Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Ada dua jenis sikap permulaan untuk menganalisis gerakan tubuh yaitu
sikap berdiri tegak dan sikap berdiri anatomis. Istilah arah yang digunakan ialah
profundus. Gerakan dasar yang terjadi pada bidang sagital dengan sumbu
transfersal ialah fleksi, ekstensi, fleksi dorsal, fleksi plantar. Gerakan pada bidang
horisontal, elevasi, depresi, fleksi lateral, infers, eversi. Gerakan dasar pada
bidang transfersal dengan sumbu longitudinal ialah rotasi medial, rotasi lateral,
supinasi, pronasi. Gerak sirkumduksi terjadi pada bidang sagital dan frontal
yang terdiri dari tulang belakang, gelang panggul, gelang bahu, lengan atas dan
lengan bawah. Sedangkan bagian anggota gerak bawah yang terlibat terdiri dari
tulang paha, tulang tempurung lutut, tulang kering, tulang betis, dan tulang kaki
Sehingga kedua bagian anggota gerak tersebut memerlukan koordinasi yang baik untuk
Sendi sterno klavikular, sendi yang dibentuk oleh ujung besar di sebelah sternum dari
Sendi akromio klavikular, dibentuk oleh ujung luar dari klavikula yang bersendi dengan
Sendi bahu humero scapular, sendi putar kepala humerus membentuk sepertiga
Sendi siku atau sendi engsel, membentuk sendi humero radialis dan empat
permukaan persendian yang berada dalam kapsul sendi gerakan terjadi adalah
Sendi radio ulnari, sendi antara radius dan ulna, radius berputar dalam ligamen
pembatas sendi dan dan ujung bawah radius berputar di atas kepala ulna serta
Sendi pinggul, membatasi gerakan sendi keseluruh arah dan membentuk sikap
tegak tubuh dalam keadaan berdiri gerakan sendi fleksi dan ekstensi.
Sendi lutut, sendi pergelangan kaki, dan sendi telapak kaki merupakan sendi
engsel yang melakukan gerakan fleksi dan ekstensi dengan gerakan sedikit
otot. Sekelompok otot yang menghasilkan gerakan disebut otot penggerak atau
agonis. Pada sisi lain yang berkebalikan dengan otot penggerak ada otot lain yang
bagian tubuh, selain agonis dan antagonis ada lagi otot yang disebut sinergis
yaitu otot yang bersifat mengatur gerakan. Apabila otot agonis, sinergis, dan
antagonis bisa berfungsi secara serasi, maka gerakan bisa terjadi dengan lancar
(Sugiyanto, 1992:245).
terkoordinasi. Gerakan kelompok otot ini dapat merupakan kerjasama dari fleksi,
ekstensi, abduksi, adduksi, dan rotasi. Karena fungsinya setiap otot itu yang
memungkinkan kelompok otot bergerak efisien, maka otot tersebut dapat disebut
gerakan dilihat sebagai pengaturan terhadap kerja otot-otot yang diatur melalui
setiap bagian gerakan. Penyesuaian kekuatan dan kecepatan ini dimaksudkan agar
setiap bagian gerakan dapat dilakukan secara efektif dan efisien, sehingga
Otot merupakan penggerak tulang yang dapat bergerak karena adanya sel
(memanjang) sehingga otot disebut alat gerak aktif. Dalam keadaan relaksasi
ujung filamen aktin retumpang tindih satu sama lainnya, yang sekaligus juga
berkontraksi maka filamen aktin akan tertarik ke bagian dalam diantara filamen
Otot pada umumnya bekerja dengan kontraksi dan relaksasi. Pada otot
lurik terdapat aktin dan miosin yang mempunyai daya berkerut membentuk
(http://tedbio.multiply.com/journal/item/16).
mengemukakan teori kontraksi otot yang disebut model sliding filaments. Model
ini menyatakan bahwa kontraksi didasarkan adanya dua set filamen di dalam sel
otot kontraktil yang berupa filament aktin dan filamen miosin. Rangsangan yang
kontraksi ini memerlukan energi. Pada waktu kontraksi filamen aktin meluncur di
antara miosin ke dalam zona H (zona H adalah bagian terang di antara 2 pita
gelap). Dengan demikian serabut otot menjadi memendek yang tetap panjangnya
ialah ban A (pita gelap), sedangkan ban I (pita terang) dan zona H bertambah
energi tinggi. Miosin yang berenergi tinggi ini kemudian mengikatkan diri
simpanan energi miosin dilepaskan, dan ujung miosin lalu beristirahat dengan
energi rendah, pada saat inilah terjadi relaksasi. relaksasi ini mengubah sudut
perlekatan ujung miosin menjadi miosin ekor. Ikatan antara miosin energi rendah
dan aktin terpecah ketika molekul baru ATP bergabung dengan ujung miosin.
Sumber energi untuk gerak otot ATP (Adenosht Tri Phosphat) merupakan sumber
energi utama untuk kontraksi otot ATP berasal dari oksidasi karbohidrat dan
lemak. kontraksi otot merupakan interaksi antara aktin dan miosin yang
Gerak-Otot).
adalah:
1) M. deltoid atau (otot segitiga), otot ini berbentuk lengkung bahu dan
berpangkal disisi tulang selangka ujung bahu, balung tulang belikat, dan diafise
tulang pangkal lengan terdapat kandung lender yang fungsinya mengangkat
2) M. subskapularis (otot depan tulang belikat), otot ini mulai dari depan tulang
belikat menuju taju kecil tulang pangkal lengan, dibawahnya terdapat kandung
sebelah atas menuju ke taju besar tulang pangkal lengan yang fungsinya
mengangkat lengan.
sebelah bawah balung tulang belikat, menuju taju besar tulang pangkal lengan
5) M. teres mayor ( otot lengan bulat besar ), otot ini berpangkal di siku bawah
tulang belikat dan menuju ke taju kecil tulang pangkal lengan. Diantara otot
lengan bulat kecil dan otot lengan besar terdapat kepala yang panjang dari
6) M. teres minor (otot lengan belikat kecil), otot ini berpangkal di siku sebelah
luar tulang belikat menuju taju besar tulang pangkal lengan yang fungsinya
Otot pangkal lengan atas terdiri dari : otot-otot ketul ( fleksor ) dan otot
1) M. biceps brachii (otot lengan berkepala dua), kepala yang panjang melekat
pada sendi bahu, kepala yang pendek melekat di sebelah luar dan di sebelah
dalam. Otot ini ke bawah menuju ketulang pengumpil. Dibawah urat terdapat
kandung lender yang fungsinya membengkokkan lengan bawah siku, meratakan
2) M. brachialis (otot lengan dalam), otot ini berpangkal di bawah otot segitiga di
tulang pangkal lengan menuju taju di pangkal tulang hasta yang fungsinya
disebelah belakang tulang pangkal lengan dan menuju ke bawah kemudian bersatu
dengan yang lain, kepala dalam dimulai sebelah dalam tulang pangkal lengan,
kepala panjang dimulai pada tulang dibawah sendi dan ketiga-tiganya mempunyai
Gambar 9
Otot bahu
(Syaifudin, 1997:39)
Otot lengan atas bagian bawah terdiri :
4) M. digitorum carpi radialis, fungsinya sebagai ekstensi jari tangan kecuali ibu
jari.
fleksor digitor sublimis, fungsinya untuk fleksi jari ke dua dan kelingking. M.
Setelah kita mengetahui letak dan nama dari otot bagian lengan, dengan
begitu kita dapat menganalisa bagian otot lengan yang banyak bekerja atau
2006:4). Power juga diartikan sebagai komponen kondisi fisik seseorang tentang
gerakan.
Pembahasan mengenai passing bawah dalam bola voli, telah diterangkan
bahwa pola gerak lengan untuk melakukan passing bawah ada tiga tahapan yaitu
tahap persiapan, tahap saat perkenaan, tahap akhir atau gerak lanjutan, sesuai
dengan analisa pola gerak tersebut maka otot-otot lengan yang berkontraksi atau
persiapan menerima bola agar lengan tetap lurus yaitu otot M. triceps brachialis,
Gambar 11
Gerakan ekstensor siku
(M. Mariyanto, Sunardi, dan Agus Margono, 1994:125)
2) Untuk menggerakan ayunan lengan ke atas saat tahap perkenaan dengan bola
Gambar 13
Gerakan lanjutan
(M. Mariyanto, Sunardi, dan Agus Margono, 1994:125)
Passing bawah dalam gerakannya terjadi adanya kontraksi isometrik pada
lengan karena pada kontraksi ini tidak kelihatan adanya gerakan pada saat terjadi
ayunan lengan. Karena saat melakukan passing bawah bagian yang bekerja
menggerakkan ayunan lengan adalah otot bahu, sehingga hanya terjadi gerakan
pada sendi bahu dan tidak ada gerakan pada sendi siku (M. Mariyanto, Sunardi,
Selain adanya kontraksi otot lengan, pada saat gerakan passing bawah
juga terjadi proses relaksasi otot. Dalam gerakan passing bawah dari tahap awal
persiapan, tahap perkenaan, sampai pada tahap akhir atau lanjutan terdapat
sekelompok otot yang berelaksasi. Berikut beberapa otot lengan yang berelaksasi
1) Gerakan awal persiapan saat lengan lurus yaitu M. biceps brachii, dan M.
pronator teres.
3) Gerakan tahap akhir atau lanjutan saat lengan sebagai pendorong yaitu M.
beraksi pada tubuh manusia dan pengaruh – pengaruh yang ditimbulkan oleh
translatori adalah gerakan di mana benda bergerak secara keseluruhan dari suatu
tempat ke tempat lain. Sedangkan rotatori adalah gerakan yang berpusat pada
oleh syaraf ke setiap unit gerak pada otot. Otot berkontraksi dan kemudian
diperlukan energi dan energi dihasilkan dari berfungsinya sistem suplai. Selama
terjadinya, agar gerakan itu bisa dilakukan dengan lancar dan sesuai dengan
dengan sudut pandang anatomi dan fisiologi. Pengertian dari sudut pandang
otot atau sekelompok otot dengan kebutuhan setiap pelaksanaan bagian gerakan
hubungan yang harmonis dari berbagai faktor yang terjadi pada suatu gerakan
bawah lebih banyak didominasi oleh kekuatan otot lengan, sedangkan otot yang
terdapat pada pangkal lengan atas dan lengan bawah peran aktif terjadi saat
impact (pertemuan) antara bagian proksimal lengan dan bola dimana lengan
difleksikan dengan bantuan Musculus Biseps Brachii. Jadi pada saat impact
(pertemuan) lengan dengan bola terjadi suatu momentum yang berkaitan dengan
kecepatan dan massa benda yang sedang bergerak. Jika lengan saat impact
dengan bola bergerak cepat, maka akan terjadi peningkatan momentum pada
momentum yang harus dikontrol oleh pemain. Karena saat passing bawah
searah dengan gerak. Bila gaya yang digunakan berlawanan dengan gerak akan
passing bawah saat kontak bola dengan lengan yang menghasilkan perlambatan
bola. Sesuai dengan dengan hukum reaksi ”pada setiap aksi akan timbul suatu
reaksi yang sama besarnya dan berlawanan arahnya”. Bila suatu benda bergerak
mendapatkan momentum, sedang benda lain yang dikenai gayanya akan memiliki
momentum yang sama besar dan berlawanan arah (Sri Haryono, 2005:16).
Gerakan ayunan lengan dari bawah ke atas pada passing bawah adalah
merupakan gerak fleksi dan abduksi lengan. Gerak fleksi adalah gerakan dari
bagian tubuh yang terjadi dalam bidang sagital dan berputar pada sumbu
transfersal. Sedangkan abduksi terjadi bila bagian badan bergerak menjauhi garis
tengah badan di dalam bidang frontal. Dalam hal ini bagian tubuh tersebut adalah
bola diungkit ke atas dengan jalan ayunkan lengan dan ditambah dengan
penurunan panggul. Maksud daripada gerakan ini tidak lain agar bola dapat
dipantulkan ke atas dengan sudut pantul 90 derajat (M. Mariyanto, Sunardi, dan
Agus Margono, 1994:69). Pengungkit adalah suatu batang yang kaku yang dapat
berputar pada satu titik yang tetap bila gaya digunakan untuk mengatasi beban.
Gerakan passing bawah merupakan pengungkit jenis kedua karena titik pusat
gerak atau sumbu putar terdapat pada sendi bahu serta pangkal beban dan pangkal
menyongsong bola yaitu gerakan menuju ke suatu tempat di mana bola tertuju.
Gerakan menyongsong bola mengandung suatu tuntutan bagi pemain untuk dapat
berusaha menempatkan diri sehingga bola yang datang dapat dimainkan dengan
mudah dan berhasil baik (M. Mariyanto, Sunardi, dan Agus Margono, 1994:161).
cepat lambatnya bola yang datang dari lawan. Bola yang datang dari teman
seregu lazimnya tidak keras dan tidak cepat sehingga pemain tidaklah terlalu
imbangan yang cepat pula. Dan untuk menghadapi bola smes yang keras,
haruslah dikembangkan latihan antisipasi terhadap arah gerak dan timing lawan
Gerakan saat melakukan passing bawah selain gerakan lengan juga terjadi
gerakan tungkai untuk memindahkan titik berat badan. Titik berat suatu benda
Boyke Mulyana (2000:19) letak titik berat atlet jarang tetap pada tempat yang
sama selama beberapa waktu. Jika saat berdiri tegak dan kemudian
menggerakkan tungkai ke arah depan satu langkah, maka titik beratnya berpindah
ke arah yang sama. Jika menggerakan tungkai dan lengannya, maka titik beratnya
Jarak berpindahnya titik berat tergantung pada seberapa besar dan jauh
posisi sebuah objek berubah, maka letaknya titik berat juga akan berubah.
Tungkai cukup berat dan memiliki massa yang besar, sehingga menyebabkan
pemindahan titik berat yang lebih besar dari pada ketika memindahkan salah satu
lengan saja. Pemindahan titik berat badan selalu berkaitan dengan jumlah massa
merupakan dua istilah yang hampir sama tetapi mempunyai arti yang berlainan.
Jika posisi sebuah objek diubah sedikit dan objek cenderung untuk kembali pada
posisi semula, maka objek itu dalam keadaan seimbang atau stabil
kontrol. Jika atlet yang mempunyai keseimbangan yang baik, maka ia dapat
Semakin stabil atlet, maka semakin besar tahanan yang diciptakannya untuk
antara kedua ujung kaki sempit, maka bermain tersebut ada pada keadaan yang
tidak stabil, maka akan lebih mudah digoyangkan. Sebaliknya, apabila pemain
bola voli melakukan posisi kuda-kuda dengan jarak antara ujung kaki lebih lebar,
maka pemain tersebut dalam keadaan yang lebih stabil, sebab ia memilki dasar
2) Stabilitas berbanding terbalik dengan besarnya jarak antara titik berat badan
direndahkan. Seorang atlet yang menaikkan letak titik beratnya akan kurang stabil
bila dibandingkan dengan atlet yang mempunyai letak berat badannya lebih
rendah di atas bidang tumpunya. Sama halnya dalam gerakan penerimaan bola
dalam passing bawah, dengan gerakan sedikit menekuk tungkai atas dan
3) Gaya gesekan.
cabang olahraga yang dilakukan, dapat dipergunakan alat yang mempunyai gaya
memperoleh stabilitas yang besar diperlukan alat yang memiliki gaya gesekan
yang besar pula, misalnya sepatu dengan sol yang dilengkapi secara khusus untuk
hal itu. Pada pemain bola voli sebaiknya sepatu yang dipakai untuk bermain
memiliki sol karet, hal ini bertujuan untuk memperoleh stabilitas yang besar pada
2.2.1 Analisis anatomi pada gerak keterampilan passing bawah bola voli
antara anggota gerak tubuh bagian atas dan bawah. Untuk anggota gerak tubuh
bagian atas terdiri dari tulang belakang, gelang panggul, gelang bahu, lengan atas
dan lengan bawah. Sedangkan anggota gerak bagian bawah yang terlibat terdiri
dari tulang paha, tulang tempurung lutut, tulang kering, tulang betis, dan tulang
kaki. Sehingga kedua bagian anggota gerak tersebut memerlukan koordinasi yang
dijelaskan bahwa pola gerak untuk melakukan passing bawah ada tiga tahapan
yaitu saat permulaan, saat pelaksanaan, dan lanjutan. Berikut penjelasan kerja
sendi dan gerak yang terjadi mengenai pola gerakan passing bawah :
1) Sikap permulaan :
Sendi bahu yang bergerak secara abduksi dan adduksi saat lengan mengayun
ke depan.
Sendi siku yang bergerak secara fleksi dan ekstensi saat lengan dalam
Sendi radio ulna yang bergerak saat lengan dalam keadaan pronasi dan
supinasi.
Sendi pinggul yang membatasi gerakan sendi keseluruh arah dan membentuk
Sendi telapak kaki yang bergerak sedikit mengayun secara adduksi dan
abduksi.
2) Sikap permulaan :
Sendi siku bergerak secara fleksi saat lengan bergerak lurus saat menerima
bola.
Sendi radio ulna bergerak secara supinasi saat perkenaan bola dengan bagian
proksimal lengan.
Sendi pinggul bergerak secara fleksi saat tubuh dalam keadaan condong ke
depan.
Sendi lutut bergerak ekstensi saat gerakan lutut dalam keadaan lurus.
Sendi telapak kaki begerak secara adduksi saat adanya gerakan sedikit
mengayun.
3) Sikap lanjutan :
Sendi bahu bergerak adduksi saat lengan kembali dalam posisi sikap awal.
Sendi lutut bergerak fleksi saat tubuh bergerak dalam posisi sikap awal.
Berdasarkan uraian di atas, dapat diketahui bahwa kerja sendi dan gerak
yang terjadi mempunyai peranan penting dalam hal koordinasi saat melakukan
2.2.2 Analisis Fisiologi pada gerak keterampilan passing bawah bola voli
Gerakan pada passing bawah saat sikap permulaan, perkenaan, dan
lanjutan secara fisiologi merupakan hasil dari adanya koordinasi antara beberapa
punggung, lengan atas, lengan bawah, panggul, tungkai atas, dan tungkai bawah.
Secara fisiologi kontraksi otot yang terlibat pada gerakan passing bawah
1) Otot bagian bahu yang terdiri dari muskulus deltoid yang fungsinya
mengangkat lengan, muskulus teres mayor dan minor yang fungsinya memutar
2) Otot bagian punggung yang terdiri dari trapezius yang fungsinya mengangkat
dan menarik sendi bahu, muskulus interspinalis yang fungsinya untuk sikap dan
3) Otot lengan atas yang terdiri dari muskulus bisep braki yang fungsinya untuk
4) Otot lengan bawah yang terdiri dari muskulus pronator teres yang berfungsi
tangan.
5) Otot bagian panggul yang terdiri dari muskulus gluteus maksimus yang
fungsinya rotasi fleksi dan endorotasi femur, muskulus gluteus medius dan
6) Otot tungkai atas yang terdiri dari muskulus abductor femoralis yang
7) Otot tungkai bawah yang terdiri dari muskulus tibialis anterior yang
dari beberapa kontraksi otot pada bahu, punggung, lengan atas, lengan bawah,
panggul, tungkai atas, dan tungkai bawah mempunyai peranan penting dalam
2.2.3 Analisis biomekanika pada gerak keterampilan passing bawah bola voli
banyak didominasi oleh kekuatan otot lengan, sedangkan otot yang terdapat pada
pangkal lengan atas dan lengan bawah peran aktif terjadi saat impact (pertemuan)
antara bagian proksimal lengan dan bola dimana lengan difleksikan dengan
bantuan Musculus Biseps Brachii. Jadi jika lengan saat impact dengan bola akan
memerlukan momentum yang harus dikontrol agar bola dapat memantul dengan
jarak yang tepat untuk sampai ke arah sasaran. Gerakan passing bawah merupakan
gerakan pengungkit. Artinya bola diungkit ke atas dengan jalan ayunan lengan
dan ditambah dengan penurunan panggul agar bola dapat dipantulkan ke atas
Gerakan passing bawah selain adanya gerakan lengan juga terjadi gerakan
tungkai untuk melakukan pemindahan titik berat badan. Menurut Boyke Mulyana
(2000:19) letak titik berat atlet jarang tetap pada tempat yang sama selama
beberapa waktu. Begitu juga menurut Soedarminto (1992:150) jika bentuk atau
posisi sebuah objek berubah, maka letaknya titik berat juga akan berubah. Selain
titik berat badan, keseimbangan dan stabilitas tubuh juga mempengaruhi gerakan
kontrol. Stabilitas berkaitan dengan seberapa besar tahanan yang diciptakan atlet
maka semakin besar tahanan yang diciptakannya untuk mengatasi gaya yang
mengganggunya.
gerakan, dan prinsip mekanika yang terapkan mempunyai peranan penting dalam