Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
I. PENGKAJIAN
A. Identitas
1. Nama : Tn. C
2. Umur : 20 Th
3. Jenis Kelamin : laki - laki
4. Pendidikan : SMU
5. Pekerjaan : Pelajar
6. Agama : Islam
7. Suku / Bangsa : Sunda / Indonesia
8. Alamat : Jl. Cikondang Rt 01/09 CiSolok Sukabumi
9. No. RM / CM : 74 77 91
10. Dx Medis : CKB
11. Tgl masuk : 05 Mei 2004
12. Tgl Pengkajian : 06 Mei 2004
Penanggung Jawab
1. Nama : Tn. S
2. Umur : 34 Th
3. Alamat : SDA
4. Hubungan Dengan Pasien : Ayah
5. Pendidikan :S1
6. Pekerjaan : Guru
7. Agama : Islam
B. Riwayat Kesehatan
1. Keluhan Utama : Klien mengeluh nyeri pada daerah kepala
2. Riwayat Kesehatan Sekarang.
Di RS
BAB : tidak pernah BAB
BAK : 3 x / hr dengan warna kuning jernih bau khas
c. Pola Istirahat Dan Tidur
Di rumah
Malam tidur jam 2200 s/d jam 0400. Siang jarang tidur.
Di RS
Malam tidur jam 2100 s/d jam 0400. Siang jam 1200 s/d jam 1400
d. Personal Hygiene
Di Rumah
2x / hr Gosok gigi 2x / hr dan keramas rambut 3x / mg.
Di RS
1 x / hr dengan cara di lap
C. Pemeriksaan Fisik
1. Keadaan Umum : CM
2. Tanda – Tanda Vital
T : 100 / 70 mmHg
P : 80 x /mnt
R : 20 x / mnt
S : 36,70 C
3. Pemeriksaan Sistematis
a. Sistem Pernapasan
Pada saat dikaji bentuk hidung simetris, lubang hidung tidak kotor, pernapasan
terdengar vesikular (R: 20 x/mnt). Sura nafas tidak ada bunyi tambahan,
Bentuk dada simetris dan tidak terdapat sianosis.
b. Sistem Kardiovaskuler
Pada saat dikaji konjungtiva pucat. irama jantung teratur, tidak ada bunyi
jantung tambahan, TD 100 / 70 mmHg. CRT (Cafilary Repil Time) kembali
dalam 3 detik, N : 80 x / mnt.
c. Sistem Gastrointestinal
Pada saat dikaji klien tampak pucat, mulut bersih , tidak ada lesi pada bibir dan
kering, lidah kotor, gigi tidak terdapat karies, tidak terjadi tonsilitis, bentuk
perut datar dan bising usus ( 12 x / mnt ) pada BAB tidak mengalami
gangguan.
d. Sistem Persyarafan
Bentuk kepala simetris
N I. Klien mampu membedakan bau kopi dengan bau minyak gosok
N II. Klien mampu melihat dengan jelas pada saat membaca papan nama
perawat klien mengatakan jelas.
N III. Klien mampu menggerakan bola mata kekanan dan kiri
N IV. Klien mampu menggerakan bola mata keatas dan bawah
N V. Klien mengerutkan muka dan merasakan sensasi pada wajahnya
N VI. Klien memutarkan bola matanya
N VII. Klien mampu membedakan rasa manis, asam dan pahit
N VII. Klien mampu mendengar suara detik jam
N IX. Klien mampu untuk menelan ludah refleks menelan +
N X. Klien kurang mampu berbicara dengan jelas
N XI. Klien tidak mampu menggerakan bahu dan kepala kesegala arah
N XII. Klien mampu menjulurkan lidah
e. Sistem Integumen
Pada saat dikaji rambut klien tampak kotor dan berminyak, kulit kepala kotor
penyebaran kulit merata, warna kulit sawo matang, turgor elastis, pola
pigmentasi merata, tidak ada oedema, tidak terdapat sianosis, kuku pada tangan
dan kaki pendek dan bersih, tidak ada clubbing finger.
f. Sistem Muskulo Skeletal
Ekstremitas atas
Pada saat dikaji bentuk simetris, ROM terbatas karena klien merasa lemas,
tidak ada oedema, tidak ada polidaktil, jari lengkap.
Ekstremitas bawah
Pada saat dikaji bentuk simetris, tidak ada oedema, tidak ada lesi, tidak ada
sianosis, tidak ada varises dan ROM kurang baik.
5 5
5 5
g. Sistem Urinaria
BAK lancar dan warna urine kuning jernih, tidak ada pemebesaran kandung
kemih.
h. Sistem Pendengaran
Pada saat dikaji pendengaran klien baik dengan dibuktikan oleh mendengar
suara detik jam.
i. Sistem Penglihatan
Pada saat dikaji penglihatan klien jelas.
D. Data Psikososial
Pada saat dikaji klien dalam kehidupannya paling dekat dengan ibunya karena mereka
hidup serumah dan pada saat dirawat dengan perawat di RS klien juga kooperatif dalam
perawatan. Klien kurang aktif dalam keorganisasian di masyarakat.
E. Data Spritual
Pada saat dikaji klien mengatakan beragama islam dan sangat percaya akan adanya
Allah SWT. Selalu beribadah 5 waktu dan aktif juga di pengajian masjid, dan sekarang
klien selalu berdoa akan kesembuhannya dan berharap untuk cepat pulang.
F. Pemeriksaan Penunjang
LAB
Hemoglobin 14,6 g / dL N : P(12-14) L(13-16)
Trombosit 308.000 mm3 N : 150.000-400.000
Hematokrit 42 % N : 40-45
Leukosit 21.30017.400 / UL N : Dws (4000-11000)
G. Pengobatan
Kalmetason 3x1
Neurotan 3x1
Hexer 3x1
ANALISA DATA
DS :
DO : Trauma kepala Resti infeksi
Terdapatnya luka pada
kepala Jaringan kranio & serebral rusak
Terdapatnya tanda-tnda
peradanagn ( Tumor, kalor, Port de entri invasi kuman
rubor dan dolor )
Jumlah leukosit 21.300 Resti infeksi
DIAGNOSA KEPERAWATAN
Perencanaan
No DX Implementasi Evaluasi Keterangan
Tujuan Intervensi Rasional
Tupan : Pantau atau catat Variasi penampilan dan Tanggal 06 Mei 2004 Tanggal 08 Mei 2004 Eriesa
1. DX 1 Setelah mendapatkan karakteristik nyeri, catat perilaku pasien karena Jam 14. 30 Jam 12.00 Ismia
tindakan keperawatan laporan verbal, petunjuk nyeri terjadi karena memantau atau mencatat S : Klien mengatakan nyeri Dewi
selama 3 x 24 jam, nonverbal dan respon sebagai temuan karakteristik nyeri, pada daerah ulu hati dan
diharapkan gangguan rasa hemodinamik. pengkajian. Untuk mencatat laporan verbal, sesak sudah berkurang.
nyaman nyeri klien teratasi. menentukan intervensi petunjuk nonverbal dan O:
Tupen : selanjutnya dan apabila respon hemodinamik. Klien tidak meringis,
Setelah diberikan perawatan nyeri bertambah merintih.
1 x 24 jam, diharapkan mungkin ada komplikasi Jam 14.30 Skla nyeri 1 ( 0 – 5 )
proses inflamasi dan Ambil gambaran Nyeri sebagai mengambil gambaran TD dan Nadi berubah
iskemia jaringan serebral lengkap terhadap nyeri pengalaman subjektif lengkap terhadap nyeri dari menjadi normal
dapat teratasi dengan dari pasien termasuk dan harus digambarkan pasien termasuk lokasi. Perilaku tidak
kriteria : lokasi. Intensitas (0-5), oleh pasien. Bantu untuk Intensitas (0-5), lamanya terpokus pada yang
Klien tidak meringis, lamanya dan mengenal nyeri. dan penyebarannya. nyeri.
merintih. penyebarannya. Jam15.00 A : Masalah teratasi
Skla nyeri 0 ( 0 – 5 ) Bantu menentukan membantu dalam terapi Membantu menentukan sebagian.
TD dan Nadi berubah faktor yang dan menentukan faktor yang memperberat P : intervensi dilanjutkan.
menjadi normal memperberat dan kebutuhan. dan memperingan rasa
Perilaku tidak terpokus memperingan rasa nyeri nyeri.
pada yang nyeri. Ajarkan tekhnik Membantu mengurangi Jam 15.15
relaksasi ( nafas dalam ) rasa nyeri klien mengajarkan tekhnik
relaksasi ( nafas dalam )
jam
Berikan latihan rentang Menurunkan kekakuan Berikan latihan rentang
gerak aktif /pasif. sendi, meminimalkan gerak aktif /pasif.
nyeri atau
ketidaknyamanan. Jam 15.30
2. Dx 2 Tupan : Perhatikan tekhnik Langkah awal Tanggal 08 Maret 2004 Tanggal 08 Mei 2004
Setelah dilakukan aseptik dan anti septik menghindari infeksi Jam 12.00
perawatan selama 3 x 24 dalam perawatan luka nasokomial. Jam 07.30 S:
jam, diharapkan resti Ganti balutan tiap Mempertahankan mengganti balutan. O:
infeksi dapat teratasi. hari. kebersihan luka dan Luka pada kepala
Tupen : mencegah infeksi membaik
Setelah diberikan perawatan nasokomial. Tanggal 06 Mei 2004 jam 17.00 Terdapapatnya
selama 1 x 24 jam, Deteksi secara dini Mengobservasi daerah tanda-tanda
diharapkan kerusakan Observasi daerah memungkinkan kulit yang mengalmi peradangan yang
jaringan karino serebral kulit yang mengalami melakukan tindakan trauma semakin
dapat teratasi dengan trauma atau prosedur segera dan pencegahan hilang( Tumor, rubor,
kriteria : invasi catat adanya terhadap komplikasi kalor dan dolor )
Luka pada kepala tanda infeksi. selanjutnya. A : Masalah tertasi
baik Peningkatan TTV sebagian.
Tidak Pantau atau sebagai respon adanya Jam 16.00 P : Intervensi dilanjutkan.
CATATAN PERKEMBANGAN
LAPORAN PENDAHULUAN
Trauma kepala
Skla nyeri 0 ( 0 – 5 )
TD dan Nadi berubah menjadi normal
Perilaku tidak terpokus pada yang nyeri.
Intervensi :
Pantau atau catat karakteristik nyeri, catat laporan verbal, petunjuk nonverbal dan
respon hemodinamik.
R. Variasi penampilan dan perilaku pasien karena nyeri terjadi karena sebagai
temuan pengkajian. Untuk menentukan intervensi selanjutnya dan apabila nyeri
bertambah mungkin ada komplikasi
Ambil gambaran lengkap terhadap nyeri dari pasien termasuk lokasi. Intensitas (0-
5), lamanya dan penyebarannya.
R. Nyeri sebagai pengalaman subjektif dan harus digambarkan oleh pasien. Bantu
untuk mengenal nyeri.
Bantu menentukan faktor yangmmeperberat dan memperingan rasa nyeri
R. membantu dalam terapi dan menentukan kebutuhan.
Ajarkan tekhnik relaksasi ( nafas dalam )
R. Membantu mengurangi rasa nyeri klien
Berikan latihan rentang gerak aktif /pasif
R. Menurunkan kekakuan sendi, meminimalkan nyeri atau ketidaknyamanan.
Ciptakan lingkungan yang nyaman dan tenang
R. memberikan ketenangan kepada klien
Periksa dan pantau TTV
R. Untuk mengetahui keadaan umum klien
Kolaborasi, Berikan O2 tambahan
R. Memaksimalkan sediaan O2 untuk pertukaran dan kerja napas.
berikan obat sesuai dengan indikasi, mis analgetik (morfin sulfat), asetaminofen,
antasida dan antikolinergik (belladona dan atropin)
R. Untuk menghilangkan rasa nyeri dan tidak nyaman serta menurunkan aktivitas
peristaltik.
Dx 2.
Tupan :
Setelah dilakukan perawatan selama 3 x 24 jam, diharapkan resti infeksi dapat teratasi.
Tupen :
I. Proses Keperawatan
1. Kondisi Klien : Klien Tampak Nyeri pada kepala dan dada
2. Diagnosa Keperawatan : Nyeri b/d proses inflamasi dan iskemia jaringan serebral.
3. Tujuan Khusus : klien dalam keadaan tenang dan tidak ada nyeri
4. Tindakan Keperawatan : mengajarkan tekhnik relaksasi.
2. Kerja
a. Pak, apa yang bapak rasakan saat ini, apakah bapak masih merasa sakit.
b. Baik pak kita mulai saja. Tekhnik relaksasi adalah tekhnik untuk mengurangi
rasa sakit yang suka dirasakan oleh bapak.
c. Caranya yaitu bapak tarik napas dalam lewat hidung kemudian tahan selama 3”
dan kemudian hembuskan melalui mulut.