Você está na página 1de 13

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sistem reproduksi adalah sistem yang berfungsi untuk berkembang biak. Reproduksi
atau perkembangbiakan merupakan bagian dari ilmu faal(fisiologi). Reproduksi secara fisiologis
tidak vital bagi kehidupan individual dan meskipun siklus reproduksi suatu manusia berhenti,
manusia tersebut masih dapat bertahan hidup, sebagai contoh manusia yang dilakukan
vasektomi pada organ reproduksinya (testes atau ovarium) atau mencapai menopause dan
andropouse tidak akan mati. Pada umumnya reproduksi baru dapat berlangsung setelah
manusia tersebut mencapai masa pubertas atau dewasa kelamin, dan hal ini diatur oleh
kelenjar-kelenjar endokrin dan hormon yang dihasilkan dalam tubuh manusia.
Reproduksi juga merupakan bagian dari proses tubuh yang bertanggung jawab terhadap
kelangsungan suatu generasi. Untuk kehidupan makhluk hidup reproduksi tidak bersifat vital
artinya tanpa adanya proses reproduksi makhluk hidup tidak mati. Akan tetapi bila makhluk
tidup tidak dapat bereproduksi maka kelangsungan generasi makhluk hidup tersebut terancam
dan punah, karena tidak dapat dihasilkan keturunan (anak) yang merupakan sarana untuk
melanjutkan generasi.

B. Rumusan Masalah
Apa saja dan bagaimana anatomi dari organ reproduksi pada pria dan wanita?

C. Tujuan
Mengetahui apa saja dan bagaimana anatomi dari organ reproduksi pada pria dan
wanita.

1
BAB II

PEMBAHASAN

Anatomi Sistem Reproduksi Manusia

1. Sistem Reproduksi pada Pria

Organ reproduksi pria tidak terpisah dari saluran uretra dan sejajar dengan kelamin luar,
terletak dibagian ginjal, membentuk kelenjar reproduksi berisi sel benih, dan membentuk
struktur sekelilingnya. Organ reproduksi (traktus genitalis) berhubungan dengan traktus
urinarius tetapi tidak bersambung. Sebagian besar organ reproduksi pria terletak di luar pelvis.

Organ reproduksi pada pria terbagi menjadi organ reproduksi luar, organ reproduksi
dalam dan kelenjar aksesoris.

1. Organ reproduksi dalam


a. Testis

Testis berjumlah sepasang (testes = jamak). Testis dibungkus oleh skrotum, kantong
kulit di bawah perut. Pada manusia, testis terletak di luar tubuh, dihubungkan dengan tubulus
spermatikus dan terletak di dalam skrotum. Ini sesuai dengan fakta bahwa proses
spermatogenesis pada akan lebih efisien dengan suhu lebih rendah darisuhu tubuh (< 37°C).
Pada tubulus spermatikus terdapat otot kremaster yang apabila berkontraksi akan
mengangkat testis mendekat ke tubuh. Bila suhu testis akan diturunkan, otot kremaster akan
berelaksasi dan testis akan menjauhi tubuh. Fenomena ini dikenal dengan refleks krema

2
b. Saluran ejakulasi

Saluran ejakulasi merupakan saluran pendek yang menghubungkan kantung semen


dengan uretra.

c. Uretra

Uretra merupakan saluran akhir reproduksi yang terdapat di dalam penis. Uretra disebut
juga saluran kemih dan saluran ejakulasi pada pria. Pengeluaran urin tidak bersamaan dengan
ejakulasi karena diatur oleh kegiatan kontraksi prostat.

d. Epididimis

Epididimis adalah saluran halus yang berkelok-kelok panjangnya kira-kira 6 cm, terletak
di sepanjang atas tepi dan belakang testis. Epididimis merupakan sambungan langsung dari
ductus seminiferus sehingga merupakan saluran yang langsung keluar dari testis.

e. Vas Deferens (duktus deferens)

Duktus deferens adalah duktus ekstretorius dari testis, merupakan lanjutan dari kanalis
epididimis, panjangnya 50-60 cm. mulai dari paling bawah kauda, secara berangsur-angsur naik
sepanjang tepi posterior testis dan sisi medialis bagian fenikulus spermatika, membelok
sepanjang sisi lateral arteri epigastrika kemudian menjurus ke belakang agak turun ke fosa iliaka
eksterna dan mencapai kavum pelvis.

Duktus deferens keras seperti tali dan berbentuk silinder. Dinding salurannya sangat
kecil. Pada fundus vesika urinaria membesar dan berkelok-kelok disebut ampula.

2. Kelenjar aksesoris
a. Vesicula Seminalis

Vesikula seminalis merupakan dua ruangan di antara fundus vesikula urinaria dan
rectum, masing-masing ruangan berbentuk pyramid. Permukaan anterior berhubungan dengan
fundus fesika urinaria sedangkan permukaan posterior terletak di atas rectum yang dipisahkan
oleh fasia rektovesikalis.

Panjang kelenjar ini 5-10 cm, merupakan kelenjar sekresi yang menghasilkan zat
mukoid. Vesika seminalis bergabung dengan duktus deferens, penggabungan ini disebut duktus
ejakulatorius atau saluran ejakulasi.

Saluran ejakulasi berjumlah dua buah pada sisi lain dari garis tengah. Masing-masing
duktus akan membentuk gabungan vesikula seminalis dengan duktus deferens. Panjangnya 2
cm mulai dari lobus medialis basis glandula prostate, berjalan ke depan bawah diantara lateralis
dan ultrikulus prostatikus dan berakhir di tepi urtikulus.

3
b. Kelenjar Prostat

Sebagian bersifat glanbular dan sebagian bersifat otot. Glandula prostat terdapat di
bawah orifisium uretra interna dan sekeliling permukaan uretra, melekat di bawah vesikula
urinaria dalam rongga pelvis di bawah simfisis pubis posterior. Prostat merupakan suatu
kelenjar yang mempunyai empat lobus, yaitu posterior, anterior, lateral dan medial.

Pembuluh darah dan saraf untuk glandula prostat meliputi arteri pudenda interna, arteri
sesikalis inferior, arteri haemoroidalis medialis. Vena akan membentuk fleksus di sekitar sisi dan
basis glandula prostat dan berakhir di vena hipogastrika. Nervus merupakan cabang dari
pleksus pelvis .

c. Kelenjar Cowper atau Kelenjar Bulbouretralis

Kelenjar cowper merupakan sepasang kelenjar kecil yang terletak disepanjang uretra,
dibawah prostat. Bentuknya bundar, kecil, dan warnanya kuning, panjangnya 2,5 cm.

3. Organ reproduksi luar


a. Penis

Penis terletak menggantung di depan skrotum. Bagian ujung penis disebut glans penis,
bagian tengah disebut korpus penis, dan bagian pangkal disebut radiks penis. Kulit pembungkus
amat tipis tidak berhubungan dengan bagian permukaan dalam dari organ dan tidak
mempunyai jaringan adipose. Kulit ini berhubungan dengan pelvis, skrotum dan perineum.

Penggantungan penis

1. Ligamentum fundiformis penis


Lapisan tebal yang berasal dari fascia superfisialis dari dinding abdominalis anterior
di atas pubis.
2. Ligamentum suspensorium penis
Berupa benang berbentuk segitiga di bagian eksterna dari fascia profunda,
menggantung pada dorsum, dan akar penis ke bagian inferior linea alba, simfisis
pubis, dan ligamentum arquarta pubis.

Pembuluh darah penis

1. Arteri pudenda interna: merupakan cabang arteri hipogastrika yang menyuplai darah
untuk ruangan kavernosus.
2. Arteri profunda penis: cabang dari arteri dorsalis penis, bercabang terbuka langsung ke
ruangan kavernosa.

Saraf penis berasal dari cabang dari nervus pudendus dan pleksus pelvikus pada glans
penis dan bulbus, beberapa dari filamen N. kutaneus.

4
b. Scrotum

Skrotum adalah sepasang kantong yang menggantung di dasar pelvis. Di depan skrotum
terdapat penis dan di belakang terdapat anus. Skrotum atau kantong buah pelir berupa kantong
terdiri dari kulit tanpa lemak dan memiliki sedikit jaringan otot. Pembungkusnya disebut tunika
vaginalis yang dibentuk dari peritoneum yang mengandung pigmen, di dalamnya terdapat
kantong-kantong, setiapa kantong berisi epididimis fenikulus spermatikus.

Skrotum kiri tergantung lebih rendah dari skrotum kanan. Skrotum bervariasi dalam
beberapa keadaan, misalnya pengaruh panas pada lansia, dan keadaan lemah, skrotum akan
memanjang dan lemas. Sedangkan dalam keadaan dingin dan pada orang muda akan
memendek dan berkerut. Skrotum berjumlah sepasang, yaitu skrotum kanan dan skrotum kiri.
Di antara skrotum kanan dan skrotum kiri dibatasi oleh sekat yang berupa jaringan ikat dan otot
polos (otot dartos). Di dalam skrotum juga tedapat serat-serat otot yang berasal dari penerusan
otot lurik dinding perut yang disebut otot kremaster.

Skrotum terdiri dari dua lapisan:

1. Kulit: warna kecoklatan, tipis dan mempunyai flika/rugae, terdapat folikel sebasea
dikelilingi oleh rambut keriting yang akarnya terlihat melalui kulit.
2. Tunika dartos: berisi lapisan otot polos yang tipis sepanjang basis skrotum. Tunika dartos
ini membentuk septum yang membagi skrotum menjadi ruangan untuk testis yang
terdapat di bawah permukaan penis.

2. Sistem Reproduksi pada Wanita

Organ reproduksi pada wanita

Alat reproduksi wanita terdiri dari


traktus genitalis yang terletak dalam rongga
panggul kecil. Alat kelamin luar terdiri dari
mons pubis, labia mayora (bibir besar), labia
minora (bibir kecil), klitoris, vestibulum
vagina, hymen (selaput dara), orifisium
vagian, bulbovestibularis (bulbus veginalis),
dan glandula vestibularis (Bartolini). Alat
kelamin interna terdiri dari vagina, uterus,
tuba falopii (uterin) dan ovarium.

5
1. Organ Reproduksi Luar

a. Vulva

Vulva termasuk alat kelamin bagian luar tempat bermuaranya system urogenital yang
dilingkari oleh labia mayora, ke belakang menjadi satu dengan kommisura posterior dan
perineum, dibawah kulit terdapat jaringan lemak (mons pubis). Bagian media dari bibir besar
ditemukan bibir kecil, ke arah perineum menjadi satu dan membentuk frenulum labiorum
pudenda.

Bagian depan frenulum terdapat fossa navikulare. Pada kiri dan kanan fossa navikulare
terdapat dua buah lubang kecil tempat bermuaranya glandula Bartholini. Bagian depan labia
menjadi satu membentuk prepusium klitoris dan dibawahnya terdapat klitoris. Kira-kira 1,5 cm
dibawah klitoris terdapat orifisium uretra (lubang kemih), dan diantar kiri dan kanan lubang
kemih terdapat dua lubang kecil dari saluran buntu (duktus Skene).

b. Mons Pubis/ Mons Veneris

Mons pubis adalah bagian yang menonjol yang melingkar di depan simfisis pubis atau
daerah yang ditumbuhi rambut mulai masa pubertas, dibentuk oleh jaringan lemak dibawah
kulit.

c. Labia Mayora

Labia mayora (bibir besar) adalah lipatan kulit yang menonjol secara longitudinal yang
memanjang ke bawah dan ke belakang dari mons pubis dan membentuk batas lateral yang
banyak mengandung saraf. Masing-masing labium mempunyai dua permukaan, bagian luar
mempunayi pigmen dan ditutupi oleh rambut keriting dan bagian dalamnya licin dikelilingi oleh

6
folikel sebasea. Disampingnya terdapat pembuluh darah dan glandula membentuk kommisura
labialis posterior.

d. Labia Minora

Labia minora (bibir kecil) merupakan lipatan jaringan yang pipih dan berwarna
kemerahan yang terlihat jika labia mayora dibuka. Labia minora memanjang dari klitoris secara
oblik ke bawah dan samping belakang sepanjang 4 cm di sisi orifisium vagina. Ujung posterior
labia minora bergabung pada garis median oleh lipatan kulit, disebut frenulum. Masing-masing
labia minora terbagi menjadi:

1. Bagian atas melalui klitoris bertemu dengan yang lain membentuk lipatan yang menggantung
pada glans klitoris.

2. Bagian bawah lewat di bawah klitoris dan membentuk permukaan bawah saling
berhubungan, dinamakan frenulum klitoris.

e. Klitoris

Klitoris adalah tonjolan kecil yang melingkar bersisi jaringan erektil yang sangat
sensitive, terdapat di bawah kommisura labia anterior dan sebagian tersembunyi di antara
ujung anterior labia minora, banyak mengandung saraf, terdiri dari:

1. Korvus kavernosus yang mengandung jaringan erektil ditutupi oleh lapisan padat.
2. Membrane fibrosa bergabung sepanjang permukaan medial oleh septum pektini formis.

f. Vestibulum Vagina (Serambi)

Vestibulum vagina adalah celah diantara labia minora di belakang glans klitoris,
didalamnya terdapat orifisium uretra 2,5 cm. bagian belakang glans klitoris dan vagina
merupakan muara duktus vestibularis mayor, liang sanggama, kelenjar Bartholini, dan kelenjar
Skene kiri dan kanan.

g. Himen (Selaput Dara)

Hymen adalah selaput tipis menutupi sebagian liang sanggama. Ditengahnya berlubang,
merupakan tempat keluarnya menstruasi, bentuknya bervariasi dan bila teranggang akan
berbentuk cincin. Pada koitus pertama atau melahirkan pertama hymen robek di beberapa
tempat dan sisanya hymen yang telah rupture, ditemukan penonjolan kecil disebut karunkulae
mirtiformis. Diantara hymen dan frenulum labia terdapat lekukan kecil yang disebut fosa
navikularis.

h. Orifisium Vagina

Orifisium vagina adalah celah yang terdapat di bawah dan di belakang muara uretra,
ukurannya bergantung pada hymen, lipatan tepi dalamnya berkontak satu sama lainnya.
Orifisium muncul sebagai celah di antara orifisium vagina.

7
i. Bulbus Vestibularis (Bulbus Vagina)

Bulbus vestibularis terdiri dari dua masa erektil dari masing-masing sisi orifisium vagina
disebut pars intermedis, masing-masing lateral panjangnya 2,5 cm. ujung posterior
diperpanjang dan berkontak dengan glandula vestibulus mayor. Ujung anterior bergabung
dengan yang lain oleh pars intermedia. Permukaan dalam lapisan superfisialis diafragma
ditutupi oleh M. bulbokarvenosus.

j. Glandula Vestibularis Mayor (Bartholini)

Bartholini terdiri dari dua bagian melingkar dengan warna merah kekuning-kuningan.
Pada orifisium vaginalis, ujung posterior dari masing-masing bulbus vestibula panjang
salurannya 2 cm.

2..Organ Reproduksi Dalam

a. Vagina

Vagina merupakan penghubung antara genitalia eksterna dengan genitalia interna.


Vagina berukuran di depan 6,5 cm dan di belakang 9,5 cm. Sumbunya berjalan kira-kira sejajar
dengan arah tepi bawah simfisis ke promontorium. Arah ini penting diketahui jika memasukkan
jari ke vagina pada pemeriksaan ginekologik. Pada puncak vagina terdapa bagian yang menonjol
dari leher rahim, disebut porsio.

Epitel vagina merupakan epitel skuamosa dalam beberapa lapisan. Lapisannya tidak
mengandung kelenjar akan tetapi mengadakan transudasi. Pada anak kecil epitel ini amat tipis
sehingga mudah terkena infeksi . Mukosa vagina berlipat-lipat secara horizontal, lipatan ini
dinamakan rugae. Dibawah epitel terdapat jaringan ikat dan otot yang susunannya seperti usus.
Dinding belakang vagina lebih panjang dan membentuk forniks posterior, forniks lateralis
sinistra, dan forniks lateralis dekstra.

8
b. Uterus

Uterus pada orang dewasa merupakan organ tebal seperti buah alpokat atau buah pir
yang sedikit gepeng, terletak dalam rongga pelvis diantara rectum dan kandung kemih. Panjang
uterus 7-7,5 cm, lebar 5 cm, dan tebal 2,5 cm. uterus pada wanita dewasa umumnya terletak di
sumbu tulang panggul dalam posisi anteversiofleksi, membentuk sudut dengan vagina. Korpus
uteri kea rah depan membentuk sudut 120-130 derajat dengan servix uteri.

Uterus terdiri dari:

1. Fundus uteri (dasar rahim), ditutupi oleh peritoneum, berhubungan dengan fascies
vesikalis dan permukaan internalis. Pada bagian atas bermuara tuba uterine yang
menembus dinding uterus. Dibawah dan didepan titik pertemuan ini terdapat ligamentum
dan dibelakang ligamentum terdapat ovarium.
2. Korpus uteri, didalamnya terdapat rongga (kavum uteri) yang membuka keluar melalui
saluran kanalis servikalis yang terletak pada serviks, bagian ini merupakan tempat
berkembangnya janin.

Kavum uteri merupakan bangunan berupa segitiga, yang basisnya dibentuk oleh
permukaan dalam dari fundus uteri diantara tuba uterina. Kavum ini dilapisi oleh selaput lendir
yang kaya dengan kelenjar. Bagian apeks dibentuk oleh orifiisium interna uteri tempat kavum
uteri bergabung dengan kanalis servisis melalui orifisium. Uteri interna terdiri dari:

o Endometrium

Endometrium terdiri dari jaringan epitel dan kelenjar yang banyak mengandung
pembuluh darah yang berlekuk-lekuk. Bagian korpus uteri endometrium licin dan bagian serviks
berkelok-kelok. Kelenjarnya bermuara pada kanalis servikalis. Pertumbuhan dan fungsi
endometrium dipengaruhi oleh hormon steroid ovarium.

o Miometrium

Lapisan otot yang tersusun sedemikian rupa hingga dapat mendorong isinya pada waktu
persalinan dan dapat mengecil kembali setelah plasenta keluar.

o Perimetrium (lapisan luar)

Dilapisi oleh peritoneum visceral, ditemukan pada dinding korpus uteri serosa atau
peritoneum uterus, mendapat darah dari arteri uterine cabang dari arteri iliaka interna yang
menjadi arteri ovarika.

3. Serviks uteri, merupakan bagian uterus yang menyempit, berbentuk kerucut dengan aveks
yang menjurus ke bawah dan ke belakang dan sedikit lebar di pertengahan. Sumbu panjang
serviks sama dengan sumbu panjang korpus, berbentuk garis bengkok ke depan. Serviks
dibagi menjadi dua bagian:
a. Porsio supravaginalis, dipisahkan dari vesika urinaria oleh parametrium yang memanjang
pada sisi lateral uterus diantara ligament-ligamen latum uretra dan uterus, berjalan ke

9
bawah dank e dapan di dalam parametrium sepanjang 2 cm dari serviks. Bagian posterior
supravaginalis ditutupi oleh perotonium.
b.Porsio vaginalis, terdapat diantara forniks anterior dan forniks posterior. Pada ujung
porsio terdapat orifisium eksterna uteri tempat serviks eksternus uteri, dibatasi oleh suatu
bibir (bibir atas dan bawah) kedua bibir berkontak dengan dinding posterior vagina.

Posisi uterus

1. Pada masa pubertas : uterus berbentuk piriformis dengan berat 14-17 gram, berada dalam
rongga pelvis. Pada waktu vesika urinaria kosong korpus uteri hamper horizontal. Fundus
berada 2 cm di belakang simfisis pubis. Dalam keadaan menstruasi, uterus membesar dan
permukaan membulat. Orifisium eksternus bentuknya bulat, labia membengkak,
endometrium menebal dan lebih lunak.
2. Selama kehamilan: uterus membesar, pada bulan ke-8 mencapai region epigastrika.
Pertambahan ukuran disebabkan pertumbuhan otot yang telah ada, dan sebagaian terjadi
pertumbuhan otot baru.
3. Sesudah melahirkan: uterus hamper kembali pada keadaan semula, beratnya 42 gram
karena kavum uteri lebih besar, pembuluh darah dan otot bertambah.
4. Pada usia tua: uterus menjadi atropi dan pucat sehingga lebih memisahkan uterus dan
serviks.

Pembuluh darah uterus

1. A. uterina, cabang hipogastrika, tepat sebelum sampai ke bagian supravaginal bercabang


dua:
a. Cabang kecil A. servika vaginalis, memberikan darah untuk serviks bagian atas
vagina.
b. Cabang utama membelok ke atas sepanjang tepi uterus, menembus korpus uteri.
2. A. ovarika, cabang dari aorta, masuk ke ligamentum latum melalui ligamentum
infundibulum pelvikum sampai hilus ovarium.
3. V. uterus, berjalan arahnya berlawanan dengan arteri. Darah uterus bergabung
membentuk V. uterina pada tiap-tiap sisi dan masuk ke V. hipogastrika.

c. Tuba Falopii

Tuba falopi merupakan saluran telur yang mengangkut ovum dari ovarium ke kavum
uteri. Panjangnya rata-rata 11-14 cm. Tuba falopi ada 2 bagian, mulai dari sisi pelvis ke sudut
superior lateral usus. Masing-masing bergantung pada plika peritoneal mesentrium yang
meliputi margo superior dan berdekatan dengan ligamentum latum.

10
Terdiri dari bagian:

1. Infundium adalah perluasan


berbentuk terompet yang terbuka ke dalam
rongga abdomen dekat ovarium dan
memiliki sejumlah prosesus yang disebut
fimbriae

2. Ampula adalah suatu dinding sempit,


bagian yang berliku-liu membentuk lebih
dari setengah tuba

3. Itmus adalah bagian yang


mengelilingi sepertiga tuba

4. Uterin bagian yang melalui dinding


uterus dan panjangnya 1 cm

Bagian luar tuba diliputi oleh peritoneum viserale, merupakan bagian dari ligamentum
latum. Otot dinding tuba terdiri dari M. longitudinal dan M. sirkuler. Bagian dalam terdapat
mukosa berlipat-lipat kea rah longitudinal terutama pada bagian ampula. Mukosa mempunyai
serabut yang mengeluarkan sekresi (getah) yang menimbulkan arus kea rah kavum uteri.

d. Ovarium

Kelenjar yang terletak dikanan dan kiri uterus terikat oleh ligamentum uterus. Ovarium
berhubungan dengan uterus melalui ligamentum ovarii propium, terletak pada lapisan belakang
ligamentum latum. Sebagian besar ovarium terletak pada intraperitonial dan tidak dilapisi oleh
peritoneum.

Bagian ovarium yang berada di dalam kavum peritonii dilapisi oleh epitrlium kubik
silindrik, disebut epithelium germinativum. Dibawah epitel ini terdapat tunika albugenia dan
dibawahnya ditemukan lapisan yang banyak folikel yang akan berkembang menjadi folikel de
Graaf. Folikel ini merupakan bagian ovarium yang terpenting, dapat ditemukan di korteks ovarii
dengan beraneka ragam tingkat perkembangan. Satu sel telur dikelilingi oleh satu lapisan sel-sel
saja sampai folikel de Graaf matang. Foliekel yang matang terisi dengan liquor folikuli yang
mengandung estrogen dan siap berovulasi.

Arteri yang menyuplai ovarium dan tuba interna adalah A. ovarika, cabang dari aorta
abdominalis. Masing-masing beranastomosis dengan arteri uterine, member beberapa cabang
ke tuba uterin. Cabang yang melalui mesovarium masuk ke hilus ovarium. Vena muncul dari
hilus dan bentuk pleksus pompaniformis. Vena ovarika dibentuk dari pleksus ini.

Saraf ovarium berasal dari cabang dari nervus hipogastrikus dan membentuk pleksus
ovarikus. Tuba interna menerima cabang dari nervus internus.

11
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Organ reproduksi pada pria pada pria bedakan menjadi organ reproduksi dalam,
reproduksi luar dan kelenjar asesori. Organ reproduksi luar terdiri dari penis dan scrotum.
Organ reproduksi dalam terdiri dari testis, saluran ejakulasi, uretra, epididimis dan vas
deferens. Kelenjar aksesori terdiri dari vesicula seminalis, kelenjar prostat dan kelenjar cowper.
Sedangkan organ reproduksi pada wanita dibedakan menjadi organ reproduksi luar dan dalam.
Organ reproduksi luar meliputi vulva, mons pubis, labia mayora (bibir besar), labia minora (bibir
kecil), klitoris, vestibulum vagina, himen (selaput dara), orifisium vagina, bulbovestibularis
(bulbus vagina), dan glandula vestibularis. Organ reproduksi dalam terdiri dari vagina, uterus,
tuba falopii (uterin), dan ovarium.

B. Saran

Lebih memperhatikan dan merawat organ genitalia. Dengan cara memeriksa ke dokter
bagaimana keadaan organ reproduksi untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan sehingga
bisa mencegah penyakit-penyakit tertentu. Selain itu, perlu membaca literatur-literatur
mengenai hal-hal yang menyangkut sistem reproduksi baik pria maupun wanita.

12
DAFTAR PUSTAKA

AMK, Drs H Syaifuddin. 2012. Anatomi Fisiologi Kurikulum Berbasis Kompetensi Untuk
Keperawatan Dan Kebidanan Edisi 4. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC

Watson, Roger. 2002. Anatomi Fisiologi Untuk Perawat Edisi 10. Jakarta: Penerbit Buku
Kedokteran EGC

13

Você também pode gostar