Waktu datang : Jam 20.00B mengalami Penurunan Kesadaran Hari / tanggal : Selasa, 1 Juni 2004 Umur : 30Th Informasi pra hospital Mekanisme kecelakaan Transportasi : umum + 1 jam sebelum di masukan ke RS Dokter yang merujuk : dokter RS pelabuhan Ratu Klien bersama Sekarwangi dengan suaminya berniat hendak Informasi lain : klien datang dibawa mau mengantar orang tuanya, klien oleh keluarganya. dengan suaminya mengendarai Tindakan sebelumnya sepeda motor, pada saat di Jalan napas : soring perempatan sepeda motor klien Cairan IV : inf NaCl terserembet mobil dan mereka Medikasi : berduapun jatuh suaminya luka – Brainact 2 x 2 amp 1300 – 0100 luka biasa akan tetapi klien ( IV ) langsung tidak sadar. Klien langsung Goforan 2 x 1gr 1300 – dibawa ke RS Pelabuhan Ratu dan 0100 ( IV ) oleh pihak RS klien hanya Acran 2 x 1 amp 1300 – 0100 memberikan perawatan minimal ( IV ) karena pihak RS tidak mampu Kalmetason 3 x 1 amp setelah 1 jam klien dirujuk ke RS R 13 – 01 ( IV ) 00 00 Syamsudin SH. Pada saat dikaji klien Dopamin 1 amp dalam dengan nilai GCS 5 E2 M2 V1, klien syring pump 7 mikro + 40 cc Dex terpasang ventilator dengan TV 600 5 % 6,3 / 7 m cc, RR 14-15 x / mnt, FiO 2 10 Lt/mnt, Prosedur lain : ventilator udara 2. terpasang ETT dengan ukuran 7½. Klien dalam kondisi koma Riwayat Alergi : klien tidak mempunyai riwayat alergi. Medikasi :keluarga mengatakan saat ini dan dalam 3 nulan terakhir klien tidak sedang dalam pengobatan. Penyakit lalu : Klien dan keluarga mengatakan dalam 3 bulan terakhir ini klien tidak menderita sakit apapun sebelumnya klien juga tidak pernah menderita penyakit menular atau penyakit keturunan. Makan terakhir : nasi dan lauk pauk serta sayuran. Tetanus : keluarga klien mengatakan tidak tahu kapan klien mendapatkan suntikan TT Respon petugas pusat gadar : melakukan anamnesa dan inf RL epinefrin drip Kenis petugas : perawat dan dokter. Fase hospital Gambaran luka 1. Jalan Nafas ( Air Way ) Terdapat luka pada kepala Gurgling karena adanya akumulasi sekret Head to toe Suara napas vesikular 1. Kepala Terjadi penurunan kesadaran Terdapat perdarahan (+) pada Ada retraksi cuping hidung kepala Ada sianosis pada jari tangan. Rambut tampak kotor dan Kesimpulan : penyebaran merata. Bersihan jalan napas tidak efektif Mukosa dan konjungtiva pucat Hidung simetris 2. Breating dan ventilasi Gigi bersih dan terdapat karies Pernapasan dalam dan cepat Bibir tampak kering Frekuensi 24 x / mnt Tidak ada tonsilitis Dada simetris 2. Leher Ada retraksi dada Medial Ada benturan pada daerah 3. Thorak kepala Ekspansi simetris Kesimpulan : Pernapasan dalam dan cepat Pola napas tidak efektif Frekuensi 24 x / mnt 4. Abdomen 3. Sirkulasi Datar tidak ada jejas Sumber perdarahan dari Tidak ada nyeri tekan dan nyeri kepala lepas Kulit dan mukosa puscat 5. Genitalia Kapiler kuku ( CRT ) kembali tidak ada keluhan dan tidak ada dalam 3 detik. kelainan Pulse : 189 x / mnt 6. muskuloskeletal TD : 115 / 80 mmHg ekstremitas atas dan bawah Temperatur kulit panas simetris, ROM tidak dapat dikaji Produksi urine (+) Terjadi penurunan kesadaran. Kesimpulan : Resti perdarahan 4. Disability Scor GCS 5 : E2 M2 V1 Reaksi pupil ansokor Ukuran pupil 0.05 mm kiri dan kanan 0,06 mm
Diagnosa keperawatan
1. Pola napas tak efektif b/d kerusakan neurovaskular ( cedera pada
pusat pernapasan ) dan akumulasi sekret ditandai dengan : DS : DO : Membran mukosa kering Klien tak dapat bernapas Bernapas dengan menggunakan bantuan ventilator Kesadaran koma dengan GCS E2M2V1 N No Perencanaan Implementasi Evaluasi Paraf o. DX Tujuan Intervensi Rasional 1 1 Tupan Pantau Perubahan Tanggal 1 Juni 2004 Tanggal 1 Juni 2004 Setelah diberikan frekuensi, dapat Jam 08.00 Jam 14.00 tindakan kedalaman menandalan Memantau kedalam S: keperawatan pernapasan, awitan frekuensi O: Encep selama 3 x 24 jam catat ketidak komplikasi pernapasan. Membran mukosa Aulia pola napas tak teraturan pulmonal atau kering Rahman efektif dapat pernapasan. menandaka Melakukan Klien masih tidak teratasi lokasi / luasnya penghisapan dengan dapat bernapas Tupen keterlibatan ekstra hati-hati Bernapas dengan Setelah diberikan otak. menggunakan tindakan Pernapasan Mengauskultasi bantuan ventilator keperawatanb lambat, apnea suara napas dikurangi selama 1 x 24 jam menandakan Kesadaran koma cedera pada pusat perlunya Memantau analisa dengan GCS masih pernapasan otak ventilasi gas darah koma dan akumulasi Lakukan mekanik sekret dapat penghisapan Dilakukan teratasi dengan dengan ekstra dengan ekstra kriteria : hati-hati, hati-hati karena Membran jangan lebih hal tersebut mukosa baik dari 10-15 dapat Klien dapat detik. Catat menyebabkan bernapas karakter warna atau Bernapas dan kekeruhan meningkatkan dengan dari sekret. hipoksia yang menggunakan menimbulkan bantuan vasokontriksi ventilator yang pada dikurangi akhirnya akan Kesadaran berpengaruh koma dengan cukup besar GCS normal pada perfusi serebral. Auskultasi Untuk suara napas, mengidentifikasi perhatikan adanya maslah daerah pada paru. hipoventiasi dan adanya suara – suara tambahan yang tidak normal. Pantau atau Menentukan gambarkan kecukupan analisa gas pernapasan, darah dan keseimbangan tekanan asam basa dan oksimetri kebutuhan akan terapi