Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
BOLA MATA
- Berbentuk lonjong dengan Ǿ ± 2,5 cm
- Bagian depan bening
- Dihub. o/ N. 11 (optikus) yang m’hub. Bulbus oculi dengan otak
- Mempunyai 3 lapisan pada dindingnya & membentuk dinding luar bola mata :
1. Tunica Fibrosa Oculi, tdd :
a. Sclera
- Merupakan jaringan yang kuat, tdk bening, tidak kenyal, dgn tebal ± 1
mm. Bagian Luar berwarna putih & halus dilapisi o/ kapsul tenon &
bagian depan o/konjungtiva. Selera melindungi struktur mata yang
halus & membantu mempertahankan bentuk biji mata.
b. Kornea
- Merupakan jaringan yang jernih & bening, bentuknya hampir sebagai
lingkaran, sedikit > lebar pada arah transfersal dari pada vertikal.
Garis tengah ± 11-12 mm.
- Merupakan lanjutan dari sklera. Pertemuan antara kornea & sklera.
- Melalui kornea dapat dilhat pupil & iris.
- Tebal kornea ± 0,6-1 mm, terdapat 5 lapisan :
1. Lapisan epitel, terdapat 5-6 lapisan sel sel tidak bertanduk.
2. Lamina elastika anterior (membrana Bowman)
3. Stroma
4. Membrana descement
5. Endotel.
- Kornea tidak mengandung pembuluh darah, jernih & bening, sangat
resisten terhadap infeksi
- Kornea berfungsi sebagai dinding, juga sebagai media p’lihatan yang
merubah arah cahaya masuk ke dlm bola mata & mempunyai kekuatan
refraksi sebesar 43 dioptri
- Kornea dip’sarafi o/ N.5 ( Trigenimus)
1
c. Iris
- Merupakan membran yang berwarna, bentuk sirkulair
menggantung di belakang kornea didepan lensa.
- Ditengah terdapat pupil yang akan mengatur banyak
sedikitnya cahaya yang masuk ke dalam
- Struktur iris ttd jaringan halus yang mengandung sel-sel
pigmen, otot-otot polos, pembuluh darah & saraf.
- Yang mempersarafi iris : saraf simpatis.
2
3. Corpus viterus
- Cairan yang berwarna bening, kental seperti agar-agar, terletak
antara ruang perm. Belakang lensa & perm. Dalam retina.
- Berungsi u/ memberi bentuk & kekokohan pada mata serta
mempertahankan hubungan antara retina dengan selaput koroidea
& sklerotik.
ALAT PENUNJANG
1. Palpebra
- Fungsi : 1. Melindungi bola mata dari trauma dari luar
2. Dapat membuka u/ memberi jalan masuk sinar ke dalam bola mata.
3. P’basahan & pelicinan seluruh perm. bola mata terjadi karena
pemerataan air mata & sekresi kelenjar akibat gerakan buka-tutup
kelopak mata.
- Dari luar ke dalam tersusun :
a. Lap. Kulit
b. Jar. otot : 1. Otot cevator palpebra
2. Otot orbicularis okuli
3. Otot riolan
c. Lap. tarsal
d. Lap. konjungtiva : 1. Konjungtiva palpebra
2. Konjungtiva bulbar
3. Konjungtiva forniks
- Di dalam kelopak mata terdapat 4 kelenjar :
1. Kel. Meibow
2. Kel. Moll
3. Kel. Zeis
4. Kel. Air mata
2. Aparatus lakrimalis
- Terbagi 2 : 1. Bagian sekresi → kelenjar air mata
2. Bagian eksresi → memberi jalan pada air mata menuju hidung.
- Fungs air mata : mencuci & melumasi mata
- Kandngan air mata : - 98% air
- 1,5% Nacl
- enzim / lisisim (antibakteri)
3
4. Supercillium
Merupakan batas atas orbita yang ditumbuhi rambut-rambut pendek untuk
melindungi mata dari sinar matahari, juga berfungsi sebagai kosmetik.
5. Konjungtiva
Berungsi untuk proteksi pada sklera dibawahnya & memberi pelumas pada bola
mata (o/ glandula mukosa & serosa)
RONGGA ORBITA
Suatu ringga yang dibatasi dinding tulang, berbentuk kerucut, puncaknya
mengarah ke belakang, medial, mengarah ke foramen optikus.
Rongga orbita ini tersusun atas atap, dasar & dinding medial serta lateral yang
dibentuk oleh 7 tulang :
1. Os. Zigomatikum
2. Os. Maksilaris
3. Os. Palatinum
4. Os. Lakrimalis
5. Os. Etmoidalis
6. Os. Spendidalis
7. Os. Frontalis
Isi rongga orbita : - Bola mata
- Saraf otak
- Otot penggerak bola mata
- Kelenjar air mata
- Pembuluh darah
- Saraf
4
2. Adaptasi Terang
Bila seseorang tiba-tiba keluar dari lingkungan yang remang-remang, cahaya
dirasakan terlalu kuat serta silau sampai mata beradaptasi pada penerangan
yang lebih kuat & ambang penglihatan me↑. Memerlukan waktu ± 5.
3. Avitaminosis A
- Avitaminosis A menimbulkan gg. Pada mata. Gejala dininya → buta
malam/niktalopia. Defisiensi vit A menyebabkan degenerasi sel kerucut.
Defisiensi yang berlanjut mengakibatkan perubahan sel batang & kerucut
diikuti dengan degenerasi saraf retina.
- Vit. Lain yang diperlukan mata → B complex, yang berguna dalam fungsi normal
retina & jaringan saraf lainnya.
4. Nistamigus fisiologik
Bila seseorang memandang terus menerus benda yang tdk bergerak, bola mata
tidak diam tetap mengalami gerakan terus menerus yang tersendat-sendat,
karena bila diam, lama kelamaan benda tersebut akan menghilang dari
pandangan.
GERAKAN MATA
Terdapat 4 gerakan mata yang masing-masing dikendalikan oleh sistem saraf yang
berlainan, tetapi mengunakan lintasan akhir yang sama, motor. Neuron yang
m’sarafi otot-otot luar bola mata :
1. Saccades, gerakan tersendat-sendat yang tiba-tiba
2. Gerakan pemburu → mata diam melihat objek yang bergerak & mengikuti objek
tsb sampai hilang dari pandangan.
3. Gerakan vestibulur → mata bergerak mengikuti objek yang diam
4. Gerakan konvergen.