Você está na página 1de 13

ASUHAN KEPEAWATAN PADA “Tn N.

P”
DENGAN DIAGNOSA MEDIS “HIPERTENSI”
DI RUANG DAHLIA GARING- BRSU TABANAN
TANGGAL 8-10 PEBRUARI 2012

I. PENGKAJIAN
1. Identitas
a. Identitas pasien
Nama : Tn N.P
Umur : 70 Tahun
Agama : Hindu
Jenis Kelamin : Laki-laki
Status : Menikah
Pendidikan : SD
Pekerjaan : Petani
Suku Bangsa : Indonesia
Alamat : Br. Bantas Tengah Kaja
Tanggal Masuk : 31 Januari 2012
Tanggal Pengkajian : 8-10 Pebruari 2012
No. Register : 353501
Diagnosa Medis : CVA INFARK + HIPERTENSI

b. Identitas Penanggung Jawab


Nama : Tn G.S
Umur : 26 Tahun
Hub. Dengan pasien : Anak Kandung
Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat : Br. Bantas Tengah Kaja

2. Status Kesehatan
a. Status kesehatan saat ini
1) Keluhan utama (saat MRS dan saat ini)
a) Saat MRS
Klien diantar ke IRD BRSU Tabanan pada pukul 19.00 Wita tanggal 31 Januari 2012
dengan keluhan utama lemas (kesemutan) pada tangan kiri.
b) Saat Pengkajian
Keluhan utama saat dikaji adalah nyeri pada tangan kiri.
2) Alasan masuk rumah sakit dan perjalanan penyakit saat ini
Istri klien mengatakan, klien tidak mau makan dan minum, lemas serta nyeri pada bagian
tangan kiri sejak tanggal 18 Januari 2012 pukul 17.00 wita, karena kesehatan klien tidak
kunjung membaik akhirnya pada tanggal 31 Januari 2012 pukul 19.00 wita dibawa berobat
ke BRSU Tabanan dan Dokter mendiagnosa kklien mengalami CVA Infark + Hipertensi
dan harus mendapat perawatan inap di rumah sakit.
3) Upaya yang dilakukan untuk mengatasinya
Istri klien mengatakan, klien sempat dibawa ke mantri dekat rumahnya pada tanggal 18
Januari 2012 pada pukul 18.30 wita, dan tidak ada perubahan, klien langsung dibawa ke
BRSU Tabanan.
b. Status kesehatan masa lalu
1) Penyakit yang pernah dialami
Istri klien mengatakan klien pernah mengalami demam, pilek, batuk dan mempunyai
penyakit reumatik dan hipertensi tidak terkontrol.
2) Pernah dirawat
Istri klien mengatakan, klien tidak pernah dirawat di rumah sakit.
3) Alergi
Istri klien mengatakan klien tidak mempunyai riwayat alergi seperti alergi obat maupun
makanan.
4) Kebiasan (merokok/kopi/alkohol, dll)
Istri klien mengatakan, klien mempunyai kebiasasan minum 2 gelas kopi dalam sehari,
klien tidak merokok dan minum alkohol.
c. Riwayat penyakit keluarga
Istri klien mengatakan memiliki riwayat hipertensi di dalam anggota keluarga (ayah klien), dan
tidak memiliki riwayat penyakit : DM, jantung, asma.
d. Diagnosa medis dan therapy
Diagnosa medis : CVA Infark + Hipertensi
Therapy :
- RL 20 tpm 3 x 500 ml/hari
- ondencentron 1x1 ampl (1 x 4 mg)
- Ranitide 1 x 1 ampl (1 x 30 mg)
- Betahistine 3x1 tab (500 gr)
- Brainact 2 x 500 gram
- Neurotam 12 gram (4 x 3 gr)
- Pletaal 2 x 50 gram
3. Pola kebutuhan dasar (data bio-psiko-sosio-kultural-spiritual)
a. Pola persepsi dan manajemen kesehatan
Istri klien mengatakan tidak mengetaui tentang penyakit klien. Klien dan keluarganya apabila
mengalami saki langsung dibawa ke mantri atau rumah sakit.
Menurut kelompok : pada pola persepsi dan manajemen kesehatan kurang persepsi sehat
dan sakit menurut pasien dan keluarga
b. Pola nutrisi metabolik
 Sebelum sakit
Istri klien mengatakan klien biasa maka nasi 3 kali sehari, semua jenis sayur mau dimakan
dan lauk seperti : telur, ayam, ikan laut, klen minum air 6 gelas/hari (1500 ml)
Menurut kelompok : pada data perlu ditambahan ABCDE, A: Antopometri (BB,TB),
B: Biokimikel (hasil lan penunjang status nutrisi), C: Keadaan klinis pasien, D: Diet
saat sebelum sakit dan saat sakit, E: environment (lingkungan). Tambahkan pula
hasil IMT dan BBI
 Saat sakit
Istri klien mengatakan klien mual dan hanya makan bubur 5 sendok dan minum 4 gelas air
putih (1000 ml) dalam sehari.
Menurut kelompok : Tambahan ABCDE, A: Antopometri (BB,TB), B: Biokimikel
(hasil lan penunjang status nutrisi), C: Keadaan klinis pasien, D: Diet saat sebelum
sakit dan saat sakit, E: environment (lingkungan). Tambahkan pula hasil IMT dann
BBI
c. Pola eliminasi
1) BAB
 Sebelum sakit
Istri klien mengatakan bahwa klien terbiasa BAB 1X/hari dengan feses berwarna coklat
kekuningan dan lembek.
Menurut kelompok : Tambahkan ada tidaknya darah atau lendir
 Saat sakit
Istri klien mengatakan semenjak dibawa ke rumah sakit, klien belum BAB yaitu pada
tanggal 01 Pebruari 2012
2) BAK
 Sebelum sakit
Istri klien mengatakna bahwa klien BAK 2-4x sehari dengan warna urin kuning sebayak
500 cc.
Menurut kelompok : Tambahkan warna: kuning jernih, bau: bau khas urin, tidak
dsertai lendir ataupun darah
 Saat sakit
Istri klien mengatakan bahwa klien BAK 3 x sehari dengan warna urin kuning, bau khas
urin sebanyak 250 cc.
Menurut kelompok : Tambahkan warna: kuning jernih, bau: bau khas urin, tidak
dsertai lendir ataupun darah
d. Pola aktivitas dan latihan
1) Aktivitas
Kemammapuan 0 1 2 3 4 Ket :
Perawatan diri 0 : mandiri
Makan dan minum  1 : Alat bantu
Mandi  2 : Dibantu orang lain
Toileting  3 : Dibantu orang lain
Berpakaian  dan alat
Berpindah  4 : tergantung total

2) Latihan
 Sebelum sakit
Isri klien mengatakan pekerjaan klien bertani, rutin dilakukan sebelum sakit. Aktivitas
klien dilakukan sendiri (mandiri)
 Saat sakit
Istri klien mengatakan, klien hanya berada di tempat tidur, aktivitas klien dibantu oleh
keluarga dan perawat.
e. Pola kognitif dan persepsi
Klien mengatakan dapat mendengar (tidak tuli), penciuman, perabaan, merasakan sesuatu tidak
ada masalah, penglihatan sedikit rabun.
f. Pola persepsi-konsep diri
 Sebelum sakit
Peran : Sebagai kepala keluarga
Ideal Diri : Tidak bermasalah
Identitas : Tidak bermasalah
Harga diri : Tidak bermasalah
 Saat sakit
Peran : Sebagai kepala keluarga
Ideal Diri : Tidak bermasalah
Identitas : Tidak bermasalah
Harga diri : Tidak ada perubahan
g. Pola tidur dan istirahat
 Sebelum sakit
Istri klien mengatakan, klien terbiasa untuk tidur malam pukul 23.00 wita dan bangun pagi
pukul 05.00 wita
Menurut kelompok : Kaji adanya riwayat insomnia atau tidak
 Saat sakit
Istri klien mengatakan klien hanya bisa tidur saja, bangun hanya untuk makan dan minum.
Tidur selama ± 8 jam / hari.
Menurut kelompok : Kaji adanya riwayat insomnia atau tidak

h. Pola peran – hubungan


Istri klien mengatakan klien akur dengan keluarganya, hubungan klien dengan keluarga baik
maupun dengan tetangga.
i. Pola seksual-reproduksi
 Sebelum sakit
Istri klien mengatakan kita memiliki hanya satu istri dan satu orang anak laki-laki.
 Saat sakit
Istri klien mengatakan masih sama saat sebelum sakit.
j. Pola toleransi stres-koping
Istri klien mengatakan klien jarang bertengkar dengan keluarga.
Menurut kelompok : Tambahkan respon stress selama menjalani perawatan di rumah
sakit
k. Pola nilai-kepercayaan
Istri klien mengatakan klien taat beribadah di rumah (sanggah) 2 kali sehari dan saat sakit hanya
dibantu keluarga.
4. Pengkajian Fisik
a. Keadaan umum
Klien terlihat lemah, gelisah dan mengatakan nyeri pada tangan sebelum kiri.
Tingkat kesadaran :
GCS : verbal : 5 psikomotor : 4 mata : 4
b. Tanda-tanda vital
Nadi : 80x/menit, suhu : 36°C, TD : 150/90 mmHg, RR : 20x/menit
c. Keadaan fisik
a) Kepala dan leher
I : Bentuk kepala simetris, tidak ada lesi, pediculus capitis dan dendraf.
P : Tidak ada hematoma, edema, dan nyeri tekan
 Mata
I : Bentuk mata simetris, pupil isokor, sklera putih (anikterik), konjungtiva anemis,
pergerakan mata (kiri-kanan, atas-bawah).
P : Tdak ada nyeri tekan pada bola mata.
Menurut kelompok : Tambahkan pada inspeksi reflek
pupil dan respon pupil terhadap cahaya

 Hidung
I : Bentuk hidung simetris, pernapasan cuping hidung tidak ada, tidak ada sekret, tidak
terdapat polip
P : Tidak ada nyeri tekan sinus
Menurut kelompok : pada inspeksi amati adanya kelainan
bentuk sinus

 Telinga
I : Bentuk telinga simetris, terdapat serumen
P : Tidak ada nyeri tekan pada telinga
 Mulut
I : Bentuk mulut simetris, mukosa bibir lembab, warna merah muda, idak ada
stomatitis, tidak ada karies, lidah bersih
P : Tidak ada nyeri tekan pada lidah
 Leher
I : Leher antara leher kanan dan kiri simetris, tidak ada lesi, tidak ada hematoma, JVP
< 4 cm
P : Tidak ada pembesaran kelenjar limfe, tiroid dan tidak ada nyeri tekan.
b) Dada
 Paru
I : Bentuk dan gerakan dada simetris, tidak ada retraksi otot nafas
P : Tidak ada nyeri tekan pada dada, taktil vocal premitus normal.
P : Tidak ada suara tambahan, getaran suara yang dihasilkan oleh perkusi adalah sonor.
A : Suara paru vesikuler
 Jantung
I : Dada simetris, ictus cordis terlihat pada ICS V medline clavicula
P : Iktus cordis teraba pada medline clavicula ICS V seperti hentakan kuat, dirasakan
dalam dimameter 2 cm
P : Batas jantung normal midline clavicula ICS 3-5 (dulness)
A : Suara jantung S1, S2 tunggal reguler, tidak ada suara tambahan.
c) Payudara dan ketiak
I : Payudara (dada) simetris, tidak ada lesi, persebaran bulu ketiak merata
P : Tidak ada nyeri tekan pada payudara dan ketiak.
Menurut kelompok : pada inspeksi amati bentuk payudara, putting, aerola,
dimpling pada area payudara dan palpasi adanya benjolan, pembesran kelenjar
limfa, cairan abnormal yang keluar dari payudara seperti darah atau asi beum
pada waktunya.
d) Abdomen
I : Tidak ada lesi, tidak ada edema dan hematoma
A : Bising usus terdengar 12 kal per menit
P : Tidak ada nyeri tekan pada perut
P : Suara ketukan terdengar timpani

Menurut kelompok : pemeriksaan fisik pada abdomen dilakukan dengan urutan


Inspeksi-auskultasi-perkusi-palpasi. Namun, pada data di atas perkusi (mengetuk)
dan palpasi (meraba) di letakkan tidak sesuai urutan. Perkusi yang seharusnya
suara ketukan terdengar timpani dan palpasi yang harusnya tidak ada nyeri tekan
pada perut. Pada perkusi akan terdengar dullness pada bagian yang terdapat
organ.
e) Genetalia
- Tidak terkaji
f) Integumen
I : tidak ada lesi dan hematoma, suhu tubuh normal (36°C-37°C), tidak ada sianosis
dan edema.
P : Tidak ada nyeri tekan, turgor kulit elastis.
g) Ekstremitas
 Atas :
I : Tidak terdapat lesi, edema, fraktur dan benjolan.
P : Turgor kulit elastis, akral hangat, CRT < 3 detik, tidak ada nyeri tekan.
 Bawah
I : Tidak ada lesi, hematoma, edema dan fraktur
P : Turgor kulit elastis, CRT < 3 detik, tidak ada nyeri tekan.
Menurut kelompok : inspeksi tidak adanya disposisi tulang
dan palpasi tidak adanya sianosis pada perifer.
h) Neurologis
 Status mental dan emosi
Pasien terlihat emosinya stabil
 Pengkajian saraf kranial
Hasil pemeriksaan penunjang :
Lesi pada nerve VII  meringis : sudut bibir kiri tertinggal
XII  disartri
Menjulur : deviasi ke kiri
 Pemeriksaan refleks
Kemampuan pergerakan sendi
- Terbatas pada bagian tangan kiri
Kekuatan otot 555 333
555 333
tonus N 
N 
5. Pemeriksaan penunjang
1. Data laboratorium yang berhubungan
Tanggal 31 Januari 2012
Nilai
No Pemeriksaan Hasil Satuan Interpretasi
normal
1 WBC 7,78 46-10,2 k/ul Normal
2 NEW 3,17 2-6,9 k/ul Normal
3 LYM 3,58+ 0,6-0,7 k/ul Meningkat
4 MONO 0,666 0-0,9 k/ul Normal
5 EOS 0,317 0-0,7 k/ul Normal
6 BASO 0,038 0-0,2 k/ul Normal
7 RBC 5,03 4,04-6,13 M/ul Normal
8 HGB 13,5 12,2-18,1 g/dl Normal
9 HCT 43,3 37,7-53,7 % Normal
10 MCV 86,1 80-97 Fl Normal
11 MCHC 31,3 31,6-35,4 g/dl Normal
12 RDW 13,9 11,6-14,6 % Normal
13 PLT 171 142-424 k/ul Normal
14 MPV 7,9 0-99,9 fL Normal
2. Pemeriksaan radiologi
USG : gambaran proses pada kedua ginjal
Fota dada dan CT scan : gambaran thorax dan CT scan kepala
3. Hasil konsultasi : -
4. Pemeriksaan penunjang diagnostic lain
Kimia klinik tanggal 31-01-2012

No Parameter Hasil Nilai dan satuan Interpretasi

1 Glukosa puasa - 74-105 mg/dl -


2 Glukosa 2JPP - 70-120 mg/dl -
3 Glukosa sewaktu - 70-110 mg/dl -
4 Trigliserida 76 30-150 mg/dl Normal
5 Cholesterol-T 207* 130-200 mg/dl Meningkat
6 LDL-Chol 139* 100-120 mg/dl Meningkat
7 HDL-Chol 52 35-60 mg/dl
Normal
8 Ratio chol total/HDL choles - < 4,5
-
9 Hbs Ag - (-) negatif
-
10 Anti HCV - (-) non reaktif
-
11 Protein total - 6,4-8,2 gr/dl
-
12 Albumin - 3,4-5,0 gr/dl
-
13 Globulin - 1,4-4,5 gr/dl
-
14 BUN - 7-18 mg/dl
-
15 Creatinine - 0,6-1,3 mg/dalam
-
16 Asam urat - 2,6-7,2 mg/dl
-

Menurut kelompok : Data di atas sudah benar.

5. Analisa Data
a. Analisa data

NO DATA INTERPRETASI MASALAH


1 Ds : Klien mengeluh lemas dan nyeri Vasokontriksi balik vena Gangguan
pada tangan kiri serta sakit kepala  perfusi jaringan
P : Nyeri terasa apabila menggenggam Penurunan curah jantung cerebral
Q : Nyeri kepala cenat-cenut, nyeri di 
tangan seperti di remas-remas. Suplai O2 otal 
Resistensi pembuluh
R : Nyeri kepala dan nyeri ekstremitas
Darah otak 
atas 
S : 4 (dari skala 0-10) Tekanan pembuluh darah otak
T : Kadang-kadang hilang timbul
DO : Klien terlihat tidak nyaman 
TD : 150/90 mmHg Gangguan perfusi jaringan cerebral
2 DS : Klien mengeluh lemas Vasokontriksi Intoleransi
DO : Klien terlihat lemah dan lebih  aktivitas
Afterload 
banyak tidur, ADL terlihat dibantu 
oleh keluarga Penurunan curah jantung

Fatique
(kelemahan fisik)

Intoleransi Aktivitas

3 DS : Klien mengatakan mual dan tidak Suplai O2 otak  Perubahan


nafsu makan  nutrisi kurang
Tekanan pembuluh darah otak
DO : Klien terlihat makan hanya 5 meningkat dari kebutuhan
sendok, dari porsi yang diberikan  tubuh
Klien tampak pucat dan Tekanan intraakranial meningkat

Mual, tidak napsu makan

Intake tidak adekuat

Perubahan nutrisi kurang dari
kebutuhan tubuh

6. Tabel daftar diagnosa keperawatan/masalah kolaboratif berdasarkan prioritas


Tanggal/
No Diagnosa Keperawatan Tanggal Teratasi Ttd
Jam Ditemukan
1 Rabu, 8 -2-2012 Gangguan perfusi jaringan cerebral b.d 10-02-12
Pkl 08.00 Wita vasokontriksi balik vena d.d klien mengeluh nyeri
pada tangan kiri dan sakit kepala. (wira)
2 Rabu, 8-2-2012 Intoleransi aktivitas berhubungan dengan 10-02-12
Pkl 08.00 wita kelemahan fisik d.d klien mengeluh lemas (wira)
3 Rabu, 8-2-2012 Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh 10-02-12
Pkl 08.00 wita berhubungan dengan ketidak adekuatan pemasukan
d.d klien makan 5 sendok (wira)

Menurut kelompok : pada data subjektif diatas ditambahkan pengkajian nyeri seperti pada analisa
data
Menurut kelompok kami secara keseluruhan data diatas sudah hampir benar, tetapi masih ada
beberapa data yang kurang dan sudah kami coba untuk lengkapi. Data diatas termasuk
Domain 4 : Aktivitas/Istirahat
Kelas 4 : Respon kardiovaskuler/Pulmonal
Definisi : penurunan sirkulasi darah ke perifer yang dapat mengganggu kesehatan.
Batasan karakteristik :
- Perubahan fungsi motorik
- Perubahan karakteristik kulit (warna, elastisitas, rambut, kelembaban kuku, sensasi, suhu)
- Nyeri ektremitas
- Parestesia (kesemutan)
Faktor yang berhubungan :
- Hipertensi

Você também pode gostar