nyaman serta Kalmetason 3x1
Neurotan 3x1 menurunkan aktivitas Neurotan 3x1
Hexer 3x1 peristaltik. Hexer 3x1

2. Dx 2 Tupan :  Perhatikan tekhnik  Langkah awal Tanggal 08 Maret 2004 Tanggal 08 Mei 2004
Setelah dilakukan aseptik dan anti septik menghindari infeksi Jam 12.00
perawatan selama 3 x 24 dalam perawatan luka nasokomial. Jam 07.30 S:
jam, diharapkan resti  Ganti balutan tiap  Mempertahankan  mengganti balutan. O:
infeksi dapat teratasi. hari. kebersihan luka dan  Luka pada kepala
Tupen : mencegah infeksi membaik
Setelah diberikan perawatan nasokomial. Tanggal 06 Mei 2004 jam 17.00  Terdapapatnya
selama 1 x 24 jam,  Deteksi secara dini  Mengobservasi daerah tanda-tanda
diharapkan kerusakan  Observasi daerah memungkinkan kulit yang mengalmi peradangan yang
jaringan karino serebral kulit yang mengalami melakukan tindakan trauma semakin
dapat teratasi dengan trauma atau prosedur segera dan pencegahan hilang( Tumor, rubor,
kriteria : invasi catat adanya terhadap komplikasi kalor dan dolor )
 Luka pada kepala tanda infeksi. selanjutnya. A : Masalah tertasi
baik  Peningkatan TTV sebagian.
 Tidak  Pantau atau sebagai respon adanya Jam 16.00 P : Intervensi dilanjutkan.

Askep Eriesa Ismia Dewi


Tugas Medikal Bedah V

terdapapatnya tanda- observasi TTV tiap 1 infeksi.  Memantau TTV


tanda peradangan jam.  Meminimilkan Jam 17.00
( Tumor, rubor, kalor infeksi nasokomial  Membatasi jumlah
dan dolor )  Batasi pengunjung.  Suhu lingkungan pengunjung
 Leukosit dalam berpengaruh terhadap
batas normal  Pertahankan suhu suhu tubuh.
lingkungan yang  Terapi profilaktik Jam 18.00
nyaman. pada pasien trauma  Memberikan obat
 Kolaborasi untuk menurunkan rsiko sesuai dengan indikasi
pemeberian anti biotik terjadinya infeksi.
dengan dokter

Askep Eriesa Ismia Dewi


Tugas Medikal Bedah V

CATATAN PERKEMBANGAN

No. DX Tgl / Jam Catatan Perkembangan Paraf

1. Tanggal 08 Mei S : Klien mengatakan nyeri pada daerah kepala


2004. dan dada sudah agak berkurang.
O:
 Klien tidak meringis, merintih.
 Skla nyeri 1 ( 0 – 5 )
 Perilaku masih terpokus pada yang nyeri.
A : Masalah teratasi sebagian.
P : intervensi dilanjutkan.
I:
memantau atau mencatat karakteristik nyeri,
mencatat laporan verbal, petunjuk nonverbal dan
respon hemodinamik.
mengambil gambaran lengkap terhadap nyeri dari
pasien termasuk lokasi. Intensitas (0-5), lamanya
dan penyebarannya.
Membantu menentukan faktor yang memperberat
dan memperingan rasa nyeri.
mengajarkan tekhnik relaksasi ( nafas dalam )
jam
Berikan latihan rentang gerak aktif /pasif.
menciptakan lingkungan yang nyaman dan
tenang.
Periksa dan pantau TTV
memberikan O2 tambahan.
memberikan obat sesuai dengan indikasi,
E : Masalah tertasi sebagian
R : Intervensi dilanjutkan

Askep Eriesa Ismia Dewi


Tugas Medikal Bedah V

2. Tanggal 08 Mei S : kliem mengatakan mual berkurang dan muntah


2004 sudah tidak ada.
O:
 Luka pada kepala membaik
 Terdapapatnya tanda-tanda peradangan
yang semakin hilang( Tumor, rubor, kalor dan
dolor )
A : Masalah tertasi sebagian.
P : Intervensi dilanjutkan.
I:

E : masalah teratasi sebagian


R : intervensi dilanjutkan.

LAPORAN PENDAHULUAN

Askep Eriesa Ismia Dewi


Tugas Medikal Bedah V

II. Kasus ( Masalah Utama ) : CKB ( Nyeri )


III. Proses Terjadinya Masalah
Cedera kepala ( terbuka dan tertutup ) terdiri dari : fraktur tengkorak, komusio, kontusio
( memar ) atau laserasi dan perdarahan serebral ( subarakhnoid, subdural, epidural,
intraserebral dan batang otak ), trauma primer terjadi karena benturan langsung atau tak
langsung ( akselerasi atau deselerasi otak ). Trauma otak sekunder merupakan akibat dari
taruma syaraf ( melalui akson ) yang meluas, hipertensi intrakranial, hipoksia, hiperkapneu
atau hipotensi sistemik.
Cedera kepala primer mengakibatkan kerusakan kranioserebral yang selalu disertai
perdarahan yang banyak hingga penderita seringkali mengalami syok hipovolemik,
penurunan kesadaran sebagai manifestasi dari perubahan perfusi jaringan serebral akibat syok
hipovolemik.
Infeksi dapat terjadi jika tidak dilakukan perawatan luka yang minimal dengan
memperhatikan tekhnik aseptik antiseptik. Nyeri akibat trauma terjadi karena jaringan yang
rusak menrangsang syaraf dan merangsang pengeluaran kimia nyeri seperti histamin
bradikinin dan prostaglandin.

IV. Pohon Masalah

Trauma kepala

Jaringan kranio dan serebral rusak

Port de entre invasi koman pelepasan reseptor kimi


nyeri dan saraf

Resti infeksi gangguan rasa


nyaman

Askep Eriesa Ismia Dewi


Tugas Medikal Bedah V

V. Masalah Keperawatan Dan Data Yang Perlu Dikaji.

1. Gangguan rasa nyaman nyeri b/d proses inflamsi, iskemia jaringan


serebral
DS : Klien mengeluh nyeri pada daerah kepala dan dada
DO :
 Klien tampak meringis
 Perilaku berhati-hati
 Skala nyeri 3

2. Resti Infeksi b/d kerusakan jaringan kranio serebral


DS :
DO :
 Terdapatnya luka pada kepala
 Terdapatnya tanda-tanda peradangan ( Tumor, rubor, kalor dan dolor )
 Leukosit 21.300

VI. Diagnosa Keperawatan


1. Gangguan rasa nyaman nyeri b/d proses inflamsi, iskemia jaringan
serebral
2. Resti Infeksi b/d kerusakan jaringan kranio serebral

VII. Rencana Tindakan Keperawatan


Dx 1.
Tupan :
Setelah mendapatkan tindakan keperawatan selama 3 x 24 jam, diharapkan gangguan
rasa nyaman nyeri klien teratasi.
Tupen :
Setelah diberikan perawatan 1 x 24 jam, diharapkan proses inflamasi, iskemia jaringan
syaraf dapat teratasi dengan kriteria :
 Klien tidak meringis, merintih.

Askep Eriesa Ismia Dewi


Tugas Medikal Bedah V

 Skla nyeri 0 ( 0 – 5 )
 TD dan Nadi berubah menjadi normal
 Perilaku tidak terpokus pada yang nyeri.
Intervensi :
 Pantau atau catat karakteristik nyeri, catat laporan verbal, petunjuk nonverbal dan
respon hemodinamik.
R. Variasi penampilan dan perilaku pasien karena nyeri terjadi karena sebagai
temuan pengkajian. Untuk menentukan intervensi selanjutnya dan apabila nyeri
bertambah mungkin ada komplikasi
 Ambil gambaran lengkap terhadap nyeri dari pasien termasuk lokasi. Intensitas (0-
5), lamanya dan penyebarannya.
R. Nyeri sebagai pengalaman subjektif dan harus digambarkan oleh pasien. Bantu
untuk mengenal nyeri.
 Bantu menentukan faktor yangmmeperberat dan memperingan rasa nyeri
R. membantu dalam terapi dan menentukan kebutuhan.
 Ajarkan tekhnik relaksasi ( nafas dalam )
R. Membantu mengurangi rasa nyeri klien
 Berikan latihan rentang gerak aktif /pasif
R. Menurunkan kekakuan sendi, meminimalkan nyeri atau ketidaknyamanan.
 Ciptakan lingkungan yang nyaman dan tenang
R. memberikan ketenangan kepada klien
 Periksa dan pantau TTV
R. Untuk mengetahui keadaan umum klien
 Kolaborasi, Berikan O2 tambahan
R. Memaksimalkan sediaan O2 untuk pertukaran dan kerja napas.
 berikan obat sesuai dengan indikasi, mis analgetik (morfin sulfat), asetaminofen,
antasida dan antikolinergik (belladona dan atropin)
R. Untuk menghilangkan rasa nyeri dan tidak nyaman serta menurunkan aktivitas
peristaltik.

Dx 2.
Tupan :
Setelah dilakukan perawatan selama 3 x 24 jam, diharapkan resti infeksi dapat teratasi.
Tupen :

Askep Eriesa Ismia Dewi


Tugas Medikal Bedah V

Setelah diberikan perawatan selama 1 x 24 jam, diharapkan kerusakan jaringan kranio


serebral dapat teratasi dengan kriteria :
 Luka pada kepala baik
 Tidak terdapapatnya tanda-tanda peradangan ( Tumor, rubor, kalor dan dolor )
 Leukosit dalam batas normal
Intervensi :
 Perhatikan tekhnik aseptik dan anti septik dalam perawatan luka
R. Langkah awal menghindari infeksi nasokomial.
 Ganti balutan tiap hari.
R. Mempertahankan kebersihan luka dan mencegah infeksi nasokomial.
 Observasi daerah kulit yang mengalami trauma atau prosedur invasi catat adanya
tanda infeksi.
R. Deteksi secara dini memungkinkan melakukan tindakan segera dan pencegahan
terhadap komplikasi selanjutnya.
 Pantau atau observasi TTV tiap 1 jam.
R. Peningkatan TTV sebagai respon adanya infeksi.
 Batasi pengunjung.
R. Meminimilkan infeksi nasokomial
 Pertahankan suhu lingkungan yang nyaman.
R. Suhu lingkungan berpengaruh terhadap suhu tubuh.
 Kolaborasi pemeberian anti biotik dengan dokter
R. Terapi profilaktik pada pasien trauma untuk menurunkan rsiko terjadinya
infeksi.

Askep Eriesa Ismia Dewi


Tugas Medikal Bedah V

II. STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN

I. Proses Keperawatan
1. Kondisi Klien : Klien Tampak Nyeri pada kepala dan dada
2. Diagnosa Keperawatan : Nyeri b/d proses inflamasi dan iskemia jaringan serebral.
3. Tujuan Khusus : klien dalam keadaan tenang dan tidak ada nyeri
4. Tindakan Keperawatan : mengajarkan tekhnik relaksasi.

II. Strategi Komunikasi Dalam Pelaksanaan Tindakan Keperawatan


1. Orientasi
a. Salam Teurapetik
Selamat pagi pa, nama saya Eriesa mahasiswa AKPER Kota Sukabumi. Akan
dines di ruangan ini selama 3 hari, jadi kalau bapak ada keperluan silahkan
panggil saya !
b. Evaluasi / Validasi
Bagaimana kabar bapak hari ini dan bagaimanan tidurnya semalam, apakah
nyenyak ?
c. Kontrak
Topik : pak saya akan memberikan beberapa penjelasan mengani tekhnik
relaksasi
Waktu : 10 – 15 ‘
Tempat : diatas tempat tidur

2. Kerja
a. Pak, apa yang bapak rasakan saat ini, apakah bapak masih merasa sakit.
b. Baik pak kita mulai saja. Tekhnik relaksasi adalah tekhnik untuk mengurangi
rasa sakit yang suka dirasakan oleh bapak.
c. Caranya yaitu bapak tarik napas dalam lewat hidung kemudian tahan selama 3”
dan kemudian hembuskan melalui mulut.

Askep Eriesa Ismia Dewi


Tugas Medikal Bedah V

d. Untuk lebih terasa manfaatnya bapak melakukannya sambil memejamkan mata


bapak dan berkonsentrasi dan rasakan oleh bapak manfaatnya untuk seluruh
badan bapak.
3. Terminasi
a. Evaluasi Respon Klien Terhadap Tindakan Keperawatan
Evaluasi Pasien Subjektif
Bagaiman pak, apakah bapak sudah mengerti dan apakah bapak masih merasa
sakit?
Evaluasi Perawat
Kalien tampak mengerti dan tenang.
b. Tindak Lanjut Klien
Bapak dapat terus melakukan tekhnik relaksasi ini apabila bapak sedang sakit
atau bapak mau lebih tenang.
c. Kontrak Yang Akan Datang
Topik : Penkes mengenai penyakit CKB
Waktu : 20’
Tempat : Diatas tempat tidur.

Askep Eriesa Ismia Dewi

Você também pode gostar