Você está na página 1de 7

Analisa Kinerja Jaringan Wireless LAN Menggunkan QOS dan RMA Pada Perpustakaan Universitas Gadjah

Mada

Latar Belakang

UGM (Universitas Gadjah Mada) menggunakan suatu teknologi jaringan wireless LAN (Local Area
Network) pada perpustakaan. Jaringan wireless LAN di manfaatkan untuk menunjang sistem
pembelajaran dengan dilengkapi sistem akademis, elearning, dan lain sebagainya. Untuk mempercepat
akses informasi perpustakaan Universitas Gadjah Mada menyediakan layanan hotspot. Hotspot pada
perpustakaan dibagi menjadi beberapa jangkauan yaitu Gedung L1, Gedung L5, Gedung L6 dan Gedung
L7.

Semakin tinggi jumlah node yang terhubung ke dalam jaringan nirkabel, maka akan semakin rentan pula
pula terhadap jaringan tersebut. Baik rentan pada sisis keamanan atau ketersediaan jaringan itu sendiri.
Kelemahan lain dari jaringan nirkabel adalah ketika jumlah node yang terhubung semakin banyak, maka
delay yang terjadi pada setiap transmisi paket akan semakin besar. Hal ini terkait dengan adanya
pembagian Bandwidth pada kanal. Pengelolahan Bandwidth masih memberlakukan sistem pembagian
rata pada kanal-kanal. Padahal kebutuhan kanal pada waktu-waktu tertentu berbeda satu sama lain.
Artinya jaringan wireless UGM-Hotspot belum maksimal.

Berdasarkan permasalahan tersebut maka kinerja jaringan wirelees LAN pada perpustakaan UGM harus
selalu tetap pada performa yang baik. Maka dari itu harus dilakukan analisis kinerja jaringan wirelees LAN
yang menekankan bagaimana monitoring dan mengukuran kinerja jaringan dengan cara mengukur
parameter Bandwidth, delay, dan packet loss pada Perpustakaan UGM. Untuk mengetahui kinerja
jaringan WLAN pada perpustakaan UGM Penulis melakukan penelitian dengan judul “Analisa Kinerja
Jaringan Wireless LAN Menggunakan QoS dan RMA pada Perpustakaan Universitas Gadjah Mada”.

Metode yang digunkan oleh penulis ;

Metodologi penelitian yang digunakan dalam tugas akhir ini adalah PPDIOO (Prepare, Plan, Design,
Implementasi Operate, dan Optimize) yang memiliki 6 tahapan, yaitu:
1. Prepare: Tahapan persiapan yang dibutuhkan. Pada fase ini dilakukan proses perumusan masalah,
mengidentifikasi konsep dari sistem yang akan diimplementasikan, jenis dan tipe penerapannya, serta
komponen pendukung sehingga spesifikasi kebutuhan sistem dapat diperjelas.

2. Plan: Tahapan rencana yang diperlukan. Tahap plan melakukan perencanaan dalam membuat rincian
spesifikasi. Dalam penelitian ini terdapat perencanaan dalam membuat infrastruktur dan komponen
pendukung yang akan dikonfigurasi.

3. Design: Mengenai rancangan infrastruktur jaringan wirelees LAN (Local Area Network). Design dalam
tahapan design ini dibuat suatu topologi jaringan untuk proses keamanan data. Serta konfigurasi yang
dilakukan pada masing-masing perangkat.

4. Implementasi: Penerapan teknologi jaringan wirelees LAN. Tahap implement menerapakan semua yang
telah direcanakan. Dalam tahap ini mencakup instalasi serta konfigurasi terhadap rancangan topologi dan
konfigurasi yang dilakukan pada masing-masing perangkat.

5. Operate: Memeriksa penerapan teknologi jaringan wirelees LAN. Tahap ini diperlukan adanya
pemantauan terhadap sistem agar berjalan sesuai dengan kebutuhan. Proses dalam melakukan pengujian
menggunakan parameter yang ditentukan dan sejumlah komponen pendukung agar dipastikan sudah
berjalan dengan baik dan benar dan sudah menjawab permasalahan yang telah dirumuskan.
6. Optimize : Mengevaluasi efektivitas. Tahap ini memerlukan perhatian khusus terhadap kebijakan yang
perlu dibuat untuk mengatur dan membuat sistem agar dapat berjalan dengan baik.

Implementasi

Mekanisme pengukuran parameter QoS adalah dengan menggunakan axence net tools yaitu dengan cara
mengirimkan sebuah paket dan membebaninya dengan ukuran paket tertentu kepada alamat IP untuk
setiap perangkat dan menunggu respon dari node pengirim (source) kepada node penerima (destination)
di layer-layer IP pada skema jaringan yang akan diukur. Kemudian mengambil informasi nilai parameter-
parameter QoS dari lalu lintas paket data dan mengumpulkan serta merekam informasi lalu lintas paket
data yang selanjuntnya akan dikirimkan kepada monitoring application.

Hasil Penelitian

bandwidth
Lokasi Hari/Tanggal waktu Min Maks Rata
Senin 9:30 4.3 88.3 6.8
1/17/2015 13:00 18.3 104.8 6.5
Selasa 9:30 24.5 86.5 47.9
1/18/2015 13:00 8.4 96.1 13.9
Rabu 9:30 44.2 92.3 75.1
L1 1/19/2015 13:00 15.1 85.9 46.7
Senin 9:30 27.5 84.8 44.7
1/17/2015 13:00 6.9 92.8 13.6
Selasa 9:30 16.8 84.8 44.7
1/18/2015 13:00 15.8 89 51.7
Rabu 9:30 7.7 81.8 43.3
L5 1/19/2015 13:00 17.6 91.5 63.8
Senin 9:30 34.4 87 71.6
1/17/2015 13:00 8.5 87.8 10.4
Selasa 9:30 42.3 96.8 78.1
1/18/2015 13:00 11.2 81.6 45.3
Rabu 9:30 30.5 80.6 56.2
L6 1/19/2015 13:00 26.8 86.6 56.3
Senin 9:30 25.4 83 58.3
1/17/2015 13:00 16.2 85.5 51.6
Selasa 9:30 4.1 79 12.6
1/18/2015 13:00 6.9 85.7 16.6
Rabu 9:30 25.9 85.2 56.5
L7 1/19/2015 13:00 20.2 86.1 48.6

Delay (ms)
Lokasi Hari/Tanggal waktu Min Maks Rata
Senin 9:30 3 408 52
L1 1/17/2015 13:00 2 724 60
Selasa 9:30 2 533 42
1/18/2015 13:00 4 561 139
Rabu 9:30 2 570 65
1/19/2015 13:00 2 257 27
Senin 9:30 3 790 31
1/17/2015 13:00 2 408 52
Selasa 9:30 2 38 5
1/18/2015 13:00 2 49 7
Rabu 9:30 2 40 7
L5 1/19/2015 13:00 2 56 7
Senin 9:30 2 346 15
1/17/2015 13:00 2 143 10
Selasa 9:30 2 376 15
1/18/2015 13:00 2 44 7
Rabu 9:30 2 461 14
L6 1/19/2015 13:00 2 172 11
Senin 9:30 2 313 22
1/17/2015 13:00 2 300 24
Selasa 9:30 3 350 78
1/18/2015 13:00 4 937 257
Rabu 9:30 2 535 31
L7 1/19/2015 13:00 2 334 212

Delay (ms)
Lokasi Hari/Tanggal waktu Sent Loss Loss%
Senin 9:30 264 0 0
1/17/2015 13:00 320 0 0
Selasa 9:30 273 0 0
1/18/2015 13:00 366 13 3
Rabu 9:30 255 0 0
L1 1/19/2015 13:00 239 1 0
Senin 9:30 320 0 0
1/17/2015 13:00 264 0 0
Selasa 9:30 336 0 0
1/18/2015 13:00 479 0 0
Rabu 9:30 317 0 0
L5 1/19/2015 13:00 242 0 0
Senin 9:30 237 10 0
1/17/2015 13:00 170 0 0
Selasa 9:30 246 0 0
1/18/2015 13:00 238 0 0
L6 Rabu 9:30 222 0 0
1/19/2015 13:00 257 0 0
Senin 9:30 379 2 1
1/17/2015 13:00 245 0 0
Selasa 9:30 200 1 0
1/18/2015 13:00 228 11 5
Rabu 9:30 246 4 2
L7 1/19/2015 13:00 199 58 34

HASIL RMA

2.3 Operate

Tahap Optimalisasi merupakan tahapan keenam dari PPDIOO. Dalam tahap ini dipaparkan mengenai
saran pengembangan ke depan. Meningkatkan kinerja jaringan agar dapat meningkatkan layanan
terhadap user untuk mengakses jaringan UGM-Hotspot. Itulah sebabnya perbaikan berkelanjutan
merupakan salah satu andalan dalam siklus hidup jaringan.

1. Redaman yaitu jatuhnya kuat sinyal karena pertambahan jarak dan tebalnya dinding

penghalang. Untuk mengatasi redaman pada media transmisi yang digunakan pada. jaringan UGM-
Hotspot, perlu digunakan amplifier atau repeater sebagai penguat sinyal.
2. Distorsi yaitu fenomena atau kejadian yang disebabkan bervariasinya kecepatan propagasi karena
perbedaan Bandwidth. Untuk mengurangi nilai distorsi, maka Bandwidth transmisi yang memadai dan
dianjurkan digunakan pemakaian Bandwidth yang seragam, sehingga distorsi dapat dikurangi.

3. Noise adalah tambahan sinyal yang tidak dikehendaki atau berdekatan (interferensi CoChannel) yang
masuk di manapun di antara transmisi pengirim dan penerima

3. Penutup

3.1 Kesimpulan

Dari hasil analisis kinerja jaringan Wireless LAN (Local Area Network) pada Perpustakaan Universitas
Gadjah Mada, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Parameter QoS (Quality of Services) yang terdiri dari Bandwidth, delay dan packet loss sangat
berpengaruh terhadap kinerja jaringan WLAN yang ada di Perpustakaan Universitas Gadjah Mada
Kapasitas Bandwidth juga berpengaruh terhadap nilai QoS. Seperti yang telah diamati kecepatan transfer
data nilai rata-rata tertinggi terjadi di area gedung L1 yaitu 92 Mbps.

2. Pada parameter QoS yaitu delay yang menurut versi TIPHON, bahwa delay tertinggi pada area gedung
L7 termasuk dalam kategori jelek karena berkisar diatas 450 ms.

3. Pada parameter QoS yaitu packet loss yang menurut versi TIPHON, bahwa packet loss tertinggi pada
area gedung L7 termasuk dalam kategori jelek karena nilai packet loss-nya 7%.

4. Kerusakan dapat dilihat dengan waktu uptime dan Downtime keseluruhan yang paling banyak adalah
pada area gedung L7 yaitu uptime 3hr 09m 04s dan downtime 0hr 9m 0s.

5. Kinerja jaringan wireless UGM-Hotspot di wilayah perpustakaan UGM belum cukup memenuhi
kebutuhan yang ada dikarenakan dibeberapa gedung masih terdapat nilai delay dan packet loss cukup
tinggi.

3.2 Saran

Agar kinerja jaringan WLAN ini dapat berjalan dengan maksimal maka ada beberapa saran dari penulis,
saran tersebut antara lain.

1. Mengenai faktor-faktor yang dapat menyebabkan turunnya nilai QoS seperti, perlu adanya sinyal
penguat serta menjauhkan media transmisi.

2. Dengan menggunakan mikrotik Router OS (Operasi system) Mikrotik mampu memperluas jangkauan
sinyal WLAN hingga hampir seluruh Perpustakaan Universitas Gadjah Mada sekitarnya. Khususnya pada
area gedung L7 dan gedung L1 pegiriman paket data kurang oleh karena itu administrator Perpustakaan
Universitas Gadjah harus menambakan banwidth agar bisa stabil atau optimal dan bagus kinerja WLAN
tersebut.

3. Gunakan amplifier atau repeater untuk mengatasi redaman agar Bandwidth yang cukup untuk
mengatasi distribusi komunikasi.

4. Sebaiknya apabila terjadi kerusakan dilakukan pencatatan waktu kerusakan yang pernah terjadi untuk
dijadikan arsip perusahaan.
5. Gunakan jaringan pada batas ambang terhadap kapasitas (Bandwidth) untuk menghindari packet loss.

Você também pode gostar